PENGANTAR MANAJEMEN TRANSPORTASI LOGISTIK P1 DEFINISI HUBUNGAN MANAJEMEN
PENGANTAR MANAJEMEN TRANSPORTASI LOGISTIK P-1 (DEFINISI, HUBUNGAN MANAJEMEN TRASPORTASI DAN LOGISTIK, SEJARAH TRANSPORTASI) ANGGI WIDYA PURNAMA, S. T. , M. T 2017
PENDAHULUAN Manajemen Transportasi Logistik sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. (Ricky W. Griffin) Dimana fungsinya : Plan – Do – Check - Act perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah sarana dan prasarana. Permintaan Transportasi merupakan derived demand Logistik adalah bagian dari proses manajemen rantai pasok (Supply Chain Management) yang merencanakan, mengimplementasikan dan mengontrol efisiensi dan efektifitas aliran dan penyimpanan barang, jasa dan informasi terkait, antara titik asal dan titik konsumsi untuk memenuhi permintaan pelanggan
DEFINISI Manajemen Transportasi Logistik • Sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk perpindahan barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah sarana dan prasarana secara efektif dan efisien.
FUNGSI MANAJEMEN Plan Do Check Act • Menyusun, merencanakan, mengkoordinasikan, mensosialisasikan, mengkomunikasikan, • Melakukan, melaksanakan, menerapkan, mengimplementasikan, • Memeriksa, memonitor, mengecek, mengukur, mengevaluasi, mengoreksi • Melaporkan, mempertanggungjawabkan, menindaklanjuti, memperbaiki, meningkatkan
UNSUR-UNSUR TRANSPORTASI Unsur-unsur transportasi Sarana Muatan (Orang/Barang) Sistem Operasi Prasarana (SDM, Organisasi, (Mobil, Kerata api, (Terminal, Jalan Penjadwalan, Kapal Udara, raya, dll) Penentuan Kapal Laut, rute, dll) Pipa, dll)
PENDEKATAN SISTEM MANAJEMEN Sistem • kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan antara sub satu dengan sub lainnya yang secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan. Keberhasilan pengelolaan dalam organisasi didukung salah satunya oleh sumber daya manusia dan sumber daya lainnya atau disebut unsur-unsur manajemen, dikelompokan menjadi 5 M yaitu : Men (manusia/pengelola/SDM) Materials (bahan/data/barang) Machines (mesin/peralatan/Sarana dan Prasarana) Methods (tata cara kerja/prosedur kerja) Money (modal uang) Information (Informasi)
TRANSPORTASI & LOGISTIK Dalam sistem logistik, transportasi merupakan salah satu aktifitas yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dan biaya. Pada banyak perusahaan, transportasi menghasilkan biaya tertinggi dalam sistem logistik, yaitu sepertiga sampai dua-per-tiga dari total biaya logistik. Oleh karena itu dibutuhkan suatu perencanaan logistik. Perencanaan logistik menangani empat bidang masalah utama, yaitu : tingkat layanan pelanggan, lokasi fasilitas, keputusan persediaan, dan keputusan transportasi. Keputusan dalam strategi transportasi dapat melibatkan pemilihan sarana, ukuran pengiriman, penentuan rute dan penjadwalan Gambar : The Triangle of Logistics Decision Making (Sumber : Ronald H. Ballou, Business Logistics Management 1999)
TRANSPORTASI & LOGISTIK
SEJARAH TRANSPORTASI/PENGANGKUTAN Perkembangan transportasi dalam sejarah sebenarnya diawali dengan perjalanan jarak jauh berjalan kaki pada zaman paleolithic. Sejarah manusia menunjukkan bahwa selain berjalan kaki juga dibantu dengan pemanfaatan hewan yang menyeret suatu muatan yang tidak bisa diangkat oleh manusia dan penggunaan rakit di sungai Transportasi yang terekam dalam Relief yang ditemukan di Ibukota Assyrian Dur Sharrukin, 8 abad SM
SEJARAH TRANSPORTASI/PENGANGKUTAN • • Transportasi diawali dengan penemuan roda pada sekitar 3500 tahun sebelum masehi yang digunakan untuk mempermudah memindahkan suatu barang. Pada tabel berikut ditunjukkan perkembangan didalam transportasi dari jaman ke jaman. Tetapi sebelumnya tentu ada pergerakan manusia ke Benua Australia yang diperkirakan terjadi 40. 000 sampai 45. 000 tahun yang lalu menggunakan suatu bentuk transportasi maritim. Tahun Temuan 3500 SM Penemuan roda, sebagai cikal bakal transportasi modern 3500 SM Kapal pertama sekali dikembangkan 2000 SM Kuda digunakan oleh manusia untuk transportasi 770 Sepatu kuda digunakan untuk pertama sekali 1492 Leonardo Da Vinci membuat lebih dari 100 gambar rancangan pesawat terbang 1620 Cornelis Drebbel membuat kapal selam pertama 1662 Blaise Pascal menciptakan bus angkutan umum pertama yang ditarik kuda melayanai trayek tetap, berjadwal dan penerapan sistem tarif 1769 Mobil pertama yang digerakkan dengan mesin uap 1783 Kapal uap praktis pertama dikembangkan oleh Marquis Claude Francois de Jouffroy d'Abbans - yang menggunakan roda kayuh 1790 Sepeda pertama sekali ditemukan digunakan
SEJARAH TRANSPORTASI/PENGANGKUTAN Tahun Temuan 1801 Lokomotif uap pertama yang ditemukan oleh Richard Trevithick yang kemudian disempurnakan oleh George Stephensen 1858 Jean Lenoir mengembangkan mobil pertama yang digerakkan dengan mesin dengan pembakaran dalam 1867 Sepedamotor pertama yang digerakkan dengan bahan bakar 1879 Werner von Siemens merancang dan mengembangkan kereta api listrik yang pertama 1885 Bens membuat kendaraan produksi pertama 1899 Ferdinan von Zeppelin menerbangkan pesawat balon udara pertama 1903 Orville and Wilbur Wright. pada tanggal 17 Desember 1903, Wright bersaudara membuat penerbangan pertama 1908 Henry Ford menerapkan sistem produksi ban berjalan untuk pembuatan mobil secara massal 1926 Roket berbahan bakar cair pertama diluncurkan 1932 Pemerintah Jerman membangun Autobahn/Jalan Bebas Hambatan pertama 1939 1942 1947 1953 Pesawat terbang jet pertama Jerman diterbangkan atas dasar desain turbin yang dibuat Hans von Ohain ditahun 1936 Helicopter yang didisain dan di produksi oleh Igor Sikorsky Pesawat supersonik pertama dterbangkan Kapal yang digerakkan dengan nuklir pertama diluncurkan
SEJARAH TRANSPORTASI/PENGANGKUTAN Kemajuan Transportasi/Pengangkutan Sebagai akibat kebutuhan manusia untuk berpergian ke lokasi atau tempat lain guna mencari barang yang dibutuhkan atau melakukan aktifitas mengirim barang ke tempat lain yang membutuhkan suatu barang (Derived Demand).
PERKEMBANGAN TRANSPORTASI/PENGANGKUTAN • Transportasi menciptakan dan meningkatkan tingkat aksesibilitas (degree of accessibility) dari potensi sumber alam dan luasnya pasar. • Kemajuan transportasi akan membawa peningkatan mobilitas manusia, mobilitas faktor-faktor produksi dan mobilitas hasil olahan yang dipasarkan. • • Bahan baku dpt dipasarkan kedaerah lain/ ke industri lain. Hasil industri / barang dijual oleh produsen ketempat lain, dsb. Penyebaran penduduk ketempat lain dengan pola transportasi, dsb. Peluang pekerjaan dibidang transportasi.
PERKEMBANGAN TRANSPORTASI/PENGANGKUTAN • suatu ukuran kenyamanan bagaimana lokasi tata guna lahan berinteraksi satu dengan yang Aksesibilitas lain dan bagaimana mudah dan susahnya lokasi tsb dicapai melalui sistem transportasi. Mobilitas • suatu ukuran kemampuan seseorang untuk bergerak yang biasanya dinyatakan dengan kemampuan membayar biaya transportasi.
PENGANTAR MANAJEMEN TRANSPORTASI LOGISTIK P-2 (DEFINISI, HUBUNGAN MANAJEMEN TRASPORTASI DAN LOGISTIK, SEJARAH TRANSPORTASI) ANGGI WIDYA PURNAMA, S. T. , M. T 2017
FUNGSI DAN MANFAAT TRANSPORTASI/PENGANGKUTAN Menurut Utamo, transportasi memiliki fungsi menunjang melancarkan arus perkembangan barang dan pembangunan (the manusia promoting sector).
FUNGSI DAN MANFAAT TRANSPORTASI/PENGANGKUTAN Menurut Utamo, transportasi memiliki fungsi memiliki manfaat Manfaat Ekonomi • Kegiatan ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan manusia dengan menciptakan manfaat. Transportasi adalah satu jenis kegiatan yang menyangkut peningkatan kebutuhan manusia dengan mengubah letak geografis barang dan orang sehingga akan menimbulkan adanya transaksi. Manfaat Sosial • Transportasi menyediakan berbagai kemudahan, diantaranya a) pelayanan untuk perorangan atau kelompok, b) pertukaran atau penyampaian informasi, c) Perjalanan untuk bersantai, d) Memendekkan jarak, e) Memencarkan penduduk. Manfaat Politis • Transportasi menciptakan persatuan, pelayanan lebih luas, keamanan negara, mengatasi bencana, dll. Manfaat Kewilayahan • Memenuhi kebutuhan penduduk di kota, desa, atau pedalaman
PERANAN TRANSPORTASI/PENGANGKUTAN Aspek sosial dan budaya • Transportasi di butuhkan dalam kehidupan bermasyarakat sebagai sarana untuk saling berkunjung dan membutuhkan pertemuan • Transportasi menekan biaya dan memperbesar kuantitas keanekaragaman barang sehingga terbuka kemungkinan peningkatan perbaikan perumahan, sandang, pangan dan rekreasi, terbukanya kemungkinan keragaman dalam gaya hidup, kebiasaan, dan bahasa • Peranan kapal laut mendekatkan kontak personal antara penduduk pulau 2 dan memperkecil isolasi antara satu pulau dengan pulau lainnya. • Transportasi dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan, keandalan sistem Aspek dan sarana berhubungan ikut memperkokoh stabilitas politik negara kesatuan. Politis dan • Transportasi merupakan alat mobilitas unsur pertahanan dan keamanan yang Pertahanan harus selalu tersedia, mobilitas yang tinggi dari aparat keamanan dan masyarakat akan memberi rasa aman dan tentram serta penegakan hukum.
PERANAN TRANSPORTASI/PENGANGKUTAN Aspek ekonomi • Dalam sudut ekonomi makro pengangkutan merupakan salah satu prasarana yang menunjang pelaksanaan pembangunan nasional. Dari sudut pandang ekonomi mikro pada sisi perusahaan angkutan merupakan usaha memproduksi jasa yang di jual kepada user (pemakai jasa) untuk mendapatkan keuntungan • Sedangkan dari sudut pihak pemakai jasa pengangkutan sebagai salah satu mata rantai pemasokan bahan baku produksi dan arus distribusi barang jadi yang di salurkan ke pasar dan kebutuhan pertukaran barang di pasar • Fungsi Transportasi • Pengangkutan berfungsi sebagai faktor penunjang dan perangsang pembangunan dan pemberi jasa bagi pembangunan ekonomi • Untuk menunjang perkembangan ekonomi perlu di capai keseimbangan antara penyediaan dan permintaan jasa angkutan. • Jika penyediaan jasa angkutan lebih kecil dari pada permintaan maka akan terjadi kemacetan arus barang yang menimbulkan kegoncangan harga pasar. • Sebaliknya jika jasa angkutan yang di tawarkan lebih besar dari permintaan maka akan menimbulkan persaingan yang tidak sehat dan menyebabkan perusahaan angkutan merugi serta menutup usahanya. Kelanjutannya akan berdampak pada penawaran jasa yang berkurang yang menyebabkan tidak lancarnya arus barang
PERANAN TRANSPORTASI/PENGANGKUTAN Aspek ekonomi • Dalam sudut ekonomi makro pengangkutan merupakan salah satu prasarana yang menunjang pelaksanaan pembangunan nasional. Dari sudut pandang ekonomi mikro pada sisi perusahaan angkutan merupakan usaha memproduksi jasa yang di jual kepada user (pemakai jasa) untuk mendapatkan keuntungan • Sedangkan dari sudut pihak pemakai jasa pengangkutan sebagai salah satu mata rantai pemasokan bahan baku produksi dan arus distribusi barang jadi yang di salurkan ke pasar dan kebutuhan pertukaran barang di pasar • Fungsi Transportasi • Pengangkutan berfungsi sebagai faktor penunjang dan perangsang pembangunan dan pemberi jasa bagi pembangunan ekonomi • Untuk menunjang perkembangan ekonomi perlu di capai keseimbangan antara penyediaan dan permintaan jasa angkutan. • Jika penyediaan jasa angkutan lebih kecil dari pada permintaan maka akan terjadi kemacetan arus barang yang menimbulkan kegoncangan harga pasar. • Sebaliknya jika jasa angkutan yang di tawarkan lebih besar dari permintaan maka akan menimbulkan persaingan yang tidak sehat dan menyebabkan perusahaan angkutan merugi serta menutup usahanya. Kelanjutannya akan berdampak pada penawaran jasa yang berkurang yang menyebabkan tidak lancarnya arus barang
FUNGSI TRANSPORTASI/PENGANGKUTAN Pengangkutan berfungsi sebagai faktor penunjang dan perangsang pembangunan (promoting sector) dan pemberi jasa (serving sector) bagi pembangunan ekonomi Untuk menunjang perkembangan ekonomi perlu di capai keseimbangan antara penyediaan dan permintaan jasa angkutan. Jika penyediaan jasa angkutan lebih kecil dari pada permintaan maka akan terjadi kemacetan arus barang yang menimbulkan kegoncangan harga pasar. Sebaliknya jika jasa angkutan yang di tawarkan lebih besar dari permintaan maka akan menimbulkan persaingan yang tidak sehat dan menyebabkan perusahaan angkutan merugi serta menutup usahanya. Kelanjutannya akan berdampak pada penawaran jasa yang berkurang yang menyebabkan tidak lancarnya arus barang
JENIS-JENIS TRANSPORTASI/PENGANGKUTAN • kendaraan bermotor, kereta api, gerobak yang ditarik oleh hewan (kuda, sapi, kerbau), atau manusia. Transportasi • Moda transportasi darat dipilih berdasarkan faktor-faktor seperti jenis dan darat spesifikasi kendaraan, jarak perjalanan, tujuan perjalanan, ketersediaan moda, ukuran kota dan kerapatan permukiman, faktor sosial-ekonomi Transportasi air (sungai, • kapal, tongkang, perahu, rakit. danau, laut) • pesawat terbang. Transportasi • Transportasi udara dapat menjangkau tempat – tempat yang tidak dapat ditempuh dengan moda darat atau laut, di samping mampu bergerak udara lebih cepat dan mempunyai lintasan yang lurus, serta praktis bebas hambatan
PENGANTAR MANAJEMEN TRANSPORTASI LOGISTIK P-3 DAN 4 (TRANSPORTASI DAN DISTRIBUSI) (LOKASI INDUSTRI) ANGGI WIDYA PURNAMA, S. T. , M. T 2017
INDUSTRI DAN TRANSPORTASI • Industri secara umum adalah kelompok bisnis tertentu yang memiliki teknik dan metode yang sama dalam menghasilkan laba. • Industri dalam pengertian manufaktur adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. • Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa • Dalam konteks transportasi maka industri dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu: • 1) Industri Manufaktur Barang • 2) Industri Jasa. • Keduanya sama-sama mempunyai potensi bangkitan terhadap pergerakan transportasi baik pergerakan manusia, barang dan kendaraan. • Masing-masing jenis industri tersebut memiliki karakteristik aktivitas yang berbeda yang memberikan dampak terhadap jenis pergerakan yang berbeda pula. Setiap jenis pergerakan yang terjadi tersebut akan memiliki dampak terhadap biaya transportasi yang dikeluarkan (bahan baku, produk jadi dan tenaga kerja), pemilihan rute perjalanan transportasi, dan pemilihan moda transportasi yang akan digunakan.
INDUSTRI DAN TRANSPORTASI Dalam kaidah manufaktur atau industri terdapat 3 variabel biaya yang sering digunakan untuk memaksimalkan manfaat atau keuntungan perusahaan atau industri yaitu: Biaya Produksi • Dalam konteks biaya produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka proses produksi barang atau jasa industri yang mencakup di dalamnya adalah harga bahan baku, upah tenaga kerja (UMR), biaya produksi (harga tarif listrik, harga tarif bahan bakar, tarif pajak). Kaidah dasar yang dipegang untuk memaksimalkan profit dengan menggunakan variabel ini sebagai peubahnya adalah dengan meminimalkan biaya produksi yang terjadi, misalnya dengan cara memilih lokasi industri atau perusahaan dengan harga bahan baku dan upah tenaga yang rendah, memilih lokasi industri yang tarif energinya rendah. Biaya Transportasi • Biaya transportasi adalah biaya yang dikeluarkan sebagai akibat aktivitas pergerakan suatu bahan baku, produk jadi/jasa dan tenaga kerja. Tidak berbeda dengan biaya produksi, biaya transportasi pun mempunyai prinsip yang sama dalam rangka maksimasi keuntungan atau profit suatu perusahaan yaitu dengan cara minimasi biaya transportasi. Minimasi biaya transportasi dapat dilakukan dengan cara: 1) mendekatkan perusahaan terhadap bahan baku, produk jadi atau tenaga kerja, 2) Mengelola rantai pasok dengan tepat (berpengaruh terhadap trip distribution), 3) Pemilihan alternatif rute transportasi yang terbaik (jika ada alternatif) dan 4) Pemilihan moda transportasi yang efesien. Maksimasi Profit • Maksimasi profit adalah suatu kebijakan yang dilakukan untuk menentukan lokasi suatu pabrik atau industri dengan didasarkan pada nilai keuntungan yang dapat diperoleh. Secara konsep adalah termasuk menggunakan 2 item di atas namun, keputusan akhir pemilihan didasarkan pada nilai keuntangan yang dapat diperoleh dari suatu lokasi meskipun dalam analisis biaya transportasi bukan pilihan lokasi yang paling minimum. Maka tentu saja ada faktor lain yang berpengaruh yaitu: 1) Jumlah permintaan konsumen dan 2) Tingkat ekonomi masyarakat
INDUSTRI DAN TRANSPORTASI Industri juga dapat digolongkan berdasarkan pemilihan lokasi industri yaitu sebagai berikut: market oriented industry • Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry) Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik. man power oriented industry • Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man power oriented industry) adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan efisien. supply oriented industry • Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industry) Adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar
FAKTOR- FAKTOR PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI Suatu kegiatan yang produktif akan memilih lokasi yang dapat memperoleh input secara efisien. Input tersebut tidak hanya berbentuk fisik, tetapi juga berbentuk jasa, seperti jasa prasarana dan sarana, institusi pendukung, maupun kualitas sumberdaya manusia (Maryunani, 2003). faktor-faktor yang diperhatikan dalam memilih lokasi industri menurut Weber dalam Tarigan (2005) adalah: Biaya Transportasi Biaya Upah • Biaya transportasi bertambah secara proporsional dengan jarak sehingga titik terendah untuk biaya transportasi adalah titik yang menunjukkan biaya minimum untuk angkutan bahan baku dan distribusi hasil produksi. Konsep titik minimum tersebut dinyatakan sebagai segitiga lokasi. • Produsen cenderung mencari lokasi dengan tingkat upah tenaga kerja yang lebih rendah dalam melakukan aktivitas ekonomi sedangkan tenaga kerja cenderung mencari lokasi dengan konsentrasi upah yang lebih tinggi. Keuntungan • Konsentrasi spasial akan menciptakan keuntungan yang berupa penghematan lokalisasi dari dan penghematan urbanisasi. Penghematan lokalisasi terjadi apabila biaya produksi Konsentrasi Industri perusahaan pada suatu industri menurun ketika produksi total dari industri tersebut Secara meningkat. Hal ini terjadi pada perusahaan/industri yang berlokasi secara berdekatan. Spasial
FAKTOR- FAKTOR PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI Menurut Djojodipuro (1992), faktor-faktor yang mempengaruhi lokasi industri, adalah: Faktor Endowment Pasar dan Harga Bahan Baku dan Energi Aglomerasi, Keterkaitan Antar Industri, dan Penghematan Ekstern Kebijakan Pemerintah
FAKTOR- FAKTOR PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI Menurut Sigit (1987), faktor-faktor yang digunakan sebagai dasar pertimbangan penentuan lokasi industri, antara lain: Pasar Bahan Baku Tenaga Kerja Transportasi Pelayanan Bisnis Inducement Sifat Perusahaan Kemungkinan Lain
FAKTOR- FAKTOR PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI Sedangkan menurut Greenhut, faktor-faktor penentu lokasi industri, antara lain: Biaya lokasi, meliputi biaya angkutan, tenaga, dan pengelolaan Faktor lokasi yang berhubungan dengan permintaan, yaitu ketergantungan lokasi dan usaha untuk menguasai pasar Faktor yang menurunkan biaya Faktor yang meningkatkan pendapatan Faktor pribadi yang berpengaruh terhadap penurunan biaya dan peningkatan pendapatan Pertimbangan pribadi
FAKTOR- FAKTOR PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI Pertimbangan utama dalam menentukan alternatif lokasi industri yaitu ditekankan pada biaya transportasi yang rendah. Pada prinsipnya beberapa teori lokasi tersebut untuk memberikan masukan bagi penentuan lokasi optimum, yaitu lokasi yang terbaik dan menguntungkan secara ekonomi. Berikut ini merupakan teori-teori yang digunakanpenjelasan mengenai beberapa teori lokasi : Theory of industrial location (teori lokasi industri) dari Alfred Weber Teori lokasi industri optimal (Theory of optimal industrial location) dari Losch Teori susut dan ongkos transport (theory of weight loss and transport cost) Model gravitasi dan interaksi (model of gravitation and interaction) dari Issac Newton dan Ullman Teori tempat yang sentral (theory of cental place) dari Walter Christaller
THEORY OF INDUSTRIAL LOCATION (TEORI LOKASI INDUSTRI) DARI ALFRED WEBER Teori ini dimaksudkan untuk menentukan suatu lokasi industri dengan mempertimbangkan risiko biaya atau ongkos yang paling minimum, dengan asumsi sebagai berikut: Wilayah yang akan dijadikan lokasi industri memiliki: topografi, iklim dan penduduknya relatif homogen. Sumber daya atau bahan mentah yang dibutuhkan cukup memadai. Upah tenaga kerja didasarkan pada ketentuan tertentu, seperti Upah Minimum Regional (UMR). Hanya ada satu jenis alat transportasi. Biaya angkut ditentukan berdasarkan beban dan jarak angkut. Terdapat persaingan antarkegiatan industri. Manusia yang ada di daerah tersebut masih berpikir rasional. Persyaratan tersebut jika dipenuhi maka teori lokasi industri dari Alfred Weber dapat digunakan. Weber menggunakan tiga faktor (variabel penentu) dalam analisis teorinya, yaitu titik material, titik konsumsi, dan titik tenaga kerja. Ketiga titik (faktor) ini diukur dengan ekuivalensi ongkos transport.
THEORY OF INDUSTRIAL LOCATION (TEORI LOKASI INDUSTRI) DARI ALFRED WEBER (a) : apabila biaya angkut hanya didasarkan pada jarak. (b) : apabila biaya angkut bahan baku lebih mahal dari pada hasil industri. (c) : apabila biaya angkut bahan baku lebih murah dari pada hasil industri.
CONTOH KASUS TEORI PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI (THEORY OF INDUSTRIAL LOCATION (TEORI LOKASI INDUSTRI) DARI ALFRED WEBER ) • Lemon Water adalah suatu produk minuman ringan yang saat ini sangat digemari masyarakat. Untuk membuat 1 botol (1 Liter) lemon water dibutuhkan 1 Liter Air & 0, 25 Kg Buah Lemon • Diketahui ada seorang investor yang akan membangun sebuah pabrik produk minuman ringan (Lemon Water), dan terdapat beberapa pilihan alternatif lokasi antara lain : di pusat kota Thirsty Town, Lemon Field, Mountain Spring, ataupun di pinggiran kota (titik x dan y). Rencana kapasitas produksi sebanyak 1. 000 botol/hari, dengan kebutuhan tenaga kerja 50 orang. • Thirsty Town yaitu lokasi dimana market penjualan produk minuman (Lemon Water) berada. Adapun permintaan konsumen di Thirsty Town sebesar 1. 000 botol per-hari. Selain menjadi market penjualan produk minuman (Orange Water), Thirsty Town merupakan tempat pemukiman tenaga kerja. • Lemon Field yaitu lokasi dimana tersedia buah lemon, yaitu bahan baku produk minuman (Lemon Water), disana tersedia persediaan bahan baku (buah lemon) yang melimpah karena merupakan ladang tanaman buah lemon. • Mountain Spring yaitu lokasi dimana tersedia dengan sangat melimpah bahan baku air yang digunakan untuk membuat minuman (Lemon Water).
CONTOH KASUS TEORI PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI (THEORY OF INDUSTRIAL LOCATION (TEORI LOKASI INDUSTRI) DARI ALFRED WEBER )
CONTOH KASUS TEORI PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI (THEORY OF INDUSTRIAL LOCATION (TEORI LOKASI INDUSTRI) DARI ALFRED WEBER ) Kereta Api (Rel KA/Y) Truk (Jalan Raya/X) Buah Lemon Rp. 300 per Kg/Km Rp. 400 per Kg/Km Air Rp. 100 per L/Km Rp. 200 per L/km Produk (Orange Water) Rp. 350 per Botol/Km Rp. 450 per Botol/Km Tenaga Kerja Rp. 350 per Orang/ Km Rp. 450 per Orang/ Km
CONTOH KASUS TEORI PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI (THEORY OF INDUSTRIAL LOCATION (TEORI LOKASI INDUSTRI) DARI ALFRED WEBER ) • Moda transportasi yang dapat digunakan adalah Kereta api atau Truk ( dipilih salah satu ). Dengan biaya transportasi sebagai berikut : Kereta Api (Rel KA/Y) Truk (Jalan Raya/X) Buah Lemon Rp. 300 per Kg/Km Rp. 400 per Kg/Km Air Rp. 100 per L/Km Rp. 200 per L/km Produk (Orange Water) Rp. 350 per Botol/Km Rp. 450 per Botol/Km Tenaga Kerja Rp. 350 per Orang/ Km Rp. 450 per Orang/ Km *Biaya Transportasi tersebut sudah termasuk biaya bongkar muat • Dimanakah sebaiknya lokasi pabrik harus dibangun dan berapa biaya transportasi yang harus dikeluarkan setiap hari, dengan mempertimbangan biaya transportasi terendah menggunakan teori weber “Least Cost Theory” ?
CONTOH KASUS TEORI PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI (THEORY OF INDUSTRIAL LOCATION (TEORI LOKASI INDUSTRI) DARI ALFRED WEBER ) Perhitungan : • Dalam 1 hari (Produksi 1000 Botol ), bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi adalah : Air = 1000 x 1 L = 1000 L Lemon = 1000 x 0, 25 Kg = 250 Kg • Biaya Transportasi yang dikeluarkan perusahaan per hari bila Lokasi Pabrik di Kota Z : Biaya Transportasi ( Z ) = (Kebutuhan Air/hari x Biaya transportasi air x Jarak dari kota Sumber Air ke kota Z ) + (Kebutuhan Lemon/hari x Biaya transportasi lemon x Jarak dari kota Sumber Lemon ke kota Z ) + (Kebutuhan Tenaga Kerja/hari x Biaya transportasi tenaga kerja x Jarak dari kota Sumber tenaga kerja ke kota Z ) + (Total Produk didistribusikan/hari x Biaya transportasi produk x Jarak dari kota Z ke kota tujuan distribusi)
CONTOH KASUS TEORI PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI (THEORY OF INDUSTRIAL LOCATION (TEORI LOKASI INDUSTRI) DARI ALFRED WEBER ) Dengan menggunakan transportasi darat (truck) • Biaya Transportasi yang dikeluarkan perusahaan per hari bila Lokasi Pabrik di Kota Thirsty Town : Biaya Transportasi (Thirsty Town ) = (1000 x Rp. 200 x 5) + (250 x Rp. 400 x 5) + (50 x Rp. 450 x 0) + (1000 x Rp. 450 x 0) = Rp. 1. 000 + Rp. 500. 000 + Rp. 0 = Rp. 1. 500. 000 Dengan menggunakan transportasi Kereta Api • Biaya Transportasi yang dikeluarkan perusahaan per hari bila Lokasi Pabrik di Kota Thirsty Town : Biaya Transportasi (Thirsty Town ) = (1000 x Rp. 100 x 6) + (250 x Rp. 300 x 7) + (50 x Rp. 350 x 0) + (1000 x Rp. 350 x 0) = Rp. 600. 000 + Rp. 525. 000 + Rp. 0 = Rp. 1. 125. 000
CONTOH KASUS TEORI PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI (THEORY OF INDUSTRIAL LOCATION (TEORI LOKASI INDUSTRI) DARI ALFRED WEBER ) Dengan menggunakan transportasi Kereta Api Lokasi Thirsty Town Lemon Field Mountai Spring Y 1 Y 2 Y 3 Y 4 Y 5 Y 6 Y 7 Y 8 Total Biaya Rp 1. 125. 000 Rp 3. 272. 500 Rp 2. 730. 000 Rp 1. 317. 500 Rp 1. 510. 000 Rp 1. 702. 500 Rp 2. 095. 000 Rp 2. 487. 500 Rp 2. 880. 000 Rp 2. 045. 000 Rp 2. 387. 500 Dengan menggunakan transportasi Darat (Truck) Lokasi Thirsty Town Lemon Field Mountai Spring X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 X 8 X 9 X 10 X 11 X 12 Total Biaya Rp 1. 500. 000 Rp 3. 362. 500 Rp 2. 862. 500 Rp 2. 072. 500 Rp 2. 645. 000 Rp 3. 017. 500 Rp 3. 190. 000 Rp 3. 735. 000 Rp 4. 107. 500 Rp 4. 007. 500 Rp 3. 435. 000 Rp 1. 872. 500 Rp 2. 245. 000 Rp 2. 517. 500 Rp 2. 690. 000 Sebaiknya lokasi pabrik dibangun di Thirsty Town, dengan menggunakan moda Kereta api sebagai sarana transportasi bahan baku, tenaga kerja dan produk. Dengan Biaya Transportasi per hari sebesar Rp 1. 125. 000
PENGANTAR MANAJEMEN TRANSPORTASI LOGISTIK P-5, 6, 7 (TRANSPORTASI MAKRO) 2017
CONTOH PETA DESA
CONTOH PETA PABRIK
TRANSPORTASI/PERANGKUTAN Proses Pemenuhan Tidak Kebutuhan Bergerak Dari Satu Tempat Ke Tempat Lain Perlu Moda Transportasi Prasarana Transportasi Pergerakan Lalulintas “Terciptanya suatu sistem transportasi/pergerakan yang aman, efisien, efektif, nyaman, murah, dan sesuai lingkungan (termasuk safety)”
SISTEM TRANSPORTASI MAKRO
SISTEM TRANSPORTASI MAKRO Sistem Kegiatan: Mengatur tata ruang/tata guna lahan disuatu wilayah (Nasional, Propinsi, Kabupaten/Kota). Sistem Pergerakan: Pergerakan timbul dengan adanya penataan ruang untuk kegiatan-kegiatan tertentu. Sistem Jaringan: Digunakan sebagai prasarana penghubung atau fasilitas pergerakan. Sistem Lembaga: Digunakan untuk mengelola semua keterkaitan antar sistem kegiatan, sistem pergerakan, dan sistem jaringan.
SISTEM KELEMBAGAAN
CONTOH RTRW KOTA BANDUNG
PERENCANAAN TRANSPORTASI Suatu proses yang tujuannya mengembangkan sistem transportasi yang memungkinkan manusia dan barang bergerak atau berpindah tempat dengan aman dan murah (Pignataro, 1973 dan Tamin, 2000).
WILAYAH PERENCANAAN
AKSESIBILITAS • Kemudahan suatu tempat untuk dicapai (Semakin tinggi aksesibilitas maka semakin mudah daerah itu dicapai)
EKONOMI & TRANSPORTASI • Negara berkembang: produk akan terbebani biaya untuk transportasi sebesar 30– 40%, dari harga barang. • Negara maju: biaya transportasi berkisar antara 10%.
MOBILITAS • Kemudahan seseorang untuk bergerak. “Tidak ada gunanya Aksesibilitas yang terlalu tinggi apabila Mobilitas Rendah”
KEBUTUHAN TRANSPORTASI (PERMINTAAN ATAS JASA TRANSPORTASI) KARAKTERISTIK DASAR DARI DEMAND TRANSPORT A. BAHWA DEMAND TRANSPORTASI ADALAH DERIVED DEMAND ARTINYA: PERMINTAAN TERHADAP TRANSPORTASI ADALAH PERMINTAAN TURUNAN (TIDAK LANGSUNG); SEBELUM MUNCUL PERMINTAAN TERHADAP TRANSPORTASI HARUS ADA PERMINTAAN TERHADAP SESUATU YANG MENDAHULUINYA B. BAHWA JASA TRANSPORTASI TIDAK DAPAT DISIMPAN, ARTINYA ORANG MEMBELI JASA TRANSPORTASI PADA SAAT IA MEMBUTUHKANNYA, JIKA KEGIATAN PRODUKSI HARUS DILAKUKAN BERSAMAAN DENGAN AKTIVITAS KONSUMSINYA. C. DEMAND TRANSPORTASI KETIDAKPASTIAN SANGAT TINGGI.
KEBUTUHAN TRANSPORTASI (MODEL PERMINTAAN) Tidak hanya tergantung pada ongkos dan jenis alat angkutnya, tetapi sudah mempertimbangkan preferensi konsumen
KEBUTUHAN TRANSPORTASI (MODEL PERJALANAN) Ada 2: 1. Untuk perjalanan luar kota 2. Untuk perjalanan perkotaan
JENIS PERGERAKAN
KEBUTUHAN TRANSPORTASI (MODEL KRAFT : SARC) Oleh Gerald Kraft (Sistem Analisis Research Corp) Yi: untuk memperkirakan jumlah pejalan per tahun untuk setiap moda perjalanan. Model ini harus mencerminkan pertumbuhan penduduk, pekerjaan dan penghasilan. Variabel sosio ekonomi harus masuk.
KEBUTUHAN TRANSPORTASI (MODEL KRAFT : SARC) Model kebutuhan berurutan
KEBUTUHAN TRANSPORTASI (MODEL KRAFT : SARC) RAMALAN TATA GUNA LAHAN SECARA IDEAL PARA PERENCANA DAN INSINYUR TRANSPORTASI INGIN MEMBERIKAN PERKIRAAN TERHADAP POLA KEGIATAN MANUSIA DI DALAM DAERAH PERKOTAAN UNTUK MASA-MASA MENDATANG, TERUTAMA PADA TAHUN TERTENTU YANG HENDAK DIRAMALKAN a) INTENSITAS PENGEMBANGAN LAHAN AKAN BERKURANG APABILA MAKIN JAUH DARI PUSAT KOTA. b) KERAPATAN LAHAN YANG SUDAH TERPAKAI AKAN BERKURANG APABILA MAKIN JAUH DARI PUSAT KOTA. c) PROPORSI LAHAN YANG DISEDIAKAN UNTUK BERBAGAI PENGGUNAAN LAHAN AKAN SELALU STABIL. METODA INI MENGISYARATKAN BAHWA DATA POPULASI DI MASA MENDATANG DAN UKURAN-UKURAN LAIN MENGENAI KEGIATAN MENYELURUH DI DAERAH HARUS DIRAMALKAN.
KEBUTUHAN TRANSPORTASI (MODEL KRAFT : SARC) MODEL PEMBANGKIT PERJALANAN (TRIPS GENERATION) MODEL INI DIGUNAKAN UNTUK MEMPERKIRAKAN JUMLAH PERJALANAN DARI SETIAP ZONA DALAM JUMLAH PERJALANAN YANG AKAN BERAKHIR DI SETIAP ZONA UNTUK SETIAP MAKSUD PERJALANAN. MODEL INI BERDASARKAN: 1. KARAKTERISTIK TATA GUNA LAHAN 2. KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI
KEBUTUHAN TRANSPORTASI (MODEL KRAFT : SARC) MODEL PEMBANGKIT PERJALANAN (TRIPS GENERATION) TERDAPAT 2 MAKSUD PERJALANAN : 1. PERJALANAN BERDASARKAN RUMAH (HOME BASE TRIP) DIMANA TEMPAT ASAL DAN TUJUAN PERJALANAN ADALAH DARI ATAU MENUJU RUMAH 2. ZONA TARIKAN (ATTRACTION ZONA) ZONA PRODUCTION (PRODUCTION ZONA)
KEBUTUHAN TRANSPORTASI (MODEL KRAFT : SARC) MODEL PEMBANGKIT PERJALANAN (TRIPS GENERATION) TERDAPAT 2 MAKSUD PERJALANAN : 1. PERJALANAN BERDASARKAN RUMAH (HOME BASE TRIP) DIMANA TEMPAT ASAL DAN TUJUAN PERJALANAN ADALAH DARI ATAU MENUJU RUMAH 2. ZONA TARIKAN (ATTRACTION ZONA) ZONA PRODUCTION (PRODUCTION ZONA)
KEBUTUHAN TRANSPORTASI (MODEL KRAFT : SARC) METODE UTK MEMPERKIRAKAN PEMBANGKIT PERJALANAN 1. ANALISIS KLASIFIKASI SILANG/ANALISIS KATEGORI 2. ANALISIS REGRESI AD 1: ANALISIS KLASIFIKASI SILANG ADALAH UNTUK MEMPREDIKSI 2 TRIP RATE DENGAN MELIHAT KATEGORI. DASAR PENGKATEGORIAN ADALAH : KARAKTERISTIK POKOK YANG MEMPUNYAI RELEVANSI DENGAN JUMLAH TRIP YANG TERGENERATE. AD 2: ADALAH MENGKORELASIKAN VARIABEL DEPENDENT DAN INDEPENDENT Y = axi + bx 2 + cx 3 + dx 4
KEBUTUHAN TRANSPORTASI (MODEL KRAFT : SARC) MISAL: Y = 10, 2+1, 68 HI + 2, 09 CI + 1, 98 DI DIMANA Y = JUMLAH PERJALANAN UNTUK MAKSUD TERTENTU YANG DIBANGKITKAN PADA ZONA I HI = JUMLAH RT DI ZONA I CI = JUMLAH MOBIL YANG DIPUNYAI SELURUH RT DI ZONA WI = JUMLAH PEKERJA YANG TINGGAL DI ZONA I
KEBUTUHAN TRANSPORTASI (MODEL KRAFT : SARC) DISTRIBUSI PERJALANAN (TRAFFIC DISTRIBUTION) • TUJUAN UTAMA DISTRIBUSI PERJALANAN ADALAH MENDISTRIBUSIKAN ATAU MENGALOKASIKAN JUMLAH PERJALANAN YANG BERASAL DARI SETIAP ZONA DAN DI ANTARA SELURUH ZONA TUJUAN YANG MEMUNGKINKAN. • TAHAPAN PERAMALAN LL INI DIBENTUK LANGSUNG DARI HASIL PEMBANGKIT PERJALANAN • MODEL YANG DIPAKAI UNTUK MERAMALKAN DISTRIBUSI PERJALANAN
KEBUTUHAN TRANSPORTASI (MODEL KRAFT : SARC) PEMILIHAN MODA (MODA CHOICE) • APABILA JUMLAH PERJALANAN TOTAL DARI MASING-MASING TEMPAT ASAL KE SETIAP TEMPAT TUJUAN TELAH DIPERKIRAKAN UNTUK SETIAP MAKSUD PERJALANAN, LANGKAH SELANJUTNYA ADALAH MEMPERKIRAKAN JUMLAH PENUMPANG YANG AKAN MENGGUNAKAN SETIAP MODA YANG TERSEDIA • PEMILIHAN MODA DIHIPOTESISKAN AKAN TERGANTUNG DARI KARAKTERISTIK MODA YANG MENCERMINKAN BIAYA YANG DISAMARATAKAN DALAM MENGGUNAKAN MODA TERSEBUT.
KEBUTUHAN TRANSPORTASI (MODEL KRAFT : SARC) DIAGRAM KEPUTUSAN PEMILIHAN MODA (MODA CHOICE)
KEBUTUHAN TRANSPORTASI (MODEL KRAFT : SARC) PENENTUAN LALU LINTAS (TRAFFIC ASSIGNMENT) • TAHAP TERAKHIR DARI ESTIMASI PERMINTAAN JUMLAH PERJALANAN ADALAH PENENTUAN PERJALANAN YANG AKAN DIBUAT DI ANTARA SETIAP PASANG ZONA, DENGAN MODA TERTENTU, PADA RUTE TERTENTU DI DALAM JARINGAN LALU LINTAS YANG ADA. • INI TERUTAMA MERUPAKAN SUATU PERSOALAN PADA MODA UNTUK JALAN RAYA DI MANA BIASANYA TERDAPAT BANYAK RUTE YANG DAPAT DITEMPUH OLEH SESEORANG YANG MENGADAKAN PERJALANAN. • PJ JARINGAN ANGKUTAN BIASANYA JUMLAH RUTE ALTERNATIF LEBIH SEDIKIT, BAHKAN PADA BANYAK KASUS HANYA TERDAPAT SATU JALUR GERAK SAJA YANG MENGHUBUNGKAN DUA ZONA
KEBUTUHAN TRANSPORTASI (MODEL KRAFT : SARC) ASUMSI YANG BIASA DIAMBIL DALAM PENENTUAN PERJALANAN ADALAH BAHWA PERJALANAN AKAN MEMILIH JALUR GERAK DENGAN WAKTU TEMPUH YANG MINIMUM (T) PUNCAK KESIBUKAN LALU LINTAS PERKOTAAN SALAH SATU HAL PENTING PADA LALU LINTAS PERKOTAAN ADALAH TERDAPATNYA VARIASI VOLUME YANG BESAR, ENTAH KITA MELIHATNYA SEPANJANG SATU HARI ATAU HARI-HARI DALAM SATU MINGGU.
PENGANTAR MANAJEMEN TRANSPORTASI LOGISTIK UTS
PENGANTAR MANAJEMEN TRANSPORTASI LOGISTIK (KRITERIA KINERJA TRANSPORTASI) 2017
KRITERIA KINERJA TRANSPORTASI Untuk mengukur tingkat keberhasilan operasi transportasi ada beberapa parameter/indikator yang bisa di ukur secara kualitatif maupun kuantitatif. Secara Kuantitatif (Tingkat Pelayanan) • Kapasitas. • Aksesibilitas. Secara Kualitatif (Kualitas Pelayanan) • Keselamatan. • Keamanan. • Keandalan. • Fleksibilitas. • Kenyamanan. • Kecepatan. • Dampak.
KRITERIA KINERJA TRANSPORTASI Kapasitas • dinyatakan sebagai jumlah penumpang atau barang yang bisa dipindahkan dalam satuan waktu tertentu, misalnya orang/jam atau ton/jam Aksesibilitas • menyatakan tentang kemudahan orang dalam menggunakan suatu sarana trransportasi tertentu dan bisa berupa fungsi dari jarak maupun waktu Keselamatan • Keselamatan erat hubungannya dengan masalah kemungkinan kecelakaan dan terutama berkaitan erat dengan sistem pengendalian yang digunakan. Suatu sistem transportasi yang mempunyai suatu sistem pengendalian yang ketat, biasanya mempunyai tingkat keselamatan yang tinggi, contohnya pesawat udara. Keamanan • Keselamatan erat hubungannya dengan masalah kemungkinan kehilangan/kerusakan secara materil
KRITERIA KINERJA TRANSPORTASI Keandalan • berhubungan dengan faktor-faktor, seperti ketetapan jadwal dan jaminan sampai di tempat tujuan. Suatu sistem transportasi yang andal berarti bahwa penumpang dan/atau barang yang diangkutnya bisa sampai pada waktu yang tepat Fleksibilitas • Kemudahan yang ada dalam mengubah segala sesuatu sebagai akibat adanya kejadian yang berubah. tidak sesuai dengan skenario yang direncanakan Kenyamanan • Kenyamanan transportasi, terutama berlaku untuk angkutan penumpang, erat kaitannya dengan masalah tata letak tempat duduk, sistem pengaturan udara di dalam kendaraan, ketersediaan fasilitas khusus, seperti toilet
KRITERIA KINERJA TRANSPORTASI Dampak • Dampak transportasi sangat beragam jenisnya, mulai dari dampak lingkungan (polusi, kebisingan, getaran, dan lain-lain) sampai dengan dampak sosial politik yang ditimbulkan oleh adanya suatu operasi lalu lintas serta besarnya konsumsi energi yang dibutuhkan. Kecepatan • Kecepatan merupakan faktor yang sangat penting dan erat kaitannya dengan masalah efisiensi sistem transportasi. Pada prinsipnya, orang selalu menginginkan kecepatan yang tinggi dalam bertransportasi, namun kadang dibatasi oleh berbagai hal, misalnya kemampuan mesin atau tenaga penggerak yang terbatas, keselamatan dan kemampuan manusia dalam mengendalikan
PENGANTAR MANAJEMEN TRANSPORTASI LOGISTIK (TRANSPORTASI DAN DISTRIBUSI) (METODE TRANSPORTASI) ANGGI WIDYA PURNAMA, S. T. , M. T 2017
PENGERTIAN • Metode Transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal. • Alokasi produk harus diatur sedemikian rupa karena terdapat perbedaan biaya- biaya alokasi dari satu sumber ke tempat tujuan yang berbeda-beda dan dari beberapa sumber ke suatu tempat tujuan yang berbeda. • Metode transportasi digunakan untuk memecahkan masalh distribusi, masalah bisnis, pembelanjaan modal, alokasi dana untuk investasi, analisis lokasi, keseimbangan lini perakitan dan perencanaan serta scheduling produksi.
TUJUAN Suatu proses pengaturan distribusi barang dari tempat yang memiliki atau menghasilkan barang tersebut dengan kapasitas tertentu ke tempat yang membutuhkan barang tersebut dengan jumlah kebutuhan tertentu agar biaya distribusi dapat ditekan seminimal mungkin Berguna untuk memecahkan permasalahan distribusi (alokasi) Memecahkan permasalahan bisnis lainnya, seperti masalah-masalah yang meliputi pengiklanan, pembelanjaan modal (capital financing) dan alokasi dana untuk investasi, analisis lokasi, keseimbangan lini perakitan dan perencanaan scheduling produksi
CIRI-CIRI PENGGUNAAN METODE TRANSPORTASI Terdapat sejumlah sumber dan tujuan tertentu. Kuantitas komoditi/barang yang didisitribusikan dari setiap sumber dan yang diminta oleh setiap tujuan besarnya tertentu. Komoditi yang dikirim/diangkut dari suatu sumber ke suatu tujuan besarnya sesuai dengan permintaan dan atau kapasitas sumber. Ongkos pengangkutan komoditi dari suatu sumber ke suatu tujuan besarnya tertentu.
METODE PEMECAHAN Tabel Awal • Aturan NWC (Nort West Corner) • Metode INSPEKSI (Ongkos terkecil) • Metode VAM (Vogel Approximation Method) • Metode Steppingstone (batu Tabel loncatan) Optimum • Metode MODI (Modified Distribution)
METODE PEMECAHAN Matriks: Keterangan: Ai = Daerah asal sejumlah i Si = Supply, Ketersediaan barang yang diangkut di i daerah asal Tj = Tempat tujuan sejumlah j dj = Permintaan (demand) barang di sejumlah j tujuan xij = Jumlah barang yang akan diangkut dari Ai ke Tj cij = Besarnya biaya transport untuk 1 unit barang dari Ai ke Tj Biaya transport = cij. xi Jumlah permintaan = Jumlah ketersediaan
METODE NWC (NORTH WEST CORNER) Merupakan metode untuk menyusun tabel awal dengan cara mengalokasikan distribusi barang mulai dari sel yang terletak pada sudut paling kiri atas. Aturannya: 1) Pengisian sel/kotak dimulai dari ujung kiri atas. 2) Alokasi jumlah maksimum (terbesar) sesuai syarat sehingga layak untuk memenuhi permintaan. 3) Bergerak ke kotak sebelah kanan bila masih terdapat suplai yang cukup. Kalau tidak, bergerak ke kotak di bawahnya sesuai demand. Bergerak terus hingga suplai habis dan demand terpenuhi.
METODE NWC (NORTH WEST CORNER) Contoh Soal: • Suatu perusahaan mempunyai 3 pabrik produksi dan 5 gudang penyimpanan hasil produksi. Jumlah barang yang diangkut tentunya tidak melebihi produksi yang ada sedangkan jumlah barang yang disimpan di gudang harus ditentukan jumlah minimumnya agar gudang tidak kosong. • Tabel matriks berikut menunjukkan jumlah produksi paling banyak bisa diangkut, jumlah minimum yang harus disimpan di gudang dan biaya angkut per unit barang. Dalam smu (satuan mata uang):
METODE NWC (NORTH WEST CORNER) Prosedur Penyelesaian: - Isikan kolom mulai kolom di kiri atas (north west) dengan mempertimbangkan batasan persediaan dan permintaannya. - Selanjutnya isikan pada kolom di sebelah kanannya hingga semua permintaan terpenuhi.
METODE NWC (NORTH WEST CORNER) 400 500 100 300 800 Biaya total: Z= (50) 400 + (80) 400 + (70) 500 + (60) 100 + (60) 300 + (40) 800 = 1. 430. 000
METODE INSPEKSI (ONGKOS TERKECIL) • Merupakan metode untuk menyusun tabel awal dengan cara pengalokasian distribusi barang dari sumber ke tujuan mulai dari sel yang memiliki biaya distribusi terkecil • Aturannya 1. Pilih sel yang biayanya terkecil 2. Sesuaikan dengan permintaan dan kapasitas 3. Pilih sel yang biayanya satu tingkat lebih besar dari sel pertama yang dipilih 4. Sesuaikan kembali, cari total biaya
METODE INSPEKSI (ONGKOS TERKECIL) 800 400 200 400 500 200 Biaya Total = (800 x 30) + (400 x 40) + (60 x 200) + (60 x 500) + (60 x 200) = 1. 100. 000
METODE VAM (VOGEL APPROKXIMATION METHOD ) • Metode VAM lebih sederhana penggunaanya, karena tidak memerlukan closed path (jalur tertutup). Metode VAM dilakukan dengan cara mencari selisih biaya terkecil dengan biaya terkecil berikutnya untuk setiap kolom maupun baris. Kemudian pilih selisih biaya terbesar dan alokasikan produk sebanyak mungkin ke sel yang memiliki biaya terkecil. Cara ini dilakukan secara berulang hingga semua produk sudah dialokasikan.
METODE VAM (VOGEL APPROKXIMATION METHOD ) Prosedur Pemecahan: (1) Hitung perbedaan antara dua biaya terkecil dari setiap baris dan kolom. (2) Pilih baris atau kolom dengan nilai selisih terbesar, lalu beri tanda kurung. Jika nilai pada baris atau kolom adalah sama, pilih yang dapat memindahkan barang paling banyak. (3) Dari baris/kolom yang dipilih pada (2), tentukan jumlah barang yang bisa terangkut dengan memperhatikan pembatasan yang berlakubagi baris atau kolomnya serta sel dengan biaya terkecil. (4) Hapus baris atau kolom yang sudah memenuhi syarat sebelumnya (artinya suplai telah dapat terpenuhi). (5) Ulangi langkah (1) sampai (4) hingga semua alokasi terpenuhi.
METODE VAM (VOGEL APPROKXIMATION METHOD )
METODE VAM (VOGEL APPROKXIMATION METHOD ) 50 – 30 = 20 50 – 40 = 10 40 – 40 = 0 50 - 4 0 = 70 10 60 – 40 = 3 0 40 – 60 – – 60 = 0 30 = 6 0 = 0 1 0
METODE VAM (VOGEL APPROKXIMATION METHOD ) 50 – 30 = 20 50 – 40 = 10 40 – 40 = 0 400 50 - 4 0 = 70 10 60 – 40 = 3 0 40 – 60 – – 60 = 0 30 = 6 0 = 0 1 0
METODE VAM (VOGEL APPROKXIMATION METHOD ) 50 – 30 = 20 800 50 – 40 = 10 60 – 40 = 20 400 ( 700 ) ( 0 ) 50 60 - 4 0 = 10 40 – 60 – – 60 = 0 30 = 6 0 = 0 1 0
METODE VAM (VOGEL APPROKXIMATION METHOD ) 800 ( 0 ) 60 – 40 = 20 400 60 – 60 = 0 400 ( 700 ) ( 0 ) 80 - 40 = 40 70 – 60 = 60 – 10 6 0 = 0
METODE VAM (VOGEL APPROKXIMATION METHOD ) 800 70 – 60 = 10 200 400 ( 0 ) ( 200 ) 60 – 60 = 0 400 ( 0 ) 200 500 ( 700 ) ( 0 ) 70 – 60 = 60 – 10 6 0 = 0
METODE VAM (VOGEL APPROKXIMATION METHOD ) Biaya Total = (400. 40) + (800. 30) + (400. 40) + (500. 60) + (200. 60) = 1. 100. 000
PENGANTAR MANAJEMEN TRANSPORTASI LOGISTIK (PERMINTAAN, PENAWARAN DAN PERAMALAN TRANSPORTASI) (PERMINTAAN TRANSPORTASI) 2017
PERMINTAAN JASA TRANSPORTASI • Permintaan jasa transportasi merupakan cerminan kebutuhan transportasi bagi pemakai jasa, oleh karena itu permintaan jasa transportasi adalah dasar yang penting dalam mengevaluasi perencanaan transportasi dan desain fasilitasnya. • Permintaan jasa transportasi akan terjadi apabila antara dua atau lebih tempat terdapat perbedaan marjinal terhadap suatu barang, yang satu tinggi yang lain rendah.
SIFAT-SIFAT PERMINTAAN JASA TRANSPORTASI Derived Demand • Permintaan akan jasa angkutan merupakan suatu permintaan yang bersifat turunan. • Permintaan akan jasa transportasi baru akan ada apabila ada faktor-faktor yang mendorongnya. Seketika dan sangat dipengaruhi oleh fluktuasi waktu. • Dapat bersifat harian, mingguan (Sabtu dan Minggu untuk tujuan rekreasi), bulanan atau tahunan (musim libur anak sekolah, Lebaran, atau Tahun Baru). Sangat dipengaruhi oleh elastisitas pendapatan. • Elastisitas pendapatan sangat mempengaruhi permintaan jasa transportasi Jasa transportasi adalah jasa campuran. • Permintaan akan jasa transportasi kompleks karena permintaan tersebut tidak hanya dilandasi oleh keinginan untuk memindahkan sesuatu dari suatu tempat ke tempat lain, tetapi banyak variabel lain yang memengaruhi keinginan untuk memindahkan barang tersebut, seperti kecepatan, keamanan, keselamatan, ketepatan, kenyamanan, keandalan dan sebagainya.
FAKTOR-FAKTOR PERMINTAAN DAN PEMILIHAN PEMAKAI JASA TRANSPORTASI Sifat dari muatan (physical characteristics) • Barang-barang yang nilainya tinggi dipadu dengan volume yang tidak besar, biasanya diangkut melalui transportasi udara. • Barang-barang bernilai rendah dipadu dengan volume yang besar, biasanya dibawa melalui laut, jalan raya atau kereta api. Biaya Transportasi • Makin rendah biaya transportasi, makin banyak permintaan akan jasa transportasi. Tingkat biaya transportasi merupakan faktor penentu dalam pemilihan jenis jasa transportasi Pendapatan pemakai jasa transportasi (user) • Apabila pendapatan penumpang naik, maka akan lebih banyak jasa transportasi yang akan dibeli oleh para penumpang Kecepatan Angkutan. • Pemilihan ini sangat tergantung pada faktor waktu yang dipunyai oleh penumpang. Bagi mereka yang mempunyai waktu sedikit, biasanya mencari atau memilih moda transportasi yang cepat, jadi faktor kecepatan menentukan pemilihan moda transportasi. Kecepatan, terutama penting untuk barang perishable goods untuk segera dapat memanfaatkan perbedaan harga (antar pasar). Kualitas Pelayanan. • • Pelayanan baku (ketetapan jadwal keberangkatan dan kedatangan) Comfortibility (dalam perjalanan : AC, Toilet) Realibility (ketepatan waktu) Keamanan dan keselamatan.
SATUAN UKURAN PERMINTAAN JASA TRANSPORTASI Permintaan jasa transportasi diukur dalam berat muatan atau jumlah penumpang yang dipindahkan melalui jarak. Untuk Penumpang Untuk barang. • Penumpang – Mil / Penumpang – Km. • Ton / Mil atau Ton - Km.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN JASA TRANSPORTASI Pada dasarnya permintaan akan jasa angkutan dipengaruhi oleh harga jasa angkutan itu sendiri ( Po ) dan jasa angkutan lain (P 1, P 2, . . Pn) serta tingkat pendapatan ( Y ), maka secara umum fungsi permintaan jasa angkutan dirumuskan; Maka secara umum fungsi permintaan jasa angkutan dirumuskan; Fungsi Permintaan jasa angkutan sebagai : Dt = f ( P 1, P 2, P 3, . . . . Pn, Y. . . )
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN JASA TRANSPORTASI • Tujuan Perjalanan (leisure travel atau business travel). Harga Jasa • Cara Pembayaran (potongan harga untuk tiket). Angkutan • Pertimbangan tenggang waktu (waktu yang dimiliki). Tingkat Pendapatan Citra atau Image • Apabila tingkat pendapatan user meningkat, maka permintaan jasa transportasi makin meningkat karena kebutuhan melakukan perjalanan makin meningkat. • Dengan kualitas pelayanan yang prima dapat meningkatkan citra perusahaan, konsumen akan menjadi pelanggan setia.
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENDAPATAN Perjalanan santai ( Leisure travel ) sangat peka terhadap perubahan pendapatan pribadi, akibat dr kenaikan pedapatan akan menyebabkan 2 hal yaitu; Akan terjadi peningkatan pembelian barang/jasa yang bukan esensial. Pergeseran akan permintaan transport, dari angkutan laut/darat ke angkutan udara. % Perubahan Permintaan Elastisitas Pendapatan = % Perubahan Pendapatan
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENDAPATAN Contoh : • Apabila pendapatan naik 3%, menyebabkan terjadi kenaikan permintaan 6 %, maka elastisitas pendapatan = +2. • Ini berarti bahwa setiap kenaikan pendapatan 1% menyebabkan kenaikan permintaan jasa transportasi sebesar 2%.
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENDAPATAN Tingkat kepekaan permintaan terhadap perubahan harga, atau yang disebut Elastisitas Permintaan dapat dihitung : % Perubahan Permintaan Elastisitas Harga (Permintaan) = % Perubahan harga/tarif Koefesien elastisitas (harga) permintaan selalu negatif karena antara harga dan permintaan selalu berjalan berlawanan arah. Contoh : Apabila tarif naik 3 %, akan menyebabkan permintaan turun 6%, maka elastisitas permintaan sama dengan (-6%) : (3%) = -2. ini berarti apabila harga atau tarif naik 1 %, maka permintaan akan turun 2%
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENDAPATAN Tingkat elastisitas permintaan jasa transportasi dipengaruhi oleh hal-hal berikut : Persaingan jasa-jasa subtitusi Jarak tempuh Business vs pleasure waktu
PENGANTAR MANAJEMEN TRANSPORTASI LOGISTIK (PERMINTAAN, PENAWARAN DAN PERAMALAN TRANSPORTASI) (PENAWARAN TRANSPORTASI) 2017
PENAWARAN JASA TRANSPORTASI/ ANGKUTAN Jasa Transportasi adalah hasil dari suatu proses produksi yang tidak dapat di rasa atau di pegang (Intangible). Hal ini berbeda dengan hasil produksi barang dimana hasil dari suatu produksi bisa dilihat dan dipegang.
SIFAT-SIFAT PENAWARAN JASA TRANSPORTASI Hasil produksi yg ditawarkan tidak dpt disimpan. • Apabila seat/km atau ton/km tidak terjual pada saat kendaraan mulai bergerak, maka merupakan kerugian bagi perusahaan. Nilai produknya makin lama makin menurun. • Nilainya sudah menjadi nol bagi seat yang tidak terjual. Jasa angkutan bersifat perorangan • Dua orang yang bepergian dalam satu kendaraan yang sama akan mempunyai tanggapan yang berbeda terhadap jasa angkutan yang dibelinya. Tidak adanya kemungkinan penggantian jasa yang telah dibeli.
SIFAT-SIFAT PENAWARAN JASA TRANSPORTASI Tingkat kesukaran menentukan kualitas angkutan. Kualitas jasa diketahui setelah pembelian jasa angkutan terjadi. Waktu pelayanan (dimulai dan selesainya proses pengangkutan) tidak bisa selalu tepat waktu. Jasa angkutan pada umumnya ditawarkan dalam satu paket jasa seperti ( ketepatan, kenyamanan, kualitas dll ). Proses produksi jasa angkutan terjadi di luar pabrik.
PENAWARAN DAN KAITANNYA DENGAN BIAYA PRODUKSI Penawaran adalah fungsi positif dari harga apabila harga naik, jumlah penawaran pun akan naik. Penawaran/supply suatu barang merupakan fungsi dari : harga suatu barang, harga barang-barang lain, harga dari faktor-faktor produksi dan tingkat keuntungan. .
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN Teknologi yang dipakai Perilaku dan tujuan operator (perusahaan angkutan) Perilaku pemakai jasa
MEMBANDINGKAN / MENILAI FUNGSI PENAWARAN ANTARMODA Cost of travel dari sudut pemakai : Cost of travel (Other cost) dari sudut masyarakat : Out-of-pocket cost : bahan bakar, toll, fares, parking cost, dsb. Dampak lingkungan Biaya lain : vehicle ownership costs (depresiasi), maintenance, repair, insurance Dampak pada kegiatan pemerintah Dampak pada pemakai jalan lainnya dan bukan pemakai jala
BEBERAPA KOMPONEN DARI FUNGSI PENAWARAN TRANSPORTASI Angkutan penumpang Angkutan barang • Total travel time : access time, waktu menunggu, transfer/transit time, trip time, dsb. • Total travel cost : Out-of-pocket cost, vehicle operating cost, indirect taxes, dan terminal cost parking. • Schedule inconvenience • Inconvenience & discomfort • Total travel time : waktu di terminal, perjalanan, bongkar muat, dan menunggu. • Total transport cost : biaya angkut, biaya terminal, vehicle operating cost, asuransi, pajak, dsb • Service frequency • Keandalan Sistem • Preservability (misalnya : gerbong/truk dengan pendingin untuk barang mudah busuk)
PENGANTAR MANAJEMEN TRANSPORTASI LOGISTIK (PERMINTAAN, PENAWARAN DAN PERAMALAN TRANSPORTASI) (PERAMALAN TRANSPORTASI) 2017
PENGERTIAN TRAFIK DAN PERAMALAN TRAFIK Trafik muatan Jumlah penumpang dan atau barang yang diangkut oleh kendaraan/alat angkut Trafik alat angkut Jumlah kendaraan/alat angkut yang lalu lintasnya pada jalan raya Trafik
PENGERTIAN TRAFIK DAN PERAMALAN TRAFIK Traffic volume Jumlah kendaraan yang bergerak pada arah tertentu pada suatu bagian jalan yang melewati titik/tempat tertentu (per-jam, perhari, per-minggu) Traffic density (kepadatan) Jumlah kendaraan yang menempati atau menduduki suatu bagian panjang jalan tertentu pada saat tertentu (jumlah kend/km) Trafik alat angkut
KONSEP PERENCANAAN TRANSPORTASI Konsep perencanaan transportasi yang paling populer adalah Model Perencanaan Transportasi Empat Tahap. Merupakan gabungan dari beberapa submodel yaitu : - Bangkitan dan tarikan pergerakan, - Sebaran pergerakan, - Pemilihan moda, - Pemilihan rute, dan arus lalu lintas.
KONSEP PERENCANAAN TRANSPORTASI (FOUR STEP MODEL)
TRIP GENERATION (BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN) Bangkitan pergerakan merupakan tahapan pemodelan yang memperkirakan jumah pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan jumlah pergerakan yang tertarik ke suatu tata guna lahan atau zona. . Bangkitan lalulintas mencakup : - Lalulintas yang meninggalkan suatu lokasi - Lalulintas yang menuju atau tiba ke suatu lokasi Hasil keluaran dari perhitungan bangkitan dan tarikan lalulintas berupa jumlah kendaraan, orang atau angkutan barang persatuan waktu. Misal kendaraan/jam.
TRIP DISTRIBUTION (SEBARAN PERGERAKAN) Pola sebaran arus lalulintas antara zona asal i ke zona tujuan d adalah hasil dari dua hal yang terjadi secara bersamaan. Lokasi dan intensitas tata guna lahan akan menghasilkan arus lalulintas, interaksi antara dua buah tata guna lahan akan menghasilkan pergerakan manusia dan/atau barang. Contohnya : pergerakan dari rumah (pemukiman) ke tempat bekerja (kantor, industri, pertokoan) yang terjadi setiap hari. Pergerakan bahan baku ke industri dan industri ke pasar
PEMILIHAN RUTE Untuk angkutan umum, rute ditentukan berdasarkan moda transportasi (bus dan kereta api mempunyai rute yang tetap Untuk kendaraan pribadi diasumsikan bahwa orang akan memilih moda transportasinya dulu, baru rutenya. Pemilihan rute tergantung pada alternatif terpendek, tercepat, dan termurah. Juga diasumsikan bahwa pemakai jalan mempunyai informasi yang cukup sehingga mereka dapat menentukan rute yang terbaik.
ARUS LALU LINTAS Arus lalulintas berinteraksi dengan sistem jaringan transportasi. Jika arus lalulintas meningkat pada ruas jalan tertentu, waktu tempuh pasti bertambah (karena kecepatan menurun). Arus maksimum yang dapat melewati suatu ruas jalan disebut kapasitas ruas jalan. Kapasitas ruas jalan perkotaan biasanya dinyatakan dengan kendaraan (Satuan Mobil Penumpang). Kemacetan semakin meningkat apabila arus begitu besarnya sehingga kendaraan berdekatan satu sama lain.
HUBUNGAN TIMBAL-BALIK ANTAR SUB SISTEM DALAM SISTEM TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASI Distribusi guna lahan menentukan lokasi kegiatan. Distribusi kegiatan dalam ruang membutuhkan/menimbulkan interaksi spasial dalam sistem transportasi. Distribusi prasarana sistem transportasi menciptakan tingkat keterhubungan spasial dari suatu lokasi (yang bisa dinilai sebagai tingkat aksesibilitas). Distribusi aksesibilitas dalam ruang menentukan pemilihan lokasi yang menghasilkan perubahan dalam sistem guna lahan.
HUBUNGAN TIMBAL-BALIK ANTAR SUB SISTEM DALAM SISTEM TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASI
HUBUNGAN TIMBAL-BALIK ANTAR SUB SISTEM DALAM SISTEM TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASI Aksesibilitas merupakan konsep yang menggabungkan sistem pengaturan tata guna lahan secara geografis dengan sistem jaringan transportasi yang menghubungkannya. Wilayah kajian/ wilayah studi dibagi-bagi ke dalam wilayah yang lebih kecil yang membentuk zona. Zona dianggap sebagai satuan pergerakan terkecil
HUBUNGAN TIMBAL-BALIK ANTAR SUB SISTEM DALAM SISTEM TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASI Beberapa syarat dalam menentukan sistem zona dapat dipenuhi, yaitu : Batas zona diusahakan bertepatan dengan batas daerah/wilayah kajian. Luas zona tidak terlalu kecil agar pergerakan dapat dibebankan ke jaringan secara efektif. Batas masing-masing zona sesuai dengan jenis perkembangan tata ruang. Bangkitan adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan
METODE PERKIRAAN BANGKITAN PERJALANAN Analisis Klasifikasi Silang Berdasarkan Rumah Metode Perkiraan bangkitan Perjalanan Berdasarkan Non Rumah Berdasarkan Supply dan demand barang Analisis Regresi, korelasi
CONTOH : PENDEKATAN KLASIFIKASI SILANG UNTUK PENGEMBANGAN MODEL BANGKITAN PERJALANAN BERDASARKAN RUMAH DENGAN ATRIBUT PEMILIKAN KENDARAAN, TINGKAT PENDAPATAN DAN JUMLAH ANGGOTA KELUARGA. Analisis kategori bangkitan pergerakan untuk 18 kategori Pemilikan kendaraan 0 1 2 atau lebih Jml. anggota keluarga 1 -3 4 atau lebih Keterangan : Tingkat pendapatan Data jumlah keluarga dengan tiga faktor penentu jumlah perjalanan Jumlah rumah tangga 50 20 10 50 50 100 40 100 150 Rendah Menengah Tinggi 3, 4 4, 9 5, 2 6, 9 5, 8 7, 2 Tingkat pendapatan Menengah 3, 7 5, 0 7, 3 8, 1 11, 8 Tinggi 3, 8 5, 1 8, 0 10, 2 10, 0 12, 9 = Rp. (0 – 300. 000) per bulan = Rp. (300. 000 – 1. 000) per bulan = Rp. 1. 000 atau lebih per bulan Pemilikan kendaraan Pendapatan Ukuran rumah tangga 0 0 0 1 1 1 2 atau lebih rendah menengah Rendah Menengah Tinggi menengah tinggi 1 -3 4 atau lebih 4 atau lebih maka dapat dihitung jumlah bangkitan perjalanan dari zona tersebut adalah : (50 x 3, 4)+(20 x 3, 7)+(10 x 4, 9)+(50 x 5, 2)+(50 x 6, 9)+(100 x 8, 3) +(40 x 10)+(100 x 11, 8)+(150 x 12, 9)= 5. 243 pergerakan.
PERAMALAN PERMINTAAN TRANSPORTASI A. Model Permintaan Bertahap (Sequential Demand Model) Peramalan perjalanan dalam kota adalah kompleks karena banyak kemungkinan tujuan, rute, dan jenis moda untuk mencapai suatu maksud atau tujuan tertentu. Terdapat interaksi yang kuat antara sistem transportasi dan sistem tata guna lahan. Lancar tidaknya pergerakan pada jaringan transportasi akan mempunyai efek timbal balik terhadap pemilihan lokasi dan perkembangan tata guna lahan.
PERAMALAN PERMINTAAN TRANSPORTASI B. Model Permintaan Regresi Metode regresi merupakan metode peramalan yang paling banyak digunakan. Metode ini mempertimbangkan pola hubungan antara variabel yang diramalkan dengan variabel bebas yang mempengaruhi ramalan tersebut. Variabel yang dicari atau ditentukan disebut dependent variable serta variabel dipengaruhi besarnya oleh variable lain disebut independent variable.
ANALISIS REGRESI Dimana : Y = variabel tidak bebas X = variabel bebas A = intersep atau konstanta B = koefisien regresi Parameter A dan B dapat diperkirakan dengan menggunakan metode kuadrat terkecil yang meminimalkan total kuadratis residual (least square). Nilai parameter A dan B dihitung dengan menggunakan persamaan :
ANALISIS REGRESI CONTOH : PERHITUNGAN BANGKITAN DENGAN METODE REGRESI Dalam suatu kajian bangkitan pergerakan telah didapatkan data bangkitan perjalanan data kepemilikan kendaraan dari 8 zona seperti pada tabel dibawa. . Buatlah model bangkitan perjalanan dengan analisis regresi linier ! Nomor zona 1 2 3 4 5 6 7 8 Bangkitan perjalanan 500 300 1. 300 200 400 1. 200 900 1. 000 Kepemilikan kendaraan 200 50 500 100 400 300 400
ANALISIS REGRESI CONTOH : PERHITUNGAN BANGKITAN DENGAN METODE REGRESI maka akan didapatkan nilai B = 2, 48 dan A = 89, 86 sehingga persamaannya menjadi
PENGANTAR MANAJEMEN TRANSPORTASI LOGISTIK (BIAYA, TARIF ANGKUTAN, DAN PEMBENTUKAN HARGA) 2017
KONSEP BIAYA Biaya merupakan faktor yang menentukan dalam transportasi untuk penetapan tarif, alat kontrol agar dalam pengoperasian mencapai tingkat efektivitas dan efisien Biaya Sebagai Dasar Penentuan Tarif Jasa Transportasi Tingkat tarif transportasi didasarkan pada biaya pelayanan yang terdiri dari: • Biaya langsung. • Biaya tidak langsung. oleh karena itu, biaya pelayanan (cost of service) basis/dasar dan fundamental untuk struktur pentarifan.
KONSEP BIAYA Biaya Modal dan Biaya Operasional Biaya modal (capital costs) • biaya, yang digunakan untuk investasi inisial (initial investment) serta peralatan lainnya termasuk di dalamnya bunga uang (interest rate). Biaya operasional (operational costs) • biaya yang dikeluarkan untuk pengelolaan transportasi.
BIAYA OPERASIONAL Biaya pemeliharaan prasarana • Biaya pemeliharaan jalan raya, bantalan kereta api, alur pelayaran, pelabuhan, dermaga, penahan gelombang, dam, menara, rambu & jalan, udara dan laut. Biaya pemeliharaan sarana • Biaya pemeliharaan kendaraan, bis, truk, lokomotif, gerbong, pesawat udara, kapal-kapal penyebrangan (ferry boat), dan kapal-kapal barang/kapal-kapal penumpang. Biaya Transportasi • Biaya transportasi yaitu biaya bahan bakar, oli, tenaga penggerak (genset) upah/gaji, kerja crew/awak kapal & pesawat serta biaya terminal (stasiun pelabuhan udara, pelabuhan laut dan terminal bis). Biaya traffic • Biaya-biaya traffic terdiri dari biaya advertensi, promosi, penerbitan buku tariff, administrasi dan sebagainya Biaya umum dan lain-lain biaya. • Termasuk biaya umum antara lain, biaya kantor, gaji/biaya humas, biaya akuntansi lainnya.
KATEGORI TARIF ANGKUTAN Tarif menurut kelas (class rate) • klasifikasi tarif menurut kelas digunakan untuk muatan dan penumpang. • Dalam kelompok tarif ini, diberlakukan tarif yang berbeda-beda atas dasar kelas muatan dan penumpang. Tarif lain • Tarif lain yang tarifnya lebih rendah daripada class rate, tarif ini dinamakan tarif pengecualian. Tarif perjanjian/ • Tarif perjanjian atau tarif menurut kontrak berlaku untuk angkutan jalan raya dan angkutan laut, dan tidak kontrak. berlaku untuk moda transportasi lainnya.
HARGA JASA ANGKUTAN Berat muatan yang diangkut Jarak • Mengangkut muatan yang berat umumnya biaya lebih besar. • Mengangkut muatan untuk jarak yang jauh membutuhkan biaya lebih besar. Kecepatan • Ukuran kecepatan rata-rata bergeraknya alat muatan diangkutan dalam keadaan normal Jenis muatan • Jenis dan sifat khusus dari muatan yang diangkut. Muatan yang bernilai tinggi umumnya dikenakan harga jasa transportasi lebih tinggi.
HARGA JASA ANGKUTAN (PER TON-KM PER JAM) Untuk membandingkan secara kuantitatif harga-harga jasa angkutan digunakan istilah perton-kilometer per jam rata-rata. Bertujuan untuk menentukan beberapa harga jasa angkutan guna mengangkut satu ton sejauh satu kilometer dalam waktu sekian jam dengan diperhitungkan nilai rata-rata. Contoh pengangkutan dengan truk : Kapasitas angkutan truk sebesar 5 ton sekali jalan yang mengangkut muatan sejauh 500 km dalam waktu 10 jam seharga Rp 25. 000, 00 kita akan memperoleh perincian sebagai berikut: Harga jasa angkutan per ton kilometer per jam adalah:
HARGA JASA ANGKUTAN (PER TON-KM PER JAM) Harga jasa Angkutan dalam Rp M Jumlah Muatan dalam ton J Jumlah yg Ditempuh dalam Km K Waktu yg Dibutuhkan dalam jam H Harga per ton km per jam Rp 26. 000 4 500 10 1, 3 Rp 26. 000 4 400 8 2, 03 Rp 25. 000 5 250 10 ? Rp 25. 000 5 500 8 ? Rp 25. 000 5 625 10 ? Rp 26. 000 4 500 8 ?
HARGA JASA ANGKUTAN (PER TON-KM PER JAM) Harga jasa Angkutan dalam Rp M Jumlah Muatan dalam ton J Jumlah yg Ditempuh dalam Km K Waktu yg Dibutuhkan dalam jam H Harga per ton km per jam Rp 26. 000 5 500 10 ? Rp 26. 000 4 500 10 ? Rp 25. 000 5 250 10 ? Rp 25. 000 5 400 8 ? Rp 25. 000 4 625 10 ? Rp 26. 000 4 400 8 ?
HARGA JASA ANGKUTAN (PER TON-KM PER JAM) Harga jasa-jasa angkutan per ton kilometer per jam dapat berubah-ubah, tergantung dari jumlah muatan yang diangkut, jarak yang ditempuh dan waktu yang dibutuhkan untuk mengangkut muatan. Harga jasa-jasa angkutan per ton kilometer per jam dapat bertambah kalau jarak yang ditempuh hanya sejauh 250 km. Dengan harga yang sama, muatan yang sama dan waktu yang sama maka harga per ton kilometer per jam menjadi Rp 2, 00. Harga berubah kalau muatan ataupun waktu angkutan yang dibutuhkan berubah. Di dalam transportasi kembali ke pangkalan tanpa muatan merupakan kapasitas angkutan yang tidak terjual, merupakan kerugian, situasi ini disebut tarif maksimum. Sebaliknya kalau perjalanan kembali membawa muatan dengan kondisi-kondisi yang sama, maka diperoleh tarif minimum dari jasa-jasa angkutan
BIAYA JASA ANGKUTAN Contoh kalkulasi biaya per ton kilometer per jam jasa angkutan truk satu tahun: • Biaya overhead per tahun • Biaya operasional alat angkutan pertahun • Biaya total per tahun • Kapasitas angkutan terjual • Jarak yang ditempuh per tahun • Tonnage muatan per tahun • Waktu perjalanan per tahun • Jumlah hari kerja per tahun Rp 2. 500. 000, 00 Rp 5. 000, 00 Rp 7. 500. 000, 00 126. 000 km 3. 000 ton 3. 000 jam 300 hari
- Slides: 147