AKUNTANSI 2 Piutang Dagang dan Piutang Wesel Oleh

  • Slides: 30
Download presentation
AKUNTANSI 2 Piutang Dagang dan Piutang Wesel Oleh : Herlambang Pudjo Santosa

AKUNTANSI 2 Piutang Dagang dan Piutang Wesel Oleh : Herlambang Pudjo Santosa

Pengertian • Tagihan kepada pelanggan dari transaksi usaha yang tidak dilemgkapi dengan instrumen kredit

Pengertian • Tagihan kepada pelanggan dari transaksi usaha yang tidak dilemgkapi dengan instrumen kredit berupa wesel, promes, ataupun aksep dan akan diterima dalam bentuk uang tunai di masa mendatang. • Tagihan kepada individu ataupun perusahaan lain yang akan diterima dalam bentuk kas. • Klaim dalam bentuk uang terhadap perusahaan atau perseorangan.

PIUTANG • Piutang ini berasal dari penjualan barang dagangan dan jasa secara kredit dalam

PIUTANG • Piutang ini berasal dari penjualan barang dagangan dan jasa secara kredit dalam operasi usaha normal dan peminjaman uang. • Piutang dicatat pertama kali ketika perusahaan memperolehnya, berikutnya piutang usaha dicatat ketika terjadi retur penjualan kredit dan pelunasan. Contoh jurnalnya : Piutang Usaha XXX Penjualan XXX (Mencatat Penjualan Kredit) Kas XXX Potongan Penjualan XXX Piutang Usaha XXX (Mencatat pelunasan piutang usaha dengan potongan penjualan)

PIUTANG • Piutang ini berasal dari penjualan barang dagangan dan jasa secara kredit dalam

PIUTANG • Piutang ini berasal dari penjualan barang dagangan dan jasa secara kredit dalam operasi usaha normal dan peminjaman uang. • Piutang dicatat pertama kali ketika perusahaan memperolehnya, berikutnya piutang usaha dicatat ketika terjadi retur penjualan kredit dan pelunasan. Contoh jurnalnya : Kas XXX Piutang Usaha XXX (Mencatat pelunasan piutang usaha) Retur Penjualan XXX Piutang Usaha XXX (Mencatat retur penjualan)

PIUTANG Klasifikasi Piutang dikelompokkan dalam 3 jenis yaitu: 1. Piutang Usaha (Piutang Dagang), piutang

PIUTANG Klasifikasi Piutang dikelompokkan dalam 3 jenis yaitu: 1. Piutang Usaha (Piutang Dagang), piutang ini disebut juga Accounts Receivable. Piutang ini berasal dari penjualan barang dagangan dan jasa secara kredit dalam operasi usaha normal. 2. Piutang Wesel (Wesel Tagih), piutang ini disebut juga Notes Receivable. Pemberian kredit kepada pelanggan dapat pula didukung oleh suatu dokumen kredit yang resmi yang disebut wesel atau promes. Piutang ini dibuktikan dengan instrumen kredit secara formal. 3. Piutang lain-lain, piutang nonusaha seperti pinjaman kepada para pejabat perusahaan, pinjaman kepada pegawai / karyawan, dan piutang restitusi pajak. Pihak-pihak yang terlibat transaksi piutang : 1. Kreditur, pihak yang mendapat tagihan/ piutang (sebuah aset) 2. Debitur, pihak yang berkewajiban membayar utang (sebuah kewajiban)

PIUTANG Pengendalian internal atas penerimaan piutang : 1. Memisahkan fungsi pegawai atau bagian yang

PIUTANG Pengendalian internal atas penerimaan piutang : 1. Memisahkan fungsi pegawai atau bagian yang menangani transaksi penjualan dari fungsi akuntansi untuk piutang. 2. Pegawai yang menangani akuntansi piutang harus dipisahkan dari fungsi penerimaan hasil tagihan piutang. 3. Semua transaksi pemberian kredit, pemberian potongan, dan penghapusan piutang harus mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang. 4. Piutang harus dicatat dalam buku-buku tambahan piutang (Accounts Receivable Subsidiary Ledger). 5. Perusahaan harus membuat daftar piutang berdasarkan umurnya (Aging Schedule)

PENILAIAN PIUTANG USAHA Kerugian Piutang / Beban Piutang Tak Tertagih Metode Penghapusan Langsung Metode

PENILAIAN PIUTANG USAHA Kerugian Piutang / Beban Piutang Tak Tertagih Metode Penghapusan Langsung Metode Cadangan/ Metode penyisihan

Metode Penghapusan Langsung • Kerugian piutang dicatat pada saat perusahaan mendapat kepastian bahwa suatu

Metode Penghapusan Langsung • Kerugian piutang dicatat pada saat perusahaan mendapat kepastian bahwa suatu piutang kepada debitur tertentu tidak akan dapat ditagih. • Keyakinan muncul ketika perusahaan mendapat informasi bahwa debitur dinyatakan bangkrut oleh pengadilan, atau bukti pendukung yang lain yang menyatakan bahwa piutang tidak dapat ditagih.

Contoh Soal Pada 1 Maret 2015, PT ABC menyatakan penghapusan Rp 80. 000 kepada

Contoh Soal Pada 1 Maret 2015, PT ABC menyatakan penghapusan Rp 80. 000 kepada CV Maju Sejahtera yang dinyatakan pailit oleh pengadilan. Jurnal untuk mencatat penghapusan. 1 Maret 2015 Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha – CV Maju Sejahtera Rp 80. 000 Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Usaha – CV Maju Sejahtera Rp 80. 000

Penerimaan Pelunasan dari Piutang yang telah dihapus Pada 1 Mei 2015 perusahaan menerima kas

Penerimaan Pelunasan dari Piutang yang telah dihapus Pada 1 Mei 2015 perusahaan menerima kas Rp 80. 000 dari pelunasan CV Maju mundur yang piutang kepadanya telah dihapus. Jurnalnya : 1 Mei 2015 Piutang Usaha – CV Maju Mundur Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha (Untuk mencatat kembali piutang) Rp 80. 000 Piutang Usaha – CV Maju Mundur Penyisihan Piutang Tak Tertagih (Untuk mencatat kembali piutang) Rp 80. 000 Kas Rp 80. 000 Piutang Usaha (Untuk mencatat penerimaan dari hasil penagihan)

Metode Cadangan • Perusahaan harus menaksir besarnya piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih pada

Metode Cadangan • Perusahaan harus menaksir besarnya piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih pada setiap akhir tahun. • Metode cadangan sebaiknya digunakan apabila kerugian piutang berjumlah signifikan. Dasar yang digunakan dalam metode cadangan : 1. Persentase dari penjualan, manajemen menetapkan suatu hubungan persentase antara jumlah penjualan kredit dengan taksiran kerugian yang mungkin diderita karena adanya piutang tak tertagih. 2. Persentase dari piutang, manajemen menetapkan suatu hubungan persentase antara jumlah piutang dengan jumlah kerugian akibat adanya piutang yang tidak tertagih. Untuk menganalisis hal ini, menggunakan daftar umur piutang atau analisis umur piutang.

PERSENTASE DARI PENJUALAN PT Muria memilih dasar persentase dari penjualan dan memperkirakan bahwa piutang

PERSENTASE DARI PENJUALAN PT Muria memilih dasar persentase dari penjualan dan memperkirakan bahwa piutang sebesar 0, 5 % dari penjualan kredit bersih tidak dapat tertagih. Apabila penjualan kredit bersih selama tahun 2011 berjumlah Rp 320. 000, maka kerugian piutang ditaksir akan berjumlah Rp 1. 600. 000. Jurnal 31 Desember 2011 : Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha Rp 1. 600. 000 Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha Rp 1. 600. 000 (untuk mencatat taksiran kerugian piutang tahun 2011) Beban Piutang Tak Tertagih Rp 1. 600. 000 Penyisihan Piutang Tak Tertagih Rp 1. 600. 000 (untuk mencatat taksiran kerugian piutang tahun 2011)

PERSENTASE DARI PIUTANG • • PT Muria mempunyai piutang sebesar Rp 3. 960. 000

PERSENTASE DARI PIUTANG • • PT Muria mempunyai piutang sebesar Rp 3. 960. 000 Kebijakan perusahaan: Piutang yang belum jatuh tempo 30 hari Persentase Kerugian Piutang : - Belum jatuh tempo = 2 % - Menunggak 1 – 30 hari = 4 % - Menunggak 31 – 60 hari = 10 % - Menunggak 61 – 90 hari = 20 % - Menunggak > 90 hari = 50 %

PERSENTASE DARI PIUTANG

PERSENTASE DARI PIUTANG

PERSENTASE DARI PIUTANG • Bila belum dibuat taksiran maka jurnal : Kerugian Penurunan Nilai

PERSENTASE DARI PIUTANG • Bila belum dibuat taksiran maka jurnal : Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha Rp 241. 800 • Bila sebelumnya sudah dibentuk cadangan kerugian piutang Rp 41. 800, maka jurnal yg dibuat : Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha Rp 200. 000 Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha Rp 200. 000

PIUTANG WESEL • Tagihan kepada pelanggan dari transaksi usaha yang dilengkapi dengan instrumen kredit

PIUTANG WESEL • Tagihan kepada pelanggan dari transaksi usaha yang dilengkapi dengan instrumen kredit berupa wesel, promes, ataupun aksep dan akan diterima dalam bentuk uang tunai di masa mendatang. • Wesel adalah surat janji tertulis (instrumen kredit formal) yang menyatakan bahwa debitor akan membayar sejumlah tertentu, tanpa syarat, di waktu yang akan datang. Kreditor yang menerima wesel mengakuinya sebagai piutang wesel dan debitor yang membuat wesel mengakuinya sebagai utang wesel.

PIUTANG WESEL • Wesel dibedakan menjadi 2 yaitu: 1. Wesel tanpa bunga, nilai jatuh

PIUTANG WESEL • Wesel dibedakan menjadi 2 yaitu: 1. Wesel tanpa bunga, nilai jatuh tempo wesel ini sebesar nilai nominalnya. 2. Wesel berbunga, nilai jatuh tempo wesel ini sebesar nilai nominal ditambah bunga selama jangka waktu wesel. PENENTUAN JUMLAH BUNGA WESEL Bunga = Nilai Nominal Wesel x Suku Bunga Setahun x Proporsi Jangka Waktu Wesel dari Setahun

Contoh Soal • Nominal Wesel = Rp 100. 000 Bunga = 12 % Jangka

Contoh Soal • Nominal Wesel = Rp 100. 000 Bunga = 12 % Jangka Waktu Wesel = 120 hari • Perhitungan bunga : 100. 000 x 12% x 120/360 = Rp 4. 000

Piutang Wesel dari Penjualan Kredit Tgl 1 Juni 2010, PT ABC menjual barang kepada

Piutang Wesel dari Penjualan Kredit Tgl 1 Juni 2010, PT ABC menjual barang kepada CV Indah seharga Rp 2. 000. Untuk itu PT ABC menghendaki agar piutangnya dikuatkan dengan surat wesel yang disetujui oleh CV Indah dengan nilai nominal wesel Rp 2. 000 bunga 6% dengan jangka waktu 3 bulan. Jurnal : 1 Juni 2010 Piutang Wesel Penjualan PT ABC Rp 2. 000 CV Indah Pembelian Rp 2. 000 Utang Wesel Rp 2. 000

Contoh soal Pada 1 Juni 2014 PT ABADI menjual barang dagangan kepada Fa. Andi

Contoh soal Pada 1 Juni 2014 PT ABADI menjual barang dagangan kepada Fa. Andi dan Rekan dengan harga jual (setelah dikurangi rabat) Rp 300. 000. Untuk itu, Fa. Andi dan Rekan menyerahkan wesel dengan nilai nominal Rp 300. 000, jangka waktu 6 bulan, bunga 24%. Wesel ditandatangani dan diserahkan pada 1 Juni 2014. Oleh karena jangka waktunya 6 bulan, maka tanggal jatuh temponya adalah 1 Desember 2014. 1 Juni 2014 Piutang Wesel Penjualan PT ABADI Rp 300. 000 Fa. Andi dan Rekan Pembelian Rp 300. 000 Utang Wesel Rp 300. 000 Penerimaan Pelunasan Piutang Wesel PT Abadi pada tanggal 1 Desember 2014 menerima pelunasan piutang wesel dari Fa. Andi dan Rekan yang telah jatuh tempo pada hari ini. Perhitungan jumlah uang yang diterima : Nilai Nominal = Rp 300. 000 Bunga (Rp 300. 000 x 24% x 6/12) = Rp 36. 000 Nilai jatuh tempo = Rp 336. 000

Lanjutan… Penerimaan Pelunasan Piutang Wesel Jurnal: 1 Desember 2014 Kas Piutang Wesel Pendapatan Bunga

Lanjutan… Penerimaan Pelunasan Piutang Wesel Jurnal: 1 Desember 2014 Kas Piutang Wesel Pendapatan Bunga 1 Desember 2014 Utang Wesel Beban Bunga Kas PT ABADI Rp 336. 000 Rp 300. 000 Rp 36. 000 Fa. Andi dan Rekan Rp 300. 000 Rp 36. 000 Rp 336. 000

Lanjutan… Wanprestasi Dalam Pelunasan Piutang Wesel dari Fa. Andi dan Rekan tertanggal 1 Juni

Lanjutan… Wanprestasi Dalam Pelunasan Piutang Wesel dari Fa. Andi dan Rekan tertanggal 1 Juni 2014 telah jatuh tempo pada 1 Desember 2014. Pada tanggal jatuh tempo tersebut PT Abadi tidak menerima pelunasan karena Fa. Andi dan Rekan ingkar janji atau wanprestasi. PT. ABADI 1 Desember 2014 Piutang Usaha Rp 336. 000 Piutang Wesel Rp 300. 000 Pendapatan Bunga Rp 36. 000 1 Desember 2014 Fa. Andi dan Rekan Utang Wesel Rp 300. 000 Beban Bunga Rp 36. 000 Utang Usaha Rp 336. 000 Piutang Usaha yang sudah tidak dapat ditagih lagi 15 Desember 2014 Cadangan Penurunan Nilai Piutang Usaha Rp 336. 000 Piutang Wesel Rp 336. 000 15 Desember 2014 Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Wesel Rp 336. 000

Piutang Wesel dari Pemberian Pinjaman Tgl 1 Mei 2010, PT XYZ memberikan pinjaman uang

Piutang Wesel dari Pemberian Pinjaman Tgl 1 Mei 2010, PT XYZ memberikan pinjaman uang kepada CV. Barito Putera sebesar Rp 5. 000. Untuk itu CV Barito menyerahkan selembar promes, 60 hari, bunga 12 %, maka PT XYZ membuat jurnal : Piutang Wesel Kas Rp 5. 000 CV Barito Putera membuat jurnal : Kas Rp 5. 000 Utang Wesel Rp 5. 000

Piutang Wesel dari Perubahan Piutang Usaha PT Merapi mempunyai piutang usaha kepada PT ABC

Piutang Wesel dari Perubahan Piutang Usaha PT Merapi mempunyai piutang usaha kepada PT ABC sebesar Rp 10. 000 yang jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2012. Pada tanggal 1 Juli 2012, PT ABC minta kepada PT Merapi agar kewajibannya diubah dengan menyerahkan sebuah promes bernilai Rp 10. 000, bunga 18 % jangka waktu 90 hari. Bila disetujui maka PT Merapi membuat jurnal: Piutang Wesel Rp 10. 000 Piutang Usaha PT ABC membuat jurnal: Utang Usaha Utang Wesel Rp 10. 000 Rp 10. 000

Penyesuaian Pada Akhir Periode Pada 31 Desember 2014 tepat tanggal akhir tahun buku CV

Penyesuaian Pada Akhir Periode Pada 31 Desember 2014 tepat tanggal akhir tahun buku CV Cahaya Mentari dan Rekan memiliki piutang wesel. Wesel tersebut ditandatangani oleh Fa. Rembulan Indah dan Rekan dengan keterangan sebagai berikut. Nominal Rp 600. 000, bunga 12%, tanggal wesel 1 Desember 2014, jatuh tempo 1 Maret 2015. Hitunglah bunga berjalan dan buatlah jurnal penyesuaian pada akhir tahun 2014 ? Perhitungan Bunga Berjalan : Rp 600. 000 x 12% x 1/12 = Rp 6. 000 Jurnal CV Cahaya Mentari dan Rekan : 31 Desember 2014 Piutang Bunga Rp 6. 000 Pendapatan Bunga Rp 6. 000 (Untuk mencatat penyesuaiannya)

Lanjutan… 2 Januari 2015 Pendapatan Bunga Rp 6. 000 Piutang Bunga Rp 6. 000

Lanjutan… 2 Januari 2015 Pendapatan Bunga Rp 6. 000 Piutang Bunga Rp 6. 000 (Untuk mencatat hari pertama tahun berikutnya) 1 Maret 2015 Kas Rp 618. 000 Piutang Wesel Pendapatan Bunga (Rp 6000 x 3 bln) (Untuk mencatat saat jatuh tempo wesel) Rp 600. 000 Rp 18. 000

PENDISKONTOAN WESEL Perusahaan menyerahkan wesel kepada bank (atau lembaga keuangan lain), kemudian bank membayar

PENDISKONTOAN WESEL Perusahaan menyerahkan wesel kepada bank (atau lembaga keuangan lain), kemudian bank membayar kepada perusahaan dengan potongan (diskonto) tertentu. Jumlah yang diterima oleh perusahaan (pemegang wesel) adalah nilai jatuh tempo dikurangi dengan diskonto. Diskonto = Nilai Jatuh Tempo x % Diskonto x Perioda Memegang Wesel bagi Pendiskonto

Contoh Soal : Pada tanggal 1 Nopember 2014, PT Adi Setia mendiskontokan wesel berikut

Contoh Soal : Pada tanggal 1 Nopember 2014, PT Adi Setia mendiskontokan wesel berikut ke Bank BNI dengan diskonto 18 %. Nominal Wesel : Rp 300. 000; Tanggal Wesel : 1 September 2014 Jangka Waktu Wesel : 6 bulan; Tanggal jatuh tempo : 1 Maret 2015 Bunga : 24 % 1. Perhitungan Wesel tak Berbunga : Nilai jatuh tempo = Nilai Nominal Diskonto = Rp 300. 00 x 18% x 4/12 Kas diterima Jurnal : 1 Nopember 2014 Rp 300. 000 (Rp 18. 000) Rp 282. 000 PT ADI SETIA Kas Rp 282. 000 Beban Bunga Rp 18. 000 Piutang Wesel Diskontoan Rp 300. 000 BANK BNI Piutang Wesel Rp 300. 000 Kas Rp 282. 000 Pendapatan Bunga Rp 18. 000

Lanjutan… 2. Perhitungan Wesel Berbunga: Nilai Nominal Bunga (Rp 300. 000 x 6/12 x

Lanjutan… 2. Perhitungan Wesel Berbunga: Nilai Nominal Bunga (Rp 300. 000 x 6/12 x 24%) Nilai Jatuh Tempo Diskonto (Rp 336. 000 x 18% x 4/12) Kas yang diterima Jurnal : 1 Nopember 2014 Kas Rp 300. 000 Rp 36. 000 Rp 336. 000 (Rp 20. 160) Rp 315. 840 PT ADI SETIA Rp 315. 840 Piutang Wesel Diskontoan Rp 300. 000 Pendapatan Bunga Rp 15. 840 Jika diskontonya lebih besar daripada bunga wesel (misalnya Rp 40. 000) 1 Nopember 2014 Kas Rp 260. 000 Beban bunga Rp 40. 000 Piutang Wesel Diskontoan Rp 300. 000

Lanjutan… Jurnal : BANK BNI 1 Nopember 2014 Piutang Wesel Pendapatan Bunga Kas Rp

Lanjutan… Jurnal : BANK BNI 1 Nopember 2014 Piutang Wesel Pendapatan Bunga Kas Rp 300. 000 Rp 15. 840 Rp 315. 840 Jika diskontonya lebih besar daripada bunga wesel (misalnya Rp 40. 000) 1 Nopember 2014 Piutang Wesel Rp 300. 000 Kas Rp 260. 000 Pendapatan Bunga Rp 40. 000