PENGERTIAN JARINGAN TRANSPORTASI JALAN REL Defenisi Jaringan suatu

  • Slides: 16
Download presentation
PENGERTIAN JARINGAN TRANSPORTASI JALAN REL Defenisi Jaringan: suatu konsep matematis yang dapat digunakan untuk

PENGERTIAN JARINGAN TRANSPORTASI JALAN REL Defenisi Jaringan: suatu konsep matematis yang dapat digunakan untuk menerangkan secara kuantitatif suatu sistem yang mempunyai karakteristik ruang UDARA Transportasi Adalah: suatu kegiatan untuk memindahkan orang dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dan termasuk di dalamnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk memindahkannya AIR Bagan Alir Transportasi: Sumber Daya Transportasi Lokasi Produksi Transportasi Pasar Transportasi Konsume n

Lima unsur pokok di dalam transportasi yaitu: 1 • Manusia sebagai pihak yang membutuhkan

Lima unsur pokok di dalam transportasi yaitu: 1 • Manusia sebagai pihak yang membutuhkan 2 • Barang yang dibutuhkan 3 • Kendaraan sebagai alat angkut (transportasi) 4 • Lintasan sebagai prasarana angkutan yang dapat berupa Jalan raya, rel, alur pelayaran di sungai dan laut serta bandar udara. 5 • Organisasi atau pengelola angkutan. Jaringan Transportasi Jaringan transportasi terdiri dari simpul (node) dan ruas-ruas (link) Simpul-simpul tersebut mewakili suatu titik tertentu pada ruang dan Ruas adalah garis-garis yang menghubungkan titik-titik Pada kondisi tertentu untuk tujuan analisa maka, terkadang ruas-ruas tersebut arahnya perlu ditunjukkan dalam bentuk busur berarah Terdapat cara lain dalam menunjukkan suatu jaringan transportasi yaitu cara Matriks hubungan dan cara matriks simpul-ruas atau simpul busur

Contoh Jaringan dalam bentuk grafis: 1 2 3 6 Busur (satu arah) 5 Ruas

Contoh Jaringan dalam bentuk grafis: 1 2 3 6 Busur (satu arah) 5 Ruas (dua arah) 4 v Simpul (node) dapat mencerminkan persimpangan, kota dan fasilitas-fasilitas tetap lainnya seperti terminal kereta (stasion), pelabuhan dan bandar udara v Ruas (link) mencerminkan ruas jalan antar persimpangan atau ruas jalan antar kota, jalan rel antar kota maupun antar stasiun, alur penerbangan antara bandara yang satu dengan bandara lainnya serta pelabuhan laut yang satu dengan pelabuhan laut lainnya. v Untuk mengefesienkan pergerakan yang terjadi di dalam jaringan transportasi maka, sistem jaringan perlu didesain secara terhirarki sesuai dengan besarnya arus lalu-lintas yang melalui jaringan tersebut

JARINGAN JALAN RAYA MODEL JARINGAN JALAN RAYA JARINGAN GRID (di daerah Kota Metropolitan) JARINGAN

JARINGAN JALAN RAYA MODEL JARINGAN JALAN RAYA JARINGAN GRID (di daerah Kota Metropolitan) JARINGAN RADIAL (daerah pusat perdagangan) JARINGAN MODIFIKASI RADIAL JARINGAN POLA HEXAGONAL (jarang dipakai)

Konsep Fungsi Klasifikasi Jalan Hirarki Pergerakan dan Komponennya Ada enam (6) pergerakan dalam hubungannya

Konsep Fungsi Klasifikasi Jalan Hirarki Pergerakan dan Komponennya Ada enam (6) pergerakan dalam hubungannya dengan konsep fungsi klasifikasi jalan yaitu, pergerakan utama, transisi, distribusi, koleksi dan pergerakan akses ke terminal: Hubungan Fungsi Klasifikasi Jalan Rumah/ terminal/ kantor Desa Jalan lokal Jalan Akses Jalan kolektor p” am Jalan bebas hambatan Desa Kecamatan “R Ibukota Propinsi Jalan Arteri Gambar Hirarki pergerakan kendaraan di jalan Ibukota Kabupaten Gambar Garis Perjalanan (Desire lines)

Jalan lokal Desa Jalan kolektor Ibukota Propinsi Kecamatan Jalan kolektor Jalan arteri Ibukota Propinsi

Jalan lokal Desa Jalan kolektor Ibukota Propinsi Kecamatan Jalan kolektor Jalan arteri Ibukota Propinsi Jalan arteri Ibukota Kabupaten Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam konsep dasar hirarki sistem jaringan jalan antara lain adalah: jarak antar simpang, penentuan jaringan yang baik dan efesien

Clearly serve traffic movement Intermediate Roads traffic & Theoritical balance between traffic and land

Clearly serve traffic movement Intermediate Roads traffic & Theoritical balance between traffic and land service Clearly serve adjacent Land 100 % Service only a Network function % traffic Function Access only for Land service T Land service Function Traffic Function L No network function % Land Function No Access Arterials Kollektor Local Street Road Type Gambar Klasifikasi jalan sesuai fungsinya sebagai Media arus lalu lintas dan pelayanan daerah. Dengan demikian setidaknya terdapat dua pertimbangan dasar dalam menentukan fungsi klasifikasi jalan dan jaringan jalan yaitu, aksesibilitas dan mobilitas

Gambar Sistem Klasifikasi peran fungsional Jalan menurut pergerakan dan Akses

Gambar Sistem Klasifikasi peran fungsional Jalan menurut pergerakan dan Akses

Karakteristik Pergerakan di Setiap Kelas Jalan Klasifikasi jaringan jalan juga sangat ditentukan oleh karakteristik

Karakteristik Pergerakan di Setiap Kelas Jalan Klasifikasi jaringan jalan juga sangat ditentukan oleh karakteristik pergerakan (lalu lintas) yg menggunakan jaringan jalan tersebut. Perjalanan jarak jauh yang sifat pergerakannya memerlukan kecepatan yang tinggi perlu dipisahkan dengan perjalanan lokal jarak pendek yang tipikal penggunannya akan memerlukan kemudahan dan keselamatan dalam aksesnya ke lingkungan sekitar Ped. Trips And access Local traffic distribution District Traffic distribution Long distance and through traffic distribution 1, 0 Proportion of Trips (Tij) with journey Distance, (d) PED. Streets And Access Roads Local distribution 0, 5 District Distribution Primary Distribution (A) 0 (L) d. A (D) d. L (P) d. D Journey distance, d Gambar Karakteristik Pergerakan Pada Masingmasing Kelas Jalan

Sistem Jaringan Jalan yang Ada di Indonesia Jalan dan Peranannya Jalan adalah suatu prasarana

Sistem Jaringan Jalan yang Ada di Indonesia Jalan dan Peranannya Jalan adalah suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun, meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu-lintas (UU No. 38/2004) Ruang Pengawasan Jalan Batas pinggir Ruang Milik Jalan Ruang Manfaat Jalan Bahu Jalan Jalur Lalu-lintas Jalur pejalan Batis pinggir Jalur pejalan Halaman rumah Gambar Bagian-bagian (unsur) Jalan Bagian-bagian jalan adalah: § Ruang manfaat jalan (RUMAJA). Meliputi badan jalan, saluran tepi jalan, dan ambang pengamannya serta bangunan utilitas. § Ruang Milik Jalan (RUMIJA). Meliputi Daerah Manfaat Jalan dan sejalur tanah tertentu di luar Daerah Manfaat Jalan § Ruang Pengawasan Jalan (RUWASJA). Merupakan sejalur tanah tertentu di luar Daerah Milik Jalan yang ada dibawah pengawasan pembina jalan

Sistem Jaringan Jalan q Sistem Jaringan Jalan Primer meliputi: Ø Jalan Arteri Primer, yaitu

Sistem Jaringan Jalan q Sistem Jaringan Jalan Primer meliputi: Ø Jalan Arteri Primer, yaitu ruas jalan yang menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kesatu yang berdampingan atau ruas jalan yang menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kedua yang berada di bawah pengaruhnya. Ø Jalan Kolektor Primer, yaitu ruas jalan yang menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang kedua lainnya atau ruas yang menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang ketiga yang ada di bawah pengaruhnya. Ø Jalan Lokal Primer, yaitu ruas jalan yang menghubungkan kota jenjang ketiga dengan kota jenjang ketiga lainnya, kota jenjang kesatu dengan persil, kota jenjang kedua dengan persil serta ruas jalan yang menghubungkan kota jenjang ketiga dengan kota jenjang yang ada di bawah pengaruhnya sampai persil. q Sistem Jaringan Jalan Sekunder meliputi: Ø Jalan Arteri Sekunder, yaitu ruas jalan yang menghubungkan kawasan primer dengan kawasan sekunder kesatu atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kedua. Ø Jalan Kolektor Sekunder, yaitu ruas jalan menghubungkan kawasan-kawasan sekunder kedua, yang satu dengan lainnya, atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder ketiga. Ø Jalan Lokal Sekunder, yaitu ruas jalan yang menghubungkan kawasan-kawasan sekunder kesatu dengan perumahan, kawasan sekunder kedua dengan perumahan, atau menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga dan seterusnya sampai ke perumahan

Jalan Arteri Primer Kota Jenjang II F 1 Kawasa n Primer Kota Jenjang I

Jalan Arteri Primer Kota Jenjang II F 1 Kawasa n Primer Kota Jenjang I Jalan Arteri/ Sekunder Jalan Arteri Primer Jalan Kolektor Primer Jalan Lokal Primer Kota Jenjang III F 12 Kawasa n Sekund er Kota Jenjang II Jalan Kolektor Primer Jalan Lokal Primer Jalan Sekunder Kota Jenjang III F 22 Kawasan Sekunde r II Jalan Lokal Sekunder Jalan Lokal Primer Kota di Jenjang II Jalan Lokal Primer Jalan Arteri Sekunder F 21 Kawasa n Sekunde r. I Jalan Arteri Sekunder Jalan Kolektor Sekunder F 22 Kawasan Sekunde r II Jalan Kolektor Sekunder Jalan Lokal Sekunder F 23 Kawasan Sekunder III Jalan Lokal Sekunder PERSIL Perumah an Gambar Sistem Jaringan Jalan Primer Gambar Sistem Jaringan Jalan Sekunder

Klasifikasi Jalan Berdasarkan Status/Wewenang Pembinaan Jalan dapat dikelompokkan berdasarkan status pembinaannya yaitu: § Jalan

Klasifikasi Jalan Berdasarkan Status/Wewenang Pembinaan Jalan dapat dikelompokkan berdasarkan status pembinaannya yaitu: § Jalan Nasional, Jalan Nasional dibawah pembinaan Pemerintah Pusat (Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah atau Pejabat yang ditunjuk) § Jalan Propinsi, Jalan Propinsi dibawah pembinaan Pemda Instansi yang ditunjuk Tingkat I atau § Jalan. Kabupaten/Kotamadya/Kota, Jalan Kabupaten/Kotamadya (Kota) dibawah pembinaan Pemda Tingkat II/ Kota atau Instansi yang ditunjuk § Jalan Desa, Jalan Desa dibawah pembinaan Pemerintah Desa/Kelurahan § Jalan Khusus, Jalan Khusus dibawah pembinaan Pejabat atau orang yang ditunjuk

Ruas Jalan yang termasuk ke dalam klasifikasi jalan nasional adalah: Yang termasuk dalam klasifikasi

Ruas Jalan yang termasuk ke dalam klasifikasi jalan nasional adalah: Yang termasuk dalam klasifikasi Jalan Propinsi • Jalan Arteri primer • Jalan kolektor primer yang menghubungkan ibukota propinsi • Jalan lainnya yang mempunyai nilai strategis terhadap kepentingan nasional • Jalan kolektor primer yang menghubungkan ibukota propinsi dengan ibukota kabupaten/kotamadya (kota). • Jalan kolektor primer yang menghubungkan ibukota kabupaten/kota dengan ibukota kabupaten/kota lainnya. • Jalan lainnya yang mempunyai nilai strategis ditinjau dari segi kepentingan propinsi. • Jalan yang ada di dalam Daerah Khusus Ibukota Jakarta, kecuali yang ditetapkan sebagai jalan nasional.

Jalan Kabupaten/ Kotamadya/Kota § Jalan kolektor primer yang tidak termasuk ke dalam baik jalan

Jalan Kabupaten/ Kotamadya/Kota § Jalan kolektor primer yang tidak termasuk ke dalam baik jalan nasional maupun jalan propinsi. § Jalan lokal primer § Jalan sekunder yang tidak masuk ke dalam baik jalan nasional maupun jalan propinsi. § Jalan lainnya yang mempunyai nilai strategis ditinjau dari segi kepentingan kabupaten atau kotamadya/kota.

TUGAS 2 KELOMPOK • MEMBUAT MAKALAH TENTANG : • 1. JARINGAN TRANSPORTASI UDARA •

TUGAS 2 KELOMPOK • MEMBUAT MAKALAH TENTANG : • 1. JARINGAN TRANSPORTASI UDARA • 2. JARINGAN TRANSPORTASI KERETA API • 3. JARINGAN TRANSPORTASI AIR