SENEN MACHMUD RUANG LINGKUP PERKULIAHAN l PENDAHULUAN Pemilihan

  • Slides: 192
Download presentation
SENEN MACHMUD

SENEN MACHMUD

RUANG LINGKUP PERKULIAHAN l PENDAHULUAN - Pemilihan Topik Penelitian - Jenis-jenis Penelitian l SISTEMATIKA

RUANG LINGKUP PERKULIAHAN l PENDAHULUAN - Pemilihan Topik Penelitian - Jenis-jenis Penelitian l SISTEMATIKA PENELITIAN - Sistematika Keseluruhan l Perumusan Masalah Kerangka Teori untuk penyusunan Hipotesis Metode Penelitian Penyusunan Hasil Penelitian Pembahasan Hasil Penelitian TATA TULIS PENELITIAN - Format Penelitian - Kutipan Catatan kaki Tabel dan Gambar Daftar Pustaka

l Emory C. William dan Donald R. Cooper. Businness Research Methods. Boston: Richard D

l Emory C. William dan Donald R. Cooper. Businness Research Methods. Boston: Richard D Irwin, Inc. 2005. l Sekaran Uma, Research Method for Business. John Wiley and Sons, Inc. New York. 2004 l Sugiono. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung. 2009 l Ziikmud, William G. Business Research Methods. Fort Word. The Dryden Press. 2005. l Nur Indiantoro dan Bambang Supomo. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen.

DEFINISI PENELITIAN l l Research = Riset/Penelitian Re search = memeriksa kembali Riset adalah

DEFINISI PENELITIAN l l Research = Riset/Penelitian Re search = memeriksa kembali Riset adalah pemeriksaan atau pengujian yang teliti dan kritis dalam mencari fakta atau prinsip penyelidikan yang tekun guna memastikan sesuatu hal (Ndraha dalam Umar, 2006) Penelitian merupakan penyelidikan sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan suatu persoalan (Cooper & Emory, 2005)

1. SUMBER PERMASALAHAN DALAM PENELITIAN: Bersumber dari kehidupan sehari-hari. l l Adanya penyimpangan antara

1. SUMBER PERMASALAHAN DALAM PENELITIAN: Bersumber dari kehidupan sehari-hari. l l Adanya penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan Terdapat penyimpangan antar rencana dan kenyataan Terdapat pengaduan Adanya persaingan 2. Bersumber pada buku atau penelitian sebelumnya l l l Untuk penyempurnaan Untuk verivikasi Untuk pengembangan

PENGERTIAN METODE PENELITIAN l l l METODE ? PENELITIAN ? METODE PENELITIAN PADA DASARNYA

PENGERTIAN METODE PENELITIAN l l l METODE ? PENELITIAN ? METODE PENELITIAN PADA DASARNYA MERUPAKAN CARA ILMIAH UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI DENGAN TUJUAN DAN KEGUNAAN TERTENTU CARA ILMIAH DIDASARKAN PADA CIRI-CIRI KEILMUAN: – RASIONAL – EMPIRIS – SISTEMATIS

Bentuk Isi Iformasi Pendapat, Rekomendasi Prinsip Generalisasi / transferability Konsep, Hipotesis, proposisi Teori Dalil,

Bentuk Isi Iformasi Pendapat, Rekomendasi Prinsip Generalisasi / transferability Konsep, Hipotesis, proposisi Teori Dalil, Hukum Book Report Review Makalah Skripsi Kecil Skripsi Tesis Disertasi

Kriteria Riset Ilmiah - Berdasarkan Fakta Bebas prasangka Menggunakan analisis Menggunakan Hipotesis Menggunakan ukuran

Kriteria Riset Ilmiah - Berdasarkan Fakta Bebas prasangka Menggunakan analisis Menggunakan Hipotesis Menggunakan ukuran objektif Menggunakan Kuantifikasi

Untuk menilai kualitas penelitian yang baik ada beberapa kriteria: 1. 2. 3. 4. 5.

Untuk menilai kualitas penelitian yang baik ada beberapa kriteria: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Memiliki tujuan yang jelas, berdasarkan pada permasalahan tepat. Menggunakan landasan teori yang tepat dan metode penelitian yang cermat dan teliti. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji. Dapat didukung (diulang) dengan menggunakan riset-riset yang lain, sehingga dapat diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Memiliki tingkat ketepatan dan kepercayaan yang tinggi Bersifat obyektif, artinya kesimpulan yang ditarik harus benar-benar berdasarkan data yang diperoleh dilapangan Dapat digeneralisasikan, artinya hasil penelitian dapat diterapkan pada lingkup yang lebih luas

JENIS PENELITIAN l TUJUAN l METODE l TINGKAT EKSPLANASI l JENIS DATA

JENIS PENELITIAN l TUJUAN l METODE l TINGKAT EKSPLANASI l JENIS DATA

PENELITIAN MENURUT TUJUANNYA PENELITIAN MURNI Peneltian untuk memahmi permasalahan secara lebih mendalam atau untuk

PENELITIAN MENURUT TUJUANNYA PENELITIAN MURNI Peneltian untuk memahmi permasalahan secara lebih mendalam atau untuk mengembangkan teori yang sudah ada. PENELITIAN TERAPAN Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang digunakan untuk memecahkan masalah.

METODE l PENELITIAN SURVEY Penelitian untuk mendapat generalisasi dari suatu peristiwa (fenomena) l PENELITIAN

METODE l PENELITIAN SURVEY Penelitian untuk mendapat generalisasi dari suatu peristiwa (fenomena) l PENELITIAN STUDI KASUS Penelitian untuk memahami suatu kasus secara mendalam l PENELITIAN EKSPERIMEN Penelitian untuk memahami pengaruh satu variabel terhadap variabel lainnnya, yang semuanya secara terkontrol l PENELITIAN NATURALIS Penelitian untuk memahami fenomena secara alamiah l PENELITIAN KEBIJAKAN Penelitian untuk menentukan kebijakan pada suatu masalah tertentu l PENELITIAN TINDAKAN Penelitian untuk mengembangkan proses yang paling efektif dan efisien l PENELITIAN EVALUASI Penelitian untuk mengevaluasi suatu kebijakan, tindakan, proses, dlsb. l PENELITIAN SEJARAH Penelitian untuk menganalisa peristiwa-peristiwa yang sudah berlalu

TINGKAT EKSPLANASI l PENELITIAN DESKRIPTIF Penelitian untuk menggambarkan suatu peristiwa/fenomena Misalnya: Bauran Pemasaran Perusahaan

TINGKAT EKSPLANASI l PENELITIAN DESKRIPTIF Penelitian untuk menggambarkan suatu peristiwa/fenomena Misalnya: Bauran Pemasaran Perusahaan l PENELITIAN KOMPARATIF Penelitian untuk membandingkan suatu proses, keadaan, hasil dlsb. Misalnya: Perbandingan Bauran Pemasaran X dengan Y l PENELITIAN ASOSIATIF Penelitian untuk memahami pengaruh suatu variabel terhadap variabel Misalnya: Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Tingkat Penjualan Perusahaan X ü ü Korelasional Kausal

JENIS DAN ANALISIS DATA l PENELITIAN KUALITATIF Data berbentuk kalimat, skema dan gambar l

JENIS DAN ANALISIS DATA l PENELITIAN KUALITATIF Data berbentuk kalimat, skema dan gambar l PENELITIAN KUANTITATIF - Nominal Hanya bisa membedakan (Contoh: membeli, tidak membeli) - Ordinal Mempunyai tingkatan (Contoh: Sangat puas, Puas, Cukup puas, Tidak puas, Sangat tidak puas) - Interval Mempunyai jarak antar tingkatan, tetapi tidak mempunyai nol. (Contoh: Sangat puas = 5, Puas = 4, Cukup puas = 3, Tidak puasa = 2, Sangat tidak puas = 1) - Rasio Mempunyai jarak antar tingkatan, dan mempunyai titik nol (Contoh: Tingkat penjualan 350. 000 buah) l GABUNGAN Data terdiri dari Kualitatif dan Kuantitatif

PENDEKATAN RISET: 1. Kuantitatif 2. Kualitatif 3. Perancangan / Desain/Model 4. Mix (Campuran)

PENDEKATAN RISET: 1. Kuantitatif 2. Kualitatif 3. Perancangan / Desain/Model 4. Mix (Campuran)

KARAKTERISTIK PERBEDAAN PENDEKATAN DALAM PENELITIAN KUANTITATIF 1 Tujuan : - Menguji teori & Pembuktian

KARAKTERISTIK PERBEDAAN PENDEKATAN DALAM PENELITIAN KUANTITATIF 1 Tujuan : - Menguji teori & Pembuktian Hipotesis - Menunjukan hubungan variabel Mencari generalisasi yg memiliki nilai prediktif KUALITATIF 1 Tujuan : n pola yg interaktif arkan kompleks h PERANCANGAN 1 Menemuka hubungan bersifat Menggamb realitas yng Memperole pemahama n makna n teori Menemuka MIX METHOD Tujuan : Pengemba ngan model konseptual yang lebih detail Penerapan model berdasarka n teori dan realita Membandin gkan konseptual model dengan dunia nyata Tujuan : dan Pembuktian penemuan 2 Desain Penelitian : Spesifik, jelas, dan rinci Ditentukan secara mantap sejak awal Menjadi pegangan langkah demi langkah 2 Desain Penelitian : Umum Fleksibel Berkemba ng, dan muncul dalam proses penelitian. 2 Desain Penelitian : Spesifik Fleksibel Situasi yang berjalan dan berubah 2 Desain Penelitian : Mix 3 Teknik Penelitian Eksperimen, survey Kuesioner Observasi dan wawancara terstruktur 3 Teknik Penelitian Partisipan observasi Interview secara mendalam Dokument asi 3 Teknik Penelitian Partisipan observasi Interview secara mendalam Langkahlangkah perancang 3 Teknik Penelitian Mix

KUANTITATIF KUALITATIF PERANCANGAN MIX 5 Teknik Sampling : Mengenal sensus. Sampling yang di gunakan

KUANTITATIF KUALITATIF PERANCANGAN MIX 5 Teknik Sampling : Mengenal sensus. Sampling yang di gunakan probability sampling (simple random sampling, systematic sampling, stratified random sampling & cluster random sampling) 5. Teknik Sampling : Tidak mengenal sensus. Sampling yang di gunakan non probability sampling (purposive sampling & snowball sampling). Kadangkadang axidental sampling 5. Teknik Sampling : Tidak mengenal sensus. Sampling yang di gunakan non probability sampling snowball sampling. 5. Teknik Sampling : Mix 6 Sampel populasi yang - 6. Sampel responden 6 Sampel - Mix Analisis - deduktif Induktif Bagian (responden) diteliti r, informan, guru) tidak besar minimal karakteristik nya menuntut besar sampel minimal 7 Analisis statistika 7 Deduktif Dengan Analisis statistika Bukan (narasumbe partisipan, teman atau menuntut sampel r, informan, guru) tidak besar minimal 7 Induktif Non Analisis statistik Bukan (narasumbe partisipan, teman atau menuntut sampel 7 Induktif Non setelah collecting data 8 Hubungan dengan responden Berjarak (Peneliti lebih tinggi) 8 Hubungan dengan responden Sangat dekat (partisipatif) 8 Hubungan dengan responden Berjarak dan partisipatif 9 Uji Validitas dan Reliabilitas 9 Uji validasi model : Validasi 9 Uji Validitas dan Reliabilitas

LATIHAN l Tulislah apa yang akan diteliti beserta argumentasi yang didasarkan kuliah yang telah

LATIHAN l Tulislah apa yang akan diteliti beserta argumentasi yang didasarkan kuliah yang telah diberikan: - Topik Penelitian - Jenis Penelitian - Tujuan - Metode - Tingkat Eksplanasi - Jenis data - Judul Penelitian berdasarkan topik dan tingkat Eksplanasi

CONTOH MODEL RISET PEMASARAN INFORMASI KONSUMEN INFORMASI PESAING ORIENT ASI PASAR KOORDINASI LINTAS FUNGSI

CONTOH MODEL RISET PEMASARAN INFORMASI KONSUMEN INFORMASI PESAING ORIENT ASI PASAR KOORDINASI LINTAS FUNGSI VOL. PENJUALAN KINERJ A PEMAS ARAN PERTUMBUHA N PELANGGAN PERTUMBUHA N PENJUALAN STATEGI PROMOSI KEUANGGU LAN BERSAING DURABILITAS IMITABILITAS KEMUDAHAN MENYAMAI

CONTOH MODEL RISET SDM KONFLIK KELUARGA STRESS KERJA KEPUASAN HIDUP KEPUASAN KERJA PRESTASI KERJA

CONTOH MODEL RISET SDM KONFLIK KELUARGA STRESS KERJA KEPUASAN HIDUP KEPUASAN KERJA PRESTASI KERJA

CONTOH MODEL RISET KEUANGAN Manajemen Modal Kinerja Keuangan Hutang Kepercayaan Investor

CONTOH MODEL RISET KEUANGAN Manajemen Modal Kinerja Keuangan Hutang Kepercayaan Investor

PEMILIHAN TOPIK PENELITIAN l Manageable Topics Topil Penelitian sangat dikuasai oleh peneliti l Significant

PEMILIHAN TOPIK PENELITIAN l Manageable Topics Topil Penelitian sangat dikuasai oleh peneliti l Significant Topics Topik penelitian penting untuk diteliti l Interest Topics Topik sangat menarik untuk diteliti l Obtainable Data Dapat diperoleh peneliti

KRITERIA TESIS Pemenuhan sejumlah kriteria antara lain : l Originalitas l l l l

KRITERIA TESIS Pemenuhan sejumlah kriteria antara lain : l Originalitas l l l l Kegunaan (Purposiveness) Ketepatan (penggunaan metode ilmiah) Replikabilitas (kerangka teori atau model ) Ketelitian dan ketinggian taraf keyakinan Objektivitas Generalisasi Simplifikasi (kesederhanaan, kehematan))

SISTEMATIKA PENYUSUNAN TESIS l BAGIAN AWAL BAGIAN ISI BAGIAN AKHIR l BAGIAN AWAL l

SISTEMATIKA PENYUSUNAN TESIS l BAGIAN AWAL BAGIAN ISI BAGIAN AKHIR l BAGIAN AWAL l l – – – – – Judul Halaman Pengesahan Abstract Abstrak Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran

BAGIAN ISI l PENDAHULUAN - l Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Batasan Masalah Perumusan

BAGIAN ISI l PENDAHULUAN - l Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Batasan Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian KERANGKA TEORI - Tinjauan Pustaka - Landasan Konsep - Landasan Teori - Landasan Penelitian - Kerangka Pemikiran - Hipotesis

l METODE PENELITIAN - l Ruang Lingkup Penelitian Definisi dan Operasionalisasi Variabel Metode Analisis

l METODE PENELITIAN - l Ruang Lingkup Penelitian Definisi dan Operasionalisasi Variabel Metode Analisis Jenis Data yang dibutuhkan Teknik Pengambilan Data dan Sampel Tempat dan Waktu Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN - Gambaran dan Objek Penelitian - Analisis Hasil Penelitian - Pembahasan - Implementasi Hasil Penelitian l SIMPULAN DAN SARAN - Simpulan - Saran

BAGIAN AKHIR l Daftar Pustaka l Daftar Riwayat Hidup l Lampiran

BAGIAN AKHIR l Daftar Pustaka l Daftar Riwayat Hidup l Lampiran

JUDUL (JUDUL PENELITIAN) TESIS Diajukan untuk Memperoleh Gelar Magister Manajemen Oleh: (Nama Peneliti) LAMBANG

JUDUL (JUDUL PENELITIAN) TESIS Diajukan untuk Memperoleh Gelar Magister Manajemen Oleh: (Nama Peneliti) LAMBANG PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN (NAMA LEMBAGA) (KOTA) (TAHUN)

ABSTRACT (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) (Nama Peneliti), (Judul Penelitian) (Nama Pembimbing) ====================================================== (Tujuan

ABSTRACT (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) (Nama Peneliti), (Judul Penelitian) (Nama Pembimbing) ====================================================== (Tujuan Penelitian) l (Hasil Penelitian) l Kata Kunci (Key Word) l

KATA PENGANTAR l l l l l Ucapan rasa syukur Tujuan penulisan tesis ini

KATA PENGANTAR l l l l l Ucapan rasa syukur Tujuan penulisan tesis ini Ucapan terimakasih pada pembimbing Ucapan terimakasih pada lembaga UCapan terimakasih bagi yang telah membantu tesis ini. Ucapan terimakasih pada pihak lain Ucapan terimakasih pada individu spesial Tempat dan tanggal penyelesaian tesis penyusun

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ………………. DAFTAR ISI …………………… DAFTAR TABEL …………………. . .

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ………………. DAFTAR ISI …………………… DAFTAR TABEL …………………. . . DAFTAR GAMBAR ………………. . DAFTAR LAMPIRAN ………………. . . BAB I PENDAHULUAN ……………. 1. 1. Latar Belakang Masalah …………. . 1. 2. …………. dst

DAFTAR TABEL, GAMBAR & LAMPIRAN DAFTAR TABEL NO. 1. 2. Halaman Produksi PT XYZ

DAFTAR TABEL, GAMBAR & LAMPIRAN DAFTAR TABEL NO. 1. 2. Halaman Produksi PT XYZ ……………………………………. 3 (dst) DAFTAR GAMBAR NO. 1. 2. Halaman Skema Produksi PT XYZ ………………………. 6 (dst) DAFTAR LAMPIRAN NO. 1. 2. Halaman Skema Produksi PT XYZ ……………………………… 9 (dst)

MASALAH l l l Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Masalah penelitian umumnya

MASALAH l l l Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Masalah penelitian umumnya adalah kesenjangan antara harapan (mengetahui/ memahami) dengan kenyataan (belum mengetahui/memahami). Salah satu cara untuk mengatasi kesenjangan tersebut adalah melakukan penelitian.

BENTUK MASALAH PENELITIAN l MASALAH DESKRIPTIF - Deskriptif Eksploratif - Untuk mengetahui apa dari

BENTUK MASALAH PENELITIAN l MASALAH DESKRIPTIF - Deskriptif Eksploratif - Untuk mengetahui apa dari suatu fenomena - Bentuk Pernyataan: Apa yang terjadi dalam pemilihan konsumen terhadap suatu produk - Deskriptif Pengembangan - Untuk mengetahui seberapa besar - Bentuk Pernyataan: Seberapa besar pendapatan masyarakat sub-urban di kota A l MASALAH KOMPARATIF - Untuk mengetahui adanya perbedaan dari suatu fenomena - Bentuk Pernyataan: Adakah perbedaan pelayanan antara Bank Swasta dengan Bank Pemerintah. l MASALAH VERIFIKATIF - Hubungan Asosiatif - Adakah hubungan antara popularitas film dengan mainan yang bertema film tersebut - Hubungan Kausal - Adakah pengaruh iklan terhadap tingkat penjualan - Hubungan Interaktif - Adakah pengaruh iklan dengan keuntungan perusahaan

TAHAP PERUMUSAN MASALAH l l l LATAR BELAKANG MASALAH - Latar Belakang Masalah adalah

TAHAP PERUMUSAN MASALAH l l l LATAR BELAKANG MASALAH - Latar Belakang Masalah adalah hal-hal yang melatarbelakangi timbulnya suatu masalah. IDENTIFIKASI MASALAH - Identifikasi Masalah adalah mengidentifikasi hal-hal yang menimbulkan masalah yang telah dikemukakan secara global dalam latar belakang masalah. BATASAN MASALAH - Masalah tersebut jika diteliti seluruhnya akan sangat luas, dalam hal ini dibatasi beberapa masalah yang akan diteliti. PERUMUSAN MASALAH - Masalah dirumuskan dalam beberapa kalimat pertanyaan seperti: Seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan. TUJUAN PENELITIAN - Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui jawaban perumusan masalah MANFAAT PENELITIAN - Jika perumusan masalah sudah dipahami, apa manfaatnya: - Aspek teoritis - Aspek gunalaksana

Latar Belakang Masalah l Landasan normatif l Landasan teoritis l Landasan Empiris l Adanya

Latar Belakang Masalah l Landasan normatif l Landasan teoritis l Landasan Empiris l Adanya masalah untuk diteliti l Objek dan waktu yang jelas

Identifikasi Masalah Inventarisasi masalah yang berkaitan dengan l berbagai masalah dalam penelitian yang dilakukan

Identifikasi Masalah Inventarisasi masalah yang berkaitan dengan l berbagai masalah dalam penelitian yang dilakukan l Selengkap mungkin l Dinyatakan dalam pointer’s l Memperlihatkan suatu kondisi dengan ciri : Belum optimal ; Tidak : Lemah : Kurang, dll l

Batasan Masalah l l Memfokuskan masalah yang sedang diteliti agar lebih jelas dan terarah

Batasan Masalah l l Memfokuskan masalah yang sedang diteliti agar lebih jelas dan terarah Menggambarkan kausalitas diantara variabel – variabel penelitian Penetapan objek penelitian dengan jelas Dinyatahan dalam pointer’s ( umumnya jumlahnya ½ identifikasi masalah )

Perumusan Masalah l Rumusan harus jelas dan tegas. l Tidak ambiguitas l Mengekspresikan hubungan

Perumusan Masalah l Rumusan harus jelas dan tegas. l Tidak ambiguitas l Mengekspresikan hubungan antara dua variabel atau lebih. l Mudah diukur dan dianalisis

MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN 1. MAKSUD ; Adalah untuk menganalisis dan menguji pengaruh variabel

MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN 1. MAKSUD ; Adalah untuk menganalisis dan menguji pengaruh variabel model dalam judul disertasi pada akhimya kajian tersebut menjadi landasan dalam menjelaskan pola keterkaitan di antara konsep-konsep teori manajemen 2. TUJUAN ; - Menjawab Perumusan Masalah - Konsisten Dengan Perumusan Masalah 3. KEGUNAAN : - Kegunaan Teoritis (Pengembangan Ilmu) - Kegunaan Praktis (Operasional)

LATIHAN l Buatlah poin-poin dari: - Latar Belakang Masalah - Identifikasi Masalah - Batasan

LATIHAN l Buatlah poin-poin dari: - Latar Belakang Masalah - Identifikasi Masalah - Batasan Masalah - Perumusan Masalah - Tujuan Penelitian - Manfaat Penelitian

KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS l Kajian teori adalah kajian untuk menjawab perumusan

KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS l Kajian teori adalah kajian untuk menjawab perumusan masalah secara teoritis (hipotesis) melalui pustaka-pustaka. l Kajian Teori, meliputi: - Tinjauan Pustaka - Landasan Konsep - Dimensi/Krakteristik Variabel Penelitian - Landasan Teori - Penelitian Yang Relevan Sebelumnya - Kerangka Pemikiran - Hipotesis

Posisi dan Peran teori l Untuk penelitian kuantitatif, teori melandasi • perumusan masalah, pengembangan

Posisi dan Peran teori l Untuk penelitian kuantitatif, teori melandasi • perumusan masalah, pengembangan hipotesis, pengujian data dan pembuatan kesimpulan, sehingga hasilnya bisa dukungan atau penolakan terhadap teori. , Dalam penelitian kualitatif, teori merupakan kulminasi dari penelitian kualitatif yang disusun melalui proses pengumpulan data, kategorisasi data dan pengembangan pola atau susunan teori. l

KAJIAN TEORI l LANDASAN KONSEP - Dalam landasan konsep ini adalah menerangkan konsep dari

KAJIAN TEORI l LANDASAN KONSEP - Dalam landasan konsep ini adalah menerangkan konsep dari variabel-variabel yang dikemukakan dalam perumusan masalah. Contoh: - Perumusan masalah: Adakah pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan. - Variabel: - Kualitas Pelayanan - Kepuasan Pelanggan

VARIABEL l l Variabel adalah sesuatu objek yang mempunyai variasi antara satu dengan lainnya.

VARIABEL l l Variabel adalah sesuatu objek yang mempunyai variasi antara satu dengan lainnya. Jenis Variabel: - Variabel Bebas - Variabel yang mempengaruhi - Variabel Terikat - Variabel yang dipengaruhi - Variabel Moderator - Variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variavel terikat - Variabel Intervening - Variabel moderator yang tidak teramati - Variabel Kontrol - Variabel yang dikendalikan

CONTOH VARIABEL BEBAS VARIABEL TERIKAT Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan VARIABEL MODERATOR VARIABEL

CONTOH VARIABEL BEBAS VARIABEL TERIKAT Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan VARIABEL MODERATOR VARIABEL INTERVENING VARIABEL KONTROL Tingkat Pendapatan Kepribadian Pelanggan yang kualitas pelayanan sama

CONTOH LANDASAN KONSEP l l Kualitas Pelayanan adalah pelayanan yang sangat baik yang berhubungan

CONTOH LANDASAN KONSEP l l Kualitas Pelayanan adalah pelayanan yang sangat baik yang berhubungan dengan harapan konsumen (Zeithmai & Bitner, 1996). Faktor Kualitas Pelayanan - Tangibles (fisik yang dirasakan) - Empathy (Empati) - Reability (tingkat kepercayaan) - Responsiveness (tingkat tanggapan) - Assurance (keterjaminan) (Fitzsimon, 1996) l Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja/hasil yang dia rasakan dengan harapannya (Kotler, 1995).

LANDASAN TEORI l Landasan teori adalah teori-teori yang menyatakan bahwa adanya pengaruh dari satu

LANDASAN TEORI l Landasan teori adalah teori-teori yang menyatakan bahwa adanya pengaruh dari satu variavel terhadap variabel lainnya. l Paradigma teori adalah paradigma suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.

PARADIGMA TEORI PARADIGMA SEDERHANA X Y Pelayanan Kepuasan PARADIGMA SEDERHANA X 1 X 2

PARADIGMA TEORI PARADIGMA SEDERHANA X Y Pelayanan Kepuasan PARADIGMA SEDERHANA X 1 X 2 Pelayanan Y Kepuasan Loyalitas Pelanggan PARADIGMA GANDA VARIABEL BEBAS X 1 Pelayanan yang diberikan Y X 2 Pelayanan yang diharapkan Kepuasan

PARADIGMA GANDA VARIABEL TERIKAT Kepuasan X . Y 1 Pelayanan Y 2 Keinginan membeli

PARADIGMA GANDA VARIABEL TERIKAT Kepuasan X . Y 1 Pelayanan Y 2 Keinginan membeli PARADIGMA GANDA VARIABEL BEBAS DAN TERIKAT Harga Keinginan membeli X 1 Y 1 X 2 Y 2 Pelayanan Kepuasan PARADIGMA JALUR X 1 X 2 Pelayanan Kepuasan Y Harga Z Loyalitas

LANDASAN TEORI l Landasan teori adalah mengemukakan teori-teori yang relevan dengan penelitian Rangsangan pemasaran

LANDASAN TEORI l Landasan teori adalah mengemukakan teori-teori yang relevan dengan penelitian Rangsangan pemasaran • Produk • Harga Rangsangan lain • Ekonomi • Teknologi • Budaya • Tempat • Pilihan Produk • Promosi Karakteristik Pembeli Keputusan Pembeli • Pilihan Merk Proses Keputusan Pembeli • Budaya • Pengenalan masalah • Sosial • Pencarian Informasi • Pribadi • Evaluasi • Psikologis • Keputusan • Perilaku Pasca Pembelian • Pilihan Penyalur • Pilihan Waktu • Jumlah Pembelian Teori Perilaku Pembeli (Kotler, 1997

LANDASAN PENELITIAN q Dalam landasan penelitian dikemukakan adalah penelitian-penelitian sejenis dan relevan, yang pernah

LANDASAN PENELITIAN q Dalam landasan penelitian dikemukakan adalah penelitian-penelitian sejenis dan relevan, yang pernah dilakukan oleh peneliti. q Dalam landasan ini dikemukakan tujuan penelitian, hasil penelitian, keterbatasannya, sumbangan penelitian terhadap penelitian yang dilakukan

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran adalah alur pemikiran untuk jawaban secara teoritis (hipotesis) dari perumusan

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran adalah alur pemikiran untuk jawaban secara teoritis (hipotesis) dari perumusan masalah. PREMIS MAYOR JUDGMENT Teori Utama Semua manusia akan mati PREMIS MINOR Raja adalah manusia Konklusi Raja akan mati REASONING CONCLUSION Keberlakuan Teori pada konteks penelitian Kesimpulan Sementara (Hipotesis)

KERANGKA PEMIKIRAN l Kerangka pemikiran merupakan deskripsi operasional Variabel dari model penelitian l yang

KERANGKA PEMIKIRAN l Kerangka pemikiran merupakan deskripsi operasional Variabel dari model penelitian l yang telah ditetapkan. Kerangka pemikiran harus berangkat dari teori-teori utama yang mendukung model penelitian ( Grand Theory ) Strukturnya harus menggambarkan - Variabel , sub variabel, dan teori siapa - Arah panah yang menyatakan pengaruh atau hubungan l l

CONTOH PERUMUSAN MASALAH: Adakah Pengaruh Bauran Pemasaran PTS terhadap minat Mahasiswa memilih PTS. Rangsangan

CONTOH PERUMUSAN MASALAH: Adakah Pengaruh Bauran Pemasaran PTS terhadap minat Mahasiswa memilih PTS. Rangsangan pemasaran • Produk • Harga • Tempat • Promosi Karakteristik Pembeli Proses Keputusan • Pilihan Produk Pembeli • Pilihan Merk • Budaya • Pengenalan masalah • Sosial • Pencarian Informasi • Pribadi • Evaluasi • Psikologis • Keputusan • Perilaku Pasca Pembelian Teori Utama Keputusan Pembeli • Pilihan Penyalur • Pilihan Waktu • Jumlah Pembelian

REASONING Salah satu faktaor keputusan membeli adalah produk, harga, tempat, dan promosi Rangsangan pemasaran

REASONING Salah satu faktaor keputusan membeli adalah produk, harga, tempat, dan promosi Rangsangan pemasaran • Produk Keputusan Pembeli • Harga • Tempat • Promosi Produk, harga, tempat, dan promosi adalah Bauran Pemasaran Dengan demikian Bauran Pemasaran berpengaruh terhadap keputusan pembeli

INSTITUSI PENDIDIKAN MERUPAKAN ORGANISASI YANG MEMERLUKAN BENTUK PEMASARAN l “Total marketing plan must be

INSTITUSI PENDIDIKAN MERUPAKAN ORGANISASI YANG MEMERLUKAN BENTUK PEMASARAN l “Total marketing plan must be a part of the larger institutional plan. Total marketing plan refers to comprehensive two-way process that includes not only traditional student recruitment activites but also market research involving employer and potential student need surveys, image analysis, understanding of demand cycles, community and student profile studies, program evaluation and retention surveys” (Jedamus dalam Buchari). l Karena pendidikan dapat berbentuk pemasaran, maka teori-teori pemasaran dapat dipergunakan dalam bidang institusi pendidikan.

MODEL PENAWARAN JASA PENDIDIKAN INPUT Land Man Capital Management MARKETING MIX Product: Layanan Akademik.

MODEL PENAWARAN JASA PENDIDIKAN INPUT Land Man Capital Management MARKETING MIX Product: Layanan Akademik. Promotion: Media cetak/elektronik Place: Lokasi Personal Traits: Pimpinan PTS PENYUSUNAN DESAIN PENAWARAN JASA Pengaturan: Manusia, Kurikulum, fasilitas, lingkungan belajar, staf, dlsb Pendidikan, Penelitian, Pengabdian masyarakat, Hubungan kampus dengan masyarakat, Pembinaan alumni PROSES TUJUAN Unjuk kerja dosen Perkuliahan Penelitian Seminar Gedung Perpustakaan Ekstra Kurikuler dlsb Meningkatkan mutu akademik Citra Eksistensi PTS Nilai Tambah Keilmuan Ekonomi Prestise peminat Jumlah

MARKETING MIX l l Product: Layanan Akademik. Promotion: Media cetak/elektronik Place: Lokasi Personal Traits:

MARKETING MIX l l Product: Layanan Akademik. Promotion: Media cetak/elektronik Place: Lokasi Personal Traits: Pimpinan PTS JUMLAH PEMINAT HIPOTESIS: Bauran Pemasaran PTS berpengaruh kepada jumlah peminat PTS

Paradigma Penelitian

Paradigma Penelitian

Hipotesis menyatakan tentang jawaban masalah secara teoritis yang perlu dibuktikan kebenarannya secara empiris (penelitian

Hipotesis menyatakan tentang jawaban masalah secara teoritis yang perlu dibuktikan kebenarannya secara empiris (penelitian lapangan. Hipotesis dapat diturunkan dari telaah teori maupun riset terdahulu/empiris. HIPOTESIS TERDIRI DARI : - Hipotesis Penelitian , terletak di Bab II - Hipotesis Statistik, terletak di Bab III

FUNGSI HIPOTESIS l l Menjelaskan masalah penelitian dan pemecahannya. Menyatakan variabel-variabel yang perlu diuji

FUNGSI HIPOTESIS l l Menjelaskan masalah penelitian dan pemecahannya. Menyatakan variabel-variabel yang perlu diuji secara empiris Digunakan sebagai pedoman untuk memilih metode –metode pengujian data. Menjadi dasar untuk membuat kesimpulan penelitian

Rumusan Hipotesis Kriteria Hipotesis yang baik adalah: 1. Berupa pernyataan yang mengarah pada tujuan

Rumusan Hipotesis Kriteria Hipotesis yang baik adalah: 1. Berupa pernyataan yang mengarah pada tujuan penelitian. 2. Berupa pernyataan yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris. 3. Berupa pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teori-teori yang lebih kuat dibandingkan dengan hipotesis rivalnya.

HIPOTESIS Hipotesis merupakan jawaban secara teoritis dari perumusan masalah, yang didasarkan dari kerangka pemikiran.

HIPOTESIS Hipotesis merupakan jawaban secara teoritis dari perumusan masalah, yang didasarkan dari kerangka pemikiran. q BENTUK HIPOTESIS q v v Hipotesis Penelitian - Hipotesis dari kerangka pemikiran - Misalnya: Layanan Akademik PTS berpengaruh terhadap minat menjadi mahasiswa PTS. Hipotesis Statistik - Analisis statistik untuk menguji hipotesis penelitian - Misalnya: H 0 : β = 0 tidak ada pengaruh layanan akademik PTS terhadap minat menjadi mahasiswa PTS. H 1 : β ≠ 0 Ada pengaruh Layanan Akademik PTS berpengaruh terhadap minat menjadi mahasiswa PTS.

LATIHAN l Dari perumusan masalah yang telah dirumuskan dalam latihan sebelumnya, buatlah: Ø Ø

LATIHAN l Dari perumusan masalah yang telah dirumuskan dalam latihan sebelumnya, buatlah: Ø Ø Ø Konsep-konsep variabel yang ada dalam perumusan masalah. Teori-teori yang mempunyai kaitan relevan dengan perumusan masalah Penelitian-penelitian yang mempunyai kaitan relevan dengan perumusan masalah. Poin-poin kerangka pemikiran untuk menghasilkan hipotesis. Hipotesis yang merupakan jawaban sementara perumusan masalah.

METODE PENELITIAN q q q TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN TEKNIK PENGAMBILAN DATA DAN SAMPEL

METODE PENELITIAN q q q TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN TEKNIK PENGAMBILAN DATA DAN SAMPEL RUANG LINGKUP PENELITIAN DEFINISI DAN OPERASIONALISASI VARIABEL JENIS DATA YANG DIBUTUHKAN METODE ANALISIS

OBYEK, TEMPAT, WAKTU dan METODA PENELITIAN OBJEK PENELITIAN UKM yang bergerak di sektor ……….

OBYEK, TEMPAT, WAKTU dan METODA PENELITIAN OBJEK PENELITIAN UKM yang bergerak di sektor ………. di wilayah DKI Jakarta. TEMPAT PENELITIAN. Daerah penelitian dipilih seluruh DKI Jakarta. WAKTU PENELITIAN. Penelitian diselesaikan dalam jangka waktu 6 (Enam) bulan yang dilakukan menurut tahapan penelitian mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil penelitian METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis induktif, yaitu; Mengumpulkan , mengolah, menyajikan data, menganalisis data dan melakukan pengujian hipotesis, serta mengambil kesimpulan dan saran-saran dari analisis yang dilakukan.

DESAIN PENELITIAN STUDI PENDAHULUAN IDENTIFIKASI & RUMUSAN MASALAH KONSEPTUALISASI VARIABEL PENELITIAN OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN

DESAIN PENELITIAN STUDI PENDAHULUAN IDENTIFIKASI & RUMUSAN MASALAH KONSEPTUALISASI VARIABEL PENELITIAN OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN T Y KERANGKA PEMIKIRAN HIPOTESIS PENELITIAN DESAIN PENELITIAN POPULASI & SAMPLING PENGUMPULAN DATA ANALISIS DATA VALIDITAS, RELIABILITAS KESIMPULAN

RUANG LINGKUP PENELITIAN Dalam ruang lingkup penelitian ini dikemukakan objek penelitian, metode untuk mengungkapkan

RUANG LINGKUP PENELITIAN Dalam ruang lingkup penelitian ini dikemukakan objek penelitian, metode untuk mengungkapkan objek penelitian, batasan-batasan penelitian. Misal: Objek penelitian adalah para calon mahasiswa yang akan memilih PTS berdasarkan Bauran Pemasaran PTS tersebut, metode digunakan adalah survey pada calon-calon mahasiswa. Dalam penelitian ini hanya dibatasi pada calon-calon mahasiswa di kota A dengan ruang lingkup hanya untuk perguruan tinggi swasta dengan akreditasi A.

Populasi dan Sampel l l Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau benda yang dijadikan

Populasi dan Sampel l l Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau benda yang dijadikan objek penelitian. Sampel adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti Teknik Penentuan Ukuran Sample Teknik pengambilan Sample Sampling Acak terdiri dari simple random sampling, stratified Random Sampling, dan Systematic Random Sampling (Sampling dimana pengambilan pertama sebagai anggota dipilih secara acak kemudian diikuti secara sistematik. Sampling Non Acak terdiri dari Purposive Sampling, Snowball Sampling ( Sampel berdasarkan Rekomendasi Responden sblmnya.

Desain Sampling Alasan Menggunakan Sampel 1. Mengurangi kerepotan 2. Jika populasinya terlalu besar maka

Desain Sampling Alasan Menggunakan Sampel 1. Mengurangi kerepotan 2. Jika populasinya terlalu besar maka akan ada yang terlewati 3. Dengan penelitian sampel maka akan lebih efesien 4. Seringkali penelitian populasi dapat bersifat merusak 5. Adanya bias dalam pengumpulan data 6. Seringkali tidak mungkin dilakukan penelitian dengan populasi

ILustrasi Sampel Yang Baik Popula si Sampel Populas samp el

ILustrasi Sampel Yang Baik Popula si Sampel Populas samp el

PERMASALAHAN DALAM SAMPEL 1. 2. Berapa jumlah sampel yang akan diambil Bagaimana teknik pengambilan

PERMASALAHAN DALAM SAMPEL 1. 2. Berapa jumlah sampel yang akan diambil Bagaimana teknik pengambilan sampel

Pertimbangan Dalam Menentukan Sampel 1. 2. 3. 4. 5. Seberapa besar keragaman populasi Berapa

Pertimbangan Dalam Menentukan Sampel 1. 2. 3. 4. 5. Seberapa besar keragaman populasi Berapa besar tingkat keyakinan yang kita perlukan Berapa toleransi tingkat kesalahan dapat diterima Apa tujuan penelitian yang akan dilakukan Keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti

Prosedur Penentuan Sampel Identifikasi populasi tarjet Memilih Kerangka sampel Menentukan Metode Pemilihan Sampel Merencanakan

Prosedur Penentuan Sampel Identifikasi populasi tarjet Memilih Kerangka sampel Menentukan Metode Pemilihan Sampel Merencanakan Prosedur Pemilihan Unit Sampel Menentukan ukuran Sampel Menentukan unit sampel Pelaksanaan Kerja Lapangan

Populasi Mahasiswa Manajemen STIE Angkatan X Prosedur Setelah populasi ditetapkan, kerangka sampling dibuat, teknik

Populasi Mahasiswa Manajemen STIE Angkatan X Prosedur Setelah populasi ditetapkan, kerangka sampling dibuat, teknik sampling simple random sampling maka dilakukan Kerangka sampel No Nama 01 Suli 02 Rofiq 03 Prio …. 95 Malik Teknik sampling Probablitas: Simple random Sampling pengundian Menentukan ukuran sampel Misal sampel yang ditetapkan 20 orang Unit sampel Berdasarkan undian diperoleh sampe: 02, 05, 01, 08, 65, 85, 92, 18, 17, 15, 13, 25, 27, 29, 45, 44, 42,

Pedoman Menentukan Jumlah Sampel 1. Pendapat Slovin Kita akan meneliti pengaruh upah terhadap semangat

Pedoman Menentukan Jumlah Sampel 1. Pendapat Slovin Kita akan meneliti pengaruh upah terhadap semangat kerja pada karyawan PT. Cucak Rowo. Di dalam PT tersebut terdapat 130 orang karyawan. Dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel sebesar 5%, berapa jumlah sampel minimal yang harus diambil ?

2. Interval Penaksiran l Untuk menaksir parameter rata-rata Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis

2. Interval Penaksiran l Untuk menaksir parameter rata-rata Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan Manajemen STIE adalah 2, 7. dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar deviasi indek Prestasi mahasiswa adalah 0, 25 Untuk menguji hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi kurang dari 0, 05, ?

l Untuk menaksir parameter proporsi P Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa yang mnggunakan angkutan

l Untuk menaksir parameter proporsi P Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa yang mnggunakan angkutan kota waktu pergi kuliah. Berapa sampel yang diperlukan jika dengan tingkat kepercayaan 95% dan kesalahan yang mungkin terjadi 0, 10 ?

3. a. Pendekatan Isac Michel Untuk menentukan sampel untuk menaksir parameter rata-rata Seorang mahasiswa

3. a. Pendekatan Isac Michel Untuk menentukan sampel untuk menaksir parameter rata-rata Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan Magister Manajemen Unsoed yang berjumlah 175 mahasiswa adalah 2, 7. Dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar deviasi Indek Prestasi mahasiswa adalah 0, 25 Untuk menguji hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi kurang dari 5 persen ?

B. Untuk menentukan sampel untuk menaksir parameter proporsi P Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa

B. Untuk menentukan sampel untuk menaksir parameter proporsi P Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa jurusan manajemen unsoed yang berjumlah 175 orang. Brdasarkan penelitian pendahuluan diperolh data proporsi mahasiswa manajemen unsoed menggunakan angkutan kota waktu pergi kuliah adalah 40%. Berapa sampel yang diperlukan jika dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat penyimpangan sebesar 0, 10. ?

Teknik Pengambilan Sampel Teknik Sampling Probability Sampling Simple Random Sampling Stratified Sampling Propotional Disproportional

Teknik Pengambilan Sampel Teknik Sampling Probability Sampling Simple Random Sampling Stratified Sampling Propotional Disproportional Cluster Sampling Double Sampling Non Probability Sampling Convenience Sampling Purposive sampling Judgement Sampling Quota Sampling Snowball Sampling

Simple Random Sampling l l Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan

Simple Random Sampling l l Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada pulasi untuk dijadikan sampel. Syarat untuk dapat dilakukan teknik simple random sampling adalah: – Anggota populasi tidak memiliki strata sehingga relatif homogen – Adanya kerangka sampel yaitu merupakan daftar elemen-elemen populasi yang dijadikan dasar untuk pengambilan sampel. Populasi Sam pel

Sistematis Random Sampling l Merupakan cara pengambilan sampel dimana sampel pertama ditentukan secara acak

Sistematis Random Sampling l Merupakan cara pengambilan sampel dimana sampel pertama ditentukan secara acak sedangkan sampel berikutnya diambil berdasarkan satu interval tertentu

Stratified Random Sampling l Adakalanya populasi yang ada memiliki strata atau tingkatan dan setiap

Stratified Random Sampling l Adakalanya populasi yang ada memiliki strata atau tingkatan dan setiap tingkatan memiliki karakteristik sendiri Strata Persentas e (%) Sampel 2 3 4 = (3 x 50) SD 150 37, 5 19 SMP 125 31, 25 16 SMU 75 18, 75 9 Sarjana 50 12, 5 6 Jumlah 400 100 50 1 Anggota Populasi

Disproposional Random Sampling Strata Anggota Populasi Persentase (%) Sampel proporsional Sampel Non proprsional 1

Disproposional Random Sampling Strata Anggota Populasi Persentase (%) Sampel proporsional Sampel Non proprsional 1 2 3 4 = (3 x 50) 5 SD 150 37, 5 19 18 SMP 125 31, 25 16 15 SMU 122 30, 5 15 14 Sarjana 3 0, 75 0 3 Jumlah 400 100 50 50

Cluster Sampling l Pada prinsipnya teknik cluster sampling hampir sama dengan teknik stratified. Hanya

Cluster Sampling l Pada prinsipnya teknik cluster sampling hampir sama dengan teknik stratified. Hanya yang membedakan adalah jika pada stratified anggora populasi dalam satu strata relatif homogen sedangkan pada Purwokerto cluster sampling anggota dalam satu cluster bersifat heterogen Purwokerto utara Purwokerto selatan Purwokerto barata Purwokerto timur Baturaden Sokaraja Purwokerto utara Baturaren

Double Sampng/Multyphase Sampling Double sample (sampel ganda) sering juga disebut dengan istilah sequential sampling

Double Sampng/Multyphase Sampling Double sample (sampel ganda) sering juga disebut dengan istilah sequential sampling (sampel berjenjang, multiphase-sampling (sampel multi Purwokerto Pwt-Utara Sumampir Pwt-Utara Grendeng Rw I tahap). Pwt-Selatan Sumampir Rw II l Pwt-Barat Pwt-Timur Baturaden Sokaraja Bancatkembar Buaran Kararangwangkal karanggintung Rw III Rw IV

Convenience Sampling l Sampel convenience adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi

Convenience Sampling l Sampel convenience adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden di jadikan sampel.

Purposive Sampling l Merupakan metode penetapan sampel dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu

Purposive Sampling l Merupakan metode penetapan sampel dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu

Quota Sampling l Merupakan metode penetapan sampel dengan menentukan quota terlebih dahulu pada masing-masing

Quota Sampling l Merupakan metode penetapan sampel dengan menentukan quota terlebih dahulu pada masing-masing kelompok, sebelum quata masing-masing kelompok terpenuhi maka peneltian beluam dianggap selesai.

Snow Ball Sampling l Adalah teknik pengambilan sampel yang pada mulanya jumlahnya kecil tetapi

Snow Ball Sampling l Adalah teknik pengambilan sampel yang pada mulanya jumlahnya kecil tetapi makin lama makin banyak berhenti sampai informasi yang didapatkan dinilai telah cukup. Teknik ini baik untuk diterapkan jika calon responden Asulit untuk identifikasi. B 1 C 1 B 2 C 3 B 3 C 4 C 5 C 6

DEFINISI DAN OPERASIONALISASI VARIABEL Definisi adalah pernyataan yang dapat mengartikan atau memberi makna suatu

DEFINISI DAN OPERASIONALISASI VARIABEL Definisi adalah pernyataan yang dapat mengartikan atau memberi makna suatu konsep tertentu. Variabel-variabel yang ada dalam perumusan masalah didefinisikan dengan jelas serta dibuat operasionalisasi variabelnya agar dapat diukur dan di analisis. Pendefinisian variabel diambil dari landasan konsep. Demikian juga operasionalisasi variabel diambil dari landasan konsep yang dikemukakan dalam Tinjauan Pustaka.

Operasional Variabel l Definisi Operasional adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

Operasional Variabel l Definisi Operasional adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Menjelaskan cara tertentu yang digunakan untuk mengopersionalkan construct sehingga memungkinkan bagi peneliti lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran cosntruct yang lebih baik. Dinyatakan dalam matrik : dengan format sbb Variabel ; Konsep Variabel ; Sub Variabel ; Indikator ; Skala Pengukuran

PENGUKURAN KONSEP & VARIABEL Pengukuran Konsep & Variabel diambil dari definisi yang telah ditentukan.

PENGUKURAN KONSEP & VARIABEL Pengukuran Konsep & Variabel diambil dari definisi yang telah ditentukan. Contoh: Partisipasi adalah keikutsertaan seseorang dalam suatu kegiatan yang diadakan pihak lain (kelompok, asosiasi, organisasi, dlsb) dimana keikutsertaannya dinyatakan dalam bentuk pencurahan pikiran, pencurahan materil (dana) dan pencurahan tenaga, sesuai dengan harapan kegiatan itu.

 Dimensi Partisipasi Dimensi pencurahan pikiran: Pemberian gagasan-gagasan yang bersangkutan dalam kegiatan itu, dimana

Dimensi Partisipasi Dimensi pencurahan pikiran: Pemberian gagasan-gagasan yang bersangkutan dalam kegiatan itu, dimana gagasan-gagasan tersebut diterima sebagai masukan bagi keberhasilan kegiatan tersebut. v Dimensi pencurahan materil/dana: Besarnya materi yang disumbangkan pada kegiatan tersebut v v Dimensi pencurahan tenaga: Besarnya tenaga yang dicurahkan dalam kegiatan tersebut. VARIABEL PARTISIPASI DIMENSI INDIKATOR UKURAN Sumbangan Pikiran Gagasan/ide yang diterima sebagai masukan l Sangat sering l Sering l Cukup l Jarang l Sangat jarang Sumbangan materi Jumlah uang yang disumbangkan Rp / Bulan Sumbangan tenaga Jumlah waktu kerja yang disumbangkan Jam / Bulan

CONTOH OPERASIONALISASI VARIABEL BAURAN PEMASARAN JASA PENDIDIKAN VARIABEL DIMENSI INDIKATOR UKURAN Produk Citra lulusan

CONTOH OPERASIONALISASI VARIABEL BAURAN PEMASARAN JASA PENDIDIKAN VARIABEL DIMENSI INDIKATOR UKURAN Produk Citra lulusan PTS dimata masyarakat Pengakuan masyarakat terhadap lulusan PTS l Sangat baik l Baik l Cukup l Kurang baik l Tidak baik Harga Biaya yang dikeluarkan oleh mahasiswa Uang SPP yang dikeluarkan mahasiswa Rp/semester Tempat penyelenggaraan pendidikan Lokasi strategis PTS l Promosi Pengkomunikasian PTS pada masyarakat Intensitas promosi l Sangat strategis l Strategis l Cukup l Kurang strategis l Tidak strategis Sangat sering l Sering l Cukup l Jarang l Tidak pernah

LATIHAN q Buatlah operasionalisasi variabel dari Status Sosial Ekonomi. q “Status sosial ekonomi, merupakan

LATIHAN q Buatlah operasionalisasi variabel dari Status Sosial Ekonomi. q “Status sosial ekonomi, merupakan kedudukan yang diatur secara sosial ekonomi dan menempatkan seseorang pada posisi tertentu di dalam struktur sosial masyarakat. q Buatlah operasionalisasi variabel dari salah satu variabel yang akan diteliti.

Transformasi Data Menjadi Informasi Data Diolah Informasi/ Kesimpul an

Transformasi Data Menjadi Informasi Data Diolah Informasi/ Kesimpul an

Syarat-syarat data yang baik adalah: l l l Data harus Akurat. Data harus relevan

Syarat-syarat data yang baik adalah: l l l Data harus Akurat. Data harus relevan Data harus uptodate

Pembagian data menurut cara memperolehnya: 1. 2. Data Primer Data primer adalah data yang

Pembagian data menurut cara memperolehnya: 1. 2. Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya

Pembagian data menurut sumbernya 1. 2. Data Internal Data internal adalah data yang berasal

Pembagian data menurut sumbernya 1. 2. Data Internal Data internal adalah data yang berasal dari dalam instansi mengenai kegiatan lembaga dan untuk kepentingan instansi itu sendiri. Data Ekternal Data eksternal adalah data yang berasal dari luar instansi.

Pembagian data menurut waktu pengumpulannya 1. 2. Data Time Series Data time series adalah

Pembagian data menurut waktu pengumpulannya 1. 2. Data Time Series Data time series adalah data yang dikumpulkan dari waktu-kewaktu pada satu obyek dengan tujuan untuk menggambarkan perkembangan. Data Cross Section Data cross section adalah data yang di kumpulkan pada satu waktu tertentu pada beberapa obyek dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan

Data menurut sifatnya dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Data Kualitatif Adalah data yang berupa

Data menurut sifatnya dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Data Kualitatif Adalah data yang berupa pendapat atau judgement sehingga tidak berupa angka akan tetapi berupa kata atau kalimat. Contoh: – Pelayanan rumah sakit X Sangat Baik – Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Bandung Tinggi 2. Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang berupa angka atau bilangan Contoh: – – Tingkat kepuasan pasien di Rumah sakit X mencapai 92% Tingkat pendapatan masyarakat Bandung mencapai Rp. 3. 000/bulan

Beberapa teknik yang dapat digunakan dalam penelitian bisnis adalah sebagai berikut: 1. 2. Teknik

Beberapa teknik yang dapat digunakan dalam penelitian bisnis adalah sebagai berikut: 1. 2. Teknik Tes Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data yang digunakan untuk mengevaluasi yaitu membedakan antara kondisi awal dengan kondisi sesudahnya. Wawancara merupakan teknik pengambilan data dimana peneliti langsung berdialog dengan responden untuk menggali informasi dari responden.

Matrik wawancara dalam penelitian tentang potensi gula kelapa di Banyumas.

Matrik wawancara dalam penelitian tentang potensi gula kelapa di Banyumas.

3. Teknik Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan indra jadi tidak hanya dengan

3. Teknik Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan indra jadi tidak hanya dengan pengamatan menggunakan mata saja. Medengarkan, mencium, mengecap meraba termasuk salah satu bentuk dari observasi. Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah panduan pengamatan dan lembar pengamatan.

Indeks Kesepakatan Observasi Karena indek kesesuaian 0, 6 maka dikatakan hasil observasi tersebut valid.

Indeks Kesepakatan Observasi Karena indek kesesuaian 0, 6 maka dikatakan hasil observasi tersebut valid.

4. Teknik Angket ( Kuesioner) Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data

4. Teknik Angket ( Kuesioner) Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden agar responden tersebut memberikan jawabannya. l Kuesioner terbuka Dalam kuesioner ini responden diberi kesempatan untuk menjawab sesuai dengan kalimatnya sendiri. Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket ini ? ………………………… l Kuesioner tertutup Dalam kuesioner ini jawaban sudah disediakan oleh peneliti, sehingga responden tinggal memilih saja. Bagaimanakah pendapat anda tentang harga barang di supermarket ini ? � Sangat mahal � Murah � Mahal � Sangat murah � Cukup

Keuntungan penelitian dengan menggunakan kuesioner 1. 2. 3. 4. Tidak memerlukan hadirnya si peneliti

Keuntungan penelitian dengan menggunakan kuesioner 1. 2. 3. 4. Tidak memerlukan hadirnya si peneliti Dapat dibagikan serentak Dapat dijawab oleh rensponden sesuai dengan waktu yang ada Kuesioner dapat dibuat standar

Langkah-langkah dalam penyusunan kuesioner agar kuesioner tersebut efesien dan efektif yaitu: 1. 2. 3.

Langkah-langkah dalam penyusunan kuesioner agar kuesioner tersebut efesien dan efektif yaitu: 1. 2. 3. 4. Menentukan variabel yang diteliti Menentukan Indikator Menentukan subindikator Mentransformasi sub indikator menjadi kuesioner

3. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Kepemimpinan Manajerial Definisi konseptual Lima jenis keterampilan Yang

3. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Kepemimpinan Manajerial Definisi konseptual Lima jenis keterampilan Yang dibutuhkan oleh Seorang manajer Meliputi: 1. Cultural flexibility 2. Communication skill 3. Human Resources development skill 4. Creativity 5. Self managing learning (Fred Luthan 2005) Dimensi Indikator Culturalflexibility Communication skill Human resources development skills Creativity Self managing learning Kepekaan thd kultur sekolah Penyesuaian dengan kultur sekolah Menciptakan budaya organisasi Menciptakan iklim organisasi Menciptakan budaya tertib pada warga sekolah Melibatkan guru Membuat renstra Melakukan monitoring Evaluasi kegiatan sekolah Penyusunan pelaksanaan kegitan sekolah Tindak lanjut hasil evaluasi Pengembangan iklim pembelajaran Mendesain program dan pelatihan Peniliaan kinerja Menciptakan perubahan organisasi Pengembangan kreativitas guru Mendorong kreativitas guru Kemampuan mengelola keuangan Skala Ordinal

Variabel Budaya Organisasi Adalah sebuah sistem makna bersama dibentuk oleh para warganya yang sekaligus

Variabel Budaya Organisasi Adalah sebuah sistem makna bersama dibentuk oleh para warganya yang sekaligus menjadi pembeda dengan organisasi lain Definisi konseptual Tujuh karakteristik budaya organisasi sebagai berikut : 1. Innovation and risk taking 2. Attention to detail 3. Outcome orientation 4. People orientataion 5. Team orientatin 6. Aggressiveness 7. Stability (Robbin, 2005: 25 Dimensi Indikator 1. Innovation and risk 2. Attention to detail 3. Outcome orientation 4. People orientation 5. Team orientation 6. Aggressiveness 7. Stability Komitmen terhadap mutu pendidikan Meningkatkan prestasi akademik siswa Inovasi guru dalam media pembelajaran Menanggapi keluhan yang dilontarkan siswa Menyelenggarakan pertemuan Menganalisa butir soal Memberikan remedial Memberikan pengayaan kepada siswa Peningkatan mutu pendidikan di sekolah Meningkatkan motivasi guru dalam bekerja Sekolah selalu memberikan penghargaan kepada guru Bertukar pikiran Kerjasama dalam tim Prestasi bersama Kedisiplinan guru Meningkatkan kompetensi Tanggap dalam perubahan Menjaga kultur sekolah Kebanggaan terhadap lembaga Skala Ordinal

Kepuasan kerja Sebagai efektivitas atau respon emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan. (Kreiner dan Kinicki,

Kepuasan kerja Sebagai efektivitas atau respon emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan. (Kreiner dan Kinicki, 2005) Faktor –faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja Sebagai berikut : 1. Pemenuhan kebutuhan 2. Perbedaan 3. Pencapaian nilai 4. Persamaan 5. Komponen genetik (Kreitner dan Kinicki, 2003: 271) 1. Pemenuhan kebutuhan 2. Perbedaan 3. Pencapai nilai 4. Persamaan 5. Komponen genetik • • • • Bangga terhadap profesi Konpensasi yang diterima Insentif yang diberikan Hubungan kekeluargaan Penyelesaian administrasi Jabatan tambahan Harapan pekerjaan Supervisi Persepsi pekerjaan Penekanan pekerjaan Pencapaian karier Perlakukan terhadap guru Kesempatan berkarier Kebijakan sekolah Penilaian obyektif Pandangan guru dalam pengawasan • Persamaan pandangan • Hubungan antar guru • Tidak melihat latar belakang Ordinal

Prestasi kerja Kewajiban guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya sebagai berikut : 1. Merencanakan ,

Prestasi kerja Kewajiban guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya sebagai berikut : 1. Merencanakan , melaksanakan nebilai dan mengevaluasi. 2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi. 3. Bertindak obyektif dan tidak distriminatif. 4. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan hukum. Kode etik guru, nilai agama dan etika. 5. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa. (UU Guru dan Dosen, 200: 1013) 1. Merencanakan , melaksanakan nebilai dan mengevaluasi. 2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi. 3. Bertindak obyektif dan tidak distriminatif. 4. Menjunjung tinggi peraturan perundangan hukum. Kode etik guru, nilai agama dan etika. 5. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa. • • • • • Membuat silabus Perencanaan RPP Penggunaan media pengajaran Memberikan evaluasi Memberikan tugas kepada siswa Mengetahui akademik anak didik Memberikan penilaian Menciptakan suasana belajar Mengukur kualitas soal Meningkatkan keilmuan Mengikuti kegiatan ilmiah Mengusai metode didaktik Profesionalisme guru Melaporkan pekerkaan Memberikan pelayanan kepada siswa Tidak distriminatif dalam bertindak Menjajaga dan menjunjung citra lembaga Datang tepat waktu Tidak meninggalkan tugas Menjaga kerjasama Ordinal

l UJI VALIDITAS RELIABILITAS KUESIONER Kevalidan sebuah DAN alat ukur ditunjukan dari kemampuan alat

l UJI VALIDITAS RELIABILITAS KUESIONER Kevalidan sebuah DAN alat ukur ditunjukan dari kemampuan alat ukur tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas Eksternal Instrumen yang dicapai bila data yang dicapai sesuai dengan data atau informasi lain mengenai variabel penelitian yang dimaksud Validitas Internal Bila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan. l l – – – Melalui Analisis Faktor Melalui Analisis Butir Kriteria: Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0, 3 ( Soegiyono, 1999 ) Jika koefisien korelasi product moment > r-tabel ( ; n-2 ) n = jumlah sampel. Nilai Sig.

Uji Reliabilitas Instrumen l l Pengertian reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu

Uji Reliabilitas Instrumen l l Pengertian reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Metode Pendekatan: secara garis besar ada dua jenis reliabilitas, yaitu : l Teknik Paralel (parallel form) Pada teknik ini kita membagi kuesioner kepada responden yang intinya sama akan tetapi menggunakan kalimat yang berbeda: Misalnya: l l l Apakah menurut saudara harga tiket di kereta ini tidak mahal ? Apakah harga di kereta ini telah sesuai dengan pelayanan yang saudara terima ? Teknik Ulang (double test / test pretest) Pada teknik ini kita membagi kuesioner yang sama pada waktu yang berbeda. Misalnya: l Pada minggu I ditanyakan: l Bagaimana tanggapan saudara terhadap kualitas dosen di Universitas Calibakal ? l Pada minggu III ditanyakan: l Ditanyakan lagi pada responden yang sama dengan pertanyaan yang sama.

l l Reliabilitas Internal (Internal Consistensy) Uji reliabilitas internal digunakan untuk menghilangkan kelemahan-kelamahan pada

l l Reliabilitas Internal (Internal Consistensy) Uji reliabilitas internal digunakan untuk menghilangkan kelemahan-kelamahan pada uji reliabilitas eksternal. 1. Dengan rumus Spearman-Brown 2. Dengan rumus Flanagant 3. Dengan rumus Rulon 4. Dengan rumus K – R. 21 5. Dengan rumus Hoyt 6. Dengan rumus Alpha Cronbach

Langkah dalam melakukan uji validitas dan reliabilitas internal adalah sebagai berikut: 1. 2. 3.

Langkah dalam melakukan uji validitas dan reliabilitas internal adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. Cobalah item di lapangan kepada paling sedikit 30 orang responden (batas sampel besar dalam statistik) Tabulasi data yang telah masuk Ujilah validitas dan reliabilitasnya Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total. Korelasi Rank Spearman jika data yang diperoleh adalah data ordinal, sedangkan jika data yang diperoleh data interval kita bisa menggunakan korelasi Product Moment. Sedangkan uji reliabilitas yang paling sering digunakan adalah uji, Alpha, Hoyt dan Spearman Brown

JENIS SKALA q Nominal q q Ordinal q q Mempunyai tingkatan (Contoh: sangat puas,

JENIS SKALA q Nominal q q Ordinal q q Mempunyai tingkatan (Contoh: sangat puas, cukup puas, tidak puas, sangat tidak puas). Interval q q Hanya bisa membedakan (contoh: membeli, tidak membeli) Mempunyai jarak antar tingkatan, tetapi tidak mempunyai titik nol (contoh: sangat puas = 5, puas = 4, cukup puas = 3, tidak puas = 2, sangat tidak puas = 1). Rasio q Mempunyai jarak antar tingkatan, dan mempunyai titik nol (contoh: tingkat penjualan 350. 000 buah.

SKALA LIKERT & GUTTMAN q Skala Likert v v v q Ukuran Ordinal dirubah

SKALA LIKERT & GUTTMAN q Skala Likert v v v q Ukuran Ordinal dirubah menjadi Interval dengan cara membuat skor 1 s/d 5. Contoh: Sangat baik = 5, Baik = 4, Cukup baik = 3, Tidak baik = 2, Sangat tidak baik = 1). Contoh: Bagaimana kualitas PTS A: a) Sangat baik, b) Baik c) Cukup Baik d) Tidak baik e) Sangat tidak baik Skala Guttman v Pengukuran hanya kriteria: Ya = 1 – tidak = 0 Benar = 1 – salah = 0 Setuju = 1 – Tidak setuju = 0

SEMANTIC DIFERENTIOAL & RATING SCALE Semantic Diferential Contoh: Bagaimana Kualitas Lulusan PTS A Sangat

SEMANTIC DIFERENTIOAL & RATING SCALE Semantic Diferential Contoh: Bagaimana Kualitas Lulusan PTS A Sangat Baik 5 4 3 2 1 Buruk Rating Scale Contoh: Berilah penilaian terhadap PTS A 4 Bila sangat baik 3 Cukup baik 2 Kurang baik NO. 1 Sangat tidak baik TENTANG PTS A INTERVAL JAWABAN 1. Kualitas Lulusan 4 3 2 1 2. Kualitas Gedung 4 3 2 1

METODE ANALISIS l l l Dalam metode analisis ini adalah analisis untuk pembuktian empiris

METODE ANALISIS l l l Dalam metode analisis ini adalah analisis untuk pembuktian empiris dari hipotesis yang dikemukakan Hipotesis adalah pendapat yang harus diuji kebenarannya secara empirik. Langkah-langkah pengujian hipotesis: Ø Ø Ø Pernyataan Hipotesis Null (H 0) dan Hipotesis Alternatif (H 1) Memilih tingkat nyata Mengidentifikasi uji statistik Merumuskan pembuatan keputusan Mengambil Keputusan: - Menerima H 0 - Menolak H 0

PENENTUAN H 0 dan H 1 q q Pernyataan Dwi Arah H 0 adalah

PENENTUAN H 0 dan H 1 q q Pernyataan Dwi Arah H 0 adalah suatu pernyataan yang menyatakan tidak ada perbedaan, sedangkan H 1 adalah suatu pernyaataan yang menyatakan ada perbedaan. Contoh: H 0 : µ 1 = 100 H 1 : µ 1 ≠ 100 Pernyataan Eka Arah H 0 adalah suatu pernyataan yang menyatakan tidak lebih besar atau lebih kecil, sedangkan H 1 adalah suatu pernyaataan yang menyatakan lebih besar atau lebih kecil. Contoh: H 0 : µ 1 ≤ 100 H 0 : µ 1 ≥ 100 H 1 : µ 1 > 100 H 1 : µ 1 < 100

PENENTUAN TINGKAT NYATA Penentuan tingkat nyata, yang dinyatakan dengan simbol α adalah menentukan peluang

PENENTUAN TINGKAT NYATA Penentuan tingkat nyata, yang dinyatakan dengan simbol α adalah menentukan peluang untuk menolak H 0 padahal H 0 itu benar. Peluang berada pada kisaran 0 dan 1. Jika dinyatakan tidak mungkin terjadi sedangkan 1 dinyatakan pasti terjadi. Jika kita mengatakan bahwa peluang untuk menolak H 0 , padahal H 0 itu benar adalah 5% maka nilai α = 0, 05. Besarnya nilai α Penentuan nilai α belum ada patokan, tetapi umumnya untuk disiplin ilmu yang menentukan tingkat ketelitian tinggi dipakai tingkat α = 0, 01. Sedangkan disiplin ilmu yang tidak menuntut tingkat ketelitian tinggi dipakai α = 0, 05

MODEL ANALISIS JALUR

MODEL ANALISIS JALUR

MODEL MATEMATIS PENELITIAN 1. Y = f ( X 1, X 2 ) DIMANA

MODEL MATEMATIS PENELITIAN 1. Y = f ( X 1, X 2 ) DIMANA : Y X 1 X 2 Є1 2. = = Y = ρ YX 1 + ρ YX 2 + Є 1 Kinerja Perusahaan Strategi Keunggulan Bersaing Strategi Bauran Pemasaran PENGARUH VARIABEL LAIN DILUAR MODEL YANG DITETAPKAN Z 1 = f ( Y ) Z 1 = ρ Z 1 Y Y + Є 2 DIMANA : Z 1 = PENINGKATAN LAPANGAN PEKERJAAN P Z 1 Y = KOEFISIEN JALUR VARIABEL BEBAS TERHADAP VARIABEL TERIKAT Є2 = PENGARUH VARIABEL LAIN DILUAR MODEL YANG DITETAPKAN 3. Z 2 = f ( Y ) DIMANA : 4. Z 2 = ρ Z 2 Y Y + Є 3 Z 2 = PENINGKATAN PERBERDAYAAN EKONOMI P Z 2 Y = KOEFISIEN JALUR VARIABEL BEBAS TERHADAP VARIABEL TERIKAT Є3 = PENGARUH VARIABEL LAIN DILUAR MODEL YANG DITETAPKAN Z 3 = f ( Z 1 ; Z 2 ) Z 3 = ρ Z 3 Z 1 + ρZ 3 Z 1 Z 2 + Є 4 DIMANA : Z 3 = KESEJAHTERAAN PELAKU USAHA P Z 3 Zi = KOEFISIEN JALUR VARIABEL BEBAS TERHADAP VARIABEL TERIKAT Є4 = PENGARUH VARIABEL LAIN DILUAR MODEL YANG DITETAPKAN

PENGUJIAN HIPOTESA 1). Uji hipotesis secara Parsial. Uji hipotesis tentang pengaruh dari masing-masing variabel

PENGUJIAN HIPOTESA 1). Uji hipotesis secara Parsial. Uji hipotesis tentang pengaruh dari masing-masing variabel Xi terhadap Y dilakukan dengan menguji hipotesis berikut : Ho : YXi = 0 ; masing-masing variabel xi tidak berpengaruh secara nyata terhadap variabel Y, untuk i = 1, 2, H 1 : Yxi ≠ 0 ; masing-masing variabel x i berpengaruh secara nyata terhadap variabel Y, untuk i = 1, 2, Untuk menguji rumusan hipotesis tersebut digunakan statistik uji : Untuk derajat bebas = n - k - 1, dan taraf signifikansi , maka uji bersifat signifikan, atau Ho ditolak, jika statistik uji t hitung > t table ( , )

2). Uji hipotesis secara Bersamaan Hipotesis pada pengujian secara total adalah : H 0

2). Uji hipotesis secara Bersamaan Hipotesis pada pengujian secara total adalah : H 0 : Pyx 1 = Pyx 2 = 0 , variabel xi tidak berpengaruh secara bersamaan terhadap variabel Y H 1 : Pyx 1 ≠ Pyx 2 ≠ 0 , variabel xi berpengaruh secara bersamaan terhadap variabel Y Dengan statistik uji F-snedeckor : Dengan derajat bebas v 1 = k. dan v 2 = n – k – 1, maka uji bersifat signifikan, atau Ho ditolak, jika statistik uji F hitung > F table ( , )

STATISTIKA q q q Statistik adalah penggambaran data yang sangat besar. Statistik juga dapat

STATISTIKA q q q Statistik adalah penggambaran data yang sangat besar. Statistik juga dapat menggambarkan karakteristik data yang sangat besar [populasi berdasarkan data yang lebih kecil (sampel)]. Data: 2, 3, 3, 3, 4, 4, 5, 7, 8, 9 Rata-rata hitung adalah jumlah data dibagi dengan banyaknya data. Rumus: _ ∑Х Х = -------_ n Х = Rata-rata ∑Х = Jumlah data Х n = Banyaknya data _ X 2+3+3+3+4+4+5+7+8+9 = --------------------10 = 4, 8

q q q Median adalah nilai yang terletak ditengah data jika data tersebut diurutkan

q q q Median adalah nilai yang terletak ditengah data jika data tersebut diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar. Data: 2, 3, 3, 3, 4, 4, 5, 7, 8, 9 Median adalah nilai 4 Modus adalah nilai data yang paling banyak Modul adalah nilai 3 Rata-rata ukur: Gm = n Х 1 x X 2 x …………… Xn Gm = Geometric Mean _ Gm X = 10 2 x 3 x 3 x 3 x 4 x 4 x 5 x 7 x 8 x 9 = 4, 303

DEVIASI Deviasi adalah derajat penyimpangan dari nilai rata-rata n ∑ D_ = X _

DEVIASI Deviasi adalah derajat penyimpangan dari nilai rata-rata n ∑ D_ = X _ Xi - X i=1 n Standart Deviasi n ‗ ∑ ﴾ Xi - X ﴿ 2 i=1 S= n -1 Data 1 : 5, 5, 5 Data 2 : 1, 9, 2, 7, 6 Rata-rata = 5 Deviasi Data 1 = 0 Deviasi Data 2 = 2, 8 Atau S= ﴾∑ Xi ﴿ 2 ∑ Xi 2 – n n -1

DATA KURVA NORMAL. NILAI FREKUENSI PROBABILITI 7, 5 3 3/35 = 0, 0857 7,

DATA KURVA NORMAL. NILAI FREKUENSI PROBABILITI 7, 5 3 3/35 = 0, 0857 7, 75 8 8/35 = 0, 2286 8 13 13/35 = 0, 3714 8, 25 8 8/35 = 0, 2286 8, 5 3 3/35 = 0, 0857 35 0, 4 35/35 = 1 0, 3714 0, 3 0, 2286 0, 2 0, 1 0, 0857 0, 0837 0 7, 5 7, 75 8 8, 25 8, 5 _ X = 8 αx = 2, 71163

DISTRIBUSI NORMAL. f(X) µx f(X) = Fungsi Kurva f (X) = 1 ðx 2

DISTRIBUSI NORMAL. f(X) µx f(X) = Fungsi Kurva f (X) = 1 ðx 2 n 1 – ( 2 ð x 2 ) ( X – µ x )2 e µx = Rata –rata populasi ðx = Standar Deviasi e = Eplsilon ðx Standar Deviasi

DISTRIBUSI Z v Distribusi Z atau distribusi normal standart adalah distribusi normal dengan nilai

DISTRIBUSI Z v Distribusi Z atau distribusi normal standart adalah distribusi normal dengan nilai µx = 0 dan standar deviasi = 1 0, 4 0, 3 0, 2 0, 1 -3 -2 1 x e f (z) = 2 e = 2, 718282 -1 0 – ( 1 )z 2 2 1 ∫ O 3 – ( 1 ) xz 2 1 xe 2 2 Dapat dilihat di tabel Z

MENCARI DARI TABEL Z 0, 00 0, 01 0, 02 0, 03 0, 04

MENCARI DARI TABEL Z 0, 00 0, 01 0, 02 0, 03 0, 04 0, 05 0, 06 MENCARI DARI TABEL Z 0, 0 0, 1 0, 2 0, 3 0, 4 . 0, 5 0, 6 0, 7 0, 8 0, 9 1, 0 0, 3413 1, 1 1, 2 1, 3 0, 4265 1, 4 1, 5 LUAS Z = 1 adalah 0, 3413 LUAS Z = 1, 45 adalah 0, 4265 0, 07 0, 08 0, 09

STATISTIK UJI l l l Statistik uji dipakai untuk menerima H 0 dan H

STATISTIK UJI l l l Statistik uji dipakai untuk menerima H 0 dan H 1, Kita menerma H 0 apabila nilai Zhitung lebih kecil dari nilai Ztabel pada nilai α yang kita tentukan Sebaliknya jika menerima H 1 apabila nilai Zhitung lebih besar dari nilai Ztabel pada nilai α yang kita tentukan. Misal: H 1 : µ = 100 H 1 : µ ≠ 100 Standar Deviasi = 15 dan Rata-rata 106 α = 0, 05 _ X - µ 106 – 100 6 Zhitung = -------------- = 4 σ/ n 15 / 100 1, 5 ZTabel α = 0, 025 = 1, 96 ZHitung > ZTabel α = 0, 025 H 0 ditolak, H 1 diterima KESIMPULAN: X rata-rata ≠ 100

STATISTIK UJI HIPOTESIS BENTUK HIPOTESIS DATA DESKRIPTIF (Satu Variabe) KOMPARATIF (Dua Variabel) Berpasangan Tidak

STATISTIK UJI HIPOTESIS BENTUK HIPOTESIS DATA DESKRIPTIF (Satu Variabe) KOMPARATIF (Dua Variabel) Berpasangan Tidak Berpasangan KOMPARATIF (Lebih dari dua Variabel ) Berpasangan VERIFIKATIF Tidak Berpa sangan Nominal Chi-Square Mc. Nemar Chi-Square Cochran Chi-Square Contingen- cy C Ordinal Run test Wilcoxon Man. Whitnney U test Freidman Kruskal Wallis Rank Spearman Interval & Rasio Uji t Berpasanga n Uji tidak berpasangan Analisis Varians Analisis Korelasi & Regresi

UJI X 2 SQUARE l l Uji X 2 Square digunakan untuk menguji dengan

UJI X 2 SQUARE l l Uji X 2 Square digunakan untuk menguji dengan data nominal. Contoh: Hipotesis Mahasiswa Program MM umumnya adalah dari S 1 non eksakta Ho : Jumlah mahasiswa MM dari S 1 non eksakta sama dengan S 1 eksakata H 1 : Jumlah mahasiswa MM dari S 1 non eksakta tidak sama dengan S 1 eksakta. Ho : p 1 = p 2 H 1 : p 1 ≠ p 2 Ho ditolak bila X 2(hitung) ≥ X 2(tabel 0, 05) Hasil Penelitian: Mahasiswa asal S 1 non eksakta = 30 Mahasiswa asal S 1 Eksakta = 10

fo fh fo – fh (fo – fh)2 fh Non Eksakta 30 20 10

fo fh fo – fh (fo – fh)2 fh Non Eksakta 30 20 10 100 5 Eksakta 10 20 -10 100 5 Jumlah 40 40 0 200 10 Derajat bebas = jumlah katagori -1 Db = k -1 X 2(hitung) = 10 X 2(tabel 0, 05 db=1) = 3, 481 X 2(hitung) ≥ X 2(tabel 0, 05) Karena X 2(hitung ≥ X 2(tabel 0, 05) maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, dengan kesimpulan mahasiswa program MM lebih S 1 asal non eksakta dibanding S 1 eksakta

UJI MC NEMAR l l l Uji ini untuk menguji data yang berpasangan, seperti

UJI MC NEMAR l l l Uji ini untuk menguji data yang berpasangan, seperti sebelum dan sesudah perlakukan. Hipotesis Sesudah mendapatkan kuliah metode penelitian mahasiswa bertambah pemahamannya mengenai metode penelitian. H 0 : Tidak terdapat perbedaan jumlah mahasiswa memahami metode penelitian antara sebelum dan sesudah kuliah metode penelitian. H 1 : Terdapat perbedaan jumlah mahasiswa memahami metode penelitian antaara sebelum dan sesudah kuliah metode penelitian. l H 0 : ditolak jika X 2(hitung) ≥ X 2(tabel l HASIL PENELITIAN 0, 05) SEBELUM SESUDAH Tidak Paham 34 3 Paham 6 37 Jumlah 40 40

MENCARI DATA X 2 SQUARE. DB 1 Taraf Signifikansi 0. 5 0. 3 0.

MENCARI DATA X 2 SQUARE. DB 1 Taraf Signifikansi 0. 5 0. 3 0. 2 0. 1 0. 05 3. 481 0. 01

Dari tidak paham menjadi paham = 37 – 3 = 34 Dari tidak paham

Dari tidak paham menjadi paham = 37 – 3 = 34 Dari tidak paham menjadi tidak paham = 3 Dari paham menjadi paham = 6 Dari paham menjadi tidak paham = 0 PAHAM TIDAK PAHAM Tidak Paham 34 (A) 3 (B) Paham 6 (C) 0 (D) Rumus: ( A – D - 1)2 X 2 = ------------A+D ( 31 – 0 - 1 ) 2 900 Perhitungan X 2(hitung) = ------------ = 29, 0323 31 + 0 31 XTabel, α = 0, 5 db = 1 = 3, 841 Dengan demikian X 2(hitung) ≥ X 2 (tabel 0, 05) maka H 0 ditolah H 1 diterima dengan Kesimpulan sesudah kuliah terjadi peningkatan pemahaman metode penelitian.

UJI X 2 UNTUK DUA VARIABEL TIDAK BERPASANGAN l l l Hipotesis : Mahasiswa

UJI X 2 UNTUK DUA VARIABEL TIDAK BERPASANGAN l l l Hipotesis : Mahasiswa MM yang berprofesi salesman cenderung memilih konsentrasi pemasaran. H 0 : Tidak terdapat perbedaan antara profesi salesman dan non salesman dalam memilih konsentrasi studi pemasaran. H 1 : Terdapat perbedaan antara profesi salesman dan non salesman dalam memilih konsentrasi studi pemasaran. H 0 : ditolak jika nilai X 2 (hitung) ≥ X 2 (tabel 0, 05) Data Penelitian SALESMAN NON SALESMAN JUMLAH Pemasaran 12 (a) 4 (b) 16 Non Pemasaran 5 (c) 19 (d) 22 17 23 40 (n) Jumlah

n ( ad – bc – 1/2 n)2 X 2 hitung = --------------------(a +

n ( ad – bc – 1/2 n)2 X 2 hitung = --------------------(a + b) ( a + c) (b + d) (c + d) X 2 hitung 40 x ( 12 x 19 – 4 x 5 – ½ x 40)2 = --------------------------- = 5, 7944 (12 + 4) x (12 + 5) x (4 + 19) x (5 + 19) X 2 Tabel, α = 0, 5 db = 1 = 3, 841 Dengan demikian X 2(hitung) ≥ X 2(Tabel 0, 05) maka H) ditolak H 1 diterima dengan KESIMPULAN terdapat perbedaan antara profesi salesman dan non salesman dalam memilih konsentrasi studi pemasaran

UJI COCHRAN UNTUK DATA NOMINAL BERPASANGAN LEBIH DARI DUA VARIABEL l l Hipotesis: Latihan

UJI COCHRAN UNTUK DATA NOMINAL BERPASANGAN LEBIH DARI DUA VARIABEL l l Hipotesis: Latihan mempengaruhi lulus tidaknya matakuliah matematika ekonomi. H 0 : Tidak ada perbedaan antara banyaknya latihan dengan kelulusan pelajaran matematika ekonomi. H 1 : Ada perbedaan antara banyaknya latihan dengan kelulusan pelajaran matematika ekonomi. HO; ditolak jika nilai X 2 (hitung) ≥ X 2 (tabel 0, 05) NO. TANPA LATIHAN SATU KALI LATIHAN DUA KALI LATIHAN Li Li 2 1 1 3 9 2 0 1 1 2 4 3 0 0 0 1 = lulus 4 0 0 1 1 1 5 0 1 1 2 4 0 = tidak lulus 6 0 0 1 1 1 7 1 1 1 3 9 8 0 0 1 1 1 9 1 1 1 3 9 10 0 1 1 2 4 Gj 2 9 9 18 40 Gj = jumlah lulus kelompok

RUMUS: k (k – 1) k k∑ G 2 j - (k∑ G 21

RUMUS: k (k – 1) k k∑ G 2 j - (k∑ G 21 )2 j=1 X 2 hitung = --------------------n k∑i L 1 - ∑ L 21 =1 X 2 hitung i=1 3 – 1 [3 x (92 + 62 + 22) - 182] = -------------------- = 5, 5714 3 x 18 – 40 Db = k – 1 = 3 – 1 = 2 XTabel, α = 0, 5 db = 2 = 5, 591 Dengan demikian X 2 (hitung) ≥ X 2 (tabel 0, 05) maka H 0 diterima H 1 ditolak dengan kesimpulan Tidak ada perbedaan kelulusan antara banyaknya latihan.

UJI X 2 UNTUK LEBIH DARI DUA VARIABEL TIDAK BERPASANGAN l l Hipotesis: Ada

UJI X 2 UNTUK LEBIH DARI DUA VARIABEL TIDAK BERPASANGAN l l Hipotesis: Ada perbedaan minat memasuki PTS A antara siswa asal Jakarta, Botabek (Bogor, Tangerang, Bekasi), dan luar Jabotabek. H 0 : Tidak ada perbedaan minat memasuki PTS A Antara siswa asal Jakarta, Botabek (Bogor, Tangerang, Bekasi) dan luar Jabotabek. H 1 : Ada perbedaan minat memasuki PTS A antara siswa asal Jakarta, Botabek (Bogor, Tangerang, Bekasi), dan luar Jabotabek. HO; ditolak jika nilai X 2 (hitung) ≥ X 2 (tabel 0, 05)

Frekuensi yang diharapkan dari yang berminat: Pr oporsi yang berminat 200 + 100 +

Frekuensi yang diharapkan dari yang berminat: Pr oporsi yang berminat 200 + 100 + 30 P 1 = ---------- = 0, 64 515 Jakarta : (200 + 50) x 0, 64 = 160, 19 Botabek : (100 + 75) x 0, 64 = 112, 14 Luar Botabek : ( 60 + 30 ) x 0, 64 = 57, 67 Pr oporsi yang tidak berminat 50 + 75 + 60 P 2 = ---------- = 0, 36 515 DAERAH Jakarta MINAT Berminat Luar Botabek Jakarta : (200 + 50) x 0, 36 = 89, 81 Botabek : (100 + 75) x 0, 36 = 62, 86 Luar Botabek : ( 60 + 30 ) x 0, 36 = 32, 33 Fh (Fo – Fh)2/fh 200 160, 19 39, 81 1584, 50 9, 89 50 89, 81 -39, 81 1584, 50 17, 64 100 112, 14 -12, 14 147, 28 1, 31 Tdk berminat 75 62, 86 12, 14 147, 28 2, 34 Berminat 30 57, 67 -27, 67 765, 62 13, 28 Tdk berminat 60 32, 33 27, 67 765, 62 23, 68 515 Tdk berminat Bobabek FO Frekuensi yang diharapkan yang tidak berminat: Berminat JUMLAH X 2 hitung = 68, 15 XTabel, α=0, 5 db=2 = 5, 591 Dengan demikian X 2 (hitung) ≥ X 2 (tabel 68, 15 0, 05) maka H 0 ditolak H 1 diterima dengan kesimpulan ada perbedaan minat memasuki PTS A antara siswa asal Jakarta, Botabek (Bogor, Tangerang, Bekasi) dan luar Jabotabek.

UJI CONTINGENCY COEFFICIENT C l l l HIPOTESIS : Terdapat hubungan antara profesi mahasiswa

UJI CONTINGENCY COEFFICIENT C l l l HIPOTESIS : Terdapat hubungan antara profesi mahasiswa dengan pemilihan konsentrasi studi. H 0 : Tidak terdapat hubungan antara profesi mahasiswa dengan pemiliihan konsentrasi studi. HI : Terdapat hubungan antara praofesi mahasiswa dengan pemilihan konsentrasi studi. H 0 Ditolak jika nilai X 2 (hitung) ≥ X 2 (tabel 0, 05) Data hasil penelitian PEMASARAN MSDM KEUANGAN JUMLAH PROPORSI Salesman 15 4 5 24 0, 461538462 Personalia 3 7 3 13 0, 25 Bankir 2 3 10 15 0, 288461538 20 14 18 52 1 JUMLAH Frekwensi yg diharapkan Salesman Frekwensi yg diharapkan Personalia Frekwensi yg diharapkan Bankir 0, 461538462 x 20 = 9. 230769 0, 25 x 20 = 5 0, 288461538 x 20 = 5. 769231 0, 461538462 x 14 = 6. 461538 0, 25 x 14 = 3, 5 0, 288461538 x 14 = 4. 038462 0, 461538462 x 18 = 8. 307692 0, 25 x 18 = 4, 0, 288461538 x 18 = 5. 192308 24 13 15

PEMASARAN Fo=O . Fh=E MSDM Fo=O KEUANGAN Fh=E Fo=O JUMLAH Fh=E Salesman 15 9.

PEMASARAN Fo=O . Fh=E MSDM Fo=O KEUANGAN Fh=E Fo=O JUMLAH Fh=E Salesman 15 9. 23 4 5 5 5. 77 24 Personalia 3 6. 46 7 3. 5 3 4. 04 13 Bankir 2 8. 31 3 4. 5 10 5. 19 15 Jumlah 20 14 18 52 RUMUS r k (Oij -- Eij)2 X 2 hitung = ∑ ∑ Eij i=1 j=1 (15 – 9, 23)2 (4 – 5)2 (5 – 5, 77)2 (3 – 6, 46)2 (7 – 3, 5)2 (3 – 4, 04)2 (2 – 8, 31)2 (3 – 4, 5)2 (10 – 5, 19)2 X 2 hitung = ------- + ------------ + --------------9, 23 5 5, 77 6, 46 3, 5 4, 04 8, 31 4, 5 5, 19 X 2 hitung = 13, 329 db = (3 – 1) x (3 – 1) = 4 X 2 tabel = 0, 05 db=4 = 9, 488 Perhitungan korelasi X 2 hitung X 2 tabel=0, 05 Dengan demikian nilai > maka H 1 ditolak dan H 1 diterima dengan kesimpulan terdapat hubungan antara profesi mahasiswa dengan pemiliihan konsentrasi studi. X 2 C = -------N + X 2 13, 329 = --------52 + 13, 329 = 0, 452

LATIHAN BUKTIKAN HIPOTESIS DI BAWAH INI: HIPOTESIS: Pada umumnya kepala keluarga di pedesaan adalah

LATIHAN BUKTIKAN HIPOTESIS DI BAWAH INI: HIPOTESIS: Pada umumnya kepala keluarga di pedesaan adalah Pria - Data : Pria = 124, Wanita = 36 HIPOTESIS : Pemberian brosur akan mempengaruhi minat membeli - Sebelum : Berminat membeli = 8, tidak berminat = 32 - Sesudah : Berminat membeli = 27, tidak berminat = 13 HIPOTESIS : Wanita lebih senang menawar dibandingkan pria - Wanita : menawar = 28, tidak menawar = 7 - Laki-laki : menawar = 9, tidak menawar = 26 HIPOTESIS: Pemberian brosur dan sampel akan mempengaruhi keinginan membeli 1) 2) 3) 4) TBS = tanpa brosur dan sampel NO. TBS B BS 1 1 B 2 0 0 1 BS = ingin membeli 3 0 0 0 4 1 1 1 5 0 0 1 6 0 0 0 7 1 1 1 8 0 1 1 0 = dengan brosur = tidak ingin membeli

LATIHAN 5) HIPOTESIS : Terdapat perbedaan minat ke tempat hiburan antara kaum dewasa, remaja,

LATIHAN 5) HIPOTESIS : Terdapat perbedaan minat ke tempat hiburan antara kaum dewasa, remaja, dan anak-anak. - Dewasa : Berminat 10, tidak berminat 15 - Remaja : Berminat 25, tidak berminat 5 - Anak-anak: Berminat 15, tidak berminat 10 6) HIPOTESIS : Terdapat hubungan antara tingkat pendapatan dengan kendaraan yang dipakai ke tempat kerja TINGGI SEDANG RENDAH Mobil 35 4 1 Motor 5 24 10 Umum 1 12 27

2 n 1 n 2 r – ---- + 1 n 1 + n

2 n 1 n 2 r – ---- + 1 n 1 + n 2 Z = ------------------------------- 2 n 1 n 2 (2 n 1 n 2 – n 1 – n 2) (n 1 + n 2)2 (n 1 – n 2 – 1) l Zhitung = 2 x 30 x 20 35 - ---------30 + 20 --------------------------------2 x 30 x 20 x ( 2 x 30 x 20 – 30 – 20 – 1 --------------------------(30 + 20) 2 x ( 30 + 20 + 1) Zhitung = 2, 98 Ztabel α = 0, 025 = 1, 64 Zhitung > Ztabel α = 0, 05 maka H) ditolak dan H 1 diterima. Dengan kesimpulan urutan pembayaran pada kasir supermarket adalah tidak random.

UJI WILCOXON l l HIPOTESIS: Penerimaan konsumen terhadap salesman di supermarket lebih tinggi dibandingkan

UJI WILCOXON l l HIPOTESIS: Penerimaan konsumen terhadap salesman di supermarket lebih tinggi dibandingkan dengan di rumah. H 0 : Penerimaan konsumen terhadap salesman di supermarket tidak lebih tinggi dengan di rumah. H 1 : Penerimaan konsumen terhadap salesman di supermarket lebih tinggi dengan di rumah. H 0 ditolak jika Zhitung ≥ Ztabel α = 0, 05 NO. RESPONDEN SKOR PENERIMAAN DI SUPERMARKET SKOR PENERIMAAN DI RUMAH d 1 5 2 3 1 2 3 2 4 -2 4 4 1 3 5 4 3 1 6 3 2 1 7 4 5 -1 8 3 3 0 9 4 2 2 10 5 1 4

No. N (N + 1) T – --------4 Zhitung = N (N + 1)

No. N (N + 1) T – --------4 Zhitung = N (N + 1) (2 N + 1) 24 No. Skor d Rank + Rank - d Rank 8 0 1 5 1 3 6 1 3 7 -1 3 2 2 6 3 -2 6 1 5 2 3 8. 5 9 2 6 2 3 1 2 6 1 3 8. 5 3 2 4 -2 4 3 8. 5 4 4 1 3 8. 5 10 4 10 5 4 3 1 3 6 3 2 1 3 7 4 5 -1 8 3 3 0 1 9 4 2 2 6 10 5 1 4 10 Jml 46 -6 ZTabel α = 0, 05 = 1, 64 -3 T=9 Z(hitung) > Z(tabel 0, 05), maka H) ditolak dan H 1 diterima. Dengan Simpulan penerimaan konsumen terhadap salesman di supermarket lebih tinggi dengan di rumah 9– Zhitung: = 10 x (10 + 1) 4 10 x (10 + 1) x (2 x 10 + 1) = 1, 886

UJI FRIEDMAN l UJI FRIEDMAN digunakan untuk menguji lebih dari dua variabel berpasangan dengan

UJI FRIEDMAN l UJI FRIEDMAN digunakan untuk menguji lebih dari dua variabel berpasangan dengan data ordinal. HIPOTESIS: Tipe pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. H 0 : Tidak ada perbedaan kepuasan terhadap tipe pelayanan H 1 : Ada perbedaan kepuasan terhadap tipe pelayanan l H 0 ditolak bila X 2(hitung) ≥ X 2(tabel 0, 05) l l l DATA DALAM BENTUK RANK NO. TIPE 1 TIPE 2 TIPE 3 1 2 3 5 2 3 3 4 3 1 2 4 4 2 3 3 5 3 2 1 6 3 4 5 7 3 3 3 8 1 3 5 9 3 5 2 10 3 4 5 NO. TIPE 1 TIPE 2 TIPE 3 1 1 2 3 5 = sangat puas 2 1. 5 3 4 = puas 3 1 2 3 3 = cukup 4 1 2. 5 2 = tidak puas 5 3 2 1 1 = sangat tidak 6 1 2 3 7 2 2 2 8 1 2 3 9 1 3 2 10 1 2 3 JML 13. 5 21 25. 5 puas

12 k X 2 hitung = ------ ∑ (Rj)2 – 3 N (k +

12 k X 2 hitung = ------ ∑ (Rj)2 – 3 N (k + 1). Nk (k + 1) J=1 N = Jumlah data k = Jumlah variabel R = Jumlah Ranking X 2 hitung = 12 x [13, 52 x 212 x 25, 52] – (3 x 10) – 3 (3 x 10) x (3 + 1) = 7, 35 10 x 3 x (3 + 1) Xtabel α = 0, 5 sb=2 = 5, 591 X 2 hitung > X 2(tabel 0, 05) , maka H) ditolak dan H 1 diterima Dengan simpulan ada perbedaan kepuasan terhadap tipe pelayanan

UJI MAN-WHITNEY U l Menguji dua variabeal tidak berpasangan dengan data ordinal. HIPOTESIS: Kualitas

UJI MAN-WHITNEY U l Menguji dua variabeal tidak berpasangan dengan data ordinal. HIPOTESIS: Kualitas pelayanan Bank Swasta lebih tinggi dibandingkan Bank Pemerintah. H 0: Kualitas Pelayanan Bank Swasta tidak lebih tinggi dibandingkan Bank Pemerintah. H 1: Kualitas Pelayanan Bank Swasta lebih tinggi dibandingkan Bank Pemerintah. l H 0 ditolak jika Zhitung ≥ Ztabel α = 0, 05 l l l BANK SWASTA BANK PEMERINTAH NO. KUALITAS NO. KUALIATAS RESPONDEN PELAYANAN 1 30 2 45 3 32 4 11 21 12 23 13 45 24 14 25 5 44 15 32 6 34 16 34 7 50 17 36 8 35 18 41 9 49 19 35 10 40 20 36 21 24 22 23

DATA BERDASARKAN PERINGKAT (RANK) JENIS BANK NO. RESPONDEN KUALITAS PELAYANAN RANK BANK SWASTA PEMERINTAH

DATA BERDASARKAN PERINGKAT (RANK) JENIS BANK NO. RESPONDEN KUALITAS PELAYANAN RANK BANK SWASTA PEMERINTAH 11 21 1 PEMERINTAH 12 23 2. 5 PEMERINTAH 22 23 2. 5 4 24 4. 5 PEMERINTAH 21 24 4. 5 PEMERINTAH 14 25 6 SWASTA 1 30 7 SWASTA 3 32 8. 5 15 32 8. 5 6 34 10. 5 16 34 10. 5 8 35 12. 5 PEMERINTAH 19 35 12. 5 PEMERINTAH 17 36 14. 5 PEMERINTAH 20 36 14. 5 SWASTA 10 40 16 PEMERINTAH 18 41 17 SWASTA 5 44 18 SWASTA 2 45 19. 5 13 45 19. 5 SWASTA 9 49 21 SWASTA 7 50 22 SWASTA PEMERINTAH NO. RESPONDEN BANK PEMERINTAH KUALITAS PELAYANAN RANK NO RESPONDEN KUALITAS PELAYANAN RANK 1 30 7 11 21 1 2 45 19. 5 12 23 2. 5 3 32 8. 5 13 45 17 4 24 4. 5 14 35 6 5 44 18 15 32 8. 5 6 34 10. 5 16 34 10. 5 7 50 22 17 36 14. 5 8 35 12. 5 18 41 17 9 49 21 19 35 12. 5 10 40 16 20 36 14. 5 21 24 4. 5 22 23 2. 5

n 1 (n 1 + 1) U 1 = n 1 n 2 –

n 1 (n 1 + 1) U 1 = n 1 n 2 – ---------- – R 1 2 n 2 (n 2 + 1) U 2 = n 1 n 2 – ---------- – R 2 2 U 1 = n 1 = R 1 = U 2 = n 2 = R 2 = Nilai U variabel 1 Jumlah data variabel 1 Jumlah peringkat variabel 1 Nilai U variabel 2 Jumlah data variabel 2 Jumlah peringkat variabel 2 10 x (10 + 1) U 1 = 10 x 12 – ---------- – 139, 5 = 35, 5 2 12 x (12 + 1) U 2 = 10 x 12 – ---------- – 111 = 87 2 U 1 = lebih kecil dari U 2 dipakai U 1 = 35, 5

Zhitung n 1 n 2 U – ------2 = ----------------n 1 n 2 (n

Zhitung n 1 n 2 U – ------2 = ----------------n 1 n 2 (n 1 n 2 + 1) ----------12 l l Zhitung = l 10 x 12 35, 5 – ------2 ------------------- = 1, 681 10 x 12 x (10 + 12 + 1) ---------------12 Ztabel, α = 0, 05 = 1, 64 Zhitung ≥ Ztabel, α = 0, 05 maka H 0 ditolak dengan KESIMPULAN pelayanan Bank Swasta lebih besar dari Bank Pemerintah.

UJI KRUSKAL-WALLS l l l Untuk menguji lebih dari dua variabel tidak berpasangan dengan

UJI KRUSKAL-WALLS l l l Untuk menguji lebih dari dua variabel tidak berpasangan dengan data ordinal. Hipotesis: Lokasi berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan surat kabar. Ho : Tidak ada perbedaan kepuasan antara pelanggan lokasi dekat, sedang, dan jauh. Ada perbedaan kepuasan antara pelanggan lokasi dekat, sedang, dan jauh. Ho ditolak jika X 2 hitung ≥ X 2 tabel = 0, 05

 • DATA KEPUASAN PELANGGAN SURAT KABAR NO. DEKAT NO. SEDANG NO. JAUH 1

• DATA KEPUASAN PELANGGAN SURAT KABAR NO. DEKAT NO. SEDANG NO. JAUH 1 5 6 2 11 3 2 4 7 5 12 4 3 4 8 3 13 2 4 3 9 2 14 1 3 = Cukup 5 4 10 4 15 2 2 = Tidak Puas 5 = Sangat Puas 4 = Puas 1 = Sangat tidak puas JARAK Jauh NO. KEPUASAN RANGK 14 1 1 9 2 3, 5 Jauh 13 2 3, 5 Jauh 15 2 3, 5 Dekat 4 3 7 Sedang 8 3 7 Sedang 11 3 7 Dekat 2 4 11 Dekat 3 4 11 Dekat 5 4 11 Sedang 10 4 11 Sedang 12 4 11 Dekat 1 5 14, 5 Dekat 7 5 14, 5 DATA BERDASARKAN RANK Dekat 6 2 3, 5 Sedang

. NO. . DEKAT RANK NO. SEDANG RANK NO. JAUH RANK 1 5 14,

. NO. . DEKAT RANK NO. SEDANG RANK NO. JAUH RANK 1 5 14, 5 8 3 7 13 2 3. 5 2 4 11 9 2 3. 5 14 1 1 3 4 11 10 4 11 15 2 3. 5 4 3 11 11 3 7 5 4 7 12 4 11 6 2 3. 5 7 5 14. 5 JML 72. 5 39. 5 8

k 12 N (N + 1) H= ∑ J=1 1– R 2 J n.

k 12 N (N + 1) H= ∑ J=1 1– R 2 J n. J – 3 (N + 1 ) ∑T N 3 – N H = X 2 hitung t 1 = 4 T 1 = 43 – 4 = 60 N = Banyaknya t 2 = 3 T 2 = 33 – 3 = 24 R = Jumlah rank tiap kelompok/variabel t 3 = 5 T 3 = 53 – 5 = 120 T = t 2 – t t 4 = 2 T 4 = 2 3 – 2 = t = banyaknya rank kembar 12 H= 15 x (15 + 1) x 1– X 2 hitung = 6, 628 X 2 tabel α = 0, 05 db = 2 = 5, 591 X 2 hitung ≥ X 2 hitung α = 0, 05 sb =2 (72, 52 7 39, 52 5 82 ) 3 6 – 3 x (15 + 1 ) = 6, 628 60 + 24 + 120 + 6 153 – 15 H 0 ditolak, H 1 diterima, terdapat perbedaan kepuasan berdasarkan lokasi

UJI RANK SPEARMAN l l l Untuk menguji hubungan dua variabel dengan data ordinal

UJI RANK SPEARMAN l l l Untuk menguji hubungan dua variabel dengan data ordinal HIPOTESIS : Kualitas pelayanan berhubungan dengan kepuasan pelanggan secara positif. H 0 : Tidak terdapat hubungan positif antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan. Terdapat hubungan positif antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan H 0 ditolak jika thitung ≥ ttabel α = 0, 05

NO. PELAYANAN KEPUASAN 1 4 5 2 3 3 3 2 2 PELAYANAN KEPUASAN

NO. PELAYANAN KEPUASAN 1 4 5 2 3 3 3 2 2 PELAYANAN KEPUASAN 5 = Sangat baik 5 = Sangat puas 4 = Baik 4 = Puas 3 = Cukup 4 2 3 DATA KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN . NO 5 1 1 6 2 3 7 4 4 8 3 4 2 = Tidak baik 2 = Tidak puas 9 1 2 10 2 3 1 = Sangat tidak 11 5 5 12 2 2 PELAYANAN RANK NO KEPUASAN baik. RANK 5 1 1, 5 5 1 1 9 1 1, 5 3 2 3 3 2 5 9 2 3 4 2 5 12 2 3 6 2 5 2 3 6. 5 10 2 5 4 3 6. 5 12 2 5 6 3 6, 5 2 3 8, 5 10 3 6, 5 8 3 8, 5 7 4 9, 5 1 4 10, 5 8 4 9, 5 7 4 10, 5 11, 5 11 5 12 11 5 11, 5 NO puas PELAYANAN KEPUASAN d d 2 1 10, 5 11, 5 -1 1 2 8, 5 6, 5 2 4 3 5 3 2 4 4 5 6, 5 -1, 5 2, 25 5 1, 5 1 0, 5 0, 25 6 5 6, 5 -1, 5 2, 25 7 10, 5 9, 5 1 1 8 8, 5 9, 5 -1 1 9 1, 5 3 -1, 5 2, 25 10 5 6, 5 -1, 5 2, 25 11 12 11, 5 0, 25 12 5 3 2 4 JUMLAH 24, 5

6 ∑ d 2 r = 1 – -----n(n 2 – 1) r =

6 ∑ d 2 r = 1 – -----n(n 2 – 1) r = nilai korelasi d = perbedaan rank n = jumlah data 6 x 24, 5 r = 1 – ---------- = 0, 914 12 x (122 – 1) thitung = r n– 2 ------= 0, 914 x 2 1–r 12 – 2 -------- = 7, 124 1 – 0, 9142 db = n – 2 = 12 – 2 ttabel α = 0, 05 db = 10 = 1, 812 thitung > ttabel α = 0, 05 db = 10 H 0 ditolak, H 1 diterima, dengan simpulan terdapat pengaruh pelayanan terhadap kepuasan

MENCARI NILAI DALAM TABEL T TABEL t DWI ARAH 0. 5 0. 2 0.

MENCARI NILAI DALAM TABEL T TABEL t DWI ARAH 0. 5 0. 2 0. 1 0. 05 0. 02 0. 01 EKA ARAH db 0. 25 0. 1 0. 05 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1. 812 0. 025 0. 01 0. 05

LATIHAN 1. HIPOTESIS : Mahasiswa akan berkelompok sesuai dengan asal bidang ilmu. S =

LATIHAN 1. HIPOTESIS : Mahasiswa akan berkelompok sesuai dengan asal bidang ilmu. S = bidang ilmu sosial E = bidang ilmu eksakta Tempat duduk: SS EEE S E SS EEEE SSSS E 2. HIPOTESIS: PELATIHAN MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI SEBELUM : 1 3 2 3 4 3 5 4 3 2 1 SESUDAH : 2 5 2 3 4 5 3 5 4 4 3 3 Nilai Kinerja 5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup 2 = kurang, 1 = buruk 3. HIPOTESIS: Nilai matematika ekonomi asal eksakta lebih tinggi dari asal non eksakta EKSAKTA BCABBCCDABECDBEAAABBBCDEAA NON EKSAKTA C C C D B A E C B D E C C C A B C D C C C E B A

4. 5. 6. HIPOTESIS : Banyaknya salesman akan berpengaruh pada kepuasan pembeli. TS :

4. 5. 6. HIPOTESIS : Banyaknya salesman akan berpengaruh pada kepuasan pembeli. TS : 2 1 4 2 1 1 2 3 3 3 2 1 2 3 2 3 1 3 2 1 S 1 ; 3 2 4 2 2 2 3 4 5 4 2 2 3 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 S 2 : 4 3 5 3 4 3 5 5 5 4 3 3 4 5 4 4 3 5 TS = tanpa salesman 5 = sangat puas, 4 = puas, 3 = cukup S 1 = satu salesman 2 = tidak puas, 1 = sangat tidak puas S 2 = dua salesman. HIPOTESIS: Kepuasan tiap jenis kamar hotel berbeda Standart : 3 2 3 4 2 1 3 2 1 2 3 4 2 3 1 2 4 3 2 1 2 3 De lux : 4 3 2 3 4 5 3 4 2 3 4 3 2 3 3 3 2 1 2 3 4 4 Superior : 5 4 5 3 5 4 3 4 5 5 4 4 5 = sangat puas, 4 = puas, 3 = cukup, 2 = tidak puas, 1 = sangat tidak puas HIPOTESIS : Terdapat hubungan antara pengalaman menjual dengan kinerja penjualan. NO. PENGALAMAN (TAHUN) KINERJA 1 3 2 2 4 3 3 6 4 4 5 5 5 1 1 6 2 3 7 7 5 8 2 3 9 8 5 10 5 3 5= 4= 3= 2= 1= sangat baik cukup kurang buruk

UJI t SATU VARIABEL l l HIPOTESIS : Penjualan salesman perusahaan A rata-rata lebih

UJI t SATU VARIABEL l l HIPOTESIS : Penjualan salesman perusahaan A rata-rata lebih dari Rp 250. 000/hari. H 0 : Penjualan salesman perusahaan A tidak lebih dari Rp 250. 000/hari H 1 : Penjualan salesman perusahaan A lebih dari Rp 250. 000/hari H 0 : ditolak jika thitung ≥ ttabel, α = 0, 05 NO. PENJUALAN X X 2 1 260 67600 2 245 60025 3 300 90000 4 230 52900 5 225 50625 6 275 75625 7 400 160000 8 250 62500 9 275 75625 10 280 78400 11 290 8411 12 300 90000 RATA 277. 5 3330 947400 JUMLAH

_ X µ n s _ thitung X– µ = -----s n . =

_ X µ n s _ thitung X– µ = -----s n . = rata-rata hitung = rata-rata hipotesis = banyaknya data = standart deviasi n n ∑x i – s= thitung = 2 (∑ x i)2 947400 – i=1 n n– 1 s= 33302 12 – 1 12 = 46, 048 277, 5 - 250 46, 048 12 ttabel α=0, 05 db=11 = 1, 796 db = n – 1 = 12 – 1 = 11 thitung > ttabel α=0, 005 db = 11 H 0 ditolak, H 1 diterima, dengan kesimpulan rata penjualan perusahaan A lebih dari Rp 250 ribu

UJI t RATA-RATA BERPASANGAN l l HIPOTESIS : Rata-rata penjualan setelah pelatihan meningkat HO

UJI t RATA-RATA BERPASANGAN l l HIPOTESIS : Rata-rata penjualan setelah pelatihan meningkat HO : Rata-rata penjualan setelah pelatihan tidak lebih tinggi dari sebelum pelatihan. H 1 : Rata-rata penjualan setelah pelatihan lebih tinggi dari sebelum pelatihan. H 0 : Ditolak jika thitung ≥ ttabel α = 0, 05 NO. SEBELUM SESUDAH BEDA (d) d 2 1 260 270 10 100 2 245 250 5 25 3 300 320 20 400 4 230 235 5 225 230 5 25 6 275 290 15 225 7 400 430 30 900 8 250 245 -5 25 9 275 280 5 25 10 280 290 10 100 11 290 300 10 100 12 300 325 25 625 RATA 2 2775 28875 1125 JML 135 2575

_ d = rata-rata beda n = banyaknya dana Sd = standart deviasi dari

_ d = rata-rata beda n = banyaknya dana Sd = standart deviasi dari beda _ d thitung = -----Sd n . (∑ d)2 ∑ – d 2 Sd = thitung = n n– 1 2575 – Sd = 1352 12 12 – 1 = 9, 799 11, 25 9, 799 12 ttabel α=0, 05 db=11 = 1, 796 db = n – 1 = 12 – 1 = 11 thitung > ttabel α=0, 005 db = 11 H 0 ditolak, H 1 diterima, dengan kesimpulan pelatihan meningkatkan jumlah penjualan.

UJI t RATA-RATA TIDAK BERPASANGAN NO. l l HIPOTESIS : Rata-rata penjualan perusahaan A

UJI t RATA-RATA TIDAK BERPASANGAN NO. l l HIPOTESIS : Rata-rata penjualan perusahaan A lebih tinggi dari perusahaan B. H 0 : Rata-rata penjualan perusahaan A tidak lebih tinggi dari perusahaan B. H 1 : Rata-rata penjualan perusahaan A lebih tinggi dari perusahaan B. H 0 : ditolak jika thitung ≥ ttabel α = 0, 05 X 1 = Penjualan perusahaan A X 2 = Penjualan perusahaan A X 12 X 22 1 260 67600 230 52900 2 245 60025 200 40000 3 300 9000 230 52900 4 230 52900 240 57600 5 225 50625 220 48400 6 275 75625 240 57600 7 400 160000 245 60025 8 250 62500 9 275 75625 260 67600 10 280 78400 275 75625 11 290 84100 300 90000 12 300 90000 275 75625 Rata 277. 5 JML 3330 247. 08 947400 2965 740775

_ X 1 - X 2 thitung = { . . ∑ X 12

_ X 1 - X 2 thitung = { . . ∑ X 12 – n 33302 12 12 – 1 740775 – S 2 = i=1 n– 1 947400 – S 1 = n 1 + n 2 - 2 (∑ X 1)2 i=1 }{ (n 1 – 1)s 12 + (n 2 – 1)s 22 n n s 1 = _ = 46, 048 29652 12 12 – 1 = 27, 258 1 1 + n 1 n 2 }

. 277, 5 – 247, 08 t hitung = + ( 12 – 1)

. 277, 5 – 247, 08 t hitung = + ( 12 – 1) x 27, 258 1 + 1 = 12, 308 {(12 – 1) x 46, 048 } { } 12 + 12 – 2 12 12 t tabel α = 0, 05 db = 11 = 1, 812 db = n – 2 = 12 – 2 = 10 t hitung > t tabel α = 0, 05 db = 11 H 0 ditolak, H 1 diterima, dengan kesimpulan rata -rata penjualan perusahaan A lebih dari perusahaan B

ANALISIS VARIANS DATA BERPASANGAN v v HIPOTESIS: Semakin banyak pelatihan maka tingkat penjualan semakin

ANALISIS VARIANS DATA BERPASANGAN v v HIPOTESIS: Semakin banyak pelatihan maka tingkat penjualan semakin meningkat H 0 : Banyaknya pelatihan tidak meningkatkan penjualan H 1 : Banyaknya pelatihan meningkatkan penjualan H 0 ditolak jika F hitung ≥ F tabel = 0, 05 NO X 12 X 22 X 32 Xtotal X 2 total 1 2 4 3 9 5 25 10 38 2 4 16 5 25 8 64 17 105 3 3 9 4 16 7 49 14 74 4 2 4 5 25 8 64 15 93 5 1 1 3 9 5 25 9 35 6 3 9 4 16 6 36 13 61 7 2 4 5 25 7 49 14 78 8 1 1 6 36 9 81 16 118 9 3 9 4 16 10 34 10 2 4 4 16 6 36 12 56 JML 23 61 42 186 65 445 130 692 X 1 = Jumlah produk terjual per hari sesudah pelatihan 1 X 2 = Jumlah produk terjual per hari sesudah pelatihan 2 X 3 = Jumlah produk terjual per hari sesudah pelatihan 3

JK total = ∑ X 2 total – (∑ Xtotal)2 N total JK total

JK total = ∑ X 2 total – (∑ Xtotal)2 N total JK total = Jumlah Kuadrat Total JK total = 692 – JK ant 1302 30 = 128, 6667 (∑ X 1)2 (∑ X 2)2 (∑ X 3)2 (∑ Xtotal)2 = n 1 + n 2 + n 3 + ntotal JK ant = Jumlah Kuadrat Antara Kelompok JK ant = 232 422 652 1302 + + – = 88, 4667 10 10 10 30 JKdal = JKtotal – JKant JKdal = Jumlah Kuadrat Antara Kelompok JKdal = 128, 6667 – 88, 4667 = 40, 2

. dbtotal = N – 1 dbtotal = Derajat bebas total dbtotal = 30

. dbtotal = N – 1 dbtotal = Derajat bebas total dbtotal = 30 – 1 = 29 dbant = K – 1 K = Banyaknya variabel dbant = 3 – 1 = 2 dbdal = N – K – 1 dbdal = 30 – 3 – 1 = 26 MKant = JKant dbant + 88, 4667 2 = 44, 2334 MKant = Median Kuadrat Antara

. MKdal = JKdal dbdal = 40, 2 26 = 1, 5462 MKdal =

. MKdal = JKdal dbdal = 40, 2 26 = 1, 5462 MKdal = Median kuadrat dalam kelompok Fhitung = MKant 44, 2334 = 1, 5462 = 28, 6087 MKdal Ftabel α = 0, 05 = 3, 37 Fhitung > F tabel α=0, 05 H 0, ditolak dan H 1 diterima dengan kesimpulan banyaknya pelatihan akan meningkatkan kemampuan menjual TABEL ANALISIS VARIANS Jumlah Kuadrat Antar Kelompok Dalam Kelompok Total Derajat Bebas Median Kuadrat 88. 4667 2 44. 2334 40. 2 26 1. 5462 128. 6667 29 F hitung 28. 6087 F 0, 05 3. 37

TABEL F V 2 = d b Penyebut V 1 = db Pembilang 1

TABEL F V 2 = d b Penyebut V 1 = db Pembilang 1 2 3 4 5 6 7 . 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 3, 37 3 4 5

ANALISIS VARIANS DATA TIDAK BERPASANGAN v v HIPOTESIS: Terdapat perbedaan kemamuan menjual produk terjual

ANALISIS VARIANS DATA TIDAK BERPASANGAN v v HIPOTESIS: Terdapat perbedaan kemamuan menjual produk terjual antara lulusan SMU, D 3 dan S 1 H 0 : Tidak terdapat perbedaan kemamuan menjual produk antara lulusan SMU, D 3 dan S 1 H 1 : Terdapat perbedaan kemamuan menjual produk antara lulusan SMU, D 3 dan S 1 H 0 ditolak jika F hitung ≥ F tabel = 0, 05 NO. X 12 X 22 X 32 Xtotal X 2 total 1 3 9 5 25 15 225 23 259 2 3 9 7 49 18 324 28 382 3 1 1 8 64 20 400 29 465 X 1 = Jumlah produk terjual 4 4 16 10 100 18 324 32 440 5 5 25 12 144 14 196 31 365 6 6 36 14 196 20 232 7 3 9 15 225 18 234 8 4 16 12 144 16 160 per hari lulusan SMU X 2 = Jumlah produk terjual per hari lulusan D 3 X 3 = Jumlah produk terjual per hari lulusan S 1 9 5 25 10 2 4 JML. 36 150 204 2566 83 947 85 1469

JK total = ∑ X 2 total – (∑ Xtotal)2 N total JK total

JK total = ∑ X 2 total – (∑ Xtotal)2 N total JK total = Jumlah Kuadrat Total JK total = 2566 – JK ant 2042 = 756, 609 23 (∑ X 1)2 (∑ X 2)2 (∑ X 3)2 (∑ Xtotal)2 = n 1 + n 2 + n 3 + ntotal JK ant = Jumlah Kuadrat Antara Kelompok JK ant = 362 832 852 2042 + + – = 626, 334 10 8 5 23 JKdal = JKtotal – JKant JKdal = Jumlah Kuadrat Antara Kelompok JKdal = 756. 609 – 626, 334 = 130, 275

. dbtotal = N – 1 dbtotal = Derajat bebas total dbtotal = 23

. dbtotal = N – 1 dbtotal = Derajat bebas total dbtotal = 23 – 1 = 22 dbant = K – 1 K = Banyaknya variabel dbant = 3 – 1 = 2 dbdal = N – K – 1 dbdal = 23 – 1 = 19 MKant = JKant dbant + 626, 334 2 = 313, 167 MKant = Meridian Kuadrat Antara

. MKdal = JKdal dbdal = 130, 275 = 6, 857 19 MKdal =

. MKdal = JKdal dbdal = 130, 275 = 6, 857 19 MKdal = Median kuadrat dalam kelompok Fhitung = MKant 313, 167 = 6, 857 = 45, 674 MKdal Ftabel α = 0, 05 = 3, 52 Fhitung > F tabel α=0, 05 H 0, ditolak dan H 1 diterima dengan kesimpulan kemempuan menjual produk berbeda antara lulusan SMU, D 3 dan S 1 TABEL ANALISIS VARIANS Jumlah Kuadrat Derajat Bebas Median Kuadrat Antar Kelompok 626. 334 2 313. 167 Dalam Kelompok 130. 275 19 6. 857 Total 756. 609 29 F hitung 45. 674 F 0, 05 3. 52