Perencanaan Pembelajaran Matematika Pertemuan ke 2 SISTEM PEMBELAJARAN
Perencanaan Pembelajaran Matematika Pertemuan ke 2
SISTEM PEMBELAJARAN ikulum Perencanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan Proses Pembelajaran EVALUASI PEMBELAJARAN Pengembangan Hasil Belajar
Pengembangan Kurikulum ’ 94 Kurikulum Suplemen ’ 99 KBK KTSP Kurikulum 2013
LATAR BELAKANG PERUBAHAN KURIKULUM karena adanya inovasi kurikulum (reformasi pendidikan) yaitu dengan dikeluarkannya kebijakan pemerintah berupa undang-undang kependidikan: 1. UU No. 22 Th. 1999 tentang Pemerintahan daerah 2. UU No. 25 Th. 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan provinsi sebagai otonomi daerah 3. TAP MPR No. V/MPR/1999 tentang Arah Kebijakan Pendidikan di Masa Depan
Pemberlakukan undang-undang tersebut menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan berupa: 1. Perubahan pengelolaan pendidikan dari sentralistik menjadi desentralistik. 2. Arus globalisasi yaitu karena perkembangan iptek dan perkembangan ekonomi berbasis pengetahuan tentu dibutuhkan individu yang memiliki kompetensi yang handal di bidangnya.
3. Rendahnya kualitas pendidikan. Laporan Bank Dunia (1992) berupa Studi IAEA (Internasional Association for the Evaluation of Educational Achievement) di beberapa negara Asia ditemukan bahwa: a. Siswa kelas IV SD di Indonesia menduduki peringkat terendah dalam bidang membaca yaitu dengan nilai rata-rata (51, 7), Hongkong (75, 5), Singapura (74, 0), Thailand (65, 1), Filipina (52, 6) b. Untuk matematika urutan 34 dan IPA urutan 32 dari 38 negara peserta.
4. Isi kurikulum yang lebih mengedepankan sisi akademik dan kurang memperhatikan sikap dan moral siswa. Semua pelajaran menekankan pada penguasaan materi tanpa membedakan hakikat mata pelajaran tersebut. Contoh: Agama dan PMP seharusnya lebih menekankan pada aspek nilai dan sikap tapi kenyataannya tidak.
� Oleh sebab itu, munculnya perubahan kurikulum yaitu kurikulum yang diarahkan kepada pendidikan yang demokratis yang mampu melayani setiap perbedaan dan kebutuhan individu serta membekali siswa dengan sejumlah kompetensi
Tujuan perubahan Menciptakan generasi Siap menghadapi tantangan Mandiri Kritis . Rasional cerdas Kreatif Sabar Mampu bersaing
Sekilas tentang KTSP SEKILAS TENTANG KTSP Kurikulum Kate Siape? ” Kurikulum Tidak Siap Pakai”,
KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan yang sudah siap dan mampu mengembangkan dan memperhatikan UU No. 20 Th. 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36:
1. Pengembangan kurikulum mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, 2. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversivikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik. 3. KTSP dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat BSNP.
KURIKULUM 2013
Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Standar Proses Standar Penilaian
Elemen Deskripsi SD SMP SMA SMK Kompetensi Lulusan Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan Kedudukan mata pelajaran (ISI) Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Pendekatan (ISI) Kompetensi dikembangkan melalui: Tematik terpadu dalam semua mata pelajaran Mata pelajaran Vokasinal
Elemen Struktur Kurikulum (Mapel dan alokasi waktu) (ISI) Deskripsi SD SMP SMA SMK • Holistik berba- • TIK mjd media • Perubahan • Penambahan sis sains (alam, semua mapel sistem: ada jenis keahlian sosial, dan mapel wajib berdasarkan • Pengembangan budaya) dan ada mapel spektrum kebudiri terintegrasi pilihan tuhan (6 pro • Jumlah mapel pd setiap mapel gram keahlian, dari 10 mjd 6 & ekstrakuri • Tjd pengu 40 bidang kuler rangan mapel • Jumlah jam keahlian, 121 yang harus bertambah 4 • Jumlah mapel kompetensi diikuti siswa JP/mgg akibat dari 12 mjd 10 keahlian) perubahan • Jumlah jam • Pengurangan pendekatan bertambah 1 bertambah 6 adaptif dan pembelajaran JP/mgg akibat normatif, perubahan penambahan pendekatan produktif pembelajaran • produktif disesuaikan dgn trend perkembangan di Industri
Elemen SD Deskripsi SMP SMA SMK • Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta. • Belajar tdk hanya terjadi di ruang kelas, tp juga di lingkungan sekolah dan masyarakat • Guru bukan satu-satunya sumber belajar. Proses pembelajar- • Sikap tdk diajarkan scr verbal, tetapi melalui contoh & teladan an • Tematik & • IPA & IPS • Adanya • Kompetensi keteterpadu masing-2 mapel wajib rampilan yang diajarkan dan pilihan sesuai dgn standar secara sesuai dgn industri terpadu bakat dan minatnya
Elemen Penilaian hasil belajar Ekstrakurikuler Deskripsi SD SMP SMA SMK • Penilaian berbasis kompetensi • Pergeseran dari penilain melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja), menuju penilaian oten-tik (mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil) • Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal) • Penilaian tdk hanya pd level KD, tp juga kompetensi inti & SKL • Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian • Pramuka (wajib) • UKS • PMR • Bahasa Inggris • Pramuka (wajib) • OSIS • UKS • PMR • Dll
KTSP 2006 Kurikulum 2013 Ket Mapel tertentu mendu- Tiap mapel mendukung semua kompetensi kung kompetensi (sikap, keterampilan, pengetahuan) tertentu Semua Jenjang Mapel dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri Mapel dirancang terkait satu dgn yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas Semua Jenjang Bahasa Indonesia sejajar dgn mapel lain Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain (sikap dan keterampilan berbahasa) SD Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda Semua mapel diajarkan dengan pendekatan Semua yang sama [saintifik] melalui mengamati, Jenjang menanya, mencoba, menalar, . . Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah [separated curriculum] Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain (cross curriculum/integrated curriculum) SD Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya SD
KTSP 2006 Kurikulum 2013 Ket Tematik untuk kelas I – III (blm integratif) Tematik Integratif untuk Kelas I – VI SD TIK adalah mata pelajaran sendiri TIK mrpk sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mapel lain SMP Bahasa Indonesia sbg` pengetahuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge SMP/ SMA/SMK Untuk SMA, ada penjurusan sejak kelas XI Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan pendalaman minat SMA/SMK SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi SMA dan SMK memiliki mapel wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap. SMA/SMK Penjurusan di SMK sangat detil (sampai keahlian) Penjurusan di SMK tdk terlalu detil (sampai bidang studi), di dlmnya tdpt pengelompokkan peminatan dan pendalaman SMA/SMK
No Implementasi Kurikulum Lama Kurikulum Baru 1 Materi disusun untuk memberikan pengetahuan kepada siswa Materi disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan 2 Pendekatan pembelajaran adalah siswa diberitahu tentang materi yang harus dihafal (siswa diberi tahu). Pendekatan pembelajaran berdasarkan pengamatan, pertanyaan, pengumpulan data, penalaran, dan penyajian hasilnya melalui pemanfaatan berbagai sumber belajar (siswa mencari tahu) 3 Penilaian pada Penilaian otentik pada aspek kompetensi pengetahuan sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui ulangan dan berdasarkan portofolio. ujian
Beberapa Contoh Perbedaan Kurikulum Baru dgn Kurikulum Lama pada Beberapa Mapel
Ilmu Pengetahuan Sosial No Kurikulum Lama Kurikulum Baru 1 Materi disajikan terpisah menjadi Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi. 2 Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar Menggunakan Geografi sbg platform kajian dgn pertimbangan semua kejadian & kegiatan terikat dgn lokasi. Tujuannya adalah menekankan pentingnya konektivitas ruang dalam memperkokoh NKRI. Kajian sejarah, sosiologi, budaya, & ekonomi disajikan utk mendukung terbentuknya konektivitas yang lebih kokoh. 3 Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan mata kajian Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tsb sehingga peserta didik dpt memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tsb sblm mendalaminya scr terpisah & lbh mendlm pd jenjang selanjutnya 23
Ilmu Pengetahuan Alam No Kurikulum Lama Kurikulum Baru 1 Materi disajikan terpisah antara Fis, Kim, & Biologi Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Fisika, Kimia, Biologi 2 Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar Menggunakan Biologi sbg platform kajian dgn pertimbangan semua kejadian dan fenomena alam terkait dengan benda beserta interaksi diantara benda tsb. Tujuannya adalah menekankan pentingnya interaksi biologi, fisika, kimia & kombinasinya dlm membentuk ikatan yang stabil. 3 Materi ilmu bumi & anta-riksa msh blm memadai (sebagian dibahas di IPS) Diperkaya dgn materi ilmu bumi dan antariksa sesuai dengan standar internasional 24
No Kurikulum Lama 4 Materi kurang mendalam dan cenderung hafalan 5 Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan mata kajian Kurikulum Baru Materi diperkaya dgn kebutuhan pesdik utk berpikir kritis & analitis sesuai dgn standar internasional Diajarkan oleh satu orang guru yg memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tsb shg peserta didik dpt memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tsb sblm mendalaminya scr terpisah & lebih mendalam pada jenjang selanjutnya
Matematika No Kurikulum Lama 1 Langsung masuk ke materi abstrak Kurikulum Baru Mulai dr pengamatan permslhan konkret, kmd ke semi kon-kret, & akhirnya abstraksi permslhan 2 Banyak rumus yg hrs dihafal untuk menyelesaikan permasalahan (hanya bisa menggunakan) Rumus diturunkan oleh siswa dan permasalahan yg diajukan harus dpt dikerjakan siswa hanya dgn rumus-rumus & pengertian dasar (tdk hanya bs menggunakan tp juga memahami asal-usulnya) 3 Permasalahan matematika selalu diasosiasikan dengan (direduksi menjadi) angka Perimbangan antara matematika dengan angka dan tanpa angka (gambar, grafik, pola, dsb) 26
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru 4 Tdk membiasakan Dirancang supaya siswa hrs siswa utk berpikir kritis utk menyelesai(hny mekanistis) kan permasalahan yg diajukan 5 6 7 Metode penyelesaian mslh yg tdk terstruktur Data dan statistik dikenalkan di kelas IX saja Membiasakan siswa berpikir algoritmis Memperluas materi mencakup peluang, pengolahan data, dan statistik sejak kelas VII serta materi lain sesuai dengan standar internasional Matematika adalah eksak Mengenalkan konsep pendekatan dan perkiraan
Pengertian Perencanaan pembelajaran adalah proses penyusunan satuan acara pembelajaran atau rencana program pembelajaran atau proses penyusunan/penyempurnaan materi pembelajaran untuk masing-masing kegiatan pembelajaran selama satu semester.
Lanjutan Perencanaan pembelajaran dilakukan untuk tiap kegiatan pembelajaran yang terbagi atas beberapa satuan kegiatan sesuai dengan kurikulum, peta kurikulum dan silabus. Gagne mengatakan bahwa sistem instruksional adalah suatu set peristiwa yang mempengaruhi peserta didik sehingga terjadi proses pembelajaran. Suatu set peristiwa ini mungkin digerakkan oleh pengajar sehingga disebut pengajaran, mungkin digerakkan oleh siswa sendiri dengan menggunakan buku, gambar atau media.
Lanjutan Jadi, Pengajaran atau pembelajaran adalah suatu bentuk kegiatan instruksional. Kegiatan yang dilakukan siswa dalam kehidupan sehari-hari tanpa perencanaan sebelumnya disebut pengalaman bukan kegiatan instruksional walaupun kegiatan ini menyebabkan perubahan perilaku siswa.
Kompetensi � Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh siswa, atau guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. � Kompetensi meliputi: 1. kompetensi pedagogik, 2. kompetensi kepribadian, 3. kompetensi sosial, dan 4. kompetensi profesional.
Standar Isi � � Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Isi memuat a. kerangka dasar dan struktur kurikulum, b. beban belajar, c. kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan d. kalender pendidikan/akademik.
Standar Proses � Standar proses memberikan pemahaman yang saintifik tentang aktivitas pembelajaran yang dapat menghasilkan pengalaman belajar yang mandiri pada diri siswa, bukan hanya pengetahuan yang bersifat hafalan turunan yang tidak terkristal dalam diri pembelajar.
Lanjutan Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
� Guru dan satuan pendidikan hendaklah melakukan: - perencanaan proses pembelajaran, - pelaksanaan proses pembelajaran, - penilaian hasil pembelajaran, dan - pengawasan proses pembelajaran � Perencanaan proses pembelajaran minimal meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
� Pelaksanaan proses pembelajaran hendaklah memperhatikan jumlah maksimal peserta didik per kelas, beban mengajar pendidik , rasio maksimal buku teks pelajaran setiap peserta didik dan rasio maksimal peserta didik per pendidik. � Sejalan dengan itu, penilaian hasil pembelajaran hendaklah menggunakan berbagai teknik penilaian sesuai dengan kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor dsb. ) dasar yang harus dikuasai peserta didik.
Standar Kompetensi � Standar kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dan satuan pendidikan. � Kompetensi lulusan meliputi kompetensi seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran � Standar komptensi lulusan untuk pendidikan dasar dan menengah dimaksudkan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, keperibadian, akhlak, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. .
Pembelajaran (Pengalaman Belajar) Proses mental dan fisik Interaksi kompetensi Antar peserta didik dan guru Lingkungan Sumber belajar
Materi Pembelajaran Sikap dan nilai Pengetahuan memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Ketrampilan
materi pembelajaran � informasi atau teks atau program yang di perlukan oleh para guru untuk melakukan sebuah perencanaan belajar. Sebuah alat yang dipergunakan oleh guru untuk menerapkan sebuah pembelajaran yang baik dan mudah di mengerti para siswanya. sebuah perangkat substansi dari pembelajaran yang dapat di susun dengan sistematis di dalam proses pembelajaran.
materi pembelajaran Fakta Konsep Prinsip Prosedur Sikap atau Nilai
JENIS-JENIS MATERI PEMBELAJARAN Materi Sikap atau nilai merupakan hasil belajar aspek afektif, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar dan bekerja, dsb. Materi fakta : segala hal yang bewujud kenyataan dan kebenaran, meliputi nama-nama obyek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, nama bagian atau komponen suatu benda, dan sebagainya Contoh : . . .
JENIS-JENIS MATERI PEMBELAJARAN Materi konsep : segala yang berwujud pengertian baru yang bisa timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakekat, inti /isi dan sebagainya. Contoh : . . .
JENIS-JENIS MATERI PEMBELAJARAN Materi prinsip : berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi terpenting , meliputi dalil, rumus, adagium, postulat, paradigma, teorema, serta hubungan antar konsep yang menggambarkan implikasi sebab akibat. Contoh Pytagoras Materi Prosedur meliputi langkah-langkah secara sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu aktivitas dan kronologi suatu sistem.
CAKUPAN/RUANG LINGKUP MATERI Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran harus diperhatikan apakah materinya berupa aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip, prosedur) aspek afektif, ataukah aspek psikomotorik, SERTA memperhatikan keluasan dan kedalaman materinya.
PENENTUAN SUMBER BELAJAR � Berbagai sumber dapat kita gunakan untuk mendapatkan materi pembelajaran tertentu. Pilihan tersebut harus tetap mengacu pada setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar. � Sumber Belajar adalah rujukan, artinya dari berbagai sumber belajar tersebut seorang guru harus melakukan analisa dan mengumpulkan materi yang sesuai untuk dikembangkan dalam bentuk Bahan Ajar.
Jenis Sumber Belajar � � � Buku Laporan hasil penelitian Jurnal (hasil penelitian dan pemikiran ilmiah) Majalah ilmiah Kajian Pakar bidang studi Karya Profesional Dokumen Kurikulum Penerbitan berkala seperti harian, mingguan, dan bulanan. Internet. Multimedia (TV, Video, VCD, kaset audio, dsb) Lingkungan (alam, sosial, senibudaya, teknik, industri, ekonomi).
IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN A. PENENTUAN MATERI PEMBELAJARAN 1. Identifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar Ranah Kognitif jika kompetensi yang ditetapkan meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan penilaian. Ranah Psikomotorik jika kompetensi yang ditetapkan meliputi gerak awal, semi rutin, dan rutin. Ranah Afektif (Sikap) jika kompetensi yang ditetapkan meliputi pemberian respons, apresiasi, penilaian, dan internalisasi.
2. Identifikasi Jenis-Jenis Materi Pembelajaran
B. URUTAN PENYAMPAIAN � � Penyampaian simultan : materi secara keseluruhan disajikan secara serentak, kemudian diperdalam satu demi satu Penyampaian suksesif : materi satu demi satu disajikan secara mendalam baru kemudian secara berurutan menyajikan materi berikutnya secara mendalam pula.
C. Penyampaian Jenis-Jenis Materi Pembelajaran 1. Penyampaian fakta Jika guru harus manyajikan materi pembelajaran jenis fakta (nama-nama benda, nama tempat, peristiwa sejarah, nama orang, nama lambang atau simbol, dsb. ). Langkah-langkah mengajarkan atau menyampaikan materi pembelajaran jenis Fakta : � Sajikan fakta � Berikan bantuan untuk materi yang harus dihafal � Berikan soal-soal mengingat kembali (review) � Berikan umpan balik � Berikan tes.
Penyampaian Jenis-Jenis Materi Pembelajaran 2. Penyampaian konsep Materi pembelajaran jenis konsep adalah materi berupa definisi atau pengertian. Tujuan mempelajari konsep adalah agar siswa paham, dapat menunjukkan ciri-ciri, unsur, membedakan, membandingkan, menggeneralisasi, dsb. Langkah-langkah mengajarkan atau menyampaikan materi pembelajaran jenis Fakta : § § § Sajikan Konsep Berikan bantuan (berupa inti isi, ciri-ciri pokok, contoh dan bukan contoh) Berikan soal-soal latihan dan tugas Berikan umpan balik Berikan tes.
Penyampaian Jenis-Jenis Materi Pembelajaran 3. Penyampaian materi pembelajaran prinsip Termasuk materi pembelajaran jenis prinsip adalah dalil, rumus, hukum (law), postulat, teorema, dsb. Langkah-langkah mengajarkan atau menyampaikan materi pembelajaran jenis prinsip adalah: � Berikan prinsip � Berikan bantuan berupa contoh penerapan prinsip � Berikan soal-soal latihan � Berikan umpan balik � Berikan tes.
Penyampaian Jenis-Jenis Materi Pembelajaran 4. Penyampaian prosedur Termasuk materi pembelajaran jenis prosedur adalah langkah-langkah mengerjakan suatu tugas secara urut. Misalnya langkah-langkah menghidupkan televisi, menghidupkan dan mematikan komputer. Langkah-langkah mengajarkan prosedur meliputi: � � � Menyajikan prosedur Pemberian bantuan dengan jalan mendemonstrasikan bagaimana cara melaksanakan prosedur Memberikan latihan (praktek) Memberikan umpan balik Memberikan tes.
5. Menyampaikan materi aspek sikap (afektif) Termasuk materi pembelajaran aspek sikap (afektif) adalah pemberian respons, penerimaan suatu nilai, internalisasi, dan penilaian. Beberapa strategi mengajarkan materi aspek sikap antara lain: � penciptaan kondisi, � pemodelan atau contoh, � demonstrasi, � simulasi, � penyampaian ajaran � 4
Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan kurikulum yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran Materi yang dipilih untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar Materi Pembelajaran pada hakekatnya merupakan bagian tidak terpisahkan dari Silabus
Silabus standar kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran indikator penilaian alokasi waktu sumber/bahan/alat belajar
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensiuntuk penilaian (BSNP, 2006)
Kata – kata guru / dosen yang “meneduh kan hati” � Hari ini nggak ada pelajaran ya? Diganti dengan nonton film bersama � Hari ini ulangan open book � Tugas ini bisa dikerjakan secara berkelompok!. � Jangan ribut ya, Ibu/Bapak tinggal dulu ada rapat � Tenang, materi ini nggak bakal muncul di ujian kok
Terima kasih atas perhatian saudara Maaf apabila ada yang kurang berkenan
- Slides: 61