PROGRAM LINEAR II METODE SIMPLEKS Metode Simpleks Merupakan

  • Slides: 81
Download presentation
PROGRAM LINEAR II. METODE SIMPLEKS

PROGRAM LINEAR II. METODE SIMPLEKS

Metode Simpleks Merupakan metode yang umum digunakan untuk menyelesaikan seluruh problem program linier, baik

Metode Simpleks Merupakan metode yang umum digunakan untuk menyelesaikan seluruh problem program linier, baik yang melibatkan dua variabel keputusan maupun lebih dari dua variabel keputusan (≥ 2 variabel)

 • Metode simpleks pertama kali diperkenalkan oleh George B. Dantzig pada tahun 1947

• Metode simpleks pertama kali diperkenalkan oleh George B. Dantzig pada tahun 1947 dan telah diperbaiki oleh beberapa ahli lain. • Metode penyelesaian dari metode simpleks ini melalui perhitungan ulang (iteration) dimana langkah-langkah perhitungan yang sama diulang-ulang sebelum solusi optimal diperoleh

Penyelesaian Dengan Metode Simpleks • Syarat : Model program linier ( Canonical form) harus

Penyelesaian Dengan Metode Simpleks • Syarat : Model program linier ( Canonical form) harus dirubah dulu ke dalam suatu bentuk umum yang dinamakan ”bentuk baku” (standard form).

Ciri-ciri dari bentuk baku model program linier • Semua fungsi kendala/pembatas berupa persamaan dengan

Ciri-ciri dari bentuk baku model program linier • Semua fungsi kendala/pembatas berupa persamaan dengan sisi kanan non-negatif. • Semua variabel keputusan non-negatif. • Fungsi tujuan dapat memaksimumkan maupun meminimumkan

Soal Program Linier Fungsi Tujuan : Maksimumkan Z = C 1 X 1+C 2

Soal Program Linier Fungsi Tujuan : Maksimumkan Z = C 1 X 1+C 2 X 2+. . . +Cn. Xn Fungsi Pembatas : a 11 X 1 + a 12 X 2 +. . + a 1 n. Xn b 1 a 21 X 1 + a 22 X 2 +. . + a 2 n. Xn b 2 ……. …. . am 1 X 1 + am 2 X 2 +. . + amn. Xn bm

Perlu diperhatikan : • Bahwa metode simpleks hanya bisa dipakai (diaplikasikan) pada bentuk standar,

Perlu diperhatikan : • Bahwa metode simpleks hanya bisa dipakai (diaplikasikan) pada bentuk standar, sehingga kalau tidak dalam bentuk standar harus ditransformasikan dulu menjadi bentuk standar.

Untuk memudahkan melakukan transformasi ke bentuk standar, beberapa hal yang perlu diperhatikan : Fungsi

Untuk memudahkan melakukan transformasi ke bentuk standar, beberapa hal yang perlu diperhatikan : Fungsi Pembatas • Suatu fungsi pembatas yang mempunyai tanda < diubah menjadi suatu bentuk persamaan (bentuk standar) dengan cara menambahkan suatu variabel baru yang dinamakan slack variable. • Banyaknya slack variabel bergantung pada fungsi pembatas.

Fungsi Tujuan • Dengan adanya slack variable pada fungsi pembatas, maka fungsi tujuan juga

Fungsi Tujuan • Dengan adanya slack variable pada fungsi pembatas, maka fungsi tujuan juga harus disesuaikan dengan memasukkan unsur slack variable ini. • Karena slack variable tidak mempunyai kontribusi apa-apa terhadap fungsi tujuan, maka konstanta untuk slack variable tersebut dituliskan nol.

Bentuk standar Metode Simpleks Fungsi Tujuan : Maksimumkan Z – C 1 X 1

Bentuk standar Metode Simpleks Fungsi Tujuan : Maksimumkan Z – C 1 X 1 -C 2 X 2 -. . . –Cn. Xn-0 S 1 -0 S 2 -. . . -0 Sn = NK Fungsi Pembatas : a 11 X 11+a 12 X 12+. . +a 1 n. Xn+ S 1+0 S 2+. . . +0 Sn = b 1 a 21 X 21+a 22 X 22+. . +a 2 n. Xn+ 0 S 1+1 S 2+. . . +0 Sn = b 2 ……. …. . = … am 1 Xm 1+am 2 Xm 2+. . . +amn. Xn+ S 1+0 S 2+. . . +1 Sn = bm Var. Kegiatan Slack Var

 • Setelah fungsi batasan diubah ke dalam bentuk persamaan (bentuk standar), maka untuk

• Setelah fungsi batasan diubah ke dalam bentuk persamaan (bentuk standar), maka untuk menyelesaikan masalah program linier dengan metode simpleks menggunakan suatu kerangka tabel yang disebut dengan tabel simpleks. • Tabel ini mengatur model ke dalam suatu bentuk yang memungkinkan untuk penerapan penghitungan matematis menjadi lebih mudah

Tabel Simpleks : Var. Dasar Z X 1 X 2 . . Xn S

Tabel Simpleks : Var. Dasar Z X 1 X 2 . . Xn S 1 S 2 . . Sn NK Z 1 -C 2 . . -Cn 0 0 0 S 1 0 a 11 a 12 . . . a 1 n 1 0 0 0 b 1 S 2 0 a 21 a 22 . . . a 2 n 0 1 0 0 b 2 . . . . Sn 0 am 1 am 2 . . . amn 0 0 0 1 bm

Langkah-Langkah Metode Simpleks 1. Rumuskan persoalan PL ke dalam model umum PL (variabel, fungsi

Langkah-Langkah Metode Simpleks 1. Rumuskan persoalan PL ke dalam model umum PL (variabel, fungsi tujuan dan fungsi pembatas). 2. Merubah model umum PL menjadi model simpleks : a. Fungsi Pembatas/kendala : tambahkan slack variabel dan/atau surplus variabel, dan/atau variabel buatan (artificial variable). b. Fungsi tujuan : - Ubahlah bentuk fungsi tujuan eksplisit menjadi persamaan bentuk implisit - Tambahkan/kurangi dengan slack var, surplus var dan/atau variabel buatan yg bernilai nol. 3. Formulasikan ke dalam Tabel Simpleks. 4. Lakukan langkah-langkah penyelesaian

Langkah-langkah penyelesaian simplex 1. Memilih kolom kunci Kolom kunci adalah kolom yang mempunyai nilai

Langkah-langkah penyelesaian simplex 1. Memilih kolom kunci Kolom kunci adalah kolom yang mempunyai nilai pada baris Z yang bernilai negatif dengan angka terbesar. 2. Memilih baris kunci • Hitung Index = Nilai kanan (NK) Nilai kolom kunci • Baris kunci adalah baris yang mempunyai index positif terkecil • angka kunci = perpotongan baris kunci dan kolom kunci • Variabel baris kunci diganti variabel kolom kunci 3. Mengubah nilai-nilai baris kunci Baris baru kunci = baris kunci angka kunci

4. Mengubah nilai-nilai selain baris kunci sehingga nilai kolom kunci (selain baris kunci) =

4. Mengubah nilai-nilai selain baris kunci sehingga nilai kolom kunci (selain baris kunci) = 0 • Baris baru = baris lama – (koefisien angka kolom kunci x nilai baris baru kunci) 5. Melanjutkan proses iterasi (langkah 1 -4) sampai baris Z tidak ada nilai negatif

contoh 1 (dengan 2 variabel) • Suatu perusahaan akan membuat 2 produk yang menggunakan

contoh 1 (dengan 2 variabel) • Suatu perusahaan akan membuat 2 produk yang menggunakan 2 bahan. Produk I menggunakan 4 bahan A dan 2 bahan B. Produk II menggunakan 2 bahan A dan 4 bahan B. Ketersediaan bahan A sebanyak 60 dan bahan B sebanyak 48. Laba jual produk I Rp 8. 000 dan produk II Rp 6. 000. Berapa banyak produk I dan II yang harus dibuat untuk mendapatkan keuntungan maksimum?

 • Model Program Linear 1. Variabel Bahan A = X 1 Bahan B

• Model Program Linear 1. Variabel Bahan A = X 1 Bahan B = X 2 2. Fungsi Tujuan : Maksimumkan : Z= 8 X 1 + 6 X 2 (Dlm Rp 1000) 3. Fungsi Pembatas/kendala : Bahan A : 4 X 1 + 2 X 2 ≤ 60 Bahan B : 2 X 1 + 4 X 2 ≤ 48 X 1, X 2 ≥ 0

Model Simpleks : 1. Fungsi Tujuan : Maksimumkan Z= 8 X 1+6 X 2+0

Model Simpleks : 1. Fungsi Tujuan : Maksimumkan Z= 8 X 1+6 X 2+0 S 1+ 0 S 2 atau Z– 8 X 1– 6 X 2– 0 S 1 – 0 S 2 = 0 2. Fungsi Pembatas : 4 X 1+2 X 2+ S 1+ 0 S 2 = 60 2 X 1+4 X 2+0 S 1+ 1 S 2 = 48 X 1, X 2, S 1, S 2 ≥ 0

 • Tabel Simpleks : Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S

• Tabel Simpleks : Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 NK

 • Tabel Simpleks : Variabel Dasar Z S 1 S 2 X 1

• Tabel Simpleks : Variabel Dasar Z S 1 S 2 X 1 X 2 S 1 S 2 NK

 • Tabel Simpleks : Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S

• Tabel Simpleks : Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 NK Z -8 -6 0 0 0 S 1 S 2

 • Tabel Simpleks : Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S

• Tabel Simpleks : Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 NK Z -8 -6 0 0 0 S 1 4 2 1 0 60 S 2

 • Tabel Simpleks : Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S

• Tabel Simpleks : Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 NK Z -8 -6 0 0 0 S 1 4 2 1 0 60 S 2 2 4 0 1 48

Langkah-langkah penyelesaian : 1. Iterasi Awal (Iterasi-0) Variabel Dasar X 1 X 2 S

Langkah-langkah penyelesaian : 1. Iterasi Awal (Iterasi-0) Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 NK Z -8 -6 0 0 0 S 1 4 2 1 0 60 S 2 2 4 0 1 48

2. Iterasi-1 : a. Menentukan kolom kunci : Kolom kunci = kolom yang mempunyai

2. Iterasi-1 : a. Menentukan kolom kunci : Kolom kunci = kolom yang mempunyai koefisien fungsi tujuan yang bernilai negatif dengan angka terbesar Variabel Dasar Z S 1 S 2 X 1 X 2 S 1 S 2 NK -8 4 2 -6 2 4 0 1 0 0 0 1 0 60 48

b. Menentukan baris kunci : Nilai Indeks : NK fungsi pembatas Nilai kolom kunci

b. Menentukan baris kunci : Nilai Indeks : NK fungsi pembatas Nilai kolom kunci f-pembatas Baris kunci : nilai indeks yang terkecil (positif). Angka Kunci

C. Perubahan-perubahan nilai baris - Nilai baris kunci baru = (Nilai baris kunci lama)

C. Perubahan-perubahan nilai baris - Nilai baris kunci baru = (Nilai baris kunci lama) : angka kunci - Nilai baris yang lain = Baris lama – (Nilai baris kunci baru) x angka kolom kunci baris ybs. Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 NK 1 ½ ¼ 0 15 Z X 1 S 2

Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci Rumus : Baris baru = baris lama –

Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci Rumus : Baris baru = baris lama – (koefisien pada kolom kunci) x nilai baru baris kunci Baris pertama (Z) Nilai baru [-8 -6 0 0 0] (-8) [1 1/2 1/4 0 15 ] = [0 -2 2 0 120 ] [2 4 0 1 48 ] (2) [1 1/2 1/4 0 15 ] = [0 3 -1/2 1 18 ] (-) Baris ke-3 (batasan 2) Nilai baru (-)

Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 NK Z 0 -2

Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 NK Z 0 -2 2 0 120 X 1 1 ½ ¼ 0 15 S 2 0 3 -½ 1 18

Iterasi 2 : Pilih kolom kunci dan baris kunci Variabel Dasar X 1 X

Iterasi 2 : Pilih kolom kunci dan baris kunci Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 NK Indeks Z 0 -2 2 0 120 - X 1 1 ½ ¼ 0 15 30 S 2 0 3 -½ 1 18 6

semua nilai baris kunci dibagi nilai kolom kunci Variabel Dasar X 1 X 2

semua nilai baris kunci dibagi nilai kolom kunci Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 NK Indeks 0 1 - 1/6 1/3 6 - Z X 1 X 2

Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 NK Indeks Z 0

Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 NK Indeks Z 0 0 5/3 2/3 132 - X 1 1 0 1/3 - 1/6 12 - X 2 0 1 - 1/6 1/3 6 -

Pada iterasi-2 terlihat bahwa koefisien fungsi tujuan sudah tidak ada lagi yang mempunyai nilai

Pada iterasi-2 terlihat bahwa koefisien fungsi tujuan sudah tidak ada lagi yang mempunyai nilai negatif, proses perubahan selesai dan ini menunjukkan penyelesaian persoalan linear dengan metode simpleks sudah mencapai optimum dengan hasil sbb : X 1= 12 dan X 2 = 6 dengan Zmaksimum = Rp 132. 000. -

Contoh 2 (dengan 3 variabel) Selesaikan kasus berikut ini menggunakan metode simpleks : Fungsi

Contoh 2 (dengan 3 variabel) Selesaikan kasus berikut ini menggunakan metode simpleks : Fungsi tujuan: Maksimumkan z = 8 x 1 + 9 x 2 + 4 x 3 Fungsi Kendala : • x 1 + x 2 + 2 x 3 ≤ 2 • 2 x 1 + 3 x 2 + 4 x 3 ≤ 3 • 7 x 1 + 6 x 2 + 2 x 3 ≤ 8 • x 1, x 2, x 3 ≥ 0

Penyelesaian : Bentuk bakunya adalah : Fungsi Tujuan : Maksimumkan z = 8 x

Penyelesaian : Bentuk bakunya adalah : Fungsi Tujuan : Maksimumkan z = 8 x 1 + 9 x 2 + 4 x 3 + 0 s 1 + 0 s 2 + 0 s 3 atau z - 8 x 1 - 9 x 2 - 4 x 3 + 0 s 1 + 0 s 2 + 0 s 3 = 0 Fungsi Kendala : • x 1 + x 2 + 2 x 3 + s 1 = 2 • 2 x 1 + 3 x 2 + 4 x 3 + s 2 = 3 • 7 x 1 + 6 x 2 + 2 x 3 + s 3 = 8 • x 1, x 2, x 3 , s 1 , s 2 , s 3 ≥ 0

Solusi / tabel awal simpleks : Memilih kolom kunci nilai Z negatif terbesar (kolom

Solusi / tabel awal simpleks : Memilih kolom kunci nilai Z negatif terbesar (kolom X 2)

Hitung Index (rasio) = Nilai kanan (NK) Nilai kolom kunci Memilih baris kunci index

Hitung Index (rasio) = Nilai kanan (NK) Nilai kolom kunci Memilih baris kunci index terkecil ( baris S 2)

Semua elemen baris kunci dibagi dengan angka kunci

Semua elemen baris kunci dibagi dengan angka kunci

Nilainya dimasukkan ke dalam tabel simplex. Pilih kolom kunci (negatif Z terbesar kolom X

Nilainya dimasukkan ke dalam tabel simplex. Pilih kolom kunci (negatif Z terbesar kolom X 1) Indeks = NK/kolom kunci Pilih baris kunci indeks terkecil (S 3) angka kunci = 3 Hitung nilai-nilai baris baru.

(Baris Z tidak ada yang negatif) Hasil akhir: • X 1=2/3, X 2 =

(Baris Z tidak ada yang negatif) Hasil akhir: • X 1=2/3, X 2 = 5/9, S 1 = 7/9 X 3 = 0 • Z = 31/3

Jika nilai X 1 dan X 2 harus bilangan bulat, maka lakukan pembulatan tapi

Jika nilai X 1 dan X 2 harus bilangan bulat, maka lakukan pembulatan tapi harus memenuhi semua fungsi kendala • X 1 = 2/3 0 ≤ X 1 ≤ 1 • X 2 = 5/9 0 ≤ X 2 ≤ 1 Jika X 1 =1 dan X 2 = 1 Fs kendala (1)M, (2, 3)TM Jika X 1 =0 dan X 2 = 1 Fs kendala (1, 2, 3)M Z = 9 Jika X 1 =1 dan X 2 = 0 Fs kendala (1, 2, 3)M Z = 8

Contoh 3 : Model Program Linear 1. Fungsi Tujuan : Maksimumkan : Z=15 X

Contoh 3 : Model Program Linear 1. Fungsi Tujuan : Maksimumkan : Z=15 X 1 + 10 X 2 (Dlm Rp 10. 000) 2. Fungsi Pembatas : Bahan A : X 1 + X 2 ≤ 600 Bahan B : 2 X 1 + X 2 ≤ 1000 X 1, X 2 ≥ 0

Model Simpleks : 1. Fungsi Tujuan : Maksimumkan Z– 5 X 1– 10 X

Model Simpleks : 1. Fungsi Tujuan : Maksimumkan Z– 5 X 1– 10 X 2– 0 S 1 - 0 S 2 = 0 2. Fungsi Pembatas : X 1+X 2+ S 1+ 0 S 2 = 600 2 X 1+X 2+0 S 1+ 1 S 2 = 1000 X 1, X 2, S 1, S 2 ≥ 0

 • Tabel Simpleks : Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S

• Tabel Simpleks : Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 NK

 • Tabel Simpleks : Variabel Dasar Z S 1 S 2 X 1

• Tabel Simpleks : Variabel Dasar Z S 1 S 2 X 1 X 2 S 1 S 2 NK

 • Tabel Simpleks : Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S

• Tabel Simpleks : Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 NK Z -15 -10 0 S 1 S 2

 • Tabel Simpleks : Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S

• Tabel Simpleks : Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 NK Z -15 -10 0 S 1 1 0 600 S 2

 • Tabel Simpleks : Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S

• Tabel Simpleks : Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 NK Z -15 -10 0 S 1 1 0 600 S 2 2 1 0 1 1000

Langkah-langkah penyelesaian : 1. Iterasi Awal (Iterasi-0) Variabel Dasar X 1 X 2 S

Langkah-langkah penyelesaian : 1. Iterasi Awal (Iterasi-0) Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 NK Z -15 -10 0 S 1 1 0 600 S 2 2 1 0 1 1000 2. Iterasi-1 : a. Menentukan kolom kunci :

Kolom kunci : kolom yang mempunyai koefisien fungsi tujuan yang bernilai negatif terbesar. Variabel

Kolom kunci : kolom yang mempunyai koefisien fungsi tujuan yang bernilai negatif terbesar. Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 NK Z -15 -10 0 S 1 1 0 600 S 2 2 1 0 1 1000

b. Menentukan baris kunci : - Nilai Indeks : NK fungsi pembatas Nilai kolom

b. Menentukan baris kunci : - Nilai Indeks : NK fungsi pembatas Nilai kolom kunci f-pembatas - Baris kunci : nilai indeks yang terkecil (positif). Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 NK Indeks Z -15 -10 0 - S 1 1 0 600 S 2 2 1 0 1 1000 500 Angka Kunci

C. Perubahan-perubahan nilai baris : - Nilai baris kunci baru = (Nilai baris kunci

C. Perubahan-perubahan nilai baris : - Nilai baris kunci baru = (Nilai baris kunci lama) : angka kunci - Nilai baris yang lain = Baris lama – (Nilai baris kunci baru) x angka kolom kunci baris ybs. Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 NK 1 ½ 0 ½ 500 Z S 1 X 1

C. Perubahan-perubahan nilai baris : - Nilai baris kunci baru = (Nilai baris kunci

C. Perubahan-perubahan nilai baris : - Nilai baris kunci baru = (Nilai baris kunci lama) : n-angka kunci - Nilai baris yang lain = Baris lama – (Nilai baris kunci baru) x angka kolom kunci baris ybs. Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 NK S 1 0 ½ 1 -½ 100 X 1 1 ½ 0 ½ 500 Z

C. Perubahan-perubahan nilai baris : - Nilai baris kunci baru = (Nilai baris kunci

C. Perubahan-perubahan nilai baris : - Nilai baris kunci baru = (Nilai baris kunci lama) : n-angka kunci - Nilai baris yang lain = Baris lama – (Nilai baris kunci baru) x angka kolom kunci baris ybs. Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 NK Z 0 -2½ 0 7½ 7500 S 1 0 ½ 1 -½ 100 X 1 1 ½ 0 ½ 500

3. Iterasi-2 : perhatikan apakah koefisien fungsi tujuan pada Tabel simpleks masih ada yang

3. Iterasi-2 : perhatikan apakah koefisien fungsi tujuan pada Tabel simpleks masih ada yang bernilai negatif. Variab el Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 NK Indeks Z 0 -2½ 0 7½ 7500 - S 1 0 ½ 1 -½ 100 200 X 1 1 ½ 0 ½ 500 1000 Angka Kunci

- Merubah baris pada angka kunci dan baris-baris lainnya. Variabel Dasar X 1 X

- Merubah baris pada angka kunci dan baris-baris lainnya. Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 NK Indeks 0 1 2 -1 200 - Z X 2 X 1

- Merubah baris pada angka kunci dan baris-baris lainnya. Variabel Dasar X 1 X

- Merubah baris pada angka kunci dan baris-baris lainnya. Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 NK Indeks X 2 0 1 2 -1 200 - X 1 1 0 -1 1 400 - Z

Merubah baris pada angka kunci dan baris-baris lainnya. Variabel Dasar X 1 X 2

Merubah baris pada angka kunci dan baris-baris lainnya. Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 NK Indeks Z 1 0 5 5 8000 - X 2 0 1 2 -1 200 - X 1 1 0 -1 1 400 -

Pada iterasi-2 terlihat bahwa koefisien fungsi tujuan sudah tidak ada lagi yang mempunyai nilai

Pada iterasi-2 terlihat bahwa koefisien fungsi tujuan sudah tidak ada lagi yang mempunyai nilai negatif, proses peru-bahan selesai dan ini menunjukkan penyelesaian persoalan linear dengan metode simpleks sudah mencapai optimum dengan hasil sbb : X 1= 400 dan X 2 = 200 dengan Zmakasimum = Rp 8000. -

Contoh 4 : Model Program Linear Fungsi Tujuan : Maksimumkan : Z = 3

Contoh 4 : Model Program Linear Fungsi Tujuan : Maksimumkan : Z = 3 X 1+2 X 2 Fungsi Pembatas : X 1 + X 2 ≤ 15 2 X 1 + X 2 ≤ 28 X 1 + 2 X 2 ≤ 20 X 1, X 2 ≥ 0

Model Simpleks Fungsi Tujuan : Maksimumkan Z– X 1– 2 X 1– 0 S

Model Simpleks Fungsi Tujuan : Maksimumkan Z– X 1– 2 X 1– 0 S 2– 0 S 3 = 0 Fungsi Pembatas : X 1 + X 2 + S 1 = 15 2 X 1 + X 2 + S 2 = 28 X 1 + 2 X 2 + S 3 = 20 X 1, X 2 ≥ 0

Tabel Simpleks Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 S 3

Tabel Simpleks Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 S 3 NK

Tabel Simpleks Variabel Dasar Z S 1 S 2 S 3 X 1 X

Tabel Simpleks Variabel Dasar Z S 1 S 2 S 3 X 1 X 2 S 1 S 2 S 3 NK

Tabel Simpleks Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 S 3

Tabel Simpleks Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 S 3 NK Z -3 -2 0 0 S 1 S 2 S 3

Tabel Simpleks Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 S 3

Tabel Simpleks Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 S 3 NK Z -3 -2 0 0 S 1 1 0 0 15 S 2 S 3

Tabel Simpleks Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 S 3

Tabel Simpleks Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 S 3 NK Z -3 -2 0 0 S 1 1 0 0 15 S 2 2 1 0 28 S 3

Tabel Simpleks Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 S 3

Tabel Simpleks Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 S 3 NK Z -3 -2 0 0 S 1 1 0 0 15 S 2 2 1 0 28 S 3 1 2 0 0 1 20

(a). Iterasi Awal (Iterasi-0) : Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S

(a). Iterasi Awal (Iterasi-0) : Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 S 3 NK Indeks Z -3 -2 0 0 - S 1 1 0 0 15 15 S 2 2 1 0 28 14 S 3 1 2 0 0 1 20 20

(a). Iterasi Awal (Iterasi-0) : Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S

(a). Iterasi Awal (Iterasi-0) : Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 S 3 NK Indeks Z -3 -2 0 0 - S 1 1 0 0 15 15 S 2 2 1 0 28 14 S 3 1 2 0 0 1 20 20 Angka Kunci

(b). Iterasi-1 Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 S 3

(b). Iterasi-1 Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 S 3 NK Indeks 1 ½ 0 14 - Z S 1 X 1 S 3

(b). Iterasi-1 Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 S 3

(b). Iterasi-1 Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 S 3 NK Indeks X 1 1 ½ 0 14 - S 3 0 3/2 0 -½ 1 6 - Z S 1

(b). Iterasi-1 Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 S 3

(b). Iterasi-1 Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 S 3 NK Indeks S 1 0 ½ 1 -½ 0 1 - X 1 1 ½ 0 14 - S 3 0 3/2 0 -½ 1 6 - Z

(b). Iterasi-1 Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 S 3

(b). Iterasi-1 Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 S 3 NK Indeks Z 0 -½ 0 3/2 0 42 - S 1 0 ½ 1 -½ 0 1 - X 1 1 ½ 0 14 - S 3 0 3/2 0 -½ 1 6 -

(c). Iterasi-2 Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 S 3

(c). Iterasi-2 Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 S 3 NK Indeks Z 0 -½ 0 3/2 0 42 - S 1 0 ½ 1 -½ 0 1 2 X 1 1 ½ 0 14 28 S 3 0 3/2 0 -½ 1 6 4 Angka Kunci

Perubahan-perubahan baris kunci dan baris lainnya. Variabel Dasar X 1 X 2 S 1

Perubahan-perubahan baris kunci dan baris lainnya. Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 S 3 NK Indeks 0 1 2 -1 0 2 - Z X 2 X 1 S 3

Perubahan-perubahan baris kunci dan baris lainnya. Variabel Dasar X 1 X 2 S 1

Perubahan-perubahan baris kunci dan baris lainnya. Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 S 3 NK Indeks X 2 0 1 2 -1 0 2 - X 1 1 ½ 0 14 - Z S 3

Perubahan-perubahan baris kunci dan baris lainnya. Variabel Dasar X 1 X 2 S 1

Perubahan-perubahan baris kunci dan baris lainnya. Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 S 3 NK Indeks X 2 0 1 2 -1 0 2 - X 1 1 ½ 0 14 - S 3 0 0 0 -3 1 1 - Z

Perubahan-perubahan baris kunci dan baris lainnya. Variabel Dasar X 1 X 2 S 1

Perubahan-perubahan baris kunci dan baris lainnya. Variabel Dasar X 1 X 2 S 1 S 2 S 3 NK Indeks Z 0 0 1 1 0 43 - X 2 0 1 2 -1 0 2 - X 1 1 ½ 0 14 - S 3 0 0 0 -3 1 1 -

Pada iterasi-2 terlihat bahwa koefisien fungsi tujuan sudah tidak ada lagi yang mempunyai nilai

Pada iterasi-2 terlihat bahwa koefisien fungsi tujuan sudah tidak ada lagi yang mempunyai nilai negatif, proses peru-bahan selesai dan ini menunjukkan penyelesaian perhitungan persoalan program linear dengan metode simpleks sudah mencapai optimum dengan rincian sbb : X 1 =13; X 2=2, Zmaksimum = 43

Latihan : 1. Fungsi Tujuan : Maksimumkan • Z = 60 X 1+30 X

Latihan : 1. Fungsi Tujuan : Maksimumkan • Z = 60 X 1+30 X 2+20 X 3 Pembatas : 8 X 1 + 6 X 2 + X 3 ≤ 48 4 X 1 + 2 X 2 + 1. 5 X 3 ≤ 20 2 X 1 + 1. 5 X 2 + 0. 5 X 3 ≤ 8 X 2 ≤ 5 X 1, X 2, x 3 ≥ 0