PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh TIM M K PTK

  • Slides: 73
Download presentation
PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: TIM M. K PTK Oktober 2 0 0 8

PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: TIM M. K PTK Oktober 2 0 0 8

KONSEP DASAR PTK Pengertia n PTK Perband. PTK dgn Penelitian Formal Manfaat PTK Karakteristik

KONSEP DASAR PTK Pengertia n PTK Perband. PTK dgn Penelitian Formal Manfaat PTK Karakteristik PTK Prinsip-prinsip PTK Tujuan PTK

Pengertian PTK merupakan: (a) bentuk kajian yang sistematis reflektif, (b) dilakukan oleh pelaku tindakan

Pengertian PTK merupakan: (a) bentuk kajian yang sistematis reflektif, (b) dilakukan oleh pelaku tindakan (guru), (c) dilakukan untuk memperbaiki kondisi dan kualitas pembelajaran Karakteristik PTK (a) Perbaikan praktis pembelajaran dari dalam (b) usaha kolaboratif antara guru dan dosen, (c) bersifat reflektif

Prinsip-prinsip PTK 1. Tidak mengganggu komitmen mengajar; 2. Tidak terlalu menyita waktu; 3. Metodologinya

Prinsip-prinsip PTK 1. Tidak mengganggu komitmen mengajar; 2. Tidak terlalu menyita waktu; 3. Metodologinya andal: (a) identifikasi dan rumusan hipotesis meyakinkan, (b) strategi dapat diterapkan di kelas; 4. Merupakan masalah “guru” 5. Konsisten terhadap prosedur etika; 6. Permasalahan ada dalam perspektif misi sekolah

Tujuan PTK Untuk memperbaiki praktik/mutu pembelajaran, dalam hal ini untuk perbaikan dan peningkatan layanan

Tujuan PTK Untuk memperbaiki praktik/mutu pembelajaran, dalam hal ini untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional guru dalam menangani proses pembelajaran Manfaat PTK Dengan berkembangnya budaya meneliti yg merupakan dampak bawaan dari pelaksanaan PTK secara berkesinambungan, maka manfaat utama adalah menumbuhkan inovasi pendidikan, karena guru semakin diberdayakan untuk memprakarsai profesional secara mandiri.

Perbandingan PTK dgn Penelitian Formal Dimensi PTK Penelitian Formal Motivasi Tindakan Kebenaran Sumber Masalah

Perbandingan PTK dgn Penelitian Formal Dimensi PTK Penelitian Formal Motivasi Tindakan Kebenaran Sumber Masalah Diagnosis status Induksi-deduksi Tujuan Mengembangkan praktis pembelajaran Verifikasi dan menemukan pengetahuan yg dapat digeneralisasikan Keterlibatan peneliti Oleh pelaku dari dalam Oleh orang lain Sampel Kasus khusus Representatif Metodologi Lues, tetapi berusaha obyektif Baku, obyektif yg melekat Tafsiran Temuan Memahami praktis melalui refleksi dan penteorian oleh praktisi Mengabstraksikan, membangun teori oleh ilmuan

PROSEDUR PELAKSANAAN PTK Penetapan Fokus Masalah Perencanaa n Tindakan Pelaksanaan Tindakan & Observasi-Interpretasi Prosedur

PROSEDUR PELAKSANAAN PTK Penetapan Fokus Masalah Perencanaa n Tindakan Pelaksanaan Tindakan & Observasi-Interpretasi Prosedur Observasi Perencanaan Tindak Lanjut Analisis dan Refleksi

ALUR PTK Permasalahan Terselesaikan Refleksi 1 Permasalahan Terselesaikan Refleksi 2 Alternatif Pemercahan (Renc. Tindakan)

ALUR PTK Permasalahan Terselesaikan Refleksi 1 Permasalahan Terselesaikan Refleksi 2 Alternatif Pemercahan (Renc. Tindakan) 1 Analisis Data 1 Alternatif Pemercahan (Renc. Tindakan) 2 Analisis Data 2 Pelaksanaan Tindakan 1 Siklus 1 Observasi 1 Pelaksanaan Tindakan 2 Observasi 2 Siklus 2

Fomat Identifikasi Masalah yang mengganggu dan menghalangi dalam pencapaian tujuan pendidikan: 1. . .

Fomat Identifikasi Masalah yang mengganggu dan menghalangi dalam pencapaian tujuan pendidikan: 1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2. . . . . . . . . . . . . 3. . . . . . . . . . . . . . 4 dan seterusnya.

Fomat Fokus Masalah Fokus permasalahan penelitian tindakan kelas: 1. . . . . .

Fomat Fokus Masalah Fokus permasalahan penelitian tindakan kelas: 1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4 dan seterusnya.

Format diagnosis masalah Diagnosis penyebab permasalahan: . . . . . . . .

Format diagnosis masalah Diagnosis penyebab permasalahan: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Alternatif tindakan perbaikan: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

PENETAPAN FOKUS MASALAH Merasakan Identifikasi Analisis Perumusan adanya masalah

PENETAPAN FOKUS MASALAH Merasakan Identifikasi Analisis Perumusan adanya masalah

Merasakan adanya masalah 1. Tidak puas terhadap pembelajaran yang dilakukan; 2. Berpikir balik untuk

Merasakan adanya masalah 1. Tidak puas terhadap pembelajaran yang dilakukan; 2. Berpikir balik untuk melihat sisi lemah pembelajaran; 3. Ada usaha/kemauan untuk mengatasi/ memecahkan masalah Identifikasi masalah 1. Apa yang sedang terjadi sekarang? 2. Apakah yg terjadi mengandung masalah? 3. Apa yg saya lakukan untuk mengatasinya?

Analisis masalah 1. Pilih masalah yang dirasa penting; 2. Jangan memilih masalah di luar

Analisis masalah 1. Pilih masalah yang dirasa penting; 2. Jangan memilih masalah di luar kemampuan; 3. Pilih dan tetapkan masalah dgn skala kecil dan terbatas; 4. Usahakan bekerja secara kolaboratif; 5. Kaitkan PTK dgn rencana pengembangan sekolah Perumusan masalah Rumuskan masalah dalam bentuk kalimat pertanyaan Contoh Rumusan masalah Apakah dengan menggunakan media OHP dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi?

PERENCANAAN TINDAKAN Formulasi solusi dlm bentuk hipotesis tindakan Analisis kelaikan hipotesis tindakan Persiapan tindakan

PERENCANAAN TINDAKAN Formulasi solusi dlm bentuk hipotesis tindakan Analisis kelaikan hipotesis tindakan Persiapan tindakan

Formulasi Solusi Dlm Bentuk Hipotesis Tindakan 1. Pengkajian teoretik di bidang pembelajaran; 2. Pengkajian

Formulasi Solusi Dlm Bentuk Hipotesis Tindakan 1. Pengkajian teoretik di bidang pembelajaran; 2. Pengkajian hasil-hasil penelitian yg relevan; 3. Diskusi dgn rekan sejawat, pakar, dan peneliti lain; 4. Pengkajian pendapat dan saran pakar pendidikan; 5. Refleksi pengalaman sebagai guru Contoh rumusan hipotesis tindakan: Jika digunakan media OHV dalam pembelajaran Ekonomi, maka hasil belajar siswa akan meningkat

Analisis Kelaikan Hipotesis Tindakan Implementasi PTK akan berhasil jika didukung oleh kemampuan dan komitmen

Analisis Kelaikan Hipotesis Tindakan Implementasi PTK akan berhasil jika didukung oleh kemampuan dan komitmen guru; (b) kemampuan siswa perlu diperhitungkan; (c) ketersediaan Fasilitas dan sarana pendukung perlu diperhatikan; (d) Iklim belajar di kelas turut menentukan keberhasilan PTK; (e) Iklim kerja di sekolah merupakah faktor penentu keberhasilan penyelenggaraan PTK. Persiapan. Tindakan Membuat skenario pembelajaran; (b) persiapan fasilitas dan sarana pendukung; (c) persiapan cara merekam dan analisis data; (d) simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan

PELAKSANAAN TINDAKAN DAN OBSERVASI-INTERPRETASI Pelaksanaan tindakan Observasi dan Interpretasi Diskusi balikan

PELAKSANAAN TINDAKAN DAN OBSERVASI-INTERPRETASI Pelaksanaan tindakan Observasi dan Interpretasi Diskusi balikan

Pelaksanaan Tindakan Jika semua telah disiapkan maka PTK dapat dilaksanakan dalam situasi yang aktual.

Pelaksanaan Tindakan Jika semua telah disiapkan maka PTK dapat dilaksanakan dalam situasi yang aktual. Tindakan perbaikan merupakan tindakan pokok siklus PTK. Observasi dan Interpretasi Observasi adalah upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan berlangsung, sedang interpretasi dapat dilihat dari rekaman hasil observasi

Diskusi Balikan 1. Dilaksanakan tidak lebih dari 24 jam setelah observasi; 2. Dilakukan dalam

Diskusi Balikan 1. Dilaksanakan tidak lebih dari 24 jam setelah observasi; 2. Dilakukan dalam suasana yang saling membantu dan tidak menimbulkan ancaman; 3. Bertolak dari rekaman data yang dibuat oleh pengamat; 4. Diinterpretasikan secara bersama-sama; 5. Pembahasan mengacu pada penetapan sasaran serta pengembangan strategi perbaikan untuk menentukan perencanaan berikut.

Analisis dan Refleksi Analisis Data Refleksi

Analisis dan Refleksi Analisis Data Refleksi

Analisis Data 1. Reduksi data, adalah proses penyederhanaan yg dilakukan melalui seleksi, pemfokusan dan

Analisis Data 1. Reduksi data, adalah proses penyederhanaan yg dilakukan melalui seleksi, pemfokusan dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna; 2. Paparan data, adalah proses penampilan data secara sederhana dalam bentuk naratif, matriks, grafik, dsb; 3. Penyimpulan, adalah proses pengambilan intisari yang singkat dan padat tetapi mengandung pengertian luas. Refleksi Merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam penetapan tujuan sementara dan menentukan tindak lanjut utk mencapai tujuan akhir.

Perencanaan Tindak Lanjut Pada prinsipnya, siklus dalam PTK tidak dapat ditentukan terlebih dahulu jumlahnya,

Perencanaan Tindak Lanjut Pada prinsipnya, siklus dalam PTK tidak dapat ditentukan terlebih dahulu jumlahnya, sebab sesuai dengan hakikat permasalahannya yang kebetulan menjadi pemicunya. Ada penelitian yang cukup hanya dilakukan dalam satu kali siklus karena masalahnya dapat diselesaikan. Namun ada juga yang memerlukan atau melalui beberapa siklus Jumlah siklus dalam PTK bergantung pada terselesaikannya masalah yang diteliti dan munculnya faktor-faktor lain yang berkaitan dengan masalah tersebut. Pada dasarnya terdapat asumsi untuk melakukan perkiraan terhadap jumlah siklus dalam PTK namun didasarkan pada bobot masalah yang dijadikan sasaran garapan dengan mempertimbangkan kondisi siswa, guru, dan faktor masukan serta proses lainnya.

PROSEDUR OBSERVASI Beberapa Pendekatan Pilihan Prosedur Langkah Observasi

PROSEDUR OBSERVASI Beberapa Pendekatan Pilihan Prosedur Langkah Observasi

Beberapa Pendekatan Sasaran Observasi Interpretasi Fokus Pelaksana Alat Bantu Rekam Tujuan

Beberapa Pendekatan Sasaran Observasi Interpretasi Fokus Pelaksana Alat Bantu Rekam Tujuan

Interpretasi Berbagai situasi dan fakta yang diperoleh dalam observasi langsung diinterpretasikan dengan kerangka pikir

Interpretasi Berbagai situasi dan fakta yang diperoleh dalam observasi langsung diinterpretasikan dengan kerangka pikir tertentu, baik yang berhubungan dengan apa yang telah dikatakan atau tidak dikatakan, apa yang telah dilakukan atau tidak dilakukan, oleh guru dan/ atau siswa diberi makna yang khas dan unik. Fokus Penetapan fokus dimaksudkan untuk membatasi perhatian pengamat terhadap titik incar yang telah ditetapkan. Namun tidak menutup kemungkinan untuk melakukan pengamatan terhadap komponen di luar fokus, sebab di sisi lain pengamatan secara terbuka juga dibutuhkan dalam rangka perbaikan tindakan.

Pelaksana Pada dasarnya dalam konteks PTK guru merupakan aktor tindakan yang juga berperan sebagai

Pelaksana Pada dasarnya dalam konteks PTK guru merupakan aktor tindakan yang juga berperan sebagai pengamat. Pengamatan yang dilakukan oleh guru pada prinsipnya memiliki obyektivitas yang rawan, sehingga sangat diperlukan untuk dilakukan oleh teman sejawat atau dosen yang menjadi kolaborator. Tujuan Dalam PTK observasi dilakukan terutama untuk memantau proses dan dampak pembelajaran yang diperlukan untuk dapat menata langkah-langkah perbaikan sehingga pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.

Alat Bantu Rekam Penggunaan alat bantu rekam dalam prosedur observasi dapat direntang dari tidak

Alat Bantu Rekam Penggunaan alat bantu rekam dalam prosedur observasi dapat direntang dari tidak menggunakan alat bantu rekam kecuali selembar kertas sampai dengan menggunakan alat rekam pandang dengar, seperti kamera video. Penggunaan alat bantu rekam yang canggih memang sangat bermanfaat dalam bentuk kelengkapan rekaman, namun dipertimbangkan jika penggunaannya memang benar-benar dibutuhkan. Sasaran Observasi Pengamatan pada PTK dipusatkan baik pada proses maupun hasil tindakan pembelajaran beserta segala peristiwa yang melingkupinya. Hasil pengamatan langsung diinterpretasikan guna menjadi masukan dalam rangka pelaksanaan refleksi.

Pilihan Prosedur Observasi Terbuka Observasi Terfokus Observasi Sistematik Observasi Terstruktur

Pilihan Prosedur Observasi Terbuka Observasi Terfokus Observasi Sistematik Observasi Terstruktur

Observasi Terbuka Pelaksanaan observasi terbuka dimulai dengan halaman kosong sampai dengan pengamat merekam seluruh

Observasi Terbuka Pelaksanaan observasi terbuka dimulai dengan halaman kosong sampai dengan pengamat merekam seluruh komponen penting dalam proses pembelajaran dalam rangka implementasi tindakan perbaikan. Hal ini dimaksudkan agar pengamat dapat merekonstruksi proses implementasi tindakan perbaikan dalam diskusi balikan. Observasi Terfokus Observasi terfokus adalah observasi yang cukup spesifik diarahkan pada aspek tindakan guru atau siswa dalam proses pembelajaran. Misalnya kemungkinan fokus amatan adalah dimensi strategi bertanya yang tergelar dalam episode pembelajaran.

Contoh Format Observasi Terbuka KATEGORI KETERAMPILAN MENGAJAR 1. Prestasi 2. Pembelajaran Tidak Langsung 3.

Contoh Format Observasi Terbuka KATEGORI KETERAMPILAN MENGAJAR 1. Prestasi 2. Pembelajaran Tidak Langsung 3. Pembelajaran Langsung 4. Suara 5. Strategi Bertanya 6. Pemberian Balikan 7. Penguasaan Bahan 8. Tuntutan Pencapaian

Contoh Format Observasi Terfokus Kategori Perilaku Fokus Observasi A. Pemilihan Responden 1. Meminta siswa

Contoh Format Observasi Terfokus Kategori Perilaku Fokus Observasi A. Pemilihan Responden 1. Meminta siswa yang mengacungkan tangan untuk menjawab; 2. Meminta siswa yang tidak mengacungkan tangan untuk menjawab B. Intonasi dan cara mengajukan pertanyaan 1. Pertanyaan diajukan dengan Jelas; 2. Pertanyaan diajukan pada seluruh siswa; 3. Pertanyaan diajukan untuk siswa tertentu.

Observasi Terstruktur Observasi terstruktur ditandai dengan perekaman data yang relatif sederhana, berhubungan dengan telah

Observasi Terstruktur Observasi terstruktur ditandai dengan perekaman data yang relatif sederhana, berhubungan dengan telah tersedianya format yang relatif rinci, sehingga pengamat tinggal membubuhkan tanda cacah (tallies) atau tanda lain sehinga gejala yang diamati terpetakan secara rapi. Observasi Sistematik Dalam pelaksanaan observasi sistematik pengkategorian bentuk atau jenis data yang diamati distrukturkan secara lebih rinci lagi. Misalnya dalam format yang telah menetapkan kategori berupa: (1) ungkapan guru, (2) ungkapan siswa, (3) diam.

Contoh Format Observasi Terstruktur Siswa Kategori 1 2 Yulan Yudin 3 2 4 2

Contoh Format Observasi Terstruktur Siswa Kategori 1 2 Yulan Yudin 3 2 4 2 Yulin Yunus Yuyun 6 7 5 1 1 3 4 5 6 7 8 4 8 2 3 3 3 6 5 1 8 6 5 9 3 7 5 8 5 1 10 % 2 40 80 40 50 70

Contoh Format Observasi Sistematik Aspek-Aspek Yang Diamati Ujaran Guru 1. Menghormati perasaan siswa 2.

Contoh Format Observasi Sistematik Aspek-Aspek Yang Diamati Ujaran Guru 1. Menghormati perasaan siswa 2. Memberikan pujian 3. Menerima gagasan siswa 4. Bertanya 5. Berceramah 6. Memberikan perintah 7. Memberikan kecaman Ujaran Siswa 1. Karena ditanya/ diperintahkan 2. Atas prakarsa sendiri 1. Senyap Tallies

Langkah-langkah Observasi Pertemuan Perencanaan Pelaksanaan Observasi Rencana Tindak Lanjut Diskusi Balikan

Langkah-langkah Observasi Pertemuan Perencanaan Pelaksanaan Observasi Rencana Tindak Lanjut Diskusi Balikan

Pertemuan Perencanaan Dalam pertemuan perencanaan, yang perlu ditetapkan adalah: (1) penetapan fokus observasi, (2)

Pertemuan Perencanaan Dalam pertemuan perencanaan, yang perlu ditetapkan adalah: (1) penetapan fokus observasi, (2) kriteria observasi, (3) alat bantu observasi, dan (4) keterampilan mengobservasi, meliputi; kemampuan menunda simpulan, keterampilan dalam hubungan antar pribadi, serta kemampuan teknis. Pelaksanaan Observasi Pengamat pada saat pelaksanaan observasi mengumpulkan data mengenai segala sesuatu yang terjadi dalam proses pembelajaran, baik pada guru, siswa, maupun situasi kelas. Pengamat berperan sebagai pencatat apa yang dilihat dan didengar, bukan sebagai penilai.

Diskusi Balikan Diskusi balikan dilakukan dalam situasi yang saling mendukung serta didasarkan pada informasi

Diskusi Balikan Diskusi balikan dilakukan dalam situasi yang saling mendukung serta didasarkan pada informasi yang diperoleh selama observasi. Penetapan target dalam diskusi balikan harus bersifat realistis untuk dapat dicapai dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Perencanaan Tindak Lanjut Sasaran-sasaran baru perbaikan merupakan titik tolak untuk perbaikan siklus PTK berikutnya. Hal ini dapat dilakukan secara terus menerus sampai dengan tercapainya indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya.

FORMAT USULAN PTK Bagian Awal 1. Judul PTK dan bidang ilmu; 2. Tim peneliti,

FORMAT USULAN PTK Bagian Awal 1. Judul PTK dan bidang ilmu; 2. Tim peneliti, mencakup nama lengkap dengan gelar, golongan, pangkat, NIP, jabatan fungsional, sekolah dan lembaganya; 3. Lokasi penelitian; 4. Waktu Penelitian; 5. Biaya penelitian; 6. Sumber dana penelitian.

Bagian Isi 1. Judul penelitian; 2. Latar belakang; 3. Perumusan masalah; 4. Cara pemecahan

Bagian Isi 1. Judul penelitian; 2. Latar belakang; 3. Perumusan masalah; 4. Cara pemecahan masalah, memuat tentang pendekatan dan konsep yang digunakan untuk menjawab masalah; 5. 5. Tujuan penelitian; 6. Manfaat penelitian; 7. Kerangka teoretis dan hipotesis tindakan;

Bagian Isi 8. Metode penelitian, meliputi: setting dan karakteristik subjek penelitian, variabel yang diteliti;

Bagian Isi 8. Metode penelitian, meliputi: setting dan karakteristik subjek penelitian, variabel yang diteliti; rencana tindakan, data dan cara pengumpulan data; dan indikator kinerja; 9. Jadwal penelitian; 10. Rencana biaya; 11. Personalia penelitian; 12. Daftar pustaka; 13. Lampiran-lampiran.

Judul Penelitian Judul PTK hendaknya diformulasi secara singkat, spesifik, jelas, dan sederhana, serta menampilkan

Judul Penelitian Judul PTK hendaknya diformulasi secara singkat, spesifik, jelas, dan sederhana, serta menampilkan sosok PTK dan bukan penelitian formal. Contoh judul PTK: 1. Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas 1 SMA Negeri Batudaa dalam Memecahkan Masalah pada Mata Pelajaran Ekonomi, melalui Penggunaan Model Pembelajaran inkuiri. 2. Meningkatkan Ketuntasan Belajar Biologi pada siswa Kelas I SMA Batudaa melalui Penerapan Strategi Pemetaan Konsep. 3. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SMP Negeri 1 Batudaa pada Mata Pelajaran IPS melalui Penggunaan Media Pembelajaran LCD.

Latar Belakang Masalah, berisi: (a) rasional mengapa penelitian dilaksanakan, (b) paparan kesenjangan antara harapan

Latar Belakang Masalah, berisi: (a) rasional mengapa penelitian dilaksanakan, (b) paparan kesenjangan antara harapan dan kenyataan, (c) kajian berbagai bahan pustaka yang relevan, (d) pengalaman peneliti sebagai pengajar dan pengalaman peneliti sebagai guru dalam kelas, (e) mengemukakan alasan sebagai landasan berpijak dlm penelitian, (f) mulai dari yang bersifat umum sampai dengan spesifikasi masalah. Rumusan Masalah, (a) Disusun secara singkat, padat, jelas dalam bentuk kalimat tanya, (b) diturunkan dari identifikasi masalah dan tidak ambiguity, (c) dapat diuji secara empiris dan dirinci sesuai kebutuhan pembahasan.

Contoh Rumusan Masalah 1. Apakah dengan Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri dapat Meningkatkan Kemampuan Siswa

Contoh Rumusan Masalah 1. Apakah dengan Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri dapat Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah pada Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas 1 SMA Negeri Batudaa? 2. Apakah dengan Penerapan Strategi Pemetaan Konsep dapat Meningkatkan Ketuntasan Belajar Biologi pada siswa Kelas I SMA Batudaa? 3. Apakah dengan Penggunaan Media Pembelajaran LCD dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SMP Negeri 1 Batudaa pada Mata Pelajaran IPS?

Cara Pemecahan Masalah Memuat tentang pendekatan dan konsep yang digunakan untuk pemecahan masalah. Alternatif

Cara Pemecahan Masalah Memuat tentang pendekatan dan konsep yang digunakan untuk pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalah telah menunjukkan akar penyebab permasalahan dan bentuk tindakan yang ditunjang dengan data yang lengkap dan baik. Di samping itu, perlu dibayangkan kemungkinan manfaat penelitian dalam rangka implementasi pembelajaran dan berbagai program sekolah lainnya. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian: (a) Menyatakan apa yang ingin diperoleh dari penelitian, (b) dirumuskan dalam kalimat pernyataan.

Contoh Tujuan Penelitian 1. Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas 1 SMA Negeri Batudaa dalam

Contoh Tujuan Penelitian 1. Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas 1 SMA Negeri Batudaa dalam Memecahkan Masalah pada Mata Pelajaran Ekonomi, melalui Penggunaan Model Pembelajaran inkuiri. 2. Untuk Meningkatkan Ketuntasan Belajar Biologi pada siswa Kelas I SMA Batudaa melalui Penerapan Strategi Pemetaan Konsep. 3. Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SMP Negeri 1 Batudaa pada Mata Pelajaran IPS melalui Penggunaan Media Pembelajaran LCD.

Manfaat Penelitian Manfaat penelitian, meguraikan manfaat penelitian bagi: (a) siswa, (b) pengembangan kurikulum, (c)

Manfaat Penelitian Manfaat penelitian, meguraikan manfaat penelitian bagi: (a) siswa, (b) pengembangan kurikulum, (c) pengambil kebijakan, (d) guru, (e) sekolah, (f) pengembangan proses belajar mengajar, dll. Kerangka Teoretis dan Hipotesis Tindakan Kerangka Tepretis: (a) menguraikan landasan substantif (teoretis dan metodologis) sebagai alternatif tindakan; (b) kerangka konseptual memerlukan argumen logis dan teoretis. Selanjutnya, Hipotesis Tindakan Sebagai sasaran uji yang ditrurunkan dari kajian teoretis atau kerangka konseptual dan pengalaman peneliti selama melakukan pembelajaran.

Contoh Hipotesis Tindakan 1. Jika digunakan Model Pembelajaran Inkuiri, maka Kemampuan Siswa Kelas 1

Contoh Hipotesis Tindakan 1. Jika digunakan Model Pembelajaran Inkuiri, maka Kemampuan Siswa Kelas 1 SMA Negeri Batudaa dalam Memecahkan Masalah pada Mata Pelajaran Ekonomi akan meningkat. 2. Jika diterapkan Penerapan Strategi Pemetaan Konsep, maka Ketuntasan Belajar Biologi pada siswa Kelas I SMA Batudaa akan meningkat. 3. Jika digunakan Media Pembelajaran LCD, maka Hasil Belajar Siswa Kelas III SMP Negeri 1 Batudaa pada Mata Pelajaran IPS akan meningkat.

Metode Penelitian Setting penelitian, meguraikan tentang: (a) lokasi penelitian, (b) karakteristik kelompok sasaran yang

Metode Penelitian Setting penelitian, meguraikan tentang: (a) lokasi penelitian, (b) karakteristik kelompok sasaran yang menjadi subyek penelitian, (c) latar belakang sosial ekonomi yang relevan, (d) tingkat kemampuan siswa, dsb Variabel penelitian, dapat berupa: (a) variabel masukan (input) yang terkait dengan siswa, guru, bahan pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajara, dll, (b) variabel proses yang terkait dengan interaksi belajar mengajar, keterampilan bertanya guru, gaya mengajar guru, cara belajar siswa, implementasi metode mengajar di kelas, dsb, (c) variabel keluaran (output) yang berkaitan dengan rasa keingintahuan siswa, kemampuan mengaplikasikan pengetahuan, motivasi, hasil belajar, sikap, dsb.

Metode Penelitian (lanjutan) Rencana Tindakan meliputi: (a) Persiapan tindakan, seperti mempersiapkan tes, alat-alat yang

Metode Penelitian (lanjutan) Rencana Tindakan meliputi: (a) Persiapan tindakan, seperti mempersiapkan tes, alat-alat yang diperlukan dalam tindakan, dll; (b) Implementasi tindakan, meliputi tindakan yg diambil, skenario kerja, dan prosedur tindakan yg dilakukan, (c) Pemantauan dan evaluasi, meliputi alat-alat pemantauan dan evaluasi dan kriteria keberhasilan tindakan, dan (d) Analisis dan refleksi, mencakup prosedur analisis hasil pemantauan dan refleksi, kriteria dan rencana tindakan daur ulang. Data dan cara pengumpulan data: perluditetapkan dengan jelas jenis data yang dikumpulkan, berkenaan dengan proses maupun dampak tindakan perbaikan, bersifat kualitatit, kuantitatif atau kombinasi keduanya. Juga ditetapkan teknik pengumpulan data, seperti melalui observasi, alat bantu rekam, pengukuran hasil belajar, dll.

Metode Penelitian (lanjutan) Indikator Kinerja: merupakan tolok ukur tindakan perbaikan ditetapkan secara eksplisit sehingga

Metode Penelitian (lanjutan) Indikator Kinerja: merupakan tolok ukur tindakan perbaikan ditetapkan secara eksplisit sehingga memudahkan verifikasinya. Tujuannya untuk mengurangi kesalahan konsep siswa, seperti perlu ditetapkan kriteria keberhasilan dalam bentuk pengurangan (jenis dan/atau tingkat kegawatan) miskonsepsi yang tertampilkan. Jadwal Penelitian Perlu disusun dalam matriks yang menggambarkan uraian kegiatan dari awal sampai akhir, yang meliputi: persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan hasil penelitian

Contoh Jadwal Penelitian Jenis Kegiatan Januari 1 1. Persiapan Penelitian: a. Pembuatan proposal b.

Contoh Jadwal Penelitian Jenis Kegiatan Januari 1 1. Persiapan Penelitian: a. Pembuatan proposal b. Studi Pendahuluan c. Seminar Proposal d. Penyusunan Instrumen 2. Pelaksanaan Penelitian: a. Pengambilan data b. Pengolahan data c. Interpretasi data 3. Pelaporan Penelitian: a. Penyusunan draft enelitian b. dst. Bulan Pebruari 2 3 4 1 2 X X Maret 3 4 X X 1 2 3 4 X X X X

Rencana Biaya Honorarium: meliputi: ketua peneliti, anggota tim peneliti, dan tenaga administrasi. Besarnya bergantung

Rencana Biaya Honorarium: meliputi: ketua peneliti, anggota tim peneliti, dan tenaga administrasi. Besarnya bergantung pada sumber pendanaan. Bahan dan peralatan penelitian: meliputi: bahan habis pakai, alat habis, sewa alat. Perjalanan: sesuai dengan ketentuan, transport lokal sesuai harga setempat, lumpsum termasuk konsumsi sesuai dengan ketentuan, monitoring, dan konsultasi. Laporan penelitian: meliputi; penggandaan, penyusunan artikel, dan pengiriman. Seminar: (a) seminar lokal, konsumsi sesuai harga setempat, biaya perjalanan sesuai harga setempat; (b) seminar nasional; biaya transport peserta, dan biaya akomodasi.

Personalia Peneliti Hendaknya dicantumkan nama-nama anggota tim peneliti dan uraian/tugas peran setiap anggota peneliti

Personalia Peneliti Hendaknya dicantumkan nama-nama anggota tim peneliti dan uraian/tugas peran setiap anggota peneliti serta jam kerja dialokasikan setiap minggu untuk kegiatan penelitian. Daftar Pustaka Disusun menurut abjad pengarang, benar-benar relevan digunakan dalam penelitian. Lampiran-lampiran Berisi curriculum vitae ketua dan anggota tim peneliti, pengalaman dalam penelitian termasuk PTK, dan karakteristik kancah PTK yang diusulkan.

BAGIAN AWAL LAPORAN PTK 1. Halaman judul, berisi: (a) judul penelitian, (b) logo lembaga

BAGIAN AWAL LAPORAN PTK 1. Halaman judul, berisi: (a) judul penelitian, (b) logo lembaga (bila diperlukan), (c) nama peneliti, (d) lembaga tempat peneliti bekerja, (e) tahun pembuatan laporan, (f) lain-lain yang dianggap perlu; 2. Halaman pengesahan, berisi: pengesahan oleh lembaga. Juga dimuat (a) judul PTK, (b) bidang ilmu dan kategori penelitian, (c) identitas peneliti, (d) lokasi penelitian, (e) biaya penelitian, dan (f) sumber dana penelitian; 3. Kata pengantar, berisi ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penelitian sampai dengan pembuatan laporan;

BAGIAN AWAL LAPORAN PTK 4. Daftar isi, memuat bab dan sub bab yang ada

BAGIAN AWAL LAPORAN PTK 4. Daftar isi, memuat bab dan sub bab yang ada dalam laporan penelitian, lengkap dengan halamannya; 5. Daftar tabel, gambar, grafik, dan lain-lain, menunjukkan tabel, gambar, grafik dan lambang-lambang lain yang ada dalam laporan penelitian, lengkap dengan halamannya; 6. Daftar lampiran, berisi lampiran laporan penelitian, seperti: data yang telah diseleksi, hitungan hasil analisis data kuantitatif yang rumit, instrumen penelitian, contoh surat, dokumen, foto, dsb;

BAGIAN AWAL LAPORAN PTK 7. Abstrak, memuat sari laporan penelitian secara ringkas tentang latar

BAGIAN AWAL LAPORAN PTK 7. Abstrak, memuat sari laporan penelitian secara ringkas tentang latar belakang, masalah dan tujuan penelitian, manfaat, metode penelitian, hasil penelitian, simpulan dan saran. Ditulis dalam bahasa Indonesia dan terjemahannya dalam bahasa Inggris. Kurang lebih 300 – 500 kata. Perlu ditetapkan kata kunci untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah.

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah, berisi: (a) rasional mengapa penelitian dilaksanakan, (b)

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah, berisi: (a) rasional mengapa penelitian dilaksanakan, (b) paparan kesenjangan antara harapan dan kenyataan, (c) kajian berbagai bahan pustaka yg relevan, (d) pengalaman peneliti sbg pengajar dan pengalaman peneliti sebagai guru dlm kls, (e) mengemukakan alasan sebagai landasan berpijak dlm penelitian, (f) mulai dari yg bersifat umum sampai dengan spesifikasi masalah. 2. Identifikasi Masalah, menguraikan tentang: (a) berbagai kajian masalah penelitian, (b) dimuat dalam bentuk narasi, (c) dapat berbentuk pertanyaan atau pernyataan untuk dibahas dalam penelitian 3. Rumusan Masalah, (a) Disusun secara singkat, padat, jelas dlm bentuk kalimat tanya, (b) diturunkan dr identifikasi masalah dan tidak ambiguity, (c) dapat diuji secara empiris dan dirinci sesuai kebutuhan pembahasan.

BAB I PENDAHULUAN 4. Tujuan penelitian: (a) Menyatakan apa yang ingin diperoleh dari penelitian,

BAB I PENDAHULUAN 4. Tujuan penelitian: (a) Menyatakan apa yang ingin diperoleh dari penelitian, (b) dirumuskan dalam kalimat pernyataan. 5. Manfaat penelitian, meguraikan manfaat penelitian bagi: (a) siswa, (b) pengembangan kurikulum, pengambil kebijakan, guru, sekolah, pengembangan proses belajar mengajar, dll.

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 1. Kajian Teoretis: (a) menguraikan landasan substantif

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 1. Kajian Teoretis: (a) menguraikan landasan substantif (teoretis dan metodologis) sebagai alternatif tindakan; (b) kerangka konseptual memerlukan argumen logis dan teoretis. 2. Kajian Penelitian Yang Relevan: (a) mencegah terjadinya plagiat penelitian; (b) hasil penelitian yang sama sebelumnya dapat dijadikan landasan sebagai dasar berpijak, dan diuraikan dalam topik ini (jika ada). 3. Hipotesis Tindakan: Sebagai sasaran uji yang ditrurunkan dari kajian teoretis atau kerangka konseptual dan pengalaman peneliti selama melakukan pembelajaran. Juga perlu ditetapkan indikator kinerja.

BAB III METODE PENELITIAN 1. Setting penelitian, meguraikan tentang: (a) penetapan lokasi penelitian, yg

BAB III METODE PENELITIAN 1. Setting penelitian, meguraikan tentang: (a) penetapan lokasi penelitian, yg berisi lokasi penelitian, kelas, karakteristik kelas, komposisi siswa, latar belakang sosial ekonomi, tingkat kemampuan siswa, dsb; (b) variabel penelitian: input, proses, dan output. 2. Prosedur tindakan, meliputi: 3. a. Persiapan tindakan, seperti mempersiapkan tes, alat yang diperlukan dalam tindakan, dll; 4. b. Implementasi tindakan, meliputi tindakan yg diambil, skenario kerja, dan prosedur tindakan yg dilakukan; 5. c. Pemantauan dan evaluasi, meliputi alat-alat pemantau-an dan evaluasi dan kriteria keberhasilan tindakan;

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian: (a) deskripsi hasil tindakan tiap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian: (a) deskripsi hasil tindakan tiap siklus (kondisi penataan kelas, peran siswa, guru, teman sejawat, fasilitas yang digunakan, prosedur pemantauan dan penilaian, hasil yang dicapai); (b) dirinci dan dipaparkan pemberian pertimbangan oleh semua pihak yang dilibatkan; (c) hasil yang dicapai dan tindakan perbaikan; (d) dilakukan sebanyak siklus. 2. Pembahasan hendaknya memberikan penjelasan tentang kegagalan atau keberhasilan tindakan yang telah dilakukan dalam penelitian. Pembahasan dapat mengacu pada teori atau hasil penelitian yang relevan, serta fakta-fakta obyektif di lapangan yang merupakan pengalaman selama menjadi guru di kelas.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN Peneliti menyimpulkan hasil penelitian secara lengkap sesuai dengan masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN Peneliti menyimpulkan hasil penelitian secara lengkap sesuai dengan masalah yang diteliti. Saran juga mengacu pada permasalahan dan simpulan. BAGIAN AKHIR LAPORAN PTK 1. Daftar Pustaka, memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 2. 3. a. Pedoman penulisan daftar pustaka: (1) ditulis berdasarkan urutan abjad, (2) ditulis secara bertaat asas, (3) komponen meliputi: nama pengarang, tahun, judul tulisan, kota tempat penerbitan, dan perusahaan penerbit; b. Hanya mencantumkan pustaka yang dirujuk.

BAGIAN AKHIR LAPORAN PTK 2. Lampiran, mencantumkan hal-hal yang diperlukan, seperti: 3. 4. 5.

BAGIAN AKHIR LAPORAN PTK 2. Lampiran, mencantumkan hal-hal yang diperlukan, seperti: 3. 4. 5. 6. a. Model program sekaligus skenario tindakan yang dilakukan; b. Instrumen penelitian; c. Data pendukung, seperti hasil rekap tabulasi data, foto dan lain-lain yang dianggap perlu; d. Curriculum vitae peneliti.

Abstrasksi. Dalam berpikir, hal-hal yang tampak dalam pancaindra kita disebut benda-benda konkrit. Ketika berupaya

Abstrasksi. Dalam berpikir, hal-hal yang tampak dalam pancaindra kita disebut benda-benda konkrit. Ketika berupaya mencari sifat-sifat umum pada banyak benda, maka di sebut absktrasi, yaitu mencari sifat umum dari banyak benda. Analisis. Kegiatan berpikiran secara terurai melalui berbagai cara. Aplikatif. Mudah atau dapat diterapkan. Antusias. Mempunyai perhatian yang besar atau mempunyai rasa kagum yang berapi-api.

Concern. Menaruh perhatian sekaligus ingin membuat semakin baik, dan bila ada tanda-tanda berkembang ke

Concern. Menaruh perhatian sekaligus ingin membuat semakin baik, dan bila ada tanda-tanda berkembang ke hal yang tidak baik ada keprihatinan dan berupaya untuk memperbaikinya. Deduksi. Merupakan proses berpikir dari dalil, aturan, prinsip atau konsep abstrak dicari terapannya atau empirinya/ kejadian khususnya. Disain. Kerangka kerja atau pola kerja. Dialog. Komunikasi dua pihak antara dua orang atau lebih.

Divergen. Menyebar atau beragam. Dominasi. Penguasaan atas hak orang lain. Eksplisitasi. Jadilah anak yang

Divergen. Menyebar atau beragam. Dominasi. Penguasaan atas hak orang lain. Eksplisitasi. Jadilah anak yang baik. Nasehat tersebut mengimplisitkan sifat jujur, sayang sesama, terus terang, dll, tetapi tidak disebut. Bila sifat-sifat tersebut disebutkan ketika memberi nasehat, misalnya jadilah anak yang jujur, sayang sesama, terus terang, dll, maka sifat anak baik menjadi dieksplisitkan agar jelas. Eksponensial. Berkembang secara luar biasa cepatnya. Empiri. Pengalaman keseharian.

Fokus. Pusat perhatian atau pusat telaah. Glossary. Daftar kata-kata sulit atau kata-kata asing yang

Fokus. Pusat perhatian atau pusat telaah. Glossary. Daftar kata-kata sulit atau kata-kata asing yang diberikan penjelasan. Identifikasi. Mengenal ciri-ciri yang lebih rinci. Induksi. Proses berpikir dari pengalaman keseharian dan kejadian khusus, dicari abstraksinya. Implementasi. Pelaksanaan atau penerapan dari suatu gagasan besar. Kolaborasi. Bekerja sama untuk sesuatu tujuan

Konsep. Hasil berpikir dari kejadian keseharian untuk mencoba mencari kegiatan umum yang abstrak. Kontekstual.

Konsep. Hasil berpikir dari kejadian keseharian untuk mencoba mencari kegiatan umum yang abstrak. Kontekstual. Sesuai dengan waktu sekarang, atau sesuatu yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi pada suatu waktu tertentu. Konvergen. Mencari sifat dalam satu jenis, atau mencari tata hubungan berjenjang. Kreatif. Kemampuan untuk selalu menemukan sesuatu yang baru, baik sebagai benda baru, cara baru atau wawasan baru.

Linier. Berpikir linier adalah berpikir runtut tentang hubungan sebab akibat, berpikir runtut dari yang

Linier. Berpikir linier adalah berpikir runtut tentang hubungan sebab akibat, berpikir runtut dari yang mudah ke yang sulit, dari yang sederhana ke yang kompleks, dsb. Paradigma. Merupakan cara berpikir agar dapat menjelaskan sesuatu kerangka pemikiran besar menjadi mudah dipahami. Partisipasi. Ikut serta dalam kegiatan. Profesional. Seseorang yang ahli di bidang kerja tertentu karena memiliki latar belakang keilmuan, serta dapat mempertanggungjawabkannya.

Reconnaissance. Berupa mengenal kembali secara lebih rinci. Refleks. Cara berpikir dengan proses cepat antara

Reconnaissance. Berupa mengenal kembali secara lebih rinci. Refleks. Cara berpikir dengan proses cepat antara melihat empiri dan membangun konsep abstraknya. Siklus. Merupakan proses yang tahap-tahapnya berulang kembali. Siklus spiral. Proses perubahan yang tahap-tahapnya berulang dengan kualitas lebih meningkat. Skenario. Merupakan garis besar jalannya cerita termasuk sifat-sifat yang harus diperankan oleh guru sebagai aktor dalam penelitian tindakan kelas.

Tahap. Penataan proses perubahan agar sistematis dan teratur. Variasi. Berkeragaman. Watered down. Menurunkan datarannya

Tahap. Penataan proses perubahan agar sistematis dan teratur. Variasi. Berkeragaman. Watered down. Menurunkan datarannya tetapi tidak megubah isi substansinya.