PENYELIA DAN PROSES MANAJEMEN SRY ROSITA SE MM

  • Slides: 61
Download presentation
PENYELIA DAN PROSES MANAJEMEN SRY ROSITA, SE, MM

PENYELIA DAN PROSES MANAJEMEN SRY ROSITA, SE, MM

Penyelia adalah seorang manajer � karena seorang penyelia mengupayakan agar segala sesuatunya dapat terlaksana

Penyelia adalah seorang manajer � karena seorang penyelia mengupayakan agar segala sesuatunya dapat terlaksana lebih baik dalam sebuah oranisasi SRY ROSITA, SE, MM

Peran Penyelia � bukan saja sebagai pengikut perintah tetapi juga bertindak sebagai pemecah masalah,

Peran Penyelia � bukan saja sebagai pengikut perintah tetapi juga bertindak sebagai pemecah masalah, pengambil keputusan dan terlibat dalam sistem yang rumit dalam kegiatan organisasi. Penyelia diharapkan untuk bertindak secara disiplin atau profesional, mereka bertindak secara rasional dan berpikir secara positif, prilakunya berorientasi kepada pemecahan masalah bukan sekedar mencari-cari kesalahan SRY ROSITA, SE, MM

Kemampuan Manajerial Seorang Penyelia; � � � pertama-tama; penyelia bisa memulai dengan menekuni 4

Kemampuan Manajerial Seorang Penyelia; � � � pertama-tama; penyelia bisa memulai dengan menekuni 4 (empat) fungsi dalam proses manajemen kedua; penyelia dapat menjalankan 11 (sebelas) prinsip dasar manajemen dan terakhir penyelia akan memiliki sense dalam menghadapi pengaruh lingkungannya. SRY ROSITA, SE, MM

Proses manajemen dianggap begitu penting? � � Pertama, proses tersebut membedakan pekerjaan manajer dari

Proses manajemen dianggap begitu penting? � � Pertama, proses tersebut membedakan pekerjaan manajer dari pekerjaan non manajer. Pekerjaan seorang manajer (pekerjaan manajerial) berbeda dengan pekerjaan non manajer (pekerjaan non manajerial) karena manajer termasuk penyelia mencurahkan sebagian besar waktu dan tenaganya untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian, yang kesemuanya mengharuskan penyelia menjadi pemecah masalah dan pengambil keputusan. Kedua, proses manajemen merupakan tiang penyangga bagi praktek manajemen dan berbagai pendekatannya. Disebut proses karena bergerak secara progresif dari satu tahap ketahap lain dengan urutan yang hampir konsisten. Dalam suatu pekerjaan produksi, misalnya, seorang penyelia pertama akan merencanakan jadwal harian, kemudian mengorganisir berbagai sumber daya dengan menugaskan orang – orang ketempat kerjanya masing-masing, lantas mengaktifkan proses dengan memberikan perintah-perintah dan instruksi-instruksi dan akhirnya mengontrol atau memeriksa hasilnya. Proses ini dilakukan berulang-ulang, setiap hari, setiap bulan, dan setiap tahun. Karena itulah banyak orang menyebut proses manajemen sebagai siklus manajemen. SRY ROSITA, SE, MM

Arti fungsi manajemen dari sudut pandang penyelia : 1. Merencanakan yaitu menetapkan tujuan dan

Arti fungsi manajemen dari sudut pandang penyelia : 1. Merencanakan yaitu menetapkan tujuan dan sasaran serta mengubahnya menjadi rencana khusus. Bagi seorang penyelia hasil dari perencanaan dapat berupa jadwal pengoperasian, spesifikasi mutu, anggaran belanja, jadwal waktu dan batas waktu penyelesaian pekerjaan. Proses perencanaan juga menghasilkan kebijakan, prosedur pengoperasian yang baku, peraturan dan ketetapan-ketetapan. SRY ROSITA, SE, MM

Perencanaan merupakan titik tolak dari segala kegiatan yang ada / harus dilaksanakan dalam kelompok

Perencanaan merupakan titik tolak dari segala kegiatan yang ada / harus dilaksanakan dalam kelompok kerja. Hal-hal yang harus dilakukan dalam perencanaan adalah: � Menentukan tujuan / sasaran yang hendak dicapai (kualitas, kuantitas) � Mengembangkan beberapa alternative/pilihan kegiatan serta menentukan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran � Memilih alternative kegiatan yang terbaik ditinjau dari sasaran yang ingin dicapai dan kebutuhan sumber dayanya. � Menentukan/mempersiapkan langkah-langkah pencegahan dan pemecahan bila terjadi gangguan pada pelaksanaan rencana. SRY ROSITA, SE, MM

Kualitas Menentukan tujuan / sasaran Kuantitas Menentukan kegiatan Planning Menentukan Sumber Daya Fisik No

Kualitas Menentukan tujuan / sasaran Kuantitas Menentukan kegiatan Planning Menentukan Sumber Daya Fisik No * Kekuatan * Ketahanan n. F Mencegah dan Memecahkan Masalah isik Ide, Inovasi, Kreatifitas, Sistem Kerja

� Pengorganisasian dan menetapkan staff yaitu fungsi yang dijalankan penyelia dengan mendaftarkan semua sumber

� Pengorganisasian dan menetapkan staff yaitu fungsi yang dijalankan penyelia dengan mendaftarkan semua sumber daya yang tersedia, meliputi peralatan, perlengkapan, bahan dan terutama tenaga kerja. Pada tahap ini struktur organisasi dirancang dan pekerjaan dibagi-bagi kedalam jabatan-jabatan. Menatapkan staf yaitu fungsi yang dijalankan penyelia dengan menempatkan orang – orang dalam struktur organisasi. Penyelia menghitung secara tepat berapa banyak karyawan yang dibutuhkan oleh suatu bagian untuk menyelesaikan pekerjaan bagian tersebut. kemudian mereka mewawancara, memilih dan melatih orang – orang yang tampaknya paling cocok untuk menduduki jabatan – jabatan yang lowong. SRY ROSITA, SE, MM

� � Organizing (pengorganisasian) Pengorganisasian adalah mengatur penggunaan sumber daya yang dimiliki melalui kegiatan

� � Organizing (pengorganisasian) Pengorganisasian adalah mengatur penggunaan sumber daya yang dimiliki melalui kegiatan – kegiatan: � � � Menentukan uraian tugas untuk para pelaksana. Mengatur pelaksanaan tugas diantara anggota-anggota kelompok kerja (pembagian Tugas) Mengatur penggunaan alat, mesin serta fasilitas dan sumber daya yang lain SRY ROSITA, SE, MM

Menentukan Uraian Tugas Organizing Mengatur Pelaksanaan Tugas Mengatur Penggunaan Sumber Daya Struktur Organisasi Pembagian

Menentukan Uraian Tugas Organizing Mengatur Pelaksanaan Tugas Mengatur Penggunaan Sumber Daya Struktur Organisasi Pembagian Tugas Mes Pera in & Tek nolo latan, gi la inny a

3. Menggerakkan yaitu fungsi yang dijalankan penyelia untuk menggiatkan sumber daya manusia yang penting

3. Menggerakkan yaitu fungsi yang dijalankan penyelia untuk menggiatkan sumber daya manusia yang penting dibagiannya dengan cara memberikan motivasi, mengadakan komunikasi dan menerapkan kepemimpinan. SRY ROSITA, SE, MM

� Menggerakkan dalam pengertian manajemen mencakup beberapa hal sebagai berikut: � Memberikan instruksi /

� Menggerakkan dalam pengertian manajemen mencakup beberapa hal sebagai berikut: � Memberikan instruksi / perintah dan pengarahan � Memberikan motivasi atau semangat /dorongan kerja � Memberikan bimbingan dan pembinaan SRY ROSITA, SE, MM

Memberikan Instruksi, Perintah, Pengarahan Actuating Memberikan Motivasi & Semangat Kerja Memberikan Bimbingan & Pembinaan

Memberikan Instruksi, Perintah, Pengarahan Actuating Memberikan Motivasi & Semangat Kerja Memberikan Bimbingan & Pembinaan

� Mengendalikan yaitu fungsi yang dijalankan penyelia dengan mempedomani tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam

� Mengendalikan yaitu fungsi yang dijalankan penyelia dengan mempedomani tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam proses perencanaan, begitu rencana-rencana departemental dilaksanakan, penyelia secara berkala harus mencatat bagaimana hasil pelaksanaan rencana tersebut. Untuk melakukannya, penyelia mengukur hasil – hasil, membandingkannya dengan hasil yang diharapkan, menilai seberapa penting kesenjangan yang terjadi dan kemudian mengambil tindakan untuk memperoleh hasil yang diharapkan. SRY ROSITA, SE, MM

� Pengendalian memiliki arti yang lebih luas dari pada pengawasan karena pengendalian juga meliputi

� Pengendalian memiliki arti yang lebih luas dari pada pengawasan karena pengendalian juga meliputi kegiatan pencegahan. Mencakup beberapa hal sebagai berikut: � mengumpulkan informasi / data tentang kemajuan pelaksanaan / hasil � Membandingkan pelaksanaan / hasil dengan sasaran yang telah ditentukan dalam rencana serta melihat apakah terjadi penyimpangan � Menganalisa penyimpangan yang terjadi serta mencari sebab-sebabnya � Mengambil tindakan yang perlu untuk memperbaiki kesalahan, mencagah semakin meluasnya penyimpangan ataupun meningkatkan hasil pelaksanaan tugas. SRY ROSITA, SE, MM

Controling Pengendalian Lebih luas dari pengawasan Mengumpulkan data Membandingkan hasil dengan sasaran Mengambil Tindakan

Controling Pengendalian Lebih luas dari pengawasan Mengumpulkan data Membandingkan hasil dengan sasaran Mengambil Tindakan Menganalisa Penyimpangan dan mencari penyebabnya

Tujuan dari proses manajemen adalah : � Mengubah sumber daya yang tersedia bagi seorang

Tujuan dari proses manajemen adalah : � Mengubah sumber daya yang tersedia bagi seorang penyelia menjadi hasil akhir yang bermanfaat. Dengan kata lain, penyelia bertanggung jawab untuk mengawasi proses transformasi semua masukkan menjadi keluaran dari bagiannya, hasil akhir atau output ini berupa produk atau jasa. Proses manajemen diharapkan dapat menjamin bahwa hasil tersebut paling tidak sama nilainya dengan biaya gabungan antara sumber daya awal dengan biaya untuk menjalankan prosesnya, dalam suatu organisai bisnis, laba diperoleh bila hasil akhir dapat dijual dengan harga diatas biaya pengadaaan, bila terjadi sebaliknya maka organisasi tersebut mengalami rugi. SRY ROSITA, SE, MM

Prinsip-prinsip manajemen : � merupakan pedoman pokok bagi keputusan dan tindakan penyeliaan. SRY ROSITA,

Prinsip-prinsip manajemen : � merupakan pedoman pokok bagi keputusan dan tindakan penyeliaan. SRY ROSITA, SE, MM

Hubungan prinsip-prinsip manajemen dengan proses manajemen adalah � � Prinsip-prinsip manajemen adalah pedoman yang

Hubungan prinsip-prinsip manajemen dengan proses manajemen adalah � � Prinsip-prinsip manajemen adalah pedoman yang dapat diterapkan dimanapun untuk melangsungkan proses manajemen. Prinsip-prinsip manajemen terdiri atas sejumlah pedoman praktis yang mencakup esensi manajemen. SRY ROSITA, SE, MM

Beberapa prinsip manajemen yang bermanfaat bagi para penyelia. 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Beberapa prinsip manajemen yang bermanfaat bagi para penyelia. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Pembagian kerja Hak manajerial Wewenang Manajer Kesatuan komando Kesatuan arah Pengutamaan kepentingan organisasi Pembayaran dan imbalan harus mencerminkan upaya dari setiap orang dan yang lebih penting mencerminkan kontribusi masing orang terhadap tujuan organisasi. Rantai komando Bahan – bahan harus berada pada tempatnya yang benar Keadilan Manajer harus memacu inisiatif dikalangan karyawan. SRY ROSITA, SE, MM

1. Pembagian kerja yaitu Pekerjaan harus dibagi-bagi agar setiap orang melakukan bagian tertentu Contoh;

1. Pembagian kerja yaitu Pekerjaan harus dibagi-bagi agar setiap orang melakukan bagian tertentu Contoh; dalam pekerjaan di kantor ada yang bertugas mencatat pesan – pesan, ada yang mengetik surat, dan ada yang mengarsip surat – surat. (Henri Fayol menyebutnya sebagai pembagian kerja dan spesialisasi). SRY ROSITA, SE, MM

2. Hak manajerial yaitu Manajer harus memiliki hak untuk memberikan perintah dan instruksi, tetapi

2. Hak manajerial yaitu Manajer harus memiliki hak untuk memberikan perintah dan instruksi, tetapi juga bertanggung jawab atas baik tidaknya pekerjaan dilaksanakan. SRY ROSITA, SE, MM

3. Wewenang Manajer yaitu Manajer bertanggung jawab untuk menerapkan disiplin dan membangun moral anak

3. Wewenang Manajer yaitu Manajer bertanggung jawab untuk menerapkan disiplin dan membangun moral anak buahnya, tetapi sebaliknya dia juga harus konsekuen dengan kata-katanya. Dengan kata lain bila anda menghendaki loyalitas dan kerjasama dari para karyawan, anda juga harus loyal dan mau bekerja sama dengan mereka. SRY ROSITA, SE, MM

4. Kesatuan komando yaitu Seseorang hanya memiliki satu bos, pengalaman menunjukkan bahwa bila seseorang

4. Kesatuan komando yaitu Seseorang hanya memiliki satu bos, pengalaman menunjukkan bahwa bila seseorang bertanggung jawab terhadap lebih dari satu orang atasan, maka ia akan mengalami kebingungan dan konflik. SRY ROSITA, SE, MM

5. Kesatuan arah yaitu Setiap organisasi harus memiliki hanya satu rencana induk dan satu

5. Kesatuan arah yaitu Setiap organisasi harus memiliki hanya satu rencana induk dan satu perangkat tujuan yang harus dicapai. Kesatuan arah ini akan hilang bila bagian pembelian, misalnya; memperlambat keluaran dari bagian produksi karena ia membeli bahan – bahan dari pemasok yang lebih murah tapi tidak bisa dipercaya ketepatan waktu pengiriman barangnya. Padahal komitmen perusahaan adalah mengantarkan pesanan tepat pada waktunya. SRY ROSITA, SE, MM

6. Pengutamaan kepentingan organisasi yaitu Mirip dengan prinsip kesatuan arah adalah pernyataan fayol bahwa

6. Pengutamaan kepentingan organisasi yaitu Mirip dengan prinsip kesatuan arah adalah pernyataan fayol bahwa semua orang, khususnya manajer harus mendahulukan kepentingan organisasi diatas kepentingan pribadi. Jika orang yang berkuasa memaksakan kehendaknya sendiri maka akibatnya semua orang lain dalam organisasi itu akan menderita. SRY ROSITA, SE, MM

7. Pembayaran dan imbalan harus mencerminkan upaya dari setiap orang dan yang lebih penting

7. Pembayaran dan imbalan harus mencerminkan upaya dari setiap orang dan yang lebih penting mencerminkan kontribusi masing orang terhadap tujuan organisasi. Pada masa fayol gagasan untuk membayar karyawan berdasar prestasi individu merupakan sesuatu yang baru. Pada saat itu pembayaran ditentukan oleh seorang manajer yang bisa saja cenderung berdasarkan favoritisme. SRY ROSITA, SE, MM

8. Rantai komando yaitu Perintah dan instruksi harus mengalir melalui rantai komando dari manajer

8. Rantai komando yaitu Perintah dan instruksi harus mengalir melalui rantai komando dari manajer yang lebih tinggi ke manajer yang lebih rendah. Fayol juga menyatakan segala komunikasi dan keluhan resmi harus mengalir keatas melalui saluran yang sama. Namun demikian dalam praktek terbukti ada baiknya mengembangkan pertukaran informasi kerja kearah samping, yaitu antar bagian. Masalah serius akan muncul bila seorang manajer melangkahi penyelia dengan cara memberi perintah langsung kepada karyawan atau seorang karyawan langsung mengadukan keluhannya kepada manajer. SRY ROSITA, SE, MM

9. Memperkecil pemborosan bahan Bahan – bahan harus berada pada tempatnya yang benar. Dengan

9. Memperkecil pemborosan bahan Bahan – bahan harus berada pada tempatnya yang benar. Dengan mengikuti prosedur rutin maka akan menghemat upaya dan memperkecil pemborosan bahan. SRY ROSITA, SE, MM

10. Keadilan yaitu Karyawan harus diperlakukan secara sama dan adil. SRY ROSITA, SE, MM

10. Keadilan yaitu Karyawan harus diperlakukan secara sama dan adil. SRY ROSITA, SE, MM

11. Manajer harus memacu inisiatif dikalangan karyawan: Manajer harus dapat mengorbankan kesombongan pribadi guna

11. Manajer harus memacu inisiatif dikalangan karyawan: Manajer harus dapat mengorbankan kesombongan pribadi guna memberikan kepuasan kepada anak buahnya, dalam keadaan yang sama seorang manajer yang mengijinkan bawahannya melaksanakan inisiatifnya sangat jauh lebih mulia dari pada yang tidak mampu berbuat demikian. SRY ROSITA, SE, MM

4 (empat) Prinsip Penyelia yang Efektif 1. 2. 3. 4. Kejelasan berkomunikasi Harapkan yang

4 (empat) Prinsip Penyelia yang Efektif 1. 2. 3. 4. Kejelasan berkomunikasi Harapkan yang terbaik Berpegang pada tujuan Mendapatkan Komitmen

1. Kejelasan berkomunikasi 1. 2. 3. 4. Gunakan kata-kata atau istilah yang dapat dimengerti

1. Kejelasan berkomunikasi 1. 2. 3. 4. Gunakan kata-kata atau istilah yang dapat dimengerti Langsung Ringkas Hindarkan pesan-pesan yang bertolak belakang

2. Harapkan yang terbaik 1. 2. 3. Hargai martabat bawahan Yakinkan adanya kerjasama dan

2. Harapkan yang terbaik 1. 2. 3. Hargai martabat bawahan Yakinkan adanya kerjasama dan hasil kerja yang memuaskan Tekankan pada kebutuhan kinerja yang positif di masa datang, bukan membicarakan kinerja yang buruk diwaktu lampau

3. Berpegang pada tujuan 1. 2. 3. Berfokus pada satu topik Dorong adanya Perilaku

3. Berpegang pada tujuan 1. 2. 3. Berfokus pada satu topik Dorong adanya Perilaku yang mengarah pada tujuan Batasi adanya interupsi

4. Mendapatkan Komitmen 1. 2. 3. 4. 5. 6. Ringkaskan dan ulangi kembali hal-hal

4. Mendapatkan Komitmen 1. 2. 3. 4. 5. 6. Ringkaskan dan ulangi kembali hal-hal yang telah dibicarakan Mintakan Keikutsertaan Dengarkan sungguh-sungguh pada saat orang lain berbicara Pastikan Bahwa orang lain memahami hal-hal yang telah anda kemukakan Mintakan persetujuan atau komitmen secara langsung Menindaklanjuti hal-hal yang telah dibicarakan atau yang telah diputuskan.

1. Kejelasan Berkomunikasi (kurang baik) Supervisor: Ani, saya minta cara Ani santun menyambut pelanggan!

1. Kejelasan Berkomunikasi (kurang baik) Supervisor: Ani, saya minta cara Ani santun menyambut pelanggan! Ani : ? ? ? 2. Kejelasan Berkomunikasi (baik) Supervisor: Ani, cara kita menyambut pelanggan harus santun, coba ani tersenyum… hmmm manis sekali. Ani : ? ? ? ?

2. Harapkan yang terbaik 1. Harapkan yang terbaik (kurang baik) Supervisor: Saya tau, anda

2. Harapkan yang terbaik 1. Harapkan yang terbaik (kurang baik) Supervisor: Saya tau, anda buruh diperusahaan kami, tapi anda bisa bekerja dan suatu saat nanti bisa menjadi supervisor seperti saya. Ani : ? ? ? 2. Harapkan yang terbaik (baik) Supervisor: Kita adalah tim dalam perusahaan ini, dan kita bisa bekerja sama untuk membangun karir kita disini. Ani : ? ? ?

3. Berpegang pada tujuan 1. Berpegang pada tujuan (kurang baik) Supervisor: Saya harap anda

3. Berpegang pada tujuan 1. Berpegang pada tujuan (kurang baik) Supervisor: Saya harap anda dapat menahan emosi dihadapan pelanggan. Ani : Beberapa diantara mereka benar-benar goblok dan menyusahkan saya, jika bapak jadi saya, bapak sendiri tidak akan dapat menahan emosi. Supervisor: Ya, saya tau, ada beberapa diantara pelanggan yang benar-benar belagu, tapi kita harus bisa menahan emosi. Ani : ? ? ? 2. Berpegang pada tujuan (baik) Supervisor: Saya harap anda dapat menahan emosi dihadapan pelanggan. Ani : Beberapa diantara mereka benar-benar goblok dan menyusahkan saya, jika bapak jadi saya, bapak sendiri tidak akan dapat menahan emosi. Supervisor: Ya, saya tau, hal tersebut menyakitkan tapi kita harus bisa menahan emosi kita

4. Mendapatkan Komitmen (Kurang Baik) Supervisor : Ani, saya minta anda membuat laporan penjualan

4. Mendapatkan Komitmen (Kurang Baik) Supervisor : Ani, saya minta anda membuat laporan penjualan minggu ini. Ani : ? ? 1. 2. Mendapatkan Komitmen (Baik) Supervisor: Ani, saya minta anda membuat laporan penjualan minggu ini, jam 3 nanti sudah harus saya terima. Ani : ? ?

Bagaimana menjadi penyelia yang efektif? 1. 2. Pengalaman Pelatihan

Bagaimana menjadi penyelia yang efektif? 1. 2. Pengalaman Pelatihan

4 (empat) Prinsip Penyelia yang Efektif 1. 2. 3. 4. Kejelasan berkomunikasi Harapkan yang

4 (empat) Prinsip Penyelia yang Efektif 1. 2. 3. 4. Kejelasan berkomunikasi Harapkan yang terbaik Berpegang pada tujuan Mendapatkan Komitmen

1. Kejelasan berkomunikasi 1. 2. 3. 4. Gunakan kata-kata atau istilah yang dapat dimengerti

1. Kejelasan berkomunikasi 1. 2. 3. 4. Gunakan kata-kata atau istilah yang dapat dimengerti Langsung Ringkas Hindarkan pesan-pesan yang bertolak belakang

2. Harapkan yang terbaik 1. 2. 3. Hargai martabat bawahan Yakinkan adanya kerjasama dan

2. Harapkan yang terbaik 1. 2. 3. Hargai martabat bawahan Yakinkan adanya kerjasama dan hasil kerja yang memuaskan Tekankan pada kebutuhan kinerja yang positif di masa datang, bukan membicarakan kinerja yang buruk diwaktu lampau

3. Berpegang pada tujuan 1. 2. 3. Berfokus pada satu topik Dorong adanya Perilaku

3. Berpegang pada tujuan 1. 2. 3. Berfokus pada satu topik Dorong adanya Perilaku yang mengarah pada tujuan Batasi adanya interupsi

4. Mendapatkan Komitmen 1. 2. 3. 4. 5. 6. Ringkaskan dan ulangi kembali hal-hal

4. Mendapatkan Komitmen 1. 2. 3. 4. 5. 6. Ringkaskan dan ulangi kembali hal-hal yang telah dibicarakan Mintakan Keikutsertaan Dengarkan sungguh-sungguh pada saat orang lain berbicara Pastikan Bahwa orang lain memahami hal-hal yang telah anda kemukakan Mintakan persetujuan atau komitmen secara langsung Menindaklanjuti hal-hal yang telah dibicarakan atau yang telah diputuskan.

1. Kejelasan Berkomunikasi (kurang baik) Supervisor: Ani, saya minta cara Ani santun menyambut pelanggan!

1. Kejelasan Berkomunikasi (kurang baik) Supervisor: Ani, saya minta cara Ani santun menyambut pelanggan! Ani : ? ? ? 2. Kejelasan Berkomunikasi (baik) Supervisor: Ani, cara kita menyambut pelanggan harus santun, coba ani tersenyum… hmmm manis sekali. Ani : ? ? ? ?

2. Harapkan yang terbaik 1. Harapkan yang terbaik (kurang baik) Supervisor: Saya tau, anda

2. Harapkan yang terbaik 1. Harapkan yang terbaik (kurang baik) Supervisor: Saya tau, anda buruh diperusahaan kami, tapi anda bisa bekerja dan suatu saat nanti bisa menjadi supervisor seperti saya. Ani : ? ? ? 2. Harapkan yang terbaik (baik) Supervisor: Kita adalah tim dalam perusahaan ini, dan kita bisa bekerja sama untuk membangun karir kita disini. Ani : ? ? ?

3. Berpegang pada tujuan 1. Berpegang pada tujuan (kurang baik) Supervisor: Saya harap anda

3. Berpegang pada tujuan 1. Berpegang pada tujuan (kurang baik) Supervisor: Saya harap anda dapat menahan emosi dihadapan pelanggan. Ani : Beberapa diantara mereka benar-benar goblok dan menyusahkan saya, jika bapak jadi saya, bapak sendiri tidak akan dapat menahan emosi. Supervisor: Ya, saya tau, ada beberapa diantara pelanggan yang benar-benar belagu, tapi kita harus bisa menahan emosi. Ani : ? ? ? 2. Berpegang pada tujuan (baik) Supervisor: Saya harap anda dapat menahan emosi dihadapan pelanggan. Ani : Beberapa diantara mereka benar-benar goblok dan menyusahkan saya, jika bapak jadi saya, bapak sendiri tidak akan dapat menahan emosi. Supervisor: Ya, saya tau, hal tersebut menyakitkan tapi kita harus bisa menahan emosi kita

4. Mendapatkan Komitmen (Kurang Baik) Supervisor : Ani, saya minta anda membuat laporan penjualan

4. Mendapatkan Komitmen (Kurang Baik) Supervisor : Ani, saya minta anda membuat laporan penjualan minggu ini. Ani : ? ? 1. 2. Mendapatkan Komitmen (Baik) Supervisor: Ani, saya minta anda membuat laporan penjualan minggu ini, jam 3 nanti sudah harus saya terima. Ani : ? ?

Bagaimana menjadi penyelia yang efektif? 1. 2. Pengalaman Pelatihan

Bagaimana menjadi penyelia yang efektif? 1. 2. Pengalaman Pelatihan

Ada 3 (tiga) pendekatan dalam praktek manajemen: � � � Pendekatan manajemen sistematik Pendekatan

Ada 3 (tiga) pendekatan dalam praktek manajemen: � � � Pendekatan manajemen sistematik Pendekatan hubungan antar manusia Pendekatan kuantitatif SRY ROSITA, SE, MM

1. Pendekatan manajemen sistematik yaitu � � � Pendekatan sistematis yang bertumpu pada pengukuran

1. Pendekatan manajemen sistematik yaitu � � � Pendekatan sistematis yang bertumpu pada pengukuran dan analisis terhadap berbagai tugas dan kegiatan yang terjadi ditempat kerja. Pendekatan sistematik ini hampir selalu merupakan cara yang memuaskan untuk memecahkan setiap masalah. Untuk itu terlebih dahulu harus mengumpulkan fakta. Pendekatan ini menekankan pentingnya pengukuran yang tepat. Yaitu Seberapa penting? Seberapa besar? Berapa lama? Berapa jumlahnya? Dan berlandaskan pada anggapan bahwa sebagian besar kegiatan sebaiknya dilaksanakan sesuai dengan alur yang telah ditetapkan. Apakah semua prosedur telah diuraikan dengan seksama? Adakah prosedur itu diikuti? Kelemahan dari pendekatan sistematik ini adalah terlalu sering beranggapan bahwa organisasi akan bekerja dengan baik atau manusia akan berfungsi seperti mesin. Fredirick W Taylor (penggagas manajemen ilmiah) beranggapan bahwa manusia dapat di motivisir dengan insentif upah sehingga dapat bekerja seperti mesin. Pendukung manajemen ilmiah Henry L Gantt menyusun bagan pengendalian produksi, Frank B Gilbreth menyempurnakan ilmu pengkaji gerak kajian gerak pekerja, pendukung lainnya yaitu dari kalangan bisnis, Harrington Emerson seorang kontributor terkemuka yakin bahwa efisiensi akan dihasilkan dari pengaturan-pengaturan organisasi yang lebih baik dan penghapusan pemborosan, baik manusia maupun bahan. SRY ROSITA, SE, MM

2. Pendekatan hubungan antar manusia yaitu Pendekatan yang dikenal sebagai mazhab perilaku, karena berlandaskan

2. Pendekatan hubungan antar manusia yaitu Pendekatan yang dikenal sebagai mazhab perilaku, karena berlandaskan pada pertimbangan bahwa seorang manajer yang cukup baik dalam memahami perilaku manusia akan dapat mengajak karyawannya bekerja sama secara sukarela untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. antar manusia akibat kesalah pahaman dapat sangat merugikan, dengan memanfaatkan pengetahuan tentang psikologi dan sosiologi prilaku manusia akan mengurangi konflik-konflik semacam ini. Elton Mayo dalam eksperimen terkenalnya di Hawthorne Works pada Western Electric Company dalam tahun 1930 an tak dapat disangkal membuktikan bahwa kinerja karyawan nyaris lebih banyak berhubungan dengan faktor-faktor psikologis dan sosial ketimbang faktor-faktor fisik dari tempat kerja. Optimisme terhadap pendekatan mencapai puncak pada tahun 1950 -an. Pada saat itu orang beranggapan bahwa para penyelia dapat diberikan sebuah buku resep sebagai pedoman kerja. Maksudnyaadalah bahwa jika penyelia mengikuti petunjuk atau resep yang benar, maka orang – orang akan bertindak sesuai dengan yang anda harapkan. Sayang dunia nyata tak pernah membuktikan kebenaran rumus ini. Para peneliti Herbert Simon dan Chris Argyris menyarankan agar para penyelia ekstra hati – hati dalam menerapkan teori hubungan antar manusia. Semboyan mereka adalah “biar lambat asal selamat”, bereskan dulu masalah teknisnya. Biarkan orang-orang mencoba menyelesaikan persoalan-persoalan mereka sendiri. Jangan terlalu menyederhanakan tugas-tugas manajemen. Tugas-tugas itu semuanya rumit, karena begitu banyak faktor-faktor seperti bahan, mesin, instruksi, desakan waktu, tujuan – tujuan yang saling bertentangan, hubungan – hubungan tersembunyi dapat mempengaruhi hasil dari tindakan – tindakan seorang penyelia. SRY ROSITA, SE, MM

3. Pendekatan kuantitatif, yaitu Pendekatan yang menekankan penggunaan angka-angka dan berstandar pada matematik dan

3. Pendekatan kuantitatif, yaitu Pendekatan yang menekankan penggunaan angka-angka dan berstandar pada matematik dan statistik. Dikenal juga dengan sebutan ilmu manajemen atau teori sistem dari manajemen Pendekatan kuantitatif paling tepat diterapkan dalam situasi dimana sedikit sekali masalah manusia, tetapi banyak sekali faktor proses. , pendekatan ini berguna untuk membuat jadwal produksi dan pemeliharaan, pengendalian mutu secara statistik, merencanakan rute pengiriman barang dan menetapkan beban kerja bagi kasir bank atau penjual tiket pesawat udara. Metode-metode kuantitatif telah diterapkan secara berhasil hampir pada setiap persoalan operasional dimana kepentingan dan motivasi karyawan bukan merupakan faktor yang menentukan. Teknik-teknik ilmu manajemen harus selalu siap didalam tas perkakas setiap penyelia. Kejelian seorang penyelia untuk melihat peluang yang potensial bagi penerapan teknik – teknik tersebut sangat dibutuhkan para spesialis. SRY ROSITA, SE, MM

Beberapa pendekatan manajemen sebagai referensi: � � � Pendekatan sistem Pendekatan manajemen jepang Pendekataan

Beberapa pendekatan manajemen sebagai referensi: � � � Pendekatan sistem Pendekatan manajemen jepang Pendekataan kontigensi SRY ROSITA, SE, MM

1. Pendekatan sistem � � Sejumlah pakar masih menambahkan satu konsep lagi yaitu pendekatan

1. Pendekatan sistem � � Sejumlah pakar masih menambahkan satu konsep lagi yaitu pendekatan sistem. Ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini berpegang pada fakta bahwa semua unsur dan sumber daya organisasi adalah bagian-bagian dari suatu sitem yang saling bertaut. Dengan demikian seorang manajer tak dapat bertindak terhadap salah satu unsur tanpa menimbulkan dampak terhadap satu atau lebih unsur lainnya, atau dikenal juga sebagai pendekatan ilmiah. SRY ROSITA, SE, MM

Perbedaan antara Sistematik dan Sistem adalah � � � Sistematik berarti menggunakan metode dan

Perbedaan antara Sistematik dan Sistem adalah � � � Sistematik berarti menggunakan metode dan teratur, sebagaimana yang dikatakan Fayol bahwa penyelia harus sistematik dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Sistem adalah seperangkat unsur yang saling berkaitan yang berfungsi sebagai suatu kesatuan. Setiap unsur atau bagian tergantung kepada unsur lainnya dalam sistem itu. Perubahan pada suatu bagian akan mempengaruhi fungsi dari bagian – bagian lain. Didalam suatu sistem akan terdapat sistem-sistem yang lebih kecil yang saling berinteraksi satu sama lainnya dan dengan sistem yang lebih besar. Seorang penyelia bukan saja harus mengelola sistem dari bagiannya tetapi juga harus menjaga agar bagian itu berinteraksi secara produktif dengan bagian – bagian lain dalam sistem perusahaan. SRY ROSITA, SE, MM

2. Pendekatan manajemen jepang � � � Menurut kebiasaan orang jepang, manajer lebih dahulu

2. Pendekatan manajemen jepang � � � Menurut kebiasaan orang jepang, manajer lebih dahulu meminta suatu kesepakatan bersama dari para karyawan dan manajer lain dalam organisasinyta sebelum mereka melangkah kesatu arah baru. Cara ini menghasilkan tujuan bersama yang ditetapkan baik untuk lapisan bawah, maupun untuk lapisan atas. Begitu suatu kesepakatan dicapai, para karyawan merasa terikat dengan tujuan dan rencana. Konsekuensinya mereka cenderung bekerja sama dengan kekompakan dan inisiatif yang lebih besar dan tidak memerlukan pengendalian serta penyeliaan yang begitu ketat. Konsep yang dilandasinya sudah tentu serupa dengan konsep partisipasi (sama-sama bertanggung jawab dan menentukan tujuan) yang dianjurkan oleh para pendukung pendekatan antar manusia terhadap manajemen. � SRY ROSITA, SE, MM

3. Pendekataan kontigensi � � Dari berbagai pendekatan diatas, orang boleh menggunakan pendekatan manapun

3. Pendekataan kontigensi � � Dari berbagai pendekatan diatas, orang boleh menggunakan pendekatan manapun yang dianggap lebih baik dengan konsekuensi bahwa pandekatan yang lebih baik merupakan pendekatan situasional atau pendekatan kontingensi, dimana tindakan manajer tergantung pada situasi tertentu yang dihadapinya. Pendekatan ini menambah realisme dan keamanan bagi pekerjaan penyelia. Pendekatan kontigensi kadang-kadang disebut pendekatan situasional atau pendekatan operasional mengharuskan seorang penyelia siap menggunakan salah satu atau tiga pendekatan manajemen, pendekatan mana yang digunakan adalah tergantung pada fakta dalam operasi atau situasi. SRY ROSITA, SE, MM