IMAN DAN TAQWA AGAMA ISLAM PENGERTIAN IMAN DAN

  • Slides: 14
Download presentation
IMAN DAN TAQWA AGAMA ISLAM

IMAN DAN TAQWA AGAMA ISLAM

PENGERTIAN IMAN DAN TAQWA

PENGERTIAN IMAN DAN TAQWA

A. PENGERTIAN IMAN Kata iman juga berasal dari kata kerja amina-yu’manu – amanan yang

A. PENGERTIAN IMAN Kata iman juga berasal dari kata kerja amina-yu’manu – amanan yang berarti percaya. Oleh karena itu iman berarti percaya menunjuk sikap batin yang terletak dalam hati. Iman menurut bahasa adalah percaya atau yakin, keimanan berarti kepercayaan atau keyakinan. Dengan demikian, rukun iman adalah dasar, inti, atau pokok-pokok kepercayaan yang harus diyakini oleh setiap pemeluk agama Islam. Secara sempurna pengertiannya adalah membenarkan (mempercayai) Allah dan segala apa yang datang dari pada-Nya sebagai wahyu melalui rasul-Nya dengan kalbu, mengikrarkan dengan lisan dan mengerjakan dengan perbuatan. Dalam surah al-Baqarah 165, dikatakan bahwa orang ynag beriman adalah orang yang amat sangat cinta kepada Allah SWT(asyaddu hubban lillah). Oleh karena itu, beriman kepada Allah berarti amat sangat menaati ajaran Allahy yaitu Al-Qur’an dan sunnah rasul.

B. PENGERTIAN TAQWA Taqwa berasal dari kata waqa, yaqi, wiqayah, yang berarti takut, menjaga,

B. PENGERTIAN TAQWA Taqwa berasal dari kata waqa, yaqi, wiqayah, yang berarti takut, menjaga, memelihara dan melindungi. Sesuai dengan makna etimologis tersebut, maka taqwa dapat diartikan sikap memelihara keimanan yang diwujudkan dalam pengamalan ajaran agama Islam secara utuh dan konsisten (Istiqomah). Seseorang muslim yang bertaqwa pasti selalu berusaha melaksanakan perintah Tuhannya dan menjauhi segala larangan-Nya dalam kehidupan ini. Menurut pendapat majmu’ ulama sepakat bahwa taqwa adalah sebuah kekuatan yang teguh dalam menjalankan/mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Taqwa juga dikaitkan dengan sebuah presentasi yang biasa disebut dengan derajat atau tingkatan terhormat. Orang yang bertaqwa adalah orang yang dekat dengan Allah dan Allah yang akan menjaganya dan memudahakan rezeki baginya dan lain-lain, dalam tanda kutip orang yang bertaqwa itu mendapat tempat yang dimuliakan oleh Allah Swt.

CIRI-CIRI ORANG YANG BERIMAN DAN BERTAQWA

CIRI-CIRI ORANG YANG BERIMAN DAN BERTAQWA

A. Ciri-ciri orang yang beriman : � Jika disebut nama Allah maka hatinya bergetar

A. Ciri-ciri orang yang beriman : � Jika disebut nama Allah maka hatinya bergetar dan berusaha agar ilmu Allah Tidak lepas dari syaraf memorinya, serta jika dicabakan ayat suci Al-Qur’an, maka bergejolak hatinya untuk segera melaksanakannya. (al-Anfal : 2) � Senantiasa tawakal, yaitu kerja keras berdasarkan kerangka ilmu Allah, diiringi denga doa, yaitu harapan untuk tetap hidup dengan ajaran Allah menurut 6 sunnah Rasul (Ali Imran : 120, al-Maidah : 12, al-Anfal : 2, at-Taubah : 52, Ibrahim : 11, Mujadalah : 10, dan at-Thaghabun: 13). � Tertib dalam melaksanakan shalat dan selalu menjaga pelaksanaannya (al-Anfal: 3, dan al-Mu’minun: 2, 7). � Menafkahkan rezeki yang diterimanya dijalan Allah (al-Anfal: 3, al-Mu’minun: 2, 7) � Menghindari perkataan yang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan (al. Mu’minun: 3, 5) � Memelihara amanah dan menepati janji (al-Mukminun: 6) � Berjihad di jalan Allah dan suka menolong (al-Anfal : 74) � Tidak meninggalkan pertemuan sebelum meminta izin (An-Nur : 62)

B. Ciri-ciri orang yang bertaqwa : �Beriman kepada Allah dan yang gaib (QS. 2

B. Ciri-ciri orang yang bertaqwa : �Beriman kepada Allah dan yang gaib (QS. 2 : 2 -3) �Sholat, zakat, puasa (QS. 2: 3, 177 dan 183) �Infak disaat lapang dan sempit (Q. S 3: 133 -134) �Menahan amarah dan memaafkan orang lain (Q. S 3: 134) �Takut pada Allah (Q. S 5: 28) �Menepati janji (Q. S 9: 4) �Berlaku lurus pada musuh ketika mereka pun melakukan hal yang sama (Q. S 9: 7) �Bersabar dan menjadi pendukung kebenaran (QS. 3) �Tidak meminta ijin untuk keluar berjihad (QS. 9: 44)

PROSES & PERWUJUDAN IMAN DAN TAQWA

PROSES & PERWUJUDAN IMAN DAN TAQWA

A. Proses terbentuknya iman Benih iman yang dibawa sejak dalam kandungan memerlukan pemupukan yang

A. Proses terbentuknya iman Benih iman yang dibawa sejak dalam kandungan memerlukan pemupukan yang berkesinambungan. Benih yang unggul apabila disertai pemeliharaan yang intesif, besar kemungkinan menjadi punah. Demikian halnya dengan benih iman. Berbagai pengaruh terhadap seseorng akan mengarahkan iman/kepribadian seseorang baik dari lingkungan keluarga, masyarakat, pendidikan dll. Pada dasarnya, proses pembentukan iman, diawali dengan proses perkenalan, kemudian meningkat menjadi senang atau benci. Mengenai ajaran Allah adalah langkah awal dalam mencapai iman kepada Allah. Jika seseorang tidak mengenal ajaran Allah maka orang tersebut tidak mungkin beriman kepada Allah. Disamping proses pengenalan, proses pembiasaan, seseorang juga perlu diperhatikan, karena tanpa pembiasaan, seseorang bisa saja seorang yang benci menjadi senang. Seorang anak harus dibiasakan terhadap apa yang diperintahakn oleh Allah dan menjauhi segala larangan Allah agar mereka nanti terampil melaksanakan ajaran Allah. Berbuat sesuatu secara fisik adalah suatu bentuk tingkah laku yang mudah dilihat dan diukur. Tetapi tingkah laku tidak terdiri dari perbuatan yang nampak saja. Dia dalamnya tercakup juga sikap-sikap mental yang tidak terlalu mudah ditanggapi kecuali secara langsung (misalnya, malalui ucapan atau perbuatan yang diduga dapat menggambarkan sikap mental tersebut).

B. Wujud Iman dan Taqwa Akidah islam dalam Al-Quran disebut iman. Seseorang dinyatakan beriman

B. Wujud Iman dan Taqwa Akidah islam dalam Al-Quran disebut iman. Seseorang dinyatakan beriman bukan hanya percaya terhadap sesuatu, melainkan mendorongnya untuk mengucapkan dan melakukan sesuatu sesuai keyakinannya. Oleh karena itu lapangan iman sangat luas. Akidah Islam atau iman meningkat seorang muslim, sehingga ia terikat denga aturan hokum yang datang dari Islam. Oleh karena itu menjadi seorang muslim berarti meyakini dan melaksanakan segala sesuatu yang diatur dalam ajaran Islam. Menjaga mata, telinga, pikiran , hati dan perbuatan dair hal-hal yang dilarang agama, merupakan salah satu bentuk wujud seorang muslim yang bertaqwa. Karena taqwa adalah sebaik-baik bekal yang harus kit peroleh dalam mengarungi kehidupan dunia.

IMPELEMENTASI KONSEP IMAN DAN TAQWA DALAM KEHIDUPAN

IMPELEMENTASI KONSEP IMAN DAN TAQWA DALAM KEHIDUPAN

Iman sangat penting dalalm kehidupan manusia. Tanpa iman, ibadah yang dilakukan sia-sia, bahkan amal

Iman sangat penting dalalm kehidupan manusia. Tanpa iman, ibadah yang dilakukan sia-sia, bahkan amal yang dilakukan tidak akan sampai kepada Allah Swt. Seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an surat An-Nabia ayat 94, yang artinya “Barang siapa yang menegrjakan amal sholeh, sedang ia beriman, maka usahanya tak akan terabaikan. Dan sesungguhnya kami menuliskan amalan itu untuknya”. Keimanan dan ketaqwaan yang dianugrahkan Allah Swt. Untuk kaumnya haruslah disyukuri dan diperkuat dengan cara meningkatkan ibada amal, misalnya disamping menjalankan ibadah sunnah, contohnya membayar infaq dan sedekah. Berikut penerapan iman dan taqwa dalam kehidupan sehari-hari, sebagai berikut: � Menjalankan keenam rukun iman � Menaati perintah Allah dan beramal sholeh untuh mendapatkan ridho Allah � Membersihkan diri dari hal-hal yang diharamkan (menghindari keharaman) � Ringan tangan atau saling membantu sesame manusia.

� Menjaga aurat pada dirinya sesuai dengan ajaran agama. Ada sebuah hadist yang menyatakan,

� Menjaga aurat pada dirinya sesuai dengan ajaran agama. Ada sebuah hadist yang menyatakan, bahwa sabda Rasulullah Saw bersabda: “Barang siapa yang bisa menjamin diantara kedua mulut (bibir)nya (bibir atas dan bawah), nisacaya aku akan menjadi surganya”. � Menjaga amanah dan menepati janji. Sebagai orang ynag beriman dan bertaqwa haruslah bisa menjaga amanah yang diberikan kepada dirinya dan berusahalah untuk selalu menepati janji selagi masih mampu. � Menjaga sholat wajib. Menjaga sholat dalam kehidupan sehari-hari bukan persoalan yang mudah. Menjaga sholat ini berarti orang tersebut bisa menjaga waktunya, dia selalu sholat tepat waktudan tidak menunda sholatnya. Disamping sholat tepat waktu orang tersebut juga menjaga cara dan bacaannya dengan benar sesuai dengant tuntunan yang diajarakan oleh Rasulullah Saw. Disamping itu juga harus menjaga efek positif dari sholat, yaitu denga benar menhayati dan melaksanakan apa yang telah dibaca dalam melaksanakan sholat. � Selalu siap untuk mengahadapi kematian sebagaimana dari rukun iman.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

SEKIAN DAN TERIMA KASIH