12 Pengembangan kepribadian Dr SRY ROSITA SE MM
12. Pengembangan kepribadian Dr. SRY ROSITA, SE, MM
APA YANG DIMAKSUD DENGAN KEPRIBADIAN? Ø Kepribadian adalah organisasi dinamik dari sistem psikologis dalam individu yang menentukan kemampuan seseorang untuk beradaptasi secara unik dengan lingkungannya.
KEPRIBADIAN • • Kombinasi karakteristik fisik dan mental yang relatif stabil yang memberikan identitas kepada individu. Karakteristik atau sifat ini termasuk penampilan , pemikiran, tindakan, dan perasaan seseorang sebagai hasil dari pengaruh genetik dan lingkungan yang saling berinteraksi. Keseluruhan cara individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain akan membedakan individu tersebut dengan individu yang lain. Pola tertentu dari tingkah laku dan pikiran individu yang berlaku sepanjang waktu dan bagaimanapun keadaannya yang membedakan seseorang dari orang lain.
MANFAAT PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN q Untuk mengembangkan diri kita sendiri secara total baik faktor pribadi maupun fisik dan ditujukan untuk semua orang. TUJUAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN q Setiap individu akan lebih memahami dirinya secara utuh sehingga mampu mengambil sikap dalam kehidupan di lingkungan keluarga, tempat kerja, maupun masyarakat serta memperbaiki kualitas kepribadian melalui kegiatan yang berpola pikir positif sehingga mampu mencapai derajat kehidupan yang lebih baik.
FAKTOR-FAKTOR UTAMA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN 1. Perwujudan fisik dan tata krama pergaulan serta tata busana. 2. Tingkah laku fisik/keluwesan fisik. 3. Kemampuan berbicara dan mendengar.
SASARAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN 1. 2. 3. 4. 5. Upaya belajar untuk menerima diri sendiri, reaksi, dan perasaan selalu menunjukkan rasa itu melalui keterlibatan dalam interaksi kelompok. Upaya kerja kelompok, meningkatkan harga diri, percaya dengan kelompok dengan titik perhatian pada tanggung jawab dan dukungan bersama. Meningkatkan pemahaman mengenai siapakah diri saya, nilai-nilai pribadi, kebutuhan diri sendiri agar terkendali dan untuk membantu orang melakukan hal yang sama. Mempelajari dan memahami secara lebih mendalam tentang dimensi-dimensi kepribadian diri sendiri. Meninjau kembali perubahan-perubahan gaya hidup, tujuan, dan keputusan dengan dukungan kelompok dan menganalisa perubahan-perubahan yang diinginkan dalam gaya hidup dan keputusan dengan dukungan kelompok.
CARA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN 1. Pengenalan Diri 3. Upaya Pembentukan Sikap 2. Umpan Balik 4. Perilaku Sikap 5. Mengenal Karakteristik Perilaku yang Baru
1. Pengenalan Diri q. Memperoleh pengetahuan tentang totalitas diri yang tepat dengan hanya dari segi keunggulan yang dimiliki maupun segi kekurangan yang ada pada diri. q. Dengan mengenal diri sendiri yang tepat kita bisa memperoleh konsep diri yang tepat pula. Dengan demikian kita bisa berupaya untuk mengembangkan segi positif dalam mengatasi segi negatif yang kita miliki sehingga mampu memupuk sikap-sikap positif sesuai dengan peran yang kita jalankan. q. Konsep diri adalah bagaimana orang memandang diri sendiri dan situasi sekelilingnya. Bila kita belum mampu mengenal diri sendiri dengan tepat, maka terjadilah apa yang dimaksud “Konsep Diri Lemah”.
2. Umpan Balik Ø Proses dimana seseorang memberitahukan berdasarkan pengalaman dan perasaannya tentang tingkah laku orang lain. Namun perlu diingat bahwa proses tersebut bisa efektif bila: 1. Mampu dibawakan dengan baik. 2. Menunjukkan sikap penerimaan. 3. Adanya kepercayaan antara 2 pihak yang saling menilai. 4. Memiliki perhatian terhadap kebutuhan orang lain. Apabila keempat langkah di atas telah dilakukan dengan baik, maka akan tercapai tujuan dari umpan balik, yaitu: Membantu perkembangan pribadi seseorang demi kebaikannya dan merupakan unsur terpenting dalam mendidik.
3. Upaya Pembentukan Sikap Pada dasarnya sikap manusia mampu mengembangkan pribadinya sebagai suatu kebiasaan baru yang baik. Ada beberapa hal yang bisa dijadikan pegangan sebagai upaya pembentukan/kebiasaan baru: 1. Memiliki motif yang kuat. 2. Sebelum bertindak pikirkan untung ruginya. 3. Antusias dan positif thinking. 4. Belajar meyakini diri sendiri. 5. Kurang rasa khawatir menyadari diri, merugikan diri, iri hati, tidak berdaya yang berlebihan. 6. Tingkatkan kemampuan untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuan sendiri. 7. Jangan biarkan pengecualian terjadi sebelum kebiasaan baru tersebut berakar pada kehidupan. 8. Berlatihlah pada tiap kesempatan.
4. Perilaku Sikap Ø Setelah diperoleh beberapa sikap/kebiasaan baru yang harus dilakukan guna pengembangan diri. Ø Langkah selanjutnya adalah bagaimana kita melakukan sikap atau kebiasaan-kebiasaan baru tersebut sehingga menyatu dengan diri sendiri menjadi suatu penambahan sikap yang positif.
5. Mengenal Karakteristik Perilaku yang Baru Ø Agar kebiasaan baru yang positif tersebut dapat menyatu benar dengan diri, sebaiknya kita kenal dulu karakteristik dari perilaku atau kebiasaan yang baru tersebut dengan mengetahui terlebih dahulu faktor penghambatnya. Faktor penghambat: 1. Faktor internal (dari diri sendiri) 2. Faktor eksternal (dari lingkungan)
APAKAH KAMU TAHU DENGAN ISTILAH “JOHARI WINDOW”? q Konsep komunikasi yang diperkenalkan oleh Joseph Luth & Harry Ingram (karenanya disebut JOHARI). Mereka adalah American Psikolog yang pada tahun 1955 meneliti dinamika kelompok dengan menggunakan konsep ini.
JOHARI WINDOW ü Salah satu cara untuk melihat dinamika dari self-awareness, yang berkaitan dengan perilaku, perasaan, dan motif individu. ü JOHARI WINDOW menjadi model yang banyak digunakan untuk memahami dan sebagai bentuk pelatihan kesadaran diri, pengembangan kepribadian, hubungan interpersonal, & dinamika kelompok. ü Konsep ini membantu kita mengerti seberapa baik kita mengenal diri kita & seberapa baik kita membiarkan orang lain mengenal diri kita.
JOHARI WINDOW
Orang tipe I: Orang yang terbuka. Terbuka kepada orang lain, terbuka untuk orang lain yang ingin menilai serta memberi masukan tentang dirinya. Orang tipe II: Orang yang buta karena tidak tahu tentang sifat, perasaan, dan motivasi sendiri padahal orang lain melihatnya. Contoh: orang yang sok akrab, padahal orang lain melihat dia sebagai seorang yang sangat berhati-hati dan tertutup, formal dan sangat menjaga jarak dalam pergaulan. Orang tipe III: orang yang menyembunyikan sebagian kebenaran tentang dirinya. Ada hal atau bagian yang diketahui oleh diri sendiri tetapi orang lain tidak. Contoh: A sebetulnya merasa tidak aman & cemas di lingkungan sosialnya, tetapi C selalu berusaha menutupinya dengan cara tampil sebagai orang yang percaya diri, ramah pada semua orang dan murah senyum. Disini orang lain melihat C yang palsu. Orang tipe IV: Orang dengan tipe paling tertutup. Tidak mau dirinya keluar maupun menerima pendapat/masukan/feedback dari orang lain. Tipe ini disebut misterius.
TERIMA KASIH
- Slides: 17