Asyhadu anla illaha ilallah wa asyhadu anna muhammadarusulullah

  • Slides: 144
Download presentation
“Asyhadu anla illaha ilallah, wa asyhadu anna muhammadarusulullah Roditubillahirobba wa bil islmamidiina, wa bil

“Asyhadu anla illaha ilallah, wa asyhadu anna muhammadarusulullah Roditubillahirobba wa bil islmamidiina, wa bil muhammadinya wa rasulla, robbi zidni ‘ilma warzuqnifahma. . . Amien”

“Pengantar” Membrum Sup et Inf. & Articulatio Blok-2. Sitologi & Sistem Gerak Dirwan Suryo

“Pengantar” Membrum Sup et Inf. & Articulatio Blok-2. Sitologi & Sistem Gerak Dirwan Suryo Soularto Fakultas Kedokteran & Ilmu Kesehatan UMY

Sadarkah Kita? ? ﻟﻘﺪ ﺧﻠﻘﻨﺎ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﻓﻲ ﺃﺤﺴﻦ ﺗﻘﻮﻳﻢ Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia

Sadarkah Kita? ? ﻟﻘﺪ ﺧﻠﻘﻨﺎ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﻓﻲ ﺃﺤﺴﻦ ﺗﻘﻮﻳﻢ Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (QS. At-Tien, 94; 4) h ? ? a k ita a n K a h m i u a ub g Ba n T a & a a rn p A pu m e s e K

Apa & Bagaimanakah Kesempurnaan Tubuh Kita? ?

Apa & Bagaimanakah Kesempurnaan Tubuh Kita? ?

Triger Fenomena Musculoskeletal – Bagaimana manusia bisa berbaring, duduk, tegak berdiri & berlari? –

Triger Fenomena Musculoskeletal – Bagaimana manusia bisa berbaring, duduk, tegak berdiri & berlari? – Mengapa orang lumpuh tidak bisa bergerak? – Seorang laki-laki pemain sepakbola, 25 tahun, pada saat bertanding tiba-tiba mengalami kram tungkai kanan – Seorang wanita, 60 tahun, setiap kali sholat mengalami kesulitan untuk sujud dan rukuk oleh karena sendi lutut bengkak dan nyeri.

Pendekatan Pembelajaran Anatomi • Anatomi dapat dipelajari melalui tiga cara pendekatan, yakni : –

Pendekatan Pembelajaran Anatomi • Anatomi dapat dipelajari melalui tiga cara pendekatan, yakni : – Anatomi sistematis – Anatomi regional – Anatomi Klinis Terapan • Kompetensi – SKDI Daftar Masalah, Penyakit, & Ketrampilan

Anatomi Dasar Anatomi Terapan / Klinis • Anatomi klinis membrum superior dan inferior akan

Anatomi Dasar Anatomi Terapan / Klinis • Anatomi klinis membrum superior dan inferior akan membahas berbagai keadaan yang dapat berupa gejala, tanda maupun diagnosis dari berbagai gangguan dan penyakit pada membrum berdasarkan pendekatan anatomi. • Beberapa contoh dan pembahasan kasus dengan pendekatan anatomi klinis, diharapkan dapat memicu penalaran mahasiswa (clinical reasoning) dalam praktik kedokteran mengingat kajian kasus merupakan bagian integral anatomi klinis.

Kompetensi Blok § SKDI 2012 § Lampiran § 1. Pokok Bahasan § 2. Daftar

Kompetensi Blok § SKDI 2012 § Lampiran § 1. Pokok Bahasan § 2. Daftar Masalah § 3. Daftar Penyakit § § Tingkat Kemampuan 1, 2, 3, 4. Ketrampilan Klinis § Tingkat kemampuan 1, 2, 3, 4 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi

Daftar Pokok Bahasan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi

Daftar Pokok Bahasan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi

Daftar Penyakit 1. Sistem Syaraf Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian

Daftar Penyakit 1. Sistem Syaraf Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi

Ketrampilan Klinis Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi

Ketrampilan Klinis Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi

Ketrampilan Klinis Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi

Ketrampilan Klinis Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi

Ketrampilan Klinis Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi

Ketrampilan Klinis Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi

Pendahuluan • Anatomi adalah ilmu yang mempelejari struktur tubuh dan menjadi salah satu dasar

Pendahuluan • Anatomi adalah ilmu yang mempelejari struktur tubuh dan menjadi salah satu dasar ilmu kedokteran. • Anatomi membrum mencakup: – – – Tulang Otot Sendi Pembuluh darah Syaraf

Anatomi Regional Sebagagai Dasar Anatomi Klinis MEMBRUM SUPERIOR & INFERIOR Fakultas kedokteran dan Ilmu

Anatomi Regional Sebagagai Dasar Anatomi Klinis MEMBRUM SUPERIOR & INFERIOR Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi

OSSA MEMBRI SUPERIOR l Cingulum membri superior: l l l Scapula Clavicula Pars libera

OSSA MEMBRI SUPERIOR l Cingulum membri superior: l l l Scapula Clavicula Pars libera membri inferior: l l l Humerus Radius Ulna Ossa carpalia Ossa metacarpalia Os phalanges

Clavicula l l Panjang, sedikit bengkok menyerupai huruf S Bersendi dengan: l l Sternum

Clavicula l l Panjang, sedikit bengkok menyerupai huruf S Bersendi dengan: l l Sternum dan cartilago costa I extremitas sternalis Acromion (scapula) extremitas acromialis

Scapula Bag punggung luar; costa I-VIII l Pipih, segitiga l Bangunan: l l Spina

Scapula Bag punggung luar; costa I-VIII l Pipih, segitiga l Bangunan: l l Spina scapulae l Fossa suprascapula l Fossa infrascapula l Acromion l Cavitas glenoidalis l Processus coracoideus

SCAPULA

SCAPULA

Humerus l l Tulang panjang Bangunan-bangunan: l l l l Caput Collum antomicum Collum

Humerus l l Tulang panjang Bangunan-bangunan: l l l l Caput Collum antomicum Collum chirurgicum Sulcus spiralis Epicondylus medialis dan lateralis Capitulum humeri Trochlea humeri Fossa olecrani

Radius l l Sebelah lateral, sejajar ibu jari Bag yang berhubungan dengan humerus dataran

Radius l l Sebelah lateral, sejajar ibu jari Bag yang berhubungan dengan humerus dataran sendinya bundar lengan bawah dapat berputar/pronasi

Ulna l l Sejajar kelingking Arah ke siku tonjolan: processus olecranii, fungsi: l l

Ulna l l Sejajar kelingking Arah ke siku tonjolan: processus olecranii, fungsi: l l Perlekatan otot Mencegah siku tidak membengkok ke belakang

Ossa carpalia l Terdiri atas 8 tulang, tersusun dalam 2 baris: l l Proximal:

Ossa carpalia l Terdiri atas 8 tulang, tersusun dalam 2 baris: l l Proximal: os scaphoideum, os lunatum, os triquetrum, os pisiforme Distal: os trapezium, os trapezoideum, os hamatum, os capitatum

Ossa metacarpalia l l 5 buah os longum Bersendi dengan: l l Ossa carpalia

Ossa metacarpalia l l 5 buah os longum Bersendi dengan: l l Ossa carpalia Os phalanges

Ossa phalanges l l Os longum 14 buah

Ossa phalanges l l Os longum 14 buah

Sistem musculi

Sistem musculi

Musculi membri superior l l Otot bahu Otot lengan atas (brachium) Otot lengan bawah

Musculi membri superior l l Otot bahu Otot lengan atas (brachium) Otot lengan bawah (antebrachium) Otot-otot tangan (manus)

Otot bahu l M. Deltoideus: l l abduksi lengan atas M. subscapularis: l l

Otot bahu l M. Deltoideus: l l abduksi lengan atas M. subscapularis: l l rotasi medial lengan atas Menstabilkan sendi bahu

Otot bahu l M. supraspinatus: l l l M. infraspinatus: l l l Rotasi

Otot bahu l M. supraspinatus: l l l M. infraspinatus: l l l Rotasi lateral lengan atas Menstabilkan sendi bahu M. teres major: l l Abduksi lengan atas Menstabilkan sendi bahu Rotasi medial Adduksi lengan atas Menstabilkan sendi bahu M. teres minor: l l Rotasi lateral Menstabilkan sendi bahu

Otot lengan atas (brachium) l Otot-otot flexor: l l M. biceps brachii M. brachialis

Otot lengan atas (brachium) l Otot-otot flexor: l l M. biceps brachii M. brachialis M. coracobrachialis Otot-otot extensor: l M. triceps brachii

Fungsi otot lengan atas m. Biceps brachii m. Coracobrachialis Supinator lengan bawah Fleksor sendi

Fungsi otot lengan atas m. Biceps brachii m. Coracobrachialis Supinator lengan bawah Fleksor sendi siku Fleksor sendi bahu Fleksi lengan atas Aduktor lemah m. brachialis Fleksor sendi siku m. Triceps brachii Ekstensor sendi siku

Otot-otot lengan bawah l Otot-otot ekstensor: l l l l l M. extensor carpi

Otot-otot lengan bawah l Otot-otot ekstensor: l l l l l M. extensor carpi radialis longus M. extensor carpi radialis brevis M. extensor carpi ulnaris M. extensor digitorum M. extensor digiti minimi M. extensor pollicis longus M. extensor pollicis brevis M. extensor indicis Otot-otot flexor: Otot-otot pronator dan supinator

Otot-otot extensor

Otot-otot extensor

Otot-otot lengan bawah l Otot-otot flexor: l M. flexor carpi radialis l M. palmarislongus

Otot-otot lengan bawah l Otot-otot flexor: l M. flexor carpi radialis l M. palmarislongus l M. flexor carpi ulnaris l M. flexor digitorum superficialis l M. flexor pollicis longus l M. flexor digitorum profundus l M. brachioradialis

Otot-otot flexor

Otot-otot flexor

Otot-otot lengan bawah l Otot pronator: l l l M. pronator teres M. pronator

Otot-otot lengan bawah l Otot pronator: l l l M. pronator teres M. pronator quadratus Otot supinator: l M. supinator

Otot-otot manus l l M. palmaris brevis M. lumbricales (4) M. interossei (8) Otot-otot

Otot-otot manus l l M. palmaris brevis M. lumbricales (4) M. interossei (8) Otot-otot thenar: l l l M. abductor pollicis brevis M. flexor pollicis brevis M. opponens pollicis M. adductor pollicis Otot-otot hipothenar: l l l M. abductor digiti minimi M. flexor digiti minimi M. opponens digiti minimi

Otot-otot manus

Otot-otot manus

SISTEM SCELETAL OSSA MEMBRI INFERIOR

SISTEM SCELETAL OSSA MEMBRI INFERIOR

OSSA MEMBRI INFERIOR • Cingulum membri inferior (Cingulum pelvicum) – Os coxae (pelvicum) •

OSSA MEMBRI INFERIOR • Cingulum membri inferior (Cingulum pelvicum) – Os coxae (pelvicum) • Pars libera membri inferioris – – – Femur Patella Tibia Fibula Ossa tarsalia Ossa digitorum/phalanges

Coxae • Dibentuk oleh: – Os illium (Illium, Os iliacum): • Spina iliaca anterior

Coxae • Dibentuk oleh: – Os illium (Illium, Os iliacum): • Spina iliaca anterior superior – Os ischii (Ischium): • Tuber ischiadicum – Os pubis (pubis): • Symphisis pubis • Acetabulum • Foramen obturatum (obturatorium)

Pelvis • Cavitas pelvis • Dibentuk oleh: – Os coxae – Sacrum – coccygeus

Pelvis • Cavitas pelvis • Dibentuk oleh: – Os coxae – Sacrum – coccygeus • Terdiri atas: – Pelvis palsu (spuria) = pelvis major berisi usus – Pelvis sejati (vera) = pelvis minor organ urogenital interna • Arcus subpubicus

Femur (os femoris) • Tulang panjang terbesar • Bagian pangkal bersendi dengan acetabulum •

Femur (os femoris) • Tulang panjang terbesar • Bagian pangkal bersendi dengan acetabulum • Bagian-bagian: – – Caput femoris Collum femoris Corpus femoris Condylus medialis et lateralis

Tibia • Corpus tibiae (tibiale) • Malleolus medialis

Tibia • Corpus tibiae (tibiale) • Malleolus medialis

Fibula • Caput fibulae (fibulare) • Corpus fibulae • Malleolus lateralis

Fibula • Caput fibulae (fibulare) • Corpus fibulae • Malleolus lateralis

OSSA PEDIS • Ossa Tarsi (Tarsalia) – – – – Talus Calcaneus Os naviculare

OSSA PEDIS • Ossa Tarsi (Tarsalia) – – – – Talus Calcaneus Os naviculare Os cuneforme mediale Os cuneiforme laterale Os cuboideum • Ossa metatarsi (Metatarsalia) (I-V) • Ossa digitorium (Phalanges) • Ossa sesamoidea

Musculi Membri Inferioris

Musculi Membri Inferioris

Musculi membri inferioris • • Otot-otot panggul Otot-otot tungkai atas (R. femoris) Otot-otot tungkai

Musculi membri inferioris • • Otot-otot panggul Otot-otot tungkai atas (R. femoris) Otot-otot tungkai bawah (R. cruris) Otot-otot kaki (R. pedis)

Otot-otot panggul • Dalam: – M. psoas major – M. psoas minor – M.

Otot-otot panggul • Dalam: – M. psoas major – M. psoas minor – M. iliacus Ketiga otot ini disebut m. iliopsoas, fungsi: – mengangkat dan memutar tungkai ke luar – Fleksi paha terhadap badan • Luar: – M. gluteus maximus – M. gluteus medius dan minimus Fungsi: – Extensi articulatio coxae – abduksi dan endorotasi femur

Otot-otot panggul

Otot-otot panggul

Otot-otot tungkai atas (femoris) • Otot adductor: – Musculus adductor magnus – M. adductor

Otot-otot tungkai atas (femoris) • Otot adductor: – Musculus adductor magnus – M. adductor brevis – M. adductor longus Ketiga otot menjadi 1 m. adductor femoralis, fungsi: adduksi paha pada articulatio coxae dan membantu rotasi lateral • Musculus extensor • Musculus flexor

Musculus pada R. femoris • M. extensor: m. quadriceps femoris – – M. rectus

Musculus pada R. femoris • M. extensor: m. quadriceps femoris – – M. rectus femoris M. vastus lateralis M. vastus medius M. vastus intermedius Fungsi: ekstensi tungkai bawah pada sendi lutut, fleksi paha pada articulatio coxae

Otot-otot R. femoris • M. flexor: – M. biceps femoris: • flexi dan rotasi

Otot-otot R. femoris • M. flexor: – M. biceps femoris: • flexi dan rotasi lateral pada sendi lutut – M. semi membranosus: • Fleksi dan rotasi medial sendi lutut – M. semitendinosus: • Fleksi dan rotasi medial sendi lutut – M. sartorius: • Flexi, abduksi, rotasi lateral paha pada articulatio coxae

Otot-otot tungkai bawah (R. cruris) • Anterior: ekstensi (dorsofleksi) kaki – – – M.

Otot-otot tungkai bawah (R. cruris) • Anterior: ekstensi (dorsofleksi) kaki – – – M. tibialis anterior M. extensor digitorum longus M. peroneus tertius M. extensor hallucis longus M. extensor digitorum brevis • Lateral • Posterior: – Kelompok superficial – Kelompok profundal

Otot R. cruris • Lateral: – M. peroneus longus – M. peroneus brevis Fungsi:

Otot R. cruris • Lateral: – M. peroneus longus – M. peroneus brevis Fungsi: plantar flexi pada sendi pergelangan kaki, eversio kaki

Otot R. cruris (posterior) • Superficial: – M. gastroenemius – M. plantaris – M.

Otot R. cruris (posterior) • Superficial: – M. gastroenemius – M. plantaris – M. soleus Fungsi: plantar flexio kaki pada sendi pergelangan kaki, fleksio sendi lutut

Otot R. cruris (posterior) • Profundal: – M. popliteus: fleksi tungkai bawah pada sendi

Otot R. cruris (posterior) • Profundal: – M. popliteus: fleksi tungkai bawah pada sendi lutut – M. flexor digitorum longus: fleksi phalanx distal, plantar fleksi – M. flexor hallucis longus: fleksi phalanx distal, plantar fleksi – M. tibialis posterior: plantar flexi, inversi

Anatomi Terapan Anatomi Klinis • Anatomi klinis membrum superior dan inferior akan membahas berbagai

Anatomi Terapan Anatomi Klinis • Anatomi klinis membrum superior dan inferior akan membahas berbagai keadaan yang dapat berupa gejala, tanda maupun diagnosis dari berbagai gangguan dan penyakit pada membrum berdasarkan pendekatan anatomi. • Beberapa contoh dan pembahasan kasus dengan pendekatan anatomi klinis, diharapkan dapat memicu penalaran mahasiswa (clinical reasoning) dalam praktik kedokteran mengingat kajian kasus merupakan bagian integral anatomi klinis.

Bentuk Aksi Otot Fisiologis • Kontraksi isotonik, adalah kontraksi otot dimana tekanan/tonus relatif tetap

Bentuk Aksi Otot Fisiologis • Kontraksi isotonik, adalah kontraksi otot dimana tekanan/tonus relatif tetap dan terjadi pemendekan otot, maksimal setengah kali ukuran semula (Gambar A). • Kontraksi isometrik, adalah kontraksi otot di mana ukuran panjang tetap, tetapi tonus naik (Gambar B & C)

 • Kontraksi tetanik, adalah kontraksi otot yang terus menerus. • Kontraksi ritmik, adalah

• Kontraksi tetanik, adalah kontraksi otot yang terus menerus. • Kontraksi ritmik, adalah kontraksi otot berirama • Kontraktur otot, adalah pemendekan otot permanen (menetap) akibat kerusakan neurogenik atau struktural. • Insufisiensi otot aktif, adalah kontraksi otot yang melewati panjang minimal otot. • Insufisiensi otot pasif, adalah peregangan otot melebihi batas maksimal keregangan otot.

Otot berkontraksi untuk mencegah gerakan sendi yang tak diinginkan (bersifat komplementer dgn otot agonist),

Otot berkontraksi untuk mencegah gerakan sendi yang tak diinginkan (bersifat komplementer dgn otot agonist), sehingga otot agonis dapat menggerakkan bagian distalnya sesuai kehendak : otot synergist • Otot berkontraksi untuk menstabilkan bagian proximal extremitas, sewaktu bagian distalnya digerakkan : otot fixator

Kerja otot • kontraksi memendek (gaya otot, panas) – kontraksi cepat – unit motoris

Kerja otot • kontraksi memendek (gaya otot, panas) – kontraksi cepat – unit motoris (tipe cepat : tipe II, cepat lelah, anaerobik), – kontraksi lambat (tipe lambat: tipe I, tahan lelah, aerobik) • Otot dikontraksikan atas perintah langsung oleh kehendak: otot agonist/prime mover • Otot berrelaksasi karena ada kontraksi otot agonist: otot antagonist (relaksasi = memanjang)

Fungsi Otot l l Otot penggerak utama: otot yang menghasilkan gerakan (pada arah yang

Fungsi Otot l l Otot penggerak utama: otot yang menghasilkan gerakan (pada arah yang diinginkan) Otot antagonis: otot yang menghaluskan dan mengendalikan kecepatan/kekuatan gerak Otot fiksasi: otot yang menstabilan sendi, memelihara sikap dan posisi sendi Otot sinergis: bentuk khusus otot fiksasi yang berfungsi melawan gerak sendi yang tak diinginkan pada sikap otot penggerak utama

Role of Muscles Agonist Antagonist Stabilizer Synergist Neutralizer

Role of Muscles Agonist Antagonist Stabilizer Synergist Neutralizer

Flexion of the wrist: l Agonists: m. flexor carpi radialis & ulnaris l Antagonists:

Flexion of the wrist: l Agonists: m. flexor carpi radialis & ulnaris l Antagonists: m. extensorum (of the wrist) l Synergists: m. flexor digitorum l Fixator: m. triceps brachii

Flexion of the wrist agonists antagonists synergist fixator

Flexion of the wrist agonists antagonists synergist fixator

The Joints u u Joints are formed by two or more bones connected by

The Joints u u Joints are formed by two or more bones connected by thick tissues. The ends of bones are covered by cartilage to prevent bone-to-bone contact. Many joints are enclosed by a capsule that produces lubricant. Arthritis is a disease that causes joint inflammation.

Ligaments u Connects bones to bones u Both ligaments and tendons are made of

Ligaments u Connects bones to bones u Both ligaments and tendons are made of collagen u Ligaments are a flat sheet of collagen fibers in differing orientations with lots of nerves and blood vessels u Sprains are a tearing of the ligament

Tendons Connects muscles to bones u Are made of collagen fibers running in the

Tendons Connects muscles to bones u Are made of collagen fibers running in the same direction like a rope surrounded by a lubricating sheath u Have few blood vessels u Strains are tearing apart of tendon fibers u

Tendon Problems Besides strains, other tendon problems: – Tendinitis – inflamed tendon – Tenosynovitis

Tendon Problems Besides strains, other tendon problems: – Tendinitis – inflamed tendon – Tenosynovitis – swelling from excess synovial fluid; causes pain to sheath; heals slowly – Stenosing tenosynovitis – constricted sheath – Trigger finger – tendon locked in swollen sheath – Elbow problems – unsheathed tendons; golfer’s elbow (inner arm), tennis elbow (outer arm) – Deformation – cannot easily recover from >6% – Rupture – deformation above 8 -10%

ARTICULATIO • Sendi, arthrosis, joints, junction • Hubungan antar unsur skeletal (tulang/cartilago) • Alat

ARTICULATIO • Sendi, arthrosis, joints, junction • Hubungan antar unsur skeletal (tulang/cartilago) • Alat gerak pasif • Arthrologi KLASIFIKASI Berdasar ada-tidaknya gerakan 1. Synarthrosis : tidak ada gerakan 2. Amphiarthrosis: sedikit gerakan 3. Diartrosis: gerakan bebas

Types of Joints Synarthroidial (immovable) l Example: Cranial sutures

Types of Joints Synarthroidial (immovable) l Example: Cranial sutures

Types of Joints Amphiarthroidial (slightly movable) l Syndesmosis l Ex. - tib. /Fib l

Types of Joints Amphiarthroidial (slightly movable) l Syndesmosis l Ex. - tib. /Fib l Synchondrosis l Ex. - symphysis pubis

Types of Joints Diarthrodial l Arthrodial (gliding) l Condyloidal (ball & socket) l Enarthodial

Types of Joints Diarthrodial l Arthrodial (gliding) l Condyloidal (ball & socket) l Enarthodial (multiax. ball & socket) l Ginglymus (hinge) l Sellar (saddle) l Trochoidal (pivot)

Types of Joints Ball-and-socket – a large round ended bone fits into the hollow

Types of Joints Ball-and-socket – a large round ended bone fits into the hollow of another; allows swinging/rotating motion. Ex. - hips, shoulders u Hinge – operates like door hinge. Ex. – knees u Pivot – allows rotation. Ex. – elbow (can rotate palm up or down) u Fixed – don’t move, except to absorb shock. Ex. - skull u

Berdasar jenis jaringan/struktur penghubung 1. Articulatio fibrosa : Jaringan kollagen – Synostosis – Syndesmosis

Berdasar jenis jaringan/struktur penghubung 1. Articulatio fibrosa : Jaringan kollagen – Synostosis – Syndesmosis – Gomphosis 2. Articulatio cartilaginea : cartilago 3. Articulatio synovialis : ruang berstruktur /cavitas synovialis

Articulatio synovialis (diarthrosis) • Gerakan bebas : Diarthrosis • Dicirikan dengan 4 hal: Cavitas

Articulatio synovialis (diarthrosis) • Gerakan bebas : Diarthrosis • Dicirikan dengan 4 hal: Cavitas synovialis Cartilago articularis Membrana synovialis Capsula articularis • Axis sendi dan gerakan Axis transversal – flexi & extensi Axis longitudinal – rotasi Axis sagittal – abduksi & adduksi

Klasifikasi: • Berdasar jumlah axis: Uniaxial/monoaxial Biaxial Poliaxial • Berdasrkan jumlah gerak/derajat kebebasan Derajat

Klasifikasi: • Berdasar jumlah axis: Uniaxial/monoaxial Biaxial Poliaxial • Berdasrkan jumlah gerak/derajat kebebasan Derajat kebebasan Satu Derajat kebebasan dua Derajat kebebasan tiga

 • Berdasarkan tulang penyusun articulatio simplex Articulatio composite/kompleks Berdasar bentuk permukaan yang bersendi

• Berdasarkan tulang penyusun articulatio simplex Articulatio composite/kompleks Berdasar bentuk permukaan yang bersendi Articulatio plana Articulatio sellaris (saddle joint, pelana) Ginglymus (hinge joint, engsel) Articulatio trochoidea (pivot joint, putar, pasak) Articulatio condyloidea Articulatio ellipsoidea Artic. spheroidea (ball &socket joint, globoidea)

Articulatio temporomandibularis jenis : art. Synovialis § pembentuk : § fossa mandibularia § caudal:

Articulatio temporomandibularis jenis : art. Synovialis § pembentuk : § fossa mandibularia § caudal: caput mandibula § mempunyai discus articularis, melekat pada condylus § capsula articularis longgar § ligamentum : temporomandibulare, sphenomandibulare, stylomandibulare § luksasi : kesleo (caput mandibulae bergeser kedepan) § reposisi : menekan molar kearah bawah, jari yg lain mengangkat dagu ke dorsosuperior § inervasi : serabut sensorik n. auriculotemporalis & n. massetericus § Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi

Contoh Kasus Membrum Superius Lesi plexus brachialis • A 32 -year-old woman delivered a

Contoh Kasus Membrum Superius Lesi plexus brachialis • A 32 -year-old woman delivered a large baby vaginally after some difficulty with her labor. Her prenatal course was complicated by diabetes, which occurred during pregnancy. At delivery, the infant’s head emerged, but the shoulders were “stuck” behind the maternal symphysis pubis, requiring the obstetrician to apply some effort and maneuvers to free up the infant’s shoulders and complete the delivery. The infant was noted to have a good cry and pink color but was not moving its right arm. – What is the most likely diagnosis? – What is most likely etiology for this condition? – What is the likely anatomical mechanism for this disorder? Toy, E. C. , Ross, L. M. , et al. , 2005, Cases File. TM: Gross Anatomy, The Mc. Graw. Hill Companies, Inc. Page 9 -15.

Lesi plexus brachialis. . . (lanjutan)

Lesi plexus brachialis. . . (lanjutan)

Lesi plexus brachialis. . . (lanjutan) • Tujuan belajar kasus: – Menjelaskan segmen medula

Lesi plexus brachialis. . . (lanjutan) • Tujuan belajar kasus: – Menjelaskan segmen medula spinalis, menyebutkan cabang terminal dan defisit sensorik maupun motorik pada lesi plexus brachialis

plexus brachialis • Asal terbanyak saraf ekstremitas • Dari leher meluas ke axilla •

plexus brachialis • Asal terbanyak saraf ekstremitas • Dari leher meluas ke axilla • Penggabungan rami anterior n. spinalis C 5 -8 dan sebagian besar ramus anterior nervi spinalis T 1. • Memasuki leher bercabang: Trunkus superior, medius dan inferior. • Di dorsal clavicula, trunkus terpecah mjd divisi anterior & posterior. – Fasciculus posterior, lateralis dam medialis

Lesi plexus brachialis. . . (lanjutan) • Lesi pada bagian kranial plexus brachialis pelebaran

Lesi plexus brachialis. . . (lanjutan) • Lesi pada bagian kranial plexus brachialis pelebaran sudut leher dan bahu – Lesi utama pada n. axillaris, n. musculocutanues, n. suprascapular & n. pd otot subclavia – Posisi ektremitas superior yg khas waiter’s tip position • Ekstremitas superior di sisi tubuh dalam sika ekstensi dan endorotasi • Lesi pada bagian kaudal plexus – Lesi pada trunkus inferius plexus brachialis (C 8 T 1). – Dapat menarik lepas radix anterior dan posterior n. spinalis dari medula spinalis – Gejala lesi sesuai “keparahan/luas” lesi syaraf – Al: Klumpke’s palsy, claw hand.

Contoh Kasus Membrum Superius: Lesi Nervus Radialis • A 32 -year-old man involved in

Contoh Kasus Membrum Superius: Lesi Nervus Radialis • A 32 -year-old man involved in a motor vehicle accident. He used three-point restraints and was driving a sedan. The driver of a pick-up truck ran a stop sign while going at approximately 45 mph and “T-boned” the patient’s vehicle on the driver’s side. Tha patient has multiple injuries including a displaced fracture of the left humerus. He complain of an inability to open his left hand loss of sensation to a portion of his left hand. – What is the most likely diagnosis? – What is the likely mechanism of the injury? – What portion of the left hand is likely to have sensory deficit? Toy, E. C. , Ross, L. M. , et al. , 2005, Cases File. TM: Gross Anatomy, The Mc. Graw. Hill Companies, Inc. Page 17 -22.

Hasil Ro brachium

Hasil Ro brachium

Lesi Nervus Radialis. . . (lanjutan)

Lesi Nervus Radialis. . . (lanjutan)

Lesi nervus radialis. . . (lanjutan) • Tujuan belajar kasus: – Menjelaskan asal, alur

Lesi nervus radialis. . . (lanjutan) • Tujuan belajar kasus: – Menjelaskan asal, alur dan percabangan nervus radialis serta inervasi otot dan regio kulit. – Menjelaskan vaskularisasi pada ektremitas superius – Menjelaskan asal, alur dan percabangan lima cabang utama plexus brachialis serta inervasi otot dan regio kulit.

Lesi nervus radialis. . . (lanjutan) • 4 Syaraf utama melalui lengan atas: –

Lesi nervus radialis. . . (lanjutan) • 4 Syaraf utama melalui lengan atas: – N. medianus, n. musculocutaneus, n. ulnaris dan n. radialis – N. medianus & n. ulnaris tanpa melepaskan percabangan melintas ke distal pada sisi medial lengan atas dan memasuki lengan bawah. – N. Radialis: – Inervasi otot kompartemen posterior (ekstensor) pd lengan atas

Lesi nervus radialis. . . (lanjutan) • Sebaran percabangan syaraf lengan bawah pd kulit

Lesi nervus radialis. . . (lanjutan) • Sebaran percabangan syaraf lengan bawah pd kulit : –n. medianus (1, 2) –n. ulnaris (3, 4) –n. radialis (5, 6) –n. musculocutanues (7) –Caban Fasciculus medialis plexus brachialis (8)

Lesi nervus radialis. . . (lanjutan)

Lesi nervus radialis. . . (lanjutan)

Lesi nervus radialis. . . (lanjutan) • Wrist drop: – Tangan terkulai – Ketidakmampuan

Lesi nervus radialis. . . (lanjutan) • Wrist drop: – Tangan terkulai – Ketidakmampuan mengektensikan pergelangan tangan dan jari -jari tangan – Lesi n. radialis • Claw Hands: – Tangan cakar – Kesulitan mengepal, tidak dapat menggerakkan jari ke -4 & 5 pd artic interphalanges distales

Lesi nervus radialis. . . (lanjutan) • Arteri brachialis: –Pemasok utama lengan atas. –Cabang

Lesi nervus radialis. . . (lanjutan) • Arteri brachialis: –Pemasok utama lengan atas. –Cabang a. axillaris –Fossa cubiti tekanan sistolik pd pengukuran tekanan darah –Anastomosis arterial sekitar siku di distal a. collateralis ulna inferior –Sumbatan / robekkan a. brachialis kegawatan bedah • Kontraktur iskemik volkmann

MEMBRUM INFERIUS: Kasus Dislokasi Panggul • A 37 year-old male accountant is picked up

MEMBRUM INFERIUS: Kasus Dislokasi Panggul • A 37 year-old male accountant is picked up by his wife at his office. He gets into the passenger seat of their automobile and turns to get the set safety belt as his wife begins to exit the parking lot. Another vehicle entering the lot strikes their vehicle head on, and he is thrown forward by the sudden deceleration. His left knee strike the dashboard violently, and he feels a painful pop in his left hip. After ambulance transport to the hospital emergency department, he is noted to have great pain in the left region. Compared with the right leg, he is noted to have shortened left lower limb that is adducted and medially rotated. There is a painful mass in the lateral gluteal region. – What is the most likely diagnosis? – What are the structure involved in this injury? – What clinically important structure at potential risk? Toy, E. C. , Ross, L. M. , et al. , 2005, Cases File. TM: Gross Anatomy, The Mc. Graw. Hill Companies, Inc. Page 45 -50.

Dislokasi Pinggul. . . (lanjutan) • Tujuan belajar kasus: – Menjelaskan anatomi articulatio coxae,

Dislokasi Pinggul. . . (lanjutan) • Tujuan belajar kasus: – Menjelaskan anatomi articulatio coxae, yang meliputi paroximal femur, kapsul dan ligamentum sendi serta acetabulum. – Menjelaskan gambaran n. isciadicus dan kaitanya dengan articulatio coxae.

 • Articulatio Coxae – Dibentuk acetabulum & caput femoris. – Diperkuat ligamentum: •

• Articulatio Coxae – Dibentuk acetabulum & caput femoris. – Diperkuat ligamentum: • Iliofemorale (pars lateralis & medialis) • Pubocapsulare • Ischiocapsulare • Teres capitis • Zona orbicularis

Kapita Selekta Kasus Anatomi Klinis : Musculoskeletal Dirwan Suryo Soularto Bagian Anatomi FKIK UMY

Kapita Selekta Kasus Anatomi Klinis : Musculoskeletal Dirwan Suryo Soularto Bagian Anatomi FKIK UMY Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi

 • Seorang atlit gulat menahan kekuatan eksternal pada lutut. Apakah ligamen berikt ini

• Seorang atlit gulat menahan kekuatan eksternal pada lutut. Apakah ligamen berikt ini yang mencegah terjadinya abduksi tungkai bawah pada lutut? – – – Polpliteum oblik Kolateral medial Krusiatum anterius Krusiatum posterius

 • Seorang pasien menahan kekuatan ekternal pada lutut. Manakah jaringan ikat berikut yang

• Seorang pasien menahan kekuatan ekternal pada lutut. Manakah jaringan ikat berikut yang mencegah perpindahan tibia pada femur ke arah posterior? – – – Lig. Kolateral medial Popliteum oblik Krusiatum anterius Krusiatum posterius

Dislokasi Bahu § Seorang atlit layang gantung berusia 28 tahun, saat mendarat dalam posisi

Dislokasi Bahu § Seorang atlit layang gantung berusia 28 tahun, saat mendarat dalam posisi tidak tepat sehingga lengat atas kiri terhentak dengan kuat. Ia mengeluh nyeri bahu yang luar biasa dan lengan kiri bergantung ke bawah dengan sedikit eksorotasi. Anggota gerak kiri tidak dapat digerakkan karena nyeri. Foto radiografi tidak menunjukkan adanya fraktur, tetapi kaput humerus tumpang tindih pada kolum skapula. § § Diagnosa apa yang paling mungkin? Saraf apa yang mengalami cedera? Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi

§ Hubungan Klinis § Diskusi § Contoh Soal terkait Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan,

§ Hubungan Klinis § Diskusi § Contoh Soal terkait Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi

Soal § Pada kasus di atas, persendian apakah yang menghubungkan antara anggota tubuh atas

Soal § Pada kasus di atas, persendian apakah yang menghubungkan antara anggota tubuh atas dengan batang tubuh? § Glenohumeral Akromiklavikularis Humeroklavikularis Korakoklavikular § Sternoklavikularis § § § Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi

§ Pada kasus di atas, apakah penyusun stabilitas utama sendi terkait? § § §

§ Pada kasus di atas, apakah penyusun stabilitas utama sendi terkait? § § § Ikatan glenohumerale Lig. Akromioklavikular Otot-otot manset rotator Ikatan kokaroklavikular Lig. korakohumeral Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi

§ Seorang pelembar bisbol mengeluh tidak enak pada daerah bahu. Dokter memperkirakan adanya robekan

§ Seorang pelembar bisbol mengeluh tidak enak pada daerah bahu. Dokter memperkirakan adanya robekan otot manset rotator. Apakah tendo yg paling mungkin terganggu pada kasus ini? § M. Supraspinatus M. Infraspinatus M. Subskapularis M. Teres mayor M. Teres minor § Referensi : Ernest, 2012, Quick Review Anatomi Klinik, ed-2, jilid-1, halaman 107 -113. § § Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi

Cedera N. Radialis • Seorang pengendara mobil dgn sabuk pengaman mengalami KLL. Pengemudi mengalami

Cedera N. Radialis • Seorang pengendara mobil dgn sabuk pengaman mengalami KLL. Pengemudi mengalami fraktur humerus kiri yang bergeser. Ia mengeluh tidak mampu membuka tangan kiri dan kehilangan sensasi sebagian tangan kirinya. – Diagnosa apa yg paling mungkin? – Apakah kemungkinan mekanisme terjadinya cedera – Bagian tangan kiri apa yang mungkin menderita gangguan sensoriknya?

 • Hubungan Klinis • Diskusi • Contoh Soal

• Hubungan Klinis • Diskusi • Contoh Soal

 • Seorang laki-laki 19 tahun, menggunakan kruk selama 3 bulan secara tidak tepat

• Seorang laki-laki 19 tahun, menggunakan kruk selama 3 bulan secara tidak tepat hingga menekan faskikulus posterior pleksus brakhialis. Manakah sarah tepi berikut yg paling mungkin terganggu? – – – N. N. N. Aksilaris Muskulokutaneus Medianus Radialis Ulnaris

 • Seorang laki-laki dinyatakan fraktur pertengahan korpus humerus setelah terjatuh. Apakah pemeriksaan otot

• Seorang laki-laki dinyatakan fraktur pertengahan korpus humerus setelah terjatuh. Apakah pemeriksaan otot yg diperlukan untuk memeriksa keutuhan N. Radialis? – – – Fleksi lengan bawah dan siku Fleksi tangan ada pergelangan tangan Ekstensi tangan pada pergelangan tangan Abduksi jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking Adduksi jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking – Referensi : Ernest, 2012, Quick Review Anatomi Klinik, ed-2, jilid-1, halaman 115 - 136

Soal § Seorang laki-laki jatuh dgn telapak tangan menumpu. Ia mengeluh nyeri yg sangat,

Soal § Seorang laki-laki jatuh dgn telapak tangan menumpu. Ia mengeluh nyeri yg sangat, terutama saat melakukan ekstensi ibu jari dan palpasi dalam di daeraha tabatire anatomique. § § § Apakah diagnosa yg paling mungkin Apakah kerusakan anatomik yg paling mungkin? Referensi : Ernest, 2012, Quick Review Anatomi Klinik, ed-2, jilid-1, halaman 137 - 166 Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi

§ Pada kasus di atas, tulang apakah yg paling mungkin fraktur? § § §

§ Pada kasus di atas, tulang apakah yg paling mungkin fraktur? § § § Skafoideum Lunatum Trikuetrum Pisiform Kapitatum Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi

§ Apakah tulang karal yg paling mungkin disklokasi? § § § Skafoideum Lunatum Trikuetrum

§ Apakah tulang karal yg paling mungkin disklokasi? § § § Skafoideum Lunatum Trikuetrum Hamatum Kapitatum Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi

§ Pasien diduga mengalami robekkan hebat di lig. Kolateral medial pergelangan tangan. Peningkatan gerak

§ Pasien diduga mengalami robekkan hebat di lig. Kolateral medial pergelangan tangan. Peningkatan gerak pergelangan tangan berikut manakah yg sesuai dengan dugaan robekkan tsb? § § § Fleksi Ekstensi Abduksi Adduksi Pronasi Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi

§ Saat jatuh menapak pada pergelangan tangan, manakah struktur berikut yg meneruskan gaya dari

§ Saat jatuh menapak pada pergelangan tangan, manakah struktur berikut yg meneruskan gaya dari tulang radius menuju tulang ulna? § § § Fibrokartilago berbentuk persegitiga Membran interosesa Tulang skfoideum Lig. Kolateral ulnar Lig. Kolateral ulna Referensi : Ernest, 2012, Quick Review Anatomi Klinik, ed-2, jilid-1, halaman 137 - 154 Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian Anatomi

 • Seorang wanita, 67 tahun mengalami fraktur pada kollum sirurgikum humeri karena terjatuh

• Seorang wanita, 67 tahun mengalami fraktur pada kollum sirurgikum humeri karena terjatuh dengan tumpuan siku dan lengan berada dalam sikap abduksi. Apakah otot yang berisiko mengalami atrofi? – – – M. korakobrakialis M. infraspinatus M. trisep brakii M. bisep brakii M. deltoideus

 • Seorang wanita, usia 40 tahun mengeluh amat lemah untuk melakukan fleksi pada

• Seorang wanita, usia 40 tahun mengeluh amat lemah untuk melakukan fleksi pada artikulasio kubiti dan supinasi lengan bawah. Pasien juga mengeluh kehilangan sensibilitas pada permukaan lateral lengan bawah. Apakah otot yang paling mungkin mengalami gangguan pada kasus tersebut? – – – M. M. M. pronator kuadratus dan m. supinator korakobrakialis dan m. bisep brakii ankoneus dan m. pronator teres brakialis dan m. brakioradialis trisep brakii dan m. supinator

 • Seorang perempuan, usia 17 tahun melakukan usaha bunuh diri dengan mengiris pergelangan

• Seorang perempuan, usia 17 tahun melakukan usaha bunuh diri dengan mengiris pergelangan tangannya. Dokter memperkirakan, sayatan tersebut mengenai n. medianus. Manakah otot berikut ini yang kemungkinan asih dapat berfungsi dengan baik? – – – M. oponen polisis M. fleksor polisis brevis M. abduktor polisis brevis Otot lumbrikalis jari telunjuk dan jari tengah Otot lumbrikasli jari manis dan jari kelingking

 • Seorang laki-laki, usia 10 tahun didiagnosis mendenderita cedera bagian atas pleksus brakialis

• Seorang laki-laki, usia 10 tahun didiagnosis mendenderita cedera bagian atas pleksus brakialis sebelah kanan setelah terjatuh dari pohon. Pasien mengeluh lengan atas kanannya tidak bisa abduksi. Apakah otot yang paling terkait dengan kondisi pasien tersebut? – – – M. M. M. deltoideus dan m. bisep brakii deltoideus dan m. infraspinatus deltoideus dan m. supraspinatus dan m. infraspinatus korakobrakialis dan m. spuraspinatus

 • Seorang pemain sepakbola saat berlari menggiring bola terjatuh dengan tungkai kanan terpuntir.

• Seorang pemain sepakbola saat berlari menggiring bola terjatuh dengan tungkai kanan terpuntir. Pemain kesakitan dan tidak dapat berdiri sehingga ditandu pada posisi duduk dengan lutut fleksi. Lutut kanan tampak bengkak dan tampak tungkai bawah mengalami pergeseran beberapa sentimeter ke arah depan. Apakah ligamen berikut ini yang kemungkinan mengalami lesi pada kasus tersebut? – – – Kolateral tibialis Kolateral fibularis Krusiatum anterius Krusiatum posterius Popliteum arkuatum

 • Seorang atlit gulat menahan kekuatan eksternal pada lutut. Apakah ligamen berikt ini

• Seorang atlit gulat menahan kekuatan eksternal pada lutut. Apakah ligamen berikt ini yang mencegah terjadinya abduksi tungkai bawah pada lutut? – – – Polpliteum oblik Kolateral medial Krusiatum anterius Krusiatum posterius

 • Seorang pasien menahan kekuatan ekternal pada lutut. Manakah jaringan ikat berikut yang

• Seorang pasien menahan kekuatan ekternal pada lutut. Manakah jaringan ikat berikut yang mencegah perpindahan tibia pada femur ke arah posterior? – – – Lig. Kolateral medial Popliteum oblik Krusiatum anterius Krusiatum posterius

Pustaka • Ernest. , W. A. , 2012, Quick Review Anatomi Klinik, Jilid 1&2,

Pustaka • Ernest. , W. A. , 2012, Quick Review Anatomi Klinik, Jilid 1&2, Binarupa Aksara, Publisher. • Moore, K. L. , Agur, A. M. R. , 2002, Anatomi Klinis Dasar, Penerbit EGC, Jakarta. Halaman 217 -341. • Van De Graaff, 2001, Human Anatomy, 6 th-ed. (e-book), Chapter 7 -10. The Mc. Graw-Hill. • White, JS. , 2006, Gross Anatoy, USMLE Road Map, Lange Medical Books/Mc. Graw-Hill, New York.

Doa Penutup

Doa Penutup