TEORITEORI KEPRIBADIAN TEORI PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD 1 Id
TEORI-TEORI KEPRIBADIAN TEORI PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD 1. Id Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Menurut Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama kepribadian. Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan segera dari semua keinginan, dan kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak puas langsung, hasilnya adalah kecemasan negara atau ketegangan. Sebagai contoh, peningkatan rasa lapar atau haus harus menghasilkan upaya segera untuk makan atau minum. id ini sangat penting awal dalam hidup, karena itu memastikan bahwa kebutuhan bayi terpenuhi. Jika bayi lapar atau tidak nyaman, ia akan menangis sampai tuntutan id terpenuhi.
TEORI-TEORI KEPRIBADIAN SIGMUND FREUD 2. Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani dengan realitas. Menurut Freud, ego berkembang dari id dan memastikan bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata. Fungsi ego baik di pikiran sadar, prasadar, dan tidak sadar. Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk memuaskan keinginan id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai. Prinsip realitas beratnya biaya dan manfaat dari suatu tindakan sebelum memutuskan untuk bertindak atas atau meninggalkan impuls. Ego juga pelepasan ketegangan yang diciptakan oleh impuls yang tidak terpenuhi melalui proses sekunder, di mana ego mencoba untuk menemukan objek di dunia nyata yang cocok dengan gambaran mental yang diciptakan oleh proses primer id’s.
TEORI-TEORI KEPRIBADIAN 3. SUPEREGO Komponen terakhir untuk kepribadian adalah superego. SIGMUND FREUD mengembangkan Superego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat – kami rasa benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian
Teori-Teori Sifat (Trait Theories) Teori sifat ini dikenal sebagai teori-teori tipe (type theories) yang menekankan aspek kepribadian yang bersifat relatif stabil atau menetap. Tepatnya, teori-teori ini menyatakan bahwa manusia memiliki sifat atau sifat-sifat tertentu, yakni pola kecenderungan untuk bertingkah laku dengan cara tertentu Allport membedakan antara sifat umum (general trait) dan kecenderungan pribadi (personal disposition). SIFAT UMUM adalah dimensi sifat yang dapat membandingkan individu satu sama lainnya. KECENDERUNGAN PRIBADI dimaksudkan sebagai pola atau konfigurasi unik sifat-sifat yang ada dalam diri individu.
TEORI KEPRIBADIAN BEHAVIORISME Menurut Skinner, individu adalah organisme yang memperoleh perbendaharaan tingkah lakunya melalui belajar. Skinner telah menguraikan sejumlah teknik yang digunakan untuk mengontrol perilaku PENGEKANGAN FISIK (PSYCAL RESTRAINTS) Menurut skinner, kita mengntrol perilaku melalui pengekangan fisik. Misalnya, beberapa dari kita menutup mulut untuk menghindari diri dari menertawakan kesalahan orang lain. Orang kadang-kadang melakukannya dengan bentuk lain, seperti berjalan menjauhi seseorang yang tealh menghina ita agar tidak kehilangan kontrol dan menyerang orang tersebut secara fisik.
TEORI KEPRIBADIAN BEHAVIORISME BANTUAN FISIK (PHYSICAL AIDS) Kadang-kadang orang menggunakan obat-obatan untuk mengontrol perilaku yang tidak dinginkan. Misalnya, pengendara truk meminum obat perangsang agar tidak mengatuk saat menempuh perjalanan jauh. Bantuan fisik bisa juga digunakan untuk memudahkan perilaku tertentu, yang bisa dilihat pada orang yang memiliki masalah penglihatan dengan cara memakai kacamata. MENGUBAH KONDISI STIMULUS (CHANGING THE STIMULUS CONDITIONS) Suatu tekhnik lain adalah mengubah stimulus yang bertanggung jawab. Misalnya, orang yang berkelebihan berat badan menyisihkan sekotak permen dari hadapannya sehingga dapat mengekang diri sendiri.
MEMANIPULASI KONDISI EMOSIONAL (MANIPULATING EMOTIONAL CONDITIONS) Skinner menyatakan terkadang kita mengadakan perubahan emosional dalam diri kita untuk mengontrol diri. Misalnya, beberapa orang menggunakan tekhnik meditasi untuk mengatasi stess MELAKUKAN RESPONS-RESPONS LAIN (PERFORMING ALTERNATIVERESPONSES) Menurut Skinner, kita juga sering menahan diri dari melakukan perilaku yang membawa hukuman dengan melakukan hal lain. Misalnya, untuk menahan diri agar tidak menyerang orang yang sangat tidak kita sukai, kita mungkin melakukan tindakan yang tidak berhubungan dengan pendapat kita tentang mereka.
MENGUATKAN DIRI SECARA POSITIF (POSITIF SELF -REINFORCEMENT) Salah satu teknik yang kita gunakan untuk mengendalikan perilaku menurut Skinner, adalah positive self-reinforcement. Kita menghadiahi diri sendiri atas perilaku yang patut dihargai. Misalnya, seorang pelajar menghadiahi diri sendiri karena telah belajar keras dan dapat mengerjakan ujian dengan baik, dengan menonton film yang bagus. MENGHUKUM DIRI SENDIRI (SELF PUNISHMENT) Akhirnya, seseorang mengkin menghukum diri sendiri karena gagal mencapai tujuan diri sendiri. Misalnya, seorang mahasiswa menghukum dirinya sendiri karena gagal melakukan ujian dengan baik dengan cara menyendiri dan belajar kembali dengan giat.
Persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak. Persepsi merupakan interpretasi unik dari suatu situasi, bukan rekaman situsi. Jadi persepsi bisa jadi berbeda dengan realita Tidak ada seorangpun karyawan yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang sama, maka dari situasi/ rangsangan yang sama bisa menghasilkan reaksi dan perilaku yang berbeda
PERSEPSI Vs SENSASI Istilah persepsi sering dikacaukan dengan sensasi. Sensasi hanya berupa kesan sesaat, saat stimulus baru diterima otak dan belum diorganisasikan dengan stimulus lainnya dan ingatan-ingatan yang berhubungan dengan stimulus tersebut. Misalnya meja yang terasa kasar, yang berarti sebuah sensasi dari rabaan terhadap meja Sebaliknya persepsi memiliki contoh meja yang tidak enak dipakai menulis, saat otak mendapat stimulus rabaan meja yang kasar, penglihatan atas meja yang banyak coretan, dan kenangan di masa lalu saat memakai meja yang mirip lalu tulisan menjadi jelek
JENIS PERSEPSI Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan yaitu mata. Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi secara umum Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga Persepsi perabaan Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera takjil yaitu kulit Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciumannya yaitu hidung Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah
PROSES PERSEPSI Stimulus lingkungan Seleksivitas Persepsi Penafsiran Stimulus Organisasi Perseptual Persepsi
SELEKSIVITAS PERSEPSI Seleksivitas persepsi berhubungan dengan pemilihan stimulus dari berbagai faktor eksternal dan internal yang mendapat perhatian individu PERHATIAN EKSTERNAL 1. Itensitas, semakin hebat stimulus lingkungan, semakin lebih diperhatikan 2. Ukuran, semakin besar obyek semakin mungkin dirasakan 3. Kontras, stimulus yang muncul berlawanan dengan latar belakang atau yg tidak diharapkan akan memperoleh perhatian 4. Pengulangan, stimulus yang muncul brulang lebih diperhatikan daripada yang cuma sekali 5. Gerakan, obyek yang bergerak lebih diperhatikan daripada benda tidak bergerak 6. Baru dan familier, situasi eksternal yang baru dan familier akan lebih menarik perhatia
PERHATIAN INTERNAL Beberapa faktor dalam diri seseorang yang mempengaruhi selektivitas persepsi antara lain; pengetahuan, motivasi, kepribadiannya
PRINSIP ORGANISASI PERSEPTUAL Prinsip Figur-Dasar, objek yang ditanggapi muncul terpisah dari latar belakang umum objek tersebut
PRINSIP PENGELOMPOKAN PERSEPSI, ada kecenderungan dalam mengelompokkan beberapa stimulus secara bersama-sama dalam pola yang dapat dikenali. Caranya; Closure, yaitu menanggapi secara keseluruhan dengan menutup celah yang tidak terisi dari input sensori. Kontinuitas, dimana orang cenderung dapat menerima urutan atau pola berkelanjutan Proksimitas, kelompok stimulus yang berdekatan ditanggapi sebagai pola keseluruhan Kesamaan, semakin besar kesamaan stimulus, semakin besar untuk dianggap sebagai satu kelompok umum
KONSTANSI PERSEPTUAL, memberikan rasa stabilitas dalam dunia yang selalu berubah. Ø Ukuran, bentuk, warna, keterangan, dan lokasi objek cukup konstan tanpa memedulikan informasi yang diterima oleh indera. Ø Konstansi persepsi dihasilkan dari pola tanda yaitu bagian yang paling dipelajari KONTEKS PERSEPTUAL, suatu stimulus baru mempunyai arti dan nilai bila ditempatkan pada konteksnya. Konteks memberikan arti dan nilai untuk menyederhanakan stimulus, obyek, peristiwa, situasi, dan orang lain dalam lingkungan
- Slides: 21