PROBLEMA MUTU STAI SYAMSUL ULUM M Budi Djatmiko

PROBLEMA MUTU STAI SYAMSUL ‘ULUM M. Budi Djatmiko KETUA STAI SYAMSUL ‘ULUM GUNUNGPUYUH SUKABUMI DR. K. H. SYAFRUDIN AMIR, M. M.






AWAS BAHAYA PENJAJA IJAZAH PALSU ABAL BODONG


University of Sumatera

University of California Berkeley.

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

Pendahuluan Kompete nsi Kiner ja Perse psi pihak lain Reput asi Observasi stakehold ers Waktu panjang Integritas Akademik

Pendahuluan q. Mutu pendidikan tinggi adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan Standar Pendidikan Tinggi yang terdiri atas Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi.

Pendahuluan Mutu Pendidika n Tinggi Mutu Standar Internasional Sasaran Kinerja PT Standar PT Kinerja PT rata nasional Standar PT Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Manajemen Mutu(1) • Kenapa mutu pendidikan tinggi sangat penting? • Daya saing bangsa tergantung kepada mutu pendidikan tinggi • Keterbatasan sumber: dana, SDM • Manajemen Mutu • Seluruh aktivitas dan fungsi yang dijalankan untuk memperoleh output dengan mutu yang sesuai dengan yang telah ditetapkan • Pendekatan/paradigma manajemen mutu: orientasi output dan orientasi proses

Manajemen Mutu(2) Paradigma Manajemen Mutu Input Output tidak bisa diperbaiki. Proses bisa diperbaiki Proses Berbasis standar Output konsisten Quality improvement Pengendalian pada proses dan input Penanggungjaw ab adalah semua pihak Output Pemeriksaan pada output Penanggungja wab berada pemeriksa 16

Manajemen Mutu(3) Orientasi output Orientasi proses

Manajemen Mutu Pendidikan Tinggi(1) Proses Pembelaj aran Manajemen berorientasi output Ujian Lokal Ujian Negara (Seolah-olah) Negara sebagai satu -satunya penanggungjawab

Manajemen Mutu Pendidikan Tinggi(2) Ujian Negara Terdaftar Diakui Disamak an PT berwenang untuk menerima mahasiswa, menyelenggaraka n proses belajar dan menerbitkan ijazah Wajib lapor, selambatnya 1 bulan sejak semester berakhir 2001 Kepmendiknas nomor 184/U/2001 tentang Pedoman Kepdirjen nomor 08/Dikti/Kep/2002 tentang Petunjuk Teknis KMDN no.

Manajemen Mutu Pendidikan Tinggi(5) • Kebijakan Ditjen Dikti: • UU nomor 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi • Permendikbud nomor 49/2014 (SN Dikti), 50/2014 (SPM Dikti), 87/2014 (Akreditasi) • Pangkalan Data Pendidikan Tinggi • Lembaga layanan Pendidikan Tinggi • Pembersihan data dosen PNS KL non Kemendikbud, Guru • Dosen tetap vs. dosen tidak tetap • NIDN, NUPN, NIDK • Linearity

Manajemen Mutu Pendidikan Tinggi(6) • Jabatan akademik • Rasio dosen-mahasiswa • Penonaktifan program studi/perguruan tinggi • Pencabutan izin penyelenggaraan prodi/PT • Satgas Ijazah Palsu

Manajemen Mutu Pendidikan Tinggi(7) KK NI 9 8 7 6 5 4 3 2 1 ACUAN Ketrampilan khusus sikap ACUA N STANDA R DIKTEND IK STANDA R ISI MENCAPAI Pengetahua n dirumuskan oleh forum prodi sejenis atau pengelola prodi (dlm hal tdk memiliki forum Prodi) dan ditetapkan dalam SK Dirjen Ketrampilan umum MENCA -PAI STANDA R SARPRA S STANDA R PROSES STANDAR PENGELO -LAAN STANDAR PENILAIA N STANDAR PEMBIAYAA N dirumuskan sesuai jenis dan jenjang program studi, dicantumkan pada Lampiran SN DIKTI, dan dapat ditambahkan oleh Perguruan Tinggi 22 Tim Belmawa Dikti

Manajemen Mutu Pendidikan Tinggi(8) Standar Mutu Internasional Standar Mutu Nasional Standar Mutu Perguruan Tinggi Organisasi Profesi Industri

Manajemen Mutu Pendidikan Tinggi(9) Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Sistem Pengemban gan SDM Sistem Keuanga n Sasaran Sistem Kinerja Perencana PT an Sistem Akadem ik Sistem Sarpra s

Permasalahan Prodi/PT(1) • Laporan akademik • Program studi (Prodi), selama 4 semester berturut-turut tidak melakukan pelaporan, maka prodi diberi surat peringatan dari Kopertis sebangak 3 kali, dengan sela waktu 3 bulan • Prodi, selama 6 semester berturut-turut tidak melakukan pelaporan, maka prodi dinon-aktifkan • Jika perguruan tinggi (PT) secara agregat selama 6 semester berturut tidak melakukan pelaporan, maka PT dinon-aktifkan

Permasalahan Prodi/PT(2) • Rasio dosen-mahasiswa • Prodi memiliki rasio dosen-mahasiswa 1: >30 (Prodi IPA) atau 1: >45 (Prodi IPS) tetapi 1: ≤ 300 maka prodi akan diberi peringatan sebanyak 3 kali dengan sela waktu 3 bulan. Bila dalam 2 semester tidak melakukan perubahan, maka prodi dinon-aktifkan • Bila prodi memiliki rasio-dosen 1: >300, maka prodi langsung dinon-aktifkan • Bila PT secara agregat memiliki rasio dosen mahasiswa 1: >300, maka PT langsung dinonaktifkan

Permasalahan Prodi/PT(3) • Pelanggaran mencakup dan tidak terbatas pada PDD/PJJ tanpa izin, kelas jauh, Prodi/PT tanpa izin, pemadatan kelas (2 hari), jumlah mahasiswa melebihi kuota (prodi kesehatan/kedokteran), ijazah/gelar palsu, pemindahan mahasiswa. Sanksi meliputi: • Ringan: peringatan dan wasdalbin • Sedang: dinon-aktifkan • Berat: pencabutan izin prodi/PT • Sengketa antar organ yayasan/BP, yayasan dan PT, dosen dan PT, dualisme kepemimpinan

Permasalahan Prodi/PT(4) • Konsekuensi status prodi non-aktif: • Tidak boleh menerima mahasiswa baru untuk tahun akademik baru • Tidak memperoleh layanan dari Kementerian, dalam bentuk beasiswa, akreditasi, pengurusan NIDN, sertifikasi dosen, hibah, kegiatan lain di Kementerian • Tidak memperoleh akses PD Dikti • Konsekuensi status PT non-aktif: • Tidak boleh menerima mahasiswa baru untuk tahun akademik baru • Tidak memperoleh layanan Kementerian, dalam bentuk beasiswa, akreditasi, pengurusan NIDN, sertifikasi dosen, hibah, kegiatan lain di Kementerian • Tidak memperoleh akses PD Dikti • Tidak boleh melakukan wisuda bila terjadi dualisme kepemimpinan dan atau kasus kualifikasi pemimpin yang tidak dapat dipercaya

Prosedur pengaktifan kembali(1) • Laporan Akademik • Verifikasi dan validasi data oleh Kopertis dan PT membuat Pakta Integritas • Masalah rasio dosen-mahasiswa • Rencana penyelesaian oleh PT • Verifikasi dan validasi data oleh Kopertis dan PT membuat Pakta Integritas • Masalah pelanggaran peraturan perundang-undangan: • Surat pernyataan penutupan PDD/PJJ tanpa izin, kelas jauh dan sebagainya yang ditandatangani pimpinan PT dan Yayasan (di atas meterei) dan diketahui/disaksikan oleh Kopertis • Pengumuman di media cetak 10 hari berturut-turut dengan ukuran minimum B 5 terkait penutupan dan pemindahan mahasiswa • Penyampaian data mahasiswa peserta PDD/PJJ tanpa izin, kelas jauh • PT bersama Yayasan membuat Pakta Integritas

Prosedur pengaktifan kembali(2) • Masalah sengketa: • PT, Yayasan dan Kopertis berkoordinasi dalam penyelesaian sengketa

Jadwal Pengaktifan kembali • Januari – Maret: pengajuan pengaktifan PT kepada Kopertis • April – Juli: verifikasi oleh Kopertis • Agustus – November: verifikasi oleh Kementerian • Desember: pengaktifan kembali

Status Perguruan Tinggi(1) PT PTA PTK Tot al Perguruan Tinggi Negeri Swasta Total 121 2986 3107 72 919 991 173 366 3905 4271 PT aktif, PD Dikti, 13 Juli 2015

Status Perguruan Tinggi(2) No. Bentuk PT Status PT Alih Non Alih Merg Aktif Hapus Bentu Aktif Kelola er k 1 Universitas 56 2 2 0 0 1 2 Institut 6 0 2 0 0 0 3 Sekolah Tinggi 230 25 6 8 6 1 4 Akademi 126 15 12 3 4 3 5 Politeknik 29 3 2 2 0 0 TOTAL 447 45 24 13 10 5

Status Perguruan Tinggi(3) No. 1 2 3 4 5 Bentuk PT Universitas Institut Sekolah Tinggi Akademi Politeknik Total Program Studi PT Non Studi PT Aktif Jumlah Prodi Non Aktif 890 51 941 23 13 36 41 7 48 0 0 0 720 59 779 3 33 36 157 28 185 1 30 31 117 11 128 0 11 11 1925 156 2081 27 87 114

Status Perguruan Tinggi(4) Dosen Negeri Swasta Total Mahasiswa Negeri Swasta Total Rasio PT 70. 387 139. 558 PTA 10. 187 5. 035 15. 222 288. 790 50. 906 339. 696 1: 22, 3 PTK 9. 160 - 9. 160 106. 621 - 106. 621 1: 11, 6 Tota l 89. 734 144. 593 209. 945 2. 161. 874 4. 244. 467 6. 406. 341 1: 30, 5 234. 327 2. 557. 285 4. 295. 373 6. 852. 658 1: 29, 2 Total dosen/mahasiswa, PD Dikti, 13 Juli 2015

Kasus(1) • Data jumlah suatu angkatan tertentu meningkat dari tahun ke tahun • Nama mahasiswa fiktif, dan historis pembelajaran tidak ada (FRS, DHMD • Perpindahan mahasiswa tanpa izin; konversi tanpa aturan • Konversi dari pendidikan non-formal ke program studi (pendidikan formal), pendidikan S 1 diselesaikan dalam waktu satu tahun • Pembelajaran D 3 (memiliki izin pendirian prodi) di sebuah PT tetapi memperoleh gelar S 1 (memiliki izin pendirian) dari PT lain yang berada di kota lain (PDD tanpa izin) • Peserta kursus tetapi memperoleh gelar D 3 dari sebuah PT (PDD tanpa izin)

Kasus(2) • PDD tanpa izin, kelas jauh, sekali seminggu (sehari seminggu) untuk program S 1, di tempat belajar yang tidak memenuhi syarat • Perkuliahan dipadatkan 2 hari • Ijazah tanpa proses pembelajaran yang memadai • Ijazah palsu yang diterbitkan oleh lembaga bukan PT dengan mengatasnamakan PT tertentu

Penutup(1) • Perguruan tinggi perlu melakukan penataan institusional, di samping dalam rangka peningkatan mutu penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi, juga dalam rangka tertib administrasi, tatakelola (governance), manajemen (management), dan leadership • Untuk mendukung upaya penataan tersebut, perguruan tinggi perlu membangun basis data, sistem informasi/sistem pendukung keputusan yang memadai • Sistem basis data yang dibangun paling tidak memenuhi sistem pendataan untuk menjalankan standar nasional pendidikan tinggi • Integritas akademik harus menjadi platform penataan institusional

Penutup (2) • Dalam waktu sangat dekat ke depan ini, bagi yang masih bermasalah, standar minimum dosen (rasio dosenmahasiswa) perlu segera diselesaikan

Permenristekdikti No. 13 Tahun 2015 RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Tahun 2015 -2019 • Sumber: • Perpres Nomor 2 Tahun 2015 Disampaikan Pada Sosialisasi Renstra Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi • Tentang • RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL • TAHUN 2015 - 2019 1

41

Strategi RPJMN 2015 -2019 (Terkait Pendidikan Tinggi): Meningkatkan pemerataan akses pendidikan tinggi 42

Strategi RPJMN 2015 -2019 (Terkait Pendidikan Tinggi): Meningkatkan kualitas pendidikan tinggi 43

Strategi RPJMN 2015 -2019 (Terkait Pendidikan Tinggi): Meningkatkan Relevansi & Daya Saing Pendidikan TInggi 44

Strategi RPJMN 2015 -2019 (Terkait Pendidikan Tinggi): Meningkatkan Tata kelola Kelembagaan PT 45

Prioritas RPJMN 1 (2005 - 2009) Menata kembali NKRI, membangun Indonesia yg aman damai, yg adil dan demokratis dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik RPJMN 2 (2010 - 2014) Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan iptek, memperkuat daya saing perekonomian RPJMN 3 (2015 - 2019) RPJMN 4 (2020 - 2024) Mewujudkan Memantapkan masyarakat pembangunan Indonesia yang secara menyeluruh mandiri, maju, adil dgn menekankan dan makmur pembangunan melalui percepatan keunggulan pembangunan di kompetitif segala bidang perekonomian yang berbasis SDA dengan struktur perekonomian yg tersedia, SDM yang kokoh yang berkualitas, berlandaskan serta kemampuan keunggulan iptek kompetitif RPJPN 2005 – 2024 2

Kerangka Logis Pilar Utama Kemenristekdikti LEMBAGA YG BERKUALITAS INOVASI DAYA SAING PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA BERKUALITAS TENAGA KERJA TERAMPIL DIKTI 3

Restrukturisasi Kemristekdikti: Struktur Organisasi Eselon I Staf Ahli Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Sekretariat Jenderal Inspektorat Jenderal Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Kelembagaan IPTEK dan DIKTI Sesuai Perpres No. 13 Tahun 2015 Ditjen Sumber Daya IPTEK dan DIKTI Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan Ditjen Penguatan Inovasi 4

Visi dan Misi Kemenristekdikti 2015 -2019 VISI KEMENRISTEK & DIKTI 2015 -2019 Terwujudnya pendidikan tinggi yang bermutu serta kemampuan iptek dan inovasi untuk mendukung daya saing bangsa MISI KEMENRISTEK & DIKTI 2015 -2019 Meningkatkan akses, relevansi, dan mutu 1. Pendidikan Tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas Meningkatkan kemampuan iptek dan inovasi untuk 2. menghasilkan nilai tambah produk inovasi 5

Tujuan Strategis Kemenristekdikti 2015 -2019 Tujuan Strategis Meningkatnya relevansi, kualitas dan kualitas sumber daya manusia berpendidikan tinggi, serta kemampuan iptek dan inovasi untuk keunggulan daya saing bangsa Sasaran Strategis 5 Menguatnya kapasitas inovasi 1 Meningkatnya kualitas pembelajaran dan mahasiswa pendidikan tinggi 3 2 Meningkatnya relevansi, kualitas & kuantitas Sumber Daya Iptek dan Dikti 4 Meningkatnya relevansi & produktivitas Riset dan Pengembangan Meningkatnya kualitas kelembagaan Iptek & Dikti 6

Indikator dan Target Tujuan Strategis Kemenristekdikti 2015 -2019 Indikator Daya Saing Indeks Inovasi 2015 2016 2017 2018 (peringkat dunia, WEF) 30 29 28 27 26 (Score, WEF) 4, 6 4, 7 4, 8 4, 9 5, 0 2016 2017 2018 2019 2015 2019 (peringkat dunia, WEF) 60 59 58 57 56 (score, WEF) 4, 0 4, 1 4, 2 4, 3 4, 4 Indeks Dikti 7

Target Program Kemenristekdikti (1) Program Pembelajaran dan Kemahasiswaan Target No 1 Indikator Program Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019 26, 86% 28. 16% 29. 54% 31, 07% 32. 56% Nominal Tinggi 2 Jumlah mahasiswa yang berwirausaha 2. 000 2. 500 3. 000 3. 500 4. 000 Nominal 3 Prosentase lulusan bersertifikat kompetensi 55% 60% 65% 70% 75% Nominal 4 Jumlah Prodi terakreditasi unggul 10. 800 12. 000 13. 000 14. 000 15. 000 Kumulatif 5 Jumlah mahasiswa peraih emas tingkat 380 390 405 410 420 Nominal 50% 60% 70% 80% 90% Nominal 17 46 46 Nominal 4. 458 5. 458 7. 000 9. 500 12. 000 Nominal nasional dan internasional 6 Prosentase lulusan yang langsung bekerja 7 Jumlah LPTK yang meningkat mutu penyelenggaraan pendidikan akademik 8 Jumlah calon pendidik mengikuti pendidikan profesi guru 8

Target Program Kemenristekdikti (2) Program Penguatan Kelembagaan No Indikator Program Target Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019 1 Jumlah Perguruan Tinggi masuk top 500 dunia 2 3 3 4 5 Kumulatif 2 Jumlah Perguruan Tinggi berakreditasi A 29 39 53 99 194 Kumulatif 77 100 100 Kumulatif 6 14 27 50 58 Kumulatif 12 15 20 25 30 Kumulatif (Unggul) 3 Jumlah Taman Sains dan Teknologi (TST) yang dibangun 4 Jumal Taman dan Teknologi yang mature (menghasilkan teknologi yang siap untuk diterapkan dalam lingkungan sesungguhnya (Taman Sains), menghasilkan usaha baru secara berkesinambungan (Taman Tekno), melaksanakan riset berkesinambungan, menghasilkan perusahaan pemula dan mampu menarik industri (N-TST) 5 Pusat Unggulan Iptek 9

Target Program Kemenristekdikti (3) Program Penguatan Sumber Daya No Target Indikator Program Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019 1 Jumlah Dosen Berkualifikasi S 3 23. 500 28. 000 32. 500 37. 000 41. 500 Kumulatif 2 Jumlah SDM Dikti yang meningkat 2. 000 Nominal 8. 000 10. 000 Nominal 3. 350 3. 700 4. 800 5. 450 Kumulatif 95 161 366 205 Nominal 126 142 145 149 153 Nominal kompetensinya 3 Jumlah pendidik mengikuti sertifikasi dosen 4 Jumlah SDM Litbang Berkualifikasi 4. 250 Master dan Doktor 5 Jumlah SDM iptek yang meningkat kompetensinya 6 Jumlah Sarpras Lemlitbang dan PTN yang direvitalisasi 10

Target Program Kemenristekdikti (4) Program Penguatan Riset dan Pengembangan Target No Indikator Program Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019 1 Jumlah HKI yang didaftarkan 1. 580 1. 735 1. 910 2. 100 2. 305 Kumulatif 2 Jumlah publikasi internasional 5. 008 6. 229 7. 769 9. 689 12. 089 Nominal 3 Jumlah prototipe R & D 530 632 783 930 1. 081 Nominal 15 15 15 Nominal TRL s. d 6 4 Jumlah prototipe laik industri TRL 7 Program Penguatan Inovasi No 1 Indikator Program Jumlah produk inovasi Target 2015 2016 2017 2018 2019 10 15 20 25 30 Keterangan Nominal Produk hasil litbang yang telah diproduksi 11

Terima Kasih Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia 56

RPJMN 2015 -2019 (Terkait Kemenristekdikti): Resume Strategi, Program/Kegiatan Sasaran dan Indikator Sumber: Perpres Nomor 2 Tahun 2015 Tentang RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL TAHUN 2015 - 2019 57

58

Strategi RPJMN 2015 -2019 (Terkait Pendidikan Tinggi): Meningkatkan pemerataan akses pendidikan tinggi 59

Strategi RPJMN 2015 -2019 (Terkait Pendidikan Tinggi): Meningkatkan kualitas pendidikan tinggi 60

Strategi RPJMN 2015 -2019 (Terkait Pendidikan Tinggi): Meningkatkan Relevansi & Daya Saing Pendidikan TInggi 61

Strategi RPJMN 2015 -2019 (Terkait Pendidikan Tinggi): Meningkatkan Tata kelola Kelembagaan PT 62

Sasaran: Meningkatnya akses pendidikan tinggi berkualitas untuk menghasilkan inovasi yang mendukung daya saing bangsa 63

Sasaran: Tersedianya dan Keluasan Akses PT yang Bermutu dan Berdaya saing Internasional 64

Sasaran: Tersedianya Dosen yang Bermutu dan Berdaya Saing Internasional 65

Sasaran: Meningkatnya jumlah penelitian dan pengembangan kepada masyarakat 66

Sasaran: Tercapainya layanan pembelajaran dan kompetensi mahasiswa 67

Sasaran: Meningkatnya Sumberdaya IPTEK 68

Sasaran: Meningkatnya pendayagunaan IPTEK bagi peningkatan daya saing ekonomi, kesejahteraan rakyat, dan kemandirian bangsa 69

Sasaran: Meningkatnya SDM IPTEK 70

Sasaran: Terlaksananya instrumen kebijakan untuk peningkatan relevansi dan produktivitas Iptek 71

Sasaran: Terbangunnya Science Park di Provinsi/Kab/Kota yang berafiliasi dengan Perguruan Tinggi 72

Sasaran: Meningkatnya produktivitas Iptek unggulan di bidang kesehatan dan obat 73
- Slides: 73