STANDAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN Peranan IBI a Meningkatkan
STANDAR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN
Peranan IBI a. Meningkatkan kualitas pelayanan melalui standarisasi b. Bekerja bersama perempuan “ Bidan Sahabat Perempuan” c. Membangun kemitraan advokasi untuk kesejahteraan perempuan dan bayi baru lahir dan keluarga d. Bersama masyarakat mengembangkan model pelayanan 2
Apa itu standar? ? ?
STANDAR … �Standar adalah sesuatu ukuran atau patokan untuk mengukur kuantitas, berat, nilai atau mutu. �Standar adalah rumusan tentang penampilan atau nilai diinginkan yang mampu dicapai, berkaitan dengan parameter yang telah ditetapkan. �Standar adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang dipergunakan sebagai batas penerimaan minimal, atau disebut pula sebagai kisaran variasi yang masih dapat diterima
�Program menjaga mutu tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan standar �Kegiatan utama: 1. Menetapkan masalah 2. Menetapkan penyebab masalah 3. Menetapkan cara penyelesaian masalah 4. Menilai hasil dan saran perbaikan yang harus selalu mengacu kepada standar yang telah ditetapkan sebelumnya sebagai alat menuju terjaminnya mutu.
Standar Tingkat ideal yang diinginkan �Lazimnya tingkat ideal tersebut tidak disusun terlalu kaku, namun dalam bentuk minimal dan maksimal (range). �Penyimpangan yang terjadi tetap masih dalam batas yang dibenarkan disebut toleransi (tolerance). �Untuk memandu para pelaksana program menjaga mutu agar tetap berpedoman pada standar yang telah ditetapkan maka disusunlah protokol.
PROTOKOL … Protokol (pedoman, petunjuk pelaksanaan) adalah suatu pernyataan tertulis yang disusun secara sistimatis dan yang dipakai sebagai pedoman oleh para pelaksana dalam mengambil keputusan dan atau dalam melaksanakan pelayanan kesehatan. Makin dipatuhi protokol tersebut, makin tercapai standar yang telah ditetapkan.
Syarat Standar … �Bersifat jelas �Masuk akal �Mudah dimengerti �Dapat dicapai �Absah �Menyakinkan �Spesifik
Apa itu SPK? ? Dan mengapa SPK di perlukan? ?
SPK I. Pengertian SPK Adl Suatu pedoman / dasar yang digunakan bidan dlm melaksanakan asuhan / pelay kebidanan Mengapa SPK diperlukan a. Pelay kebid yang berkualitas hanya dpt diberikan bl pelay tersebut sesuai standar b. SPK utk menentukan kompetensi yang diperlukan bidan
Lanjutan SPK……… 3. Standar digunakan utk menilai pelay, menyusun rencana kerja, dan utk pengembangan pddkn bidan, shg setiap bidan bertindak hrs berdasarkan SPK
Pelayanan kebidanan bermutu? ? ?
Pelayanan kebidanan bermutu… Pelayanan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk 2. Diselenggarakan sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan 1.
Dimensi kepuasan pasien Kepuasan yang mengacu pada penerapan kode etik serta standar pelayanan profesi kebidanan. 2. Kepuasan yang mengacu pada penerapan semua persyaratan pelayanan kebidanan 1.
Lanjutan… 1. Kepuasan yang mengacu pada penerapan kode etik serta standar pelayanan profesi kebidanan. Kepuasan tersebut pada dasarnya mencakup penilaian terhadap kepuasan pasien mengenai a. hubungan bidan dengan pasien, b. kenyamanan pelayanan, c. kebebasan melakukan pemulihan, d. pengetahuan dan kompetensi (scientific knowledge dan technical skill) e. efektivitas pelayanan
Lanjutan … 2. Kepuasan yang mengacu pada penerapan semua persyaratan pelayanan kebidanan bermutu jika penerapan semua persyaratan pelayanan kebidanan dapat memuaskan pasien. Ukuran pelayanan kebidanan yang bermutu adalah a. ketersediaan pelayanan kebidanan (acailable) b. kewajaran pelayanan kebidanan (appropriate), c. kesinambungan pelayanan kebidanan (continue), d. penerimaan jasa pelayanan kebidanan (acceptable), e. keterjangkauan pelayanan kebidanan (affordable), f. efisiensi pelayanan kebidanan (efficient), g. mutu pelayanan kebidanan (quality).
�Mutu pelayanan kebidanan berorientasi pada penerapan kode etik dan standar pelayanan kebidanan, serta kepuasan yang mengacu pada penerapan semua persyaratan pelayanan kebidanan
TUJUAN AKHIR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN Kepuasan pasien yang dilayani bidan
Secara umum standar program menjaga mutu dapat dibedakan : �Standar Pelayanan Kebidanan dasar �Standar Persyaratan Minimal �Standar penampilan minimal
Standar Persyaratan Minimal Adalah yang menunjuk pada keadaan minimal yang harus dipenuhi untuk menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu
Standar Persyaratan Minimal �Standar masukan �Standar lingkungan �Proses
Lanjutan Standar Persyaratan Minimal … 1. Standar masukan Dalam standar masukan yang diperlukan untuk minimal terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, yaitu jenis, jumlah, dan kualifikasi/spesifikasi tenaga pelaksana sarana, peralatan, dana (modal).
Lanjutan Standar Persyaratan Minimal … 2. Standar lingkungan Dalam standar lingkungan ditetapkan persyaratan minimal unsur lingkungan yang diperlukan untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu yakni garis-garis besar kebijakan program, pola organisasi serta sistim manajemen, yang harus dipatuhi oleh semua pelaksana. Standar Lingkungan : 1. Kebersihan, 2. Proses kerja, 3. Tata letak, 4. Kedisiplinan, 5. Keramahan
Lanjutan Standar Persyaratan Minimal … 3. Proses Dalam standar proses ditetapkan persyaratan minimal unsur proses yang harus dilakukan untuk terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, yakni tindakan medis dan non medis (standard of conduct), karena baik dan tidaknya mutu pelayanan sangat ditentukan oleh kesesuaian tindakan dengan standar proses.
Standar Proses �Standar Proses asuhan (SOAP) b. Standar praktik profesional c. Kode etik
3. Standar penampilan minimal
Standar Keluaran Adalah yang menunjuk pada penampilan(performance) pelayanan kesehatan. Penampilan ada 2 macam: 1. Penampilan aspek medis pelayanan kesehatan 2. Penampilan aspek non medis pelayanan kesehatan Bila kedua standar pelayan ini tidak sesuai dengan yang ditetapkan maka pelayanan tidak akan bermutu
Standar penampilan minimal … Yang dimaksud dengan standar penampilan minimal adalah yang menunjuk pada penampilan pelayanan kesehatan yang masih dapat diterima. Standar ini karena menunjuk pada unsur keluaran maka sering disebut dengan standar keluaran atau standar penampilan (Standard of Performance).
Lanjutan … Standar keluaran Untuk mengetahui apakah mutu pelayanan yang diselenggarakan masih dalam batas-batas kewajaran, maka perlu ditetapkan standar keluaran. Dalam pelaksanaannya pemantauan standar-standar tersebut tergantung kemampuan yang dimiliki, maka perlu disusun prioritas
Metode A. Tiap standar pelayanan kebidanan digunakan format bahasan : Tujuan Pernyataan standar Hasil Prasyarat Proses B. Audit pelayanan
Ruang lingkup Standar pelayanan kebidanan Standar Pelayanan umum (2) � Standar 1 : Persiapan untuk kehidupan keluarga � Standar 2 : Pencatatan dan pelaporan Standar Pelayanan Antenatal (6) � Standar 3 : Identifikasi ibu hamil � Standar 4 : Pemeriksaan dan pemantauan � Standar 5 : Palpasi abdominal � Standar 6 : Pengelolaan anemia pada ibu hamil � Standar 7 : Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan � Standar 8 : Persiapan persalinan Standar Pelayanan Persalinan (4) � Standar 9 : asuhan persalinan kala I � Standar 10 : Persalinan kala II yang aman � Standar 11 : Penatalaksanaan Aktif persalinan kala III � Standar 12 : Penanganan kala II dengan gawat janin melalui episiotomi Standar Pelayanan Nifas (3) � Standar 13 : Perawatan bayi baru lahir � Standar 14 : Penanganan pada 2 jam pertama setelah persalinan � Standar 15 : Pelayanan bagi ibu dan bayi pad masa nifas Standar Pelayanan kegawatdaruratan obstetri-neonatal (9) � Standar 16 : Penanganan perdarahan dalam kehamilan pada trimester III � Standar 17 : Penanganan kegawatan pada eklampsia � Standar 18 : penanganan kegawatan pada partus lama/ macet � Standar 19 : persalinan dengan menggunakan vacum ekstraktor � Standar 20 : penanganan retensio plasenta � Standar 21 : perdarahan postpartum primer � Standar 22 : penanganan perdarahan postpartum sekunder � Standar 23 : penanganan sepsis puerperalis � Standar 24 : penanganan asfiksia neonatorum
STANDAR PELAYANAN UMUM (2)
Standar 1 Persiapan untuk kehidupan keluarga sehat �Pernyataan standar Bidan memberikan penyuluhan dan nasihat kepd perorangan, keluarga dan masyarakat terhadap segala hal yang berkaitan dengan kehamilan (penyuluhan kes. Umum, gizi, KB, kesiapan dalam menghadapai kehamilan dan mjd calon ortu, menghindari kebiasaan yang tidak baik dan mendukung kebiasaan yang baik)
Standar 1 Persiapan Untuk Kehidupan Keluarga Sehat Merencanakan kunjungan scr teratur ke posyandu, KPKIA, sekolah, masyarakat • Penyuluhan kes umum, persiapan kehamilan, mak bergizi, pencegahan anemia, perilaku seksual, KB • Pesan harus sederhana , jelas, mudah dimengerti •
Standar 2 Pencatatan dan Pelaporan �Pernyataan standar Bidan melakukan pencatatan semua kegiatan yang dilakukannya yi registrasi semua bumil di wilayah kerja, rincian pelayanan yang diberikan kepada setiap bumil/bulin/bufas dan BBL, semua kunjungan rumah dan penyuluhan kpd masyarakat. Disamping itu, bidan hendaknya mengikutsertakan kader untuk mencatat semua bumil dan meninjau upaya masyarakat yang berkaitan dengan ibu da BBL. Bidan meninjau secara teratur catatan tsb untuk menilai kinerja dan penyusunan rencana kegiatan u/ meningkatkan pelayanannya.
Standar 2 Pencatatan dan pelaporan ü Pencatatan sma ibu hamil dlm buku register ü Mencatat pelay selama kehamilan, persalinan & nifas dlm RM ü Setiap ibu hamil hrs mpy KMS ü Membuat rencana tindak lanjut dlm mengatasi permasalahan pelay kebid
STANDAR PELAYANAN ANTENATAL (6)
Standar 3 Identifikasi Ibu Hamil �Pernyataan standar Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untukmemberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota masyarakat agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilan sejak dini secara teratur
Standar 3 Identifikasi Ibu hamil • Melakukan kunjungan rumah • Penyuluhan masyarakat khususnya pd ibu hamil dan pasutri • Mendata ibu hamil • Memotivasi agar periksa hamil scr teratur • Bidan hrs bekerjasama dg masyarakat
Standar 4 pemeriksaan dan pemantauan antenatal �Persyaratan standar Bidan memberikan sedikitnya 4 x pelyanan antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangung normal. Bidan juga hrs mengenal resti/kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS/infeksi HIV; memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kes serta tugas terkaitlainnya yg diberikan oleh puskesman. Bidan harus mencatat data yang tepat pada setiapkunjungan Bila ditemukan kelainan, bidan harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuk untuk tindakan selanjutnya
Standar 4 Pemeriksaan dan pemantauan Antenatal n. Bidan memeriksa sedikitnya 4 kali ANC n. Pemeriksaan rutin ANC n. Deteksi resiko tinggi (anemi, kurang gizi, hipertensi, PMS) n. Imunisasi n. Penyuluhan kesehatan n. Merujuk ketempat yang benar
Standar 5 : Palpasi Abdomen �Persyaratan standar Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksamamelakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, dan bila umur kehamilan bertambahmemeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepalaj anin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelaianan serta melakukan rujukan tepat waktu
Standar 5 Palpasi Abdominal • Pemeriksaan abdominal dg leopold • Memperkirakan usia kehamilan • Menentukan posisi • Deteksi ukuran panggul • Melakukan rujukan yang tepat
Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada Kehamilan �Persyaratan standar : Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penganan dan atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Standar 6 Pengelolaan anemi kehamilan • Memeriksa kadar Hb, menentukan derajat anemia, melakukan tindakan mengatasi anemia • Memberikan tablet zat besi • Penyluhan gizi • Deteksi malaria • Deteksi penyakit cacing • Melakukan rujukan
Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan �Persyaratan standar Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknnya
Standar 7 Pengelolaan dini Hipertensi pd kehamilan • Bidan mampu memeriksa TD scr tepat • Melakukan diagnosa preeklampsi & eklampsi • Bisa menentukan tindakan sementara pnderita preeklampsi/eklampsi • Dpt mendeteksi keadaan kedaruratan • Membaringkan ibu dlm posisi miring • Meelakukan rujukan • Menggnkn KMS bumil/kartu ibu
Standar 8 : Persiapan Persalinan �Pernyataan standar : Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya pada trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik, di samping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini.
Standar 8 Persiapan persalinan n Bdn dpt membrkan saran yang tepat kpd bumil maupun klgnya utk rcn persalinan yang akan dtg n Melakukan pertemuan/penyuluhan n Mlkkn pemeriksaan ANC n Menginformasikan tanda 2 persalinan n Menjelaskan tanda 2 persalinan n Dpt menentukan kriteria bumil yang hrs bersalin di RS (high risk pregnancy)
STANDAR PERTOLONGAN PERSALINAN (4)
Standar 9 : Asuhan Persalinan Kala I �Pernyataan standar : Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah mulai, kemudian memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai, dengan memperhatikan kebutuhan klien, selama proses persalinan berlangsung.
Standar 9 Asuhan persal kala I n Bidan dpt menjelaskan serta mendiagnosa saat persalinan mulai n Melakukan pemantauan jalannya persal n Memberikan cattn sma temuan px n Melakukan diagnosa kehamilan n Observasi HIS sertas Toucher n Dpt mengenali keadaan gawat janin n Melakkn rujukan bl perlu dlm waktu yang singkat
Standar 10 : Persalinan Kala II Yang Aman �Pernyataan standar Bidan melakukan pertolongan persalinan yang aman, dengan sikap sopan dan penghargaan terhadap klien serta memperhatikan tradisi setempat.
Standar 10 Persalinan Kala II yang aman n Menegakkn diagnosa kala II n Mempersiapkan segala kebutuhan pertol persal n Persiapan pertol bagi bayi n Tahu ttg tindakan aseptik n Pertol persal normal n Dpt melaksanakn episiotomi serta tindkan repair perineum n Pertol BBL
Standar 11 : Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala Tiga �Pernyataan standar Bidan melakukan penegangan tali pusat dengan benar untuk membantu pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap.
Standar 11 Penatalaksanaan aktif persal kala I n Mampu melakukan peregangan tali pusat terkendali n. Mampu melahirkan plasenta secara normal n. Mampu menilai plasenta lengkap/tidak n. Mampu menilai kontraksinya baik/jelek n. Mengamati jumlah perdarahan n. Melakukan tindkn sementara bl terjadi perdarahan
Standar 12 : Penanganan kala II dengan gawat janin melalui episiotomi �Pernyataan standar Bidan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin pada kala II yang lama, dan segera melakukan episiotomi dengan aman untuk memperlancar persalinan, diikuti dengan penjahitan perineum.
Standar 12 Penanganan kala II dg gawat janin malalui Episiotomi n Hrs mempersiapkan alat 2 steril n. Macam 2 Epis (plg sering mediolateral) n. Menentukan kapan hrs Episiotomi n. Mampu melakukan penjahitan sth episiotomi n. Merawat perineum pascaepisiotomi n. Tanda 2 gawat janin yang menentukan hrs sgr melahirkan bayi
STANDAR PELAYANAN NIFAS (3)
Standar 13 : Perawatan Bayi Baru Lahir �Pernyataan standar Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk memastikan pernafasan spontanmencegah hipoksia sekunder, menemukan kelainan, dan melakukan tindakan atau merujuk sesuai dengan kebutuhan. Bidan juga harus mencegah atau menangani hipotermia.
Standar 13 Perawatan bayi baru lahir n mampu memeriksa BBL dg menggnakan APGAR score n. Menolong bayi bernafas spontan & resusitasi bl diperlukan n. Tanda 2 hipotermi n. Melakukan kontak klt antra ibu dg bayi n. Memotong tali pst dan merawatnya n. Pemberian ASI 2 jam pertama sth bayi lhr n. Rujuk dalam 24 jam, bl bayi tdk mengeluarkan urin dan mekonium
Standar 14 : Penanganan Pada Dua Jam Pertama Setelah Persalinan �Pernyataan standar Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap terjadinya komplikasi dalam dua jam setelah persalinan, serta melakukan tindakan yang diperlukan. Di samping itu, bidan memberikan penjelasan tentangan hal-hal mempercepat pulihnya kesehatan ibu, dan membantu ibu untuk memulai pemberian ASI.
Standar 14 Penanganan pd 2 jam pertama setelah persalinan n Mjg ibu & bayi pd 2 jam sesudah persallinan n. Letakkan bayi didada ibu agar tjd kontak klt n. Observasi fundus Uteri n. Dagnosa bl tjd perdarahan yang banyak n. Tentukan diagnosa bl gangguan tjd pd bayi n. Kosongkan KK n. Bersihkan tubuh ibu n. Tetekkan bayi pd ibu utk merangsang ASI
Standar 15 : Pelayanan Bagi Ibu Dan Bayi Pada Masa Nifas �Pernyataan standar Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas melalui kunjungan rumah pada hari ketiga, minggu kedua dan minggu keenam setelah persalinan, untuk membantu proses pemulihan ibu dan bayi melalui penanganan tali pusat yang benar; penemuanan dini penanganan atau rujukan komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas; serta memberikan penjelasan tentang kesehatan secara umum, kebersihan perorangan, makanan bergizi, perawatan bayi baru lahir, pemberian ASI, imunisasi dan KB
STANDAR PENANGANAN KEGAWATAN OBSTETRI DAN NEONATAL
Standar 16 : Penanganan Perdarahan Dalam Kehamilan Pada Trimester III �Pernyataan standar Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala perdarahan pada kehamilan, serta melakukan pertolongan pertama dan merujuknya.
Standar 16 Penanganan petrdarahan kehamilan TM 3 n mampu memeriksa BBL dg menggnakan APGAR score n. Menolong bayi bernafas spopntan & resusitasi bl diperlukan n. Tanda 2 hipotermi n. Melakukan kontak klt antra ibu dg bayi n. Memotong tali pst dan merawatnya n. Pemberian ASI 2 jam pertama sth bayi lhr n. Rujuk dalam 24 jam, bl bayi tdk mengeluarkan urin dan mekonium
Standar 17 : Penanganan Kegawatan Pada Eklamsia �Pernyataan standar Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala eklamsia mengancam. Serta merujuk dan atau memberikan pertolongan pertama.
Standar 17 Penanganan kegawatan Eklamsia n Mampu menegakkan diagnosa Eklamsia n. Tersedianya alat utk diagnosa & terapi Eklamsia n. Adanya cattn tentang pasien Eklamsia n. Berikan pertol pertama pd Eklamsi n. Dpt segera mrujuk dan tepat n. Memposisikan pasien baring kekiri n. Bidan mengantar ketempat rujukan yang tepat n. Outcome penurunan angka kejadian eklamsi
Standar 18 : Penanganan Kegawatan Pada Partus Lama/Macet �Pernyataan standar Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala partus lama/macet serta melakukan penanganan yang memadai dan tepat waktu atau merujuknya.
Standar 19 : persalinan dg penggunaaan Vakum Ekstraktor �Pernyataan standar Bidan mengenali kapan diperlukan ekstraksi vakum, melakukannya secara benar dalammemberikan pertolongan persalinan dengan memastikan keamnannya bagi ibu dan janin
Standar 20 : Penanganan Retensio Plasenta �Pernyataan standar Bidan mampu mengenali retensio placenta dan memberikan pertolongan pertama termasuk plasenta manual dan penangan perdarahan sesuai dengan kebutuhan
Standar 20 Penanganan Retensio Plasenta n Bidan mampu mengenali tanda lepasnya plasenta n. Mampu melahirkan plasenta secara benar n. Mampu menegakkan diagnosa retensio plasenta n. Mampu melakukan evakuasi manual plasenta secara benar n. Melakukan observasi terjadinya perdarahan post partum n. Mampu melakukan tindakan darurat pada retensio plasenta/perdarahan n. Mampu merujuk dengan banar dan tepat n. Mampu melakukan tindakan secara septik
Standar 21 : Penangan Perdarahan Postpartum Primer �Pernyataan standar Bidan mampu mengenali perdarahan yang berlebuhan dalam 24 pertama setelah persalinan (perdarahan postpartum primer) dan segera melakukan pertolongan pertama untuk mengendalikan perdarahan
Standar 21 Penanganan perdarahan post partum Primer n Bidan tahu fakor penyebab perdarahan post partum primer n. Mempersiapkan upaya pertolongan perdarahan n. Mampu menegakkan adanya perdarahan post partum primer n. Berusaha mencoba mencari penyebabnya n. Mampu memonitor n. Mampu memberikan pertolongan pertama n. Tahu tanda shock n. Kompresi bimanual dalam tidak boleh dikerjakan oleh bidan n. Merujuk secara tepat dan benar
Standar 22 : Penanganan Perdarahan Postpartum Sekunder �Pern yataan standar Bidan mampu mengenali secara tepat dan dini tanda serta gejala perdarahan postpartum sekunder, dan melakukan pertolongan pertama untuk penyelamatan jiwa ibu dan atau merujuknya
Standar 22 Penangnan perdarahan post partum sekunder n Tahu sebab perdarahan postpartum sekunder n. Mampu menegakkan diagnosa n. Memonitor selama masa nifas n. Mampu memberikan pertolongan pertama n. Tahu tanda shock n. Keadaan umum ibu/gizi/risiko anemia n. ASI tetap diberikan pada bayi n. Rekam medik yang baik n. Merujuk yang baik dan benar
Standar 23 : Penanganan Sepsis Puerperalis �Pernyataan standar Bidan mampu mengenali secara tepat tanda dan gejala sepsis puerperalis, serta melakukan pertolongan pertama atau merujuknya
Standar 23 Penanganan sepsis puerpuralis n Mengenali tanda 2 febris puerpuralis n Mampu bertindak asepsis n. Dapat memberikan pertolongan pertama febris puerpiralis n. Mampu mencegah terjadinya sepala puerpuralis n. Segera merujuk dengan tepat dan benar n. Menasehati pasien agar bertindak kebersihan n. Menasehati pasien tentang gizi n. ASI tetap diberikan pada bayi n. Rekammedik yang benar
Standar 24 : Penanganan Asfesia Neonatorum �Pernyaan standar Bidan mampu mengenali dengan tepat bayi baru lahir dengan asfeksia, serta melakukan resusitasi secepatnya, mengusahakan bantuan medis yang diperlukan dan memberikan perawatan lanjutan.
Standar 24 Penanganan Asfiksia Neoneturum n Mampu menolong BBL dg benar n Diagnosa Asfiksia n Mampu & tahu cara menilai skor APGAR n mampu melakukan resusitasi dg benar n. Menilai warna kulit sbg cara mengenali gawat janin n. Letakkan bayi di dada ibu, cegah hipotermi n. Beri informasi secukupnya pd klg n. Lakukan rujukan yang tepat dan benar
Format Standar Pelayanan Kebidanan �Dalam membahas tiap standar pelayanan kebidanan digunakan format bahasan sebagai berikut: � 1. Tujuan merupakan tujuan standar. � 2. Pernyataan standar berisi pernyataan tentang pelayanan kebidanan yang dilakukan, dengan penjelasan tingkat kompetensi yang diharapkan. � 3. Hasil yang akan dicapai oleh pelayanan yang diberikan dinyatakan dalam bentuk yang dapat diatur. � 4. Prasyarat yang diperlukan (misalnya, alat, obat, ketrampilan) agar pelaksana pelayanan dapat menerapkan standar. � 5. Proses yang berisi langkah-langkah pokok yang perlu diikuti untuk penerapan standar (Depkes
84
- Slides: 84