STATISTIKA 2 1 Teknik Sampling MATERI KULIAH STATISTIKA

  • Slides: 50
Download presentation
STATISTIKA 2 1. Teknik Sampling MATERI KULIAH STATISTIKA INDUKTIF ILMU EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA 2018

STATISTIKA 2 1. Teknik Sampling MATERI KULIAH STATISTIKA INDUKTIF ILMU EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA 2018 1 OLEH: RISKAYANTO

RUANG LINGKUP Cakupan Statistika Inferens – Parametrik 2

RUANG LINGKUP Cakupan Statistika Inferens – Parametrik 2

RUANG LINGKUP Cakupan Statistika Inferens – Non-Parametrik 3

RUANG LINGKUP Cakupan Statistika Inferens – Non-Parametrik 3

STATISTIKA INFERENSI Bidang Inferensia Statistik membahas generalisasi atau penarikan kesimpulan dan prediksi/peramalan. Generalisasi dan

STATISTIKA INFERENSI Bidang Inferensia Statistik membahas generalisasi atau penarikan kesimpulan dan prediksi/peramalan. Generalisasi dan prediksi tersebut melibatkan sampel atau contoh, dan sangat jarang meyangkut populasi. Sensus = pendataan seluruh anggota populasi Sampling = pendataan sebagian anggota populasi → penarikan contoh = pengambilan sampel (sampling) 4

POPULASI Populasi sering disebut pula sebagai universe atau target populasi. Populasi adalah keseluruhan individu

POPULASI Populasi sering disebut pula sebagai universe atau target populasi. Populasi adalah keseluruhan individu atau unit dalam ruang lingkup yang ingin diteliti/dianalisis. Dibedakan menjadi dua macam, yaitu: Ø Populasi sasaran, yaitu keseluruhan individu dalam 5 area/wilayah /lokasi/kurun waktu yang sesuai dengan tujuan penelitian. Ø Populasi sampel, yaitu keseluruhan individu yang akan menjadi satuan analisis dalam populasi yang layak dan sesuai untuk dijadikan sebagai sampel penelitian sesuai kerangka sampelnya.

POPULASI Anggota populasi yang memiliki karakteristik tertentu yang akan diukur disebut sebagai elementary unit

POPULASI Anggota populasi yang memiliki karakteristik tertentu yang akan diukur disebut sebagai elementary unit atau elemen populasi. Contoh: Bila suatu penelitian ingin mengetahui tingkat pendapatan rumah tangga di Jabodetabek, maka populasinya adalah seluruh rumah tangga di Jabodetabek. Ukuran populasi adalah banyaknya pengamatan atau seluruh anggota suatu populasi. Parameter adalah nilai (besaran) yang menggambarkan ciri/karakteristik populasi. 6

SAMPLE Sampel adalah sebagian anggota populasi yang 7 dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga

SAMPLE Sampel adalah sebagian anggota populasi yang 7 dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya. Ukuran sampel adalah banyaknya anggota sampel. Statistik adalah nilai (besaran) yang menggambarkan ciri sampel. Statistik tersebut dapat berupa data yang berupa angka hasil pencatatan atas suatu kejadian. Kerangka sampel adalah seluruh daftar individu yang menjadi satuan analisis yanga ada dalam populasi dan akan diambil sampelnya.

SAMPLING 8 Pertimbangan penggunaan sampel dari pada populasi: Tidak mungkin mengamati seluruh anggota populasi,

SAMPLING 8 Pertimbangan penggunaan sampel dari pada populasi: Tidak mungkin mengamati seluruh anggota populasi, terutama bila populasi berukuran sangat besar. Pengamatan terhadap seluruh anggota populasi dapat bersifat merusak. Menghemat waktu, biaya, dan tenaga. Mampu memberikan informasi yang lebih komprehensif, karena memungkinkan untuk diamati secara mendalam.

SAMPLING Kriteria sampel yang baik adalah: Ø Obyektif Ø Representatif Ø Variasinya kecil Ø

SAMPLING Kriteria sampel yang baik adalah: Ø Obyektif Ø Representatif Ø Variasinya kecil Ø Tepat waktu Ø Relevan Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan penggunaan metode pengambilan sampel yang tepat agar dari sampel yang diambil dapat diperoleh statistik yang dapat digunakan sebagai penduga bagi parameter populasinya. 9

SAMPLING Sumber kesalahan dalam pengambilan sampel adalah: Variasi acak Kesalahan spesifikasi Kesalahan penentuan responden

SAMPLING Sumber kesalahan dalam pengambilan sampel adalah: Variasi acak Kesalahan spesifikasi Kesalahan penentuan responden Kesalahan karena ketidaklengkapan cakupan daftar unsur populasi Kesalahan karena ketidaklengkapan respon Kesalahan penarikan sampel Kesalahan pengukuran 10

SAMPLING Besaran Populasi vs Sampel BESARAN Rata-rata PARAMETER μ (myu) Selisih 2 rata-rata (x-bar)

SAMPLING Besaran Populasi vs Sampel BESARAN Rata-rata PARAMETER μ (myu) Selisih 2 rata-rata (x-bar) (nilai mutlak) Standar deviasi σ s Varians (ragam) σ2 s 2 Proporsi π phi atau p Selisih 2 proporsi (nilai mutlak) 11 STATISTIK (nilai mutlak)

SAMPLING Konsep sampling SAMPEL POPULASI STATISTIK PARAMETER inferencing 12 generalizing concluding predicting decision making,

SAMPLING Konsep sampling SAMPEL POPULASI STATISTIK PARAMETER inferencing 12 generalizing concluding predicting decision making, etc

SAMPLING Sebuah sampel yang baik (mewakili) dapat diperoleh dengan memperhatikan hal-hal berikut: Keacakannya (randomness)

SAMPLING Sebuah sampel yang baik (mewakili) dapat diperoleh dengan memperhatikan hal-hal berikut: Keacakannya (randomness) Ukurannya (n) Teknik penarikannya (sampling technique) yang disesuaikan dengan karakteristik populasinya. 13

TEKNIK SAMPLING METODE ACAK (PROBABILITY SAMPLING) Setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk

TEKNIK SAMPLING METODE ACAK (PROBABILITY SAMPLING) Setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel Tidak dilakukan secara subyektif Teori probabilitas dapat digunakan untuk pendugaan bias yang mungkin terjadi Dibutuhkan sebuah kerangka sampel, agar kesempatan yang sama untuk setiap sampel dapat terpenuhi. 14

TEKNIK SAMPLING PROBABILITY SAMPLING terdiri dari: Metode acak sederhana Metode acak sistematis Metode acak

TEKNIK SAMPLING PROBABILITY SAMPLING terdiri dari: Metode acak sederhana Metode acak sistematis Metode acak berlapis Metode acak gerombol 15

TEKNIK SAMPLING Penarikan sampel acak dapat dilakukan dengan 2 cara: Penarikan sampel tanpa pemulihan/tanpa

TEKNIK SAMPLING Penarikan sampel acak dapat dilakukan dengan 2 cara: Penarikan sampel tanpa pemulihan/tanpa pengembalian → setelah didata, anggota sampel tidak dikembalikan ke dalam ruang sampel Penarikan sampel dengan pemulihan → setelah didata, anggota sampel dikembalikan ke dalam ruang sampel. 16

METODE ACAK SEDERHANA 1 Dalam metode acak sederhana setiap anggota populasi memiliki peluang yang

METODE ACAK SEDERHANA 1 Dalam metode acak sederhana setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel dalam penelitian. Cara pengambilan sampel pada metode acak sederhana dapat dilakukan dengan: ØBlind raw ØRandom number table ØComputerize random number table 17

METODE ACAK SEDERHANA Contoh: Diketahui terdapat 4 orang siswa, masing-masing adalah Amir, Badu, Cici,

METODE ACAK SEDERHANA Contoh: Diketahui terdapat 4 orang siswa, masing-masing adalah Amir, Badu, Cici, dan Didi. Jika dari keempat siswa tersebut akan diambil sampel 2 orang di antaranya, berapakah jumlah sampel berbeda yang mungkin ditarik dari populasi tersebut? 18 Jawab: Kemungkinan sampel: AB, AC, AD, BC, BD, dan CD. → ada 6 sampel. Peluang masing-masing sampel: P(AB) = 1/6 P(BC) = 1/6 P(AC) = 1/6 P(BD) = 1/6 P(AD) = 1/6 P(CD) = 1/6

METODE ACAK SEDERHANA Prosedur penggunaan Tabel Acak adalah sebagai berikut: Menentukan titik awal dan

METODE ACAK SEDERHANA Prosedur penggunaan Tabel Acak adalah sebagai berikut: Menentukan titik awal dan angka terpilih pada Tabel Acak Angka yang diambil adalah digit terakhir atau digit pertama: Ø Bila ukuran populasi puluhan, salinlah satu digit dari Tabel Acak Ø Bila ukuran populasi ratusan, salinlah dua digit dari Tabel Acak, Ø dstr. . 19 Bila terdapat anggota populasi yang terpilih dua

METODE ACAK SEDERHANA Kelebihan Metode Acak Sederhana: Ø Mean sampel yang diperoleh akan menjadi

METODE ACAK SEDERHANA Kelebihan Metode Acak Sederhana: Ø Mean sampel yang diperoleh akan menjadi penduga tidak berbias dari mean populasinya. Ø Metode analisis dan pendugaan populasinya relatif lebih mudah dan tidak terlalu menimbulkan permasalahan. Kekurangan Metode Acak Sederhana: Ø Bila populasi secara geografis tersebar, metode ini akan membutuhkan biaya dan waktu yang cukup besar. Ø Harus dibuat kerangka sampel dari seluruh anggota populasi, sedangkan seringkali tidak tersedia data yang cukup memadai untuk hal itu. 20

METODE ACAK SISTEMATIS Dalam metode acak sistematis, elemen-elemen terpilih dengan menerapkan interval waktu atau

METODE ACAK SISTEMATIS Dalam metode acak sistematis, elemen-elemen terpilih dengan menerapkan interval waktu atau ruang yang seragam. Tidak semua anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel dalam penelitian yang dilakukan. Terdapat kemungkinan terjadinya eror karena sampling. 21 2

METODE ACAK SISTEMATIS Contoh: Terhadap sebuah populasi yang akan disampling ditetapkan terlebih dahulu interval

METODE ACAK SISTEMATIS Contoh: Terhadap sebuah populasi yang akan disampling ditetapkan terlebih dahulu interval sebesar 20. Secara acak misalkan individu pertama yang terpilih adalah anggota populasi ke-7. Dengan demikian, Anggota sampel ke-2 yang terpilih adalah anggota 22 populasi ke-27 Anggota sampel ke-3 yang terpilih adalah anggota populasi ke-37 Anggota sampel ke-4 yang terpilih adalah anggota populasi ke-47, dstr…

METODE ACAK SISTEMATIS Kelebihan Metode Acak Sistematis: Ø Lebih cepat, lebih mudah, dan lebih

METODE ACAK SISTEMATIS Kelebihan Metode Acak Sistematis: Ø Lebih cepat, lebih mudah, dan lebih murah pelaksanaannya. Ø Memungkinkan untuk dipakai tanpa menggunakan kerangka sampel. Kekurangan Metode Acak Sistematis: Ø Jika urutannya tidak sepenuhnya acak, maka variasi populasi tidak dapat diduga secara tepat. Ø Jika populasi mengalami pengulangan karakteristik yang relatif tetap, maka sampel akan menjadi seragam. 23

METODE ACAK BERLAPIS 3 Metode acak berlapis membagi populasi ke dalam kelompok yang homogen

METODE ACAK BERLAPIS 3 Metode acak berlapis membagi populasi ke dalam kelompok yang homogen (strata) kemudian sampel diambil secara acak dari tiap strata secara proporsional dengan ukuran strata Cara pengambilan sampelnya adalah: Ø Seleksi sampel secara acak dari setiap strata secara proporsional Ø Seleksi sampel dalam ukuran yang sama untuk tiap strata Antar kelas bersifat (cenderung) berbeda nyata (heterogen), sedangkan anggota dalam satu kelas (cenderung) sama (heterogen). 24

METODE ACAK BERLAPIS 25

METODE ACAK BERLAPIS 25

METODE ACAK BERLAPIS Contoh: Dari 1500 penumpang KA (diasumsikan terdiri dari kelas Eksekutif, Bisnis,

METODE ACAK BERLAPIS Contoh: Dari 1500 penumpang KA (diasumsikan terdiri dari kelas Eksekutif, Bisnis, dan Ekonomi dan setiap kelas memiliki ukuran yang sama) akan diambil 150 orang sebagai sampel, lalu dilakukan pendataan tentang tingkat kepuasan layanan KA. Dengan demikian, sampel acak yang dapat diambil adalah sebagai berikut: Kelas Eksekutif : 50 orang Kelas Bisnis : 50 orang Kelas Ekonomi : 50 orang 26

METODE ACAK BERLAPIS Metode acak berlapis sesuai digunakan dalam kondisi populasi sudah dibagi-bagi ke

METODE ACAK BERLAPIS Metode acak berlapis sesuai digunakan dalam kondisi populasi sudah dibagi-bagi ke dalam strata tertentu. Keuntungan menerapkan metode ini adalah dapat secara akurat menunjukkan karakteristik populasi Gunakan metode ini apabila terdapat variasi yang kecil dalam setiap strata, tetapi terdapat variasi yang besar antara strata yang satu dengan yang lainnya. 27

METODE ACAK BERLAPIS Kelebihan Metode Acak Berlapis: Ø Akan efisien jika standar deviasi populasi

METODE ACAK BERLAPIS Kelebihan Metode Acak Berlapis: Ø Akan efisien jika standar deviasi populasi dalam kelompok-kelompok lebih kecil dari standar deviasi keseluruhan populasi. Ø Sampel yang diambil akan mampu memberikan informasi yang lebih baik dan lebih banyak karena perbedaan antar kelompok juga dapat dilakukan. Ø Secara administratif, pelaksanaan lebih mudah dibanding metode acak sederhana. 28 Kekurangan Metode Acak Berlapis: Ø Sering tidak ada informasi awal yang tepat sebagai dasar pengelompokkan. Ø Harus dibuat kerangka sampel yang terpisah dan berbeda untuk tiap kelompok.

METODE ACAK KLASTER 4 Dalam sampling kelompok (klaster sampling) populasi juga telah dibagi ke

METODE ACAK KLASTER 4 Dalam sampling kelompok (klaster sampling) populasi juga telah dibagi ke dalam beberapa kelompok atau klaster, kemudian seleksi sampel acak dilakukan terhadap unit-unit klaster. Asumsinya bahwa tiap individu sampel merupakan perwakilan dari populasi secara keseluruhan. Bila dirancang dengan baik, maka sampel yang akurat dapat diperoleh dari cara ini dan lebih hemat dibanding menggunakan metode acak sederhana. 29

METODE ACAK KLASTER Gunakan bila ada variasi yang dapat dipertimbangkan dalam klaster, tetapi relatif

METODE ACAK KLASTER Gunakan bila ada variasi yang dapat dipertimbangkan dalam klaster, tetapi relatif sama antara satu klaster dengan klaster yang lain. Dalam populasinya, antar kelas bersifat (cenderung) sama (homogen), sedang anggota dalam suatu kelas (cenderung) berbeda (heterogen). 30

METODE ACAK KLASTER 31

METODE ACAK KLASTER 31

METODE ACAK KLASTER Contoh Misalkan diketahui terdapat 40 kelas untuk tingkat II, Jurusan Manajemen,

METODE ACAK KLASTER Contoh Misalkan diketahui terdapat 40 kelas untuk tingkat II, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi di Gunadarma, di mana tiap kelas terdiri dari 30 orang. Dengan demikian, populasi mahasiswa kelas II, Manajemen Gunadarma berjumlah 30 × 40 = 1200 orang. Jika suatu penelitian dilakukan terhadap populasi tersebut dan sampel yang diperlukan adalah 120 orang, maka penarikan sampel dapat dilakukan dengan cara memilih secara acak 4 kelas dari 40 kelas. 32

METODE ACAK KLASTER Kelebihan Metode Acak Klaster: Ø Tidak membutuhkan kerangka sampel untuk seluruh

METODE ACAK KLASTER Kelebihan Metode Acak Klaster: Ø Tidak membutuhkan kerangka sampel untuk seluruh populasi, namun cukup tentang blocking (cluster) saja. Ø Lebih murah, karena sampel yang terambil secara fisik akan terletak pada jarak atau lokasi yang relatif berdekatan. Kekurangan Metode Acak Klaster: Ø Kecenderungan kesamaan kondisi antara 2 sampel yang berdekatan 33

TEKNIK SAMPLING METODE TAK ACAK (NON-PROBABILITY SAMPLING) Tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan 34

TEKNIK SAMPLING METODE TAK ACAK (NON-PROBABILITY SAMPLING) Tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan 34 yang sama untuk terpilih sebagai sampel Bias yang muncul tidak dapat digantikan dengan menambah ukuran sampel. Seringkali menjadi alternatif pilihan dengan pertimbangan yang terkait dengan penghematan biaya, waktu, dan tenaga serta keterandalan subyektifitas peneliti. Seringkali efektif bila teknis pelaksanaan dan konsepnya tepat. Memberikan kemudahan yang tidak dijumpai dalam

TEKNIK SAMPLING Penerapan Non-Probability Sampling tepat digunakan pada kondisi sebagai berikut: Tahapan eksplorasi dari

TEKNIK SAMPLING Penerapan Non-Probability Sampling tepat digunakan pada kondisi sebagai berikut: Tahapan eksplorasi dari suatu penelitian Pilot survey Bila populasinya homogen Adanya tuntutan akan memudahkan dari segi operasionalisasi pengambilan sampel. 35

TEKNIK SAMPLING NON-PROBABILITY SAMPLING terdiri dari: Convenience sampling Judgement sampling Quota sampling Snowball sampling

TEKNIK SAMPLING NON-PROBABILITY SAMPLING terdiri dari: Convenience sampling Judgement sampling Quota sampling Snowball sampling 36

CONVENIENCE SAMPLING 5 Sampel diambil berdasarkan pada ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya. Sampel

CONVENIENCE SAMPLING 5 Sampel diambil berdasarkan pada ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya. Sampel tersebut diambil karena ada pada tempat dan waktu yang tepat. Penarikan sampel jenis ini nyaris tidak dapat diandalkan, tetapi biasanya paling murah dan cepat. Sering digunakan untuk tahapan untuk mencari informasi awal sebuah penelitian. Contoh: memilih 10 orang pertama yang menjadi pasien di Poli Penyakit Dalam sebuah rumah sakit. 37

CONVENIENCE SAMPLING Kelebihan Convinience Sampling Dibanding teknik lainnya, teknik tergolong yang termurah. Responden mudah

CONVENIENCE SAMPLING Kelebihan Convinience Sampling Dibanding teknik lainnya, teknik tergolong yang termurah. Responden mudah diakses, mudah diukur, dan seringkali sangat bisa diajak bekerjasama untuk menyelesaikan pengumpulan data yang dibutuhkan. Sangat tepat untuk penelitian dengan kelompok yang terfokus. 38

CONVENIENCE SAMPLING 39 Kekurangan Convinience Sampling Karena responden dapat siapa saja tergantung kemu-dahan mendapatkannya,

CONVENIENCE SAMPLING 39 Kekurangan Convinience Sampling Karena responden dapat siapa saja tergantung kemu-dahan mendapatkannya, maka hasilnya dapat bias, jika dalam prosesnya tidak dilakukan seleksi yang memadai. Bila populasi dapat didefinisikan, maka teknik ini sebaiknya tidak digunakan, karena berarti memungkin-kan peneliti untuk mencari kerangka sampelnya. Dituntut kehati-hatian dalam menerjemahkan hasilnya. Tidak dianjurkan untuk penelitian yang bersifat

JUDGEMENT SAMPLING 6 Sampling diambil berdasarkan kriteria yang dirumuskan terlebih dahulu oleh peneliti. Dalam

JUDGEMENT SAMPLING 6 Sampling diambil berdasarkan kriteria yang dirumuskan terlebih dahulu oleh peneliti. Dalam penentuan kriteria, subyektivitas dan pengalaman peneliti sangat berperan. Konsekuensinya, bila subyektivitas dan intuisi peneliti salah, maka bias yang muncul akan besar dan sebaliknya. Terkait dengan teknik sampling ini, terdapat pula: Ø Expert sampling: pemilihan sampel yang representatif 40 didasarkan atas pendapat ahli. Ø Purposive sampling: pemilihan sampel bertitik tolak pada penilaian pribadi peneliti. Karenanya, peneliti harus menguasai bidangnya dan memiliki pengetahuan yang

JUDGEMENT SAMPLING Kelebihan Judgement Sampling: Dianjurkan digunakan dan akan menghasilkan output yang baik, bila

JUDGEMENT SAMPLING Kelebihan Judgement Sampling: Dianjurkan digunakan dan akan menghasilkan output yang baik, bila terdapat kondisi sebagai berikut: ØBila probability sampling sama sekali tidak dapat digunakan. ØBila ukuran sampel sangat kecil (n<20) ØBila pengetahuan peneliti sangat memadai, sehingga terdapat jaminan bahwa sampel yang representatif akan diperoleh. 41

JUDGEMENT SAMPLING Kelemahan Judgement Sampling Terdapat kendala adanya tuntutan kejelian peneliti dalam mendefinisikan populasi

JUDGEMENT SAMPLING Kelemahan Judgement Sampling Terdapat kendala adanya tuntutan kejelian peneliti dalam mendefinisikan populasi serta ketika membuat pertimbangan-nya. Pertimbangan yang dilakukan harus masuk akal dan memiliki relevansi yang tinggi dengan maksud penelitian. 42

JUDGEMENT SAMPLING Contoh Dalam sebuah penelitian mengenai sikap dan perilaku konsumen terhadap rokok Lokomotif,

JUDGEMENT SAMPLING Contoh Dalam sebuah penelitian mengenai sikap dan perilaku konsumen terhadap rokok Lokomotif, judgement yang diambil adalah sebagai berikut: Sampel adalah para perokok di Jakarta Timur, yang pernah mencoba rokok Lokomotif dengan pertimbangan: Ø Letak geografis responden mudah dijangkau Ø Responden hanya perokok, untuk meminimumkan bias 43 karena sikap dan perilaku perokok dan bukan perokok dapat bertolak belakang. Ø Responden yang mencoba rokok Lokomotif, karena yang sudah jelas sikap dan perilakunya terhadap merek

QUOTA SAMPLING 7 Dapat dikatakan Judgement Sampling 2 tahap: Ø Tahap 1, merumuskan kategori

QUOTA SAMPLING 7 Dapat dikatakan Judgement Sampling 2 tahap: Ø Tahap 1, merumuskan kategori kontrol atau kuota dari populasi yang akan diteliti, seperti jenis kelamin, usia, ras, dsb, yang digunakan sebagai basis pemilihan sampel. Ø Tahap 2, bagaimana sampel akan ditarik yang dapat secara convenience atau judgement. Terdapat batasan bahwa sampel yang diambil adalah 44 sejumlah tertentu yang sudah dijatah (quotum) dari setiap subgrup yang telah ditentukan dari suatu populasi. Ukuran sampel pada qouta sampling biasanya cukup besar dengan harapan agar karakteristik sampel (statistik) dapat mendekati karakteristik populasinya

QUOTA SAMPLING Kelebihan Quota Sampling: Keleluasaan peneliti untuk menentukan elemen setiap quotanya. Berbiaya rendah.

QUOTA SAMPLING Kelebihan Quota Sampling: Keleluasaan peneliti untuk menentukan elemen setiap quotanya. Berbiaya rendah. Dengan seleksi responden yang benar, hasilnya dapat mendekati teknik propability sampling. Kelemahan Quota Sampling: Di lapangan, pengumpul data akan cenderung mencari responden yang mudah ditemukan, sehingga bias dapat muncul karenanya. 45

QUOTA SAMPLING Contoh Akan diambil 10. 000 sampel dari 4 juta anggota populasi. Tahapannya

QUOTA SAMPLING Contoh Akan diambil 10. 000 sampel dari 4 juta anggota populasi. Tahapannya adalah: ØMenentukan kategori populasi secara umum, misalnya: Jenis Kelamin: q Pria q Wanita 60% 40% Usia: q 18 – 30 thn q 31 – 45 thn q 40 – 60 thn q >60 thn 46 40% 30% 23% 7% Sampel dibreakdown berdasarkan proporsi tersebut di atas, misalnya diambil 6. 000 orang

SNOWBALL SAMPLING 8 Digunakan bila populasinya sangat spesifik Dilakukan dengan cara berantai, mulai dari

SNOWBALL SAMPLING 8 Digunakan bila populasinya sangat spesifik Dilakukan dengan cara berantai, mulai dari ukuran 47 sampel yang kecil, yang makin lama menjadi semakin besar seperti bola salju. Secara operasional, teknik ini dilakukan dengan melakukan wawancara kepada sekelompok responden. Selanjutnya kelompok tersebut diminta untuk menyebutkan calon responden berikutnya yang memiliki karakteristik dan spesifikasi yang sama. Dasar pertimbangannya, karena umumnya mereka berada dalam komunitas yang sama, sehingga masing anggota komunitas mengenal satu sama lain.

SNOWBALL SAMPLING Kelebihan Snowball Sampling: Karena sampel sudah terfokus, maka sampel diperkirakan tidak akan

SNOWBALL SAMPLING Kelebihan Snowball Sampling: Karena sampel sudah terfokus, maka sampel diperkirakan tidak akan terlalu banyak menyimpang dari populasinya. Artinya, bias yang dihasilkan dapat relatif kecil. Kelemahan Snowball Sampling: Membutuhkan waktu lama dan biaya yang cukup besar. 48

SNOWBALL SAMPLING Contoh Akan diteliti pendapat para dokter spesialis kanker senior Indonesia tentang pengobatan

SNOWBALL SAMPLING Contoh Akan diteliti pendapat para dokter spesialis kanker senior Indonesia tentang pengobatan alternatif tertentu. Pertimbangan dan langkahnya: Ø Populaasi dokter spesialis kanker di Indonesia jumlahnya tidak banyak dengan lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia, tetapi dipastikan mereka saling mengenal satu sama lain. Ø Langkanya, dicari satu orang spesialis kanker yang selanjutnya dari sinilah ukuran sampel akan membesar. 49

METODE SAMPLING KASUS 1 Apabila Anda ingin melakukan pengambilan sampel untuk mengetahui ada tidaknya

METODE SAMPLING KASUS 1 Apabila Anda ingin melakukan pengambilan sampel untuk mengetahui ada tidaknya ketidaksesuaian penggunaan anggaran di Provinsi DKI Jakarta, bagaimana hal ini akan Anda lakukan? Metode sampling apakah yang lebih tepat? a) Probability sampling b) Non-Probability sampling? Berikan penjelasan mengapa metode tersebut Anda pilih! Jelaskan langkah-langkah pengambilan sampelnya! 50