Dinamika Dan Masalah Kependudukan ASPEK KEPENDUDUKAN Masalah kependudukan

  • Slides: 100
Download presentation
Dinamika Dan Masalah Kependudukan

Dinamika Dan Masalah Kependudukan

ASPEK KEPENDUDUKAN • Masalah kependudukan sudah menjadi masalah global dan merupakan salah satu dari

ASPEK KEPENDUDUKAN • Masalah kependudukan sudah menjadi masalah global dan merupakan salah satu dari dua sumber masalah kehidupan di dunia yang menonjol disamping masalah lingkungan hidup • Masalah kependudukan terutama masalah pertumbuhan penduduk sudah menjadi pusat perhatian dan banyak dibicarakan dunia sejak lama.

Sumber Data Kependudukan Sensus Survei Registrasi Peran & Fungsi

Sumber Data Kependudukan Sensus Survei Registrasi Peran & Fungsi

SUMBER DATA KEPENDUDUKAN • Adalah segala tampilan data dalam bentuk resmi/tidak resmi yang diterbitkan

SUMBER DATA KEPENDUDUKAN • Adalah segala tampilan data dalam bentuk resmi/tidak resmi yang diterbitkan oleh badan pencatatan kependudukan (pemerintah/non pemerintah), dalam berbagai bentuk baik angka, grafik, gambar, dll • Sumber data : • primer : segala catatan asli sesuai definisi sumber data diatas. Ex. Table penduduk terbitan BPS • sekunder : data yg telah diolah dan disajikan dalam bentuk teks/narasi, laporan penelitian, karya tulis, terbitan periodek lainnya

SENSUS • Sensus penduduk adalah keseluruhan proses pengumpulan (collecting) menghimpun dan menyusun (compiling) dan

SENSUS • Sensus penduduk adalah keseluruhan proses pengumpulan (collecting) menghimpun dan menyusun (compiling) dan menerbitkan data-data demografi, ekonomi, sosial yang menyangkut semua orang pada waktu tertentu di suatu negara/wilayah tertentu. • Disebut juga cacah jiwa

TUJUAN • Tujuan untuk mencacah seluruh penduduk yang ada diwilayah suatu negara. • Yang

TUJUAN • Tujuan untuk mencacah seluruh penduduk yang ada diwilayah suatu negara. • Yang dicacah meliputi penduduk de jure dan penduduk de facto • de jure penduduk yang resmi tinggal di daerah tersebut • de facto penduduk yang berada di suatu wilayah tetapi tdk trmsk penduduk resmi diwilayah bersangkutan

KARAKTERISTIK SENSUS • Unit cacah pada sensus adalah perorangan/individu bukan keluarga/rumah tangga • Universal/Semua

KARAKTERISTIK SENSUS • Unit cacah pada sensus adalah perorangan/individu bukan keluarga/rumah tangga • Universal/Semua orang artinya semua orang/penduduk (yang hidup) dalam wilayah yang dicacah (perseorangan) • Waktu tertentu artinya sensus haruslah dilaksanakan pada saat tertentu dan serentak di seluruh wilayah negara • Sensus dilakukan secara periodik pada tiap tahun yang berakhir angka nol (0)

Jenis sensus Macam sensus dibagi menjadi dua yaitu : nsus 1. kepada mereka yang

Jenis sensus Macam sensus dibagi menjadi dua yaitu : nsus 1. kepada mereka yang benar-benar berdiam atau bertempat tinggal di daerah atau negara yang bersangkutan. acahan aitu ng da kan facto De. Sensus 2. setiap orang yang pada waktu diadakan sensus berada di dalam daerah atau negara yang bersangkutan.

Metode Sensus • Metode House Holder (Rumah Tangga) yaitu setiap rumah tangga diserahi oleh

Metode Sensus • Metode House Holder (Rumah Tangga) yaitu setiap rumah tangga diserahi oleh petugas sensus suatu daftar untuk diisi oleh kepala rumah tangga itu sendiri. (dilakukan oleh negara dengan penduduk bebas buta huruf) • Metode Canvasser yaitu cara pencacahan dimana petugas sensus-lah yang mengisi daftar pencacahan sesuai dengan jawaban yang diperloleh dari tiap penduduk.

Informasi Kependudukan diperoleh dalam sensus • Geografi dan migrasi penduduk • Rumah tangga •

Informasi Kependudukan diperoleh dalam sensus • Geografi dan migrasi penduduk • Rumah tangga • Karakteristik sosial dan demografi • Kelahiran dan kematian • Karakteristik pendidikan • Karakteristik ekonomi

Topik sensus

Topik sensus

Sensus penduduk di Indonesia • zaman pemerintahan hindia belanda (1930) • zaman kemerdekaan (1961)

Sensus penduduk di Indonesia • zaman pemerintahan hindia belanda (1930) • zaman kemerdekaan (1961) • 1971 • 1980 • 1990 • 2000 • 2010 oleh BPS

Hasil sensus 2010

Hasil sensus 2010

REGISTRASI • Merupakan kumpulan keterangan mengenai terjadinya peristiwa/kejadian lahir dan mati serta kejadian penting

REGISTRASI • Merupakan kumpulan keterangan mengenai terjadinya peristiwa/kejadian lahir dan mati serta kejadian penting yang merubah status sipil sejak lahir – mati • Karena sensus hanya memberikan informasi pada waktu dilaksanankan dan hanya data statis kependudukan • Registrasi mencatat kejadian kependudukan yang terjadi setiap saat.

Lanjutan. . . • Registrasi dilakukan oleh kantor pemerintahan dalam negeri • Pelaksanaannya dilakukan

Lanjutan. . . • Registrasi dilakukan oleh kantor pemerintahan dalam negeri • Pelaksanaannya dilakukan secara pasif • Dapat menimbulkan masalah ketidak lengkapan data pelaporan

SURVEI • Hasil sensus dan regristrasi mempunyai keterbatasan. • Hanya menghasilkan statistik kependudukan dan

SURVEI • Hasil sensus dan regristrasi mempunyai keterbatasan. • Hanya menghasilkan statistik kependudukan dan kurang memberikan informasi tentang sifat dan perilaku • Maka perlu dilakukan survei untuk informasi yang lebih spesifik namun terbatas • Survei dilakukan dengan sistem sampel

Perbedaan Sensus dengan Survei Perihal Sensus Cakupan penduduk yg dicacah Mencacah seluruh penduduk Fleksibilitas

Perbedaan Sensus dengan Survei Perihal Sensus Cakupan penduduk yg dicacah Mencacah seluruh penduduk Fleksibilitas Harus memenuhi persyaratan periodik Materi yg dikumpulkan Mengenai demografi, ekonomi, sosial Survei Mencacah sebagian penduduk (sampel) Bisa diadakan kapan saja Berganti-ganti topik/dapat menekankan pada aspek -aspek tertentu sesuai kebutuhan

Sensus dan survey adalah kegiatan yang saling mengisi, dimana survey sebagai pelengkap sensus :

Sensus dan survey adalah kegiatan yang saling mengisi, dimana survey sebagai pelengkap sensus : • Jika dilaksanakan sesudah sensus diadakan survey untuk memeriksa/men-cek hasil sensus itu sendiri. • Jika dilaksanakan sebelum sensus maka sebagai bahan pertimbangan bagi sensus yg akan dilaksanakan • Sensus setiap 10 tahun hanya menggambarkan perubahan yang terjadi tiap 10 tahun. Sedangkan survei ingin melihat perubahan yg terjadi dalam waktu singkat • Survey bisa terjadi kesalahan karena pengambilan sampling (sampling eror).

Survey di Indonesia • SUSENAS (survey social ekonomi nasional) 1961, 1963, 1967 oleh BPS

Survey di Indonesia • SUSENAS (survey social ekonomi nasional) 1961, 1963, 1967 oleh BPS • SUPAS (Survey Penduduk Antar Sensus) 1976 (3 x tentang survey fertilitas di Jawa & Bali) oleh BPS • SUPAS 1973 (FM survey di seluruh Indonesia) oleh Lembaga Ekonomi FE UI

Kuantitas dan Analisis Demografi

Kuantitas dan Analisis Demografi

A. Pertumbuhan Penduduk • Pertumbuhan penduduk adalah merupakan Merupakan fenomena perubahan jumlah penduduk dalam

A. Pertumbuhan Penduduk • Pertumbuhan penduduk adalah merupakan Merupakan fenomena perubahan jumlah penduduk dalam suatu wilayah. • Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu kelahiran, kematian dan migrasi.

Pertumbuhan penduduk ada 2 yaitu: 1. Pertumbuhan penduduk total (total population growth) adalah pertumbuhan

Pertumbuhan penduduk ada 2 yaitu: 1. Pertumbuhan penduduk total (total population growth) adalah pertumbuhan yang memperhatikan kelahiran, kematian dan migrasi. Rumus : T = (L – M) + (I + E) Dimana, T = jumlah pendduk per tahun L = jumlah kelahiran per tahun M = jumlah kematian per tahun I = jumlah imigrasi E = jumlah emigrasi 2. Pertumbuhan penduduk alami (natural population growth) adalah pertumbuhan penduduk yang hanya memerhatikan kelahiran dan kematian saja. Rumus : T = L – M

Contoh soal : Tahun 2008 jumlah penduduk di negara X adalah 239, 9 jiwa.

Contoh soal : Tahun 2008 jumlah penduduk di negara X adalah 239, 9 jiwa. Angka kelahiran kasarnya adalah 20 jiwa, angka kematian adalah 6 jiwa. Jika diketahui jumlah imigrasi 15 jiwa dan emigrasi 10 jiwa. Berapa pertumbuhan alami dan totalnya? ? Jawab: Ø pertumbuhan alami T = L – M = 20 – 6 = 14 jiwa Jadi, pertumbuhan alami yang terjadi dinegara x adalah 14 jiwa. 14/239, 9 x 100% = 0, 06 % (rendah) ØHitung pertumbuhan totalnya? ?

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk suatu daerah 1. Fertilitas (Kelahiran) 2. Mortalitas (Kematian) 3.

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk suatu daerah 1. Fertilitas (Kelahiran) 2. Mortalitas (Kematian) 3. Migrasi (Perpindahan) 29

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk 1. Kematian (Mortalitas) Kematian adalah hilangnya tanda-tanda

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk 1. Kematian (Mortalitas) Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. 2. Kelahiran (Natalitas) Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas) 3. Migrasi (Mobilitas) Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain.

Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain: • Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan

Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain: • Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak. • Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun. • Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. • Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2. • Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan

Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate) Untuk menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan

Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate) Untuk menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan angka kelahiran (Fertilitas). Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun. Ada beberapa cara untuk menghitung besarnya angka kelahiran yaitu: Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate) Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu: Angka kelahiran ini disebut kasar karena perhitungannya tidak memperhatikan jenis kelamin dan umur penduduk, padahal yang dapat melahirkan hanya penduduk wanita.

Kriteria angka kelahiran kasar • Contoh: Pada pertengahan tahun 1999 Jakarta berpenduduk 10. 000

Kriteria angka kelahiran kasar • Contoh: Pada pertengahan tahun 1999 Jakarta berpenduduk 10. 000 jiwa. Dalam tahun tersebut terdapat kelahiran 250. 000 bayi. Berapa besar angka kelahiran kasarnya? Penyelesaian soal: • Angka kelahiran 25 berarti tiap 1000 penduduk Jakarta setiap tahun terdapat kelahiran 25 bayi. Besarnya angka kelahiran kasar dapat dikatagorikan menjadi tiga yaitu: a) kurang dari 20 digolongkan rendah b) antara 20 – 30 digolongkan sedang c) lebih dari 30 digolongkan tinggi

Angka kelahiran menurut kelompok umur (Age Specific Fertiliy Rate) / khusus disingkat ASFR Rumus

Angka kelahiran menurut kelompok umur (Age Specific Fertiliy Rate) / khusus disingkat ASFR Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:

 • Contoh soal: Suatu daerah pada tahun 2000, terdapat penduduk wanita berusia 24

• Contoh soal: Suatu daerah pada tahun 2000, terdapat penduduk wanita berusia 24 -30 tahun berjumlah 30. 000 jiwa. Jumlah kelahiran pada usia tersebut berjumlah 1. 500 jiwa. Berapakah besar angka kelahiran khusus (ASFR)? • Penyelesaian soal: • Angka kelahiran 50 berarti tiap 1000 wanita berusia 24 -30 tahun terdapat kelahiran 50 bayi.

Faktor-faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain 1)Kepercayaan dan agama 2)Tingkat

Faktor-faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain 1)Kepercayaan dan agama 2)Tingkat pendidikan 3)Kondisi perekonomian 4)Kebijakan pemerintah 5)Adat istiadat di masyarakat 6)Kematian dan kesehatan 7)Struktur Penduduk

Kematian (Mortalitas) Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya

Kematian (Mortalitas) Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran

beberapa jenis perhitungan angka kelahiran yaitu Angka kematian kasar (Crude Death Rate = CDR)

beberapa jenis perhitungan angka kelahiran yaitu Angka kematian kasar (Crude Death Rate = CDR) Angka kematian khusus menurut umur tertentu (Age Specific Death Rate = ASDR)

Angka kematian kasar (Crude Death Rate = CDR) Angka ini dapat digunakan untuk mengetahui

Angka kematian kasar (Crude Death Rate = CDR) Angka ini dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atau usia lanjut angka ini tinggi, sedangkan pada kelompok usia muda jauh lebih rendah. Rumusnya:

Angka kematian khusus menurut umur tertentu (Age Specific Death Rate = ASDR Angka ini

Angka kematian khusus menurut umur tertentu (Age Specific Death Rate = ASDR Angka ini dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atau usia lanjut angka ini tinggi, sedangkan pada kelompok usia muda jauh lebih rendah. Rumusnya:

Angka kematian bayi (Infant Mortality Rate = IMR) • Angka kematian bayi adalah angka

Angka kematian bayi (Infant Mortality Rate = IMR) • Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian bayi tiap seribu bayi yang lahir. • Bayi adalah kelompok orang yang berusia 0 -1 tahun. Rumusnya:

 • Besarnya angka kematian bayi dapat dijadikan petunjuk atau indikator tingkat kesehatan dan

• Besarnya angka kematian bayi dapat dijadikan petunjuk atau indikator tingkat kesehatan dan kesejahteraan penduduk. • Pada umumnya bila masyarakat memiliki tingkat kesehatan yang rendah maka tingkat kematian bayi tinggi. • Selain perhitungan di atas sering dihitung pula angka kematian ibu waktu melahirkan dan angka kematian bayi baru lahir. • Untuk angka kematian bayi ukurannya sebagai berikut: - Rendah, jika IMR antara 15 -35. - Sedang, jika IMR antara 36 -75. - Tinggi, jika IMR antara 76 -125.

faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas). Faktor pendukung kematian

faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas). Faktor pendukung kematian (pro mortalitas) Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah: - Sarana kesehatan yang kurang memadai. - Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan - Terjadinya berbagai bencana alam - Terjadinya peperangan - Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri - Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.

Faktor penghambat kematian (anti mortalitas) Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk

Faktor penghambat kematian (anti mortalitas) Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah: - Lingkungan hidup sehat. - Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap. - Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain. - Tingkat kesehatan masyarakat tinggi. - Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.

Migrasi • Perpindahan penduduk dengan tujuan menetap dari suatu daerah ke daerah lain. •

Migrasi • Perpindahan penduduk dengan tujuan menetap dari suatu daerah ke daerah lain. • Orang yang melakukan migrasi disebut migran 45

Angka migrasi masuk In migration / Mi • Angka yang menunjukkan jumlah pendatang tempat

Angka migrasi masuk In migration / Mi • Angka yang menunjukkan jumlah pendatang tempat tujuan selama 1 tahun Rumus : I = jumlah migrasi masuk P = jumlah penduduk daerah tujuan 46

Contoh soal Mi • Jumlah penduduk di kecamatan sekarwangi pada tahun 1990 sebanyak 350.

Contoh soal Mi • Jumlah penduduk di kecamatan sekarwangi pada tahun 1990 sebanyak 350. 000 jiwa dan jumlah imigran sebanyak 720 jiwa, maka angka migrasi masuknya adalah 47

Penyelesaian • Jadi pada tahun 1990 di kecamatan sekarwangi terdapat 2 pendatang setiap 1000

Penyelesaian • Jadi pada tahun 1990 di kecamatan sekarwangi terdapat 2 pendatang setiap 1000 penduduk 48

Angka migrasi keluar (Emigrasi) out migration / Mo • Angka yang menunjukkan jumlah penduduk

Angka migrasi keluar (Emigrasi) out migration / Mo • Angka yang menunjukkan jumlah penduduk yang keluar dari daerah tempat tinggalnya (emigran) tiap 1000 penduduk selama 1 tahun Rumus : O = jumlah migrasi keluar P = jumlah penduduk daerah asal 49

Contoh soal Mo • Jumlah penduduk di kecamatan madunis pada tahun 1990 sebanyak 350.

Contoh soal Mo • Jumlah penduduk di kecamatan madunis pada tahun 1990 sebanyak 350. 000 jiwa dan jumlah emigran sebanyak 265 jiwa, maka angka migrasi keluarnya adalah 50

Penyelesaian • Jadi pada tahun 1990 di kecamatan madunis terdapat 1 emigran tiap penduduk

Penyelesaian • Jadi pada tahun 1990 di kecamatan madunis terdapat 1 emigran tiap penduduk 51

KEPADATAN PENDUDUK

KEPADATAN PENDUDUK

Kepadatan Penduduk • Kepadatan penduduk adalah perbandigan antara jumlah penduduk dengan luas lahan. •

Kepadatan Penduduk • Kepadatan penduduk adalah perbandigan antara jumlah penduduk dengan luas lahan. • (a). Kepadatan Penduduk Aritmatik (Kepadatan Penduduk Kasar) • (b). Kepadatan Penduduk Fisiologis • (c). Kepadatan Penduduk Agraris

Kepadatan Penduduk Aritmatik • Rumus:

Kepadatan Penduduk Aritmatik • Rumus:

Contoh soal : Pada tahun 2005 jumlah penduduk di suatu wilayah sebesar 7. 584.

Contoh soal : Pada tahun 2005 jumlah penduduk di suatu wilayah sebesar 7. 584. 000 jiwa, sedang luas wilayah tersebut adalah 226. 782 km. Berapakah kepadatan penduduk aritmatik wilayah tersebut? Jawab:

Jawaban :

Jawaban :

Kepadatan fisiologis jumlah penduduk tiap kilometer persegi tanah pertanian. dihitung dengan rumus sebagai berikut.

Kepadatan fisiologis jumlah penduduk tiap kilometer persegi tanah pertanian. dihitung dengan rumus sebagai berikut.

Contoh soal: Diketahui jumlah penduduk suatu wilayah pada tahun 2005 sebesar 7. 584. 000

Contoh soal: Diketahui jumlah penduduk suatu wilayah pada tahun 2005 sebesar 7. 584. 000 jiwa dan luas lahan pertaniannya sebesar 154. 820 km Berapakah kepadatan fisiologi wilayah tersebut?

Jawaban

Jawaban

Kepadatan penduduk agraris jumlah penduduk petani tiap km 2 tanah pertanian. dihitung dengan rumus

Kepadatan penduduk agraris jumlah penduduk petani tiap km 2 tanah pertanian. dihitung dengan rumus sebagai berikut.

Contoh soal: Suatu wilayah pada tahun 2005 jumlah penduduknya sebesar 7. 584. 000 jiwa,

Contoh soal: Suatu wilayah pada tahun 2005 jumlah penduduknya sebesar 7. 584. 000 jiwa, dari jumlah penduduk tersebut 2. 050. 000 jiwa adalah penduduk yang bekerja sebagai petani. Sedangkan luas wilayah pertaniannya adalah 154. 820 km. Berapakah kepadatan agraris wilayah tersebut ?

Jawaban :

Jawaban :

2 Pertumbuhan Penduduk Geometri (Geometric Growth) • Rumus: Pt = Po (1 + r)t

2 Pertumbuhan Penduduk Geometri (Geometric Growth) • Rumus: Pt = Po (1 + r)t Atau Pn = Po (1 + r)n

KOMPOSISI PENDUDUK

KOMPOSISI PENDUDUK

Komposisi Penduduk ialah pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria-kriteria tertentu sesuai dengan tujuan. penggambaran komposisi penduduk

Komposisi Penduduk ialah pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria-kriteria tertentu sesuai dengan tujuan. penggambaran komposisi penduduk biasanya diwujudkan dalam piramida penduduk, Dibedakan menjadi 3 yaitu:

Piramida penduduk • Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat digambarkan dalam bentuk

Piramida penduduk • Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat digambarkan dalam bentuk diagram yg biasa disebut dengan piramida penduduk.

Gambar piramida penduduk Gambaran diagram dari komposisi penduduk menurut jenis kelamin dan usia

Gambar piramida penduduk Gambaran diagram dari komposisi penduduk menurut jenis kelamin dan usia

Bentuk-bentuk piramida penduduk

Bentuk-bentuk piramida penduduk

a. piramida limas (ekspansif) • • Piramida ekspansif menggambarkan keadaan penduduk yg sedang mengalami

a. piramida limas (ekspansif) • • Piramida ekspansif menggambarkan keadaan penduduk yg sedang mengalami pertumbuhan sangat pesat. Terjadi karena tingkat kelahiran dan kematian penduduk sama-sama tinggi. Pada umumnya terjadi di negara berkembang seperti India dan Indonesia.

b. piramida granat (stasioner) • • • Piramida stasioner menggambarkan keadaan penduduk yang mengalami

b. piramida granat (stasioner) • • • Piramida stasioner menggambarkan keadaan penduduk yang mengalami pertumbuhan relatif stabil. Disebabkan tingkat kelahiran dan tingkat kematian seimbang. Di dalam struktur ini jumlah penduduk usia muda, dewasa dan tua seimbang. Pada umumnya terjadi di negara maju seperti Amerika dan Inggris.

c. piramida batu nisan (konstriktif) • • Menggambarkan keadaan pertumbuhan penduduk cenderun mengalami penurunan.

c. piramida batu nisan (konstriktif) • • Menggambarkan keadaan pertumbuhan penduduk cenderun mengalami penurunan. Disebabkan oleh tingkat kelahiran dan kematian sama-sama rendah, sehingga sebagian besar penduduknya berusia tua. Pada umumnya terjadi di negara Jerman, Belgia, dan Swedia

�Karakteristik penduduk suatu negara dapat dibedakan atas tiga ciri, yaitu: �Ekspansif : jika sebagian

�Karakteristik penduduk suatu negara dapat dibedakan atas tiga ciri, yaitu: �Ekspansif : jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda. Ciri ekspansif ini terdapat di negara-negara yang sedang berkembang dengan struktur penduduk muda. �Konstruktif : jika sebagian kecil penduduk berada dalam kelompok umur muda. Ciri konstruktif ini terdapat di negara-negara maju dengan struktur penduduk tua. �Stasioner : jika banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur hampir sama, dan mengecil pada umur tua kecuali pada kelompok umur tertentu. Ciri ini terdapat di negara-negara yang mempunyai tingkat kelahiran dan kematian yang rendah. Jadi angka kelahiran sebanding dengan angka kematian.

Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Rumus untuk menghitungnya:

Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Rumus untuk menghitungnya:

Contoh soal Jumlah penduduk pria di RS= P/ W x 100 jawa timur pada

Contoh soal Jumlah penduduk pria di RS= P/ W x 100 jawa timur pada tahun = 11. 566. 654 : 12. 005. 464 x 1990 adalah 100 11. 566. 654 jiwa, = 96, 34 = 96 sedangkan jumlah jadi jumlah penduduk wanita 12. 005. 464 jiwa. Berapakah rasio Jawa Timur pada tahun seksnya ? 1990 dari 100 wanita terdapat 96 pria.

Komposisi Penduduk Menurut Umur Rumus yang di gunakan untuk menunjukkan orang yang dapat bekerja

Komposisi Penduduk Menurut Umur Rumus yang di gunakan untuk menunjukkan orang yang dapat bekerja dengan orang yang belum dapat bekerja.

Contoh soal • Di indonesia pada tahun 1980 terdapat penduduk dengan rincian sbb :

Contoh soal • Di indonesia pada tahun 1980 terdapat penduduk dengan rincian sbb : • • • Usia 0 -14 th = 40, 99 juta Usia 15 -65 th = 55, 8 juta Usia > 65 th = 3, 3 juta DR = (40, 99 + 3, 3 : 55, 8) x 100 = 79, 21 = 79 jadi diantara 100 usia produktif menanggung 79 orang

PROYEKSI PENDUDUK

PROYEKSI PENDUDUK

Aritmatika Perhitungan jumlah penduduk dengan rumus ini menganggap pertumbuhan penduduk setiap tahun adalah sama.

Aritmatika Perhitungan jumlah penduduk dengan rumus ini menganggap pertumbuhan penduduk setiap tahun adalah sama.

Contoh Soal dan Perhitungannya, Diketahui jumlah penduduk di Kota Kawai pada tahun 1961 adalah

Contoh Soal dan Perhitungannya, Diketahui jumlah penduduk di Kota Kawai pada tahun 1961 adalah 97 juta jiwa. Sedangkan pada tahu 1971 adalah 118, 2 juta. Berapakah estimasi jumlah penduduk pada tahun 1967?

Jawab: • Diketahui : • Po = 97 jt (tahun 1961) • • Pn

Jawab: • Diketahui : • Po = 97 jt (tahun 1961) • • Pn = 118, 2 jt (tahun 1971) • • m = 1967 – 1961 = 6 • • n = 1971 – 1961 = 10

Jawab : maka estimasi jumlah penduduk pada tahun 1067 adalah 109, 72 juta

Jawab : maka estimasi jumlah penduduk pada tahun 1067 adalah 109, 72 juta

GEOMETRIK • Perhitungan jumlah penduduk dengan rumus ini menggunakan dasar bunga majemuk pertumbuhan penduduk

GEOMETRIK • Perhitungan jumlah penduduk dengan rumus ini menggunakan dasar bunga majemuk pertumbuhan penduduk (bunga berbunga). • Dimana 1 = bilangan konstanta geometris

Geometrik • Keterangan: • Pn = penduduk pada tahun n • Po = penduduk

Geometrik • Keterangan: • Pn = penduduk pada tahun n • Po = penduduk pada tahun awal • 1 = angka konstanta • r = angka pertumbuhan penduduk (dalam persen) • n = jumlah rentang tahun dari awal hingga tahun n

Contoh Soal : Misalkan pada tahun 2000 jumlah penduduk indonesia tercatat 20 juta jiwa.

Contoh Soal : Misalkan pada tahun 2000 jumlah penduduk indonesia tercatat 20 juta jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk per tahun adalah 2 %. Berapakah proyeksi penduduk Indonesia pada tahun 2004?

Jawab : Pn = Po ( 1 + r )n = 20 juta (

Jawab : Pn = Po ( 1 + r )n = 20 juta ( 1 + 2% )4 = 20 juta ( 1 + 0, 02 )4 = 20 juta ( 1, 02)4 = 20 juta ( 1, 0824322) = 21. 648. 644 juta Jadi poyeksi penduduk Indonesia untuk tahun 2004, dengan tingkat pertumbuhan penduduk 2% pertahun, adalah 21, 6 juta jiwa.

Eksponensial Laju pertumbuhan penduduk eksponensial menggunakan asumsi bahwa pertumbuhan penduduk berlangsung terus-menerus akibat adanya

Eksponensial Laju pertumbuhan penduduk eksponensial menggunakan asumsi bahwa pertumbuhan penduduk berlangsung terus-menerus akibat adanya kelahiran dan kematian di setiap waktu.

Eksponensial • Keterangan: • Pt = Jumlah penduduk pada tahun t • Po =

Eksponensial • Keterangan: • Pt = Jumlah penduduk pada tahun t • Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar • t = jangka waktu • r = laju pertumbuhan penduduk • e = bilangan eksponensial yang besarnya 2, 71828

Contoh Soal • Pada tahun 2000, jumlah penduduk Kabupaten A adalah 206. 730 jiwa.

Contoh Soal • Pada tahun 2000, jumlah penduduk Kabupaten A adalah 206. 730 jiwa. Kemudian pada tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten A menjadi 278. 741 jiwa. Berapakah laju pertumbuhan penduduk eksponensial Kabupaten A per tahun?

Jawab : • Diketahui: • Po = 206. 730 • Pt = 278. 741

Jawab : • Diketahui: • Po = 206. 730 • Pt = 278. 741 • t = 2010 – 2000 = 10 • • Sehingga dengan menggunakan rumus laju pertumbuhan penduduk eksponensial di atas bisa diketahui laju pertumbuhan penduduk per tahunnya adalah sebagai berikut.

Eksponensial

Eksponensial

Doubling Time Jika angka pertumbuhan penduduk setiap tahun tetap (konstan), maka dengan menggunakan persamaan

Doubling Time Jika angka pertumbuhan penduduk setiap tahun tetap (konstan), maka dengan menggunakan persamaan eksponensial dapat diperoleh persamaan untuk menghitung waktu yang diperlukan suatu penduduk untuk berlipat ganda (doubling time) RUMUS : Doubling Time (n) = 70/r 70 = angka tetapan jika pertumbuhan penduduk per tahun adalah tetap r = pertumbukan penduduk yang tetap sepanjang tahun

Contoh : Jika r = 2, 5 % per tahun, maka jumnlah p[enduduk akan

Contoh : Jika r = 2, 5 % per tahun, maka jumnlah p[enduduk akan menjadi 2 kali lipat dalam waktu ? n = 70/r = 70/2, 5 = 28 tahun Jadi jumlsh penduduk akan bertambah menjadi 2 kali lipat setelah 28 tahun.

B. Kualitas Penduduk Kualitas penduduk adalah mutu penduduk yang dapat dilihat dari pendidikan, kesehatan,

B. Kualitas Penduduk Kualitas penduduk adalah mutu penduduk yang dapat dilihat dari pendidikan, kesehatan, dan pendapatan. Ø pendidikan yang baik akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Ø kesehatan, semakin baik kesehatan maka kualitasnya juga semakin baik ØPendapatan, semakin besar pendapatan maka semakin besar terjaminya kehidupan yang lebih baik.

Migrasi penduduk Migrasi adalah perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain. Migrasi ada

Migrasi penduduk Migrasi adalah perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain. Migrasi ada 2: 1. Migrasi internasional@perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lainya. a. imigrasi@masukya penduduk dari suatu negara ke negara lain b. Emigrasi@keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. c. remigrasi@kembalinya penduduk ke negara asal.

2. Migrasi internal Adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dalam suatu

2. Migrasi internal Adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dalam suatu negara. a. transmigrasi@ perpindahan penduduk dari suatu pulau atau provinsi yang berpenduduk padat ke pulau/provinsi yang berpenduduk jarang. b. urbanisasi@ perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari kota kecil ke kota besar. c. Le retaour aux champ (kembali ke desa) kembali dari kota untuk menetap didesa. d. Forensen @ orang-orang yang tinggal di pinggir kota (luar kota) tetapi bekerja di kota.

urbanisasi dan transmigrasi • Urbanisasi Orang yang melakukan urbanisasi disebut urban Faktor pendorong urbanisasi

urbanisasi dan transmigrasi • Urbanisasi Orang yang melakukan urbanisasi disebut urban Faktor pendorong urbanisasi dari desa dan faktor penarik dari kota Faktor pendorong dari desa: 1. Terbatasnya lapangan kerja 2. Tanahnya tidak subur 3. Fasilitas yang kurang 4. Upah kerja rendah 5. Timbulnya bencana atau wabah penyakit.

Faktor penarik dari kota: 1. Kesempatan atau lapangan kerja lebih banyak 2. Upah kerja

Faktor penarik dari kota: 1. Kesempatan atau lapangan kerja lebih banyak 2. Upah kerja tinggi 3. Tersedia fasilitas yang beragam 4. Kota sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, perindustrian dll Dampak positif dan negatif bagi desa: Dampak positif: 1. Meningkatnya kesejahteraan didesa akibat banyak kiriman 2. Mendorong pembangunan didesa 3. Mengurangi kepadatan didesa bagi desa yang padat 4. Mengurangi pengangguran didesa. 5. Mengurangi jumalah pengangguran didesa.

 • Dampak negatif bagi desa: 1. Desa kekurangan tenaga untuk pertanian 2. Perilaku

• Dampak negatif bagi desa: 1. Desa kekurangan tenaga untuk pertanian 2. Perilaku yang dibawa dari kota ditularkan ke desa. 3. Desa banyak kehilangan penduduk yang berkualitas. Dampak positif dan negatif bagi kota: Dampak positif bagi kota: 1. Terpenuhinya tenaga kerja 2. Semakin banyaknya SDM yang berkualitas Dampak negatif bagi kota: 1. Timbulnya pengangguran 2. Munculnya tunawisma dan gubuk 2 liar 3. Meningkatnya kemacetan lalu lintas 4. Meningkatnya permasalah sosial: kejahatan, pelacuran dll

 • Upaya untuk menanggulangi urbanisasi: 1. Pemerataan pembangunan didesa 2. Memperbanyak fasilitas didesa

• Upaya untuk menanggulangi urbanisasi: 1. Pemerataan pembangunan didesa 2. Memperbanyak fasilitas didesa 3. Mengendalikan pertumbuhan penduduk didesa dengna prgram KB 4. Mengawasi keluar masuk penduduk (dengan razia KTP) Tujuan transmigrasi: 1. Meningkatkan dan mengatur perpindahan penduduk 2. Pemerataan penduduk 3. Meninngkatkan kesejahteraan dan memperlancar pembangunan