DESAIN KEPENDUDUKAN Kependudukan sebagai penentu dan konsekuensi pembangunan
DESAIN KEPENDUDUKAN
Kependudukan sebagai penentu dan konsekuensi pembangunan • Determinan/Penentu – Pembangunan kependudukan → Pembangunan • Konsekuensi – Pembangunan → Pembangunan kependudukan • Penduduk: subyek dan obyek pembangunan – Subyek: pelaku pembangunan. – Obyek: sasaran pembangunan. • Pembangunan berpusatkan penduduk – Pembangunan berdasarkan situasi penduduk – Berbeda antara human capital dan people centered development – Penduduk sebagai target atau asumsi perencanaan?
Kependudukan dan pembangunan • Proses perencanaan pembangunan mutlak memerlukan integrasi antara variabel demografi dengan variabel pembangunan • Ada antisipasi terhadap implikasi revolusi demografi • Revolusi mortalitas sudah dialami penduduk muda meningkat drastis
Kependudukan dan pembangunan • Revolusi fertilitas peningkatan penduduk lansia secara drastis • Revolusi mobilitas akibat revolusi transportasi, informasi, dan komunikasi • Muncul transisi pendidikan, kesehatan, mobilitas transisi modal manusia transisi keluarga nilai-nilai keluarga berubah transformasi pasar kerja
Komponen Kependudukan dan Pembangunan
Tiga tahap penting dalam Pembangunan SDM • Pengendalian : – Bagaimana supply dapat dikendalikan • Pengembangan – Bagaimana potensi yang ada dapat dimanfaatkan • Pemanfaatan – Bagaimana sumberdaya yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal
Apa itu grand design? – Dalam bahasa Inggris, design berarti: • Suatu skema pengaturan sinonimnya designing • Sesuatu yang ditujukan sebagai pedoman untuk melaksanakan sesuatu lainnya sinonimnya blueprint • Suatu anticipated outcome yang ingin dicapai sinonimnya aim – Dalam bahasa Inggris, grand berarti: • Hal yang paling penting • Besar • Menjadi induk
Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan Dan Pembangunan Keluarga • UU ini akan menjadi dasar untuk menyusun rancangan induk (grand design) pembangunan kependudukan daam rangka mewujudkan penduduk yang berkualitas, sehat, mandiri, beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai iptek, serta memiliki etos kerja yang tinggi dan disiplin. • UU ini harus mampu mengakomodir perubahan isu strategis dari perubahan global di bidang kependudukan dan pembangunan, yang telah disepakati Indonesia dalam International Conference on Population and Development (ICPD) dan Millenium Development Goals (MDGs) yang disesuaikan dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang tertuang di dalam Pancasila dan UUD’ 45.
Rancangan induk (grand design) meliputi: Ø Pengendalian kuantitas penduduk • Rekayasa jumlah, struktur dan laju pertumbuhan penduduk melalui : pengendalian kelahiran, kematian dan pengarahan mobilitas Ø Peningkatan kualitas penduduk • Rekayasa peningkatan kualitas penduduk baik fisik maupun mental melalui pendekatan life cycle Ø Pembangunan keluarga • Peningkatan kesejahteraan keluarga melalui pemberdayaan perempuan dan keluarga untuk mengentaskan kemiskinan, pengangguran. Penguatan keluarga sebagai basis pendidikan dan pembentukan karakter anggota keluarga. • Pembangunan database kependudukan, dengan peningkatan kinerja pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.
Contoh Isu Kependudukan Jumlah penduduk besar: pengendalian pertumbuhan penduduk Jumlah penduduk usia kerja besar: penyediaan lapangan pekerjaan Penduduk usia remaja: pelayanan ramah remaja Penduduk usia lanjut: fasilitas kesehatan, transportasi, dan perumahan, pekerjaan, serta lingkungan sosial • Pengendalian tingkat kelahiran: akses pelayanan dan alat/cara pengendalian kelahiran terutama bagi penduduk miskin dan bagi penduduk yang tinggal di daerah-daerah yang sulit dijangkau. • Pengendalian tingkat kematian: peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu. • •
Apa manfaatnya? • Menyediakan kerangka pikir dan panduan untuk mengintegrasikan berbagai variabel kependudukan ke dalam berbagai proses pembangunan. • Harmonisasi antara dinamika kependudukan dengan dinamika kondisi sosial ekonomi lainnya. • Membantu memperkuat penyusunan dan implementasi perencanaan pembangunan nasional
Mengapa penting? ü Kurangnya perencanaan yang berbasis situasi kependudukan ü Beragamnya data dan sumber data kependudukan ü Memperbaiki political will dan komitmen pemerintah terhadap kependudukan ü Meningkatkan kepedulian para policy makers terhadap keterkaitan antara isu kependudukan dengan pembangunan ü Population mainstreaming
Panduan Penyusunannya • Dokumen perencanaan pembangunan nasional apa saja target-targetnya? Misalnya, swasembada beras, pemenuhan kebutuhan listrik maka harus dikaitkan dengan variabel kependudukan • Visi Indonesia 20 -30 tahun mendatang • Target internasional seperti MDGs • Mempertimbangkan adanya variasi kondisi di antar region • Persamaan hak asasi
Apa yang disusun? • Socio-economic setting target pencapaian ekonomi dan sosial • Jumlah, komposisi, dan distribusi penduduk profil penduduk • Komponen pertumbuhan penduduk • Penduduk dan pembangunan sektoral • Tantangan, hambatan, keterbatasan
Isi Desain induk • Desain kuantitas: • Profil kuantitas termasuk proyeksi penduduk: jumlah, struktur, komposisi, persebaran, pertumbuhan • Kepadatan penduduk dan urbanisasi • Desain kualitas: • Kualitas hidup terkait kesehatan, pendidikan, dan moral (dalam perspektif individu dan kolektif/masyarakat) • Kemiskinan dan social exclusion • Fokus pada peningkatan IPM
Tujuan Desain Induk • Berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan, penurunan angka pengangguran dan kemiskinan • Peningkatan kualitas penduduk • Peningkatan kualitas pelayanan publik • Harmonisasi pembangunan sektoral • Keserasian antara penduduk, sumberdaya dan pemanfaatannya • Punya mimpi dan gambaran masa depan yang lebih jelas tentang Indonesia
Butuh Pengaturan Kelembagaan • Siapa bertanggung jawab apa? • Siapa yang mengkoordinasikan, memonitor, mengevaluasi, dan menyusun laporan • Apa saja indikatornya? • Bagaimana mekanisme koordinasinya? • Apakah bisa “membumi” atau hanya tataran konseptual?
DEFINISI PENGANGGURAN • Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. • Pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapat pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
JENIS & MACAM PENGANGGURAN
BERDASARKAN JAM KERJA Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam: • Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu. • Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu. • Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
BERDASARKAN PENYEBAB TERJADINYA 1. Pengangguran friksional (frictional unemployment) Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerna penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja.
2. Pengangguran konjungtural (cycle unemployment) Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi. 3. Pengangguran struktural (structural unemployment) Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti: – Akibat permintaan berkurang – Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi – Akibat kebijakan pemerintah
4. Pengangguran musiman (seasonal Unemployment) Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, pedagang durian yang menanti musim durian. 5. Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja. 6. Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin. 7. Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate demand).
PENYEBAB PENGANGGURAN Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengganguran adalah sebagai berikut: 1. Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi. 2. Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang 3. Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.
4. Meningkatnya peranan dan aspirasi Angkatan Kerja Wanita dalam seluruh struktur Angkatan Kerja Indonesia 5. Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja antar daerah tidak seimbang Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.
Akibat pengangguran • Bagi perekonomian negara – Penurunan pendapatan perkapita. – Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak. – Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah. • Bagi masyarakat – Pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis. – Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan, karena tidak digunakan apabila tidak bekerja. – Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.
Kebijakan-Kebijakan Pengangguran • Cara Mengatasi Pengangguran Struktural – Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah : – Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja. – Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan. – Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan – Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.
Cara Mengatasi Pengangguran Friksional Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut. • Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri baru, terutama yang bersifat padat karya. • Deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru. • Menggalakkan pengembangan sektor informal, seperti home industry. • Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan sektor formal lainnya. • Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.
- Slides: 57