Penaksiran Resiko dan Desain Pengujian Outline 1 Penaksiran

  • Slides: 27
Download presentation
Penaksiran Resiko dan Desain Pengujian

Penaksiran Resiko dan Desain Pengujian

Outline 1. Penaksiran Resiko: § Pemahaman Bisnis Klien § Penentuan Risiko Audit § Uji

Outline 1. Penaksiran Resiko: § Pemahaman Bisnis Klien § Penentuan Risiko Audit § Uji Pengendalian (Test of Control) 2. Desain Pengujian § Tahapan Audit § Jenis Pengujian § Penentuan Jenis Pengujian yang disesuaikan dengan resiko Audit

I. Pemahaman Bisnis Klien • Membantu auditor dalam: – Penaksiran risiko dan identifikasi masalah

I. Pemahaman Bisnis Klien • Membantu auditor dalam: – Penaksiran risiko dan identifikasi masalah – Perencanaan dan pelaksanaan audit secara efektif dan efisien – Evaluasi bukti audit – Penyediaan jasa yang lebih baik bagi klien

I. Pemahaman Bisnis Klien (lanjutan) • Faktor ekonomi umum • Industri – kondisi penting

I. Pemahaman Bisnis Klien (lanjutan) • Faktor ekonomi umum • Industri – kondisi penting yang berdampak terhadap bisnis klien • Entitas – Pengelolaan dan kepemilikan – Bisnis entitas – produk, pasar, pemasok, biaya, operasi – Kinerja keuangan – Perundang-undangan

I. Pemahaman Bisnis Klien (lanjutan) • Pemerolehan: – Pengalaman sebelumnya – Diskusi dengan orang

I. Pemahaman Bisnis Klien (lanjutan) • Pemerolehan: – Pengalaman sebelumnya – Diskusi dengan orang dalam entitas – Diskusi dengan personel dari fungsi audit intern dan review terhadap laporan audit intern – Diskusi dengan auditor lain dan dengan penasehat hukum atau penasehat lain yang telah memberikan jasa kepada entitas atau dalam industri – Diskusi dengan orang yang berpengetahuan di luar entitas – Publikasi yang berkaitan dengan industri – Perundangan dan peraturan yang secara signifikan berdampak terhadap entitas – Kunjungan ke tempat aau fasilitas pabrik entitas – Dokumen yang dihasilkan oleh entitas – Dll.

I. Pemahaman Bisnis Klien (lanjutan) • Case study: – Perguruan Tinggi – Kontraktor –

I. Pemahaman Bisnis Klien (lanjutan) • Case study: – Perguruan Tinggi – Kontraktor – Rumah sakit

II. Penentuan Risiko Audit • Karena sifat bukti audit dan karakteristik kecurangan, auditor dapat

II. Penentuan Risiko Audit • Karena sifat bukti audit dan karakteristik kecurangan, auditor dapat memperoleh keyakinan memadai, bukan mutlak, bahwa salah saji material terdeteksi • Risiko audit adalah risiko yang timbul karena auditor tanpa disadari tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material

II. Penentuan Risiko Audit (lanjutan) • Komponen Risiko Audit – Risiko Bawaan • Kerentanan

II. Penentuan Risiko Audit (lanjutan) • Komponen Risiko Audit – Risiko Bawaan • Kerentanan suatu saldo akun atau golongan transaksi terhadap suatu salah saji material, dengan asumsi bahwa tidak terdapat pengendalian yang terkait – Risiko Pengendalian • Risiko bahwa suatu salah saji material yang dapat terjadi dalam suatu asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh pengendalian intern entitas (efektivitas internal control entitas) – Risiko Deteksi • Resiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material yang terdapat dalam suatu asersi (efektivitas prosedur audit)

II. Penentuan Risiko Audit (lanjutan) RA = RB x RP x RD Faktor resiko

II. Penentuan Risiko Audit (lanjutan) RA = RB x RP x RD Faktor resiko audit harus ditetapkan rendah: • Pengguna laporan • Kemungkinan timbul masalah keuangan • Integritas manajemen

III. Test of Control • Tujuan – Memastikan efektivitas desain dan implementasi pengendalian intern

III. Test of Control • Tujuan – Memastikan efektivitas desain dan implementasi pengendalian intern untuk mencapai tujuan entitas yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan entitas • Metode – Sampling

III. Test of Control (lanjutan) • Langkah pengujian : Step 1 Plan the sample.

III. Test of Control (lanjutan) • Langkah pengujian : Step 1 Plan the sample. Step 2 Select the sample and perform the tests. Step 3 Evaluate the results.

III. Test of Control (lanjutan) • Langkah 1 (plan the sample) : Step 1

III. Test of Control (lanjutan) • Langkah 1 (plan the sample) : Step 1 State the objectives of the audit test. Step 2 Decide whether audit sampling applies. Step 3 Define attributes and exception conditions. Step 4 Define the population. Step 5 Define the sampling unit.

III. Test of Control (lanjutan) • Langkah 1 (plan the sample) : Step 6

III. Test of Control (lanjutan) • Langkah 1 (plan the sample) : Step 6 Specify the tolerable exception rate. Step 7 Estimate the population exception rate. Step 8 Determine the initial sample size.

III. Test of Control (lanjutan) • Langkah 2 (select the sample & perform test)

III. Test of Control (lanjutan) • Langkah 2 (select the sample & perform test) : Step 9 Select the sample. Step 10 Perform the audit procedures.

III. Test of Control (lanjutan) • Langkah 3 (evaluate result) : Step 11 Generalize

III. Test of Control (lanjutan) • Langkah 3 (evaluate result) : Step 11 Generalize from the sample to the population. Step 12 Analyze exceptions. Step 13 Decide the acceptability of the population.

Audit. Proses Begin Plan Audit Planing Asersi Inhernt Risk Conduct Kontrol Risk Develop Subtantive

Audit. Proses Begin Plan Audit Planing Asersi Inhernt Risk Conduct Kontrol Risk Develop Subtantive Program Interim Audit Phase Final Audit Phase Perform Subtantive Audit Test Report Audit Report Unqualified Opinion Qualified Opinion Pemeriksaan Akuntansi Advers Opinion Disclaimer Opinion

IKHTISAR PROSES AUDIT TAHAP I Perencanaan dan perancangan pendekatan Audit Perencanaan Awal Dapatkan informasi

IKHTISAR PROSES AUDIT TAHAP I Perencanaan dan perancangan pendekatan Audit Perencanaan Awal Dapatkan informasi mengenai latar belakang Dapatkan informasi lain Tentang kewajiban hukum klien Laksanakan prosedur Analisis pendahuluan Tentukan materialitas dan tetapkan Risiko audit yang dapat diterima dan risiko bawaan Memahami struktur pengendalian Intern dan menetapkan risiko pengendalian Kembangkan rencana dan Program audit menyeluruh Pemeriksaan Akuntansi

TAHAP II Pengujian atas pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi Merencanakan untuk mengurangi Tingkat

TAHAP II Pengujian atas pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi Merencanakan untuk mengurangi Tingkat risiko pengendalian Yang ditetapkan Lakukan pengujian atas Pengendalian Lakukan pengujian subtantif atas transaksi Tetapkan kemungkinan salah saji dalam Laporan keuangan Pemeriksaan Akuntansi

TAHAP III Pelaksanaan prosedur analisis dan pengujian terinci atas saldo Hasil : Rendah Sedang

TAHAP III Pelaksanaan prosedur analisis dan pengujian terinci atas saldo Hasil : Rendah Sedang Tinggi atau Tidak diketahui Lakukan Prosedur analitis Lakukan Pengujian atas pos kunci Lakukan Pengujian terinci tambahan Pemeriksaan Akuntansi

TAHAP IV Penyelesaian audit dan penerbitan laporan audit Telaah kewajiban bersayar Telaah peristiwa kemudian

TAHAP IV Penyelesaian audit dan penerbitan laporan audit Telaah kewajiban bersayar Telaah peristiwa kemudian Kumpulkan bahan bukti akhir Evaluasi akhir Terbitkan laporan audit Bicarakan dengan komite Audit dan manajemen Pemeriksaan Akuntansi

Disain Program/ Pengujian Audit Disain pengujian pengendalian dan Pengujian substantive untuk mencapai tujuan audit

Disain Program/ Pengujian Audit Disain pengujian pengendalian dan Pengujian substantive untuk mencapai tujuan audit Prosedur audit Sampel size Item to select Timing

Hubungan jenis pengujian dan audit evidence Jenis-jenis bukti Dokumentasi Observasi Tanya jawab Pengujian ulang

Hubungan jenis pengujian dan audit evidence Jenis-jenis bukti Dokumentasi Observasi Tanya jawab Pengujian ulang Pengujian pengendalian X X Pengujian substantive X X X Jenis Pengujian pemeriksaan phisik Konfirmasi Prosedur analitis Pengujian Saldo akhir X X X Prosedur analitis Rekalk ulasi X X

Variations in Evidence Mix Pengujian pengendalian Pengujian substantive Prosedur analitis Pengujian saldo akhir Audit

Variations in Evidence Mix Pengujian pengendalian Pengujian substantive Prosedur analitis Pengujian saldo akhir Audit 1 ( Large size with sophisticated internal control and low inherent risk ) E S Audit 2 ( Medium size with some controls and significant inherent risk ) M M E M Audit 3 ( Medium size but has few effective controls and significant inherent risk ) M E Audit 4 ( Internal control were not effective) M E E ( Extensive amount of testing ) M (Medium amount of testing ) S ( Small amount of testing ) N ( No testing )

Jenis-Jenis Pengujian dalam Audit Dalam mengembangkan rencana audit, auditor dapat menggunakan 4 (empat) jenis

Jenis-Jenis Pengujian dalam Audit Dalam mengembangkan rencana audit, auditor dapat menggunakan 4 (empat) jenis pengujian untuk menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar. Beberapa jenis pengujiannya adalah: 1. Test of Control, - Lakukan tanya jawab dengan personal klient, - Memeriksa dokumen, catatan, dan laporan. - Observasi aktivititas pengendalian, - Pengujian ulang prosedur-prosedur client

2. Pengujian substantive Yaitu prosedur yang didesain untuk menguji salah saji dalam bentuk angka-angka

2. Pengujian substantive Yaitu prosedur yang didesain untuk menguji salah saji dalam bentuk angka-angka yang dapat mempengaruhi perhitungan saldo laporan keuangan. Misalnya: - Periksa kebenaran perhitungan penyusutan aktiva tetap, - Periksa penjumlahan ke bawah atau ke samping, - Periksa penilaian persediaan,

3. Prosedur Analitis Pengujian yang mencakup perbandingan dan hubungan antara data keuangan dengan data

3. Prosedur Analitis Pengujian yang mencakup perbandingan dan hubungan antara data keuangan dengan data non keuangan. Misalnya: Perbandingan: - Membandingkan realisasi dengan budget, - Membandingkan angka-angka tahun berjalan dengan tahun lalu, Hubungan: - Angka-angka neraca dengan neraca, - Angka-angka laba-rugi dengan laba-rugi, - Angka-angka neraca dengan laba rugi

4. Pengujian saldo-saldo akhir akun Yaitu meyakinkan saldo-saldo akhir akun neraca maupun laba-rugi per

4. Pengujian saldo-saldo akhir akun Yaitu meyakinkan saldo-saldo akhir akun neraca maupun laba-rugi per tanggal laporan. Misalnya: - melakukan cash count, - melakukan rekonsiliasi, - melakukan konfirmasi, - melakukan pemeriksaan phisik persediaan, - memeriksa faktur-faktur pembelian hutang usaha.