Desain Sistem Akuntansi Definisi Desain Sistem Akuntansi Desain

  • Slides: 24
Download presentation
Desain Sistem Akuntansi

Desain Sistem Akuntansi

Definisi Desain Sistem Akuntansi Desain Sistem adalah proses penterjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam

Definisi Desain Sistem Akuntansi Desain Sistem adalah proses penterjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif rancangan sistem informasi yang diajukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan.

Tujuan Desain Sistem Akuntansi �Memenuhi kebutuhan para pemakai sistem �Gambaran dan rancang bangun yang

Tujuan Desain Sistem Akuntansi �Memenuhi kebutuhan para pemakai sistem �Gambaran dan rancang bangun yang lengkap dan detail kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat

Sasaran Analis dalam Mencapai Tujuan Desain Sistem Akuntansi �Desain sistem mudah dipahami dan mudah

Sasaran Analis dalam Mencapai Tujuan Desain Sistem Akuntansi �Desain sistem mudah dipahami dan mudah digunakan. �Desain sistem harus sesuai tujuan utama perusahaan yang telah disetujui pada tahap perencanaan sistem yang dilanjutkan pada tahap analisis sistem. �Desain sistem harus efektif dan efisien untuk dapat mendukung pengolahan transaksi, pelaporan manajemen, dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen. �Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci (data dan informasi, metode, prosedur, orang, perangkat keras dan lunak, dan pengendalian internal)

Personel dalam Sistem Akuntansi �Spesialis Pengendalian (controls specialists) �Personil Penjamin Kualitas (quality assurance personil)

Personel dalam Sistem Akuntansi �Spesialis Pengendalian (controls specialists) �Personil Penjamin Kualitas (quality assurance personil) �Spesialis Komunikasi Data (data communications specialists) �Pemakai Sistem: 1. Mengkaji ulang tata letak (layout) dari semua laporan dan bentuk-bentuk tampilan di layar terminal. 2. Menilai cara penangkapan data, pengolahan data, dan distribusi informasinya.

Tekanan-tekanan Desain Sistem Akuntansi 1. Integrasi Sistem informasi yang ada diantara unit – unit

Tekanan-tekanan Desain Sistem Akuntansi 1. Integrasi Sistem informasi yang ada diantara unit – unit / departemen – departemen organisasi harus dapat berhubungan dan berkomunikasi dengan baik.

Tekanan-tekanan Desain Sistem Akuntansi 2. Jalur pemakai/sistem : Sistem yang mudah digunakan (User Interface)

Tekanan-tekanan Desain Sistem Akuntansi 2. Jalur pemakai/sistem : Sistem yang mudah digunakan (User Interface) o Query : menambah, menghapus, mengubah data o Desain Layar : Jelas dan informasi relevan o Umpan Balik : waktu respon (response time), yaitu waktu antara saat user memasuki data dengan respon yang diberikan oleh sistem. o Bantuan : Menyediakan cara bagaimana user dapat meminta bantuan kepada sistem o Pengendalian Kesalahan : ada keterangan “Error” bila data user salah dalam input data o Desain Workstation : Memproduksi aneka macam Meja Kantor / workstation dengan model standar atau dapat dibuat berdasarkan pesanan sesuai kondisi ruangan desain dari pelanggan. Menyesuaikan ukuran, warna dan posisi tampilan di layar terminal, ukuran-ukuran dari mebel dan tata letak keyboard.

Tekanan-tekanan Desain Sistem Akuntansi 3. Tantangan-tantangan persaingan : Sistem Informasi harus meningkatkan produktivitas manajemen

Tekanan-tekanan Desain Sistem Akuntansi 3. Tantangan-tantangan persaingan : Sistem Informasi harus meningkatkan produktivitas manajemen ( Contoh, menyediakan penjadualan produksi, pengurangan kerja-kerja teknis , dan ketidak efisienan lainnya)

Tekanan-tekanan Desain Sistem Akuntansi 4. Memenuhi Kualitas dan kegunaan informasi o Perbandingan antara manfaat

Tekanan-tekanan Desain Sistem Akuntansi 4. Memenuhi Kualitas dan kegunaan informasi o Perbandingan antara manfaat dan biaya o Informasi akuntansi dapat dimengerti oleh pemakai o Relevan untuk pengambilan keputusan o Informasi akuntansi harus dapat diuji kebenarannya o Informasi akuntansi harus ditujukan pada kebutuhan umum pemakai o Informasi akuntansi bisa dipercaya o Informasi akuntansi tentang posisi keuangan masa lalu memiliki nilai prediksi masa depan o Umpan balik bisa berupa pembenaran atau penolakan terhadap perencanaan yang telah dibuat sebelumnya o Informasi akuntansi harus disampaikan tepat waktu agar dapat digunakan dalam pengambilan keputusan o Informasi akuntansi yang disajikan harus dapat memudahkan pemakai untuk membandingkannya dengan informasi sejenis dari perusahaan lain

Tekanan-tekanan Desain Sistem Akuntansi 5. Kebutuhan-kebutuhan Sistem o Keandalan (reliability), sistem melakukan suatu proses

Tekanan-tekanan Desain Sistem Akuntansi 5. Kebutuhan-kebutuhan Sistem o Keandalan (reliability), sistem melakukan suatu proses yang dipercaya dan dibutuhkan o Ketersediaan (availability) , menunjukan bahwa sistem dapat di akses oleh user o Keluwesan (flexibility) menunjukan bahwa sistem mudah beradaptasi sesuai dengan kebutuhan – kebutuhan user yang berubah-ubah. o Skedul instalasi (installation schedule), terdiri dari periode saat organisasi membutuhkan sistem dan saat sistem informasi ini dapat diterapkan. o Sistem harus didesain sesuai keinginan pemakai sistem, contoh diinginkan umur sistem minimal 3 tahun dan mampu dikembangkan apabila terjadi perubahan. o Kemudahan dipelihara (maintainability), sistem dapat koreksi, maka desain menggunakan nama data dan bahasa pemprograman standar, pemprograman terstruktur dan moduler, konfigurasi sistem yang standar dan dokumentasi standar yang lengkap.

Tekanan-tekanan Desain Sistem Akuntansi 6. Kebutuhan-kebutuhan Pengolahan Data Kebutuhan – kebutuhan pengolahan data (data

Tekanan-tekanan Desain Sistem Akuntansi 6. Kebutuhan-kebutuhan Pengolahan Data Kebutuhan – kebutuhan pengolahan data (data processing reqiurements) berhubungan dengan pekerjaan sistem secara terinci, yaitu: o Volume : volume data yang terlibat dalam pengolahan data dan jumlah dari data o Hambatan Waktu Pengolahan : jumlah dari waktu yang diperlukan saat data siap diproses sampai informasi dihasilkan.

Tekanan-tekanan Desain Sistem Akuntansi 7. Faktor-faktor Organisasi o Sifat Organisasi Perusahaan manufaktur, perusahaan asuransi,

Tekanan-tekanan Desain Sistem Akuntansi 7. Faktor-faktor Organisasi o Sifat Organisasi Perusahaan manufaktur, perusahaan asuransi, atau perusahaan transportasi memiliki kebutuhan informasi yang berbeda. o Tipe Organisasi fungsional, yaitu setiap manajer bertanggungiawab untuk area fungsi tertentu seperti produktifitas, pemasaran, personalia atau keuangan. Organisasi divisonal, yaitu tiap-tiap manajer divisi bertanggungjawab terhadap suatu fungsi dan suatu objek atau program kerja. o Ukuran Organisasi Mempengaruhi kebutuhan informasi. Semakin besar organisasi, semakin banyak informasi yang dibutuhkan. o Struktur Organisasi Data yang sama yang dibutuhkan oleh divisi yang berbeda

Tekanan-tekanan Desain Sistem Akuntansi 8. Faktor-faktor Manusia Faktor manusia mempengaruhi kinerja dari sistem informasi

Tekanan-tekanan Desain Sistem Akuntansi 8. Faktor-faktor Manusia Faktor manusia mempengaruhi kinerja dari sistem informasi dan kualitas informasi yang akan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan 9. Kebutuhan Biaya Efektifitas Terdapat manfaat yang layak

Tekanan-tekanan Desain Sistem Akuntansi o Kelayakan Teknik (Technical Feasibility) 1) Sistem informasi yang diajukan

Tekanan-tekanan Desain Sistem Akuntansi o Kelayakan Teknik (Technical Feasibility) 1) Sistem informasi yang diajukan praktis dan aplikasi dapat diterapkan sesuai dengan ketersediaan teknologi yang digunakan oleh perusahaan. 2) Teknologi yang dibutuhkan oleh sistem tersedia di pasaran dan memenuhi kapasitas. 3) Pakar teknis untuk mendukung mengoperasikan teknologi telah dimiliki oleh perusahaan

Tekanan-tekanan Desain Sistem Akuntansi o Kelayakan Ekonomi (Economic Feasibility) Sistem informasi yang diajukan harus

Tekanan-tekanan Desain Sistem Akuntansi o Kelayakan Ekonomi (Economic Feasibility) Sistem informasi yang diajukan harus dinilai secara keuangan (memperhitungkan biaya yang dibutuhkan), lalu dibandingkan dengan nilai manfaat yang diperoleh. o Kelayakan Hukum (Law Feasibility) Dibutuhkan penilaian mengenai keabsahan, keaslian dokumen-dokumen yang diperlukan untuk menjalankan usaha agar terhindar dari permasalahan hukum.

Tekanan-tekanan Desain Sistem Akuntansi o Kelayakan Operasi (Operatioanl Feasibility) 1. Usulan sistem harus dapat

Tekanan-tekanan Desain Sistem Akuntansi o Kelayakan Operasi (Operatioanl Feasibility) 1. Usulan sistem harus dapat memberikan solusi permasalahan dari si user (pemakai sistem) 2. Informasi yang dihasilkan oleh sistem harus sesuai kebutuhan user dan tepat waktu o Kelayakan Skedul (Schedule Feasibility) 1. Memilih membuat atau membeli aplikasi sistem informasi. 2. kemampuan perusahaan untuk menjalankan proyek pembuatan / pengimplementasian Sistem Informasi dalam kerangka waktu yang tepat.

Tahapan - tahapan Desain Sistem 1. Desain sistem secara garis besar 2. Penyusunan usulan

Tahapan - tahapan Desain Sistem 1. Desain sistem secara garis besar 2. Penyusunan usulan desain sistem secara garis besar 3. Evaluasi sistem 4. Penyusunan laporan final desain sistem secara garis besar 5. Desain sistem secara rinci 6. Penyusunan laporan final desain sistem secara rinci

Tahapan-tahapan Desain Sistem 1. Desain Sistem Secara Garis Besar Informasi yang diperoleh yaitu :

Tahapan-tahapan Desain Sistem 1. Desain Sistem Secara Garis Besar Informasi yang diperoleh yaitu : a. Informasi yang dibutuhkan oleh pemakai beserta persyaratan yang melekat dalam informasi tersebut b. Luas sistem c. Sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan Analis sistem menawarkan alternatif desain terdiri dari desain masing-masing blok bangunan sistem informasi, meliputi keluaran, masukan, model, tekhnologi, basis data, dan pengendalian

Sistem 2. Penyusunan Usulan Desain Sistem Secara Garis Besar Disusun untuk mengkomunikasikan secara tertulis

Sistem 2. Penyusunan Usulan Desain Sistem Secara Garis Besar Disusun untuk mengkomunikasikan secara tertulis kepada pemakai informasi bagaimana sistem informasi dirancang secara garis besar memenuhi kebutuhan mereka akan informasi. Isi Usulan Desain Sistem Secara Garis besar: 1. Pernyataan kembali alasan dilakukan pekerjaan pengembangan sistem informasi 2. Berbagai alternatif sistem infomasi yangg dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pemakai informasi 3. Sumberdaya yang diperlukan untuk mengimplementasikan dan mempertahankan masing-masing alternatif desain sistem 4. Asumsi-asumsi kritis atau masalah-masalah yang belum terpecahkan yang mungkin berdampak terhadap desain final sistem informasi

Tahapan-tahapan Desain Sistem 3. Evaluasi Sistem Tahapan menguji kegunaan (usability) dan fungsi (functionality) dari

Tahapan-tahapan Desain Sistem 3. Evaluasi Sistem Tahapan menguji kegunaan (usability) dan fungsi (functionality) dari sitem antarmuka. Evaluasi digunakan untuk melihat apakah hasil desain telah dibuat sesuai dengan permintaan pengguna (user). Hasil evaluasi digunakan untuk memodifikasi atau memperbaiki desain.

Tahapan - tahapan Desain Sistem 4. Penyusunan Laporan Final Desain Sistem Secara Rinci Berdasarkan

Tahapan - tahapan Desain Sistem 4. Penyusunan Laporan Final Desain Sistem Secara Rinci Berdasarkan hasil diskusi antara pemakai informasi dengan analis sistem dalam menyajikan usulan desain secara garis besar dan evaluasi sistem, analis membuat Laporan Final desain sistem secara garis besar

Tahapan - tahapan Desain Sistem 5. Desain Sistem Secara Rinci Analis melakukan desain rinci

Tahapan - tahapan Desain Sistem 5. Desain Sistem Secara Rinci Analis melakukan desain rinci sistem informasi yang dikhususkan untuk memenuhi kebutuhan informasi user seperti Programmer dan ahli teknik lainnya

Tahapan- tahapan Desain Sistem 6. Penyusunan Laporan Final Desain Sistem Secara Rinci Analis membuat

Tahapan- tahapan Desain Sistem 6. Penyusunan Laporan Final Desain Sistem Secara Rinci Analis membuat laporan final desain sistem secara rinci

Referensi Jogiyanto HM, 2008

Referensi Jogiyanto HM, 2008