DESAIN TIGA FAKTORIAL DESAIN FAKTORIAL Desain 2 faktorial

  • Slides: 8
Download presentation
DESAIN TIGA FAKTORIAL

DESAIN TIGA FAKTORIAL

DESAIN FAKTORIAL Desain 2 faktorial dapat diperluas secara umum jika ada a level untuk

DESAIN FAKTORIAL Desain 2 faktorial dapat diperluas secara umum jika ada a level untuk faktor A, b level untuk faktor B, c level untuk faktor c dan seterusnya. Desain 3 faktorial : berarti ada 3 faktor (input variabel) yang mempengaruhi respon terhadap output dimana jumlah level percobaan adalah: a untuk faktor A, b untuk faktor B dan c untuk faktor c. Jumlah replikasi n ≥ 2.

Model Efek

Model Efek

Sum Square dari interaksi faktor

Sum Square dari interaksi faktor

Sum Square Error SSE = SST – SSsubtotal(ABC) Derajat bebas : SSA = a-1

Sum Square Error SSE = SST – SSsubtotal(ABC) Derajat bebas : SSA = a-1 ; SSB = b-1 ; SSC = c-1 ; SSAB = (a-1)(b-1) ; SSAC = (a-1)(c-1) ; SSBC = (b-1)(c-1); SSABC = (a-1)(b-1)(c-1) ; SSerror = abc(n-1); SStotal = abcn – 1.

Tabel ANOVA

Tabel ANOVA

Contoh : Masalah Pembotolan Soft Drink Seorang engineer proses sedang bereksperimen untuk mengetahui pengaruh

Contoh : Masalah Pembotolan Soft Drink Seorang engineer proses sedang bereksperimen untuk mengetahui pengaruh 3 faktor yaitu persentase karbonat (A), tekanan (B) dan kecepatan lini produksi (C) dalam proses pengisian botol soft drink. Si engineer dapat mengontrol persentase karbonat pada 3 level : 10, 12 dan 14 %. Ia memiih 2 level percobaan untuk tekanan yaitu: 25 dan 30 psi, dan 2 level kecepatan lini yaitu: 200 dan 300 bpm (bottle per minute). Jumlah replikasi untuk masing-masing percobaan 2 kali. Output percobaan berupa rata-rata deviasi ketinggian isi botol dari yang ditetapkan adalah sbb :

Data deviasi ketinggian isi botol Persen karbonat (A) 10 12 14 Tekanan (B) 25

Data deviasi ketinggian isi botol Persen karbonat (A) 10 12 14 Tekanan (B) 25 psi 30 psi Kecepatan lini (C) 200 250 -3 -1 -1 0 0 1 0 2 2 6 1 1 3 5 5 7 7 10 4 6 9 11