RISK ASSESSMENT RISK MANAGEMENT AND RISK COMMUNICATION K

  • Slides: 117
Download presentation
RISK ASSESSMENT, RISK MANAGEMENT AND RISK COMMUNICATION K 3 Oleh : Abdul Rohim Tualeka

RISK ASSESSMENT, RISK MANAGEMENT AND RISK COMMUNICATION K 3 Oleh : Abdul Rohim Tualeka

Hubungan Risk Assessment, Risk Management dan Risk Communication 1 2

Hubungan Risk Assessment, Risk Management dan Risk Communication 1 2

HAZARD ASSESSMENT

HAZARD ASSESSMENT

HAZARD IDENTIFICATION

HAZARD IDENTIFICATION

HAZARD CHARACTERIZATION

HAZARD CHARACTERIZATION

HAZARD EVALUATION

HAZARD EVALUATION

RISK ASSESSMENT 11/23/2020 7

RISK ASSESSMENT 11/23/2020 7

DEFINISI RISIKO 11/23/2020 8

DEFINISI RISIKO 11/23/2020 8

PERBEDAAN RISIKO DAN MASALAH 11/23/2020 9

PERBEDAAN RISIKO DAN MASALAH 11/23/2020 9

PENYEBAB RISIKO 1. PENYEBAB TUNGGAL 2. PENYEBAB JAMAK/ GANDA 3. PENYEBAB BERANTAI 4. PENYEBAB

PENYEBAB RISIKO 1. PENYEBAB TUNGGAL 2. PENYEBAB JAMAK/ GANDA 3. PENYEBAB BERANTAI 4. PENYEBAB GABUNGAN ( Manajemen Risiko untuk kontraktor, hal 65 11/23/2020 10

PENILAIAN RISIKO SECARA KUANTITATIF 11/23/2020 11

PENILAIAN RISIKO SECARA KUANTITATIF 11/23/2020 11

PENILAIAN RISIKO SECARA KUANTITATIF Penilaian risiko dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Dibandingkan dengan penilaian

PENILAIAN RISIKO SECARA KUANTITATIF Penilaian risiko dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Dibandingkan dengan penilaian risiko secara kualitatif, penilaian risiko secara kuantitatif lebih obyektif karena data-data yang digunakan diambil secara obyektif menggunakan peralatan laboratorium. Gambaran penilaian risiko secara kuantitatif maupun keterkaitan analisis risiko dengan studi epidemiologi tertera pada dua diagram alir pada halaman berikut. 12

Animal test, epidemiology (human & molecular), structure-reactivity relationship Surveyed or default Toxicity Assessment Anthropometry

Animal test, epidemiology (human & molecular), structure-reactivity relationship Surveyed or default Toxicity Assessment Anthropometry (Ri, Wb) Environmental Quality Analysis Environmental Concentration (Cg) NOAEL, LOAEL UF, MF Intake (I) Activity (t. E, f. E, Dt) Rf. C RISK as health effect: RQ > 1 Surveyed or default Risk Management: Scenarios for I = Rf. C by manipulating I Legal Intervention C reduction Technology Intervention t. E, f. E, Dt minimization Anthropometric/ Behavioural Intervention

STUDI EPIDEMIOLOGI vs ANALISIS RISIKO STUDI EPIDEMIOLOGI Penyakit Berbasis Lingkunga n Risk Agent, Media

STUDI EPIDEMIOLOGI vs ANALISIS RISIKO STUDI EPIDEMIOLOGI Penyakit Berbasis Lingkunga n Risk Agent, Media Lingkunga n & PHBS ANALISIS RISIKO Pajanan (inhalasi, ingesi, absorbsi) Manajemen Risiko (I, C, t, f, D) Karakterisa si. Risiko (RQ) Dosis. Respons (NOAEL, LOAEL) Komunikasi Risiko (PHBS)

Melihat kedua diagram alir di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penilaian risiko secara kuantitatif

Melihat kedua diagram alir di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penilaian risiko secara kuantitatif dilakukan dengan tahap-tahap atau langkah-langkah utama sebagai berikut : Tahap ke-1 : Hazard Identification ( identifikasi bahaya ) Tahap ke-2 : Dose-response assessment ( analisis dosis respon atau toxicity assessment : hubungan dosis pemajanan dengan efek ) Tahap ke-3 : exposure assessment ( analisis jalur pajanan atau penilaian kontak ) Tahap ke-4 : Risk characterization ( karakteristik risiko ) 15

Process

Process

DEFINISI RISIKO 11/23/2020 17

DEFINISI RISIKO 11/23/2020 17

RISIKO (RISK) – 1 • Prakiraan probabilitas bahwa suatu dampak yang merugikan kesehatan mungkin

RISIKO (RISK) – 1 • Prakiraan probabilitas bahwa suatu dampak yang merugikan kesehatan mungkin terjadi sebagai akibat pajanan zat-zat kimia dalam jumlah dan dengan jalur pajanan tertentu • Probabilitas untuk mendapat cedera, sakit atau mati oleh pajanan zat kimia karena aktivitas voluntary atau involuntary • Voluntary risk berkaitan dengan aktivitas yang disengaja (misal, menyetir mobil) • Involuntary risk berkaitan dengan aktivitas yang tidak disengaja (misal, disambar petir)

RISIKO (RISK) - 2 • Risiko kualitatif: tinggi, sedang/biasa, rendah • Risiko kuantitatif: 1>Risiko>0

RISIKO (RISK) - 2 • Risiko kualitatif: tinggi, sedang/biasa, rendah • Risiko kuantitatif: 1>Risiko>0 - Risiko = 0 pasti tidak akan terjadi - Risiko = 1 pasti akan terjadi • Risiko kuantitatif dinyatakan sebagai bilangan pecahan: • E-5 = 10 -5 = risiko 1/100. 000 • 1, 3 E-3 = 1, 3 x 10 -3 = risiko 1/770 • 1, 2 E-5 = 1, 2 x 10 -5 = risiko 1/83. 000

RISIKO (RISK) - 3 Contoh kemungkinan pernyataan risiko yang berbeda dari hasil karakterisasi risiko

RISIKO (RISK) - 3 Contoh kemungkinan pernyataan risiko yang berbeda dari hasil karakterisasi risiko zat yang sama: • 327 per 1. 000 orang akan meninggal karena terpajan zat A selama hidupnya (3, 27 E-4) • Zat A karsinogenik terhadap mencit dan tikus. Aplikasi ekstrapolasi dosis rendah dan prakiraan pajanan manusia menyatakan bahwa risiko bagi manusia berkisar 100 - 1000 kematian per 1 juta orang yang terpajan • Zat A karsinogenik terhadap mencit dan tikus dan harus dianggap karsinogenik juga bagi manusia

Risk Assessment Process Hazard Identification Dose Response Exposure Assessment Risk characterization

Risk Assessment Process Hazard Identification Dose Response Exposure Assessment Risk characterization

IDENTIFIKASI HAZARD 11/23/2020 22

IDENTIFIKASI HAZARD 11/23/2020 22

HAZARD ATAU BAHAYA (Environmental Hazard) • Segala zat, organisme atau energi yang mempunyai kapasitas

HAZARD ATAU BAHAYA (Environmental Hazard) • Segala zat, organisme atau energi yang mempunyai kapasitas atau potensi menimbulkan cedera, sakit atau mati • Cedera, sakit atau mati tidak akan terjadi karena bahaya lingkungan, kecuali kondisi tertentu yang spesifik terpenuhi • Bahaya adalah sumber risiko tetapi bukan risiko itu sendiri

IDENTIFIKASI BAHAYA 1. Tetapkan ‘Zat Kimia Indikator’ atas dasar • • • Toksisitas (cancer

IDENTIFIKASI BAHAYA 1. Tetapkan ‘Zat Kimia Indikator’ atas dasar • • • Toksisitas (cancer slope factor, Rf. D) Konsentrasi dalam media vs background level Konsentrasi dalam media vs baku mutu/standar Frekuensi deteksi Fate & transport characteristics Completeness of pathways 2. Concentration-Toxicity Screening R = (Ci×Ti)

Hazard Identification – Toxicity Score Tabel 1 : Rfd toksin Chemicals Rf. D (

Hazard Identification – Toxicity Score Tabel 1 : Rfd toksin Chemicals Rf. D ( mg/kg-day) Soil (mg/kg) Mean Cmax Chlorobenzene 2. 00 E-02 1. 39 E+00 6. 40 E+00 Chloroform 1. 00 E-02 1. 12 E+00 4. 10 E+00 1, 2 -Dichloroethane NA ND ND BEHP 2. 00 E-02 1. 03 E+02 2. 30 E+02 ND – Not Detected; NA-Not Applicable Rank the non-carcinogenic chemicals for soil

Hazard Identification – Toxicity Score Tabel 2. Rfd dan TS Toksin Chemicals Rf. D

Hazard Identification – Toxicity Score Tabel 2. Rfd dan TS Toksin Chemicals Rf. D ( mg/kg-day) Soil (mg/kg) TS = Cmax/Rf. D Rank Mean Cmax Chlorobenzene 2. 00 E-02 1. 39 E+00 6. 40 E+00 320 3 Chloroform 1. 00 E-02 1. 12 E+00 4. 10 E+00 410 2 1, 2 -Dichloroethane NA ND ND NA BEHP 2. 00 E-02 1. 03 E+02 2. 30 E+02 11, 500 ND – Not Detected; NA-Not Applicable, TS = Toxicity Score BEHP poses the greatest risk for the given site followed by chloroform and Chlorobenzene. 1

Risk Assessment Process Hazard Identification Dose Response Exposure Assessment Risk Characterization

Risk Assessment Process Hazard Identification Dose Response Exposure Assessment Risk Characterization

ANALISIS DOSE RESPONSE 11/23/2020 28

ANALISIS DOSE RESPONSE 11/23/2020 28

DUA EFEK ZAT TOKSIK NONKARSINOGENIK • Berambang (threshold) • • Ada dosis di atas

DUA EFEK ZAT TOKSIK NONKARSINOGENIK • Berambang (threshold) • • Ada dosis di atas nol yang tidak berefek sampai dosis tertentu tercapai Tidak Berambang (nonthreshold) • Selalu ada efek pada setiap dosis di atas nol • Risiko dinyatakan sebagai CANCER RISK: • Risiko dinyatakan sebagai NONCANCER HAZARD berupa Hazard Qoutient & Hazard Index berdasarkan Intake dan Reference Dose 1. Slope Factor (risk per doses) 2. Unit Risk (risk per media concentrations) 3. Cancer Risk

REFERENCE DOSE (Rf. D) - 1 • Rf. D menyatakan risiko nonkarsinogenik dan efek-efek

REFERENCE DOSE (Rf. D) - 1 • Rf. D menyatakan risiko nonkarsinogenik dan efek-efek nonkarsinogenik zat karsinogen. • Rf. D adalah estimasi pajanan harian (dengan rentang ketidakpastian satu orde) bagi populasi umum (termasuk subkelompok yang sensitif) yang tidak akan mengalami risiko efek-efek merugikan kesehatan sepanjang hayat.

Respon Kurva Teoretis Dosis-Respon Nonkarsinogenik LOAEL NOAEL Dosis

Respon Kurva Teoretis Dosis-Respon Nonkarsinogenik LOAEL NOAEL Dosis

Respon Kurva Teoretis Dosis-Respon Karsinogenik a b c r d Dosis Ekstrapolasi linier (linearized

Respon Kurva Teoretis Dosis-Respon Karsinogenik a b c r d Dosis Ekstrapolasi linier (linearized model)

REFERENCE DOSE (Rf. D) - 2 • Rf. D bukanlah direct estimator risiko, melainkan

REFERENCE DOSE (Rf. D) - 2 • Rf. D bukanlah direct estimator risiko, melainkan titik rujukan (referensi) untuk menduga efek yang potensial (bukan hanya yang aktual). • Semakin tinggi pajanan melebihi Rf. D-nya, semakin besar pula kemungkinan efek-efek merugikan akan terjadi • Pajanan di atas Rf. D seumur hidup tidak berarti dengan sendirinya efek merugikan akan terjadi • Pada dasarnya risiko selalu berada di antara pasti tidak terjadi dan pasti terjadi (0<risiko<1).

REFERENCE DOSE (Rf. D) - 3 Uncertainty Factor (UF) • Faktor-faktor kelipatan 10 untuk

REFERENCE DOSE (Rf. D) - 3 Uncertainty Factor (UF) • Faktor-faktor kelipatan 10 untuk menurunkan Rf. D dari data eksperimen hewan uji atau studi epidemiologi • Digunakan untuk menampung ketidakpastian (uncertainty): UF 1 = 10 untuk variasi sensitivitas manusia; UF 2 = 10 untuk ekstrapolasi hewan ke manusia UF 3 = 10 untuk NOAEL uji subkronik (bukan kronik) UF 4 = 10 bila digunakan LOAEL (bukan NOAEL)

REFERENCE DOSE (Rf. D) - 4 Modifying Factor (MF) • Faktor yang digunakan untuk

REFERENCE DOSE (Rf. D) - 4 Modifying Factor (MF) • Faktor yang digunakan untuk menurunkan Rf. D dari data eksperimen hewan uji atau studi epidemiologi, dengan nilai numerik 0<MF<10 • Menggambarkan ketidakpastian ilmiah yang tidak tertampung dalam UF (misal, ketidaklengkapan data dasar dan spesies hewan uji) • Nilainya ditetapkan dengan professional judgment • Nilai default MF = 1

EVALUASI EFEK NONKANKER (EFEK SISTEMIK) - 1 • Efek sistemik = semua endpoint zat

EVALUASI EFEK NONKANKER (EFEK SISTEMIK) - 1 • Efek sistemik = semua endpoint zat toksik selain kanker dan mutasi gen • Efek sistemik dievaluasi menggunakan Rf. D (reference dose) sebagai ukuran • Rf. D (US-EPA) ≈ Acceptable Daily Intake (WHO): jumlah zat kimia yang memajani manusia setiap hari dalam waktu lama (umumnya lifetime) yang tidak menimbulkan efek merugikan • ADI = NOAEL/SF atau LOAEL/SF • Rf. D = NOAEL/(UF x MF) atau LOAEL/(UF x MF)

EVALUASI EFEK SISTEMIK - 2 • Rf. D = human dose, NOAEL atau LOAEL

EVALUASI EFEK SISTEMIK - 2 • Rf. D = human dose, NOAEL atau LOAEL = experimental dose • No Observed Adverse Effect Level: dosis tertinggi toksisitas kronik yang secara statistik atau biologik tidak memperlihatkan efek merugikan • Lowest Observed Adverse Effect Level: dosis terendah toksisitas kronik yang secara statistik atau biologik memperlihatkan efek merugikan • Safety Factor atau Uncertainty Factor: kelipatan angka 10 untuk menyatakan ketidakpastian & kekurangan data

Contoh Dosis-Respon Beberapa Risk Agent Tabel 3. Rf. D/Rf. C dan CSF Toksin Risk

Contoh Dosis-Respon Beberapa Risk Agent Tabel 3. Rf. D/Rf. C dan CSF Toksin Risk Agent Rf. D atau CSF Rf. C (mg/kg/hari Efek Kritis dan Referensi (mg/kg/hari )-1 ) Hiperpigmentasi, keratosis & kemungkinan komplikasi vaskular oleh pajanan air minum (Tseng 1977; Tseng et al 1968) Arsen, As, anorganik 3 E-4 1, 5 Kadmium, Cd 5 E-4 - Proteinuria pajanan kronik (US-EPA 1985) - Bioassay 1 tahun air minum dengan tikus (Mc. Kenzie et al 1958) & pajanan air minum penduduk Jinzhou (Zang and Li 1987) - Kelainan neuropsikologis perkembangan (Grandjean et al 1997; Budz-Jergensen et 1999) Krom, Cr(VI) Merkuri, Me. Hg 3 E-3 1 E-4

Rf. D dan CSF Benzena ä Benzene Detected in Site Soils. H Mean Soil

Rf. D dan CSF Benzena ä Benzene Detected in Site Soils. H Mean Soil Concentration = 800 mg/kg. H No Benzene in Groundwater or Air. ä Benzene Toxicity Values. H Rf. D = 0. 003 mg/kg-day [UF=300; MF=1] H CSF = 1. 5 x 10 -2 to 5. 5 x 10 -2 (mg/kg-day) -1. ä Site is a Former Gasoline Station. OAK CREEK

Risk Assessment Process Hazard Identification Dose Response Exposure Assessment Risk characterization

Risk Assessment Process Hazard Identification Dose Response Exposure Assessment Risk characterization

ANALISIS PAJANAN 11/23/2020 41

ANALISIS PAJANAN 11/23/2020 41

ANALISIS PAJANAN • Mengenali jalur-jalur pajanan risk agent (inhalasi, ingesi, absorbsi); • Mengenali karakteristik

ANALISIS PAJANAN • Mengenali jalur-jalur pajanan risk agent (inhalasi, ingesi, absorbsi); • Mengenali karakteristik antropometri dan pola aktivitas segmen-segmen populasi berisiko • Menghitung asupan (intake) risk agent yang diterima setiap segmen populasi berisiko

PERHITUNGAN INTAKE Persamaan Intake: I= intake (asupan), jumlah risk agent yang diterima individu per

PERHITUNGAN INTAKE Persamaan Intake: I= intake (asupan), jumlah risk agent yang diterima individu per berat badan per hari (mg/kg hari) C= konsentrasi risk agent, mg/M 3 (udara), mg/L (air minum), mg/kg (makanan) R = laju (rate) asupan, 20 M 3/hari (udara), 2 L/hari (air minum? ) t. E = waktu pajanan harian, jam/hari f. E = frekuensi pajanan tahunan, hari/tahun Dt = durasi pajanan, real time atau 30 tahun proyeksi Wb = berat badan, kg tavg = perioda waktu rata-rata, 30 tahun 365 hari/tahun (non karsinogen) atau 70 tahun 365 hari/tahun (karsinogen )

VARIABEL PERHITUNGAN INTAKE JALUR PAJANAN VARIABEL INTAKE Inhalasi (udara) C (mg/M 3), R (M

VARIABEL PERHITUNGAN INTAKE JALUR PAJANAN VARIABEL INTAKE Inhalasi (udara) C (mg/M 3), R (M 3/jam), t. E (jam/hari), f. E (hari/tahun), Dt (tahun), Wb (kg) Inggesi (air/makanan) C (mg/L), f. E (hari/tahun), Absorbsi (kontak kulit) Dt (tahun), Wb (kg) C (mg/L), t. E (jam/hari), f. E (hari/tahun), Dt (tahun), Wb (kg)

US-EPA Default Exposure Factor Land Use Residensial Exposure Pathway Daily Intake Exposure Frequency Exposure

US-EPA Default Exposure Factor Land Use Residensial Exposure Pathway Daily Intake Exposure Frequency Exposure Duration Body Weight Air Minum 2 L (dewasa) 1 L (anak) 350 hari/tahun 30 tahun 70 kg (dewasa) Tanah & debu 100 mg (dewasa) 350 hari/tahun 200 mg (anak) 6 tahun 24 tahun 15 kg (anak) 70 kg (dewasa) Inhalasi kontaminan 20 M 3 (dewasa) 12 M 3 (anak) 350 hari/tahun 30 tahun 70 kg (dewasa) Air minum 1 L 250 hari/tahun 25 tahun 70 kg (dewasa) Tanah & debu 50 mg Inhalasi 20 M 3 (hari kerja) Pertanian Konsumsi tanaman 42 g (bebuahan) 80 g (sayuran) 350 hari/tahun 30 tahun 70 kg (dewasa) Rekreasi Konsumsi ikan lokal 54 g 350 hari/tahun 30 tahun 70 kg (dewasa) Industri & Komersial Abdur Rahman© 2004

Standard Parameters for Calculating Exposure and Intake Parameter Adults Child Age (6 -12) Child

Standard Parameters for Calculating Exposure and Intake Parameter Adults Child Age (6 -12) Child Age ( 2 -6) Average Body Weight (kg) 70 29 16 Skin surface are (cm 2) 18, 150 10470 6980 Water Ingested (L/day) 2 2 1 Air breathed (m 3/hour) 0. 83 0. 46 0. 25 Retention rate (inhaled air) 100% Absorption rate (inhaled air) 100% Soil ingested (mg/day) 100 200 Bathing duration (minutes) 30 30 30 Exposure frequency (days) 365 365 Exposure duration (years) 30 6 4

CONTOH TABEL ANTROPOMETRI Tabel 1. Antropometri Pedagang Kaki Lima (R = 0, 83 M

CONTOH TABEL ANTROPOMETRI Tabel 1. Antropometri Pedagang Kaki Lima (R = 0, 83 M 3/jam) di Terminal Terboyo, Semarang, 2003, untuk menghitung intake inhalasi SO 2 (35, 6 g/M 3), NO 2 (49, 7 g/M 3), TSP (322, 6 g/M 3) dan Pb (0, 04 g/M 3). No. Resp Lama Pajanan (t. E) jam Frek. Pajanan (f. E) hari/tahun Lama Mukim (Dt) tahun Berat Badan (Wb) kg 1 10 350 14 73 2 14 350 14 45 3 19 350 14 56 4 8 350 15 85 5 14 350 8 62 dst 17 350 10 62

PENILAIAN RISIKO SECARA KUANTITATIF 11/23/2020 48

PENILAIAN RISIKO SECARA KUANTITATIF 11/23/2020 48

Risk Assessment Process Hazard Identification Dose Response Exposure Assessment Risk characterization

Risk Assessment Process Hazard Identification Dose Response Exposure Assessment Risk characterization

KARAKTERISTIK RISIKO 11/23/2020 50

KARAKTERISTIK RISIKO 11/23/2020 50

Risk Characterization Carcinogenic Risk Non-carcinogenic Risk

Risk Characterization Carcinogenic Risk Non-carcinogenic Risk

Ringkasan Karakterisasi Risiko • Risiko nonkarsinogenik dinyatakan sebagai Risk Qoutient (RQ), dihitung membagi asupan

Ringkasan Karakterisasi Risiko • Risiko nonkarsinogenik dinyatakan sebagai Risk Qoutient (RQ), dihitung membagi asupan (Ink) dengan dosis referensi (Rf. D atau Rf. C): • Risiko karsinogenik dinyatakan sebagai Excess Cancer Risk (ECR), dihitung dengan mengalikan asupan (Ik) dengan CSF: ECR = Ik (mg/kg/hari) x CSF (mg/kg/hari) 1

KARAKTERISTIK RISIKO Untuk mengetahui karakteristik risiko atau tingkat risiko dari suatu toksin maka harus

KARAKTERISTIK RISIKO Untuk mengetahui karakteristik risiko atau tingkat risiko dari suatu toksin maka harus diketahui terlebih dahulu toksin itu bersifat karsinogen atau non karsinogen. A. Toksin non karsinogen Untuk mengetahui karakteristik risiko non karsinogen harus diketahui terlebih dahulu intake atau pajanan atau asupan terhadap toksin tersebut, disingkat I atau intake non karsinogen. Dengan rumus sebagai berikut : 11/23/2020 53

PERHITUNGAN INTAKE Persamaan Intake: I= intake (asupan), jumlah risk agent yang diterima individu per

PERHITUNGAN INTAKE Persamaan Intake: I= intake (asupan), jumlah risk agent yang diterima individu per berat badan per hari (mg/kg hari) C= konsentrasi risk agent, mg/M 3 (udara), mg/L (air minum), mg/kg (makanan) R = laju (rate) asupan, 20 M 3/hari (udara), 2 L/hari (air minum? ) t. E = waktu pajanan harian, jam/hari f. E = frekuensi pajanan tahunan, hari/tahun Dt = durasi pajanan, real time atau 30 tahun proyeksi Wb = berat badan, kg tavg = perioda waktu rata-rata, 30 tahun 365 hari/tahun (non karsinogen) atau 70 tahun 365 hari/tahun (karsinogen )

Untuk mengetahui karakteristik suatu toksin, selain mengetahui Intake, juga harus diketahui pula Rf. D

Untuk mengetahui karakteristik suatu toksin, selain mengetahui Intake, juga harus diketahui pula Rf. D (reference of dose/ untuk toksin berupa partikel atau larutan ) atau Rf. C ( reference of concentration/ untuk toksin berupa gas ), dengan rumus : Rf. D maupun Rf. C dari suatu toksin, selain diperoleh dengan menggunakan rumus di atas, juga dapat diketahui dari hasil-hasil tetapan yang telah dikeluarkan oleh para peneliti maupun lembaga-lembaga lingkungan dan kesehatan seperti WHO dan EPA ( lihat tabel 3 ). Misalnya Rf. D untuk arsen adalah 3 E-4 mg/kg/hr. 11/23/2020 55

Karakterisasi Risiko Non Karsinogen Dengan demikian, karakterisasi risiko non karsinogen dapat dihitung dengan rumus

Karakterisasi Risiko Non Karsinogen Dengan demikian, karakterisasi risiko non karsinogen dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : • Risiko nonkarsinogenik dinyatakan sebagai Risk Qoutient (RQ), dihitung membagi intake atau asupan (Ink) dengan dosis referensi (Rf. D atau Rf. C):

B. Toksin Karsinogen Untuk mengetahui karakteristik risiko karsinogen harus diketahui terlebih dahulu intake atau

B. Toksin Karsinogen Untuk mengetahui karakteristik risiko karsinogen harus diketahui terlebih dahulu intake atau pajanan atau asupan terhadap toksin karsinigen, disingkat Ik atau intake karsinogen. Dengan rumus sebagai berikut : 11/23/2020 57

PERHITUNGAN INTAKE Persamaan Intake: I= intake (asupan), jumlah risk agent yang diterima individu per

PERHITUNGAN INTAKE Persamaan Intake: I= intake (asupan), jumlah risk agent yang diterima individu per berat badan per hari (mg/kg hari) C= konsentrasi risk agent, mg/M 3 (udara), mg/L (air minum), mg/kg (makanan) R = laju (rate) asupan, 20 M 3/hari (udara), 2 L/hari (air minum? ) t. E = waktu pajanan harian, jam/hari f. E = frekuensi pajanan tahunan, hari/tahun Dt = durasi pajanan, real time atau 30 tahun proyeksi Wb = berat badan, kg tavg = perioda waktu rata-rata, 30 tahun 365 hari/tahun (non karsinogen) atau 70 tahun 365 hari/tahun (karsinogen )

Untuk mengetahui karakteristik risiko toksin karsinogen, selain mengetahui Intake ( Ik ), juga harus

Untuk mengetahui karakteristik risiko toksin karsinogen, selain mengetahui Intake ( Ik ), juga harus diketahui pula CSF ( Cancer Slope Factor ). Dengan demikian, rumus tingkat risiko karsinogen atau ECR ( Excess Cancer Risk ) adalah : ECR = Ik (mg/kg/hari) x CSF (mg/kg/hari) 1 Angka CSF merupakan tetapan, diperoleh dari hasil penelitian dikeluarkan oleh lembaga-lembaga lingkungan dan kesehatan, misalnya WHO dan EPA. CSF (lihat tabel 3 ). Misal, CSF untuk Arsen organik adalah 1, 5 (mg/kg/hari)-1 11/23/2020 59

C. BATAS AMAN MENURUT DURASI PAJANAN § Batas aman menurut durasi pajanan bisa menentukan

C. BATAS AMAN MENURUT DURASI PAJANAN § Batas aman menurut durasi pajanan bisa menentukan kapan gejala gangguan toksin (maksimum) bisa ditemukan § Durasi ( Dt ) dihitung dengan mengganti I dengan Rf. D

D. LAJU KONSUMSI ( R ) YANG AMAN • Laju konsumsi (R) aman dihitung

D. LAJU KONSUMSI ( R ) YANG AMAN • Laju konsumsi (R) aman dihitung dengan menggunakan Persamaan Intake yang disusun ulang (I = Rf. D, pola pajajan berat badan):

E. Baku Mutu Anjuran Kesehatan § Memakai Rf. D sebagai dosis harian aman §

E. Baku Mutu Anjuran Kesehatan § Memakai Rf. D sebagai dosis harian aman § Air minum bukan satu-satu sumber, kontribusinya paling banyak 80% dari total asupan (EPA 1990)

Contoh 1: Perhitungan Intake NO 2 dan Indeks Bahaya (RQ) (data dari Tabel 1)

Contoh 1: Perhitungan Intake NO 2 dan Indeks Bahaya (RQ) (data dari Tabel 1) NO 2= 49, 7 g/M 3 (arithmetic mean) Rf. C-NO 2 = 0, 02 mg/kg/hari (US-EPA, 1990) Karena RQ<1, pajanan 49, 7 g NO 2 /M 3 udara selama 14 tahun untuk orang dengan berat badan 45 kg aman bagi kesehatan, jika pola pajanannya 14 jam per hari selama 350 hari per tahun.

Contoh 2: Analisis & Manajemen Risiko Arsen di Desa Buyat, Sulawesi Utara § Konsentrasi

Contoh 2: Analisis & Manajemen Risiko Arsen di Desa Buyat, Sulawesi Utara § Konsentrasi As dalam air sumur 0, 04 -0, 1 mg/L (BTKL Manado 2005) § Estimasi risiko dengan konsentrasi As maksimum (0, 1 mg/L) (1) Perhitungan asupan:

(2) Perhitungan risiko: ECR = 1, 49 10 3 mg/kg/hari 1, 5 (mg/kg/hari) =

(2) Perhitungan risiko: ECR = 1, 49 10 3 mg/kg/hari 1, 5 (mg/kg/hari) = 2, 23 E-3 Interpretasi: Air sumur yang mengandung As 0, 1 mg/L sangat tidak aman (nonkarsinogenik & Karsinogenik) bila diminum 2 L/hari selama 350 hari/tahun dalam jangka 30 tahun oleh orang dengan berat badan 55 kg atau kurang.

§ Batas aman menurut durasi pajanan bisa menentukan kapan gejala gangguan As (maksimum) bisa

§ Batas aman menurut durasi pajanan bisa menentukan kapan gejala gangguan As (maksimum) bisa ditemukan § Durasi dihitung dengan mengganti I dengan Rf. D Interpretasi: Efek toksik As diramal bisa ditemukan pada orang dewasa 55 kg yang telah mengonsumsi air minum mengandung As 0, 1 mg/L selama 3 tahun dengan laju konsumsi 2 L/hari selama 350 hari/tahun.

Contoh 3 : Perhitungan Intake Arsen dalam Air Minum 1. Keadaan & Masalah Rf.

Contoh 3 : Perhitungan Intake Arsen dalam Air Minum 1. Keadaan & Masalah Rf. D (anorganik) 2, 6 10 -4 mg/kg hari SF 1, 5 per (mg/kg hari) Baku mutu air minum 0, 01 mg/L (Kepmenkes 907/2002) Berapa Risk Quotient & Excess Cancer Risk bagi orang dengan BB 55 kg & konsumsi 2, 5 L/hari, jika konsentrasi As dalam air minum 0, 01 mg/L? (b) Apakah air minum tsb aman dikonsumsi (dari efek nonkarsinogenik dan karsinogenik)? (c) Berapa seharusnya baku mutu As untuk air minum untuk melindungi efek nonkarsinogenik dan karsinogenik? § § § (a)

2. Jawaban (a) Intake nonkarsinogen: Intake karsinogen

2. Jawaban (a) Intake nonkarsinogen: Intake karsinogen

Jawaban (b) • Karena RQ>1, air minum tsb tidak aman dari efek nonkarsinogenik (efek-efek

Jawaban (b) • Karena RQ>1, air minum tsb tidak aman dari efek nonkarsinogenik (efek-efek selain kanker & mutasi gen seperti keratosis). • Karena ECR = menunjukkan ada 3 kasus tambahan kanker per 100. 000 penduduk, air minum tsb kurang aman untuk efek kanker (seperti kanker kulit).

Jawaban c (Baku) Anjuran Kesehatan (Health Advisories) Arsen § Memakai Rf. D sebagai dosis

Jawaban c (Baku) Anjuran Kesehatan (Health Advisories) Arsen § Memakai Rf. D sebagai dosis harian aman § Air minum bukan satu-satu sumber, paling banyak 80% (EPA 1990) § Perhitungan: MCLG = 0, 8 0, 00715 mg/L = 0, 0057 mg/L 0, 006 mg/L

§ Padahal, baku mutu As menurut Kep. Men. Kes 907/2002 adalah 0, 01 mg/L

§ Padahal, baku mutu As menurut Kep. Men. Kes 907/2002 adalah 0, 01 mg/L sehingga nilai itu kurang cocok untuk orang Indonesia; § Jadi, berapa seharusnya baku mutu As untuk air minum orang Indonesia?

Animal test, epidemiology (human & molecular), structure-reactivity relationship Surveyed or default Toxicity Assessment Anthropometry

Animal test, epidemiology (human & molecular), structure-reactivity relationship Surveyed or default Toxicity Assessment Anthropometry (Ri, Wb) Environmental Quality Analysis Environmental Concentration (Cg) NOAEL, LOAEL UF, MF Intake (I) Activity (t. E, f. E, Dt) Rf. C RISK as health effect: RQ > 1 Surveyed or default Risk Management: Scenarios for I = Rf. C by manipulating I Legal Intervention C reduction Technology Intervention t. E, f. E, Dt minimization Anthropometric/ Behavioural Intervention

E. PENILAIAN RISIKO SECARA KUALITATIF 11/23/2020 73

E. PENILAIAN RISIKO SECARA KUALITATIF 11/23/2020 73

PENILAIAN RISIKO SECARA KUALITATIF Dibandingkan dengan metode penilaian risiko secara kuantitatif, metode penilaian risiko

PENILAIAN RISIKO SECARA KUALITATIF Dibandingkan dengan metode penilaian risiko secara kuantitatif, metode penilaian risiko secara kualitatif terkesan subyektif dan memberi peluang multiinterpretasi dan debat. Persepsi risiko bisa bervariasi untuk setiap orang. Penilaian risiko secara kualitatif diawali dengan melakukan identifikasi bahaya. Setelah itu, baru ditentukan karakterisasi risiko atau tingkat risiko 74

IDENTIFIKASI BAHAYA Identifikasi bahaya dilakukan dengan melihat bahaya yang mungkin terjadi pada tiap area

IDENTIFIKASI BAHAYA Identifikasi bahaya dilakukan dengan melihat bahaya yang mungkin terjadi pada tiap area produksi sesuai dengan proses produksi. Identifikasi bahaya berfungsi untuk mengetahui bahaya yang mungkin terjadi di perusahaan sehingga dapat dilakukan upaya-upaya pengendalian bahaya tersebut agar tidak terjadi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan oleh perusahaan. Identifikasi bahaya dilakukan berdasarkan alur proses produksi. 75

Contoh Kolom-kolom yang terdapat pada identifikasi bahaya : - Kolom 1 : no Diisi

Contoh Kolom-kolom yang terdapat pada identifikasi bahaya : - Kolom 1 : no Diisi sesuai dengan nomor urut daftar evaluasi bahaya potensial dan risiko dari kegiatan, peralatan, fasilitas, lokasi dan material per bidang/daerah. - Kolom 2. Lokasi Diisi sesuai dengan area lokasi yang menjadi tempat identifikasi bahaya dan penilaian risiko Contoh : H 2 Plant, Desalination Plant - Kolom 3. Aktivitas Diisi sesuai dengan kegiatan yang dilakukan oleh seluruh fungsi yang ada di unit-unit di perusahaan Contoh : pengoperasian H 2 Plant - Kolom 4 : Risiko Diisi sesuai dengan risiko yang ditimbulkan dari kegiatan, produk, peralatan, fasilitas, lokasi dan material Contoh : Kebakaran, bising, dll. 76

- Kolom 5 : Akibat ( konsekuensi ) Diisi skor akibat yang terjadi Skore

- Kolom 5 : Akibat ( konsekuensi ) Diisi skor akibat yang terjadi Skore 1 : Tidak ada cedera, kerugian material kecil ( tidak cedera) Skore 2 : Cedera ringan/P 3 K, kerugian materi sedang (cedera ringan) Skore 3 : Hilang hari kerja, kerugian cukup besar (hilang hari kerja ) Skore 4 : Cacat, kerugian materi besar ( cacat ) Skore 5 : Kematian, kerugian materi sangat besar ( kematian ) -Kolom 6 : Peluang ( Probability ) Diisi sesuai peluang yang terjadi A : Hampir pasti akan terjadi/ almost certain B : Cenderung untuk terjadi C : Mungkin dapat terjadi D : Jarang kemungkinan terjadi/ unlikely E : Jarang terjadi ( rare ) 77

Contoh identifikasi bahaya di perusahaan X Lokasi No 1 2 3 4 5 6

Contoh identifikasi bahaya di perusahaan X Lokasi No 1 2 3 4 5 6 Aktivitas Risiko Bahaya Akibat/ Peluang Desalinasi Plant Kebisingan Pengoperasian Terpeleset desalinasi Trip/Tersandung 1/A 1/D Residual oil Change over ROP/HSD Oil Punmp Tersengat arus listrik Bising Terpeleset 1/D 1/A 1/D Kebakaran Terpeleset Jetty Pengisian bahan bakar dari tanker ke tangki penyimpanan BBM 4/D 2/D Water treatment plan Generator Condensor Water treatment 1/B Terhirup bau gas Desain peralatan td sesuai 1/C Terpeleset 1/E Terhirup bahan kimia 1/B Pemeriksaan rutin generator Tersengat arus listrik Terjatuh Bising 1/D 2/E 1/A Pemeriksaan rutin konsensor Terpeleset Kejatuhan benda keras Terbentur Kebisingan 1/E 3/E 1/D 1/A

KARAKTERISASI RISIKO Setelah dilakukan identifikasi risiko maka dilakukan penilaian risiko untuik menentukan karakterisasi risiko

KARAKTERISASI RISIKO Setelah dilakukan identifikasi risiko maka dilakukan penilaian risiko untuik menentukan karakterisasi risiko atau tingkat risiko. Beberapa metode penilaian risiko secara kualitatif antara lain : 79

1. Penilaian risiko : konsekuensi-frekuensi

1. Penilaian risiko : konsekuensi-frekuensi

Estimasi Tingkat Resiko H = High L = Low M = Medium

Estimasi Tingkat Resiko H = High L = Low M = Medium

Keparahan 2. Penilaian risiko : Model ALARA RISK CALCULATOR A B 1 1 2

Keparahan 2. Penilaian risiko : Model ALARA RISK CALCULATOR A B 1 1 2 3 4 5 FREKUENSI C D E 2 4 7 11 3 5 8 12 16 6 9 13 17 20 10 14 18 21 23 15 19 22 24 25 Sumber: ALARA Risk Management National Safety Council Australia 11/23/2020 82

TINGKAT KEPARAHAN No KONDISI 1 Kematian, Cacat permanen 2 Luka Parah 3 Hilang waktu

TINGKAT KEPARAHAN No KONDISI 1 Kematian, Cacat permanen 2 Luka Parah 3 Hilang waktu kerja rata-rata > 3 hari 4 Luka Ringan 5 Perawatan Ringan ( Betadin) 11/23/2020 83

Tingkat Keseringan (Frekuensi) Huruf 11/23/2020 Frekuensi A Sering sekali B Pernah terjadi C Bisa

Tingkat Keseringan (Frekuensi) Huruf 11/23/2020 Frekuensi A Sering sekali B Pernah terjadi C Bisa Terjadi D Kemungkinan Kecil terjadi E Tidak mungkin terjadi 84

TINGKAT RESIKO • TINGGI NILAI 1 - 6 • SEDANG NILAI 7 - 15

TINGKAT RESIKO • TINGGI NILAI 1 - 6 • SEDANG NILAI 7 - 15 • RENDAH 16 - 25 11/23/2020 85

3. Penilaian risiko : Severity-frequency-Probability Severity 0 -50 Score Kelas 3 A minor hazard

3. Penilaian risiko : Severity-frequency-Probability Severity 0 -50 Score Kelas 3 A minor hazard within an acceptable level of risk. Remedial action only when it does not disrupt operations Frequency 0 -25 Kelas 2 A moderate hazard requiring remedial action as soon as practicable Probability 0 -25 Kelas 1 A serious hazard requiring immediate remedial action Total 0 -30 Kelas 3 31 -60 Kelas 2 61 - 100 Kelas 1

Score 50 Severity Fatal - Kebutaan 40 -49 Permanent disability, amputation, Mutilation 30 -39

Score 50 Severity Fatal - Kebutaan 40 -49 Permanent disability, amputation, Mutilation 30 -39 Fracture, Dislocation 20 -29 Perlu perlakuan medis (more than First Aid), severe strain, sprains, bruises, burns. 10 -19 Repeated first aid treatment, deep abrasions 1 -9 0 Once only first aid, minor scratch, minor bruises, dust in eye, slight abrasion, small burn (level 1) No injury

Score 25 Frekuensi Beberapa pekerja, beberapa kali a shift 20 -24 Satu or dua

Score 25 Frekuensi Beberapa pekerja, beberapa kali a shift 20 -24 Satu or dua pekerja sekali per shift 15 -19 2 or 3 kali per minggu 10 -14 Sekali per bulan 5 -9 Every few months/setiap beberapa bulan 1 -4 Once or twice a year/sekali atau dua kali/thn 0 Never/tidak

Score 25 Frekuensi Certainty/pasti 15 -24 Significant chance/kesempatan signifikan 10 -14 Possible/kemungkinan 5 -9

Score 25 Frekuensi Certainty/pasti 15 -24 Significant chance/kesempatan signifikan 10 -14 Possible/kemungkinan 5 -9 Possible but very unlike/kemungkinan tetapi tidak sama 1 -4 Extremely unlike/sangat tidak sama

METODE PENILAIAN RISIKO SECARA KUALITATIF YANG DIPERGUNAKAN SECARA RESMI DI AUSTRALIA Ada beberapa metode

METODE PENILAIAN RISIKO SECARA KUALITATIF YANG DIPERGUNAKAN SECARA RESMI DI AUSTRALIA Ada beberapa metode penilaian risiko secara kualitatif yang dipergunakan secara resmi di Australia, antara lain : Fine’s Risk Score, TTC ( Hazard Rating System ) dan Flame Model. 1. Fine’s Risk Score Fine’s risk score adalah model untuk penilaian risiko dengan formula sebagai berikut : Risiko adalah hasil pengalian faktor-faktor yang terdiri dari konsekuensi x faktor exposure x faktor probabilitas ( R = C x E x P ). Ketiga faktor tersebut diklasifikasikan dalam beberapa kelas dan diberi rating ( tabel 1 ). 90

Tabel 1. Fine’s Risk Score ( Qualitatuve risk ass ) Factor Consequence Exposure Probability

Tabel 1. Fine’s Risk Score ( Qualitatuve risk ass ) Factor Consequence Exposure Probability 11/23/2020 CLASSIFICATION RATING Catasrophe (malapetaka, bencana), numerous fatalities (sangat banyak yang mati) Multiple fatalities ( banyak yang mati) Fatality ( ada yang mati ) Extremely serious injury (luka serius luar biasa) Disabling injury ( luka menyebabkan cacat) Minor cuts, bruises, bumps ( terpotong kecil, memar dan benjol) 100 50 25 15 5 1 Hazard Event Occurs : Continously (terus menrus, tak berhenti) Frequently (sering kali) Occasionally ( sekali-kali, kadang-kadang) Unusually (biasanya) Rarely (jarang) Remotely (sedikit) 10 6 3 2 1 0, 5 Compelete Accident Sequence (urutan kompleksitas kejadian): Is the most likely and expected result , is quite possible, not unusual (sungguh pasti terjadi) 6 Would be an unusual sequence ( bakal terjadi ) Remotely possible (peluang kecil) Has never happened after many years of expoeure but conceivable possible(peluang sangat kecil) Practically impossible (secara praktek tidak mungkin terjadi) 10 3 1 0, 5 0, 1 91

Hasil perhitungan risiko ( risk score ) dapat dipergunakan untuk memperkirakan kejadian , mengalokasikan

Hasil perhitungan risiko ( risk score ) dapat dipergunakan untuk memperkirakan kejadian , mengalokasikan resources dan mengontrol hazard. Maka apabila sudah dapat men-score risiko, dapat dilakukan kalkulasi biaya untuk intervensi. Beberapa keterbatasan model ini antara lain : Data bukan merupakan data konkrit tetapi berupan data estimasi, potensi personal bias dan pengalaman akan mempengaruhi hasil akhir, dan risk score hanya dipergunakan sebagai baseline level dari risiko tidak didefinisikan sebagai safe atau unsafe. 11/23/2020 92

2. TTC Hazard rating System TTC hazard rating system mempergunakan huruf alfabet untuk me-ranking

2. TTC Hazard rating System TTC hazard rating system mempergunakan huruf alfabet untuk me-ranking risiko. Tingkat Kriteria yang digunakan adalah severity, level probabilitas dan biaya untuk intervensi (tabel 2 ). Model ini dipergunakan untuk komparasi penilaian risiko dari berbagai hazard dan bermanfaat untuk membuat list prioritas untuk kebijakan pengendalian hazard. 11/23/2020 93

Tabel 2. TCC Hazard Rating System ( Qualitative Risk Ass ) Criteria Level Severity

Tabel 2. TCC Hazard Rating System ( Qualitative Risk Ass ) Criteria Level Severity Probability Cost of corrective action 11/23/2020 CODE A Fatality One or more time each working day Less than $ 1 K or no cost B Serious/ Lost Time Injury C D First aid Injury not likely injury, no time no measureable (perlu perlakuan impact medis) At least once each week At least once each month $ 1 K to $ 10 K to $ 25 K Less than once each month $ 25 K or more, no practical solution 94

Rating 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Rating 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 11/23/2020 Code AAA AAB ABA BAA AAC ABB ACA BAB BBA CAA ABC ACB ADA BAC BBB BCA Rating 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Code BCA CAB CBA DAA ABD ACC ADB BAD BBC BCB BDA CAC CBB CCA DAB DBA Rating Code 33 3 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 ACD ADC BBD BCC BDB CAD CBC CCB CDA DAC DBB DCA ADD BCD BDC CBD Rating 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 Code CDC CDB DAD DBC DCB DDA BDD CCD CDC DBD DCC DDB CDD BCD DDC DDD 95

3. FLAME MODEL Flame model merupakan kelanjutan dari Fine’s risk score dan TTC Hazard

3. FLAME MODEL Flame model merupakan kelanjutan dari Fine’s risk score dan TTC Hazard Rating System. Flame menghitung nilai risiko dengan mengkombinasikan beberapa variabel : frekuensi dari proses, kecenderungan timbulnya hazard, antisipasi kerugian, misi dampak, karyawan/ sistem yang terpajan. Model risiko sebagai berikut : R = log X , dimana x = F x L x A x M x E F = Frekuensi score : 1 – 100 L = kecenderungan score : 1 - 100 A = Antisipasi kerugian score : 1 - 100 M = Misi dampak score : 1 - 100 E = Karyawan yang terpajan : Very high risk score : 8 High risk score : 6 - 7, 99 Substansial risk score : 4 – 5, 99 Possible risk score : 2 – 3, 99 Doubtful score : < 2, 00 11/23/2020 96

Soal : Berdasarkan data-data di bawah ini, tentukan tingkat risikonya : Low, Medium atau

Soal : Berdasarkan data-data di bawah ini, tentukan tingkat risikonya : Low, Medium atau High Lokasi No 1 2 3 4 5 Aktivitas ? Risiko Bahaya Akibat/ Peluang (Tk. Risiko) Desalinasi Plant Kebisingan Terpeleset Pengoperasian desalinasi Trip/Tersandung 1/A (…. . ) 1/D (……) Residual oil Change over ROP/HSD Oil Punmp 1/D (…… ) 1/A (…… ) 1/D (…… ) Jetty Pengisian bahan bakar dari tanker ke Kebakaran tangki penyimpanan Terpeleset BBM Water treatment plan Generator Tersengat arus listrik Bising Terpeleset 4/D (……) 2/D (……) Water treatment 1/B (……) Terhirup bau gas Desain peralatan td sesuai 1/C (……) Terpeleset 1/E (……) Terhirup bahan kimia 1/B (……) Pemeriksaan rutin generator Tersengat arus listrik Terjatuh Bising 1/D (……) 2/E (……) 1/A Pemeriksaan rutin Terpeleset Kejatuhan benda keras Terbentur 1/E (……) 3/E (……) 1/D (……)

Diketahui : - Akibat ( konsekuensi ) Skore 1 : Tidak ada cedera, kerugian

Diketahui : - Akibat ( konsekuensi ) Skore 1 : Tidak ada cedera, kerugian material kecil ( tidak cedera) Skore 2 : Cedera ringan/P 3 K, kerugian materi sedang (cedera ringan) Skore 3 : Hilang hari kerja, kerugian cukup besar (hilang hari kerja ) Skore 4 : Cacat, kerugian materi besar ( cacat ) Skore 5 : Kematian, kerugian materi sangat besar ( kematian ) -Peluang ( Probability ) Diisi sesuai peluang yang terjadi A : Hampir pasti akan terjadi/ almost certain B : Cenderung untuk terjadi C : Mungkin dapat terjadi D : Jarang kemungkinan terjadi/ unlikely E : Jarang terjadi ( rare ) 98

Diskusi kelompok ( 15 menit ) Tentukan tingkat risiko bahaya secara kualitatif ( Low,

Diskusi kelompok ( 15 menit ) Tentukan tingkat risiko bahaya secara kualitatif ( Low, Medium atau High ) di ruang kuliahmu saat ini dan di Lab K 3 ? No 1 2 3 4 5 6 Lokasi Aktivitas Risiko Bahaya Akibat/ Peluang ( Tk. Risiko)

Tugas di lapangan : Tentukan tingkat risiko dari suatu industri yang pernah saudara kunjungi

Tugas di lapangan : Tentukan tingkat risiko dari suatu industri yang pernah saudara kunjungi dengan membuat matrik seperti pada soal 1 : a. Rumah sakit b. Petrokimia Tbk c. Semen Gresik Tbk 100

3. FLAME MODEL Flame model merupakan kelanjutan dari Fine’s risk score dan TTC Hazard

3. FLAME MODEL Flame model merupakan kelanjutan dari Fine’s risk score dan TTC Hazard Rating System. Flame menghitung nilai risiko dengan mengkombinasikan beberapa variabel : frekuensi dari proses, kecenderungan timbulnya hazard, antisipasi kerugian, misi dampak, karyawan/ sistem yang terpajan. Model risiko sebagai berikut : R = log X , dimana x = F x L x A x M x E F = Frekuensi score : 1 – 100 L = kecenderungan score : 1 - 100 A = Antisipasi kerugian score : 1 - 100 M = Misi dampak score : 1 - 100 E = Karyawan yang terpajan : Very high risk score : 8 High risk score : 6 - 7, 99 Substansial risk score : 4 – 5, 99 Possible risk score : 2 – 3, 99 Doubtful score : < 2, 00 11/23/2020 101

Soal : Berdasarkan data-data di bawah ini, tentukan tingkat risikonya : Low, Medium atau

Soal : Berdasarkan data-data di bawah ini, tentukan tingkat risikonya : Low, Medium atau High Lokasi No 1 2 3 4 5 Aktivitas ? Risiko Bahaya Akibat/ Peluang (Tk. Risiko) Desalinasi Plant Kebisingan Terpeleset Pengoperasian desalinasi Trip/Tersandung 1/A (…. . ) 1/D (……) Residual oil Change over ROP/HSD Oil Punmp 1/D (…… ) 1/A (…… ) 1/D (…… ) Jetty Pengisian bahan bakar dari tanker ke Kebakaran tangki penyimpanan Terpeleset BBM Water treatment plan Generator Tersengat arus listrik Bising Terpeleset 4/D (……) 2/D (……) Water treatment 1/B (……) Terhirup bau gas Desain peralatan td sesuai 1/C (……) Terpeleset 1/E (……) Terhirup bahan kimia 1/B (……) Pemeriksaan rutin generator Tersengat arus listrik Terjatuh Bising 1/D (……) 2/E (……) 1/A Pemeriksaan rutin Terpeleset Kejatuhan benda keras Terbentur 1/E (……) 3/E (……) 1/D (……)

Diketahui : - Akibat ( konsekuensi ) Skore 1 : Tidak ada cedera, kerugian

Diketahui : - Akibat ( konsekuensi ) Skore 1 : Tidak ada cedera, kerugian material kecil ( tidak cedera) Skore 2 : Cedera ringan/P 3 K, kerugian materi sedang (cedera ringan) Skore 3 : Hilang hari kerja, kerugian cukup besar (hilang hari kerja ) Skore 4 : Cacat, kerugian materi besar ( cacat ) Skore 5 : Kematian, kerugian materi sangat besar ( kematian ) -Peluang ( Probability ) Diisi sesuai peluang yang terjadi A : Hampir pasti akan terjadi/ almost certain B : Cenderung untuk terjadi C : Mungkin dapat terjadi D : Jarang kemungkinan terjadi/ unlikely E : Jarang terjadi ( rare ) 103

Diskusi kelompok ( 15 menit ) Tentukan tingkat risiko bahaya secara kualitatif ( Low,

Diskusi kelompok ( 15 menit ) Tentukan tingkat risiko bahaya secara kualitatif ( Low, Medium atau High ) di ruang kuliahmu saat ini dan di Lab K 3 ? No 1 2 3 4 5 6 Lokasi Aktivitas Risiko Bahaya Akibat/ Peluang ( Tk. Risiko)

Tugas di lapangan : Tentukan tingkat risiko dari suatu industri yang pernah saudara kunjungi

Tugas di lapangan : Tentukan tingkat risiko dari suatu industri yang pernah saudara kunjungi dengan membuat matrik seperti pada soal 1 : a. Rumah sakit b. Petrokimia Tbk c. Semen Gresik Tbk 105

G. KESIMPULAN • Kegiatan Risk Assessment merupakan kewajiban yang harus dilakukan secara terus menerus

G. KESIMPULAN • Kegiatan Risk Assessment merupakan kewajiban yang harus dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan agar menjamin keselamatan, kesehatan para tenaga kerja, kelancaran proses dan peningkatan produktifitas. • Kegiatan Risk assessment perlu dilakukan secara KOMPREHENSIF agar memiliki makna signifikan bagi pencegahan dan pengendalian potensi bahan beracun di tempat kerja.

Definsi Manajemen risiko adalah pendekatan sistematis untuk menentukan tindakan terbaik dalam kondisi ketidakpastian(Per. Men.

Definsi Manajemen risiko adalah pendekatan sistematis untuk menentukan tindakan terbaik dalam kondisi ketidakpastian(Per. Men. Keu, No. 191/2008 ) Manajemen risiko adalah suatu kegiatan yang di dalamnya mengandung unsur : identifikasi sistematis, analisis, perbaikan, monitoring dan komunikasi terhadap suatu risiko ( Ghofur, 2007) Risiko adalah segala sesuatu yang berdampak negatif terhadap pencapaian tujuan yang diukur berdasarkan kemungkinan dampaknya. ( Per. Men. Keu, No. 191/2008 )

1. MANAJEMEN RISIKO ADALAH PROSES, BUKAN CHECKLIST, SANGAT DINAMIS DAN SELALU MEMBERI UMPAN BALIK

1. MANAJEMEN RISIKO ADALAH PROSES, BUKAN CHECKLIST, SANGAT DINAMIS DAN SELALU MEMBERI UMPAN BALIK KEPADA DIRINYA SENDIRI. 2. SALAH SATU ASPEK PROSES MANAJEMEN RISIKO ADALAH MENCOCOKKAN (MEMBANDINGKAN) RISIKO DENGAN RISIKO YANG MENURUT KEYAKINAN PERUSAHAAN HARUS DIAMBIL.

Hubungan Risk Assessment dan Risk Management Risk Assessment Secara Kuantitatif : Bila dalam perhitungan

Hubungan Risk Assessment dan Risk Management Risk Assessment Secara Kuantitatif : Bila dalam perhitungan secara kuantitatif ditemukan karakteristik risiko atau RQ ( Risk Qoutient ) > 1 (tidak aman bagi kesehatan ) maka dilakukan Risk Management. Pengendalian risiko dilakukan dengan pendekatan teknik, administrasi atau APD.

Animal test, epidemiology (human & molecular), structure-reactivity relationship Surveyed or default Toxicity Assessment Anthropometry

Animal test, epidemiology (human & molecular), structure-reactivity relationship Surveyed or default Toxicity Assessment Anthropometry (Ri, Wb) Environmental Quality Analysis Environmental Concentration (Cg) NOAEL, LOAEL UF, MF Intake (I) Activity (t. E, f. E, Dt) Rf. C RISK as health effect: RQ > 1 Surveyed or default Technology Intervention : Risk Management: Scenarios for I = Rf. C by manipulating I EMS Administration Intervention : C reduction t. E, f. E, Dt minimization EMS Body Protector Equipment : 110 Ket : EMS = Environmental Management System Body Protector Equipment : EMS

1. Pengendalian Secara Teknik a. Eliminasi ( Menghilangkan suatu bahan atau tahapan proses berbahaya

1. Pengendalian Secara Teknik a. Eliminasi ( Menghilangkan suatu bahan atau tahapan proses berbahaya ) b. Substitusi, dengan cara 1) Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta 2) Proses menyapu diganti dengan proses fakum 3) bahan solven diganti dengan bahan deterjen 4) Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan

c. Rekayasa Teknik 1) Pemasangan alat pelindung mesin ( machine guarding ) 2) Pemasangan

c. Rekayasa Teknik 1) Pemasangan alat pelindung mesin ( machine guarding ) 2) Pemasangan general dan local ventilation 3) Pemasangan alat sendor otomatis Kerugian Pengendalian secara teknik : a. Biaya mahal b. Kemampuan teknologi yang ada belum mampu menanggulangi semua jenis bahaya yang ada

2. PENGENDALIAN SECARA ADMINISTRATIF Pengendalian administratif tidak menghilangkan bahaya secara langsung, tetapi digunakan untuk

2. PENGENDALIAN SECARA ADMINISTRATIF Pengendalian administratif tidak menghilangkan bahaya secara langsung, tetapi digunakan untuk membatasi waktu kontak antara pekerja dengan bahaya. Keefektifannya tergantung pada perilaku manusia, contoh : a. Pemisahan lokasi b. Penggantian shift kerja c. Pemberlakuan sistem unit kerja d. Perubahan NAB dan SOP

 • Kerugian atau masalah dengan penanganan secara administratif : • a. Bahaya yang

• Kerugian atau masalah dengan penanganan secara administratif : • a. Bahaya yang ada tidak hilang, hanya waku kontak antara pekerja dengan bahaya dikurangi.

Risk Assessment Secara kualitatif : Untuk Risk Assessment Secara Kualitatif , Managemen Risiko dilakukan

Risk Assessment Secara kualitatif : Untuk Risk Assessment Secara Kualitatif , Managemen Risiko dilakukan berdasarkan prosedur berikut ( menurut Kountur , 2008) :

Menurut Kountur, 2008 Karena Risiko Diukur Terhadap Kemungkinan ( Peluang ) dan Dampaknya maka

Menurut Kountur, 2008 Karena Risiko Diukur Terhadap Kemungkinan ( Peluang ) dan Dampaknya maka Manajemen Risiko dilakukan terhadap : 1. Peluang 2. Dampak

UNTUK MEMUDAHKAN MEMAHAMI POSISI PELUANG DAN DAMPAK MAKA DIBUAT PETA RISIKO seperti tertera PADA

UNTUK MEMUDAHKAN MEMAHAMI POSISI PELUANG DAN DAMPAK MAKA DIBUAT PETA RISIKO seperti tertera PADA GAMBAR di bawah ini. Tabel 1. Peta Risiko Peluang Besar Kuadran III Kuadran IV 20% Kecil PREVENTIF Kecil Besar MITIGASI Dampak