KONSEP KURIKULUM 2013 Beberapa Isu Publik Tentang Kurikulum
KONSEP KURIKULUM 2013
Beberapa Isu Publik Tentang Kurikulum • Terkesan mendadak, tanpa evaluasi kurikulum yang sedang berjalan • Tidak melibatkan guru atau asosiasi profesi pendidik • Kurang sosialisasi • Menghapus mata pelajaran yang mendukung di persaingan global (Bahasa Inggris dan TIK) • Mengabaikan kemampuan guru didalam membuat RPP dan silabus • Tidak menjawab apa yang dibutuhkan peserta didik • Mestinya metodologi yang diperbaiki bukan kurikulum • Anggaran sangat besar , khawatir seperti kasus hambalang • Tarik-ulur anggaran antara Kemdikbud dan DPR 2
Rasional Kurikulum 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 3
• Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. • Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. 4
Perkembangan Kurikulum di Indonesia 1947 Rencana Pelajaran → Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai 1968 Kurikulum Sekolah Dasar 1945 1955 1964 Rencana Pendidikan Sekolah Dasar 1975 Kurikulum Sekolah Dasar 1975 1973 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) 1994 Kurikulum 1994 2004 Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2 013 ‘Kurikulum 2013’ 1985 1995 1984 Kurikulum 1984 2005 2015 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 1997 Revisi Kurikulum 1994 5
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21 Ciri Abad 21 Model Pembelajaran Informasi Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu Komputasi Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan hanya menyelesaikan masalah [menjawab] Otomasi Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir mekanistis [rutin] Komunikasi Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah (tersedia dimana saja, kapan saja) (lebih cepat memakai mesin) (menjangkau segala pekerjaan rutin) (dari mana saja, ke mana saja) 633
Reformasi Pendidikan Mengacu pada 8 Standar KURIKULUM 2013 PESERTA DIDIK STANDAR ISI STANDAR PROSES (PEMBELAJARAN) STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi, Pembayaran Tunjangan Sertifikasi, Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja STANDAR SARANA-PRASARANA LULUSAN STANDAR (PROSES) PENILAIAN Rehab Gedung Sekolah, RKB, Penyediaan Lab dan Perpustakaan, Penyediaan Buku STANDAR PEMBIAYAAN BOS, Bantuan Siswa Miskin, BOPTN/Bidik Misi (di PT) STANDAR PENGELOLAAN Manajemen Berbasis Sekolah 7
Penyempurnaan Pola Pikir 1 Berpusat pada Guru Berpusat pada Siswa 2 Satu Arah Interaktif 3 Isolasi Lingkungan Jejaring 4 Pasif Aktif-Menyelidiki 5 Maya/Abstrak Konteks Dunia Nyata 6 Pribadi Pembelajaran Berbasis Tim 7 Luas (semua materi diajarkan) 8 Stimulasi Rasa Tunggal (beberapa panca indera) Stimulasi ke Segala Penjuru (semua Panca indera) Alat Tunggal (papan tulis) Alat Multimedia (berbagai peralatan teknologi pendidikan) Hubungan Satu Arah Kooperatif 9 10 Menuju Perilaku Khas Memberdayakan Kaidah Keterikatan 8
Penyempurnaan Pola Pikir (lanjutan) 11 Produksi Masa (siswa memperoleh dokumen yg sama) Kebutuhan Pelanggan (siswa mendapat dokumen sesuai dgn ketertarikan sesuai potensinya) 12 Usaha Sadar Tunggal (mengikuti cara yang seragam) Jamak (keberagaman inisiatif individu siswa) 13 Satu Ilmu Pengetahuan Bergeser (mempelajari satu sisi pandang ilmu) Pengetahuan Disiplin Jamak (pendekatan multidisiplin) Menuju 14 Kontrol Terpusat (kontrol oleh guru) Otonomi dan Kepercayaan (siswa diberi tanggungjawab) 15 Pemikiran Faktual Kritis (membutuhkan pemikiran kreatif) 16 Penyampaian Pengetahuan (pemindahan ilmu dari guru ke siswa) Pertukaran Pengetahuan (antara guru dan siswa, siswa dan siswa lainnya) 9
Pola Pikir Perumusan Kurikulum No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013 1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan 2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran 3 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan, 4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai 5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti Semua mata pelajaran diikat oleh sekumpulan mata pelajaran terpisah kompetensi inti (tiap kelas) 10
Langkah Penguatan Proses Karakteristik Penguatan Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar, . . Pembelajaran Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran. Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [discovery learning]. Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif. Mengukur tingkat berpikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi. Penilaian Menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran mendalam [bukan sekedar hafalan]. Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa. Menggunakan portofolio pembelajaran siswa. 11
Langkah Penyesuaian Beban Guru dan Murid SD Pelaku Beban Menyusun Silabus. Mencari buku yang sesuai. Penyelesaian Disediakan buku pegangan guru Mengajar beberapa mata pelajaran dengan cara berbeda. Guru Mengajar banyak mata pelajaran. Menggunakan bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran yang lain sehingga selaras. Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembahasan. Mempelajari banyak mapel. Murid Mempelajarai mata pelajaran dengan cara berbeda. Membeli buku. 12 Pendekatan tematik terpadu menggunakan satu buku untuk semua mata pelajaran sehingga dapat selaras dengan kemampuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge. Membeli lembar kerja siswa. Penyedian buku teks oleh pemerintah/daerah.
Pendekatan Dalam Penyusunan SKL Pada KBK 2004 dan KTSP 2006 Mapel 1 Mapel 2 Mapel 3 SKL Mapel 1 SKL Mapel 2 SKL Mapel 3 SK-KD Mapel 1 SK-KD Mapel 2 SK-KD Mapel 3 . . . Mapel n SKL Mapel n SK-KD Mapel n Standar Isi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan Pendidikan SK-KD: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 13
Pola Pikir KBK 2004 dan KTSP 2006 Kerah Saku Lengan Kiri Lengan Kanan Muka Kiri Muka Kanan Belakang 14
30 Kerangka Kerja Penyusunan Kurikulum 2013 KESIAPAN PESERTA DIDIK TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL KEBUTUHAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN KERANGKA DASAR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis, Konseptual) STRUKTUR KURIKULUM STANDAR PROSES KI KELAS & KD MAPEL (STANDAR ISI) STANDAR PENILAIAN SILABUS PANDUAN GURU Oleh Satuan Pendidikan /Guru BUKU TEKS SISWA PEMBELAJARAN & PENILAIAN (KTSP) 15
Pola Pikir Kurikulum 2013 Kemeja Lengan Panjang Warna Biru Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan 58 cm) 38 cm saku kerah 92 cm 86 cm Lengan Kiri Muka Kiri Belakang 58 cm 83 cm Muka Kanan Lengan Kanan 16
KOMPONEN UTAMA PE LAYANAN HASIL KOMPETENSI LULUSAN SIKAP ISI 1. EVALUASI RUANG LINGKUP 2. EVALUASI KESESUAIAN, KECUKUPAN, KEDALAMAN DAN KELUASAN (STUDI BANDING INTERNASIONAL: REASONING) PTK 1. KOMPETENSI GURU, KS , PS. 2. KINERJA GURU, KS, PS 3. PEMBINAAN BERKELANJUTAN 4. REKRUT. , PPA dan PPG PENGETAHUAN KETERAMPILAN PROSES 1. TEMATIK TERPADU 2. PENDEKATAN SAINTIFIK 3. INQIURY & DISCOVERY LEARNING 4. PROJECT BASED LEARNING 5. BAHASA SEBAGAI PENGHELA PENILAIAN 1. AUTHENTIC 2. MENGUKUR TINGKAT BERPIKIR DARI RENDAH HINGGA TINGGI 3. MENGUKUR PROSES KERJA SISWA 4. TES DAN PORTFOLIO SARPRAS PEMBIAYAAN 1. KECUKUPAN DAN KESESUAIAN (USB, REHAB, PERAALATAN, PERPUST. , ) 2. PEMANFAATAN 3. RESOURCE SHARING 1. UNIT COST 2. SUMBER PENDANAAN 3. KECUKUPAN BOS, BSM, BOPTN 4. EFISIENSI PEMANFAATAN PENGELOLAAN 1. MANAJEMEN PERUBAHAN 2. POLA KEPEMIMPINAN 3. POLA SUPERVISI
Tema Pengembangan Kurikulum 2013 (Sesuai UU 20/2003) Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang: Produktif Kreatif Inovatif Afektif Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif melalui penguatan Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan yang terintegrasi 18
Keseimbangan antara sikap, keterampilan dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills 1 PT SMA/K Knowledge Skill Attitude SMP SD Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960). 19
Pembentukan Kompetensi Melalui Pembelajaran dan Pemanfaatannya Belajar Bagaimana Belajar Mengapa Keterampilan Belajar Apa Pengetahuan Keterampilan Pembelajaran K-S-A Sikap Pengetahuan Sikap Pemanfaatan A-S-K 20
PERUBAHAN KURIKULUM 2013 WUJUD PADA: KOMPETENSI LUUSAN MATERI • Konstruski yang holistik • Didukung oleh Semua Materi atau Mapel • Terintegrasi secara Vertikal maupun Horizontal • Berorientasi pada karakteristik kompetensi: • • Dikembangkan Berbasis Kompetensi sehingga Memenuhi Aspek Kesesuaian dan Kecukupan • Mengakomodasi Content Lokal, Nasional dan Internasional (antara lain TIMMS, PISA, PIRLS) PROSES Sikap (Krathwohl) : Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan Keterampilan (Dyers) : Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta Pengetahuan (Bloom & Anderson): Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta • Menggunakan Pendekatan Saintifik, Karakteristik Kompetensi sesuai Jenjang (SD: Tematik Terpadu, SMP: Tematik Terpadu-IPA & IPS- dan Mapel, SMA : Tematik dan Mapel • Mengutamakan Discovery Learning dan Project Based Learning PENILAIAN • Berbasis Tes dan Non Tes (porfolio) • Menilai Proses dan Output dengan menggunakan authentic assesment • Rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan Kecukupan 21
Proses Perumusan Keterkaitan Kompetensi Lulusan antar Jenjang Pendidikan In KIKI KL Kelas IIII SD/MI KIKI KL Kelas IV SMP/MTs KIKIKL Kelas V SMA/K /MA/MAK Mata Pelajaran Mata Himpunan Pelajaran Kompetensi Inti Mata Pelajaran Mata Pelajaran Dasar Himpunan Kompetensi Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata. Pelajaran Tujuan Pendidikan Nasional KIKI KL Kelas VI PT/PTA Proses Pembentukan In Ho teg ris ras on i ta l si ra teg kal i t r Ve KL : Kompetensi Lulusan 22
Proses Perumusan Keterkaitan antara Kompetensi Lulusan, Kompetensi Dasar dan Matapelajaran untuk SD al V e Int Kelas I KIKI KI Kelas. IIKI II Kelas II KIKI Kelas. IIII Kelas IIII KIKI KI Kelas. IVKI IV Kelas IV KIKI KI Kelas. VKI V Kelas V Kompetensi Lulusan KIKI KI Kelas. VIKI VI Kelas V Kelas IIII Kelas II Mata Pelajaran Mata Pelajaran Dasar Himpunan Kompetensi Mata Pelajaran Mata Pelajaran Mata. Pelajaran . . Kurikulum 2013 menekankan pentingnya penguatan kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) lulusan Proses Pembentukan KIKI KI Kelas. IKI I Kelas I In Ho teg ris ras on i ta l si a r g ik ert KI : Kompetensi Inti 23
Elemen Perubahan Kurikulum 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 24
Tujuan Pendidikan Nasional (Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003) Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Spiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Sikap Sosial berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggung jawab Pengetahuan Keterampilan berilmu cakap dan kreatif 25
UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003: SNP Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. TUJUAN ISI BAHAN PELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran 26
Elemen Perubahan Standar Kompetensi Lulusan Standar Proses Elemen Perubahan Standar Isi Standar Penilaian 27
Landasan Yuridis : UNDANG-UNDANG SISDIKNAS PP 32 TAHUN 2013 PERATURAN MENDIKBUD NOMOR 54, 65, 66, 67, 68, 69, 70 TAHUN 2013 NO. Nomor PERMENDIKBUD URIAN 1. 54 Standar Kompetensi Lulusan Dikdasmen. 2. 65 Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. 3. 66 Standar Penilaian Pendidikan. 4. 67 Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum SD/MI 5. 68 Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum SMP 6. 69 Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum SMA 7. 70 Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum SMK 8. 71 Buku Teks Pelajaran Dan Buku Panduan Guru Untuk Pendidikan Dasar Dan Menengah. 28
Elemen Perubahan : Elemen Deskripsi SD SMP SMA SMK Kompetensi Lulusan • Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan Kedudukan • Kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran matapelajaran berubah menjadi matapelajaran (ISI) dikembangkan dari kompetensi. Pendekatan (ISI) Kompetensi dikembangkan melalui: • Tematik • Mata • Vokasional Terpadu pelajaran dan Mata pelajaran 29
Elemen Perubahan : Elemen Deskripsi SD SMP • TIK menjadi • Holistik Struktur media semua berbasis sains Kurikulum matapelajaran (alam, sosial, (Mata dan budaya) • Pengembangan pelajaran diri terintegrasi alokasi • Jumlah pada setiap matapelajaran waktu) matapelajaran dari 10 menjadi dan (ISI) 6 ekstrakurikuler • Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran • Jumlah matapelajaran dari 12 menjadi 10 • Jumlah jam bertambah 6 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran SMA • Perubahan sistem: ada matapelajara n wajib dan ada mata pelajaran pilihan • Terjadi pengurangan mata pelajaran yang harus diikuti siswa • Jumlah jam bertambah 1 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran SMK • Penyesuaian jenis keahlian berdasarkan spektrum kebutuhan saat ini • Pengurangan adaptif dan normatif, penambahan produktif • Produktif disesuaikan dengan trend perkembangan di Industri 30
Elemen Perubahan : Elemen Deskripsi SD SMP SMA SMK • Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta. • Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat • Guru bukan satu-satunya sumber belajar. Proses pembelajaran • Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan • Tematik dan terpadu • IPA dan IPS masing diajarkan secara terpadu • Adanya mata pelajaran wajib dan pilihan sesuai dengan bakat dan minatnya • Kompetensi keterampilan yang sesuai dengan standar industri 31
Elemen Perubahan : Deskripsi Elemen SD SMP SMA SMK • Penilaian berbasis kompetensi Penilaian Hasil Belajar • Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil] • Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal) • Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL • Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian Ekstrakurikuler • • Pramuka (wajib) • Pramuka (wajib) UKS • OSIS PMR • UKS Bahasa Inggris • PMR • Dll • Pramuka (wajib) • OSIS • UKS • PMR • Dll • • • Pramuka (wajib) OSIS UKS PMR Dll 32
Perubahan pada Matematika No Implementasi Kurikulum Lama 1 Langsung masuk ke materi abstrak Mulai dari pengamatan permasalahan konkret, kemudian ke semi konkret, dan akhirnya abstraksi permasalahan 2 Banyak rumus yang harus dihafal untuk menyelesaikan permasalahan (hanya bisa menggunakan) Rumus diturunkan oleh siswa dan permasalahan yang diajukan harus dapat dikerjakan siswa hanya dengan rumus -rumus dan pengertian dasar (tidak hanya bisa mnggunakan tetapi juga memahami asal-usulnya) 3 Permasalahan matematika selalu diasosiasikan dengan [direduksi menjadi] angka Perimbangan antara matematika dengan angka dan tanpa angka [gambar, grafik, pola, dsb] 4 Tidak membiasakan siswa untuk berfikir kritis [hanya mekanistis] Dirancang supaya siswa harus berfikir kritis untuk menyelesaikan permasalahan yang diajukan 5 Metode penyelesaian masalah yang tidak terstruktur Membiasakan siswa berfikir algoritmis 6 Data dan statistik dikenalkan di kelas IX saja Memperluas materi mencakup peluang, pengolahan data, dan statistik sejak kelas VII serta materi lain sesuai dengan standar internasional 733 Matematika adalah eksak Kurikulum Baru Mengenalkan konsep pendekatan dan perkiraan
Perubahan pada Bahasa Indonesia/Inggris No Implementasi Kurikulum Lama Kurikulum Baru 1 Materi yang diajarkan ditekankan pada tatabahasa/struktur bahasa Materi yang dijarkan ditekankan pada kompetensi berbahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan pengetahuan 2 Siswa tidak dibiasakan membaca dan memahami makna teks yang disajikan Siswa dibiasakan membaca dan memahami makna teks serta meringkas dan menyajikan ulang dengan bahasa sendiri 3 Siswa tidak dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif Siswa dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif melalui latihan-latihan penyusunan teks 4 Siswa tidak dikenalkan tentang aturan-aturan teks yang sesuai dengan kebutuhan Siswa dikenalkan dengan aturan-aturan teks yang sesuai sehingga tidak rancu dalam proses penyusunan teks (sesuai dengan situasi dan kondisi: siapa, dimana) Kurang menekankan pada pentingnya ekspresi dan 5 spontanitas dalam 34 berbahasa Siswa dibiasakan untuk dapat mengekspresikan dirinya dan pengetahuannya dengan bahasa yang meyakinkan secara spontan
Perubahan pada Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran No Implementasi Kurikulum Lama Kurikulum Baru 1 Materi disajikan berdasarkan empat pilar dengan pembahasan yang terpisah-pisah Materi disajikan tidak berdasarkan pada pengelompokkan menurut empat pilar kebangsaan tetapi berdasarkan keterpaduan empat pilar dalam pembentukan karakter bangsa 2 Materi disajikan berdasarkan pasokan yang ada pada empat pilar kebangsaan Materi disajikan berdasarkan kebutuhan untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab (taat norma, asas, dan aturan) 3 Tidak ada penekanan pada tindakan nyata sebagai warga negara yang baik Adanya kompetensi yang dituntut dari siswa untuk melakukan tindakan nyata sebagai warga negara yang baik 4 Pancasila dan Kewarganegaraan disajikan sebagai pengetahuan yang harus dihafal Pancasila dan Kewarganegaraan bukan hanya pengetahuan, tetapi ditunjukkan melalui tindakan nyata dan sikap keseharian. 35
Proses yang Mendukung Kreativitas Pendekatan saintifik dan kontekstual PROSES PEMBELAJARAN Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: § Observing [mengamati] § Questioning [menanya] § Associating [menalar] § Experimenting [mencoba] § Networking [Membentuk jejaring] Penilaian Otentik PROSES PENILAIAN penilaian berbasis portofolio pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, § penilaian spontanitas/ekspresif, § dll § § 36
SKL, KI, dan KD Kurikulum 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 37
KOMPONEN UTAMA KURIKULUM 2013 Silabus merupakan rencana Pembelajaran pada mata pelajaran atau tema tertentu berisi: a. Kompetensi inti; b. Kompetensi dasar; c. materi pembelajaran; d. kegiatan pembelajaran; e. penilaian; f. alokasi waktu; dan g. sumber belajar. • • • Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Muatan Pembelajaran Mata Pelajaran Beban Belajar • Pengembangan • Implementasi • Monitoring dan Evaluasi • • Landasan Filosofis Sosiologis Psikopedagogis Yuridis Acuan Pengembangan • Struktur di tingkat nasional • Muatan Lokal di tingkat daerah • KTSP • • • Kompetensi Materi Media Skenario Pembelajaran Penilaian KURIKULUM 2013 KERANGKA DASAR STRUKTUR SILABUS RPP 38
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): STRUKTUR KURIKULUM • PAUDNI • PENDIDIKAN DASAR KOMPETENSI INTI ü SD/MI/SDLB ü SMP/MTs/SMPLB KOMPETENSI DASAR • PENDIDIKAN MENENGAH : SMA/MA/SMALB/SMK/MAK • PENDIDIKAN NON FORMAL MUATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BEBAN BELAJAR 39
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): STRUKTUR KURIKULUM KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MUATAN PEMBELAJARAN PAUDNI : berisi program pengembangan pribadi anak. SATUAN PENDIDIKAN DASAR : berisi muatan umum (muatan nasional untuk satuan pendidikan; dan muatan lokal untuk satuan pendidikan sesuai dengan potensi dan keunikan lokal) SATUAN PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas: a. muatan umum (muatan nasional untuk satuan pendidikan; dan muatan lokal untuk satuan pendidikan sesuai dengan potensi dan keunikan lokal) b. muatan peminatan akademik; c. muatan peminatan kejuruan; dan d. muatan pilihan lintas minat/pendalaman minat. MATA PELAJARAN PENDIDIKAN NONFORMAL : berisi program pengembangan kecakapan hidup. BEBAN BELAJAR 40
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): STRUKTUR KURIKULUM KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MUATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BEBAN BELAJAR SD/MI, SDLB atau bentuk lain yang sederajat terdiri atas muatan: 1. Pendidikan Agama; 2. Pendidikan Kewarganegaraan; 3. Bahasa; 4. Matematika; 5. Ilmu Pengetahuan Alam; 6. Ilmu Pengetahuan Sosial; 7. Seni Dan Budaya; 8. Pendidikan Jasmani Dan Olahraga; 9. Keterampilan/Kejuruan; Dan 10. Muatan Lokal. (dapat diorganisasikan dalam satu atau lebih mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan dan program pendidikan). 41
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): STRUKTUR KURIKULUM KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MUATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BEBAN BELAJAR SMP/MTs, SMPLB atau bentuk lain yang sederajat terdiri atas muatan : 1. pendidikan agama; 2. pendidikan kewarganegaraan; 3. bahasa; 4. matematika; 5. ilmu pengetahuan alam; 6. ilmu pengetahuan sosial; 7. seni dan budaya; 8. pendidikan jasmani dan olahraga; 9. keterampilan/kejuruan; dan 10. muatan lokal. (dapat diorganisasikan dalam satu atau lebih mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan dan program pendidikan). 42
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): STRUKTUR KURIKULUM KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MUATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BEBAN BELAJAR PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas : a. muatan umum untuk SMA/MA, SMALB dan SMK/MAK; b. muatan peminatan akademik SMA/MA dan SMK/MAK; c. muatan pilihan lintas minat atau pendalaman minat untuk SMA/MA, SMALB; d. muatan peminatan kejuruan untuk SMK/MAK; dan e. muatan pilihan lintas minat atau pendalaman minat untuk 43 SMK/MAK.
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): STRUKTUR KURIKULUM KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MUATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BEBAN BELAJAR PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas : a. muatan umum untuk SMA/MA, SMALB dan SMK/MAK; terdiri atas muatan : 1. pendidikan agama; 2. pendidikan kewarganegaraan; 3. bahasa; 4. matematika; 5. ilmu pengetahuan alam; 6. ilmu pengetahuan sosial; 7. seni dan budaya; 8. pendidikan jasmani dan olahraga; 9. keterampilan/kejuruan; dan 10. muatan lokal 44
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): STRUKTUR KURIKULUM KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MUATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BEBAN BELAJAR PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas : b. Muatan peminatan akademik SMA/MA atau bentuk lain yang sederajat terdiri atas: 1. matematika dan ilmu pengetahuan alam; 2. ilmu pengetahuan sosial; 3. bahasa dan budaya; atau 4. peminatan lainnya. 45
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): STRUKTUR KURIKULUM KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MUATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BEBAN BELAJAR PENDIDIKAN MENENGAH terdiri atas : Muatan peminatan kejuruan SMK/MAK bentuk lain yang sederajat terdiri atas: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. teknologi dan rekayasa; kesehatan; seni, kerajinan, dan pariwisata; teknologi informasi dan komunikasi; agribisnis dan agroteknologi; bisnis dan manajemen; perikanan dan kelautan; atau peminatan lain yang diperlukan masyarakat. (Ketentuan lebih lanjut mengenai muatan peminatan akademik dan muatan pilihan lintas minat atau pendalaman minat SMA/MA, SMALB serta muatan peminatan kejuruan dan pilihan lintas minat atau pendalaman minat untuk SMK/MAK diatur dalam 46
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): STRUKTUR KURIKULUM KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MUATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BEBAN BELAJAR PENDIDIKAN NONFORMAL terdiri atas : a. Struktur Kurikulum pendidikan nonformal berisi program pengembangan kecakapan hidup yang mencakup keterampilan fungsional, sikap dan kepribadian profesional, dan jiwa wirausaha mandiri, serta Kompetensi dalam bidang tertentu. b. Struktur Kurikulum pendidikan nonformal terdiri atas struktur kurikulum: 1. satuan pendidikan nonformal; dan 2. program pendidikan nonformal. (Ketentuan lebih lanjut mengenai Struktur Kurikulum pendidikan nonformal diatur dalam Peraturan Menteri) 47
KETERPADUAN PENDIDIKAN MENENGAH: PENDIDIKAN MENENGAH : • Keterpaduan antar jenjang • Keterpaduan dalam Pendidikan Menengah SMA/MA /SMALB MUATAN UMUM (SEBAGAI COMMON GROUND) SMK/ MAK
KETERPADUAN ANTAR JENJANG: 7/12. . . . kurikulum 2013 itu adalah usaha yang terpadu antara (1) rekonstruksi kompetensi lulusam, dengan (2) kesesuaian & kecukupan, keluasan & kedalaman materi, (3) revolusi pembelajaran dan (4) reformasi penilaian. . . . PT SMA/K SMP SD TEMATIK TERPADU + MAPEL TEMATIK + MATA KULIAH
KETERPADUAN PENDIDIKAN MENENGAH: 8/12 SIKAP PENDIDIKAN MENENGAH: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Kewrganegaraan, Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Seni dan Budaya, Penjasor, Keterampilan/ Kejuruan dan Muatan Lokal. PENGETAHUAN SMA/MA 1 2 3 PEMINATAN SMA/MA KETERAMPILAN SMK/MAK 4 1 2 3 4 5 6 7 8 PEMINATAN SMK/MAK
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 1/2 STRUKTUR KURIKULUM KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MUATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BEBAN BELAJAR Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang Peserta Didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan Pengembangan Kompetensi dasar. Kompetensi Inti dimaksud pada mencakup: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan Pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai Standar Kompetensi Lulusan. 51
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): STRUKTUR KURIKULUM KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MUATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BEBAN BELAJAR Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan Pembelajaran, pengalaman belajar, atau mata pelajaran yang mengacu pada Kompetensi inti. Kompetensi Dasar dikembangkan dalam konteks muatan Pembelajaran, pengalaman belajar, mata pelajaran atau mata kuliah sesuai dengan Kompetensi inti. 52
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKAS DOMAIN SD SMP SMA-SMK Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan SIKAP PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta KETERAMPILAN PENGETAHUAN PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan; 1. Perkembangan psikologis anak 2. Lingkup dan kedalaman materi 3. Kesinambungan 4. Fungsi satuan pendidikan 5. Lingkungan 53
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SKL SIKAP DAN PERILAKU: Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan 1. 2. 3. Beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun), rasa ingin tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal Toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah Pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta perdamaian KETERAMPILAN: Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta 1. 2. Membaca, menulis, menghitung, menggambar, mengarang Menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, membuat, mencipta PENGETAHUAN: Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi 1. Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya 2. Manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dunia KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai 54 kaidah keilmuan.
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: Sikap SEKOLAH DASAR Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam , di sekitar rumah, sekolah, dan tempat bermain Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya. Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: SMP Sikap Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulannya Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: SMA Sikap Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis, patriotik], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri [pada bidang kajian spesifik] sesuai dengan bakat dan minatnya Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian [pada bidang kajian spesifik] sesuai bakat dan minatnya
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: SMK Sikap Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia [jujur, santun, peduli, disiplin, demokratis, patriotik], percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Keterampilan Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri [pada bidang kerja spesifik] sesuai dengan bakat dan minatnya Pengetahuan Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi] pengetahuan prosedural dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian [pada bidang kerja spesifik] sesuai bakat dan minatnya
Contoh Kompetensi Inti Kelas I SD Ranah Kompetensi Sikap Spiritual Sikap Sosial Pengetahuan Keterampilan Kompetensi Inti Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman, berakhlak mulia, dan berilmu 59
Struktur Kurikulum 2013 (sesuai Permendikbud) 60
Dasar Pertimbangan Penetapan Struktur Kurikulum 2013 61
Pertimbangan Penetapan Struktur: SD SMP 1/3 SMA/SMK Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar, . . Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan] dengan penekanan yang berbeda Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain [cross curriculum atau integrated curriculum] Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas 62
Pertimbangan Penetapan Struktur: 1/3 SD SMP SMA/SMK Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge Tematik Terpadu untuk Kelas I – VI Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar, . . . . 63
Pertimbangan Penetapan Struktur: SD 1/3 SMP SMA/SMK TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Penjurusan di SMK tidak terlalu detil [sampai bidang studi], didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman 64
STRUKTUR KURIKULUM SD No Komponen I Kelompok A 1 Pendidikan Agama dan Budi 4 Pekerti 2 PPKN 5 3 Bahasa Indonesia 8 4 Matematika 5 5 IPA 6 IPS Kelompok B 7 Seni Budaya & Prakarya (termasuk 4 muatan lokal*) 8 Pend. Jasmani, OR & Kes 4 (termasuk muatan lokal). Jumlah 30 II IV V VI 4 4 4 5 9 6 6 10 6 5 7 6 3 3 4 4 5 5 5 4 4 4 32 34 36 36 36 Catatan: 1. Muatan lokal* dapat memuat Bahasa Daerah 2. IPA dan IPS kelas I s. d. Kelas III diintegrasikan ke mata pelajaran lainnya 65
Struktur Kurikulum SMP No Komponen VIII IX 3 3 6 5 5 4 4 3 3 3 2 38 Kelompok A 1 2 3 4 5 6 7 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Bahasa Inggris Kelompok B 8 Seni Budaya (termasuk mulok)* Pend. Jasmani, OR & Kesehatan 9 (termasuk mulok) 10 Prakarya (termasuk mulok) Jumlah * Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah 66
Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Mata Pelajaran Kelas X XI XII Kelompok A (Wajib) 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 4 4 Matematika 4 4 4 5 Sejarah Indonesia 2 2 2 6 Bahasa Inggris 2 2 2 Kelompok B (Wajib) 7 Seni Budaya 2 2 2 8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3 9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 24 24 24 Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) 18 20 20 Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk SMA) 24 24 24 Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu (SMA) 42 44 44 Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu (SMK) 48 48 48 67 Jumlah jam pelajaran Kelompok A dan B per minggu Kelompok C Peminatan
Struktur Kurikulum Peminatan SMA MATA PELAJARAN Kelompok A dan B (Wajib) Kelompok C (Peminatan) Peminatan Matematika dan Iilmu Alam I Matematika 1 Biologi 2 Fisika 3 Kimia 4 Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial II Geografi 1 Sejarah 2 Sosiologi & Antropologi 3 Ekonomi 4 Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya III Bahasa dan Sastra Indonesia 1 Bahasa dan Sastra Inggeris 2 Bahasa dan Sastra Asing lainnya 3 Antropologi 4 Mata Pelajaran Pilihan Lintas Kelompok Peminatan atau Pendalaman Minat Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia per minggu Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu X 24 Kelas XI 24 XII 24 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 6 68 42 4 72 44
MATA PELAJARAN X KELAS XI XII Kelompok A (Wajib) 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4. Matematika 4 4 4 5. Sejarah Indonesia 2 2 2 6. Bahasa Inggris 2 2 2 Kelompok B (Wajib) 7. Seni Budaya 2 2 2 8. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 9. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3 24 24 24 48 48 48 Jumlah kelompok A dan B Kelompok C (Peminatan) Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi TOTAL 69
Strategi Implementasi Kurikulum 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 70
Implementasi Kurikulum Implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara Pemerintah dengan pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota. 1. Pemerintah bertanggungjawab dalam mempersiapkan guru dan kepala sekolah untuk melaksanakan kurikulum. 2. Pemerintah bertanggungjawab dalam melakukan evaluasi pelaksanaan kurikulum secara nasional. 3. Pemerintah provinsi bertanggungjawab dalam melakukan supervisi dan evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum di propinsi terkait. 4. Pemerintah kabupaten/kota bertanggungjawab dalam memberikan bantuan profesional kepada guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kurikulum di kabupaten/kota terkait. 71
Strategi Implementasi Kurikulum • Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan yaitu: • Juli 2013 : Kelas I, IV, VII, dan X • Juli 2014 : Kelas I, IV, V, VIII, X, dan XI • Juli 2015 : kelas I, III, IV, V, VII, VIII, IX, X, XI, dan XII • Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dari tahun 2013 - 2015 72
Strategi Implementasi Kurikulum • Pengembangan buku siswa dan buku pegangan guru dari tahun 2012 – 2014 • Pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan pengembangan budaya sekolah (budaya kerja guru) terutama untuk SMA dan SMK, dimulai dari bulan Januari – Desember 2013 • Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013 – 2016 73
Strategi Diklat Guru Kelas/Mapel, Kepala Sekolah, Pegawas KEBIJAKAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DPR, DPRD, GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA, DEWAN PENDIDIKAN, DINAS PENDIDIKAN PROVINSI, KABUPATEN/KOTA, MASYARAKAT SD, SMP, SMA, SMK GURU 74 DIKLAT KURIKULUM 2013 KEPALA SEKOLAH PENGAWAS
Rencana Implementasi Pelatihan Guru Persiapan Pelatih Nasional Guru Inti Guru PELAKSANAAN Pendampingan EVALUASI PERSIAPAN (Jan-Jun) IMPLEMENTASI (Jul) 75
Pelaksanaan Kurikulum 2013 Implementasi di SD, SMP, SMA, dan SMK IMPLEMENTASI (mulai Juli 2013) PENDAMPINGAN Guru Inti Kepala Sekolah Pengawas 76
ANATOMI MASALAH IMPLEMENTASI: 1/2 SEBAGAI GURU : • Bagaiaman saya harus mengelola pembelajaran sesuai roh kurikulum 2013 ? • Langkah-langkah apa yang saya akan lalui untuk tematik terpadu, pendekatan saintifik, inquiry, discovery learning, project based learning ? • Bagaimana cara menilainya ? Seperti apa menerapkan authentic, portfolio ? ? Dan bagaimana itu saya tuangkan kedalam rapor, yang akan berisi sikap, pengetahuan dan keterampilan ? SEBAGAI KEPALA SEKOLAH : PADA SKALA IMPLEMENTASI PERTANYAAN KRUSIALNYA ADALAH: • • • Bagaimana menyusun jadwal ? Manual prosedur, atau borang apa saja yang harus disiapkan ? Bagaimana menumbuhkan kultur sekolah melalui pola kepemimpinan yang kuat dan strategi supervisi yang memadai ? SEBAGAI PENGAWAS SEKOLAH : • Perubahan apa yang harus kami lakukan dalam menjalankan fungsi kami sebagai pengawas ? SEBAGAI AKADEMISI: • Bagaimana kurikulum LPTK, bagaimana peran kurikulum ini dalam rangka membangun generassi emas 2045. SEBAGAI MASYARAKAT: • Adakah jaminan dengan Kurikulum 2013 maka pendidikan di Indonesia lebih terjangkau, berkualitas dan menjamin bahwa anak-anak Negeri bisa bekerja dan survive di negeri ini ?
SEKIAN TERIMA KASIH
- Slides: 78