KURIKULUM Pengertian Kurikulum UU No 202003 kurikulum Kurikulum

  • Slides: 60
Download presentation
KURIKULUM

KURIKULUM

Pengertian Kurikulum UU No. 20/2003 kurikulum Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

Pengertian Kurikulum UU No. 20/2003 kurikulum Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan Kompetensi Isi dan Bahan Materi Cara Proses Pengaturan Penilaian

Tiga hal yang akan dicapai Kurikulum Karakter Literasi kompetensi

Tiga hal yang akan dicapai Kurikulum Karakter Literasi kompetensi

Tiga hal yang akan dicapai Kurikulum KARAKTER • Bagaimana menghadapi lingkungan yang terus berubah?

Tiga hal yang akan dicapai Kurikulum KARAKTER • Bagaimana menghadapi lingkungan yang terus berubah? KOMPETENSI • Bagaimana mengatasi tantangan yang kompleks? LITERASI • Bagaimana menerapkan keterampilan inti untuk kegiatan sehari-hari?

Kurikulum 1 3 2 Kualitas Karakter Kompetensi Literasi Bagaimana menghadapi lingkungan yang terus berubah.

Kurikulum 1 3 2 Kualitas Karakter Kompetensi Literasi Bagaimana menghadapi lingkungan yang terus berubah. Bagaimana mengatasi tantangan yang kompleks. Bagaimana menerapkan keterampilan inti untuk kegiatan sehari-hari. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Iman & taqwa Cinta tanah air Rasa ingin tahu Inisiatif Gigih Kemampuan beradaptasi Kepemimpinan Kesadaran sosial dan budaya Agenda Kurikulum 2. 3. 4. Berpikir kritis/memecahkan masalah Kreativitas Komunikasi Kolaborasi Pembelajaran Monitor & feedback K 13 Pembelajaran abad 21 Kurikulum kontekstual – KTSP Pembelajaran dinamis saintifik Kurikulum vokasi Wholistic learning Kurikulum inklusif futuristik Baca tulis Berhitung Literasi sains Literasi informasi teknologi dan komunikasi Literasi keuangan Literasi budaya dan kewarganegaraan Perbukuan Buku pendamping kurikulum Buku teks Buku pengayaan Buku bacaan Penilain Kelas & Sekolah INAP Ujian Nasional Survei Internasional

Kerangka Kurikulum (Curr Framework) Kompetensi Abad 21: Kemampua n Belajar Literasi Kecakapan Hidup dan

Kerangka Kurikulum (Curr Framework) Kompetensi Abad 21: Kemampua n Belajar Literasi Kecakapan Hidup dan Digital Berinovasi Mata Pelajaran pu am m Ke PJOK IPS Seni Budaya & Keterampilan IPA Matematika Bahasa NKRI PPKn • Ketaqwaan/religius, cinta tanah air, toleran, menghormati keberagaman, jujur, adil, empati, penyayang, rasa hormat, kesederhanaan, pengampun, rendah hati, integritas, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggungjawab, kerja keras, sederhana, berani, peduli dll. N Ka • Berpikir Kritis • Literasi dan Informasi Penyelesaian • Literasi Masalah Media • Kreativitas dan • Literasi Inovasi Teknologi • Komunikasi • Kolaborasi K Ko Kre Kola an B Lite um rakt om m at b er ras era er un ifi o si pe ik tas ras piki i a r i K te rit ns si is i Lingkungan Kualitas Hidup HAM SDG Keberagaman Demokrasi PA-BP • Fleksibilitas dan Adaptabilitas • Inisiatif dan Mandiri • Interaksi Lintas Sosial. Budaya • Produktivitas dan Akuntabilitas • Kepemimpinan dan Tanggung Jawab Karakter Konteks

Konsep Kurikulum Berdiversifikasi Landasan Tujuan Nasional Daerah Sekolah : Pancasila, Konstitusi Negara, UU SPN

Konsep Kurikulum Berdiversifikasi Landasan Tujuan Nasional Daerah Sekolah : Pancasila, Konstitusi Negara, UU SPN : Penumbuhan karakter bangsa Kontekstualisasi Pendidikan sesuai kebutuhan siswa, kepentingan bangsa dan negara Negara berperadaban, maritim, agraris, niaga/jasa Budaya lokal/kearifan lokal, keragaman alam Keunggulan dan konteks masing-masing sekolah Tema: budaya, maritim, agraris, niaga/jasa Peragaman Geosociocultural: basis potensi lokal konteks nasional dan global dlm spirit Bhineka Tunggal Ika Bangun/Struktur Kurikulum ‘prasmanan’: guru dan siswa dapat menikmati menu sesuai selera, tapi tak lupa menu pokok: kompetensi utama

PERAGAMAN KURIKULUM Membaur dalam Kurikulum (Blanded Curr): Tema Pembelajaran Kontekstuan Silabus, RPP, Kegiatan, Bahan

PERAGAMAN KURIKULUM Membaur dalam Kurikulum (Blanded Curr): Tema Pembelajaran Kontekstuan Silabus, RPP, Kegiatan, Bahan Pengayaan Kurikulum: Dalam mapel yang ada (supplement Curr): (Tambahan KD) Mata Pelajaran Tersendiri (Compliment Curr) STRATEGI Kurikulum bergerak secara dinamis mengikuti perubahan zaman, karena harus senantiasa relevan dalam menjawab kebutuhan manusia (pendidikan) yang berkembang dari masa ke masa

1. KARAKTER

1. KARAKTER

Karakter Moral Kinerja

Karakter Moral Kinerja

KONFIGURASI NILAI (SOSIAL-KULTURAL-PSIKOLOGIS) cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi Ipteks,

KONFIGURASI NILAI (SOSIAL-KULTURAL-PSIKOLOGIS) cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi Ipteks, dan reflektif bersih dan sehat, disiplin, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan gigih OLAH PIKIR OLAH RAGA OLAH HATI OLAH RASA/ KARSA beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik ramah, saling menghargai, toleran, peduli, suka menolong, gotong royong, nasionalis, kosmopolit , mengutamakan kepentingan umum, bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja 11

NILAI-NILAI DESKRIPSI SIKAP DAN PERILAKU YANG PATUH DALAM 1. RELIGIUS MELAKSANAKAN AJARAN AGAMA YANG

NILAI-NILAI DESKRIPSI SIKAP DAN PERILAKU YANG PATUH DALAM 1. RELIGIUS MELAKSANAKAN AJARAN AGAMA YANG DIANUTNYA, TOLERAN TERHADAP PELAKSANAAN IBADAH AGAMA LAIN, SERTA HIDUP RUKUN DENGAN PEMELUK AGAMA LAIN PERILAKU YANG DIDASARKAN PADA UPAYA 2. JUJUR 3. TOLERANSI MENJADIKAN DIRINYA SEBAGAI ORANG YANG SELALU DAPAT DIPERCAYA DALAM PERKATAAN, TINDAKAN, DAN PEKERJAAN SIKAP DAN TINDAKAN YANG MENGHARGAI PERBEDAAN AGAMA, SUKU, ETNIS, PENDAPAT, SIKAP DAN TINDAKAN ORANG LAIN YANG BERBEDA DARI DIRINYA TINDAKAN YANG MENUNJUKKAN PERILAKU TERTIB 4. DISIPLIN DAN PATUH PADA BERBAGAI KETENTUAN DAN PERATURAN 12

Lanjutan… NILAI 5. KERJA KERAS DESKRIPSI PERILAKU YANG MENUNJUKKAN UPAYA SUNGGUH-SUNGGUH DALAM MENGATASI BERBAGAI

Lanjutan… NILAI 5. KERJA KERAS DESKRIPSI PERILAKU YANG MENUNJUKKAN UPAYA SUNGGUH-SUNGGUH DALAM MENGATASI BERBAGAI HABATAN BELAJAR DAN TUGAS SERTA MENYELESAIKAN TUGAS DENGAN SEBAIK-BAIKNYA BERPIKIR DAN MELAKUKAN SESUATU UNTUK MENGHASILKAN CARA ATAU HASIL BARU DARI APA YANG TELAH DIMILIKI 6. KREATIF 7. MANDIRI SIKAP DAN PRILAKU YANG TIDAK MUDAH TERGANTUNG PADA ORANG LAIN DALAM MENYELESAIKAN TUGAS-TUGAS CARA BERFIKIR, BERSIKAP DAN BERTINDAK YANG MENILAI 8. DEMOKRATIS SAMA HAK DAN KEWAJIBAN DIRINYA DAN ORANG LAIN SIKAP DAN TINDAKAN YANG SELALU BERUPAYA UNTUK 9. RASA INGIN TAHU MENGETAHUI LEBIH MENDALAM DAN MELUAS DARI APA YANG DIPELAJARINYA, DILIHAT, DAN DIDENGAR 13

Lanjutan… NILAI 10. SEMANGAT KEBANGSAAN DESKRIPSI CARA BERPIKIR, BERTINDAK, DAN WAWASAN YANG MENEMPATKAN KEPENTINGAN

Lanjutan… NILAI 10. SEMANGAT KEBANGSAAN DESKRIPSI CARA BERPIKIR, BERTINDAK, DAN WAWASAN YANG MENEMPATKAN KEPENTINGAN BANGSA DAN NEGARA DI ATAS KEPENTINGAN DIRI DAN KELOMPOKNYA CARA BERFIKIR, BERSIKAP DAN BERBUAT YANG MENUNJUKKAN KESETIAAN, KEPEDULIAN, DAN PENGHARGAAN YANG TINGGI TERHADAP BAHASA, 11. CINTA TANAH AIR 12. MENGHARGAI PRESTASI LINGKUNGAN FISIK, SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI, DAN POLITIK BANGSANYA SIKAP DAN TINDAKAN YANG MENDORONG DIRINYA UNTUK MENGHASILKAN SESUATU YANG BERGUNA BAGI MASYARAKAT, DAN MENGAKUI DAN MENGHORMATI KEBERHASILAN ORANG LAIN 13. BERSAHABAT/ KOMUNIKATIF TINDAKAN YANG MEMPERLIHATKAN RASA SENANG BERBICARA, BERGAUL, DAN BEKERJA SAMA DENGAN ORANG LAIN 14

Lanjutan… NILAI 14. CINTA DAMAI 15. GEMAR MEMBACA DESKRIPSI SIKAP, PERKATAAN DAN TINDAKAN YANG

Lanjutan… NILAI 14. CINTA DAMAI 15. GEMAR MEMBACA DESKRIPSI SIKAP, PERKATAAN DAN TINDAKAN YANG MENYEBABKAN ORANG LAIN MERASA SENANG DAN AMAN ATAS KEHADIRAN DIRINYA KEBIASAAN MENYEDIAKAN WAKTU UNTUK MEMBACA BERBAGAI BACAAN YANG MEMBERIKAN KEBAJIKAN BAGI DIRINYA SIKAP DAN TINDAKAN YANG SELALU BERUPAYA 16. PEDULI LINGKUNGAN MENCEGAH KERUSAKAN PADA LINGKUNGAN ALAM DI SEKITARNYA, DAN MENGEMBANGKAN UPAYA-UPAYA UNTUK MEMPERBAIKI KERUSAKAN ALAM YANG SUDAH TERJADI 17. PEDULI SOSIAL SIKAP DAN TINDAKAN YANG SELALU INGIN MEMBERI BANTUAN BAGI ORANG LAIN DAN MASYARAKAT YANG MEMBUTUHKAN SIKAP DAN PERILAKU SESEORANG DALAM 18. TANGGUNG JAWAB MELAKSANAKAN TUGAS DAN KEWAJIBANNYA TERHADAP DIRI SENDIRI, MASYARAKAT, LINGKUNGAN (ALAM, SOSIAL DAN BUDAYA), NEGARA DANTUHAN YME 15

PROSES: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER (Etika) Olah Hati (Kinestetika) (Literasi) Olah Pikir Olah Raga Olah

PROSES: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER (Etika) Olah Hati (Kinestetika) (Literasi) Olah Pikir Olah Raga Olah (Estetika) Karsa Filosofi Pendidikan Karakter Ki Hajar Dewantara Religius Jujur Toleransi Disiplin Kerja Keras Kreatif Mandiri Demokratis Rasa Ingin Tahu Semangat Kebangsaan Cinta Tanah Air Menghargai Prestasi Bersahabat/Komu nikatif Cinta Damai Gemar Membaca Peduli Lingkungan Peduli Sosial Tanggung Jawab (dan lain-lain) Nilai-nilai Karakter Variasi Metode Pembelajaran: § Metode pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) § Metode pembelajaran berbasis proyek (project based learning) § Metode pembelajaran melalui penemuan/ pencarian/penelitian (inquiry/discovery learning) § Dsb Religiu s Integrit as Nilai Utam a Gotong Royong Nasiona lis Mandiri Kristalisasi Nilai-Nilai 16

2. LITERASI

2. LITERASI

Literasi Informasi Literasi Media Literasi Teknolog i

Literasi Informasi Literasi Media Literasi Teknolog i

Apa itu teks? Teks bukan diartikan sebagai hanya tulisan berbentuk artikel. Teks merupakan perwujudan

Apa itu teks? Teks bukan diartikan sebagai hanya tulisan berbentuk artikel. Teks merupakan perwujudan kegiatan sosial, yang memiliki tujuan sosial.

Genre • Genre merupakan pengelompokan (bentuk pola pikir) dari suatu peristiwa komunikasi. • Setiap

Genre • Genre merupakan pengelompokan (bentuk pola pikir) dari suatu peristiwa komunikasi. • Setiap peristiwa komunikasi memiliki tujuan komunikatif yang berbeda-beda dalam wujud komunikasinya. • Wujud komunikasi ditentukan oleh masyarakat yang menghasilkan genre tersebut (Swales, 2003).

Ruang Lingkup Genre (Teks) GENRE TIPE TEKS Lokasi Sosial Menggam. Laporan (Report): Buku rujukan,

Ruang Lingkup Genre (Teks) GENRE TIPE TEKS Lokasi Sosial Menggam. Laporan (Report): Buku rujukan, barkan melaporkan informasi dokumenter, buku (Describing) panduan, laporan eksperimental (penelitian), presentasi kelompok Deskripsi: Pengamatan diri, objek, menggambarkan lingkungan, perasaan, peristiwa, hal, sastra dll. Menjelaskan Eksplanasi: Paparan, (Explaining) menjelaskan sesuatu pidato/ceramah, tulisan ilmiah (popular)

Ruang Lingkup Genre (Teks) GENRE Memerintah (Instructing) TIPE TEKS Instruksi/ Prosedur: menunjukkan bgm sesuatu

Ruang Lingkup Genre (Teks) GENRE Memerintah (Instructing) TIPE TEKS Instruksi/ Prosedur: menunjukkan bgm sesuatu dilakukan Berargumen (Arguing) Eksposisi: memberi pendapat atau sudut pandang Diskusi Respon/reviu Lokasi Sosial Buku panduan/ manual (penerapan), instruksi pengobatan, aturan olahraga, rencana pembelajaran (RPP), instruksi, resep, pengarahan/pengaturan (MEYAKINKAN/Mempengaruhi ): iklan, kuliah, ceramah/pidato, editorial, surat pembaca, artikel Koran/majalah (MENGEVALUASI suatu persoalan dengan sudut pandang tertentu, 2 atau lebih) Menanggapi teks sastra, kritik sastra, resensi

Ruang Lingkup Genre (Teks) GENRE TIPE TEKS Mencerita- Rekon (Recount): kan menceritakan (Narrating) peristiwa

Ruang Lingkup Genre (Teks) GENRE TIPE TEKS Mencerita- Rekon (Recount): kan menceritakan (Narrating) peristiwa secara berurutan Narasi: menceritakan kisah atau nasehat Puisi Lokasi Sosial Jurnal, buku harian, artikel Koran, berita, rekon sejarah, surat, log, garis waktu (time line) Prosa (Fiksi ilmiah, fantasi, fabel, cerita rakyat, mitos, dll. ), dan drama. Puisi, puisi rakyat (pantun, syair,

Jenis teks Ada 7 jenis teks sebagai tujuan sosial, yaitu: 1. laporan (report), 2.

Jenis teks Ada 7 jenis teks sebagai tujuan sosial, yaitu: 1. laporan (report), 2. rekon (recount), 3. eksplanasi (explanation), 4. eksposisi (exposition: discussion, response or review), 5. deskripsi (description), 6. prosedur (procedure), dan 7. narasi (narrative)

LITERASI

LITERASI

The 4 Cs framework for CLIL (Coyle, 2005)

The 4 Cs framework for CLIL (Coyle, 2005)

PENGALAMAN BELAJAR METAKOGNITIF PROSEDUR KONSEP FAKTA MELAMENCEPORKAN RITAKAN KEMBALI MENDESKRIPSIKAN MENJELASKAN (EKSPLAN ASI) MENYUMEMBUAT

PENGALAMAN BELAJAR METAKOGNITIF PROSEDUR KONSEP FAKTA MELAMENCEPORKAN RITAKAN KEMBALI MENDESKRIPSIKAN MENJELASKAN (EKSPLAN ASI) MENYUMEMBUAT MENCERI SUN PROSEDUR TAKAN EKSPOSISI

3. KOMPETENSI

3. KOMPETENSI

3 a. Kompetensi Sikap

3 a. Kompetensi Sikap

TINGKATAN SIKAP Menerima nilai Menanggapi nilai DESKRIPSI Kesediaan menerima suatu nilai dan memberikan perhatian

TINGKATAN SIKAP Menerima nilai Menanggapi nilai DESKRIPSI Kesediaan menerima suatu nilai dan memberikan perhatian terhadap nilai tersebut Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa puas dalam membicarakan nilai tersebut Menghargai nilai Menganggap nilai tersebut baik; menyukai nilai tersebut; dan komitmen terhadap nilai tersebut Menghayati nilai Memasukkan nilai tersebut sebagai bagian dari sistem nilai dirinya Mengembangkan nilai tersebut sebagai ciri dirinya dalam berpikir, berkata, berkomunikasi, dan bertindak (karakter) Mengamalkan nilai (sumber: Olahan Krathwohl dkk. , 1964)

Sikap Perilaku Menerima nilai memilih, mendengar, mengikuti, memberi, menganut, mematuhi, meminati Menanggapi menjawab, membantu,

Sikap Perilaku Menerima nilai memilih, mendengar, mengikuti, memberi, menganut, mematuhi, meminati Menanggapi menjawab, membantu, mengajukan, mengompromikan, menyenangi, menyambut, mendudkung, menyetujui, nilai menampilkan, melaporkan, memilih, mengatakan, memilah, menolak Menghargai mengasumsikan, meyakini, melengkapi, meyakinkan, memperjelas, memprakarsai, mengimani, mengundang, nilai menggabungkan, mengusulkan, menekankan, menyumbang Menghayati menganut, mengubah, menata, mengklasifikasikan, mengombinasikan, mempertahankan, membangun, nilai membentuk pendapat, memadukan, mengelola, menegosiasi, merembuk mengubah perilaku, berakhlak mulia, mempengaruhi, Mengamalkan mengaktualisasi, melayani, membuktikan, memberi solusi nilai

Tingkat Perkembangan Keyakinan (Stages of Faith) Fowler (1981) Universalizing Berjiwa tercerahkan Conjuctive Kesadaran akan

Tingkat Perkembangan Keyakinan (Stages of Faith) Fowler (1981) Universalizing Berjiwa tercerahkan Conjuctive Kesadaran akan saling keterhubungan Individual-Reflective Sadar tahu-diri secara individual. Synthetic Conventional Rasa keterikatan mengikuti aturan Mythic-Literal Kesungguhan seadanya. Intuitive-Projective Peniruan-seadanya/apa-adanya. Undifferentiated Faith Kepercayaan seadanya.

Lawrence Kohlberg: 1975 • Melihat bagaimana kelebihan dan kelemahan manusia dipengaruhi oleh komunikasi/pergaulan •

Lawrence Kohlberg: 1975 • Melihat bagaimana kelebihan dan kelemahan manusia dipengaruhi oleh komunikasi/pergaulan • Mengenali kesepakatan yang akan meningkatkan kesejahteraan kedua belah pihak • Mampu melihat sistem normatif yang abstrak • Mengenal orientasi baik atau buruk • Melihat bahwa orang lain memiliki tujuan dan pilihan, yang mungkin sesuai atau tidak sesuai dengan aturan. • Tidak mengenal norma lain, hanya norma dirinya yang dikenal.

3 b. Kompetensi Pengetahuan

3 b. Kompetensi Pengetahuan

Kecakapan Abad 21 Berpikir kritis Kolaborasi KECAKAPAN ABAD 21 komunikasi Kreativitas dan inovasi

Kecakapan Abad 21 Berpikir kritis Kolaborasi KECAKAPAN ABAD 21 komunikasi Kreativitas dan inovasi

Kompetensi yang Tidak Dibatasi Pemenggalan Taksonomi Proses Berpikir Kerangka Penyusunan KD Revisi Kerangka Penyusunan

Kompetensi yang Tidak Dibatasi Pemenggalan Taksonomi Proses Berpikir Kerangka Penyusunan KD Revisi Kerangka Penyusunan KD Lama Dimensi Proses Berpikir i am at SMA/SMK e M M e M ah em ra M e en M e a ng is al v n e ng e M i as u al M a pt ci en Keluasan & Kedalaman i as u al v ge en na lis is M SMP em ah am SD gi ng at M SD itif og n ur M et ak os ed ns Ko al l ua t ep Pr al u kt Fa Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif hu an i M en SMP ng et a er ap ka n en si Pe Dimensi Pengetahuan Di m M en ga SMA/SMK en M Dimensi Proses Berpikir ta ip nc g in ng is n a pk

FIGURE A. 1 Summary of the Structural Changes from the Original Framework to The

FIGURE A. 1 Summary of the Structural Changes from the Original Framework to The Revision Separate Knowledge Noun Aspect Dimension Knowledge Verb Aspect Remember Comprehension Understand Application Apply Analysis Analyse Synthesis Evaluate Evaluation Create Cognitive Process

TINGKATAN TAKSONOMI BERPIKIR (ANDERSON, 2001)

TINGKATAN TAKSONOMI BERPIKIR (ANDERSON, 2001)

THE COGNITIVE PROCESS CREATE EVALUATE ANALYSE DESCRIPTION Put element together to form a coherent

THE COGNITIVE PROCESS CREATE EVALUATE ANALYSE DESCRIPTION Put element together to form a coherent whole, reorganise into a new pattern or structure Make judgment based on criteria and standard Break materials into constituent parts and determine how parts relate to one another to an overall structures of purposes APPLAY Carry out or use procedure in a given situation UNDERSTAND Construct meaning from ibstructional messages, including oral, written and grafic communication REMEMBER Retrieve relevant knowledge from long term memory

FACTUAL CONCEPTUAL PROCEDURE METACOGNITIVE The basic The How to do Knowledge of elements interrelation-

FACTUAL CONCEPTUAL PROCEDURE METACOGNITIVE The basic The How to do Knowledge of elements interrelation- something, cognition in students ship among methods of general as must know to the basic inquiry, and well as be acquanted elements criteria for awarness and with a within a using skills, knowledge of dicipline or larger algorithms, one; s own solve structure that techniques cognition problems in it enable them and methods to function together

METACOGNITIVE IDENTIFY PREDICT USE DECONSTRUCT REFLECT CREATE PROCEDURE RECALL CLARIFY CARRY OUT INTEGRATE JUDGE

METACOGNITIVE IDENTIFY PREDICT USE DECONSTRUCT REFLECT CREATE PROCEDURE RECALL CLARIFY CARRY OUT INTEGRATE JUDGE DESIGN CONCEPTUAL RECOGNISE CLASSIFY PROVIDE DIFFERENTIATE DETERMINE ASSAMBLE FACTUAL LIST SUMMARIZE RESPOND SELECT CHECK GENERATE REMEMBER UNDERSTAND APPLY ANALYZE EVALUATE CREATE

3 c. Kompetensi Keterampilan

3 c. Kompetensi Keterampilan

Dave Imitasi Manipulasi Presisi Artikulasi Naturalisasi Meniru, mengikuti, mereplikasi, mengulangi [Peniruannya blm sempurna] Membuat

Dave Imitasi Manipulasi Presisi Artikulasi Naturalisasi Meniru, mengikuti, mereplikasi, mengulangi [Peniruannya blm sempurna] Membuat kembali, membangun, melaksanakan, mengimplementasikan Mendemonstrasikan, melengkapi, mempertunjukkan, menyempurnakan, mengkalibrasi, mengontrol Mengonstruksikan, memecahkan, mengombinasikan, mengkoordinasikan, mengadaptasi, mengembangkan, memformulasi Merancang, menspesifikasi, mengelola

Simpson Persepsi Kesiapan Uraian Dave Menunjukan Imitasi perhatian untuk melakukan suatu gerakan Meniru gerakan

Simpson Persepsi Kesiapan Uraian Dave Menunjukan Imitasi perhatian untuk melakukan suatu gerakan Meniru gerakan secara terbimbing Menunjukan kesiapan mental dan fisik untuk melakukan suatu gerakan Uraian Mengulangi kegiatan yang telah didemonstrasikan atau dijelaskan, meliputi tahap coba-coba hingga mencapai respon yang tepat

Membiasa Melakukan Manipulasi melakukan suatu kan gerakan pekerjaan dengan gerakan mekanistik sedikit percaya dan

Membiasa Melakukan Manipulasi melakukan suatu kan gerakan pekerjaan dengan gerakan mekanistik sedikit percaya dan kemampuan melalui (mechaperintah dan berlatih nism) Mahir (complex or overt response) Melakukan Presisi gerakan kompleks dan termodifik asi melakukan suatu tugas atau aktivitas dengan keahlian dan kualitas yang tinggi dengan unjuk kerja yang cepat, halus, dan akurat serta efisien tanpa bantuan atau instruksi

Menjadi gerakan alami (adaptation) Menjadi tindakan orisinal (origination) Menjadi gerakan Artikulasi Keterampilan alami yang

Menjadi gerakan alami (adaptation) Menjadi tindakan orisinal (origination) Menjadi gerakan Artikulasi Keterampilan alami yang berkembang dengan baik diciptakan sendiri sehingga seseorang atas dasar gerakan dapat mengubah pola yang sudah gerakan sesuai dengan dikuasai persyaratan khusus sebelumnya untuk dapat digunakan mengatasi situasi problem yang tidak sesuai SOP Menjadi gerakan Naturali- melakukan unjuk kerja baru yang orisinal sasi level tinggi secara dan sukar ditiru alamiah, tanpa perlu oleh orang lain dan berpikir lama dengan menjadi ciri mengkreasi langkah khasnya kerja baru

SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN Sikap Pengetahuan Krathwohl Bloom Direvisi Anderson Keterampilan Dyers Dave Sympson

SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN Sikap Pengetahuan Krathwohl Bloom Direvisi Anderson Keterampilan Dyers Dave Sympson Imitasi Persepsi, Kesiapan, Meniru Menerima Mengingat Mengamati merespon Memahami Menanya Manipulasi Membiasakan Menghargai Menerapkan Mencoba Presisi Mahir Menghayati Menganalisis Menalar Artikulasi Alami Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji Naturalisasi Orsinil Mencipta 49

PEMBELAJARAN

PEMBELAJARAN

BERBASIS AKTIVITAS Guru menciptakan pembelajaran sehingga siswa: Mengalami: Berdialog dengan: Melakukan Orang lain =

BERBASIS AKTIVITAS Guru menciptakan pembelajaran sehingga siswa: Mengalami: Berdialog dengan: Melakukan Orang lain = Interaksi Mengamati Diri sendiri = Refleksi (L. Dee Fink, 1999)

Scaffolding Learning in Context Teacher regulated Joint Practice Student Regulated Joint Practice/ Teacher led/

Scaffolding Learning in Context Teacher regulated Joint Practice Student Regulated Joint Practice/ Teacher led/ modelled teacher Independent student led together with students I do, you watch I do, you help/ You do, I help You do, I watch Adapted from: Strategic Reading: Guiding Students to Lifelong Literacy by Jeffrey Wilhelm, Tanya Baker, and Julie Dube. Copyright © 2001 52

Model Lain: Discovery/Inquiry Learning Karakteristik pembelajaran: peserta didik secara aktif menemukan ide dan mendapatkan

Model Lain: Discovery/Inquiry Learning Karakteristik pembelajaran: peserta didik secara aktif menemukan ide dan mendapatkan makna Komponen Stimulasi dan Identifikasi Masalah Mengumpulkan Informasi Pegolahan Informasi Verifikasi Hasil Generalisasi

Model Lain: Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Karakteristik: peserta didik secara aktif memecahkan

Model Lain: Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Karakteristik: peserta didik secara aktif memecahkan masalah kontekstual Komponen Identifikasi dan Merumuskan Masalah Menyusun Rancangan Penyelesaian Masalah Mengumpulkan Informasi Mengolah Informasi Menyelesaikan Masalah

Model Lain: Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Karakteristik: peserta didik secara aktif menyelesaikan

Model Lain: Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Karakteristik: peserta didik secara aktif menyelesaikan suatu project, penyelesaian memerlukan waktu penyelesaian relatif lama Komponen Identifikasi dan Merumuskan Project Menyusun Rancangan Penyelesaian Project Mengumpulkan Informasi Pengolahan Informasi Menyusun Laporan

Model Lain: Cooperatif Learning Karakteristik: kerjasama tim dalam melaksanakan pembelajaran Komponen Menyampaikan Tujuan Menyajikan

Model Lain: Cooperatif Learning Karakteristik: kerjasama tim dalam melaksanakan pembelajaran Komponen Menyampaikan Tujuan Menyajikan Informasi Membentuk Kelompok Bekerja Dalam Kelompok Presentasi Hasil Kerja Kelompok Menerima Umpan Balik

MODEL PEMELAJARAN BAHASA INDONESIA (Model ini dikonstruksi oleh Agus Trianto dan M. Hamka dalam

MODEL PEMELAJARAN BAHASA INDONESIA (Model ini dikonstruksi oleh Agus Trianto dan M. Hamka dalam Pengembangan Inspirasi Pembelajaran Bahasa Indonesia, Puskurbuk, tahun 2016)

KERANGKA LOGIS KURIKULUM Manusia Indonesia kini dan masa datang Silabus SKL Inspirasi Pembelajaran dan

KERANGKA LOGIS KURIKULUM Manusia Indonesia kini dan masa datang Silabus SKL Inspirasi Pembelajaran dan Penilain SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK KI-KD • How to measure • How to Assess Learning Outcomes A S K Proses Pembelajararan dan Penilain Assessment of Learning Assessment as learning Assessmen for learning Buku

PENGEMBANGAN KI, KD, DAN KONTEKS PENGALAMAN BELAJAR (PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN) SISWA: • BERKARAKTER, •

PENGEMBANGAN KI, KD, DAN KONTEKS PENGALAMAN BELAJAR (PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN) SISWA: • BERKARAKTER, • KOMPETEN, DAN • LITERAT LOTS HOTS

 • Pembelajaran bertujuan mengembangkan bakat, minat, dan potensi peserta didik agar berkarakter, kompeten,

• Pembelajaran bertujuan mengembangkan bakat, minat, dan potensi peserta didik agar berkarakter, kompeten, dan literat. Untuk mencapai hasil tersebut diperlukan pengalaman belajar yang bervariasi mulai dari yang sederhana sampai pengalaman belajar yang kompleks. Dalam kegiatan tersebut guru harus melaksanakan pembelajaran dan penilaian yang relevan • Pembelajaran dalam setiap mata pelajaran terkait dengan kompetensi universal dan konteks yang harus memacu peserta didik untuk memiliki ketrampilan berpikir dari yang sederhana (LOTS) menuju berpikir tingkat tinggi (HOTS). • Kegiatan pembelajaran tersebut tidak dapat sekaligus dilaksanakan, tetapi sedikit demi sedikit melalui perkembangan: dari LOTS menuju. HOTS, sehingga pada akhirnya HOTS menjadi karakter peserta didik. • Melalui pembelajaran tersebut pada akhirnya dapat mengahasilkan lulusan yang berkarakter, kompeten, dan literat untuk siap menghadapi tantangan Abad 21.