Menerapkan Strategi Isu Isu Manajemen FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

  • Slides: 20
Download presentation
Menerapkan Strategi : Isu – Isu Manajemen

Menerapkan Strategi : Isu – Isu Manajemen

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI MANAJEMEN STRATEGIS • Kebijakan • Alokasi Sumber daya • Manajemen

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI MANAJEMEN STRATEGIS • Kebijakan • Alokasi Sumber daya • Manajemen Konflik • Kecocokan struktur dan strategi • Retrukturisasi dan Reengineering • Gaji dengan strategi

Isu-Isu Pemasaran Ada beberapa contoh dari keputusan pemasaran yang mungkin membutuhkan kebijakan : 1.

Isu-Isu Pemasaran Ada beberapa contoh dari keputusan pemasaran yang mungkin membutuhkan kebijakan : 1. Menggunakan dealer atau kombinasi saluran yang eksklusif dalam distribusi. 2. Menggunakan iklan TV yang banyak, sedikit, atau tidak menggunakan sama sekali. 3. Membatasi (tidak membatasi) kontribusi atas bisnis yang telah dilakukan dari satu konsumen. 4. Menjadi pemimpin dalam penetapan harga atau menjadi pengikut. 5. Menawarkan garansi yang lengkap atau terbatas.

6. Memberikan penghargaan pada tenaga penjual berdasarkan gaji langsung, atau kombinasi gaji/komisi. 7. Melakukan

6. Memberikan penghargaan pada tenaga penjual berdasarkan gaji langsung, atau kombinasi gaji/komisi. 7. Melakukan iklan secara online atau tidak. Isu pemasaran yang meningkatkan kepedulian pada konsumen di saat ini merupakan kelanjutan dari apa yang dilakukan perusahaan untuk mengikuti pergerakan seseorang di internet, bahkan mampu mengidentifikasi seseorang berdasarkan nama dan alamat e-mail.

Variable yang penting dan sentral bagi implementasi strategis 1. Segmentasi Pasar Segmentasi pasar (market

Variable yang penting dan sentral bagi implementasi strategis 1. Segmentasi Pasar Segmentasi pasar (market segmentation) secara luas digunakan untuk menerapkan strategi. Segmentasi pasar adalah variabel yang penting dalam implementasi strategi karena setidaknya tiga alasan utama. a) Pertama, strategi seperti pengembangan pasar, pengembanagn produk, penetrasi pasar, dan diversifikasi membutuhkan peningkatan penjualan melalui adanya pasar dan produk baru. Untuk menerapakn strategi- strategi ini dengan sukses, dibutuhkan pendekatan segmentasi pasar yang baru atau yang telah diperbaiki.

b) Kedua, segmentasi pasar memungkinkan perusahaan untuk beroperasi dengan sumber daya yang terbatas karena

b) Kedua, segmentasi pasar memungkinkan perusahaan untuk beroperasi dengan sumber daya yang terbatas karena produksi massal, distribusi massal dan iklan massal tidak diperlukan. Segmentasi pasar memungkinkan perusahaan kecil untuk bersaing lebih baik dengan perusahaan besar dengan memaksimalkan laba per unit dan penjualan per segmen. b) Terakhir, keputusan segmentasi pasar secara langsung mempengaruhi variable bauran pemasaran; produk, distribusi, promosi, dan harga, seperti yang bisa dilihat pada Tabel 1. 1.

Tabel 1. 1 Variabel Komponen Bauran Pemasaran PRODUK • Kualitas • Fitur dan Pilihan

Tabel 1. 1 Variabel Komponen Bauran Pemasaran PRODUK • Kualitas • Fitur dan Pilihan Gaya • Nama merek • Kemasan • Lini produk • Garansi • Tingkat pelayanan • Layanan lain DITRIBUSI • Saluran distribusi • Cakupan distribusi • Lokasi outlet • Wilayah penjualan • Lokasi dan tingkat persediaan • Alat transportasi PROMOSI • Iklan Penjualan langsung (personal selling) • Promosi penjualan publisitas HARGA • Tingkat harga • Diskon dan potongan penjualan • Termin pembayaran

Variabel yang penting dan sentral bagi implementasi strategis 2. Positioning Produk Pemasar menetapkan segmentasi

Variabel yang penting dan sentral bagi implementasi strategis 2. Positioning Produk Pemasar menetapkan segmentasi sehingga perusahaan dapat membidik kelompok konsumen tertentu, langkah selanjutnya adalah menemukan ekspektasi dan keinginan konsumen. Positioning merupakan pengembangan skema representasi yang mencerminkan produk atau jasa yang dapat dibandingkan dengan pesaing, dalam dimensi yang penting bagi kesuksesan suatu industri.

RESISTENSI PADA PERUBAHAN Mengelola resistensi terhadap perubahan dapat dilakukan dengan : Ø Strategi perubahan

RESISTENSI PADA PERUBAHAN Mengelola resistensi terhadap perubahan dapat dilakukan dengan : Ø Strategi perubahan paksa (force change strategy) Ø Strategi perubahan edukatif (educative change strategy) Ø Strategi perubahan rasional (rational or self-interest change strategy)

TAHAP-TAHAP MANAJEMEN PERUBAHAN Terdapat 4 tahap-tahap manajemen perubahan : 1. Tahap identifikasi perubahan 2.

TAHAP-TAHAP MANAJEMEN PERUBAHAN Terdapat 4 tahap-tahap manajemen perubahan : 1. Tahap identifikasi perubahan 2. Tahap perencanaan perubahan 3. Tahap implementasi perubahan 4. Tahap evaluasi dan umpan balik

MASALAH-MASALAH PRODUKSI SAAT PENERAPAN STRATEGI Strategi Produksi �Secara garis besar, proses produksi adalah kegiatan

MASALAH-MASALAH PRODUKSI SAAT PENERAPAN STRATEGI Strategi Produksi �Secara garis besar, proses produksi adalah kegiatan mengolah masukan (input, sumber daya produksi) dalam proses dengan menggunakan metode tertentu untuk menghasilkan keluaran (output, barang maupun jasa) yang sesuai dengan ketentuan. �Dengan demikian maka kegiatan usaha jasa seperti dijumpai pada perusahaan angkutan, asuransi, bank, pos, telekomunikasi, dsb menjalankan juga kegiatan produksi.

�Strategi operasi merupakan penjabaran dari strategi bisnis / korporasi �Strategi operasi terdiri dari 4

�Strategi operasi merupakan penjabaran dari strategi bisnis / korporasi �Strategi operasi terdiri dari 4 komponen yaitu; Misi, Kompetensi, Tujuan dan Kebijakan.

JUST IN TIME �Just In Time merupakan suatu filosofi yang berfokus pada upaya untuk

JUST IN TIME �Just In Time merupakan suatu filosofi yang berfokus pada upaya untuk menghasilkan produk dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, pada tempat dan waktu yang tepat. �Just in Time berarti bahwa, dalam suatu rangkaian proses produksi, suku cadang yang diperlukan untuk perakitan tiba pada ujung lini rakit pada waktu yang diperlukan dan hanya dalam jumlah yang diperlukan. �Perusahaan yang menerapkan sistem ini pada seluruh lini produksi dapat mendekati persediaan nol.

4 Jenis Pemborosan Dalam Produksi �Sumber daya produksi terlalu banyak �Produksi berlebihan �Persediaan terlalu

4 Jenis Pemborosan Dalam Produksi �Sumber daya produksi terlalu banyak �Produksi berlebihan �Persediaan terlalu banyak �Investasi modal yang tak perlu

TUJUAN UTAMA JIT � � � � Zero Defect (tidak ada barang yang rusak)

TUJUAN UTAMA JIT � � � � Zero Defect (tidak ada barang yang rusak) Zero Set-up Time (tidak ada waktu set-up) Zero Lot Excesses (tidak ada kelebihan lot) Zero Handling (tidak ada penanganan) Zero Queues (tidak ada antrian) Zero Breakdowns (tidak ada kerusakan mesin) Zero Lead Time (tidak ada lead time)

MASALAH-MASALAH SUMBER DAYA MANUSIA SAAT PENERAPAN STRATEGI 1. MANAJEMEN SDM � Dalam usaha pencapaian

MASALAH-MASALAH SUMBER DAYA MANUSIA SAAT PENERAPAN STRATEGI 1. MANAJEMEN SDM � Dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, permasalahan yang dihadapi manajemen bukan hanya terdapat hanya pada bahan mentah, alat-alat kerja, mesin-mesin produksi, uang dan lingkungan kerja saja, tetapi juga menyangkut karyawan (sumber daya manusia) yang mengelola faktor produksi lainnya tersebut. � Karyawan baru yang belum memilii keterampilan dan keahlian dilatih, sehingga menjadi karyawan yang terampil dan ahli. � Apabila dilatih lebih lanjut serta diberikan pengalaman dan motivasi, dia akan menjadi karyawan yang matang. Pengolahan sumber daya manusia inilah yang disebut Manajemen SDM.

2. Program Kepemilikan Saham Bagi Karyawan � Program Kepemilikan Saham Bagi Karyawan (PKSK), dalam

2. Program Kepemilikan Saham Bagi Karyawan � Program Kepemilikan Saham Bagi Karyawan (PKSK), dalam bahasa Inggris sering disebut dengan ESOP, merupakan suatu program yang memungkinkan partisipasi karyawan untuk memiliki saham perusahaan atau induk perusahaan tempat mereka bekerja. � Program ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan memberikan saham secara cuma (stock grant), menjual saham kepada karyawan, atau dengan memberikan opsi kepada karyawan untuk membeli saham perusahaan selama periode tertentu.

� PKSK dilakukan pertama kali pada tahun 1950 di Amerika Serikat, dan saat ini

� PKSK dilakukan pertama kali pada tahun 1950 di Amerika Serikat, dan saat ini telah menjadi praktek yang umum dilakukan dalam dunia usaha baik di negara maju maupun di negera berkembang. � Dengan adanya kepemilikan karyawan pada perusahaan atau induk perusahaan tempat mereka bekerja, diharapkan motivasi dan komitmen para karyawan akan meningkat sehingga pada akhirnya juga akan meningkatkan nilai perusahaan.

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH