Publik dan Opini Publik Publik adalah kelompok atau
Publik dan Opini Publik
Publik adalah kelompok atau orang-orang yang berkomunikasi dengan suatu orgaanisasi, baik secara internal maupun eksternal (Jefkins, 2003: 80) Pengertian publik
Publik adalah sejumlah orang yang dengan suatu cara mempunyai pandangan yang sama mengenai suatu masalah, setidaknya mempunyai kepentingan yang sama tetang suatu hal. Sejumlah orang tersebut yang satu dengan yang lainnya tidak saling mengenal, tetapi sebenarnya mempunyai perhatian dan minat yang sama terhadap suatu masalah (Ardianto, 2014: 124) Pengertian publik
Para pakar komunikasi di Indonesia ada yang menerjemahkan public opinion menjadi pendapat umum (Seperti Astrid S. Sunanto, Guru besar komunikasi UI) dan ada juga yang menyebutkan opini publik (seperti Onong Ucjana Effedy, Guru besar komunikasi Unpad) Apa itu opini publik?
Menurut Leonard W. Doob dalam Sunarjo, 1984 pengertian opini publik adalah sikap orang-orang mengenai sesuatu soal, dimana mereka merupakan anggota dari sebuah masyarakat yang sama. Opini publik adalah kumpulan pendapat individu terhadap masalah tertentu yang mempengaruhi suatu kelompok orang-orang (masyarakat) Apa itu opini publik?
Opini publik terdiri dari dua komponen kata yaitu publik dan opini. Batasan sederhana dari publik adalah suatu kelompok orang yang memiliki kepentingan yang sama dalam masalah tertentu. Pendapat adalah ekspresi suatu sikap terhadap topik tertentu (yang ramai dibicarakan). Sikap yang semakin kuat, akan muncul ke permukaan dalam bentuk opini. Sewaktu opini semakin kuat akan lebih terungkap atau terbentuk tindakan perangai tertentu(Seitel, 1992: 82) Sikap dalam membentuk opini
Pendapat lain menyebutkan bahwa opini publik mewakili suatu kesepakatan, dan kesepakatan dimulai dengan sikap orang-orang terhadap issue yang masih tanda tanya. Mencoba untuk mempengaruhi suatu sikap yang dimiliki individu dan bagaimana tanggapan dia terhadap suatu pokok masalah yang dihadapannya – adalah suatu fokus utama dari kegiatan public relations Sikap dalam membentuk opini
Lebih jauh, Seitel menyebutkan bahwa sikap didasarkan pada sejumlah karakteristik: 1. personal, secara fisik, unsur emosional suatu individu termasuk kondisi, usia dan status sosial 2. Cultural, lingkungan dan gaya hidup dalam area geografis tertentu 3. Pendidikan, tingkat dan kualitas pendidikan seseorang 4. Familial (people’s root) semacam akar rumput orang-orang
5. Religi, suatu sistem kepercayaan tentang Tuhan atau super natural 6. Tingkatan sosial, posisi dalam masyarakat. Perubahan status yang dimiliki orang-orang 7. Ras, asal etnik atau suku
Karakteristik- karakteristik tersebut mempengaruhi terhadap bentuk sikap, juga faktor-faktor lainnya seperti pengalaman, tingkat ekonomi, sikap politik dan anggota suatu organisasi. Berdasarkan penelitian, bahwa sikap yang sama mencapai suatu pendapat yang sama, maka suatu konsensus atau kesepakatan atau opini publik itu akan muncul
Opini menurut Cutlip dan Center, sebagai pengekspresian suatu sikap mengenai persoalan yang mengandung pertentangan. Jadi, opini mengandung pertentangan dan perselisihan, lain dengan fakta yang diterima secara umum. Sikap hanyalah merupakan kecenderungan atau presdiposisi untuk menanggapi suatu persoalan atau situasi. Jadi, sika tertahan didalam (inwardly held) yang bila menghadapi suatu rangsangan bisa di ekspresikan ke luar dalam bentuk opini atau suatu pernyataan verbal
Dengan demikian, sikap yang merupakan paduan dari pikiran (kognisi)dan perasaan (afeksi)itu, pada suatu ketika diekspresikan dalam bentuk tindakan atau perilaku secara fisik atau dalam bentuk opini secara verbal.
Marian D. Irish dan James W. Prothro dalam Effendy, menyebutkan bahwa opini publik adalah ekspresi sikap mengenai persoalan masyarakat. Terdapat 3 aspek: 1. Ekspresi. Sikap yang tidak diekspresikan bukanlah opini publik, sebab sikap adalah presdisposisi internal yang tidak bisa diobservasi secara langsung. 2. Persoalan (issue) yang dimaksud dengan persoalan atau issue disini ialah yang mengandung pro dan kontra, setuju atau tidak setuju. 3. Kemasyarakatan, opini pubik lebih banyak bersangkutan dengan kemasyarakatan. Opini publik menunjukkan opini perseorangan yang terpadu.
Sebagai ahli komunikasi Berelson melihat opini publik dari proses komunikasi lengkap dengan semua komponennya: komunikator, pesan, komunikan, dan efek yang terjadi dalam masyarakat. Dirumuskan oleh Effendy, opini publik adalah efek komunikasi dalam bentuk pernyataan yang bersifat kontroversial dari sejumlah orang sebagai pengekspresian sikap terhadap masalah sosial yang menyangkut kepentingan umum.
Menurut Effendy, jenis-jenis opini berkaitan dengan opini publik 1. Opini individu, pendapat seseorang secara perorangan mengenai sesuatu yang terjadi dimasyarakat 2. Opini pribadi, pendapat asli seseorang mengenai suatu masalah sosial. 3. Opini kelompok, pendapat kelompok mengenai masalah sosial yang menyangkut kepentingan banyak orang. 4. Opini mayoritas, pendapat orang-orang terbanyak dari mereka yang berkaitan denga suatu masalah yang pro, mungkin yang kontra atau penilaian lain
5. Opini minoritas, kebalikan dari opini mayoritas 6. Opini massa, merupakan tahap kelanjutan dari opini publik. Opini yang bersifat massa bisa beralih bentuk menjadi tindakan fisik, sering tindakan yang bersifat destruktif 7. Opini umum, pendapat yang sama dari semua orang dalam suatu masyarakat mengenai masalah yang menyangkut kepentingan umum. Terdapat persamaan dengan opini massa, yaitu keduanya mempunyai pendapat yang sama. Perbedaannya ialah, jika pada opini massa pendapat yang sama merupakan hasil perkembangan dari opini publik yaitu pendapat yang kontroversial. Pada opini umum tidak, suatu masalah yang meyangkut kepentingan umum semua orang pro atau semua orang kontra
• Menurut Cultip dan Center dalam Sastropoetro (1987), opini adalah suatu ekspresi tentang sikap mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial. Opini timbul sebagai hasil pembicaraan tentang masalah yang kontroversial, yang menimbulkan pendapat yang berbeda-beda. • Dimana opini tersebut berasal dari opini-opini individual yang diungkapkan oleh para anggota sebuah kelompok yang pandangannya bergantung pada pengaruh-pengaruh yang dilancarkan kelompok itu.
• Leonard W. Doob yang sering dikutip oleh para ahli, mengemukakan : “. . Publik opinion refrs to people’s attitudes on an issue when they are members of the same sosial group”. Doob disini memberi tekanan kepada sikap (“attitude”) sebagai sesuatu yang bernilai psikologis terhadap sesuatu isyu, manakala mereka (dalam arti “people”) menjadi anggota dari kelompok sosial yang sama. Lalu Doob mempertanyakan, kelompok mana yang terlibat, isyu yang mana yang terlibat dan mengapa masyarakat memberi respon terhadap isyu tersebut. Seperti ilmu sosial lainnya, definisi opini publik (pendapat umum) sulit untuk dirumuskan secara lengkap dan utuh.
Ada berbagai definisi yang muncul, tergantung dari sisi mana kita melihatnya : • Ditinjau dari Ilmu Sosiologi, opini publik diartikan sebagai kekuatan yang ada dalam masyarakat (William G. Summer). Di sini kekuatan bukan berasal dari pendapat perorangan, melainkan norma atau mitos yang ada dalam masyarakat. Definisi ini menjelaskan bahwa jika suatu pendapat dianut oleh banyak orang, maka diasumsikan bahwa pendapat itu benar.
• Ilmu Komunikasi mendefinisikan opini publik sebagai pertukaran informasi yang membentuk sikap, menentukan isu dalam masyarakat dan dinyatakan secara terbuka. Opini publik sebagai komunikasi mengenai soal-soal tertentu yang jika dibawakan dalam bentuk atau cara tertentu kepada orang tertentu akan membawa efek tertentu pula (Bernard Berelson). • Sementara Ilmu Psikologi mendefinisikan opini publik sebagai hasil dari sikap sekumpulan orang yang memperlihatkan reaksi yang sama terhadap rangsangan yang sama dari luar (Leonard W. Doob)
Opini publik memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Dibuat berdasarkan fakta, bukan kata-kata 2. Dapat merupakan reaksi terhadap masalah tertentu, dan reaksi itu diungkapkan 3. Masalah tersebut disepakati untuk dipecahkan 4. Dapat dikombinasikan dengan kepentingan pribadi 5. Yang menjadi opini publik hanya pendapat dari mayoritas anggota masyarakat 6. Opini publik membuka kemungkinan adanya tanggapan 7. Partisipasi anggota masyarakat sebatas kepentingan mereka, terutama yang terancam. 8. Memungkinkan adanya kontra-opini.
Proses Pembentukan Opini Publik Proses terbentuknya opini publik melalui beberapa tahapan yang menurut Cutlip dan Center ada empat tahap, yaitu : 1. Ada masalah yang perlu dipecahkan sehingga orang mencari alternatif pemecahan. 2. Munculnya beberapa alternatif memungkinkan terjadinya diskusi untuk memilih alternatif 3. Dalam diskusi diambil keputusan yang melahirkan kesadaran kelompok. 4. Untuk melaksanakan keputusan, disusunlah program yang memerlukan dukungan yang lebih luas.
Erikson, Lutberg dan Tedin mengemukakan adanya empat tahap terbentuknya opini publik : 1. Muncul isu yang dirasakan sangat relevan bagi kehidupan orang banyak 2. Isu tersebut relatif baru hingga memunculkan kekaburan standar penilaian atau standar ganda. 3. Ada opinion leaders (tokoh pembentuk opini) yang juga tertarik dengan isu tersebut, seperti politisi atau akademisi 4. Mendapat perhatian pers hingga informasi dan reaksi terhadap isu tersebut diketahui khalayak.
Berdasarkan terbentuknya opini publik, kita mengenal opini publik yang murni. Opini publik murni adalah opini publik yang lahir dari reaksi masyarakat atas suatu masalah (isu). Sedangkan opini publik yang tidak murni dapat berupa : 1. Manipulated Public Opinion, yaitu opini publik yang dimanipulasikan atau dipermainkan dengan cerdik 2. Planned Public Opinion, yaitu opini yang direncanakan 3. Intended Public Opinion, yaitu opini yang dikehendaki 4. Programmed Public Opinion, yaitu opini yang diprogramkan 5. Desired Public Opinion, yaitu opini yang diinginkan
- Slides: 24