PSAK 16 ASET TETAP 1 Agenda 1 Pengakuan

  • Slides: 82
Download presentation
PSAK 16 ASET TETAP 1

PSAK 16 ASET TETAP 1

Agenda 1 Pengakuan 2 Penilaian 3 Depresiasi 4 Pengapusan 5 Pengungkapan 2

Agenda 1 Pengakuan 2 Penilaian 3 Depresiasi 4 Pengapusan 5 Pengungkapan 2

Pengaturan Aset Tetap dalam PSAK Biaya Pinjaman Aset Tetap PSAK 16 Sewa Transaksi Mengandung

Pengaturan Aset Tetap dalam PSAK Biaya Pinjaman Aset Tetap PSAK 16 Sewa Transaksi Mengandung Sewa Konsesi Jasa Penurunan Nilai Aset PSAK 26 PSAK Terkait Aset tetap PSAK 30 ISAK 8 & 16 PSAK 13 & 19 ISAK 25 PSAK 48 PSAK 58 Aset Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan Investasi Properti Aset tak berwujud Hak atas Tanah 3

Ruang Lingkup Pernyataan ini tidak diterapkan untuk: a. Aset tetap yang diklasifikasi sebagai dimiliki

Ruang Lingkup Pernyataan ini tidak diterapkan untuk: a. Aset tetap yang diklasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan; . b. Aset biologis yang terkait dengan aktivitas agrikultural selain tanaman produktif (lihat PSAK 69: Agrikultur). Pernyataan ini diterapkan untuk tanaman produktif namun tidak diterapkan untuk produk dari tanaman produktif; . c. Pengakuan dan pengukuran aset eksplorasi dan evaluasi (lihat PSAK 64: Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral); . d. Hak penambangan dan cadangan mineral seperti minyak, gas alam, dan sumber daya serupa yang tidak dapat diperbarui. Akan tetapi, Pernyataan ini berlaku untuk aset tetap yang digunakan untuk mengembangkan atau memelihara aset yang dideskripsikan dalam huruf (b)– (d). 4

Pengertian Aset Tetap • Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6) 1.

Pengertian Aset Tetap • Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6) 1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan 2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode. § Ciri ► “Used in operations” and not for resale. ► Long-term in nature and usually depreciated. ► Possess physical substance. § Tidak berlaku untuk Hak penambangan Reservasi tambang Tanaman produktif (bearer plants) termasuk ruang lingkup aset tetap 5

PSAK 16 – Revisi 2015 Tanaman produktif (bearer plants) adalah tanaman hidup yang: •

PSAK 16 – Revisi 2015 Tanaman produktif (bearer plants) adalah tanaman hidup yang: • digunakan dalam produksi atau penyediaan produk agrikultur; • diharapkan untuk menghasilkan produk untuk jangka waktu lebih dari satu periode; dan • memiliki kemungkinan yang sangat jarang untuk dijual sebagai produk agrikultur, kecuali untuk penjualan sisa yang insidental (incidental scrap). 6

PSAK 16 – Revisi 2015 Tanaman produktif dicatat dengan cara yang sama dengan aset

PSAK 16 – Revisi 2015 Tanaman produktif dicatat dengan cara yang sama dengan aset tetap yang dikonstruksi sendiri sebelum berada dalam lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk siap digunakan sesuai dengan intensi manajemen. Acuan untuk “konstruksi” dalam Pernyataan ini dipahami untuk mencakup aktivitas yang diperlukan untuk membudidayakan tanaman produktif sebelum berada di lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk siap digunakan sesuai dengan intensi manajemen. 7

PSAK 16 – Revisi 2015 Perubahan paragraf 03, 06, dan 37 dan menambahkan paragraf

PSAK 16 – Revisi 2015 Perubahan paragraf 03, 06, dan 37 dan menambahkan paragraf 22 A dan 81 L– 81 M. • Entitas menerapkan paragraf tersebut untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017 secara retrospektif, sesuai dengan PSAK 25 kecuali seperti yang dijelaskan dalam paragraf 81 M. • Penerapan dini diperkenankan. menerapkan sebelum tanggal 1 Januari 2017, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut. Pada penerapan pertama, entitas tidak diharuskan untuk mengungkapkan informasi kuantitatif yang disyaratkan oleh PSAK 25 (paragraf 28(f)). Namun, entitas menyajikan informasi kuantitatif yang disyaratkan setiap periode yang disajikan sebelumnya. Entitas dapat memilih untuk mengukur aset tanaman produktif pada nilai wajarnya pada periode penyajian terawal dalam laporan keuangan untuk periode pelaporan dimana entitas pertama kali menerapkan Amandemen PSAK 16 dan menggunakan nilai wajar tersebut sebagai biaya perolehan (deemed cost) pada tanggal tersebut. • Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya dan nilai wajar diakui dalam saldo laba awal pada periode penyajian terawal. 8

Pengakuan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya

Pengakuan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika : (par 7) a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas; dan b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. § Kriteria pengakuan berlaku pada saat pengakuan awal dan untuk biaya setelah perolehan awal. 9

Pengakuan Aset Tetap § Suku cadang utama dan peralatan siap pakai termasuk aset tetap

Pengakuan Aset Tetap § Suku cadang utama dan peralatan siap pakai termasuk aset tetap jika § digunakan lebih dari satu periode § hanya digunakan untuk aset tertentu § komponen yang diganti tidak diakui lagi. § Contoh: Entitas membeli suatu komponen suku cadang dari suatu mesin. Suku cadang tersebut spesifik dan harganya material dibandingkan dengan nilai aset tersebut. Jangka waktu pemakaian suku cadang tersebut lebih satu tahun. § Suku cadang dikategorikan sebagai aset pada saat pembelian, dengan syarat komponen yang akan diganti dihapuskan dari pembukuan. 10

Pengakuan Aset Tetap - materialitas § Unit ukuran dalam pengakuan sesuai kondisi entitas. Kriteria

Pengakuan Aset Tetap - materialitas § Unit ukuran dalam pengakuan sesuai kondisi entitas. Kriteria agregasi atau invidual. § Mempengaruhi nilai aset § Mempengaruhi biaya depresiasi atau biaya operasi Laba (potensi earning management) § Materialitas digunakan sebagai tambahan kriteria untuk menentukan, apakah pengeluaran akan dicatat sebagai aset tetap § Pengeluaran yang memenuhi kriteria aset tetap namun tidak material dari sisi jumlah seringkali tidak dikapitalisasi dan dicatat sebagai beban pada periode berjalan. § Suatu aset secara individu tidak material, namun pembelian dalam jumlah banyak material sehingga dikapitalisasi 11

Pengakuan Aset Tetap - materialitas § Agregasi § Entitas membeli satu buah kursi seharga

Pengakuan Aset Tetap - materialitas § Agregasi § Entitas membeli satu buah kursi seharga Rp 1. 000 § Entitas membeli 100 buah kursi dengan harga satuan Rp 1. 000 total Rp 100. 000 § Materialitas § Entitas membeli mesin hitung elektrik seharga Rp 1. 500. 000 § Entitas membeli dinding seharga Rp 1. 250. 000 § ? § ? 12

Pertimbangan - Materialitas Pertimbangan penentuan batas suatu pengeluaran dikapitalisasi sebagai aset tetap: § Ukuran

Pertimbangan - Materialitas Pertimbangan penentuan batas suatu pengeluaran dikapitalisasi sebagai aset tetap: § Ukuran entitas § Relevansi informasi bagi pengguna § Biaya dan manfaat, biaya untuk menyelenggarakan pencatatan aset tetap dan manfaat dari informasi yang dihasilkan dari pencatatan aset tetap tersebut. § Konsekuensi ekonomis § Semakin tinggi batas materialitas pengeluaran akan cenderung dicatat sebagai beban § laba akan kecil § administrasi pencatatan aset lebih mudah § Entitas dapat menetapkan 1 jt, 5 jt, 10 jt, 25 jt, 50 jt § Jika tidak dicatat sebagai aset biasanya tidak diinventarisasi sehingga aset tidak dipelihara. 13

Pengukuran Awal Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi diakui sebagai aset tetap pada awalnya

Pengukuran Awal Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi diakui sebagai aset tetap pada awalnya harus diukur sebesar biaya perolehan. (par 15) Biaya Perolehan Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung Biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset 14

Biaya Perolehan awal § Seluruh biaya terkait aset yang memiliki manfaat di masa mendatang.

Biaya Perolehan awal § Seluruh biaya terkait aset yang memiliki manfaat di masa mendatang. § Aset lain yang berfungsi agar suatu aset dapat memiliki manfaat di masa mendatang. § Alat yang dipasang agar pabrik dapat berjalan sesuai dengan ketentuan pengolahan limbah industri. 15

Biaya Setelah Perolehan Awal § Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui beban di laporan laba

Biaya Setelah Perolehan Awal § Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui beban di laporan laba rugi komprehensif periode berjalan § Perawatan § Suku cadang kecil § Penggantian aset akan menambah aset jika: § Memenuhi kriteria aset (memiliki masa manfaat lebih dari satu periode dan diukur dengan andal) § Komponen yang diganti tidak lagi dicatat sebagai aset § Inspeksi yang signifikan dapat diakui sebagai aset jika: § Memenuhi kriteria aset § Nilai inspeksi terdahulu (dibedakan dari fisik) dihentikan pencatatanya 16 16

Komponen biaya Perolehan a) dapat dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan lain; 17

Komponen biaya Perolehan a) dapat dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan lain; 17

Biaya Diatribusikan Langsung a) Biaya imbalan kerja yang timbul dari pembangunan atau akuisisi aset

Biaya Diatribusikan Langsung a) Biaya imbalan kerja yang timbul dari pembangunan atau akuisisi aset tetap. b) Biaya penyiapan lahan untuk pabrik; c) Biaya handling dan penyerahan awal; d) Biaya perakitan dan instalasi e) Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi dengan baik (setelah dikurangi hasil penjualan produk tersebut) f) Komisi profesional 18

Bukan Komponen Biaya Perolehan a) Biaya pembukaan fasilitas baru b) Biaya pengenalan produk baru

Bukan Komponen Biaya Perolehan a) Biaya pembukaan fasilitas baru b) Biaya pengenalan produk baru c) Biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi baru termasuk biaya pelatihan staf d) Administrasi dan overhead umum e) Biaya saat alat belum beroperasi penuh f) Kerugian awal operasi g) Biaya relokasi dan reorganisasi operasi entitas. h) Hasil dari aset sebelum dimanfaatkan (hasil parkir dari lahan yang belum digunakan). i) Laba internal jika aset tersebut merupakan persediaan perusahaan. 19

Ilustrasi Biaya Perolehan Contoh • Entitas membeli peralatan tambang, diimport dari luar neger. Harga

Ilustrasi Biaya Perolehan Contoh • Entitas membeli peralatan tambang, diimport dari luar neger. Harga peralatan 200. 000 USD. • Cost insurance and freight sebesar 10. 000 USD. • Peralatan tersebut dikenakan bea masuk dan bea masuk tambahan sebesar 15% dari nilai CIF. • PPN 10%, PPn. BM 10% dan PPh 22 sebesar 2, 5%. • Kurs spot atas pembelian peralatan tersebut sebesar 11. 000 dan kurs KMK yang berlaku pada saat transaksi sebesar 11. 100. 20

Ilustrasi Biaya Perolehan Contoh • • Nilai peralatan : 200. 000 + 10. 000

Ilustrasi Biaya Perolehan Contoh • • Nilai peralatan : 200. 000 + 10. 000 = 210. 000 USD 210. 000 x 11. 000 = 2. 310. 000 pencatatan perusahaan Bea masuk 210. 000 x 15% x 11. 100 = 349. 650. 000 Total CIF + bea masuk (kurs pajak) = 210. 000 x 115% x 11. 100 = 2. 680. 650. 000 PPN = 10% x 2. 680. 650. 000 = 268. 065. 000 PPn. BM = 20% x 2. 680. 650. 000 = 536. 130. 000 PPh 22 = 2, 5% x 2. 680. 650. 000 = 67. 016. 250 Nilai peralatan 2. 310. 000 + 349. 650. 000 + 536. 130. 000 = 3. 195. 780. 000 Peralatan 3. 195. 780. 000 2. 310. 000 Utang Dagang Peralatan (bea masuk) 349. 650. 000 Peralatan (PPn. BM) 536. 130. 000 Kas PPN Masukan 268. 065. 000 Pajak dby dmk PPh 22 67. 016. 250 Kas 2. 310. 000 885. 780. 000 604. 800. 000 21

Ilustrasi Biaya Perolehan Contoh Berikut ini biaya yang dikeluarkan PT. Kelana dalam rangka perolehan

Ilustrasi Biaya Perolehan Contoh Berikut ini biaya yang dikeluarkan PT. Kelana dalam rangka perolehan mesin baru untuk produk barunya: 1. 20 milyar untuk pembelian mesin 2. 1. 300 juta biaya tenaga kerja untuk memodifikasi dan instalasi mesin sesuai layout pabrik. 3. 200 juta untuk penyiapan lokasi pabrik 4. 300 juta untuk pengiriman mesin 5. 1. 000 juta PPN dan 1. 500 juta bea masuk. 6. Biaya promosi produk baru 700 juta 7. Biaya pengetesan awal 250 juta 8. Biaya grand opening 350 juta 9. Biaya tenaga enginering yang melakukan pengetesan dan instalasi 150 juta 10. Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya overhead 120 juta Diskusikan mana yang merupakan biaya perolehan? ? 22

Pengukuran Awal Example • Biaya dari pembukaan pabrik tersebut sebesar 20. 000+1. 300+200+300+1. 500+250+150

Pengukuran Awal Example • Biaya dari pembukaan pabrik tersebut sebesar 20. 000+1. 300+200+300+1. 500+250+150 = 23. 700 milyar • Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan perolehan dan pemasangan mesin pabrik tersebut tidak boleh diakui. 1. Biaya grand opening 350 juta 2. Biaya promosi produk baru 800 juta 3. Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya overhead 120 juta 23

Dismantling Cost Contoh Perusahaan menyewa sebuah bangunan selama 8 tahun untuk dijadikan kantor senilai

Dismantling Cost Contoh Perusahaan menyewa sebuah bangunan selama 8 tahun untuk dijadikan kantor senilai 2. 000 juta. Perusahaan mengeluarkan biaya untuk modifikasi interior ruangan sebesar 1. 000 juta. Menurut perjanjian bangunan tersebut harus kembali dalam keadaan kosong di akhir masa sewa. Estimasi biaya pembongkaran interior tersebut 100 juta. Harga perolehan peralatan interior perolehan interior adalah 1. 000 juta ditambah estimasi biaya pembongkaran. 100 juta : (1 + 6%)8 = 62. 741 jt) asumsi tingkat suku bunga 6% Biaya partisi diakui dalam neraca dengan jurnal berikut: Dr. Aset Tetap 1. 062, 741 jt Cr Kas Kewajiban diestimasi Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1 Dr Beban bunga Cr Kewajiban diestimasi 3, 764 jt 1. 000 jt 62, 741 jt 3, 764 jt 24

Diskusi - Pengukuran Awal Example • Entitas membeli peralatan dengan harga 2, 4 milyar.

Diskusi - Pengukuran Awal Example • Entitas membeli peralatan dengan harga 2, 4 milyar. Biaya instalasi dan pemasangan 200 juta. Biaya komisi / perantara sebesar 600 juta, biaya pengadaan dan perjalanan dinas terkait pengadaan peralatan tersebut 400 juta? • Biaya lain-lain tersebut apakah dapat dikategorikan sebagai biaya perolehan aset ? • Berdasarkan konsep perolehan semua biaya yang terkait dengan pengadaan dapat ditambahkan dalam penilaian aset. • Namun jika nilai biaya ini material, akan membuat nilai tercatat aset tidak mencerminkan manfaat yang akan diperoleh di masa mendatang. • Aset dapat dicatat mengalami penurunan nilai pada periode berikutnya 25

Diskusi - Pengukuran Awal Example • Bagaimana pencatatan nilai aset dan biaya-biaya lain terkait

Diskusi - Pengukuran Awal Example • Bagaimana pencatatan nilai aset dan biaya-biaya lain terkait dengan aset tersebut? • Apakah perlu dipisahkan atau dicatat menjadi satu? • Praktik yang sering dilakukan, semua biaya tersebut dicatat menjadi satu sebagai nilai aset. • Dokumen transaksi yang menjelaskan secara rinci komponen biaya perolehan. • Tanggal pengeluaran biaya seringkali berbeda-beda, dapat terjadi sebelum atau sesudah aset utama diperoleh. – Untuk sebelum aset utama diperoleh jika dapat diidentifikasi berhubungan langsung dengan aset dapat diakui sebagai beban tangguhan sebelum dicatat sebagai aset. – Untuk beban setelah aset utama diakui sebagai penambah nilai aset tetap ditentukan titik pengakuan saat aset mulai digunakan. 26

Diskusi - Pengukuran Awal Example • Apakah pencatatan aset dilakukan secara global sebagai satu

Diskusi - Pengukuran Awal Example • Apakah pencatatan aset dilakukan secara global sebagai satu kesatuan atau pencatatan harus dilakukan untuk masing-masing komponen. • Pertimbangan pencatatan sebagai aset terpisah Manfaat dan biaya dari pencatatan aset secara terpisah Aset dapat diidentifikasi secara terpisah Entitas dapat secara ekonomis memisahkan biaya aset per komponen. Masing-masing komponen aset memiliki masa manfaat yang berbeda contoh rangka pesawat dan asesoris dalam pesawat; bangunan dan lift; tanah dan bangunan. – Perolehan aset dilakukan secara terpisah sehingga dapat diidentifikasi dengan mudah. – – 27

Perolehan Bangunan Semua biaya terkait dengan akuisisi atau konstruksi : § Material, tenaga kerja,

Perolehan Bangunan Semua biaya terkait dengan akuisisi atau konstruksi : § Material, tenaga kerja, overhead selama proses konstruksi , biaya bunga jika membangun sendiri § Harga beli bangunan dan pengurusan hak perolehan bangunan. § Fee profesional § Ijin pendirian bangunan 28

Perolehan Tanah Semua biaya terkait dengan akuisisi dan penyiapan tanah sesuai dengan tujuan penggunaan

Perolehan Tanah Semua biaya terkait dengan akuisisi dan penyiapan tanah sesuai dengan tujuan penggunaan : (1) Harga Beli (2) Biaya pengurusan hak tanah (sertifikat, pajak/BPHTB, biaya notaris, dll. (3) Biaya untuk perataan tanah, penghancuran bangunan yang tidak diperlukan. 29

PSAK 13 Tanah dan Bangunan Investasi Properti • Properti Investasi menurut PSAK 13 adalah:

PSAK 13 Tanah dan Bangunan Investasi Properti • Properti Investasi menurut PSAK 13 adalah: – properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari bangunan—atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya, dan tidak untuk: 1. Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau 2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. • Sebagian aset digunakan sebagian yang lain disewakan prorata 30

Perolehan Peralatan § Peralatan dapat meliputi mesin, kendaraan, peralatan kantor, peralatan pabrik, peralatan tambang,

Perolehan Peralatan § Peralatan dapat meliputi mesin, kendaraan, peralatan kantor, peralatan pabrik, peralatan tambang, mesin dan peralatan lain. § Biaya perolehan meliputi (1) (2) (3) (4) (5) Harga beli, Pajak atau Bea yang tidak dapat dikreditkan Biaya transportasi Biaya asuransi selama pengiriman barang Biaya instalasi dan biaya penyiapan tempat untuk melakukan instalasi (6) Biaya untuk pengetesan peralatan 31

Aset Dibangun Sendiri • Biaya yang dikeluarkan sampai aset tersebut siap digunakan: – Material

Aset Dibangun Sendiri • Biaya yang dikeluarkan sampai aset tersebut siap digunakan: – Material dan tenaga kerja – Overhead biaya variabel dan porsi dari fixed overhead yang terkait langsung dengan pembangunan aset. – Biaya bunga selama proses pembangunan 32

Bunga selama Proses Konstruksi • Alternatif pembebanan biaya bungan yang muncul selama proses konstruksi

Bunga selama Proses Konstruksi • Alternatif pembebanan biaya bungan yang muncul selama proses konstruksi Rp 0 Biaya bunga tidak dikapitalisasi selama konstruksi Menambah Nilai Aset Kapitalisasi biaya bunga aktual selama konstruksi (dengan modifikasi) Rp ? Kapitalisasi semua biaya bunga IFRS/PSAK 33

Bunga Pinjaman (PSAK 26) § PSAK 26 (IFRS 23) mengkapitalisasi biaya bunga aktual (dengan

Bunga Pinjaman (PSAK 26) § PSAK 26 (IFRS 23) mengkapitalisasi biaya bunga aktual (dengan modifikasi) § SAK ETAP dan IFRS SME, bunga pinjaman tidak dikapitalisasi Konsisten dengan prinsip harga perolehan Dalam kapitalisasi ada tiga pertimbangan § Qualifying assets § Periode kapitalisasi § Jumlah yang dikapitalisasi § § Qualifying Assets / Aset kualifikasi § § Memerlukan periode yang cukup lama untuk membangun atau menyiapkan aset tujuan penggunaannya: Ada dua jenis aset : aset yang dibangun sendiri maupun aset yang akan dijual / disewakan. 34

Pengukuran Biaya Perolehan • Diskon — Diskon harus dikurangkan dari harga perolehan aset dicatat

Pengukuran Biaya Perolehan • Diskon — Diskon harus dikurangkan dari harga perolehan aset dicatat setelah diskon • Pembayaran ditangguhkan— Aset yang dibeli dengan pembayaran ditangguhkan dinilai setara nilai tunainya. Perbedan nilai tunai dengan pembayaran diakui sebagai beban bunga. • Pertukaran aset — menggunakan nilai wajar kecuali tidak ada substansi ekonomi atau tidak ada nilai wajar yang andal. • Pembelian dengan lumpsum — dialokasikan nilai total biaya perolehan ke masing-masing aset dengan dasar nilai wajar aset. (jika asetnya diklasikan atau memiliki masa manfaat berbeda). 35

Pengukuran Biaya Perolehan • • Penerbitan saham — menggunakan dasar nilai wajar dari saham

Pengukuran Biaya Perolehan • • Penerbitan saham — menggunakan dasar nilai wajar dari saham sebagai indikator nilai wajar aset, jika nilai saham dapat diandalkan. – Mana yang lebih andal antara nilai wajar saham atau aset. – Jika keduanya andal maka nilai wajar aset yang diserahkan digunakan untuk mengukur aset yang diterima. Hibah pemerintah — tidak boleh diakui sampai diperoleh keyakinan bahwa entitas memenuhi persyaratan dan hibah akan diperoleh. 36

Pertukaran Aset Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur sebesar nilai wajar kecuali:

Pertukaran Aset Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur sebesar nilai wajar kecuali: – Tidak memiliki substansi komersial, atau Substansi Komersial – Nilai wajar aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur secara andal Nilai wajar Aset dipertukarkan § Biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari aset yang diserahkan. 37

Ilustrasi Pembayaran Tangguhan • PT. Kencana membeli kendaraan melalui angsuran. Uang muka yang dibayarkan

Ilustrasi Pembayaran Tangguhan • PT. Kencana membeli kendaraan melalui angsuran. Uang muka yang dibayarkan sebesar 500 juta dan angsuran selama 5 tahun yang dibayarkan 200 juta per tahun. • Tingkat bunga yang berlaku 12% • Nilai tunai mesin tersebut adalah PVA i=12%, n=5. Nilai tunai angsuran = 720, 95 • Nilai mesin 730, 95+500 = 1. 230, 95 Jurnal perolehan § Kendaraan 1. 230, 95 Kas Utang Pembayaran angsuran 1 § Utang 113, 49 Beban bunga 86, 51 Kas 500 720, 95 200 38

Pengeluaran setelah Perolehan Aset • Pengeluaran yang dilakukan untuk mengakuisisi aset tetap baru atau

Pengeluaran setelah Perolehan Aset • Pengeluaran yang dilakukan untuk mengakuisisi aset tetap baru atau menambah aset tetap baru belanja modal = capital expenditure. • Pengeluaran akan dicatat menambah nilai aset jika sesuai dengan definisi aset tetap yaitu memiliki manfaat ekonomi di masa depan dan nilainya dapat diukur dengan andal • Pengeluaran untuk memperbaiki atau memelihara aset tetap yang tidak memberikan manfaat di masa mendatang disebut belanja pendapatan = revenue expenditure. • Pengeluaran akan diklasifikasikan sebagai beban pemerliharaan 39

Pengukuran setelah Pengakuan Awal Entitas harus memilih antara: Cost Model § Sebagai kebijakan akuntansinya,

Pengukuran setelah Pengakuan Awal Entitas harus memilih antara: Cost Model § Sebagai kebijakan akuntansinya, dan § Menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama. Revaluation Model § Tanah, tanah dan bangungan, mesin, kapal, pesawat, perabotan, peralatan kantor 40

Pengukuran setelah Pengakuan Awal Cost Model Revaluation Model Setelah diakui sebagai aset, aset tetap

Pengukuran setelah Pengakuan Awal Cost Model Revaluation Model Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar : § Biaya perolehan dikurangi § Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi penurunan nilai aset Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar : – Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi, dikurangi – Akumulasi penyusutan dan Akumulasi rugi penurunan nilai aset yang terjadi setelah tanggal revaluasi. 41

Nilai Wajar – Ketentuan PSAK lama Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan

Nilai Wajar – Ketentuan PSAK lama Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan suatu aset antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu transaksi dengan wajar. Bukan nilai yang akan diterima atau dibayarkan entitas dalam suatu transaksi yang dipaksakan, likuidasi yang dipaksakan, atau penjualan akibat kesulitan keuangan. 42

Definisi Nilai Wajar – PSAK 68 • harga yang akan diterima untuk menjual suatu

Definisi Nilai Wajar – PSAK 68 • harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. • “. . . the price that would be received to sell an asset or transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. ” IFRS 13 par 9 43

Hirarki Fair Value – PSAK 68 Yes Apakah ada harga kuotasian dalam pasar aktif

Hirarki Fair Value – PSAK 68 Yes Apakah ada harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Level 1) * Maksimumkan input yang dapat diobservasi, termasuk informasi pasar dan informasi publik lainnya ‡ Input yang tidak dapat diobservasi diantaranya data entitas (anggaran, proyeksi), harus disesuaikan jika pelaku pasar menggunakan asumsi berbeda No Apakah ada input selain harga kuotasioan yang dapat diobservasi* Gunakan nilai wajar pengukuran dengan Level 1 Harus digunakan tanpa penyesuaian 44 No Yes Gunakan input selain Harga kuotasian yang dapat diobservasi baik secara langsung atau tidak langsung, pengukuan ‡ Level 2 44 Gunakan input yang bukan berdasarkan harga pasar yang dapat diobservasi. Level 3 44

Frekuensi Penilaian • Frekuensi revaluasi tergantung perubahan nilai wajar dari suatu asset tetap. •

Frekuensi Penilaian • Frekuensi revaluasi tergantung perubahan nilai wajar dari suatu asset tetap. • Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara material dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan perlu dilakukan. • Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai wajar secara signifikan dan fluktuatif, sehingga perlu direvaluasi secara tahunan. • Revaluasi tahunan tidak perlu, apabila perubahan nilai wajar tidak signifikan, asset dapat direvaluasi setiap tiga atau lima tahun sekali. 45

Revaluation Model Revaluasi harus dilakukan secara reguler Untuk memastikan jumlah tercatat tidak berbeda secara

Revaluation Model Revaluasi harus dilakukan secara reguler Untuk memastikan jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan nilai wajar pada tanggal neraca. Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan metode: proporsional, atau eliminasi. 46

Akumulasi Penyusutan – Revalution Model Revaluation Model Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan

Akumulasi Penyusutan – Revalution Model Revaluation Model Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan metode: • proporsional Nilai akumulasi depresiasi dan harga perolehan dinaikkan secara proporsional sehingga nilai bersih aset sama dengan nilai revaluasi. • eliminasi. Nilai akumulasi depresiai ditutup mengurangi nilai aset. Kemudian aset dinaikkan menjadi nilai revaluasi 47

Akumulasi Penyusutan – Revalution Model Revaluation Model Ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat

Akumulasi Penyusutan – Revalution Model Revaluation Model Ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya, sehingga jumlah tercatat aset bruto dan akumulasi penyusutan diperlakukan pada salah satu cara berikut: a. Jumlah tercatat bruto disajikan kembali secara konsisten dengan revaluasi jumlah tercatat tersebut dan akumulasi penyusutannya di sesuaikan untuk menyamakan perbedaan antara jumlah tercatat bruto dengan jumlah tercatat setelah memperhitungkan akumulasi rugi penurunan nilai; Proporsional b. Akumulasi penyusutan dieliminasi terhadap jumlah tercatat bruto aset Eliminasi 48

Revaluation Model Example Metode Proporsional 1/1/2012 31/12/ 2012 Peralatan senilai 100. 000 diperoleh tanggal

Revaluation Model Example Metode Proporsional 1/1/2012 31/12/ 2012 Peralatan senilai 100. 000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 90. 000. Aset tetap 100. 000 Kas Beban Penyusutan 20. 000 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Akumulasi Penyusutan Surplus Revaluasi 12. 500. 000 100. 000 20. 000 2. 500. 000* 10. 000 *(90. 000 - 80. 000) / 80. 000) x 20. 000 = 2. 500. 000 49

Revaluation Model Metode Eliminasi 1/1/2012 31/12/2013 Example Peralatan senilai 100. 000 diperoleh tanggal 1

Revaluation Model Metode Eliminasi 1/1/2012 31/12/2013 Example Peralatan senilai 100. 000 diperoleh tanggal 1 Januari 2012 dengan masa manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar aset adalah 90. 000. Aset tetap Kas Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan 100. 000 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Surplus Revaluasi - OCI Beban penyusutan Akumulasi penyusutan Surplus revaluasi – OCI Saldo Laba 20. 000 10. 000, 000 22. 500. 000 100. 000 20. 000 10. 000 22. 500. 000 50

Revaluation Model Metode Eliminasi 1/1/ 2014 31/12/2014 1 januari 2015 1/1/2015 8. 0000 Example

Revaluation Model Metode Eliminasi 1/1/ 2014 31/12/2014 1 januari 2015 1/1/2015 8. 0000 Example Pada 1 Januari 2014 aset direvaluasi kembali dengan nilai 63. 000. Buat jurnal pada 1 Jan 2014 dan 31 Desember 2014 Akumulasi Penyusutan 22. 500. 000 Aset Tetap 22. 500. 000 Surplus Revaluasi - OCI 4. 500. 000 Aset Tetap 4. 500. 000 Beban penyusutan 21. 000 Akumulasi penyusutan 21. 000 Surplus revaluasi – OCI 1. 000 Saldo Laba 1. 000 Asset dijual dengan harga 50. 000, Tunai Kas 50. 000 Akumulasi Penyusutan 21. 000 Asset Tetap 63. 000 Keuntungan penjualan aset tetap Surplus Revaluasi Saldo Laba 2. 000 51

Pengukuran setelah Pengakuan Awal Revaluation Model • Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka –

Pengukuran setelah Pengakuan Awal Revaluation Model • Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka – seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama harus direvaluasi • Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, kenaikan tersebut langsung dikreditkan ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi. – Dikredit ke saldo laba jika sebelumnya ada penurunan akibat revaluasi terdahulu / impairment. • Jika jumlah tercatat aset menurun akibat revaluasi, penurunan tersebut diakui dalam laporn laba rugi. – Didebit ke surplus revaluasi (ekuitas) – sejumlah saldo kredit surplus revaluasi (jika ada) sebelum debit ke saldo laba. Entire class To Equity directly Negative to P/L 52

Revaluation Model • Surplus revaluasi di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke sado laba pada

Revaluation Model • Surplus revaluasi di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke sado laba pada saat aset tersebut dihentikan penggunaannya. • Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring dengan penggunaan aset oleh entitas. (partially realized) saat penyusutan – Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan revaluasian dan penyusutan dengan biaya perolehan (atau nilai surplus revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis) Dr Surplus Revaluasi - OCI Cr Saldo Laba • Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui Laporan Laba Rugi. • Jika Entitas mengubah kebijakan akutnansi dari model biaya ke model Revaluasi dalam pengukuran asset tetap, maka perubahan tersebut berlaku secara prospektif 53

Revaluation Model Example • Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6. 000 dan akumulasi

Revaluation Model Example • Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6. 000 dan akumulasi penyusutan Rp 3. 300. 000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 3. 900. 000. Dr - Akumulasi Penyusutan Cr – Aset Tetap 3. 300. 000 Dr – Aset Tetap Cr – Surplus Revaluasi 1. 200. 000 54

Revaluation Model Example Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6. 000 dan akumulasi penyusutan

Revaluation Model Example Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6. 000 dan akumulasi penyusutan Rp 3. 300. 000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 3. 900. 000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan penurunan Rp 400. 000. Dr - Akumulasi Penyusutan Cr – Aset Tetap 3. 300. 000 Dr – Aset Tetap 1. 200. 000 Cr – Keuntungan Revaluasi Cr - Surplus Revaluasi - OCI 3. 300. 000 400. 000 800. 000 55

Revaluation Model Example • Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6. 000 dan akumulasi

Revaluation Model Example • Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6. 000 dan akumulasi penyusutan Rp 3. 300. 000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 2. 000. Dr - Akumulasi Penyusutan Cr – Aset Tetap Dr – Rugi Revaluasi Cr – Aset Tetap 3. 300. 000 700. 000. 56

Revaluation Model Example • Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6. 000 dan akumulasi

Revaluation Model Example • Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6. 000 dan akumulasi penyusutan Rp 3. 300. 000 dilakukan revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 2. 000. Sebelumnya pernah direvaluasi dengan surplus Rp 400. 000. Dr - Akumulasi Penyusutan 3. 300. 000 Cr – Aset Tetap 3. 300. 000 Dr – Rugi Revaluasi Dr – Surplus Revaluasi Cr – Aset Tetap 700. 000 300. 000 400. 000 57

Revaluation Model Contoh Revaluation Model • • 1. 1. 2010 Dr Aset tetap PT.

Revaluation Model Contoh Revaluation Model • • 1. 1. 2010 Dr Aset tetap PT. Kenanga membeli Cr Kas mesin dengan harga 50. 000 pada 1 Jan 2010 dan 31. 12. 2010 menggunakan metode Dr Beban Penyusutan revaluasi Cr Akumulasi Penyusutan Mesin tersebut disusutkan dengan metode garis lurus Dr Akumulasi Penyusutan 5 thn. Cr Aset tetap Pada 31 Desember 2010 Cr Surplus Revaluasi direvaluasi sebesar 48. 000 31. 12. 2011 Buat jurnal untuk tahun Dr Beban Penyusutan ($48 K/4) 2010 dan 2011. Cr Akumulasi Penyusutan Dr Surplus Revaluasi Cr Saldo Laba 50, 000 10, 000 2, 000 8, 000 12, 000 58

Penyusutan Cost Model Penyusutan Revaluation Model Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan

Penyusutan Cost Model Penyusutan Revaluation Model Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan (depreciable amount) dari suatu aset selama umur manfaatnya (useful life). 59

Sifat Penyusutan Semua aset tetap kecuali tanah kehilangan kapasitasnya saat digunakan. Kehilangan kapasitas produksi

Sifat Penyusutan Semua aset tetap kecuali tanah kehilangan kapasitasnya saat digunakan. Kehilangan kapasitas produksi ini diakui sebagai Beban Depresiasi alokasi biaya perolehan Depresiasi fisik terjadi dari pengausan atau perusakan saat digunakan atau karena cuaca. Depresasi fungsional terjadi saat aset tetap tidak lagi dapat digunakan pada tingkat yang diharapkan. 60

Sifat Penyusutan Faktor yang Mempengaruhi Beban Depresiasi Biaya Perolehan - Nilai Sisa = Biaya

Sifat Penyusutan Faktor yang Mempengaruhi Beban Depresiasi Biaya Perolehan - Nilai Sisa = Biaya didepresiasi Masa Manfaat 1 2 3 4 5 Beban Depresiasi Periodik 61

Penyusutan • Setiap bagian aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan terhadap total

Penyusutan • Setiap bagian aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan terhadap total biaya perolehan seluruh aset harus disusutkan secara terpisah. Penyusutan – Contoh : rangka dan mesin pesawat • Beban penyusutan untuk setiap periode harus diakui dalam laporan laba rugi kecuali jika beban tersebut dimasukkan dalam jumlah tercatat aset lain. 62

Penyusutan § Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap digunakan – Pada saat

Penyusutan § Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap digunakan – Pada saat aset berada di lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen. § Penyusutan aset dihentikan lebih awal ketika: – Diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual; dan – Aset dihentikan pengakuannya. Penyusutan Implikasinya, penyusutan tidak dihentikan sekalipun aset: – tidak digunakan atau – dihentikan penggunaannya § Tanah dan bangunan diperlakukan sebagai aset terpisah walaupun diperoleh sekaligus. 63

Penyusutan • Nilai residu dan umur manfaat suatu aset harus di-review minimum setiap akhir

Penyusutan • Nilai residu dan umur manfaat suatu aset harus di-review minimum setiap akhir tahun buku – Jika hasil review berbeda dengan estimasi sebelumnya maka perbedaan tersebut harus diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi. 64

Penyusutan • Paragraf 60 PSAK 16 menyatakan bahwa metode penyusutan harus mencerminkan pola pemakaian

Penyusutan • Paragraf 60 PSAK 16 menyatakan bahwa metode penyusutan harus mencerminkan pola pemakaian manfaat ekonomik masa depan aset • Paragraf 62 PSAK 16 menyatakan mengenai berbagai metode penyusutan yang dapat digunakan untuk mengalokasikan jumlah tersusutkan dari aset secara sitematis selama umur manfaatnya, diantaranya: – Garis lurus; – Metode saldo menurun; dan – Metode unit produksi. • Metode penyusutan yang didasarkan pada pendapatan yang dihasilkan oleh aktivitas yang meliputi penggunaan suatu aset adalah tidak tepat 65

Penyusutan Umur Manfaat Seluruh faktor berikut diperhitungkan dalam menentukan umur manfaat suatu asset: a)

Penyusutan Umur Manfaat Seluruh faktor berikut diperhitungkan dalam menentukan umur manfaat suatu asset: a) Perkiraan daya pakai; b) Perkiraan tingkat keausan fisik; c) Keusangan teknis atau keusangan komersial. Dimana pengurangan yang diperkirakan terjadi di masa yang akan datang atas harga jual suatu produk yang diproduksi menggunakan suatu aset merupakan suatu indikasinya. (2015) d) Pembatasan hukum atau yang serupa. 66

Penyusutan • Metode penyusutan yang digunakan: Metode Penyusutan – Harus mencerminkan ekspektasi pola konsumsi

Penyusutan • Metode penyusutan yang digunakan: Metode Penyusutan – Harus mencerminkan ekspektasi pola konsumsi manfaat ekonomis masa depan atas aset oleh entitas. – Harus di-review minimum setiap akhir tahun buku, dan – Perubahan metode diperlakukan sebagai perubahan estimasi. 67

Penyusutan Metode Penyusutan Garis Lurus Saldo Menurun Jumlah Unit Menghasilkan pembebanan yang tetap sepanjang

Penyusutan Metode Penyusutan Garis Lurus Saldo Menurun Jumlah Unit Menghasilkan pembebanan yang tetap sepanjang umur manfaat selagi nilai residu tidak berubah Menghasilkan pembebanan yang menurun sepanjang umur manfaat Menghasilkan pembebanan berdasarkan penggunaan 68

Penyusutan Sebagian besar perusahaan di USA menggunakan metode garis lurus / straight line Lainnya

Penyusutan Sebagian besar perusahaan di USA menggunakan metode garis lurus / straight line Lainnya Unit Produksi Saldo Menurun Garis Lurus Sumber: Accounting Trends & Techniques, edisi 56, American Institute of Certified Public Accountants, New York, 2002. 69

Penurunan Nilai – PSAK 48 • PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset, yang membahas:

Penurunan Nilai – PSAK 48 • PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset, yang membahas: 1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat aset, 2. Bagaimana menentukan recoverable amount suatu aset, dan 3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai. • Penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat aset lebih tinggi dibandingkan nilai terpulihkan (recoverable amount) • Recoverable amount adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya penjualan dengan nilai kini penggunaan aset. • Penurunan nilai diakui di laporan laba rugi • Revew penurunan nilai dilakukan setiap pelaporan. Pertama dilakukan review apakah terjadi indikasi penurunan nilai, jika tidak ada maka aset tidak perlu dihitung nilai dapat diperoleh kembali. Jika terdapat indikasi penurunan nilai entitas baru melakukan perhitungan nilai dapat diperoleh kembali. • Penurunan dapat dibalikkan sebesar yang telah terjadi 70

Pengakuan Rugi Penurunan Nilai nilai terpulihkan aset < dari nilai tercatatnya – – nilai

Pengakuan Rugi Penurunan Nilai nilai terpulihkan aset < dari nilai tercatatnya – – nilai tecatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkan. Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai PSAK 48 Par 59 -60 -61 Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laporan laba rugi, • Kecuali aset disajikan pada jumlah direvaluasi sesuai dengan standar lain (Contoh PSAK 16: Aset Tetap) 71

Pengakuan Rugi Penurunan Nilai • Setiap rugi penurunan nilai aset tetap revalusian (PSAK 16)

Pengakuan Rugi Penurunan Nilai • Setiap rugi penurunan nilai aset tetap revalusian (PSAK 16) diperlakukan sebagai penurunan revaluasi. diakui dalam pendapatan komprehensif lain, sepanjang kerugian penurunan nilai tidak melebihi jumlah surplus revaluasi untuk aset yang sama rugi penurunan nilai atas aset revaluasian mengurangi surplus revaluasi untuk aset tersebut 72

Ilustrasi Penurunan Nilai 1 Contoh: Misalkan PT Anggrek melakukan uji penurunan nilai terhadap peralatan

Ilustrasi Penurunan Nilai 1 Contoh: Misalkan PT Anggrek melakukan uji penurunan nilai terhadap peralatan yang dimilikinya. Nilai tercatat dari peralatan sebesar Rp 400 juta, nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual Rp 360 juta dan nilai pakainya. Rp 410 juta. Rp 400 juta Rp 410 juta Tidak ada penurunan nilai Rp 360 juta Rp 410 juta 73

Ilustrasi Penurunan Nilai 2 Contoh: Misalkan infromasi PT Mawar yang tersedia sama kecuali nilai

Ilustrasi Penurunan Nilai 2 Contoh: Misalkan infromasi PT Mawar yang tersedia sama kecuali nilai pakai dari peralatan sebesar Rp 350 juta. Rp 40 juta Rugi Penurunan Nilai Rp 400 juta Rp 360 juta Dr. Kerugian Penurunan Nilai Rp 40 juta Cr. Akulumasi Depresiasi Peralatan Rp 40 juta Illustration 11 -15 Rp 350 juta 74

Penghentian Pengakuan • Jumlah tercatat aset pengakuannya pada saat: tetap dihentikan a) dilepaskan; atau

Penghentian Pengakuan • Jumlah tercatat aset pengakuannya pada saat: tetap dihentikan a) dilepaskan; atau b) Tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. • Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap harus dimasukkan dalam laporan laba rugi pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya (kecuali transaksi jualsewa balik). • Laba tidak boleh diklasifikasikan sebagai pendapatan. 75

Penghentian Pengakuan • Penghentin pengakuan pada saat penggantian sebagian aset tetap – Entitas mengakui

Penghentian Pengakuan • Penghentin pengakuan pada saat penggantian sebagian aset tetap – Entitas mengakui biaya perolehan dari penggantian dalam jumlah tercatat aset, – Kemudian menghentikan pengakuan jumlah tercatat bagian yang digantikan tanpa memperhatikan bagian yang digantikan telah disusutkan secara terpisah. Jika tidak praktis, biaya perolehan penggantian = biaya perolehan yang digantikan. • Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan suatu aset tetap harus ditentukan sebesar perbedaan antara : – Jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dan – Jumlah tercatat dari aset. 76

Penghentian Pengakuan Penghentian pengakuan aset dapat dilakukan dengan beberapa cara : 1. dibuang, 2.

Penghentian Pengakuan Penghentian pengakuan aset dapat dilakukan dengan beberapa cara : 1. dibuang, 2. dijual, atau 3. ditukar tambah dengan aset serupa. Jurnal yang diperlukan tergantung pelepasan dan kondisi, namun secara umum terdiri dari: • Akun aset dikredit untuk mengeluarkan aset dari pembukuan • Akun Akumulasi Penyusutan terkait harus didebit untuk mengeluarkan saldonya dari buku besar. • Tambahkan aset yang diterima dari proses penghentian jika ada • Selisih akan diperhitungkan dalam keuntungan atau kerugian 77

Ilustrasi Penjualan Aset PT. Kelud memilik mesin yang dibeli 1 Juli 2 X 07

Ilustrasi Penjualan Aset PT. Kelud memilik mesin yang dibeli 1 Juli 2 X 07 dengan harga 20. 000. Depresiasi sebesar 2. 400. 000 per tahun, jurnal depresiasi dilakukan setiap akhir tahun. Pada 1 September 2 X 11 mesin dijual dengan harga 10. 000. Buatlah jurnal untuk mencatat penjualan tersebut. Mencatat depresiasi 3 bulan Beban depresiasi 1. 600. 000 Akumulasi depresiasi 1. 600. 000 Jurnal penjualan Akumulasi depresiasi 10. 000 Kas 10. 500. 000 Mesin 20. 000 Akumulasi depresiasi 5. 000 Nilai akumulasi depresiasi 1 September 2 X 11 4. 167 tahun x 2. 400. 000 = 10. 000 78

PSAK 58 - Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi dihentikan • Aset

PSAK 58 - Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi dihentikan • Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi dihentikan • Kriteria : • aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan yang dapat dijual dengan segera • penjualan tersebut dapat dikatakan sangat mungkin terjadi, manajemen pada hirarki yang memadai harus mempunyai komitmen terhadap rencana penjualan aset. – Diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual, dan penyusutan atas aset tersebut dihentikan – Aset Yang Dimiliki Untuk Dijual disajikan sebagai aset lancar dan terpisah dari pos lainnya. 79

Pengungkapan § Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah tercatat bruto § Metode penyusutan

Pengungkapan § Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah tercatat bruto § Metode penyusutan yang digunakan § Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan § Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan awal dan akhir periode. § Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode § Keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik karena penjaminan utang § Jumlah pengeluaran yang diakui dalam pembangunan § Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan § Jumlah kompensasi pihak ketiga untuk aset yang mengalami penurunan nilai, hilang / dihentikan. § Pemilihan metode akuntansi § Perubahan estimasi 80

Pengungkapan Revaluasi • Tanggal efektif revaluasian • Apakah melibatkan penilai independen, bila ada •

Pengungkapan Revaluasi • Tanggal efektif revaluasian • Apakah melibatkan penilai independen, bila ada • Untuk setiap kelas aset yang direvaluasi: jumlah tercatat aset seandainya aset dicatat dengan menggunakan model biaya • Surplus revaluasi yang mengindikasikan perubahan selama periode dan setiap pembatasan distribusi kepada pemegang saham 81

Akuntan TERIMA KASIH Profesi untuk Mengabdi padamu Negeri Dwi Martani 081318227080 martani@ui. ac. id

Akuntan TERIMA KASIH Profesi untuk Mengabdi padamu Negeri Dwi Martani 081318227080 martani@ui. ac. id atau dwimartani@yahoo. com http: //staff. blog. ui. ac. id/martani/ 82