PEMBERIAN OBAT SECARA PARENTERAL YAYAH KARYANAH B Sc
PEMBERIAN OBAT SECARA PARENTERAL YAYAH KARYANAH B. Sc, . S. Sos, . MM PRODI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN • Mahasisswa mampu melakukan pemberian obat parenteral dengan sistem 6 benar
PEMBERIAN OBAT SECARA PARENTERAL Pengertian Pemberian obat melalui jaringan atau pembuluh darah dengan menggunakan spuit. Tujuan 1. Mendapatkan reaksi yang lebih cepat dibandingkan dengna cara yang lin. 2. Memperoleh reaksi setempat (tes alergi). 3. Membantu menegakkan diagnosis (penyuntikan zat kontras). 4. Memberikan zat imunologi.
MENYIAPKAN OBAT DARI AMPUL Persiapan alat 1· Catatan pemberian obat atau kartu obat 2. Ampul obat sesuai resep 3. Sepuit dan jarum yang sesuai 4. Jarum steril ekstra (jika prlu) 5. Kapas alcohol 6. Kasa steril 7. Baki obat 8. Gergaji ampul (jika perlu) 9. Label obat 10. Bak spuit • · Bengkok
Prosedut pelaksanaan 1. Cuci tangan. 2. Siapakan alat-alat 3. Periksa label obat dengan catatan pembeian obat sesui dengna prinsip “lima benar” 4. Lakukna penghitungan dosis sesui debutuhan. 5. Pegang ampul dan turunkan cairan di atas leher ampul dengan cara menjentikkan jari tangan pada leher ampul beberapa kalli atau dengan cara memutar ampul dengan searah jarum jam. Dengan cara ini seluruh obat pada ampul akan turun pada bagian bawah dari ampul. • 6. Letakkan kasa steril di antara ibu jari tangan anda dengan ampul kemudian patahkan leher ampul kea rah
6. Letakkan kasa steril di antara ibu jari tangan anda dengan ampul kemudian patahkan leher ampul kea rah menjauhi anda dan orang di sekitar. Kasa steril akan melindungi diri anda dari pecahan kaca ampul dan menjaga bagian dalam ampul tetap steril. 7. Atau usapkan kapas alcohol di sekitar leher ampul kemudian patahkan leher ampul kea rah menjauhi anda dan orang di sekitar anda. Jika ampul sulit dipatahkan dengan cara biasa, gunakan gergaji ampul. 8. Buang leher ampul pada rempat khusus. 9. Buka penutup jarum spuit kemudian masukkan jarum ke dalam ampul tepat di bagian tengah ampul. • Mencegah jarum menentuh bagian tepi dari botol ampul, mengurangi risiko jarum terkontaminai. • 10. Aspirasi sejumlah cairan dari ampul sesui dengna dosis yang dibutuhkan. • 11. keluarkan jarum dari ampul, tutup kembali jarum spuit dengan teknik
10. Aspirasi sejumlah cairan dari ampul sesuai dengan dosis yang dibutuhkan. 11. keluarkan jarum dari ampul, tutup kembali jarum spuit dengan teknik yang bener 12. Jika terdapat gelembung udara pada spuit: a· Pegang spuit secara vertikal dengan jarum menghadap ke atas. b· Tarik plunger ke bawah dan jentikkan spuit dengan jari. c· Dorong punger perlahan ke atas untuk mengeluarkan udara tetapi jaga agar tidak mengeluarkan larutan
13. Periksa kembali jumlah larutan yang ada pada spuit, bandingkan dengan volume yang dibutuhkan. 14. Bandingkan lebel obat dengan catatan pemberian obat. 15. Jika perlu, ganti jarum spuit yang baru jika obat dapat mengiritasi kulit. 16. Beri label spuit dengan label obat yang sesuai. 17. Tempatkan spuit (dalam bak spuit), kapas alcohol, dan kartu obat di atas baki. 18. Buang atau simpan kembali peralatan yang tidak diperlukan 19. Cuci tangan.
MENYIAPKAN OBAT DARI VIAL Persiapan alat 1. Catatan pemberian obat atau kartu obat 2. Vial obat sesui rese 3. Spuit dan jarum yang sesui 4. Jarum steril ekstra 5. Kapas alcohol 6. Baki obat 7. Labe obat 8. Bak spuit 9. Aquades (jika perlu) 10. Bengkok
Prosedur pelaksanaan 1. Cuci tangan 2. Siapkan perlatan 3. Periksa label vial dengan catatan obat atau kartu obat sesui prinsip “lima benar” 4. Hitung dosis yang diperlukan. Rotasikan cairan yang ada dalam vial dengan menggunakan tangan agar tercampur sempurna. Tidak boleh mengocok larutan dalam vial karena dapat menyebabkan larutan menjadi berbuih
5. Buka segel pada bagian tutup obat tanpa menyentuh bagian karetnya. 6. Usap bagian karet tersebtu dengan kapas alcohol. 7. Buka tutup jarum. 8. Masukkan udara kedalam spuit sesuai dengan jumlah obat yang dibutuhkan. 9. Dengan hati-hati, masukkan jarum secara tegak lurus tepat di tengahh-tengah karet dari vial. 10. Injeksikan udara kedalam vial, jaga agar ujung jarum spuit berada di atas permukaan cairan obat. Udara yang dimasukan ke dalam vial akan mempermudah penarikan cairan keluar karena tekanan negative tidak akan terjadi di dalam vial. • Ujung jarum dijaga di atas pemukaan obat untuk mengindari
11. Aspirasi sejumlah obat yang diperlukan sesui dosis dengan menggunakan salah satu metode di basah ini. a. Pegang vial menghadap ke atas, gerakkan ujung jarum ke bawah hingga berada pada bagian bawah cairan obat. Kemudian tarik plunger hingga spuit terisi cairan obat sesui dengan cosis yang dibutuhkan. Hindari pengisapan tetes terakhir dari vial. Dengan meletakkan vial tegak menghadap ke atas pada saat mengaspirasi obat dan menyisakan sedikit cairan obat, partikel-partikel kecil atau benda asing tidak akan iktu masuk kedalam spuit. b. Pegang vial menghadap ke bawah (terbalik), pastikan ujung jarum berada dibawah cairan obat dan secara bertahap aspirasi cairan obat sesui dengan dosis yang dibutuhkan • Mempertahankan ujung jarum berada di bawah cairan obat
b. Pegang vial menghadap ke bawah (terbalik), pastikan ujung jarum berada dibawah cairan obat dan secara bertahap aspirasi cairan obat sesui dengan dosis yang dibutuhkan Mempertahankan ujung jarum berada di bawah cairan obat dan mencegah udara masuk ke dalam spuit. 12. Pegang spuit dan vial setinggi mata. Memastikan jumlah obat sesui dengan kebutuhan. jika terdapat udara pada bagian atas spuit, keluarkan udara yang ada dalam spuit tersebut kedalam vial. 13. Pada saat volume obat dalam spuit sudah tepat, maka cabut jarum dari vial dan tutup jarum dengan penutup jarum. 14. Jikamasih terdapat gelembung udara pada spuit:
14. Jikamasih terdapat gelembung udara pada spuit: a. Pegang spuit secara vertikal dengan jarum menghadap ke atas. b. Tarik plunger kebawah dan jentikkan spuit dengan jari. c. Dorong plunger perlahan ke atas untuk mengeluarkan udara, tetapi jaga agar tidak mengeluarkan larutan. 15. Periksa kembali jumlah larutan yang ada pada spuit, bandingkan dengan volume yang dibutuhkan. 16. Bandingkan label obat dengan catatan pemberian obat
17. Ganti jarum spuit yang baru. 18. Beri label spuit dengan label obat yang sesuai. 19. Tempat spuit (dalam bak spuit), kapas alcohol, dan kartu obat di atas baki. 20. Buang atau simpan kembali peraltatan yang tidak diperlukna. 21. Cudi tangan.
MACAM-MACAM PEMBERIAN OBAT SECARA PERENTERAL 1. Injeksi intradermal Pengertian Injeksi intradermal adalah pemberian obat dengan cara memasukan obat ke dalam jaringan dermis di bawah epidermis kulit dengan menggunakan spuit. Tujuan Masukan sejumlah toksin atau obat yang disimpan di bawah kulit untuk diabsorbsi. Metode untuk tes diagnose terhadap alergi atau adanya penyakit-penyakit tertentu. Tempat injeksi • · Lengan bawah bagian dalam. • · Dada bagian atas
Tempat injeksi Lengan bawah bagian dalam. Dada bagian atas Punggung di bawah scapula
Persiapan alat • Buku catatan pemberi obat atau kartu obat • Kapas alcohol • sarung tangan sekali pakai bersih • Obat yang sesuai spuit 1 ml dengan ukuran 25, 26, atau 27, panjang jarum 1/4 -5/8 inci • Pulpen/spidol • Bak spuit • Baki obat & Bengkok
Prosedur pelaksanaan 1. Cuci tangan 2. Siapkan obat sesui dengan prinsip “lima benar” 3 Identifikasi klien 4. Beritahu klien dan jelaskan prosedur yag akan diberikan 5. Atur klien pada posisi yang benar 6. Pilih areal penusukan yang bebas dari tanda kekakuan, peradangan, atau rasa gatal. • Menghindari gangguan absorbs obat atau cedera dan nyeri yang berlebihan.
7. Pake sarung tangan. 8. Bersihkan areal penusukan dengan menggunakan kapas alcohol, dengan gerakan sirkular dari arah dalam ke luar dengan diameter sekitar 5 cm. tunggu sampai kering. Metode ini dilakukan untuk membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikro organisme. 9. Pegang kapas alcohol dengan jari-jari tengah pada tangan nondominal. 10. Muka tutup jarum. 11. Tempatkan ibu jari tangan nondominan sekitar 2, 5 cm dibawah areal penusukan kemudian tarik kulit.
12. Dengan ujung jarum mengahadap ke atas dan menggunakan tangan dominan, masukan jarum tepat dibawah kulit dengan sudut 15 o. 13. Masukkan obat perlahan-perlahan, perhatikan adanya jendalan (jendalan harus terbentuk). 14. Cabut jarum dengan sudut yang sama ketika jarum dimasukkan. 15. Usap pelan-pelan area penyuntikan dengan kapas alcohol[jangan melakukan masase pada area penusukan]
16. Buat lingkaran dengan diameter 2, 5 cm di sekiter jendalan dengan menggunakan polpen. intruksikan klien untuk tidak menggosok area tersebut 17. Observasi kulit untuk nmengetahwi adanya kemerahan atau bengkak. untuk tes alergi, observasi adanya reaksi sistemik[misalnya, sulit bernapas , berkringat dingin, pingsan, mual dan muntah]. 18. Kembalikan posisi klien. 19. buang peralatan yang sudah tidak diperlukan 20. buka sarung tangan 21. cuci tangan. 22. Dokumentasikan tindakkan yang telah dilakukan. 23. Kaji kembaliklien dan tempat injeksi setelah 5 menit, 15 menit, dan selanjutnya secara periodik.
Injeksi Subkutaneus Pengertian • Injeksi subkutaneus adalah pemberian obat dengan cara memasukan Obat kedalem jaringan subkutan di bawah kulit dengan menggunakan Sepuit. Tujuan Memasukkan sejumlah toksin atau obat pada jaringan subkutan di bawah kulit utuk diabsorbsi
Tempat injeksi • Lengan atas bagian luar • Paha anterior • Daerah abdomen • Are scapula pada punggung atas • Daerah ventrogluteal dan dorsogluteal bagian atas • Ket: a. Areal tubuh yang bias digunakan untuk injeksi b. Melakukan ijeksi subkutan pada lengan atas c. Memasukan jarum kedalam jaringan dengan sudut 45 o atau 90 o
Persiapan alat • • • Buku catatan pemberian obat atau kartu obat Kapsul alcohol Sarung tangan sekali pakai(bersih ) Obat yang sesuai Spuit 2 ml dengan ukuran 25, panjang jarum 5/8 -1/2 inci Bak spuit Baki obat Plester Kasa steril (jika perlu) Bengkok
Prosedur pelaksanaan 1. Cuci tangan 2. Siapkan obat sesui dengan prinsip “lima benar”. 3. Identifikasi klien. 4. Beri tahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan. 5. Atur klien pada posisi yang nyaman. 6. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan, peradangan, atau rasa gatal sesuai (areal penusukan yang utama adalah area pada lengan bagian atas dan paha anterior). 7. Pakai sarung tangan.
8. Bersihkan areal penusukan dengan penggunakan kapas alcohol, dengan gerakan sirkular dari arah dalam keluar dengan diameter sekitar 5 cm. tunggu sampai kering. Menghindari gangguan absobrsi obat atau cedera dan nyeri yang berlebihan. 9. Pegang kapas alcohol dengan jari-jari tengah pada tangan nondominan. 10. Buka tutup jarum.
11. Tarik kulit dan jaringan lemak dengan ibu jari dan jari tangan nondominan. 12. Dengan unjung jarum mnghadap ke atas dan menggunakan tangan dominan, masukkan jarum dengan sudut 45 o atau dengan sudut 90 o (untuk orang gemuk) Orang yang gemuk mempunyai jaringan subkutan yang lebih tebal. 13. Lapaskan tarikan tangan nondominan. 14. Tarik plunger dan observasi adanya darah pada spuit. 15. Jika tidak ada darah,
16. Jika ada darah: · Tarik kembali jarum dari kulit. · Tekan tempat penusukan selama 2 menit. · Observasi adnya hematoma atau memar. · Jika perlu, berikan plester. · Siapkan obat yang baru, mulai dengan langkah no. 1, pilih area penusukan yang baru. 17. Cabut jarum dengan sudut yang sama ketika jarum dimasukkan, sambil melakuan penekanan dengna menggunakan kapas alcohol pada are penusukan.
18. Jika terdapat pendarahan, tekan area tersebut dengan menggunakan kasa steril sampai perdarahnnya berhenti. Injeksi subkutan biasanya jarang menyebakan terjainya perdarahan
19. Kembalikan posisi klien. 20. Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan ketempatnya masing-masing 21. Buka sarung tangan. 22. Cuci tangan. 23. Dokumentasikan tindakan
Injeksi intramuscular Pengertian • Injeksi intramuscular adalah pemberian oobat dengan cara memasukan obat ke dalam jaringan otot dengan menggunakan spuit. Tujuan • Memasukkan sejumlah obat pada jaringan otot untuk diabsorbsi
Tempat injeksi 1. Area ventrogluteal 2. Area dorsogluteal 3. Area vastustus lateralis 4. Area deltralis 5. Area deltoid 6. Area rektus femoris
7. Area rektus femoris Ket : a. Sudut padang lateral dari pantat yag menunjukkan tiga fluteus yang dapat digunakan untuk injeksi intramuscular. b. Area ventrofluteal untuk injeksi intramuscular. c. Area vastus lateralis dari paha femoris dari paha kanan atas untuk injeksi intramuscular d. Area otot rektus femoris dari paha kanan atas untuk injeksi intramuscular e. Area dorsogluteal untuk injeksi intramuscular.
Persiapan alat • Buku catatan pemberian obat atau kartu obat • Kapas alcohol • Sarung tangan sekali pakai (bersih) • Obat yang sesui • Spuit 2 -5 ml dengan ukuran 21 -25, panjang jarum 1 -2 inci (atau bergantung pada kebutuhan dan ketebalan obat, jenis obat, dan usia klien) • Bak spuit • Baki obat • Plester · Bengkok
Prosedur pelaksanaan 1. Cuci tangan 2. Siapkan obat sesui dengan prinsip “lima benar” 3. Identifikasi klien 4. Beritahu klien dan jelaskan prosedur yang akan dilakukan 5. Atur klien pada posisi yang nyaman dan sesui dengan ke butuhan 6. Pilih atea penusukan yang bebas dari tanda lesi, kekakuan, peradangan, atau rasa gatal sesui dengan Gambar 12. Menghindari gangguan obsorbsi obat atau cedera dan nyeri yang berlebihan. • 7. Pakai saraung tangan.
7. Pakai saraung tangan. 8. Bersihkan area penusukan dengna menggunakn kapas alcohol, dengan gerakan sikular dari arah dalam keluar dengan diameter sekitar 5 cm. tunggu samapai kering. Merode ini dilakuakn untuk membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme. 9. Pegang kapas alkoho dengan jari-jari tangan pada tangan nondominan. 10. Buka tutup jarum. 11. Tarik kulit kebawah kurang lebih 2, 5 cm dibawah area penusuka dengna tangan nondominan. Membuat kulit menjadi lebih kencang dan memudahkan penusukan.
12. Dengan cepat masukkan jarum dengan sudut 90 o dengan tangan dominan, masukkan sampai pada jaringan oto. Gunakan metode Z-track. Gerakan yang cepat dapat membantu mengurangi rasa nyeri pada saat jarum dimasukkan. 13. Lakukan aspirasi dengan tangan nondominan menahan barel dari spuit dan tangan dominan menarik plunger. 14. Observasi adanya darah pada spuit. 15. Jika tidak ada darah, masukkan obat perlahan-lahan
16. Jika terdapat darah: • Tarik kembali jarum dari kulit. • Tekan tempat penusukan selama 2 menit. • Observasi adanya hematoma atau memar. • Jika perlu berikan plester. • Siapakan obat yagn baru, mulai dengan langkah no. 1, pilih area penusukan yang baru.
17. Cabut jarum perlahan-lahan dengan sudut yang sama ketika menggunakn kapas alcohol ada area penusukan. 18. Jaringan mamasae area injeksi. Masase area ubhejsu dapat menyebabkan terjadinya iritasi pada jaringan. 19. Jika terdapat pendarahan, tekan area tersebut dengan menggunakan kasa steril sampai pendarahan berhenti. 20. Kembalikan posisi klien 21. Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan sesui dengna tempatnya masing-masing. 22. Buka sarung tangan.
23. Cuci tangan. 24. Dokumentasi tindakan.
Injeksi Intravena Pengertian • Injesi intravena adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke dalam pembuluh darah vena dengan menggunakan spuit. Tujuan • Memperoleh reaksi obat yang lebih cepat dibandingkan dengan injesi parenteral aygn lain. • Menghindari kerusakan jaringan. • Memasukkan obat dalam vomume yang lebih besar.
Tempat injeksi • Pada lengan (vena basilica dan vena sefalika). • Pada tungkai (vena sarena) • Pada leher (vena jungularis) • Pada kepala (vena frontalis atau vena temporalis) Persiapan alat 1. Buku catatan pemberian obat atau kartu obat 2. Kapas alcohol 3. Sarung tangna sekali pakai (bersih) 4. Obat yang sesui
5. Spuit 2 -5 ml dengan ukuran 21 -25, panjang jarum 1 -2 inci 6. Bak obat 7. Plester 8. Perlak pengalas 9. Pembendung vena (torniket) 10. Kasa steril 11. Betadin 12. Bengkok
Prosedur pelaksanaan 1. Cuci tangan 2. Siapkan obat sesui dengan prinsip “lima benar” 3. Identifikasi klien. 4. Beri tahu klien dan jelaskan prosedut yang akan dilakukan 5. Atur klien pada posisi yang nyaman dan sesui dengan kebutuhan.
6. Pasang perlak pengalas. 7. Bebaskan lengan kllien dari baju atau kemeja. 8. Letakkan pembendung 15 cm di atas area penusukan 9. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda lesi, kekakuan, peradangan, atau rasa gatal sesui denan bambar 12, 13 Menghindari gangguan absorbs obat atau cedera dan nyeri yang berlebihan. 10. Pakai sarung tangan. 11. Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alcohol, dengan gerakan sirkular dari arah dalam ke luar dengan diameter sekitar 5 cm. tunggu sampai kering. Metode ini dilakuan untuk membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme
- Slides: 52