MANAJEMEN KEUANGAN I Oleh Drs H Miftahuddin Murad

  • Slides: 134
Download presentation
MANAJEMEN KEUANGAN I Oleh: Drs. H. Miftahuddin Murad, MBA 1

MANAJEMEN KEUANGAN I Oleh: Drs. H. Miftahuddin Murad, MBA 1

A. Ruang Lingkup Manajemen Keuangan 1. Pendahuluan Manajemen keuangan adalah kegiatan mengatur struktur permodalan,

A. Ruang Lingkup Manajemen Keuangan 1. Pendahuluan Manajemen keuangan adalah kegiatan mengatur struktur permodalan, mengalokasikan, dan mengendalikan keuangan perusahaan sedemikian rupa sehingga dapat dicapai laba optimal. Mengatur struktur permodalan berarti menetapkan volume dana yang akan digunakan perusahaan dan mengusahakan sumbernya. Dewasa ini manajer keuangan memegang penting dalam dunia usaha, seiring dengan perkembangannya, tugas manajer keuangan tidak hanya mencatat, membuat laporan, mengendalikan posisi kas, membayar tagihan-tagihan dan mencari dana akan tetapi manajer keuangan harus mampu menginvestasikan dana, mengatur kombinasi sumber dana yang optimal serta pendistribusian keuntungan (pembagian deviden) dalam rangka peningkatan nilai perusahaan. 2

2. Pengertian Manajemen Keuangan a. Menurut James C. Van Horne adalah segala aktivitas yang

2. Pengertian Manajemen Keuangan a. Menurut James C. Van Horne adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan (pengunaan dana) dan pengolahan aktiva dengan beberapa tujuan yang menyeluruh. 1) Perolehan Sumber dana ada 2 yaitu : - sumber dari dalam - sumber dari luar a) Dari dalam yaitu : - Sebelum operasional menerbitkan atau menjual saham sebagai setoran modal perusahaan. - Setelah operasional ~ laba ditahan (deviden) atau laba tidak dibagi ~ penyusutan (depreciation) 3

b) Dari luar - pemegang saham (modal sendiri) - lembaga keuangan ( utang jangka

b) Dari luar - pemegang saham (modal sendiri) - lembaga keuangan ( utang jangka pendek dan utang jangka panjang) - investor / pemasok (supplies) - pinjaman obligasi dan hipotik 2) Pendanaan (penggunaan dana) Dana yang disediakan perusahaan. 3) Pengelola Mengatur atau memanage( Kasmir ; 2010 : 5 – 7 ) 4

b. Dengan kata lain manajemen keuangan merupakan manajemen (pengelolaan) mengenai bagaimana memperoleh aset, mendanai

b. Dengan kata lain manajemen keuangan merupakan manajemen (pengelolaan) mengenai bagaimana memperoleh aset, mendanai aset dan mengelola aset untuk mencapai tujuan perusahaan, Dari definisi di atas ada 3 (tiga) fungsi utama dalam manajemen keuangan yaitu : 1) Keputusan Investasi (Investment Decision) Penanaman modal 2) Keputusan Pendanaan (Financing Decision), 3) Keputusan Pengelolaan ASET (Aset Management Decision). (Agus Harjito dan Martono ; 2013 : 4– 6) 5

2. Fungsi Keuangan Menurut Van Horne (2005) fungsi keuangan meliputi tiga hal, yaitu keputusan

2. Fungsi Keuangan Menurut Van Horne (2005) fungsi keuangan meliputi tiga hal, yaitu keputusan investasi keputusan keuangan dan kebijakan keputusan deviden. Disisi lain kebijakan deviden, merupakan hal penting yang harus di pertimbangkan oleh manajer keuangan. Penjelasan mengenai fungsi keuangan, antara lain: a. Keputusan investasi atau disebut juga the capital budgeting decision, berkaitan dengan investasi jangka panjang yang harus dilakukan, baik dalam bentuk tangible asset maupun intangible asset. Ini merupakan keputusan yang paling penting untuk pengelolaan perusahaan. 6

b. Keputusan keuangan/pendanaan. Setelah perusahaan memutuskan untuk melakukan investasi, hal berikutnya yang harus dipertimbangkan

b. Keputusan keuangan/pendanaan. Setelah perusahaan memutuskan untuk melakukan investasi, hal berikutnya yang harus dipertimbangkan mengenai sumber dana yang akan digunakan untuk investasi tersebut. Umumnya terdapat dua sumber dana, yaitu menerbitkan saham atau melakukan hutang. c. Keputusan modal kerja bersih (net working capital). Keputusan ini berkaitan dengan bagaimana perusahaan mengelolah dana untuk keperluan sehari atau dikatakan berapa besar arus kas jangka pendek yang dibutuhkan. Van Horne (2005) menyatakan keputusan ketiga, yaitu kebijakan deviden. 7

3. Tujuan Manajemen Keuangan Mencapai atau memperoleh laba maksimal ( memaksimalkan ) kemakmuran bagi

3. Tujuan Manajemen Keuangan Mencapai atau memperoleh laba maksimal ( memaksimalkan ) kemakmuran bagi pemilik saham atau pemegang saham. Juga meberikan manfaat bagi masyarakat luas (A. Harjito dan Martono ; 2013 : 3 dan 14). 4. Pengertian lain fungsi manajemen keuangan a. Usaha untuk memperoleh dana (raising of funds). b. Usaha untuk menggunakan dana (allocation / use of funds) 8

5. Perbedaan Keuangan dan Akuntansi Meskipun nampak bahwa baik keuangan dan akuntansi memfokuskan perhatian

5. Perbedaan Keuangan dan Akuntansi Meskipun nampak bahwa baik keuangan dan akuntansi memfokuskan perhatian pada aktiva dan pasiva perusahaan, keduanya berbeda dalam hal periode waktu. Akuntansi, dengan penekanan pada aspek tinjauan (review), pada umunya memiliki wawasan historis (apa yang telah terjadi). Salah satu tujuan utamanya adalah mempertanggung jawabkan apa yang telah terjadi di masa lalu. Misalnya, akuntan membuat neraca untuk menentukan posisi keuangan perusahaan saat ini atau melakukan audit terhadap laporan keuangan untuk menguji akurasninya. Sebaiknya keuangan dengan penekanan pada pembuatan keputusan lebih memfokus pandangan pada masa depan (future). (L. S Atmaja ; 2008 : 1) 9

6. PASAR KEUANGAN (FINANCIAL MARKET) a. Pasar keuangan terdiri dari : � Lembaga dan

6. PASAR KEUANGAN (FINANCIAL MARKET) a. Pasar keuangan terdiri dari : � Lembaga dan mekanisme yang terciptanya aliran dana (cash flow) dari pihak yang memiliki dana berlebih (surplus) kepada pihak yang memerlukan dana/kekurangan (defisit) dimana proses pemindahan dana secara cepat dan paling efesien (D. Syahrial; 2007: 14). � Secara skematis, kegiatan manajer keuangan digambarkan sebagai berikut. 10

Gambar 1. Kegiatan-kegiatan utama manajer keuangan 2 Aktiva Perusahaan Keuangan 1 4 b Manajer

Gambar 1. Kegiatan-kegiatan utama manajer keuangan 2 Aktiva Perusahaan Keuangan 1 4 b Manajer keuangan 3 4 a Pasar

Dari gambar 1 di atas, terlihat manajer keuangan sebagai sumber pendanaan bagi perusahaan, ada

Dari gambar 1 di atas, terlihat manajer keuangan sebagai sumber pendanaan bagi perusahaan, ada yang bersifat formal dan informal. Pasar keuangan yang bersifat formal seperti bank, pasar modal, lembaga keuangan, bank perkreditan rakyat, maupun pegadaian. Sedangkan pasar keuangan yang bersifat informal misalnya rentenir, pengijon, baitul mal wattamwil, atau lembaga keuangan yang tidak mempunyai badan hukum. Pasar keuangan ada yang menyediakan sumber dana jangka pendek (pasar uang) dan sumber dana jangka panjang (pasar modal). 12

Dari gambar tersebut bisa dijelaskan sebagai berikut : (1) Manajer keuangan mencari sumber dana

Dari gambar tersebut bisa dijelaskan sebagai berikut : (1) Manajer keuangan mencari sumber dana dari pasar keuangan (keputusan pendanaan) dengan komposisi yang menghasilkan biaya paling murah, baik sumber dana hutang maupun modal sendiri. (2) Setelah dana didapatkan, manajer keuangan menanamkannya ke dalam operasi perusahaan, yakni untuk mebeli aktiva tetap atau menambah modal kerja (keputusan investasi), agar didapatkan keuntungan yang optimal. (3) 13

Dari investasi yang ditanamkan diharapkan akan didapatkan keuntungan yang lebih dari cukup untuk menutup

Dari investasi yang ditanamkan diharapkan akan didapatkan keuntungan yang lebih dari cukup untuk menutup biaya yang dikeluarkan. Dari hasil keuntungan tersebut manajer keuangan akan memberikan kompensasi kepada pemilik dana di pasar keuangan. Sumber dana hutang akan diberikan kompensasi berupa bunga, sedangkan sumber dana modal sendiri akan diberikan dividen (4 a). Namun dari keuntungan tersebut tidak semuanya dibagikan, tetapi ada sebagian yang ditanamkan kembali ke perusahaan sebagai laba ditahan untuk mengembangkan perusahaan, ini merupakan kebijakan dividen (4 b). (Sutisno ; 2012 : 5 -6) 14

Dalam skema tersebut terlihat bahwa manajer keuangan harus menagambil keputusan tentang: - Penggunaan dana

Dalam skema tersebut terlihat bahwa manajer keuangan harus menagambil keputusan tentang: - Penggunaan dana (yaitu panah 2, disebut sebagai keputusan investasi) - Memperoleh dana (yaitu panah 1, disebut sebagai keptusan pendanaan) - Pembagian laba (yaitu panah 4 a, disebut sebagai kebijakan deviden).

Ketiga keputusan tersebut merupakan keputusan-keputusan keuangan yang harus diambil oleh manajer keuangan. Keputusan investasi

Ketiga keputusan tersebut merupakan keputusan-keputusan keuangan yang harus diambil oleh manajer keuangan. Keputusan investasi akan tercermin pada sisi aktiva perusahaan. Dengan demikian akan mempengaruhi struktur kekayaan perusahaan, yaitu perbandingan antara aktiva lancar dengan aktiva tetap.

Sebaliknya keputusan pendanaan dan kebijakan dividen akan tercermin pada sisi pasiva perusahaan. Apabila kita

Sebaliknya keputusan pendanaan dan kebijakan dividen akan tercermin pada sisi pasiva perusahaan. Apabila kita hanya memperhatikan dana yang tertanam dalam jangka waktu yang lama, maka perbandingan tersebut disebut sebagai struktur modal. Apabila diperhatikan baik dana jangka pendek maupun dana jangka panjang, perbandingannya disebut sebagai struktur finansial. Keputusan pendanaan dan kebijakan dividen mempengaruhi kedua struktur tersebut. (Suad Husnan dkk; 1994 : 6 -7) 17

b. Penggunaan Dana 1) Sumber dana jangka pendek digunakan untuk dana operasional jangka pendek

b. Penggunaan Dana 1) Sumber dana jangka pendek digunakan untuk dana operasional jangka pendek seperti keperluan modal kerja Misalnya: sumber dana berumur satu tahun, penggunaannya sama atau sebelum satu tahun (12 bulan) harus sudah kembali. 2) Sumber dana jangka panjang digunakan disetoran modal ( modal yang disetor) harus digunakan untuk penggunaan investasi dana jangka panjang seperti pembelian mesin (pabrik), pembelian kendaraan, untuk ekspansi usaha, pembuatan bagunan gedung atau pembelian tanah.

c. Tujuan Dibentuknya Pasar Keuangan 1) Menjembatani proses pemindahan dana secara cepat dan paling

c. Tujuan Dibentuknya Pasar Keuangan 1) Menjembatani proses pemindahan dana secara cepat dan paling efesien. 2) Mendorong pembentukan modal 3) Menciptakan harga pasar yang wajar Pasar keuangan juga berfungsi sebagai media pembentukan modal sehingga jangka panjang memberikan kontrubusi yang positif kepada perekonomian negara

Pasar keuangan berfungsi secara efesien, dimana pihak surplus dan defisit dana dapat mengadakan kerja

Pasar keuangan berfungsi secara efesien, dimana pihak surplus dan defisit dana dapat mengadakan kerja sama yang saling menguntungkan, tidak saja memberikan keuntungan kepada kedua pihak tetap juga kepada masyarakat karena ekonomi akan tumbuh lebih baik.

d. Pasar Uang Efesien akan Memungkinkan 1)Terciptanya harga pasar dan tingkat keuntungan yang wajar

d. Pasar Uang Efesien akan Memungkinkan 1)Terciptanya harga pasar dan tingkat keuntungan yang wajar sehingga transaksi asset keuangan berlangsung secara tepat. 2) Memudahkan penilaian prestasi manajemen. 3) Memudahkan pengukuran nilai perusahaan, dalam proses keuangan yang efesien, harga pasar terbentuk melalui mekanisme permintaan dan penawaran (Agus Santoso; 1996: 20 -23).

B. Sekilas Tentang Analisis Laporan Keuangan 1. Pendahuluan Laporan Keuangan adalah laporan yang menggambarkan

B. Sekilas Tentang Analisis Laporan Keuangan 1. Pendahuluan Laporan Keuangan adalah laporan yang menggambarkan tentang posisi keuangan suatu badan/perusahaan pada suatu saat tertentu, hasil usaha selama periode tertentu dan perubahan yang telah terjadi atas posisi keuangan tadi. 2. Laporan Keuangan yang menggambarkan tentang posisi keuangan perusahaan tersaji dalam neraca. 3. Laporan Keuangan yang menggambarkan hasil usaha (kinerja) perusahaan tersaji dalam laporan laba rugi. 4. Laporan Keuangan yang menggambarkan tentang perubahan yang terjadi atas posisi keuangan tersaji dalam laporan urus kas 22

5. Komponen Laporan Keuangan Menurut Standar Akuntansi (SAK) yang dikeluarkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI),

5. Komponen Laporan Keuangan Menurut Standar Akuntansi (SAK) yang dikeluarkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen berikut ini: a. b. c. d. e. Neraca (Balance Sheet / Statement of Financial Position / Financial Position Statement) Laporan Laba Rugi (Income Statement / Profit & Loss Statement / Revenue and Expense Statement) Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow / Cash Flow Statement) Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Changes n Equity) Catatan atas Laporan Keuangan (Notes to Financial Statement) 23

6. Contoh Laporan Keuangan a. Pengertian Neraca (balance sheet) merupakan laporan yang menggambarkan jumlah

6. Contoh Laporan Keuangan a. Pengertian Neraca (balance sheet) merupakan laporan yang menggambarkan jumlah kekayaan (harta), kewajiban (hutang) dan modal dari suatu perusahaan pada saat tertentu, neraca biasa disusun pada akhir tahun (31 desember). Dengan demikian dalam neraca dapat dilihat bahwa : Kekayaan = Hutang + Modal Sendiri 24

Neraca (teori) PT. XYZ Neraca, 31 -12 -2011 dalam 000 (ribuan) Aktiva (debit) q

Neraca (teori) PT. XYZ Neraca, 31 -12 -2011 dalam 000 (ribuan) Aktiva (debit) q Aktiva Lancar (Current Assets) - Kas(kecil, bank) - Surat berharga (Marketable securities) - Piutang dagang (Account receivable) - Persediaan q Aktiva Tidak Lancar (Aktiva Tetap)/ Fixed Assets - Mesin - Kendaraan - Bangunan - Tanah q Aktiva tidak lancar (Tidak nampak) - Hak Paten - Good will Pasiva (kredit) q Hutang Jangka Pendek (Current Liability) - Hutang wesel - Hutang pajak - Hutang dagang (Account payable) - Hutang gaji q Hutang Jangka Panjang (Long Term Debt) - Hutang Obligasi - Hutang Hipotek q Modal Sendiri (equity) - Modal X - Laba ditahan Tangibles assets (aktiva yang nampak) contoh: kendaraan, mesin. Intangibles assets (aktiva yang tidak nampak) contoh: hak paten, good will, merek dagang, waralaba. 25

Contoh : Neraca (praktek) Bentuk skontro atau horizontal (account form) PT ROY AKASE, Tbk.

Contoh : Neraca (praktek) Bentuk skontro atau horizontal (account form) PT ROY AKASE, Tbk. Neraca Per 31 Desember 2008 AKTIVA PASIVA Aktiva Lancar Utang Lancar -Kas 3. 000 -Utang Wesel -Bank 2. 500 -Utang dagang 2. 500 -Surat-surat berharga 1. 000 -Utang Bank 1 tahun 2. 750 -Piutang 3. 500 -Utang pajak 250 -Sedian 2. 000 -Dan lain-lain Total aktiva lancar 12. 000 Total utang lancar 500 6. 000 26

Aktiva Tetap Utang Jangka Panjang -Tanah 1. 000 -Obligasi 2. 000 -Bangunan 2. 500

Aktiva Tetap Utang Jangka Panjang -Tanah 1. 000 -Obligasi 2. 000 -Bangunan 2. 500 -Hipotek 1. 500 -Mesin-mesin 2. 000 -Utang bank 3 tahun 3. 000 -Peralatan 1. 500 Total aktiva tetap 7. 000 Total Utang Jangka Panjang 6. 500 Aktiva lainnya Ekuitas Gedung dalam proses 1. 000 -Modal setor 6. 500 Total Aktiva lainnya 1. 000 -laba ditahan 1. 000 Total Ekuitas 7. 500 Total Aktiva 20. 000 Total Pasiva 20. 000 (Kasmir ; 2010 : 74 – 75) 27

b. Pengertian laporan rugi laba (income statement) Yaitu laporan yang menggambarkan jumlah penghasilan atau

b. Pengertian laporan rugi laba (income statement) Yaitu laporan yang menggambarkan jumlah penghasilan atau pendapatan dan biaya dari suatu perusahaan pada periode tertentu, disusun biasanya setiap akhir tahun (31 Desember). Laba = Penghasilan (Pendapatan) - Biaya 28

b. Contoh : Laba Rugi PT YUMIKO MAHARANI, Tbk. Laporan Laba Rugi Per 31

b. Contoh : Laba Rugi PT YUMIKO MAHARANI, Tbk. Laporan Laba Rugi Per 31 Desember 2008 (dalam jutaan) Komponen Jumlah Total penjualan 2. 850 Harga pokok penjualan 1. 900 Laba Kotor 950 Biaya Operasi Biaya umum dan administrasi 125 Biaya Penjualaan 250 Biaya lainnya 25 Total biaya operasi Laba Kotor Operasi 400 550 29

Penyusutan 70 Pendapatan Bersih Operasi Pendapatan lainnya 620 130 Laba sebelum bunga dan pajak

Penyusutan 70 Pendapatan Bersih Operasi Pendapatan lainnya 620 130 Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) 750 Biaya Bunga bank 250 Bunga obligasi 100 Total biaya bunga 350 Laba sebelum pajak (EBT) 400 Pajak 20% Laba sesudah bunga dan pajak (EAIT) 80 320 (Kasmir ; 2010 : 84) 30

c. Laporan Arus Kas. LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember

c. Laporan Arus Kas. LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember 2013 31 Desember 2012 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Deposit sewa ruang kantor Penerimaan pendapatan lain-lain Pembayaran biaya langsung Pembayaran beban administrasi dan umum Pembayaran pajak Pembayaran bunga pinjaman Pembayaran Lain-lain Arus Kas Digunakan untuk Aktivitas Operasi 62, 396, 241 953, 429 718, 528 (47, 730, 463) (1, 293, 435) (253, 196) (7, 590, 517) (203, 881) 71, 275, 496 3, 091, 467 883, 366 (58, 005, 416) (23, 898, 056) (1, 416, 974) (8, 741, 453) (405, 818) 6, 996, 707 (17, 217, 389) 31

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian aset Tetap Pembangunan gedung dalam pelaksanaan Arus Kas

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian aset Tetap Pembangunan gedung dalam pelaksanaan Arus Kas Digunakan untuk Aktivitas Investasi (3, 572, 542) (69, 006) (9, 176, 661) (3, 572, 542) (9, 254, 667) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan modal disetor Penerimaan agio saham Penerimaan uang muka pemesanan saham Pembayaran angsuran pinjaman bank Pembayaran ulang kepada pemegang saham 906, 000 181, 200 4, 523, 105 (5, 813, 850) (1, 239, 130) 2, 623, 950 2, 042, 600 7, 456, 210 (2, 156, 925) (1, 019, 260) Arus Kas Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan (1, 442, 675) 8, 948, 575 32

PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 1, 981, 480 (17, 516, 481) KAS DAN

PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 1, 981, 480 (17, 516, 481) KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 6, 000, 456 23, 516, 937 KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIT TAHUN 7, 981, 946 6, 000, 456 Catatan: Informasi keuangan di atas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012 di ambil dari laporan keuangan tahun 2013 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik. Sumber : Republika, 2 April 2014, hal 11 d. Laporan Perubahan Ekuitas. e. Catatan atas Laporan Keuangan. 33

C. Lembaga Keuangan Lembaga keuangan adalah “setiap perusahaan yang bergerak di bidang keuangan di

C. Lembaga Keuangan Lembaga keuangan adalah “setiap perusahaan yang bergerak di bidang keuangan di mana kegiatannya apakah hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana atau kedua-duanya menghimpun dan menyalurkan dana. ” Lembaga keuangan dibagi dua yaitu bank dan non bank. 1. Bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 adalah : “Badan usaha yang menhimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. ” Bank juga diartikan sebagai “Lembaga Keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. ” 34

- a. Pengertian Bank Konvensional Adalah bank yang menjalankan usahanya secara konvensional dan berdasarkan

- a. Pengertian Bank Konvensional Adalah bank yang menjalankan usahanya secara konvensional dan berdasarkan jenisnya terdiri atas bank konvensional dan prekreditan rakyat. Sistem yang digunakan dalam penyaluran dana adalah kredit berupa balas jasanya dengan sistem bunga. Keuntungan utama dari bisnis perbankan yang berdasarkan prinsip konvensional diperoleh dari selisih bunga simpanan yang diberikan kepada penyimpan dengan bunga pinjaman atau kredit disalurkan. Keuntungan dari selisih bunga ini dikenal dengan istilah spread based. Apabila mengalami kerugian dari selisih bunga dikenal dengan negatif spread. Contoh : BPR (Bank Perkreditan Rakyat), BUSN, BUSA, Daerah, BUMN. Contoh bank milik swasta nasional antara lain : Bank Central Asia; Bank Danamon; Bank Internasional Indonesia; Bank Lippo; Bank Mega; dll 35

- Contoh bank umum swasta asing antara lain : ABN AMRO bank; American Express

- Contoh bank umum swasta asing antara lain : ABN AMRO bank; American Express Bank; Bank of America; Bank of Tokyo; Bangkok Bank; City Bank; Chase Manhattan Bank; Standart Chatered Bank dll 36

Contoh Bank daerah antara lain : - BPD DKI Jakarta; - BPD Jawa Barat;

Contoh Bank daerah antara lain : - BPD DKI Jakarta; - BPD Jawa Barat; - BPD Jawa Tengah; - Bank Sumut , dll; Contoh bank-bank milik pemerintah (BUMN) Indonesia antara lain: - Bank Negara Indonesia 46 (BNI) - Bank Rakyat Indonesia (BRI) - Bank tabungan Negara (BTN) - Bank Mandiri 37

b. Pengertian bank Syariah Penyaluran dana disebut dengan pembiayaan adapun balas jasanya menggunakan sistem

b. Pengertian bank Syariah Penyaluran dana disebut dengan pembiayaan adapun balas jasanya menggunakan sistem bagi hasil (profit sharing). Bank Syariah terdiri dari : BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah), UUS (Unit Usaha Syariah), BUS (Bank Umum Syariah Contoh : BPRS, adalah bank Alwasliyah BUS adalah Muamalat, Bank Syariah Mandiri dll. 38

2. Pengertian non bank adalah lembaga keuangan yang cara kerjanya berbeda dengan bank. Contoh-contoh

2. Pengertian non bank adalah lembaga keuangan yang cara kerjanya berbeda dengan bank. Contoh-contoh non bank sebagai berikut : a. Pegadaian b. Koperasi c. Asuransi d. Leasing e. Modal Ventura f. Ajak Pihutang (factoring), dll. 39

D. Kemampuan Perusahaan Likuiditas 1. Asal katanya liqiud (cair) Suatu kemampuan perusahaan membayar hutang

D. Kemampuan Perusahaan Likuiditas 1. Asal katanya liqiud (cair) Suatu kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendek (utang lancar). Contoh : Rasio likuiditas Aktiva lancar : Rp. 6. 000, utang lancar : Rp. 3. 000, Ak. Lancar : utang lancar Rp. 6. 000, - : Rp. 3. 000 Perbandingannya 2 : 1 Artinya : setiap utang lancar 1 dijamin, 2 aktiva lancar Illiquid : perusahaan tidak mampu membayar utang jangka pendek (utang lancar) Solvabilitas (solvabel) 2. Kemampuan suatu perusahaan membayar hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. Insovabel adalah kebalikannya. Ada 4 kemungkinan kondisi perusahaan yaitu: a. b. c. d. Likuiditas dan solvabilitas Likuiditas tetapi insovabel Likuiditas tetapi solvabel Likuiditas dan insolvabel 40

3. Rentabilitas Kemampuan perusahaan mendapatkan laba. L = laba pemilik tertentu M = modal

3. Rentabilitas Kemampuan perusahaan mendapatkan laba. L = laba pemilik tertentu M = modal yang digunakan untuk mendapatkan laba Rentabilitas ada 2 yaitu : a. Rentabilitas ekonomis (laba sebelum pajak / EBIT) ROI (Return on Investment) ROA (Return on Assets) b. Rentabilitas modal sendiri (RMS) (Earning After Taxes) ROE (Return on Equity) ⟶ imbalan kepada pemegang saham. ROR (Rate on Return) ⟶ tingkat keuntungan. 41

c. Contoh RMS Dua perusahaan Hanif dan Rahmah. Perusahaan Hanif modalnya Rp. 2 milyar,

c. Contoh RMS Dua perusahaan Hanif dan Rahmah. Perusahaan Hanif modalnya Rp. 2 milyar, labanya Rp. 200 juta. Perusahaan Rahmah modalnya Rp. 500 juta, labanya Rp. 60 juta. Pertanyaan : 1) Berapa RMS perusahaan Hanif dan Rahmah 2) Perusahaan mana yang anda pilih. jawaban : 1) RMS Perusahaan Hanif : = x 100 % = 10 % RMS perusahaan Rahmah : = x 100% = 12 % 2) Yang dipilih adalah perusahaan Rahmah karena Rentabilitas Modal Sendiri (RMS) persentase lebih besar yaitu 12 %. Agar sama perusahaan Hanif dengan perusahaan Rahmah labanya harus Rp 240 Juta yaitu : x 100 % = 12 % 42

d. Beberapa istilah Rate: 1) Rate on Return (ROR) 2) Rate on Equity (ROE)

d. Beberapa istilah Rate: 1) Rate on Return (ROR) 2) Rate on Equity (ROE) 3) Rate on Investment (ROI)) 4) Rate on Assets (ROA) 5) Rate of Profit (ROP) 6) Rate of Interest (ROI) 43

E. Modal Kerja 1. Pengertian Modal kerja adalah modal yang digunakan untuk membiayai operasional

E. Modal Kerja 1. Pengertian Modal kerja adalah modal yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan sehari-hari jangka waktu pendek. (tidak lebih dari setahun). 2. Unsur – unsur modal kerja Keseluruhan aktiva lancar. Kas. Surat berharga. Pihutang Dagang. Persediaan 3. Konsep modal kerja ada 3 yaitu : a. Modal kerja kuantitatif yaitu keseluruhan aktiva lancar. b. Modal kerja kualitatif selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. c. Modal kerja fungsional yaitu berfungsi mendapatkan pendapatan (income). 44

4. Fungsi bekerjanya bagian dana di suatu perusahaan dalam menghasilkan “current operating income” dapatlah

4. Fungsi bekerjanya bagian dana di suatu perusahaan dalam menghasilkan “current operating income” dapatlah dibagi dalam tiga golongan, yaitu : a. Modal Kerja (Working Capital), yaitu dana yang digunakan untuk menghasilkan “current income” sesuai dengan tujuan utama perusahaan, misalnya Harga Pokok Penjualan depresiasi yang disusut pada periode akuntansi yang bersangkutan. b. Modal Kerja Potensial (Potential Working Capital), yaitu dana yang dapat digunakan untuk menghasilkan “current income”, tetapi tidak sesuai dengan tujuan utama di dirikannya perusahaan. Yang termasuk kelompok ini yaitu berbagai jenis surat berharga dan laba perusahaan. c. Bukan Modal Kerja (Nonworking Capital), yaitu dana yang tertanam dalam aktiva tetap yang ditujukan untuk menghasilkan “future income”. (J. Soeprihanto; 13) 45

5. Besarnya kebutuhan modal kerja a. Tergantung jenis usahanya 1) Kas 1 � Barang

5. Besarnya kebutuhan modal kerja a. Tergantung jenis usahanya 1) Kas 1 � Barang � kas 2 (Perusahaan tidak melalui proses pro 2) Kas 1 � bahan mentah �bahan jadi � kas 2 (Perusahaan melak proses produksi (industri). b. Cara Menjualnya 1) Menjual Tunai : Kas 1 � Penjualan Barang � Kas 1 2) Menjual dengan Kredit : Kas 1 � Penjualan Barang � Piutang � 2 6. Ada dua jenis modal kerja, menurut W. B. Taylor : a. Modal kerja permanen meruakan modal kerja yang harus tetap ada atau terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Terdiri dari : 1) Modal Kerja Primer : jumlah modal kerja minimum yang harus ada perusahaan untuk menjamin kelangsungan usaha. 2) Modal Kerja Normal : jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelanggarakan luas produksi normal. 46

b. Modal kerja variable merupakan modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan.

b. Modal kerja variable merupakan modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Terdiri dari 1) Modal kerja musiman merupakan modal kerja yang jumlahnya berubah – ubah karena pengaruh musim. Contoh : modal kerja yang dipergunakan untuk dapat menjalankan pabrik gula. Pada saat panen tebu maka dibutuhkan modal kerja yang cukup besar, sedangkan pada saat tidak ada tebu modal kerja yang dibutuhkan hanya untuk biaya – biaya tetap saja seperti untuk gaji karyawan, biaya listrik karena tidak ada produksi. 2) Modal kerja siklis merupakan modal kerja yang besarnya berubah karena fluktuasi konyungtur. Jumlah modal kerja berubah-ubah sesuai dengan keadaan perekonomian. Pada keadaan perekonomian baik maka kebutuhan modal kerja akan meningkat, sebaliknya pada keadaan perekonomian buruk kebutuhan modal kerja akan menurun kemampuan daya beli masyarakat turun karena makin mahalnya harga barang-barang tersebut. Inflasi, naik BBM. 3) Modal kerja darurat merupakan modal kerja yang besarnya berubah -ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak dapat diduga sebelumnya. Misalnya : adanya pemogokan buruh adanya banjir, adanya perubahan peraturan ekonomi yang mendadak antara lain devaluasi. 47

7. Data-data keuangan Perusahaan M. Hanif tanggal 31 -12 -2012 (dalam ribuan rupiah) Kas

7. Data-data keuangan Perusahaan M. Hanif tanggal 31 -12 -2012 (dalam ribuan rupiah) Kas Rp. 6. 000, Hutang bunga Rp. 3. 000, Obligasi Rp. 4. 000, Hipotik Rp. 6. 000, Surat-surat berharga Rp. 5. 000, Hutang dagang Rp. 6. 500, Hutang pajak Rp. 1. 500, Modal sendiri Rp. 13. 000, Tanah Rp. 6. 000, Persediaan Rp. 6. 000, Mesin Rp. 6. 000, Piutang Rp. 4. 000, Bangunan Rp. 5. 000, Hutang wesel Rp. 1. 000, Usia ekonomis bangunan 10 tahun Penyusutan mesin Rp. 1 juta / tahun Profit Margin 10% dari harga jual barang 48

Tentukan : a. Besarnya modal kerja kuantitatif b. Besarnya modal kerja kualitatif c. Besarnya

Tentukan : a. Besarnya modal kerja kuantitatif b. Besarnya modal kerja kualitatif c. Besarnya modal kerja fungsional d. Besarnya modal kerja potensial e. Besarnya bukan modal kerja 8. Jawaban soal perusahaan M. Hanif tanggal 31 -12 -2012. a. Modal kerja Kuantitatif : Aktiva Lancar Kas : Rp. 6. 000, - SB : Rp. 5. 000, - Piutang : Rp. 4. 000, - persediaan : Rp. 6. 000, - Jumlah aktiva lancar Rp. 21. 000, - (modal kerja kuantitatif) b. Modal kerja Kualitatif Hutang Lancar utang bunga utang dagang : Rp. 3. 000, : Rp. 6. 500. 000, - utang pajak : Rp. 1. 500. 000, - utang wesel : Rp. 1. 000, - Jumlah hutang lancar Rp. 12. 000, 49

Selisih jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar yaitu : Rp. 21. 000, - -

Selisih jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar yaitu : Rp. 21. 000, - - Rp. 12. 000, - = Rp. 9. 000, c. Modal kerja fungsional Kas : Rp. 6. 000, Piutang dagang 90% x 4. 000 : Rp. 3. 600. 000, Persediaan : Rp. 6. 000, Penyusutan bangunan : Rp. 500. 000, Penyusutan mesin : Rp. 1. 000, Rp. 17. 100. 000, d. Modal kerja potensial Profit margin 10% x Rp. 4. 000 : Rp. 400. 000, Surat berharga : Rp. 5. 000, Rp. 5. 400. 000 e. Bukan modal kerja Tanah : Rp. 6. 000, Bangunan 5. 000 -500. 000 : Rp. 4. 500. 000, Mesin 6. 000 -1. 000 : Rp. 5. 000, Rp. 15. 500. 000, 50

9. Beberapa cara menentukan besarnya modal kerja. - Metode Keterikatan Dana Metode ini adalah

9. Beberapa cara menentukan besarnya modal kerja. - Metode Keterikatan Dana Metode ini adalah metode yang menekankan pada : a. Beberapa lama dan yang terikat. b. Beberapa besarnya kebutuhan setiap harinya. 10. Contoh 1 : Perusahaan ingin membuat 100 pasang mempunyai data mengenai siklus sebagai berikut : Menyimpan bahan : 5 hari Proses produksi : 2 hari Menyimpan barang jadi : 3 hari Pengumpulan piutang : 5 hari Total keterikatan dana : 15 hari Jika rata-rata pengeluaran kas perhari Rp. 300. 000 maka : Kebutuhan modal kerja = Rp. 300. 000 x 15 = Rp. 4. 500. 000 Jadi untuk membuat 100 pasang sepatu diperlukan modal kerja Rp. 4. 500. 000 51

11. Contoh 2 : Sebuah rumah makan memerlukan dana untuk usahanya Rp. 2. 500.

11. Contoh 2 : Sebuah rumah makan memerlukan dana untuk usahanya Rp. 2. 500. 000 per hari. Perusahaan yang terletak disamping rumah makan tersebut , seluruh karyawannya memesan makan siang pada rumah makan itu dengan ketentuan bahwa pembayaran akan dilakukan 5 hari setelah mereka makan siang. Berapakah besar modal kerja yang dibutuhkan untuk membelanjai kegiatan itu sebelum mendapatkan pelunasan dari para pembeli (karyawan tersebut). Penyelesaian : Setiap hari pemilik rumah makan itu membutuhkan dana sebesar Rp. 2. 500. 000 Membelanjai kegiatannya. Harinya diharapkan uang itu , ditambah laba – akan kembali untuk membelanjai kebutuhan yang sama esok harinya, demikian seterusnya. Oleh karena pelanggan rumah makan itu menjanjikan pembayaran dalam waktu 5 hari, maka jelas tidak mungkin pemilik itu akan dapat membelanjai kegiatan pada esok harinya dan 4 hari berikutnya, kecuali mendapat tambhana modal kerja yang dibutuhkan selama 5 hari. Untuk persoalan ini maka perlu dihitung jumlah hari mketerikatan dan sabagai berikut : Proses produksi : 1 hari Pengumpulan piutang : 5 hari Keterikatan dana : 6 hari a. Modal kerja yang dibuthkan selama belum mendapat pelunasan adalah sebesar : 10/30/2020 52

Kasus ini dapat diperluas permasalahannya. Misalnya bagaimana kalau pemilik rumah makan itu mendapatkan pembelian

Kasus ini dapat diperluas permasalahannya. Misalnya bagaimana kalau pemilik rumah makan itu mendapatkan pembelian secara kredit dari supplier bahan baku selama 2 hari. Dana sebesar Rp. 2. 500. 000 rincian sebagai berikut : Bahan : Rp 1. 500. 000 Tenaga kerja 2 orang : Rp 600. 000 Biaya lain-lain : Rp 400. 000 Jumlah : Rp 2. 500. 000 b. Maka modal kerja yang dibutuhkan setelah mendapat kredit dari supplier sebagai berikut : Bahan(6 -2)x. Rp 1. 500. 000 =Rp 6. 000 Upah 6 x. Rp 600. 000 =Rp 3. 600. 000 Biaya lain-lain 6 x. Rp 400. 000 =Rp 2. 400. 000 Jumlah =Rp 12. 000 53

13. Jawaban UTS Pagi (13 -112013) Ia. b. Modal Kerja Kuantitatif Kas Surat berharga

13. Jawaban UTS Pagi (13 -112013) Ia. b. Modal Kerja Kuantitatif Kas Surat berharga Piutang dagang Persediaan Rp. 7. 000, Rp. 6. 000, Rp. 2. 000, Rp. 5. 000, Rp. 20. 000, - Modal Kerja Kualitatif Utang bunga Utang wesel Utang pajak Utang dagang Rp. 7. 000, Rp. 2. 000, Rp. 3. 000, Rp. 15. 000, M. K Kualitatif : Rp. 20. 000 – Rp. 15. 000 : Rp. 5. 000 54

C. D. E. M. K Fungsional : Kas Rp. 7. 000, Piutang Dagang :

C. D. E. M. K Fungsional : Kas Rp. 7. 000, Piutang Dagang : 90% x Rp. 2. 000, Rp. 1. 800. 000, Persediaan Rp. 5. 000, Penyusutan Mesin Rp. 1. 000, Penyusutan Kenderaan Rp. 600. 000, Rp. 15. 400. 000, M. K Potensial Profit Margin : 10% x Rp. 2. 000, - Rp. 200. 000, Surat Berharga Rp. 6. 000, Rp. 6. 200. 000, Bukan Modal Kerja Tanah Rp. 7. 000, Mesin : Rp. 5. 000 – Rp. 1. 000, Rp. 4. 000, Kendaraan : Rp. 6. 000 – Rp. 600. 000, Rp. 5. 400. 000, Rp. 16. 400. 000, - 55

II Keterikatan dana - Proses Produksi : 7 hari - Penyiapan bahan baku -

II Keterikatan dana - Proses Produksi : 7 hari - Penyiapan bahan baku - Pengumpulan piutang a. b. : 6 hari 19 hari M. K yang dibutuhkan sebelum mendapat kredit dari pemasok : 19 x Rp. 12. 000 = Rp. 228. 000, M. K dibutuhkan setelah mendapat kredit dari pemasok (supplies) : - Membeli bahan mentah : (19 -5) x Rp. 6. 000, -= Rp. 84. 000, - Gaji TK tetap : 19 x Rp. 4. 000, = Rp. 76. 000, - Biaya penolong : 19 x Rp. 4. 000, = Rp. 38. 000, Rp. 198. 000, 56

14. Jawaban UTS (Sore) 13 November 2013 2. a. M. K Kualitatif : Kas

14. Jawaban UTS (Sore) 13 November 2013 2. a. M. K Kualitatif : Kas Surat Berharga Piutang Dagang Persediaan b. M. K Kualitatif : - Utang dagang - Utang pajak 3. 000, - Utang biaya 3. 000, - Utang wesel Rp. 5. 000, Rp. 6. 000, Rp. 3. 000, Rp. 17. 000, Rp. Rp. 2. 000, Rp. 15. 000, - M. K Kualitatif : = Rp. 17. 000 – Rp. 15. 000, = Rp. 2. 000, 57

c. d. e. M. K Fungsional Kas Piutang dagang : 85% x Rp. 3.

c. d. e. M. K Fungsional Kas Piutang dagang : 85% x Rp. 3. 000, 25. 500. 000, Persediaan Penyusutan Mesin Penyusutan Kendaraan M. K Potensial Profit Margin : 15% x Rp. 3. 000, 450. 000, Surat Berharga Rp. 5. 000, Rp. Rp. Rp. 3. 000, 1. 600. 000, 13. 150. 000, Rp. 6. 450. 000, - Bukan Modal Kerja - Tanah Rp. 8. 000, - Mesin : Rp. 5. 000 – Rp. 1. 000, Rp. 4. 000, - Kendaraan : Rp. 8. 000 – Rp. 1. 600. 000, Rp. 6. 400. 000, Rp. 18. 400. 000, 58 -

3. a. Sa’adah = Muniifah = Perusahaan Muniifah menggunakan modal lebih kecil dan menghasilkan

3. a. Sa’adah = Muniifah = Perusahaan Muniifah menggunakan modal lebih kecil dan menghasilkan ROE lebih besar yaitu 12% Perusahaan Muniifah dengan menggunakan modal yang relatif tidak terlalu besar dapat memperoleh laba yang lebih besar dibandingkan perusahaan Sa’adah. 59

F. MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA 1. Pendahuluan Kas dan surat berharga merupakan komponen

F. MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA 1. Pendahuluan Kas dan surat berharga merupakan komponen yang berada dalam aktiva lancar. Kedua komponen ini merupakan aktiva yang paling likuid bagi perusahaan. Manajer keuanganperlu mengelola kas dan surat berharga, mengingat kedua komponen aktiva memiliki nilai strategis dalam hal yang berkaitan dengan operasional perusahan. Penempatan dana perusahaan dalam surat berharga juga penting guna mendukung aktivitas usaha sekaligus memperoleh penghasilan berupa bunga atau tujuan lainnya. Penempatan dana ini harus dilakukan dengan berbagai pertimbangan guna mendukung operasional perusahaan. Banyak jenis surat berharga yang dapat dipilih dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Seorang manajer harus mampu menempatkan dana tersebut dengan pertimbangan yang tepat. 60

2. Pengertian Kas Uang kas adalah uang tunai yang dimiliki suatu lembaga dan tercatat

2. Pengertian Kas Uang kas adalah uang tunai yang dimiliki suatu lembaga dan tercatat dalam neraca pada aktiva lancar kas dapat juga dikatakan sebagai uang disimpan di bank yang dapat diuangkan setiap saat. Di dalam neraca (aktiva lancar) kas ditempatkan diposisi nomor satu dalam aktiva lancar serta merupakan aktiva yang paling likuid. 61

3. a. b. c. d. e. f. Jenis – jenis pasar uang: Pasar modal

3. a. b. c. d. e. f. Jenis – jenis pasar uang: Pasar modal (capital market) Pasar uang (money market) Pasar valuta asing (foreign exchange market) Pasar kredit konsumen (consumer credit market) Pasar hipotek (mortgage market) Pasar komoditas (future market) 62

4. Jenis – jenis aliran kas Aliran kas bagaikan darah yang terus mengalir dalam

4. Jenis – jenis aliran kas Aliran kas bagaikan darah yang terus mengalir dalam tubuh perusahaan. Ditinjau dari segi perputarannya (cash flow), pola kas meliputi : a. Aliran kas masuk (cash in flow). b. Aliran kas keluar (cash out flow). a. Aliran kas masuk, terbagi atas : 1) Yang bersifat kontinyu : Misalnya : - Hasil penjualan produk dagang. - Penerimaan piutang dagang. 2) Yang bersifat tidak kontinyu (intermittent) : Misalnya : - Penyertaan pemilik perusahaan. - Penjualan saham. - Penerimaan kredit saham. - Penjualan aktiva tetap yang tidak terpakai. - Penerimaan dan pengeluaran kas dalam perusahaan berlangsung terus selama hidup (beroperasi penuh) 63

b. Aliran kas keluar, terbagi atas : 1) Yang bersifat kontinyu : Misalnya :

b. Aliran kas keluar, terbagi atas : 1) Yang bersifat kontinyu : Misalnya : - Pembelian bahan baku / mentah. - Pembayaran upah langsung / gaji. - Pembayaran gaji, biaya operasional : biaya administrasi& umum dan biaya pemasaran/penjualan, pembayaran utang dagang. - Dan lain-lain 2) Yang tidak bersifat kontinyu : Misalnya : - Pembayaran bunga. - Pembayaran deviden. - Pembayaran pajak penghasilan (laba). - pembayaran angsuran utang bank, utang pihak ketiga. - Pembelian kembali saham perusahaan. - Pembelian aktiva tetap. - Dan lain-lain. (Dermawan Sjahrial ; 2007 : 125 – 126) 64

5. John Maynard Keynes mengatakan ada tiga alasan untuk menyimpan uang kas yaitu :

5. John Maynard Keynes mengatakan ada tiga alasan untuk menyimpan uang kas yaitu : 1. Motif transasksi. 2. Motif spekulatif. 3. Motif berjaga-jaga. Pengertian di atas lebih diarahkan alasan mengapa perlu memegang atau menyimpan uang kas. Artinya ada alasan tertentu seseorang atau perusahaan untuk menahan 65

6. Faktor yang mempengaruhi kecilnya kas : a. b. c. d. e. f. g.

6. Faktor yang mempengaruhi kecilnya kas : a. b. c. d. e. f. g. Adanya penerimaan dari hasil penjualan barang dan jasa. Artinya, perusahaan melakukan penjualan barang, baik secara tunai maupun secara kredit. Adanya pembelian barang dan jasa, artinya perusahaan membeli sejumlah barang, baik bahan baku, bahan tambahan, atau barang keperluan lainnya, yang tentunya akan berakibat mengurangi jumlah uang kas. Adanya pembayaran biaya-biaya operasional. Dalam hal ini perusahaan mengeluarkan sejumlah biaya sudah menjadi kewajiban perusahaan untuk membiayai aktivitas perusahaan, seperti membayar gaji, upah, telepon, listrik, pajak, biaya pemeliharaan yang tentunya akan mengakibatkan uang kas akan berkurang. Adanya pengeluaran untuk membayar angsuran pinjaman. Adanya pengeluaran untuk investasi. Hal ini dilakukan bila perusahaan hendak melakukan penambahan kapasitas produksi seperti pembelian mesin-mesin baru, atau pembangunan gedung atau pabrik baru. Adanya penerimaan dari pendapatan, artinya perusahaan memperoleh tambahan kas dari pendapatan, baik yang berkaitan langsung dengan kegiatan perusahaan maupun pendapatan yang tidak langsung. 66 Adanya penerimaan dari pinjaman. Dalam hal ini perusahaan

7. Sumber Penerimaan Kas. Penjualan barang secara tunai Pembayaran piutang oleh pelanggan. Hasil penjualan

7. Sumber Penerimaan Kas. Penjualan barang secara tunai Pembayaran piutang oleh pelanggan. Hasil penjualan aktiva tetap. Penjualan saham dalam bentuk kas. Pengeluaran surat utang angka pendek. Pengeluaran surat utang jangka panjang. g. Penerimaan dari sewa, sumber diperoleh perusahaan dari hasil sewa terhadap aktiva dimiliki kepada pihak lain dalam waktu tertentu. h. Penerimaan dari sumbangan i. Pengembalian kelebihan pajak. a. b. c. d. e. f. 67

8. Surat Berharga Surat berharga atau marketable securities, merupakan investasi perusahaan jangka pendek dalam

8. Surat Berharga Surat berharga atau marketable securities, merupakan investasi perusahaan jangka pendek dalam bentuk pembelian surat berharga. Dari investasi ini perusahaan akan memperoleh keuntungan berupa bunga, deviden, atau capital gaint dalam waktu tertentu. Kemudian surat berharga ini dapat diperjualbelikan atau dicairkan pada saat perusahaan membutuhkan dana segera. Contoh surat berharga adalah sertifikat deposito, saham, surat berharga pasar uang, atau obligasi. 68

9. Beberapa Jenis Surat Berharga Dalam praktiknya terdapat berbagai jenis surat berharga yang dapat

9. Beberapa Jenis Surat Berharga Dalam praktiknya terdapat berbagai jenis surat berharga yang dapat dibeli perusahaan. Masing-masing jenis memiliki keuntungan atau kelebihan tertentu dibandingkan dengan jenis lainnya. Berikut ini beberapa jenis surat berharga antara lain : 1. Akseptasi Bank. 2. Deposito Berjangka. 3. Sertifikat Deposito. 4. Sertifikat Bank Indonesia (SBI). 5. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). 6. Saham 7. Obligasi (Kasmir ; 2010 : 188 – 204) 69

10. Istilah Pengertian Tentang Keuangan a. Dana : fund atau funding = pembiayaan. Penggunaan

10. Istilah Pengertian Tentang Keuangan a. Dana : fund atau funding = pembiayaan. Penggunaan dana seperti allocation of funds (mengalokasikan dana), raising of funds (mendapatkan dana). 70

b. Kas = cash Merupakan alat bayar yang segera dapat digunakan (dicairkan), posisinya dalam

b. Kas = cash Merupakan alat bayar yang segera dapat digunakan (dicairkan), posisinya dalam laporan keuangan neraca di aktiva lancar (sisi debit). Kas disebut juga dokumen yang setiap waktu dapat diuangkan, contohnya uang kertas dan uang logam, cash in hand (uang kontan yang tersedia), dan cash advance (uang panjar). 71

c. Keuangan = financial, sering atau dikenal dengan financial statement (laporan keuangan), ada 5

c. Keuangan = financial, sering atau dikenal dengan financial statement (laporan keuangan), ada 5 (lima) laporan keuangan yaitu, neraca, laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan modal sendiri (equity) dan catatan atas laporan keuangan. 72

d. Modal (capital), merupakan sumber awal mendirikan perusahaan yang dikenal dengan modal sendiri (equdity)

d. Modal (capital), merupakan sumber awal mendirikan perusahaan yang dikenal dengan modal sendiri (equdity) selain modal sendiri yaitu modal kerja (working capital) berada diaktiva lancar, pasar modal (capital market), keuntungan yang di dapat dari penggunaan modal (capital gain) 73

e. Pembiayaan (finance), merupakan sumber dana (uang) untuk kegiatan usaha (produktif) maupun konsumtif, contoh

e. Pembiayaan (finance), merupakan sumber dana (uang) untuk kegiatan usaha (produktif) maupun konsumtif, contoh finance yang dikenal dengan sewa guna (leasing). 74

f. Pembelanjaan = financing, dipakai untuk mengetahui / batas jumlah pembelanjaan atau pembiayaan. 75

f. Pembelanjaan = financing, dipakai untuk mengetahui / batas jumlah pembelanjaan atau pembiayaan. 75

g. Uang = money, merupakan alat tukara, salah satu sumber dana jangka pendek yaitu

g. Uang = money, merupakan alat tukara, salah satu sumber dana jangka pendek yaitu uang (money market). 76

h. Utang = loan, sejumlah uang yang dipinjamkan (pinjaman). Contoh loan yaitu : Bank

h. Utang = loan, sejumlah uang yang dipinjamkan (pinjaman). Contoh loan yaitu : Bank pinjaman (loan bank), pinjaman dari non bank (on loan from non bank). Untuk mengukur bank yang sehat dari pinjaman yang diberikannya bermasalah disebut dengan Non Performance Loan / NPL. (Sumber : dari berbagai rujukan). 77

G. Manajemen Pihutang dan Pinjaman 1. Pihutang Dagang (Account Receivable) Pihutanng adalah akibat dari

G. Manajemen Pihutang dan Pinjaman 1. Pihutang Dagang (Account Receivable) Pihutanng adalah akibat dari penjualan secara kredit. Piutang dagang (account receivable) ⟹ A/R Lawannya Utang dagang (account payable) � A/P Penjualan secara kredit berarti pambayaran dilakukan beberapa lama (tergantung kesepakatan) setelah barang diterima oleh pelanggan. Dilakukan penjualan secara kredit dapat membantu pelanggan yang tidak mampu membeli secara tunai. Resiko yang timbul akibat pembelian kredit ialah pelanggan terlambat membayar (tidak sesuai perjanjian) ataupun tidak membayar. (Dermawan Sjahrial ; 2007 : 153) Piutang yang tidak dapat di tagih (Bad debt) agar dapat ditagih perlu manajemen piutang (pinjaman). 78

2. Pengertian piutang dagang ada dua yaitu : a. Piutang dalam bentuk penjualan barang

2. Pengertian piutang dagang ada dua yaitu : a. Piutang dalam bentuk penjualan barang dan jasa kepada pelanggan oleh perusahaan di bayar pelanggan beberapa waktu didepan. b. Pinjaman (kredit) yang di berikan / di salurkan dalam bentuk uang oleh lembaga keuangan seperti : 1. Bank 2. Pegadaian 3. Modal Ventura 4. Sewa guna (leasing), dll 3. Pentingnya perusahaan melakukan penjualan secara kredit (angsuran) karena : a. b. c. d. e. f. Untuk meningkatkan penjualan. Untuk meningkatkan jumlah pelanggan. Untuk memperoleh pelanggan baru. Untuk mempertahankan loyalitas pelanggan. Untuk meningkatkan market share Untuk meningkatkan laba perusahaan. 79

4. Untuk meningkatkan penjualan antara lain (selain menjual dengan kredit /angsuran) adalah: Meningkatkan mutu

4. Untuk meningkatkan penjualan antara lain (selain menjual dengan kredit /angsuran) adalah: Meningkatkan mutu produk. b. Penurunan harga. c. Memberikan diskon khusus atau harga khusus. d. Menjual produk dengan angsuran (cicil). a. 80

5. a. b. c. d. e. Analisis (syarat) mendapatkan kredit pinjaman adalah : 5

5. a. b. c. d. e. Analisis (syarat) mendapatkan kredit pinjaman adalah : 5 C (syarat administrasi) Character (sifat atau watak), kesadaran pelanggan memenuhi kewajiban. Capacity (kemampuan), kemampuan mengelola perusahaan. Capital (modal sendiri), dana cadangan. Colleteral (jaminan/borg), jaminan apabila pelanggan gagal membayar kewajibannya. Utang hapus buku hapus tagih Condition (situasi/keadaan/kondisi), terutama keadaan ekonomi. 3 R (syarat operasional) a. Return (hasil/pendapatan) b. Repayment (pengembalian) c. Risk (resiko) Dengan analisis dapat diketahui kemampuan dan kemauan nasabah (pelanggan) sebelum kredit diberikan. 81

6. Faktor-faktor diberikannya kredit oleh kreditur kepada nasabah (debitur) adalah : a. Kepercayaan. b.

6. Faktor-faktor diberikannya kredit oleh kreditur kepada nasabah (debitur) adalah : a. Kepercayaan. b. Kesepakatan. c. Jangka waktu. d. Resiko (degree of risk). e. Balas jasa. (Kasmir; 2012 : 251 -253) 7. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya investasi dalam piutang adalah : a. Volume penjualan kredit. b. Syarat pembayaran penjualan kredit. c. Ketentuan tentang pembatasan kredit. d. Kebijaksanaan dalam pengumpulan piutang. e. Kebiasaan membayar dari para pelanggan. (Bambang Riyanto; 2001. 85 -87) 82

H. Manajemen Persediaan (Inventory) 1. Pengertian persediaan Sejumlah produk yang disediakan perusahaan untuk memenuhi

H. Manajemen Persediaan (Inventory) 1. Pengertian persediaan Sejumlah produk yang disediakan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan produksi/penjualan produk. Barang (goods) Jasa (services). Pengertian manajemen persedian : sejumlah barang yang harus disediakan oleh perusahaan pada suatu tempat tertetntu. Persediaan produk dalam perusahaan tidak boleh kurang , karena dapat menghambat proses produksi dan jika persediaan produk berlebih maka akan menambah angkos produksi bagi perusahaan. 2. Dalam praktiknya dengan adanya persediaan akan memberikan beberapa keuntungan bagi perusahaan, yaitu: a. perusahaan dapat memenuhi kebutuhan untuk bahan proses produksi secara tepat karena tersedianya bahan baku yang dibutuhkan. b. Digunakan untuk berjaga-jaga terhadapa kenaikan harga bahan baku yang dapat memengaruhi harga jual. c. Guna mengantisipasi terhadap kekurangan atau kelangkaan bahan baku. d. Tersedianya bahan baku dapat memenuhi pesanan secara cepat. e. mampu mengatur alokasi dana untuk berbagai kebutuhan lainnya. (KHASMIR; 2010: HAL 265). 83

3. Pengaruh persediaan akan mempengaruhi terhadap : a. Kas � tunai (besar) b. Hutang

3. Pengaruh persediaan akan mempengaruhi terhadap : a. Kas � tunai (besar) b. Hutang dagang � kredit (besar) 4. Jenis-jenis persediaan a. Bahan mentah/baku (raw of matrials) b. Bahan setengah jadi (working proses) c. Bahan jadi (finished goods) 5. Yang mempengaruhi besarnya persediaan. - Jumlah penjualan - Waktu dan segi teknis proses produksi. - Daya tahan dan faktor mudahnya rusak barang. - Kemudian pengadaan kembali sediaan. - Konsekuensi kehabisan sediaan suatu barang. - Faktor harga beli 84

6. EOQ (Economic Order Quantity) a. b. c. d. Pengertian EOQ Jumlah pembelian bahan

6. EOQ (Economic Order Quantity) a. b. c. d. Pengertian EOQ Jumlah pembelian bahan mentah pada setiap kali pesan dengan biaya rendah/umlah pembelian paling optimal. Tujuan Agar jumlah/ kuantitas/persediaan yang di pesan dan total biaya persediaan dapat diminimumkan pada periode perencanaan produksi. Jenis/klasifikasi biaya ada tiga yaitu : a. Biaya angkut dan penyimpanan (carrying cost / CC). b. Biaya pemesanan (ordering cost / OC). c. Biaya keseluruhan (total cost / TC). Perhitungan EOQ Frekuensi Pembelian 1 x 2 x 3 x 4 x 6 x 10 x 12 x Berapa bulan sekali pesanan dilakukan 12 6 4 3 2 12 1 1200 600 400 300 200 120 100 1. 200. 00 0 600, 000 400, 000 300, 000 200, 000 120, 00 100, 00 600 300, 00 200, 00 150, 00 100, 00 60, 00 50, 00 Biaya penyimpanan tahun (40%) 240, 00 120, 00 80, 00 60, 00 40, 00 24, 00 20, 00 Biaya pesanan setahun 15, 00 30, 00 45, 00 60, 00 90, 00 150, 00 180, 00 Jumlah biaya keseluruhan 255, 00 150, 00 125, 00 120, 00 130, 00 174, 00 200, 00 Jumlah unit setiap kali pesanan Nilai Inventory rata-rata 85

7. Rumus EOQ = a. Keterangan : R = Kebutuhan satu periode (setahun). S

7. Rumus EOQ = a. Keterangan : R = Kebutuhan satu periode (setahun). S = Biaya pesanan setiap kali pesan. P = Harga pembelian per unit yang di bayar. I = Biaya penyimpanan dan pemeliharaan. Latihan Soal Biaya penyimpanan dan pemeliharaan (carrying cost) 40% dari nilai rat-rata inventory. Biaya pesan (OC) Rp. 15, - / setiap pesan jumlah material yang dibutuhkan. Satu periode (setahun) 1. 200 unit harga per unit Rp. 1, -. Penyelesaian : EOQ = = 300 unit E= = =4 x 86

Diketahui: R = 24. 000 unit S = Rp. 300 P = Rp. 100

Diketahui: R = 24. 000 unit S = Rp. 300 P = Rp. 100 I = 0, 40 Ditanya : EOQ dan E ? Jawab : EOQ = E= = 40 x atau = = = setiap 9 hari = 600 unit 87

8. Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point) Untuk melengkapi uraian “safety stock” dan “economical order

8. Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point) Untuk melengkapi uraian “safety stock” dan “economical order quantity” perlulah diuraikan sedikit mengenai “reorder point”. Dimaksudkan dengan “reorder point” ialah saat atau titik di mana harus diadakan pesanan lagi sedemikian rupa sehingga kedatangan atau penerimaan material yang dipesan itu adalah tepat waktu di mana persediaan di atas safety stock sama dengan nol. Dengan demikian diharapkan datangnya material yang dipesan itu tidak akan melewati waktu sehingga akan melanggar safety stock. Apabila pesanan dilakukan sesudah melewati “reorder point” tersebut, maka material yang dipesan akan diterima setelah perusahaan terpaksa mengambil material dari safety stock. Dalam penentuan/penetapan “reorder point” haruslah kita perhatikan faktor-faktor sebagai berikut : a. Penggunaan material selama tenggang waktu mendapatkan barang (procurement laedtime). b. besarnya “safety stock” 88

Cara menetapkan “Reorder Point” Reorder point dapat ditetapkan dengan berbagai cara, antara lain dengan

Cara menetapkan “Reorder Point” Reorder point dapat ditetapkan dengan berbagai cara, antara lain dengan : a. Menetapkan jumlah penggunaan selama “lead time” dan ditambah dengan persentase tertentu. Misalnya ditetapkan bahwa safety stock sebesar 50% dari penggunaan selama “lead time”, dan ditetapkan bahwa “lead time”-nya adalah 5 minggu. Sedangkan kebutuhan meterial setiap minggunya adalah 40 unit. Reorder point = (5 x 40) + 50% (5 x 40) = 200 + 100 = 300 unit. b. Dengan menetapkan penggunaan selama “lead time” dan ditambah dengan penggunaan selama periode tertentu sebagai safety stock, misalkan kebutuhan selama 4 minggu. Reorder point = (5 x 40) = (4 x 40) = 200 + 160 = 360 unit. 89

Dari contoh yang terakhir ini dapatlah dikatakan bahwa pesanan harus dilakukan pada waktu kumlah

Dari contoh yang terakhir ini dapatlah dikatakan bahwa pesanan harus dilakukan pada waktu kumlah persediaan tinggal 360 menit. Apabila pesanan, baru dilakukan sesudah persediaan tinggal 300 unit, maka ini berarti bahwa pada saat barang yang dipesan datang, perusahaan terpaksa sudah mengambil material dari safety stock sebesar 60 unit. Pada waktu barang yang dipesan datang persediaan dalam gudang 160 unit. Dengan demikian safety stock di sini sudah terlanggar. Apabila pesanan dilakukan pada waktu persediaan sebesar 360 unit, maka pada waktu barang yang dipesan datang persediaan di dalam gudang masih 160 unit (yaitu 360 -200), persis sama besarnya dengan besar safety stock, yang berarti bahwa safety stock tidak terlanggar. Hubungan antara “reorder point”. Safety stock dan “economical order quantity” dari contoh tersebut diatas dapatlah digambarkan sebagai berikut: 90

Gambar 1 Persediaan (dalam unit) Reorder Point EOQ 360 Jumlah stock pada waktu material

Gambar 1 Persediaan (dalam unit) Reorder Point EOQ 360 Jumlah stock pada waktu material yang dipesan datang Penggunaan selama procuretment lead 200 time 160 Safety stock 0 Waktu 5 Minggu (procuretment lead time) Hubungan antara reorder point, safety stock dan economical order quantity (Bambang Riyanto; 1997 : 83 -84) 91

9. Just in Time / JIT (Tepat Waktu) Sistem persediaan yang kedua setelah. EOQ

9. Just in Time / JIT (Tepat Waktu) Sistem persediaan yang kedua setelah. EOQ adalah Just in time. Sistem persediaan dikembangkan di Jepang. Just in time merupakan penentuan jumlah persediaan yang diperoleh dan dimasukkan dalam produksi secara tepat pada saat dibutuhkan perusahaan. Tujuan dasar dari JIT adalah menghasilkan atau menerima item yang diminta pada saat dibutuhkan atau tepat waktu atau mengurangi persediaan yang menghasilkan kualitas produk dan flexibilitas yang berkesinambungan. Dalam sistem JIT semua jenis persediaan akan dikurangi sampai batas minimum (jika memungkinkan sampai tidak ada persediaan sama sekali). Perbedaan EOQ dengan JIT terletak pada jumlah persediaan yang paling minimal harus disediakan. 92

Dalam sistem JIT persediaan akan dikurangi sampai titik minimum yang mendekati nol serta tidak

Dalam sistem JIT persediaan akan dikurangi sampai titik minimum yang mendekati nol serta tidak ada biaya pesanan (pemesanan) yang bersifat tetap. Keberhasilan sistem sangat tergantung dari proses produksi dan karakteristik industrinya. (Kasmir; 2010: 281 -282). JIT usaha untuk meniadakan pemborosan dalam segala bidang produksi seperti uang, barang (bahan baku atau suku cadang), tenaga kerja, waktu produksi dan sebagainya. Sehingga dapat menghasilkan dan mengirimkan produk jadi tepat waktu untuk dijual. Konsep JIT mengurangi waktu tunggu (leadtime) dari pemasok (suplier) bahan baku atau suku cadang dan mengurangi waktu produksi sehingga produk dapat lebih cepat tiba dikonsumen. Tujuan utama yang dicapai dari sistem produksi ini adalah peniadaan persediaan dalam pabrik (zero inventories), peniadaan produk cacat/serap (zero defects) serta peniadaan gangguan pada jadwal produksi (zero schedule inter times) (M. Lumbartoruan; 2004: 290: 292) 93

H. Penilaian waktu terhadap uang (Time v of money) 1. Pengertian Penilaian Waktu Terhadap

H. Penilaian waktu terhadap uang (Time v of money) 1. Pengertian Penilaian Waktu Terhadap Uang Salah satu masalah yang utama dihadapi manajer keuangan bagaimana memperkirakan penilaian masa yang akan datang atas arus kas (cashflow) sekarang. Nilai uang sekarang (saat ini) tidak sama dengan nilai uang satu, dua, tiga dst masa yang akan datang. Misalnya : nilai uang sekarang Rp 1 juta tidak sama nilai tahun depan dst. Karena pada u apabila diinvestasikan atau disimpan dalan jang lebih dari 1 (satu) tahun, maka perlakuan perhitungannya dengan (ditambah) bunga. contoh : Apabila diinvestasikan (deposito) sebesar Rp. 10 juta selama 1 (satu) tahun, dengan tingkat 10 % berarti nilai yang akan datang (setahun kedepan) = Rp. 10 juta + 10% x Rp. 10 juta = 11 juta, dst. Atau nilai uang yang akan datang Rp. 11 94 juta, berarti nilai sekarang adalah Rp 10 juta.

2. Bunga : Sejumlah uang yang di bayar sebagai kompensasi yang di peroleh dari

2. Bunga : Sejumlah uang yang di bayar sebagai kompensasi yang di peroleh dari penggunaan uang tersebut. Tujuan Penilaian Waktu Terhadap Uang Yaitu : tujuan untuk mengetahui nilai uang sekarang dan yang akan datang. 4. Perhitungan a. Nilai uang sekarang (present value of money) b. Nilai uang yang akan datang (future value of money) PV = Present value of money FV = Future value i = Tingkat bunga n = jumlah 95 3.

5. a. Soal : perusahaan Muniifah dijanjikan akan mendapat uang sebesar Rp. 10 juta

5. a. Soal : perusahaan Muniifah dijanjikan akan mendapat uang sebesar Rp. 10 juta pada tahun 2018 (5 tahun dari sekarang). Anda diminta bantuan oleh Perusahaan Muniifah untuk mencari nilai uang sekarang (tahun 2013), oleh lembaga keuangan bank diberikan bunga 10 % / tahun. 5. b. Soal M. Hanif mempunyai uang sekarang yang didapatnya dari bonus sebesar Rp. 12 juta. Uang tersebut disimpannya dalam deposito salah satu bank konvensional BUMN selama tiga tahun. Anda diminta untuk menghitung berapa jumlah uang M. 96

6. Jawaban a. Mencari nilai uang sekarang Diketahui : FV = Rp. 10 juta

6. Jawaban a. Mencari nilai uang sekarang Diketahui : FV = Rp. 10 juta i = 10 % (0, 10) n = 5 tahun€ PV = …? PV = = Rp 6. 200. 000 b. Mencari nilai uang yang akan datang Diketahui : P = Rp. 12 juta i = 7% (0, 07%) n = 3 tahun FV = …? FV = Rp 12 juta = Rp. 12 juta (1, 225) = Rp. 14. 700. 000 97

Pada umumnya perbankan di Indonesia menggunakan perhitungan bunga majemuk (lihat tabel) misalnya tabel A

Pada umumnya perbankan di Indonesia menggunakan perhitungan bunga majemuk (lihat tabel) misalnya tabel A – 1 (buku Prof. Dr. Dermawan Sjarial, MM ) 98

7. Penilaian waktu terhadap uang (time value of money) sistem Perbankan Syariah a. Al

7. Penilaian waktu terhadap uang (time value of money) sistem Perbankan Syariah a. Al Mudharabah cara perhitungan mudharabah (bagi hasil) Bank Syariah membagikan bagi hasilnya perbandingan nisbah bank dan nasabah (45: 55%). Saldo rata tabungan nasabah bank Syariah ini pada bulan Juni 2012 sebesar Rp. 200 juta. Pendapatan bersih bank yang akan dibagi hasilkan untuk nasabah tabungan sebesar Rp. 3 juta. Pak Ali (nasabah) mempunyai saldo rata-rata tabungan sebesar Rp. 1 juta pada Juni 2012. Maka bagi hasil yang didapat Pak Ali : x 55% x Rp 3 juta = x 55 % x Rp 3 juta 99

Contoh perhitungan Mudharabah Seorang pedagang yang memerlukan modal untuk berdagang dapat mengajukan permohonan untuk

Contoh perhitungan Mudharabah Seorang pedagang yang memerlukan modal untuk berdagang dapat mengajukan permohonan untuk pembiyaan bagi hasil seperti mudharabah, dimana bank bertindak selaku shahibul maal dan nasabah selaku mudharib. Caranya adalah dengan menghitungdulu perkiraan pendapatan yang akan Diperoleh nasabah dari proyek yang bersangkutan. Misalnya, dari modal Rp 30. 000, - perbulan diperoleh pendapatan Rp 5. 000, - perbulan. Dari pendapatan ini harus 100 disisihkan

b. Contoh Perhitungan Al Murabahah (Margin) Misalkan seorang nasabah ingin memiliki sebuah sepeda motor.

b. Contoh Perhitungan Al Murabahah (Margin) Misalkan seorang nasabah ingin memiliki sebuah sepeda motor. Ia datang ke bank syariah dan memohon agar bank membelikannya. Setelah diteliti dan dinyatakan dapat diberikan, bank membelikan sepeda motor tersebut dan diberikan kepada nasabah. Jika harga sepeda motor tersebut Rp 4 juta dan bank ingin mendapat keuntungan Rp 800. 000, - selama 2 tahun, harga yang ditetapkan kepada nasabah seharga Rp 4. 800. 000, nasabah dapat mencicil pembayaran tersebut sebesar Rp 200. 000, perbulan. 101

c. Contoh Perhitungan Musyarakah (fee) Pak Usman adalah seorang pengusaha yang akan melaksanakan suatu

c. Contoh Perhitungan Musyarakah (fee) Pak Usman adalah seorang pengusaha yang akan melaksanakan suatu proyek. Usaha tersebut membutuhkan modal sejumlah Rp 100. 000, - ternyata, setelah dihitung, Pak Usman hanya memiliki Rp 50. 000, - atau 50% dari modal yang diperlukan. Pak Usman kemudian datang ke sebuah bank syariah untuk mengajukan pembiayaan dengan skema musyarakah. Dalam hal ini, kebutuhan terhadap modal sejumlah Rp 100. 000, - dipenuhi 50% dari nasabah dan 50% dari bank. Setelah proyek selesai, nasabah mengembalikan dana tersebut bersama bagi hasil yang telah disepakati untuk bank. Seandainya keuntungan dari proyek tersebut adalah Rp 20. 000, - dan nisbah atau porsi bagi hasil yang disepakati adalah 50: 50 (50% untuk nasabah dan 50% untuk bank), pada akhir proyek Pak Usman harus mengembalikan dana sebesar Rp 50. 000, - ( dana pinjaman dari bank) ditambah Rp 10. 000, - (50% dari 102

4. Menentukan Tingkat Diskonto (bunga) Sudah kita bahas mencari nilai uang sekarang (PV), sekarang

4. Menentukan Tingkat Diskonto (bunga) Sudah kita bahas mencari nilai uang sekarang (PV), sekarang anda diminta mencari tingkat bunga ( i atau n ). contoh : Perusahaan Rahmah melakukan investasi satu tahun. Uang yang dimiliki Rahmah didepositokan ke bank yaitu sebesar Rp 12, 500. 000, - setelah satu tahun akan menjadi Rp 13. 500. 000, -. Berapa tingkat diskonto (bunga) investasi tersebut dengan menggunakan rumus : PV = Rp. 12. 500. 000, - = = = 1, 08 i = 1, 08 – 1 = 0, 08 atau 8 % 103

5. Perbedaan Antara Bunga dan Bagi Hasil Sekali lagi, Islam mendorong praktik bagi hasil

5. Perbedaan Antara Bunga dan Bagi Hasil Sekali lagi, Islam mendorong praktik bagi hasil serta mengharamkan riba. Keduanya sama-sama memberi keuntungan bagi pemilik dana, namun keduanya mempunyai perbedaan yang sangat nyata. Perbedaan itu sangat Nyata. Perbedaan itu dapat dijelaskan dalam tabel berikut. BUNGA BAGI HASIL a. Penentuan pada waktu Penentuan besarnya Tabel bunga Perbedaan Antaraa. Bunga dan Bagi Hasil akad dengan asumsi harus rasio/nisbah selalu untung. bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi. b. Besarnya persentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan. b. Besarnya rasio bagi hasil berdasar kan pada jumlah keuntungan yang diperoleh. 104

BUNGA BAGI HASIL c. Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan apakah proyek

BUNGA BAGI HASIL c. Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan apakah proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi. c. Bagi hasil bergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Bila usaha merugi, kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak. d. Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun jumlah keuntungan berlipat atau keadaan ekonomi sedang “booming”. d. Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan. e. Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak dikecam) oleh semua agama, termasuk Islam. e. Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi hasil. Sumber : M. Syafi’i Antonio ; 2005 : 61 105

6. Perbedaan Antara Investasi dan Membungakan Uang Ada dua perbedaan mendasar antara investasi an

6. Perbedaan Antara Investasi dan Membungakan Uang Ada dua perbedaan mendasar antara investasi an membungakan uang. Perbedaan tersebut dapat ditelaah dari definisi hingga makna masing-masing. a. investasi adalah kegiatan usaha yang mengandung resiko karena berhadapan dengan unsur ketidakpastian. Dengan demikian, perolehan kembaliannya (return) tidak pasti dan tidak tetap. b. membungakan uang adalah kegiatan usaha yang kurang mengandung resiko karena perolehan kembaliannya berupa bunga yang relatif pasti dan tetap. 106

Islam mendorong masyarakat ke arah usaha nyata dan produktif. Islam mendorong seluruh masyarakat untuk

Islam mendorong masyarakat ke arah usaha nyata dan produktif. Islam mendorong seluruh masyarakat untuk melakukan investasi dan melarang membungakan uang. Sesuai dengan definisi diatas, menyimpan uang di bank Islam termasuk kategori kegiatan investasi karena perolehan kembaliannya (return) dari waktu ke waktu tidak pasti dan tidak tetap. Besar kecilnya perolehan kembali itu bergantung pada hasil usaha yang benar terjadi dan dilakukan Bank sebagai mudharib atau pengelola dana. Dengan demikian, Bank Islam tidak dapat sekedar menyalurkan uang. Bank Islam harus terus berupaya meningkatkan kembalian atau Return Of Investment sehingga lebih menarik dan memberi kepercayaan bagi pemilik dana. 107

7. Latihan Soal a. Perusahaan Muniifah diharuskan membayar pokok pinjamannya (angsuran) Rp 10 juta

7. Latihan Soal a. Perusahaan Muniifah diharuskan membayar pokok pinjamannya (angsuran) Rp 10 juta selama 5 tahun (2018). Berapa nilai pembayaran tersebut sekarang (present Value) tahun 2013 dengan tingkat bunga 10% tahun (mate of interest). Tahun DF ( 10%) 1 1, 100 2 1, 210 3 1, 331 4 1, 611 5 2, 144 108

b. M. Hanif dijanjikan akan menerima uang sekarang yaitu tahun 2013 sebesar Rp 12

b. M. Hanif dijanjikan akan menerima uang sekarang yaitu tahun 2013 sebesar Rp 12 juta, namun ia mengatakan lebih baik diterima 3 tahun yang akan datang yaitu 2016 dengan syarat tingkat bunga (discount rate) 7 % per tahun. Berapa jumlah uang yang akan diterimanya tahun 2016. Nilai majemuk Rp 100, Tahun Tingkat Bunga 1% 3% 5% 7% 1 1, 010 1, 030 1, 050 1, 070 2 1, 020 1, 060 1, 102 1, 145 3 1, 030 1, 093 1, 158 1, 225 4 1, 041 1, 126 1, 216 1, 311 5 1, 051 1, 159 1, 276 1, 403 109

c. Rahmah melakukan investasi selama satu tahun. Investasi berupa deposito ke salah satu bank

c. Rahmah melakukan investasi selama satu tahun. Investasi berupa deposito ke salah satu bank Swasta Nasional sebesar Rp 12. 000, - setelah satu tahun dana yang didepositokan tersebut bernilai sebesar Rp 15. 000, -. Berapa tingkat diskonto (bunga) investasi deposito tersebut. 110

I. Pendanaan (pembelajaan) jangka pendek 1. Salah satu tujuan pendanaan jangka pendek menjaga liquiditas.

I. Pendanaan (pembelajaan) jangka pendek 1. Salah satu tujuan pendanaan jangka pendek menjaga liquiditas. Perusahaan yang memiliki dana yang cukup akan memenuhi kebutuhan jangka pendek yaitu : - pembayaran utang jatuh tempo – gaji karyawan pajak. - kewajiban jangka pendek untuk membiayai aktivitas perusahaan terutama modal kerja. - pendanaan bersifat spontan dan tidak spontan. 111

Spontan = dilakukan untuk jangka waktu yang singkat dan harus segera dipenuhi serta tidak

Spontan = dilakukan untuk jangka waktu yang singkat dan harus segera dipenuhi serta tidak banyak pesyaratan. Contoh : 1). utang dagang (account payable) 2). kewajiban yang harus dibayar b. Tidak spontan = dilakukan jangka agak lama (lebih dari 1 tahun) Contoh : 1). Kredit perbankan – KUR 2). Surat utang / promes (Commersial paper) (Tidak memerlukan jaminan kecuali nama bank) (Reputasi). a. 112

Perusahaan dapat memiliki sumber yang paling menguntungkan dan paling cepat memperolehnya. 2. Jenis sumber

Perusahaan dapat memiliki sumber yang paling menguntungkan dan paling cepat memperolehnya. 2. Jenis sumber pendanaan jangka pendek : a. Kredit perdagangan membantu perusahaan yang tidak mempunyai dana tunai b. Beban yang masih harus dibayar (gaji & pajak) tidak ada beban bunga dan jumlah terbatas c. Kredit pasar uang jaminan surat berharga d. Pinjaman jangka pendek jaminan lebih tinggi e. Wesel (draft) : surat berharga yang diterbitkan perusahaan dijaminkan atau dijual untuk mendapatkan uang dan barang f. Akseptasi bank (bankers acceptances) g. Surat utang (promes) dapat diperjual belikan (commercial paper) promes dikeluarkan perusahaan besar yang dijual kepada asuransi, bank atau perusahaan dana pensiun h. Pinjaman jangka pendek tanpa jaminan prospek usaha i. Menjaminkan piutangdan persediaan dapat ditebus j. Anjak piutang (factoring) menggadaikan piutang kepada perusahaan anjak piutang 113

3. Pembayaran dikemudian hari dan biaya pinjaman Bank antara lain : 1. Biaya bunga

3. Pembayaran dikemudian hari dan biaya pinjaman Bank antara lain : 1. Biaya bunga 2. Biaya provisi dan komisi 3. Biaya asuransi 4. Biaya materai 5. Biaya Administrasi Sumber dana jangka pendek pada prinsipnya adalah bentuk pembiayaan yang harus dilunasi dalam satu tahun. Dalam prakteknya pendanaan jangka pendek berkaitan erat dengan pembiayaan aktiva lancar ( L. Lukman S ; 2009 : 321 – 323 ). 114

Masalah utama yang diperhitungkan dalam menentukan pilihan sumber dana jangka pendek adalah : Tersedianya

Masalah utama yang diperhitungkan dalam menentukan pilihan sumber dana jangka pendek adalah : Tersedianya dana pada saat diperlukan. b. Biaya dana efektif. Sumber dana jangka pendek ada 2 : a. Pinjaman dengan jaminan 1). kredit Bank 2). anjak piutang (factoring) 3). jaminan pinjaman (pledging receivable) (yang dijamin keberadaan / tagihan yang menutupi kerugian) b. Pinjaman tanpa jaminan (di berikan atas kepercayaan dan kemampuan membayar pinjaman) 1). Utang dagang timbul karena adanya operasi perusahaan normal 2). commercial paper (proses surat utang yang dapat diperjualbelikan) 3). kredit bank (tanpa jaminan) a. 115

4. Beberapa struktur a. Struktur modal Perbandingan utang jangka panjang dengan modal sendiri. b.

4. Beberapa struktur a. Struktur modal Perbandingan utang jangka panjang dengan modal sendiri. b. Struktur keuangan (struktur finansial) Perbandingan keseluruhan utang dengan modal sendiri. c. Struktur kekayaan Perbandingan aktiva lancar dengan aktiva tetap. . 116

K. Pengertian Pasar Modal 1. Dalam arti sempit: Pasar modal merupakan kegiatan yang mempertemukan

K. Pengertian Pasar Modal 1. Dalam arti sempit: Pasar modal merupakan kegiatan yang mempertemukan penjual dan pembeli dana jangka panjang. 2. Dalam arti luas: a. Pasar modal adalah keseluruhan sistem keuangan yang terorganisasi termasuk bank-bank komersial dan semua perantara dibidang keuangan serta surat-surat berharga jangka panjang dan pendek. b. Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya yang berjangka waktu lebih dari satu tahun) termasuk saham-saham, obligasi, hipotek dan tabungan serta deposito berjangka.

3. Keuntungan dan kerugian berinvestasi di Pasar Modal Keuntungannya: a. Memperoleh Dividen yaitu bagian

3. Keuntungan dan kerugian berinvestasi di Pasar Modal Keuntungannya: a. Memperoleh Dividen yaitu bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. b. Memperoleh Capital Gain yaitu keuntungan yang diperoleh dari hasil jual beli saham, berupa selisih antara nilai jual yang lebih tinggi daripada nilai beli saham. c. Nilai atau harga saham meningkat sejalan dengan waktu dan sejalan dengan perkembangan atau kinerja perusahaan. d. Saham, dapat dijadikan (agunan) ke bank untuk memperoleh kredit, bank agunan pokok atau agunan tambahan.

4. Kerugian a. Memperoleh Capital Loss yaitu kerugian yang didesrita dari jual beli saham,

4. Kerugian a. Memperoleh Capital Loss yaitu kerugian yang didesrita dari jual beli saham, berupa selisih antara nilai jual yang lebih rendah daripada nilai beli saham. b. Menghadapi Opportunity Loss, kerugian karena memilih alternatif berinvestasi di Pasar Modal bila dibandingkan menanamkan dananya dalam deposito. c. Kerugian yang timbul apabila perusahaan dilikwidasi, namun nilai likwidasinya lebih rendah dari harga beli saham. ( Darmawan Sjahrial; 2006: 15 -16).

5. Pasar Modal (Capital Market) Pasar modal adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua

5. Pasar Modal (Capital Market) Pasar modal adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang kepentingannya saling mengisi, yaitu calon pemodal (investor/pembeli) disuatu pihak dengan emiten (penjual) yang membutuhkan dana jangka menengah atau dana jangka panjang dilain pihak, atau dengan kata lain adalah tempat (dalam artian abstrak) bertemunya penawaran dan permintaan dana jangka menengah atau dana jangka panjang. Ø Pemodal adalah perorangan atau lembaga yang menanamkan dananya dalam efek. Ø Emiten adalah perusahaan yang menerbitkan (menjual) efek untuk ditawarkan kepada masyarakat (biasanya sebagian efek atau sahamnya), (Bambang Riyanto ; 1995 : 219).

6. Apakah Bursa Efek Itu? Bursa Efek (Stock Exchange) • Bursa Efek adalah ‘pasar’

6. Apakah Bursa Efek Itu? Bursa Efek (Stock Exchange) • Bursa Efek adalah ‘pasar’ tempat bertemunya penjual dan pembeli surat -surat berharga atau efeknya (bentuk konkrit). • Sebagai fasilisator, Bursa Efek dapat diibaratkan sebagai ‘Mandor Pasar’ yang mengurus segala keperluan para pedagang di pasarnya. 121

7. Bursa Efek dan Pasar Barang: Suatu Analogi Bursa Efek • Bapepam • Emiten

7. Bursa Efek dan Pasar Barang: Suatu Analogi Bursa Efek • Bapepam • Emiten Surat berharga/Efek: Saham, Obligasi, dll. • Pialang • PT BEJ • Pasar Barang • Pemda • Pemasok Barang supplier atau produsen • Barang dagangan : tas, baju, buku, dll. • Pedagang di Pasar • Pengelola Pasar/Mandor 122

8. Instrumen Efek di BEJ 1. 2. 3. 4. 5. Saham : surat berharga

8. Instrumen Efek di BEJ 1. 2. 3. 4. 5. Saham : surat berharga yang diterbitkan perusahaan (PT) sebagai bukti kepemilikan perusahaan. Rights : Hak pemegang saam untuk membeli saham harus sebelum ditawarkan kepada pihak lain. Waran : Hak pemegang saham membeli saham pada harga tertentu selama jangka waktu tertentu (setelah 6 bulan sampai 5 tahun) Obligasi : Surat pengakuan hutang atas pinjaman yang diterima perusahaan dari masyarakat, jangka waktu hutang, bunga dan pembayaran telah ditetapkan dalam perjanjian. Obligasi Konversi : Surat hutang yang dapat dikonversi menjadi saham. 123

b. Pengertian lain Manajemen Keuangan adalah kegiatan mengatur struktur permodalan, mengalokasikan, dan mengendalikan keuangan

b. Pengertian lain Manajemen Keuangan adalah kegiatan mengatur struktur permodalan, mengalokasikan, dan mengendalikan keuangan perusahaan sedemikian rupa sehingga dicapai laba optimal. Mengatur struktur permodalan berarti menetapkan volume dana yang akan digunakan perusahaan dan mengusahakan sumbernya. Besarnya dana yang akan digunakan perusahaan tergantung dari jenis dan luas kegiatan yang akan dilaksanakan, serta dan teknik yang akan dipakai untuk melaksanakan kegiatan tersebut. 124

Pendapatan Penjualan : HPP : 2. 000, (500. 000, -) 1. 500. 000, (1.

Pendapatan Penjualan : HPP : 2. 000, (500. 000, -) 1. 500. 000, (1. 000, -) 500. 000, - TE : Laba kotor Earning before income (EBIT) Tax : 500. 000, Tax 15% : (75. 000, -) � Laba bersih (EAT) : 425. 000, � * Total Expenses 4. Contoh : Penjualan Saham Harga Beli : 1000 @Rp. 10. 000 = Rp. 10 juta Harga Jual : 1000 @Rp. 11. 000 = Rp. 11 juta a. Capital Again Harga jual : 1000. @Rp. 11. 000 = Rp. 11 juta – Rp. 10 juta = Rp. 1 juta (Capital again) b. Capital Loss Harga jual ; 1000. @Rp. 9. 000 = Rp. 9 juta Harga jual – Harga beli Rp. 9 juta – Rp. 10 juta = -Rp. 1 juta 125

9. Istilah – istilah dalam manajemen keuangan 1. Profit X loss 2. Revenue X

9. Istilah – istilah dalam manajemen keuangan 1. Profit X loss 2. Revenue X expenses 3. Gain X loss 4. Benefit X cost 5. Surplus X deficit 6. Income X expenditure � Nama – nama perusahaan 1. Enterprise 2. Company 3. Corporation 4. Business 5. Agency 126

Beberapa istilah Rate : 1. Rate on return (ROR) 2. Rate on Equity (ROE)

Beberapa istilah Rate : 1. Rate on return (ROR) 2. Rate on Equity (ROE) 3. Rate on Investment (ROI) 4. Rate on Assets (ROA) 5. Rate of Profit (ROP) 6. Rate of Interest (ROI) 127

PT. XYZ Neraca, 31 -12 -2010 Aktiva lancar = 1. 500. 000 Pasiva Utang

PT. XYZ Neraca, 31 -12 -2010 Aktiva lancar = 1. 500. 000 Pasiva Utang jangka pendek = 500. 000 Aktiva Tetap = 2. 000 Utang jangka panjang = 1. 000. 00 Modal sendiri = 2. 000 128

Manajer keuangan perlu memperoleh dana dari pasar keuangan atau financial market (lihat panah 1).

Manajer keuangan perlu memperoleh dana dari pasar keuangan atau financial market (lihat panah 1). Pasar keuangan menunjukkan pertemuan antara demand dan supply akan dana. Untuk pertimbangan praktis, dana tersebut kadang dipisahkan menjadi dana jangka pendek (pasarnya disebut sebagai pasar uang atau money market) dan jangka panjang (pasarnya disebut sebagai pasar modal atau capital market). Pasar keuangan tersebut bisa terjadi di sektor formal (dengan lembaga-lembaganya seperti perbankan, asuransi, bursa efek, sewa guna, dan sebagainya), bisa pula di sektor informal ( dengan lembaga-lembaganya seperti arisan, rentenir, ijon, kumpulan simpan pinjam, dan sebagainya).

Pada umumnya ( yaitu organisasi yang bertujuan memperoleh laba), maka manajer keuangan perlu ke

Pada umumnya ( yaitu organisasi yang bertujuan memperoleh laba), maka manajer keuangan perlu ke pasar keuangan untuk mendapatkan dana, dan tidak terbatas ke pasar modal. Untuk memperoleh dana tersebut ditebitkan aktiva finansial. Dana yang diperoleh kemudian diinvestasikan pada berbagai aktiva perusahaan, untuk mendanai kegiatan perusahaan (lihat panah 2). Kalau kegiatan memperoleh dana berarti perusahaan menerbitkan aktiva finansial (yaitu selembar kertas yang mempunyai nilai pasar karena mempunyai hak untuk memperoleh penghasilan, seperti saham dan obligasi), maka kegiatan menanamkan dana mengakibatkan perusahaan memiliki aktiva riil (seperti tanah, mesin, persediaan, merk dagang, patent dan sebagainya).

Dari kegiatan menanamkan dana (disebut investasi ), perusahaan mengaharapkan untuk memperoleh hasil yang lebih

Dari kegiatan menanamkan dana (disebut investasi ), perusahaan mengaharapkan untuk memperoleh hasil yang lebih besar dari pengorabannya. Dengan kata lain, diharapkan diperoleh “laba” (anak panah 3). Laba yang diperoleh perlu diputuskan untuk dikembalikan ke pemilik dana (pasar keuangan), yaitu panah 4 a, atau diinvestasikan kemabali ke perusahaan (anak panah 4 b). Kemungkinan pilihan tidak selalu bebas. Misalnya kalau dana diperoleh dalam bentuk pinjaman, maka pengembalian pinjaman dan bunganya tidak bisa dihindari.

12. Soal UTS pagi (13 -112013) 132

12. Soal UTS pagi (13 -112013) 132

3. Nama – nama uang antara lain : Nama-nama uang antara lain: 1. Money

3. Nama – nama uang antara lain : Nama-nama uang antara lain: 1. Money : Uang (alat tukar, money market) 2. Cash : Kas (dokumen setiap saat dapat diuangkan, contoh: uang kertas dan uang logam) - Cash in hand : uang kontan yang tersedia. � - Cash advance : uang panjar 3. Capital : Modal (capital market) 4. Fund : Dana (founding : pembiayaan) 5. Finance : Pembiayaan 6. Financial : Keuangan (financial statement : laporan keuangan) 7. Financing : Pembiayaan/pembelanjaan 8. Loan : Pinjaman (Non Performance Loan (NPL) sekarang Non Performance Financing (NPF) - On loan from (pinjaman dari berbagai sumber) 133

Buku / Referensi 1. 2. 3. 4. 5. Bambang Rianto, 2001. Dasar-dasar pembelajaran perusahaan

Buku / Referensi 1. 2. 3. 4. 5. Bambang Rianto, 2001. Dasar-dasar pembelajaran perusahaan Edisi 4, BPFE Yogyakarta. D. Agus harjoto dan Martono , 2013. Manajemen Keuangan, edisi ke 2 Ekonisia, UII, Yogyakarta. Darmawan Sjahrial, 2006. Pengantar Manajemen Keuangan Edisi 2. Mitra Wacana Media Jakarta. Lukas Setia Atmaja, Ph. D, 2008. Manajemen Keuangan, Teori dan Praktek, Andi, Yogyakarta. Kasmir, 2010. Pengantar manajemen 134 keuangan Edisi I cetakan 2. Kencana