AKUNTANSI PAJAK KONSEP DASAR AKUNTANSI PAJAK DAN LAPORAN

  • Slides: 17
Download presentation
AKUNTANSI PAJAK KONSEP DASAR AKUNTANSI PAJAK DAN LAPORAN KEUANGAN FISKAL

AKUNTANSI PAJAK KONSEP DASAR AKUNTANSI PAJAK DAN LAPORAN KEUANGAN FISKAL

Konsep Dasar Akuntansi Perpajakan n n Pasal 1 angka 1 UU No. 6 Tahun

Konsep Dasar Akuntansi Perpajakan n n Pasal 1 angka 1 UU No. 6 Tahun 1983 tentang “Ketentuan umum dan tata cara perpajakan”. Diubah UU No. 16 Tahun 2009 (UU KUP).

Pengertian Pajak adalah Kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan

Pengertian Pajak adalah Kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan UU, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara dan bagi sebesar – besarnya kemakmuran rakyat.

Secara Tradisional, Pemungutan Pajak Mempunyai Tujuan Ganda, Yaitu : q o o q o

Secara Tradisional, Pemungutan Pajak Mempunyai Tujuan Ganda, Yaitu : q o o q o Penerimaan (Revenue, Budgetary) Dalam fungsi budget nya pajak dimanfaatkan sebagai pengumpulan data (Money making machine) untuk pembiayaan kegiatan (Rutin dan pembangunan) pemerintah. Dari pemerintah diharapkan menghasilkan penerimaan yang pantas (Adequacy dan stabil secara kontinyu). Pengaturan (Regulatory) Pajak dimaksudkan untuk dapat mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonmi masyarakat. Misal: untuk menuju pertumbuhan ekonomi, redistribusi pendapatan dan stabilitas ekonomi.

Musgrave dan Musgrave dalam Buku “Public Fiance in Theory and Practice (1984) Tujuan kebijakan

Musgrave dan Musgrave dalam Buku “Public Fiance in Theory and Practice (1984) Tujuan kebijakan pemajakan ada 3 aspek : 1. Alokasi o Untuk mempengaruhi alokasi optimal sumber daya dana, kebijakan perpajakan (Tax policy) dapat diarahkan pada sikap netral (tidak mempengaruhi alokasi dan menyerahkan kepada bekerjanya mekanisme pasar) atau cenderung diarahkan untuk mempengaruhi alokasi. o Misal : kepada suatu sektor ekonomi pemerintah dapat mengendalikan sektor pemroduksi barang dengan memberikan insentif melalui regulasi pajak. v

2. Distribusi o Kebijakan pajak diarahkan untuk mempengaruhi penyebaran (pemusatan atau pemerataan) pemilikan atau

2. Distribusi o Kebijakan pajak diarahkan untuk mempengaruhi penyebaran (pemusatan atau pemerataan) pemilikan atau penguasaan faktor produksi dan pemerataan hasil pembanguan (pendapatan dan kekayaan). 3. Stabilitas o Melalui politik perpajakan, pemerintah dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi dengan tingkat pendayagunaan faktor – faktor produksi tertentu, sumber daya manusia, stabilitas harga dan tingkat inflasi.

o Fungsi utama pajak adalah penerimaan negara, maka fungsi akuntansi pajak adalah melindungi hak

o Fungsi utama pajak adalah penerimaan negara, maka fungsi akuntansi pajak adalah melindungi hak penerimaan negara tersebut (public fiscal) dan apabila terdapat keraguan dalam pengakuan dan pengukuran subjek atau objek pajak terdapat kecenderungan bahwa perpajakan lebih mengedepankan kepastian dan mengesampingkan estimasi.

Tujuan Pelaporan Keuangan Perpajakan n Tujuan utama pelaporan keuangan fiskal adalah untuk menyajikan informasi

Tujuan Pelaporan Keuangan Perpajakan n Tujuan utama pelaporan keuangan fiskal adalah untuk menyajikan informasi sebagai bahan menghitung besarnya penghasilan kena pajak (dasar pengenaan pajak dalam PPN). n Selain untuk kebutuhan informasi manajemen, laporan keuangan juga dipakai sebagai bahan untuk mengetahui dan menilai tingkat kepatuhan wajib pajak oleh administrasi, terutama dalam aktivitas pemeriksaan dan penyidikan pajak.

Ciri Kualitatif Pelaporan Keuangan Perpajakan q o o q o Relevan Agar bermanfaat, informasi

Ciri Kualitatif Pelaporan Keuangan Perpajakan q o o q o Relevan Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan (dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai). Relevan informasi dipengaruhi oleh hakikat dan materialitasnya. Dapat Dipahami Agar berkualitas, informasi harus dapat dengan mudah dipahami oleh pemakai (dengan asumsi pemakai mempunyai pengetahuan tentang aktivitas ekonomi dan bisnis serta akuntansi sewajarnya).

q o Keandalan / Reliabilitas Keandalan bebas dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian transaksi.

q o Keandalan / Reliabilitas Keandalan bebas dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian transaksi. Dapat diperbandingkan Daya banding suatu laporan diukur dari berapa aspek perbandingan, antara laain antar periode (untuk mengidentifikasi tren posisi dan kinerja) dan antar perusahaan (untuk menilai posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan).

Sifat dan Keterbatasan Pelaporan Keuangan Fiskal n n n Laporan keuangan bersifat historis Proses

Sifat dan Keterbatasan Pelaporan Keuangan Fiskal n n n Laporan keuangan bersifat historis Proses penyusuaian laporan keuangan tidak luput dari penggunaan estimasi dan berbagai pertimbangan Lebih mengutamakan hal yang material (tanpa mengurangai kelengkapan materi) Laporan keuangan terutama menekankan makna ekonomis (substansi) setiap transaksi atau peristiwa (tanpa dalam kondisi tertentu, memperhatikan bentuk yuridis formalnya). Terdapat alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan mengakibatkan variasi dalam pengukuran sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar wajib pajak. Informasi kualitatif sedangkan fakta (yang tidak mendasar yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya dikesampingkan).

LAPORAN KEUANGAN FISKAL

LAPORAN KEUANGAN FISKAL

Pendekatan Umum Penyusunan laporan keuangan fiskal, kelompok kerja standar akuntansi dari organisasi kerja sama

Pendekatan Umum Penyusunan laporan keuangan fiskal, kelompok kerja standar akuntansi dari organisasi kerja sama ekonomi dan pembangunan negara maju (organization for economic cooperation and development / OECD). 1. Ketentuan pajak secara dominan 2. Ketentuan pajak, untuk tujuan penyusunan laporan keuangan merupakan standar independent terpisah dari prinsip akuntansi. 3. Ketentuan pajak merupakan sisipan terhadap standar akuntansi Pendekatan ini disebut prinsip common bisnis (maasgeblichkeits concept), dalam konsep ini laporan keuangan disusun terutama mengikuti standar akuntansi. q

Prinsip Akuntansi Sebagai Subjek Perbedaan Orientasi 1. Penetapan beban dan pendapatan n Prinsip ini

Prinsip Akuntansi Sebagai Subjek Perbedaan Orientasi 1. Penetapan beban dan pendapatan n Prinsip ini menghendaki pengakuan penghasilan pada saat realisasi transaksi pertukaran dan pembebanan biaya atau beban dalam masa yang sama dengan pengakuan penghasilan. 2. Konsistensi n Untuk mengevaluasi kinerja bisnis dari tahun ke tahun, diperlukan penerapan suatu metode akuntansi secara taat asas (dari tahun ke tahun) kecuali terdapat alasan dan bukti yang cukup kuat untuk melakukan penggantian metode.

n Konsisten lebih menekankan pada penyandingan vertikal (dari tahun ke tahun) dapat saja terjadi.

n Konsisten lebih menekankan pada penyandingan vertikal (dari tahun ke tahun) dapat saja terjadi. 3. Konservatisme n Laporan keuangan komersial bersifat konservatif terhadap suatu transaksi belum menjadi fakta dalam praktik akuntansi, sifat demikian direalisasikan dengan pembentukan penyisihan atas resiko kerugian yang mungkin akan diderita.

4. Substansi mengesampingkan bentuk formal n Seperti laporan keuangan komersial, ketentuan perpajakan lebih menitik

4. Substansi mengesampingkan bentuk formal n Seperti laporan keuangan komersial, ketentuan perpajakan lebih menitik beratkan pada substansi (hakikat) ekonomi dari pada bentuk formal tiap transaksi atau fakta bisnis. n Namun ketentuan pajak dalam kasus tertentu (misal leasing) mengutamakan bentuk formal dibandingkan

TERIMAKASIH

TERIMAKASIH