Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan The

  • Slides: 16
Download presentation
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan The Indonesian Institute of Accountants 1

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan The Indonesian Institute of Accountants 1

Pengertian dan Fungsi Kerangka Dasar Kerangka dasar konseptual (conceptual framework): – himpunan dari berbagai

Pengertian dan Fungsi Kerangka Dasar Kerangka dasar konseptual (conceptual framework): – himpunan dari berbagai konsep terkait satu sama lain yang mendefinisikan hakekat, tujuan dan materi umum laporan keuangan untuk pengguna. Tujuan kerangka dasar, sebagai acuan: – badan penyusun standar untuk mengembangkan dan menelaah (meninjau kembali) SAK; – pengharmonisasian pengaturan, SAK dan prosedur penyusunan laporan keuangan: mengurangi berbagai alternatif perlakuan akuntansi yang diizinkan oleh badan penyusun standar; – penyusunan laporan keuangan, menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam SAK; – pemberian pendapat auditor; dan – penafsiran para pengguna laporan keuangan atas informasi dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan SAK. 2

GAAP Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum di Indonesia Rerangka Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum

GAAP Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum di Indonesia Rerangka Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum di Indonesia Tingkat 3 Landasan Operasional atau Landasan Praktik Tingkat 2 Tingkat 1 Landasan Konseptual Praktik Konvensi dan Kebiasaan Buku Teks/Ajar, Artikel, dan Pelaporan yang Sehat Pendapat Ahli Buletin Teknis Peraturan Pedoman atau Simpulan Pemerintah Praktik Riset Akuntansi untuk Akuntansi Industri Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Rerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan 3

Keterangan GAAP Rerangka ini merupakan bangunan rumah prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Keterangan GAAP Rerangka ini merupakan bangunan rumah prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Lapisan yang lebih bawah menjadi landasan bagi lapisan atasnya. Apabila terjadi pertentangan antara prinsip akuntansi tersebut, auditor harus mengikuti perlakuan akuntansi yang diatur dalam kelompok yang posisinya menjadi landasan (lapisan yang lebih bawah). 4

Tujuan Laporan Keuangan menyediakan informasi yang menyangkut: – posisi keuangan, – kinerja, dan –

Tujuan Laporan Keuangan menyediakan informasi yang menyangkut: – posisi keuangan, – kinerja, dan – perubahan posisi keuangan suatu perusahaan (entitas) yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan; dan pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. 5

Asumsi Dasar Akrual (Accrual Basis) – Pengaruh transaksi diakui pada saat kejadian (bukan pada

Asumsi Dasar Akrual (Accrual Basis) – Pengaruh transaksi diakui pada saat kejadian (bukan pada saat kas diterima atau dibayar) Kelangsungan Usaha (Going Concern) – Dasar yang berbeda dapat digunakan jika: Ada pembatasan kelangsungan usaha Ingin melikuidasi perusahaan; atau Mengurangi secara material skala usahanya 6

Unsur Laporan Keuangan Posisi Keuangan – Aktiva – Kewajiban – Aktiva Bersih Kinerja –

Unsur Laporan Keuangan Posisi Keuangan – Aktiva – Kewajiban – Aktiva Bersih Kinerja – Penghasilan – Beban 7

Unsur Laporan Keuangan Aktiva (assets): – – – sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan,

Unsur Laporan Keuangan Aktiva (assets): – – – sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan, sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Kewajiban (liabilities): – hutang perusahaan masa kini; – timbul dari peristiwa masa lalu, dan – penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. Aktiva Bersih: – hak residual atas aktiva entitas setelah dikurangi semua kewajiban. 8

Unsur Laporan Keuangan Penghasilan (income): – kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam

Unsur Laporan Keuangan Penghasilan (income): – kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk: pemasukan atau penambahan aktiva; atau penurunan kewajiban – yang mengakibatkan kenaikan aktiva bersih yang tidak berasal dari kontribusi penyumbang. Beban (expenses): – penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk: arus keluar atau berkurangnya aktiva; atau terjadinya kewajiban – yang mengakibatkan penurunan aktiva bersih. 9

Pengakuan Unsur Laporan Keuangan Pengakuan (recognition): – proses pembentukan suatu pos yang memenuhi definisi

Pengakuan Unsur Laporan Keuangan Pengakuan (recognition): – proses pembentukan suatu pos yang memenuhi definisi unsur dan kreteria pengakuan dalam neraca atau laporan laba rugi. Kreteria pengakuan unsur: – Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan: mengalir dari dalam perusahaan; atau mengalir ke dalam perusahaan; dan – Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. 10

Pengakuan Unsur Laporan Keuangan Aktiva diakui dalam neraca jika: – besar kemungkinan manfaat ekonomi

Pengakuan Unsur Laporan Keuangan Aktiva diakui dalam neraca jika: – besar kemungkinan manfaat ekonomi dari aktiva tersebut di masa depan diperoleh perusahaan; dan – aktiva tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Kewajiban diakui dalam neraca jika: – besar kemungkinan akan dilakukan pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban (obligation) sekarang; dan – jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal. 11

Pengakuan Unsur Laporan Keuangan Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi jika: – kenaikan manfaat

Pengakuan Unsur Laporan Keuangan Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi jika: – kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah terjadi; dan – dapat diukur dengan andal. Beban diakui dalam laporan laba rugi jika: – penurunan manfaat ekonomi di masa depan yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi; dan – dapat diukur dengan andal. 12

Pengukuran Unsur Laporan Keuangan Pengukuran: – proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan

Pengukuran Unsur Laporan Keuangan Pengukuran: – proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam neraca dan laporan laba rugi. Proses ini menyangkut pemilihan dasar pengukuran tertentu yang tepat sesuai dengan tujuan laporan keuangan dan karakteristik kualitatif. – Pemilihan dasar pengukuran ini sangat terkait dengan sifat aktiva atau kewajiban dan lingkungan yang menyertainya. 13

IKHTISAR KEWAJIBAN DIESTIMASI, KEWAJIBAN KONTINJENSI DAN AKTIVA KONTINJENSI Tingkat Kepastian Terjadinya Peristiwa Dampak Perlakuan

IKHTISAR KEWAJIBAN DIESTIMASI, KEWAJIBAN KONTINJENSI DAN AKTIVA KONTINJENSI Tingkat Kepastian Terjadinya Peristiwa Dampak Perlakuan Akuntansi Aktiva Kewajiban Pasti (certain) 100% Diakui sebagai Aktiva dalam Neraca dan diungkapkan Diakui sebagai Kewajiban dalam Neraca dan diungkapkan Kemungkinan Besar (probable) 50%<x<100% Diungkapkan sebagai Aktiva Kontinjensi Diakui sebagai Kewajiban Diestimasi dalam Neraca dan diungkapkan Mungkin (possible) 50% Tidak diakui sebagai Aktiva dalam Neraca dan tidak diungkapkan Diungkapkan sebagai Kewajiban Kontinjensi Kemungkinan Kecil (remote) 0%<x<50% Tidak Mungkin (impossible) 0% Tidak diakui sebagai Aktiva dalam Neraca dan tidak diungkapkan Tidak diakui sebagai Kewajiban dalam Neraca dan tidak diungkapkan 14

Pengukuran Unsur Laporan Keuangan Ada 4 dasar pengukuran berbeda: – Biaya historis Aktiva dinilai

Pengukuran Unsur Laporan Keuangan Ada 4 dasar pengukuran berbeda: – Biaya historis Aktiva dinilai sebesar: – pengeluaran kas (atau setara kas) yang dibayar; atau – nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut pada saat perolehan. Kewajiban dinilai sebesar: – jumlah yang diterima sebagai penukar kewajiban (obligation), atau – jumlah kas (atau setara kas) yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha yang normal. – Biaya kini (current cost) Aktiva dinilai sebesar: – jumlah kas (atau setara kas) yang seharusnya dibayar jika aktiva yang sama; atau – setara aktiva diperoleh pada saat sekarang. Kewajiban dinilai sebesar: – jumlah kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban pada saat sekarang. 15

Pengukuran Unsur Laporan Keuangan Nilai realisasi/penyelesaian (realizable/settlement value) – Aktiva dinilai sebesar jumlah kas

Pengukuran Unsur Laporan Keuangan Nilai realisasi/penyelesaian (realizable/settlement value) – Aktiva dinilai sebesar jumlah kas (atau setara kas) yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual aktiva dalam pelepasan normal. – Kewajiban dinilai sebesar nilai penyelesaian yaitu jumlah kas (atau setara kas) yang tidak didiskontokan yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal. Nilai sekarang (present value) – Aktiva dinilai sebesar arus kas masuk bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal. – Kewajiban dinilai sebesar arus kas keluar di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal. 16