1 KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN ANAK Magdalena 2 Tujuan

  • Slides: 36
Download presentation
1 KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN ANAK Magdalena

1 KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN ANAK Magdalena

2 Tujuan Instruksional 1. Mengidentifikasi tata cara berkomunikasi dengan keluarga. 2. Menjelaskan esensi komunikasi

2 Tujuan Instruksional 1. Mengidentifikasi tata cara berkomunikasi dengan keluarga. 2. Menjelaskan esensi komunikasi dengan anak 3. Mengidentifikasi bentuk-bentuk komunikasi pada anak 4. Mengidentifikasi tehnik-tehnik komunikasi pada anak

3 1. Komunikasi dengan Keluarga - Komunikasi dengan keluarga merupakan proses segitiga antara perawat

3 1. Komunikasi dengan Keluarga - Komunikasi dengan keluarga merupakan proses segitiga antara perawat dan anak - Selain orang tua, saudara kandung dan pengasuh juga merupakan bagian dari proses komunikasi.

4 Langakah-Langkah Proses Komunikasi dalam Keluarga: 1. Mendorong orang tua untuk bicara 2. Mengarahkan

4 Langakah-Langkah Proses Komunikasi dalam Keluarga: 1. Mendorong orang tua untuk bicara 2. Mengarahkan pada pokok permasalaahan 3. Mendengarkan 4. Diam sejenak 5. Bersikap empati 6. Meyakinkan 7. Menentukan masalah 8. Memecahkan masalah 9. Mengadaptasi bimbingan 10. Menghindari hambatan-hambatan komunikasi

5 Hambatan yang mempengaruhi proses hubungan dalam berkomunikasi: • Sosialisasi kepada sasaran yang tidak

5 Hambatan yang mempengaruhi proses hubungan dalam berkomunikasi: • Sosialisasi kepada sasaran yang tidak tepat • Memberi nasehat-nasehat yang tidak ada kaitannya dan yang tidak diperlukan • Memberikan dorongan sepintas • Melindungi suatu situasi/opini • Menawarkan keyakinan yang kurang sesuai • Menahan ekspresi emosi dengan pertanyaan tertutup • Menginterupsi & menyelesaikan kalimat seseorang • Lebih banyak bicara dari pada orang yang diintervensi • Membuat konklusi yang menghakimi • Mengubah fokus pembicaraan dengan sengaja

6 2. KOMUNIKASI PADA ANAK • Dalam berkomunikasi pada anak beberapa hal yang perlu

6 2. KOMUNIKASI PADA ANAK • Dalam berkomunikasi pada anak beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu “ Esensi Komunikasi’. • Dua unsur penting dalam komunikasi untuk memahami fungsi pertukaran pikiran dan perasaan: a. Harus menggunakan bentuk bahasa yang bermakna bagi orang yang mereka ajak berkomunikasi. b. Anak harus memahami bahasa yang digunakan orang lain.

7 Bentuk Komunikasi Pra - Bicara 1. Tangisan 2. Ocehan dan Celoteh 3. Isyarat

7 Bentuk Komunikasi Pra - Bicara 1. Tangisan 2. Ocehan dan Celoteh 3. Isyarat (tersenyum, menggeliat) 4. Ungkapan Emosional marah) meronta, (gembira,

8 PERAN BICARA DALAM KOMUNIKASI • Bicara merupakan keterampilan yang harus dipelajari yang terdiri

8 PERAN BICARA DALAM KOMUNIKASI • Bicara merupakan keterampilan yang harus dipelajari yang terdiri dari: a. Kata, yaitu aspek motorik bicara, kemampuan mengeluarkan bunyi tertentu dalam komunikasi. b. Mengaitkan arti dengan kata-kata tersebut, , yaitu aspek mental bicara, untuk mendapatkan hasil yang baik dibutuhkan koordinasi otot-otot, kemampuan mengait kata-kata, mempelajari tata bahasa.

9 Untuk memperkecil kesalahan anak, perlu mengaitkan kata spesifik dengan objek yang spesifik. Hal

9 Untuk memperkecil kesalahan anak, perlu mengaitkan kata spesifik dengan objek yang spesifik. Hal penting dalam belajar bicara yang perlu diperhatikan adalah: 1. Persiapan Fisik 2. Persiapan Mental 3. Model untuk di Tiru 4. Kesempatan Praktek/untuk Bertatih 5. Motivasi dan Tantangan 6. Bimbingan

10 Setiap individu berbeda dalam ukuran kualitas kosa kata, tergantung pada kondisi yang mempengaruhi:

10 Setiap individu berbeda dalam ukuran kualitas kosa kata, tergantung pada kondisi yang mempengaruhi: • • • Faktor Kesehatan Kecerdasan Keadaan Sosial Ekonomi Jenis Kelamin Keinginan yang Kuat untuk Berkomunikasi Dorongan dari Lingkungan Ukuran Keluarga dalam hal Anak Mendapatkan Kesempatan Berlatih Urutan Kelahiran Metode Pelatihan Kelahiran Kembar, yang Mendorong Anak untuk Berkomunikasi hanya dengan Saudara Kembarnya Hubungan dengan Teman Sebaya Kepribadian

11 Kemampuan Memahami dan Berbicara Mempengaruhi Penyesuaian Sosial Anak, karena bicara dapat: • Memuaskan

11 Kemampuan Memahami dan Berbicara Mempengaruhi Penyesuaian Sosial Anak, karena bicara dapat: • Memuaskan Kebutuhan dan Keinginanan • Meminta Perhatian dari Orang Lain • Meningkatkan Hubungan Sosial • Menentukan Penilaian Sosial • Sebagai Dasar Penilaian Diri • Sebagai Prestasi Akademik • Mempengaruhi Pikiran dan Perasaan Orang Lain • Mempengaruhi Perilaku Orang Lain (Berbicara dengan Keyakinan).

12 KOMUNIKASI SESUAI TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK 1. Masa Bayi 2. Masa Toddler dan Prasekolah

12 KOMUNIKASI SESUAI TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK 1. Masa Bayi 2. Masa Toddler dan Prasekolah 3. Masa Usia Sekolah 4. Masa Remaja

13 1. Masa Bayi • Menggunakan komunikasi non verbal • Bayi berkomunikasi dengan cara

13 1. Masa Bayi • Menggunakan komunikasi non verbal • Bayi berkomunikasi dengan cara tersenyum bila menyenangkan dan menangis bila situasi tidak menyenangkan • Bayi akan merespon tingkah laku non verbal perawat, bayi merasa tenang dengan kontak fisik yang dekat • Bayi juga akan merasa nyaman dengan suara yang lembut

14 2. Masa Toddler dan Prasekolah • Pada usia ini umumnya anak sudah mampu

14 2. Masa Toddler dan Prasekolah • Pada usia ini umumnya anak sudah mampu berkomunikasi baik secara verbal maupun non-verbal. • Anak dibawah usia 5 tahun bersifat ego sentris • Anak tidak dapat membedakan antara fantasi atau kenyataan. • Waktu pemeriksaan anak perlu menentuh alat-alat yang akan digunakan dalam pemeriksaan agar dia mengenal dan tidak merasa terasing. • Gunakan kalimat singkat dana kata-kata yang familiar bagi anak. • Gunakan kalimat yang pendek, sederhana dan penjelasan konkret.

15 3. Masa Usia Sekolah • Anak usia 5 -8 tahun kurang mengandalkan pada

15 3. Masa Usia Sekolah • Anak usia 5 -8 tahun kurang mengandalkan pada apa yang mereka lihat tetapi lebih pada apa yang mereka ketahui bila dihadapkan pada masalah baru. • Pada masa ini anak sudah dapat memahami penjelasan sederhana dan mampu mendemonstrasikannya. • Anak perlu diizinkan untuk mengekspresikan rasa takut dan keheranan yang dialaminya.

16 4. Masa Remaja • Masa ini anak berfikir dan berperilaku antara anak dan

16 4. Masa Remaja • Masa ini anak berfikir dan berperilaku antara anak dan orang dewasa. • Perawat harus menghindari sikap menilai atau menghakimi terhadap apa yang dilakukan. • Remaja harus diberi kesempatan untuk mengekspresikan perasaannya. • Remaja menbutuhkan diskusi dalam menangani masalahnya. • Berkomunikasi dengan remaja yaitu memberi dukungan dan tidak interupsi (menyela)

17 KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN ANAK • Hal-hal yang perlu diperhatikan cara berkomunikasi terapeutik pada

17 KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN ANAK • Hal-hal yang perlu diperhatikan cara berkomunikasi terapeutik pada anak adalah: 1. Nada Suara 2. Mengalihkan Aktivitas 3. Jarak Interaksi 4. Marah 5. Kesadaran Diri 6. Sentuhan

18 TEHNIK BERKOMUNIKASI DENGAN ANAK 1. Tehnik Non Verbal 2. Tehnik Verbal

18 TEHNIK BERKOMUNIKASI DENGAN ANAK 1. Tehnik Non Verbal 2. Tehnik Verbal

19 1. Tehnik Non Verbal dengan cara: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

19 1. Tehnik Non Verbal dengan cara: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Tehnik Orang Ketiga Neuro Linguistic Programming (NLP) Facilitatif Responding Bercerita (Story Telling) Bibliotherapy Fantasy Mimpi Pertanyaan “Bagaiman Bila” Tiga Permintaan (tree Wishes) Rating Game World Association Game Sentenoe Completion (Melengakpi Kalimat Pros dan Cons (Pro dan Kontra)

20 2. Tehnik Verbal 1. Menulis 2. Menggambar 3. Gerakan Gambar Keluarga 4. Sosiogram

20 2. Tehnik Verbal 1. Menulis 2. Menggambar 3. Gerakan Gambar Keluarga 4. Sosiogram 5. Menggambar bersama dalam Keluarga 6. Bermain

21 Keterangan: 1. Tehnik Orang Ketiga: - Tehnik ini mengungkapkan ekspresi perasaan orang ketiga,

21 Keterangan: 1. Tehnik Orang Ketiga: - Tehnik ini mengungkapkan ekspresi perasaan orang ketiga, seperti “dia atau mereka” - Tehnik tersebut mengurangi perasaan terancam dari pada langsung bertanya pada anak bagaimana perasaannya? - Tehnik pendekatan seperti ini memberi kesempatan pada anak dalam tiga pilihan; a. Menyetujui, penuh harapan dan mengungkapkan perasaannya. b. Tidak setuju c. Tetap diam, mungjin mempunyai suatu perasaan tetapi tidak mampu mengekspresikannya pada saat itu.

22 2. Neuro Linguistik Programming (NLP) • Tehnik pendekatan ini relatif masih baru •

22 2. Neuro Linguistik Programming (NLP) • Tehnik pendekatan ini relatif masih baru • Pendekatan ini untuk mengerti proses komunikasi yang memperhatikan cara/gaya/kelakuan dimana informasi dapat diterima dan dimengerti oleh individu. • Dalam komunikasi biasanya orang menggunakan satu dari tiga sensorik: - Penglihatan - Pendengaran - Kinesthetik

23 Tehnik Pendekatan NLP Cara Komunikasi Cara Visual; “saya dapat melihat bahwa saya tidak

23 Tehnik Pendekatan NLP Cara Komunikasi Cara Visual; “saya dapat melihat bahwa saya tidak sehat” b. Cara Auditory: “dari apa yang saya dengan dimana dokter mengatakan anak saya akan sembuh” c. Cara Kinesthetik: “ saya merasa bahwa prognosa anak saya menurun’ a. Respon yang Cocok • Ceritakan pada saya tentang apa yang kamu lihat. • Apa yang kamu dengar yang membuat kamu melihat sesuatu seperti ini. • Ceritakan lagi tentang perasaan anda bahwa prognosanya menurun

24 3. Fasilitatife Responding • Adalah mendengarkan secara seksama dan membayangkan kembali perasaan-perasaan pasien

24 3. Fasilitatife Responding • Adalah mendengarkan secara seksama dan membayangkan kembali perasaan-perasaan pasien dan isi pernyataan anak. seperti: a. Respon yang empati b. Tidak mengahakimi dan mengesahkan perasaan seseorang Contoh: seorang anak mengatakan: “ saya benci ke RS dan mendapatkan suntikan” - Fasilitatif respon adalah: “engkau merasa tidak bahagia karena semua dilakukan padamu”.

25 4. Bercerita (Story Telling) • Respon anak terhadap tehnik-tehnik bercerita bervariasi • Bercerita

25 4. Bercerita (Story Telling) • Respon anak terhadap tehnik-tehnik bercerita bervariasi • Bercerita harus menggunakan bahasa anak dan menyelidiki • • • perasaannya Dongeng bersama lebih mengembangkan pendekatan terapeutik Kita meminta anak bercerita tentang sesuatu kejadian, diikuti oleh cerita lain oleh perawat. Contoh: “anak bercerita tentang masuk rumah sakit dan tidak dapat melihat orang tuanya lagi” Cerita perawat hampir sama dan menggunakan nama orang lain bercerita bahwa sewaktu anak itu berada di rumah sakit tetap dapat bertemu orang tuanya setiap hari setelah selesai bekerja. Dengan cara ini dapat mengurangi perasaan takutnya akan berpisah dari orang tuanya.

26 5. Bibliotherapy • Bibliotherapy melibatkan penggunaan buku-buku dalam rangka proses therapeutic dan supportive.

26 5. Bibliotherapy • Bibliotherapy melibatkan penggunaan buku-buku dalam rangka proses therapeutic dan supportive. • Sasarannya adalah membantu anak mengungkapkan perasaan-perasan dan perhatiannya melalui aktivitas membaca

27 Petunjuk umum dalam menggunakan bibliotherapy: • Jajaki perkembangan emosi dan pengetahuan anak •

27 Petunjuk umum dalam menggunakan bibliotherapy: • Jajaki perkembangan emosi dan pengetahuan anak • Hayati isi buku dan sesuaikan isinya dengan tingkat usia anak • Bersama-sama memakai buku itu seperti kita membaca untuknya • Menyelidiki bersama anak akan arti dari isi buku dengan cara menceritakan kembali cerita itu, baru kembali bagian -bagian khusus, gambar sesuatu yang berkaitan dengan cerita itu dan diskusikan gambar tersebut, bicarakan tentang karakter atau simpulkan pengertian dari cerita tersebut

28 6. Fantasy • Bentuk khusus dari bibliotherapy adalah menggunakan dongeng fantasy atau dongeng

28 6. Fantasy • Bentuk khusus dari bibliotherapy adalah menggunakan dongeng fantasy atau dongeng seperti: “Bawang Merah dan Bawang Putih, Abu Nawas, Malin Kundang, Sikancil Mencuri Ketimun, dll. • Perlu penjelasan pada anak arti dari dongeng dalam mencapai kebutuhannya.

29 7. Mimpi • Mimpi diartikan sebagai ungkapan sesuatu sasaran tidak sadar dan akan

29 7. Mimpi • Mimpi diartikan sebagai ungkapan sesuatu sasaran tidak sadar dan akan menekan kembali perasaan dan pikiran seseorang. • Salah satu cara pada Psikoterapi dapat menggunakan interpretasi dari mimpi dengan menanyakan pada anak dan orang tua tentang mimpi. • Jelajahi perasaan bersalah yang sangat mengganggu

30 8. Pertanyaan “Bagaimana Bila” • Pertanyaan “bagaimana bila’ mendorong anak untuk menjelajahi situasi

30 8. Pertanyaan “Bagaimana Bila” • Pertanyaan “bagaimana bila’ mendorong anak untuk menjelajahi situasi dan menentukan berbagai pemecahan masalah. • Perawat dapat bertanya: “bagaimana bila engkau sakit dan harus masuk rumah sakit? ” • Anak akan mengatakan perasaan-perasaannya yang tealh dia ketahui dan tentang apa yang dia anggap aneh yang ingin dia ketahui • Jeni komunikasi yang baik akan membantu anak mempelajari keterampilan pertahanan diri, khususnya pada situasi-situasi yang berbahaya.

31 9. Tiga Permintaan (Tree Wishes) • Satu strategi untuk mengundang anak-anak dalam percakapan

31 9. Tiga Permintaan (Tree Wishes) • Satu strategi untuk mengundang anak-anak dalam percakapan adalah tehnik “Tiga Permintaan” • Selanjutnya peraawat dan pasien akan membahas tentang apa arti sakit baginya • Sekalipun perawat tidak mampu menyembuhkannya tetapi dia mampu membuat sebagian permintaannya menjadi kenyataan • Salah satu diantaranya adalah mengatur jadwal kunjungan teman-teman sekolah pada saat di RS dan penyembuhan di rumah

32 10. Rating Game • Permainan ini terutama membantu anak-anak yang lebih besar untuk

32 10. Rating Game • Permainan ini terutama membantu anak-anak yang lebih besar untuk berani bicara. • Sebaiknya perawat bertanya bagaimana pengalaman dari hari ke hari dalam skala 1 sampai 10, dengan skor 10 yang menjadi paling baik. • Rating Game ini dapat digunakan pada anak usia sekolah yaitu dengan menulis pengalaman/perasaan mereka selama dirawat dalam buku hariannya.

33 11. Word Association Game • Pendekatan denagn cara “permainan asosiasi kata” dapat dimulai

33 11. Word Association Game • Pendekatan denagn cara “permainan asosiasi kata” dapat dimulai dengan sejumlah kata-kata kunci dan meminta anak untuk menyebut kata pertama yang dia kenal. • Kata yang gunakan adalah seperti menggambar, menulis, bedoa. • Kemudian pada tahap berikutnya kita kenalkan kata-kata yang mengundang kecemasan seperti penyakit, jarum suntik, rumah sakit, pembedahan dll. • Kunci kata-kata yang dipilih harus sesuai dengan situasi kehidupan anak.

34 12. Sentenoe Completion (Melengkapi Kalimat) • Tanpa menanyakan langsung tentang keadaannya tetapi menyadarkan

34 12. Sentenoe Completion (Melengkapi Kalimat) • Tanpa menanyakan langsung tentang keadaannya tetapi menyadarkan pertanyaan yang harus dilengkapi oleh anak. • Cara pendekatan ini khusunya pada anak pra remaja dan remaja • Contoh; “ sesuatu yang menyenangkan (menjengkelkan) tentang sekolah anak………. • “usia yang paling menarik (tidak menarik) adalah……… • Pernyataan dimulai dengan yang netral kemudian diakhiri dengan pernyaan yang difokuskan pada perasaan tentang dirinya.

35 13. Pros and Cons (Pro dan Kontra) • Suatu pendekatan yang agak berbeda

35 13. Pros and Cons (Pro dan Kontra) • Suatu pendekatan yang agak berbeda untuk mendorong menjelajahi perasaannya seperti: : - Memilih topik berada si RS - Meminta anak membuat daftar (list) tentang 5 hal yang baik dan 5 hal yang buruk tentang RS agar tercipta hubungan yang baik

36 Terima Kasih

36 Terima Kasih