KONSEP KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN PERTEMUAN I Ns WIDIA

  • Slides: 31
Download presentation
KONSEP KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN PERTEMUAN I Ns. WIDIA SARI, S. Kep. , M. Kep

KONSEP KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN PERTEMUAN I Ns. WIDIA SARI, S. Kep. , M. Kep PRODI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

VISI DAN MISI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

VISI DAN MISI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Visi Dan Misi FIKES Universitas Esa Unggul Visi • Menjadi fakultas ilmu-ilmu kesehatan yang

Visi Dan Misi FIKES Universitas Esa Unggul Visi • Menjadi fakultas ilmu-ilmu kesehatan yang kompeten di bdang kesehatan masyarakat, ilmu gizi dan ilmu keperawatan, manajemen informasi kesehatan dan rekam medis dan informasi kesehatan berbasis intelektualitas, inovasi dan kewirausahaan yang unggul serta mampu bersaing secara global Misi 1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran bidang ilmu-ilmu kesehatan (manajemen informasi kesehatan, kesehatan masyaraka, ilmu gizi dan ilmu Ners, serta rekam medis dan informasi kesehatan) secara efisien dan efektif berbasis pada teknologi informasi 2. Menyelenggarakan program-program penelitian dan pengembangan guna menghasilkan konsep-konsep, teori dan hasil kajian yang secara fungsional dapat mendukung pengembangan kehidupan bermasyarakat 3. Melaksanakan dan mengembangkan program-program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia

Visi dan Misi Program Studi Ners Visi: • Menjadi pusat pendidikan Ners yang kompeten

Visi dan Misi Program Studi Ners Visi: • Menjadi pusat pendidikan Ners yang kompeten berbasis intelektualitas, kreatifitas, dan kewirausahaan, dengan keunggulan dibidang nursing home care serta berdaya saing global pada tahun 2020 Misi: • Mengembangkan Program Pendidikan Ners dengan keunggulan nursing home care yang berwawasan global dan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. • Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang keperawatan dengan keunggulan nursing home care melalui kegiatan penelitian. • Menerapkan dan mengembangkan ilmu keperawatan dengan keunggulan nursing home care melalui pengabdian masyarakat. • Menyiapkan sumber daya manusia keperawatan dengan keunggulan nursing home care yang berdaya saing global dan menciptakan calon pemimpin yang berkarakter bagi bangsa dan negara. • Mengelola sarana dan prasarana yang menunjang program akademik dan profesi keperawatan dengan keunggulan nursing home care. • Berperan aktif dalam menerapkan dan mengembangkan ilmu keperawatan dengan keunggulan nursing home care yang bermanfaat bagi organisasi profesi, bagi bangsa dan negara Indonesia serta segenap umat manusia.

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN • Mahasiswa mampu manganalisis konsep komunikasi terapeutik dan helping relationship

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN • Mahasiswa mampu manganalisis konsep komunikasi terapeutik dan helping relationship dalam konteks hubungan terapeutik perawat klien dan melakukan simulasi penerapannya dalam membantu memecahkan masalah yang sedang dihadapi

Pendahuluan • Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia

Pendahuluan • Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia • Pada profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih bermakna karena merupakan metoda utama dalam mengimplementasikan proses keperawatan • Komunikasi dalam aktivitas keperawatan adalah hal yang paling mendasar dan menjadi alat kerja utama bagi setiap perawat untuk memberikan pelayanan/asuhan keperawatan karena perawat secara terus menerus selama 24 jam bersama pasien. • Pengetahuan tentang komunikasi dan komunikasi terapeutik sangat penting terkait dengan tugas-tugas anda dalam melakukan asuhan keperawatan dalam melakukan hubungan profesional dengan tim kesehatan lainnya

Pengertian • Komunikasi berasal dari bahasa latin communicarecommunicatio dan communicatus yang berarti suatu alat

Pengertian • Komunikasi berasal dari bahasa latin communicarecommunicatio dan communicatus yang berarti suatu alat yang berhubungan dengan sistem penyampaian dan penerimaan berikut, seperti telepon, telegraf, radio, dan sebagainya. • Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkin individu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya. • Menurut Potter & Perry, komunikasi terjadi pada tiga tingkatan yaitu intrapersonal, interpersonal dan publik

Tujuan Komunikasi • • • Menyampaikan ide/informasi/berita Mempengaruhi orang lain Mengubah perilaku orang lain

Tujuan Komunikasi • • • Menyampaikan ide/informasi/berita Mempengaruhi orang lain Mengubah perilaku orang lain Memberikan pendidikan Memahami (ide) orang lain

Unsur-unsur dalam Komunikasi

Unsur-unsur dalam Komunikasi

1. Komunikator (sender) Komunikator adalah orang atau kelompok yang menyampaikan pesan/ide/informasi kepada orang/pihak lain

1. Komunikator (sender) Komunikator adalah orang atau kelompok yang menyampaikan pesan/ide/informasi kepada orang/pihak lain sebagai lawan bicara. Seorang komunikator beraksi dan bereaksi secara utuh meliputi fisik dan kognitif, emosional, dan intelektual 2. Informasi/pesan/berita Pesan adalah keseluruhan yang disampaikan oleh komunikator, disadari atau tidak disadari, secara langsung atau tidak langsung. Pesan yang disadari adalah segala ucapan (bahasa verbal) yang disampaikan komunikator secara sengaja dan sudah dipersiapkan. Pesan yang tidak disadari adalah pesan yang muncul beriringan atau bersamaan dengan pesan yang disampaikan pada saat komunikator berbicara.

3. Komunikan (receiver) Komunikan adalah orang atau sekelompok orang yang menerima pesan yang disampaikan

3. Komunikan (receiver) Komunikan adalah orang atau sekelompok orang yang menerima pesan yang disampaikan komunikator. Komunikan yang efektif adalah komunikan yang bersikap kooperatif, penuh perhatian, jujur, serta bersikap terbuka terhadap komunikator dan pesan yang disampaikan. 4. Umpan Balik Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya (Clement dan Frandsen, 1976, dalam De. Vito, 1997). Umpan balik bisa berasal dari diri sendiri ataupun orang lain.

5. atmosfer/konteks Atmosfer adalah lingkungan ketika komunikasi terjadi terdiri atas tiga dimensi, yaitu dimensi

5. atmosfer/konteks Atmosfer adalah lingkungan ketika komunikasi terjadi terdiri atas tiga dimensi, yaitu dimensi fisik, sosial-psikologis, dan temporal yang mempunyai pengaruh terhadap pesan yang disampaikan. Ketiga dimensi lingkungan ini saling berinteraksi dan saling memengaruhi satu dengan lainnya. Perubahan dari salah satu dimensi akan memengaruhi dimensi yang lain.

Bentuk/Jenis Komunikasi • Komunikasi verbal • Komunikasi non verbal

Bentuk/Jenis Komunikasi • Komunikasi verbal • Komunikasi non verbal

Dasar-dasar komunikasi terapeutik • Hubungan terapeutik antara perawat klien adalah hubungan kerja sama yang

Dasar-dasar komunikasi terapeutik • Hubungan terapeutik antara perawat klien adalah hubungan kerja sama yang ditandai dengan tukar-menukar perilaku, perasaan, pikiran, dan pengalaman ketika membina hubungan intim yang terapeutik • Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi interpersonal dengan fokus adanya saling pengertian antarperawat dengan pasien. Komunikasi ini adalah adanya saling membutuhkan antara perawat dan pasien sehingga dapat dikategorikan dalam komunikasi pribadi antara perawat dan pasien, perawat membantu dan pasien menerima bantuan (Indrawati, 2003).

Tujuan Komunikasi Terapeutik • Membantu mengatasi masalah klien untuk mengurangi beban perasaan dan pikiran

Tujuan Komunikasi Terapeutik • Membantu mengatasi masalah klien untuk mengurangi beban perasaan dan pikiran • Membantu mengambil tindakan yang efektif untuk klien/pasien • Memperbaiki pengalaman emosional klien • Mencapai tingkat kesembuhan yang diharapkan

Kegunaan komunikasi terapeutik • Merupakan sarana terbina hubungan yang baik antara pasien dan tenaga

Kegunaan komunikasi terapeutik • Merupakan sarana terbina hubungan yang baik antara pasien dan tenaga kesehatan • Mengetahui perubahan perilaku yang terjadi pada individu atau pasien • Mengetahui keberhasilan tindakan kesehatan yang telah dilakukan • Sebagai tolok ukur kepuasan pasien • Sebagai tolak ukur komplain tindakan dan rehabilitasi

Perbedaan komunikasi terapeutik dan komunikasi sosial • Komunikasi terapeutik dalam konteks hubungan saling membantu

Perbedaan komunikasi terapeutik dan komunikasi sosial • Komunikasi terapeutik dalam konteks hubungan saling membantu (the helping relationship) adalah ubungan saling membantu antara perawat-klien yang berfokus pada hubungan untuk memberikan bantuan yang dilakukan oleh perawat kepada klien yang membutuhkan pencapaian tujuan. • Tujuan hubungan saling membantu (helping relationship), adalah memenuhi kebutuhan klien dan meningkatkan kemandirian, perasaan berharga, dan kesejahteraan.

Tujuan helping relationship • Memperoleh realisasi diri (self realization), penerimaan diri (self acceptance), dan

Tujuan helping relationship • Memperoleh realisasi diri (self realization), penerimaan diri (self acceptance), dan meningkatkan tanggung jawab diri (self respect) • Memperjelas identitas personal (personal identity) dan meningkatkan integritas personal (personal integration) • Meningkatkan keintiman (intimate), saling ketergantungan (interdependent), serta hubungan interpersonal (interpersonal relationship) dengan kemampuan memberi dan menerima penuh kasih sayang. • Meningkatkan fungsi kehidupan dan kepuasan serta pencapaian tujuan personal secara realistis

Hubungan terapeutik Hubungan sosial 1. Terjadi untuk tujuan yang spesifik 1. Terjadi secara spontan/tidak

Hubungan terapeutik Hubungan sosial 1. Terjadi untuk tujuan yang spesifik 1. Terjadi secara spontan/tidak direncanakan secara spesifik 2. Orang yang terlibat bebas 2. Orang terlibat jelas spesifik 3. perawat-klien memberikan 3. Informasi yang informasi yang berbeda disampaikan hampir sama antara pihak-pihak yang terlibat 4. Dibangun atas dasar untuk memenuhi kebutuhan bersama (semua klien pihak yang terlibat)

Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi terapeutik • Spesifikasi tujuan komunikasi Komunikasi akan berhasil jika tujuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi terapeutik • Spesifikasi tujuan komunikasi Komunikasi akan berhasil jika tujuan telah direncanakan dengan jelas. Misalnya, tujuan komunikasi adalah mengubah perilaku klien, maka komunikasi diarahkan untuk mengubah perilaku dari yang malaadaptif ke adaptif • Lingkungan nyaman lingkungan nyaman adalah lingkungan yang kondusif untuk terjalinnya hubungan dan komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat. Lingkungan yang tenang/tidak gaduh atau lingkungan yang sejuk/tidak panas adalah lingkungan yang nyaman untuk berkomunikasi. Lingkungan yang dapat melindungi privasi akan memungkinkan komunikan dan komunikator saling terbuka dan bebas untuk mencapai tujuan.

 • Privasi (terpeliharanya privasi kedua belah pihak) Kemampuan komunikator dan komunikan untuk menyimpan

• Privasi (terpeliharanya privasi kedua belah pihak) Kemampuan komunikator dan komunikan untuk menyimpan privasi masing lawan bicara serta dapat menumbuhkan hubungan saling percaya yang menjadi kunci efektivitas komunikasi. • Percaya diri Kepercayaan diri masing-masing komunikator dan komunikan dalam komunikasi dapat menstimulasi keberanian untuk menyampaikan pendapat sehingga komunikasi efektif. • Berfokus kepada klien Komunikasi terapeutik dapat mencapai tujuan jika komunikasi diarahkan dan berfokus pada apa yang dibutuhkan klien. Segala upaya yang dilakukan perawat adalah memenuhi kebutuhan klien.

 • Stimulus yang optimal adalah penggunaan dan pemilihan komunikasi yang tepat sebagai stimulus

• Stimulus yang optimal adalah penggunaan dan pemilihan komunikasi yang tepat sebagai stimulus untuk tercapainya komunikasi terapeutik. • Mempertahankan jarak personal Jarak komunikasi yang nyaman untuk terjalinnya komunikasi yang efektif harus diperhatikan perawat. Jarak untuk terjalinnya komunikasi terapeutik adalah satu lengan (± 40 cm). Jarak komunikasi ini berbeda-beda tergantung pada keyakinan (agama), budaya, dan strata sosial.

Penggunaan diri secara terapeutik dan analisis diri perawat • Dalam melaksanakan asuhan keperawatan, diri

Penggunaan diri secara terapeutik dan analisis diri perawat • Dalam melaksanakan asuhan keperawatan, diri perawat adalah alat yang terapeutik untuk penyembuhan klien. Sebagai alat, perawat harus mampu menggunakan dirinya secara terapeutik. Cara menggunakan diri secara terapeutik (bagi perawat), yaitu mengembangkan kesadaran diri (developing self awareness), mengembangkan kepercayaan (developing trust), menghindari pengulangan (avoiding stereotypes), dan tidak menghakimi (becoming nonjudgmental)

Cara melakukan analisis diri a. Kesadaran diri (self awareness) dan pengungkapan diri Cara meningkatkan

Cara melakukan analisis diri a. Kesadaran diri (self awareness) dan pengungkapan diri Cara meningkatkan kesadaran diri dapat menggunakan johary window. Ada dua aspek self yang harus dilakukan perawat, yaitu kesadaran diri dan pengungkapan diri. Johary window terdiri dari 4 quadrant: 1. Quadrant I > disebut daerah terbuka (diketahui oleh diri sendiri dan orang lain 2. Quadrant II > daerah buta (hanya diketahui oleh orang lain) 3. Quadrant III > daerah tertutup/rahasia (hanya diketahui oleh diri sendiri 4. Quadrant IV > daerah gelap/tidak dikenal (tidak diketahui baik oleh diri kita sendiri maupun orang lain

 • De. Vito (1997) menjelaskan bahwa untuk meningkat kesadaran diri dapat dilakukan dengan

• De. Vito (1997) menjelaskan bahwa untuk meningkat kesadaran diri dapat dilakukan dengan cara berikut. a) Dialog dengan diri sendiri, melakukan komunikasi intrapersonal dengan diri sendiri untuk mengenal aspek diri. b) Mendengarkan pendapat orang lain tentang diri kita. c) Mengurangi daerah buta dengan terus belajar dari lingkungan sekitar kita. d) Amatilah diri Anda dari pandangan yang berbeda/dari sumber yang berbeda. e) Memperluas daerah terbuka dengan terus-menerus menjalin komunikasi dan interaksi dengan orang lain.

 • Klarifikasi nilai (clarification of value ) Perawat melakukan klarifikasi terhadap nilai-nilai yang

• Klarifikasi nilai (clarification of value ) Perawat melakukan klarifikasi terhadap nilai-nilai yang diyakini yang mendasari sikap dan tingkah lakunya, misalnya nilai kebersamaan, kekeluargaan, religi, kebersihan, keindahan, dan lain-lain. • Eksplorasi perasaan (feeling exploration) Perawat harus mampu mengekspresikan perasaan secara jujur. Hal ini penting dalam rangka meningkatkan kesadaran kita terhadap perasaan yang disadari atau tidak yang dapat berpengaruh terhadap keberhasilan hubungan dengan klien • Perawat sebagai model peran (nurses as role model) Perawat sebagai role model maksudnya adalah perawat harus menjadi contoh yang baik bagi klien. Perawat dengan nilai-nilai yang dimilikinya harus bersikap dan bertingkah laku yang dapat dicontoh secara baik oleh klien. Peran ini harus disadari oleh perawat sehingga perawat harus selalu mengontrol perilakunya.

 • Berorientasi untuk kepentingan orang lain (altruism) Perawat harus berorientasi untuk kepentingan orang

• Berorientasi untuk kepentingan orang lain (altruism) Perawat harus berorientasi untuk kepentingan orang lain, bukan dirinya sendiri. Perawat dapat meningkatkan kesadaran diri secara terus-menerus untuk menyelami masalah klien dan berpikir untuk selalu berbuat baik kepada klien. Segala aktivitas yang dilakukan perawat adalah kepentingan kesembuhan klien atau mencapai tujuan yang diinginkan klien. • Ethic dan responsibility Perawat harus mengedepankan nilai-nilai dan etika yang disadarinya serta menunjukkan tanggung jawab yang tinggi.

Penelitian terkait dengan komunikasi terapeutik

Penelitian terkait dengan komunikasi terapeutik

Penelitian terkait dengan komunikasi terapeutik

Penelitian terkait dengan komunikasi terapeutik

Tugas Praktikum • Komunikasi sebagai elemen terapi, coba jelaskan dan berikan contohnya, didukung dengan

Tugas Praktikum • Komunikasi sebagai elemen terapi, coba jelaskan dan berikan contohnya, didukung dengan penelitian terkait

Tugas Akhir MA Komunikasi dalam Keperawatan II • Mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok, kemudian

Tugas Akhir MA Komunikasi dalam Keperawatan II • Mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok, kemudian membuat komunikasi terapeutik dengan berbagai tingkat usia mulai dengan anak, dewasa, lansia, IGD, ICU dan handling complain • Bagi kelompok yang mendapatkan nilai paling tinggi, akan diberikan poin tambahan sebesar 5 poin untuk nilai MA Komunikasi dalam keperawatan • Banner dikumpul sebelum UAS • Banner dibuat semenarik mungkin dan kreatif.