FIQIH Mawaris urgensi urutan kerja definisi hibahwasiat waris

FIQIH Mawaris urgensi urutan kerja definisi hibah-wasiat waris laki-laki furudhul muqadharah mawaris di Indonesia rukun waris perempuan ashabah study kasus hijab-mahjub hikmah syarat mencegah yang bukan waris cara menghitung waris contoh soal Rian Hidayat, S. Pd. I

ancaman neraka perintah mempelajari URGENSI ﻥ ﺍﻟ ﻭ ﻭ ﺍﺍ ﺍﺍ ﻳﺍ ﺍ ﻳ perintah mengajarkan mengapa ﻱ kita ﻭﺍ ﺍﻟﺍ ﻩ ﻯ ﺍ ﺃ Dan orang yang mendurhakai Allah dan Rasul -Nya dan melanggar ketentuan-Nya Pelajarilah ilmu faraidh dan ajarkanlah. Karena banyak dilupakan WAJIB (hukum waris), dari niscaya memasukkannya dia setengah ilmu Allah dan dilupakan orang. dalam apiyang neraka kekalkali di dalamnya. Dankedia adalah pertama akan dicabut belajar ilmu faraidh? dicabut pertama kalimenghinakan. (QS. Baginya siksa yang An-Nisa' dari umatku". (HR. Ibnu Majah, Ad: 14) Daruquthuny dan Al-Hakim) mencegah perpecahan sesungguhnya mudah

bahasa PENGERTIAN berpindahnya sesuatu dari seseorang kepada orang lain berpindahnya hak kepemilikan harta legal dan syar'i istilah dari orang yang meninggal kepada ahli warisnya yang masih hidup

PERBEDAAN WARIS HIBAH WAKTU dibagi setelah wafat dibagi sebelum wafat WASIAT ditetapkan sebelum wafat diserahkan setelah wafat PELAKSANA ahli waris pemilik harta PENERIMA ahli waris + bukan ahli waris HUKUM membagi waris = wajib menghibahkan = sunnah berwasiat = sunnah HITUNGAN sesuai ilmu faraidh terserah pemilik harta maksimal = 1/3

RUKUN muwarrits pewaris pemilik harta yang wafat waris ahli waris penerima harta warisan mauruts warisan harta yang dibagi waris

muwarrits sudah wafat SYARAT PEWARISAN ahli waris masih hidup tidak adanya mawani’

pembunuhan MENCEGAH PEWARISAN perbedaan agama perbudakan

pemilahan harta muwarrits harta bersama milik pihak lain rumah sakit memandikan biaya pengurusan jenazah mengkafani menyolatkan URUTAN KERJA menguburkan pembayaran hutang/zakat pelaksanaan wasiat pembagian waris maksimal 1/3

1. Anak laki-laki 2. Cucu laki-laki dan anak laki-laki dan terus ke bawah 3. Bapak 4. Kakek dari bapak dan terus ke atas 5. Saudara laki-laki sekandung 6. Saudara laki-laki sebapak AHLI WARIS LAKI-LAKI (15 orang) Ket: No. 1 -13 berdasarkan pertalian darah. Jika 15 orang itu ada maka yang dapat menerima hanya anak laki-laki, suami, dan bapak, yang lain terhijab. 7. Saudara laki-laki seibu 8. Anak laki-laki saudara laki-laki sekandung 9. Anak laki-laki saudara laki-laki sebapak 10. Paman yang sekandung dengan bapak 11. Paman yang sebapak dengan bapak 12. Anak laki paman yang sekandung dengan bapak 13. Anak laki paman yang sebapak dengan bapak 14. Suami 15. Laki-laki yang memerdekakan pewaris

Keterangan no 1 -8 berdasarkan pertalian darah. Jika 10 orang itu ada, maka yang mendapat warisan hanya 5 orang, yaitu istri, anak perempuan, ibu, cucu perempuan, dan saudara perempuan kandung. AHLI WARIS PEREMPUAN (10 Orang) 1. Anak perempuan 2. Cucu perempuan dari anak laki-laki 3. Ibu 4. Nenek dari ibu 5. Nenek dari bapak 6. Saudara perempuan kandung 7. Saudara perempuan bapak Jika 25 ahli waris ada, maka yang bisa menerimanya hanya 5 orang, yaitu suami atau istri, ayah, ibu, anak laki – laki, dan anak perempuan. 8. Saudara perempuan seibu 9. Istri 10. Wanita yang memerdekakan si pewaris

anak angkat – anak asuh anak tiri mantan suami – mantan istri keponakan perempuan BUKAN AHLI WARIS (10 Orang) keponakan dari saudara perempuan mertua – menantu saudara ipar cucu dari anak perempuan paman bibi jalur ibu saudara lain ayah lain ibu
![Ahli Waris = 22 pihak (dari total 23, yang satu org, menjadi pewaris [alm]) Ahli Waris = 22 pihak (dari total 23, yang satu org, menjadi pewaris [alm])](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/2a171470bf1c324d1365159c3c60a016/image-12.jpg)
Ahli Waris = 22 pihak (dari total 23, yang satu org, menjadi pewaris [alm]) 21 8 7 ﺃﻢ ﺃﻢ ﺃﺐ ﺃﺐ ﺃﺐ ibunya ayahnya ayah Jalur C 6 5 15 16 ﺃﻢ ﺃﺐ ﻋﻢ ﺷﻘﻴﻖ ﻋﻢ ﻷﺐ ibu ayah paman seayah-ibu paman seayah Jalur F 22 3 4 ﺃﺨﺖ ﻷﻢ / ﺃﺦ ﺯﻭﺟﺔ ﺯﻭﺝ sdr/i seibu istri suami ALM 10 9 11 12 17 18 ﺃﺨﺖ ﺷﻘﻴﻘﺔ ﺃﺦ ﺷﻘﻴﻖ ﺃﺦ ﻷﺐ ﺃﺨﺖ ﺷﻘﻴﻘﺔ ﺍﺑﻦ ﻋﻢ ﺷﻘﻴﻖ ﺍﺑﻦ ﻋﻢ ﻷﺐ sdri seayah-ibu sdr seayah sdri seayah sepupu laki Jalur B Jalur D Jalur G 2 1 13 14 ﺑﻨﺖ ﺍﺑﻦ anak pr anak laki keponakan laki-laki Jalur E Jalur A 20 19 ﺑﻨﺖ ﺍﺑﻦ ﺍﺑﻦ cucu pr cucu laki

Ahli Waris Terdekat 21 8 7 ﺃﻢ ﺃﻢ ﺃﺐ ﺃﺐ ﺃﺐ ibunya ayahnya ayah Jalur C 6 5 15 16 ﺃﻢ ﺃﺐ ﻋﻢ ﺷﻘﻴﻖ ﻋﻢ ﻷﺐ ibu ayah paman seayah-ibu paman seayah Jalur F 22 3 4 ﺃﺨﺖ ﻷﻢ / ﺃﺦ ﺯﻭﺟﺔ ﺯﻭﺝ sdr/i seibu istri suami ALM 10 9 11 12 17 18 ﺃﺨﺖ ﺷﻘﻴﻘﺔ ﺃﺦ ﺷﻘﻴﻖ ﺃﺦ ﻷﺐ ﺃﺨﺖ ﺷﻘﻴﻘﺔ ﺍﺑﻦ ﻋﻢ ﺷﻘﻴﻖ ﺍﺑﻦ ﻋﻢ ﻷﺐ sdri seayah-ibu sdr seayah sdri seayah sepupu laki Jalur B Jalur G Jalur D 2 1 13 14 ﺑﻨﺖ ﺍﺑﻦ anak pr anak laki keponakan laki-laki Jalur E Jalur A 20 19 ﺑﻨﺖ ﺍﺑﻦ ﺍﺑﻦ cucu pr cucu laki

almarhum anak termasuk ahli waris KESIMPULAN PENERIMA WARIS cucu tertutupnya posisi ahli waris tidak terhijab (terhalangi) karena adanya ahli waris lain sehingga tidak menerima waris

FURUDHUL MUQADDARAH (Bagian tertentu Ahli Waris)

• Furudhul Muqaddarah ialah ketentuan kadar bagi masing-masing ahli waris. Furudhul Muqaddara h ½ 1/3 ¼ 1/6 1/8 2/3 Zawil Furud: Ahli waris yang perolehan harta warisannya sudah ditentukan oleh dalil Al-Quran dan hadis (lihat QS An-Nisa [4]: 8, 11, 12, 33, dan 176).

Anak perempuan tunggal Cucu perempuan tunggal dari anak laki-laki 1/2 Saudara perempuan tunggal yang sekandung Saudara perempuan tunggal yang sebapak, apabila saudara perempuan yang sekandung tidak ada. Suami apabila istrinya tidak mempunyai anak, atau cucu (laki-laki ataupun perempuan) dari anak laki-laki. Suami apabila istrinya mempunyai anak atau cucu dari anak laki-laki. 1/4 Istri (seorang atau lebih) apabila suaminya tidak mempunyai anak atau cucu dari anak laki-laki

1/8 Istri (seorang atau lebih) apabila suami mempunyai anak atau cucu dari anak laki-laki Dua orang anak perempuan atau lebih apabila tidak ada anak laki-laki. 2/3 Dua orang cucu perempuan atau lebih dari anak laki-laki apabila anak perempuan tidak ada (dikiaskan kepada anak perempuan) Dua orang saudara perempuan atau lebih yang sekandung (seibu sebapak) Dua orang saudara perempuan atau lebih yang sebapak

1/3 Ibu, apabila anaknya yang meninggal (muwarrits) tidak mempunyai anak atau cucu, atau dia tidak mempunyai saudara-saudara (laki-laki atau perempuan) yang sekandung, yang sebapak atau yang seibu Dua orang saudara atau lebih (laki-laki atau perempuan) yang seibu apabila tidak ada anak atau cucu atau anak.

Bapak atau kakek, apabila ada anak atau cucu Ibu, apabila ada anak atau cucu atau ada dua orang saudara (lebih) Nenek, seorang atau lebih, bila tidak ada ibu. 1/6 Seorang saudara seibu, baik laki-laki maupun perempuan. Cucu perempuan, seorang atau lebih, apabila ada anak perempuan, tetapi bila anak perempuannya lebih dari seorang, maka cucu perempuan tidak mendapat bagian apa-apa. Saudara perempuan yang sebapak (seorang atau lebih) apabila saudaranya yang meninggal itu mempunyai seorang saudara perempuan kandung. ITU SEMUA DISEBUT ZAWIL FURUDH. ANGKA BAGIANNYA DISEBUT FURUDHUL MUQADHARAH.

Zawil Furudh 21 8 7 ﺃﻢ ﺃﻢ ﺃﺐ ﺃﺐ ﺃﺐ ibunya ayahnya ayah Jalur C 1/3 bila tdk ada anak. 1/6 jika ada anak Ashobah jika tdk ada anak, 1/6 jika ada anak 6 ﺃﻢ ibu ½ jika tdk ada anak. ¼ jika ada anak 4 ¼ jika td ada anak. 1/8 jika ada anak 22 3 ﺃﺨﺖ ﻷﻢ / ﺃﺦ ﺯﻭﺟﺔ ﺯﻭﺝ sdr/i seibu istri suami 5 15 16 ﺃﺐ ﻋﻢ ﺷﻘﻴﻖ ﻋﻢ ﻷﺐ ayah paman seayah-ibu paman seayah Jalur F ALM 10 9 11 12 17 18 ﺃﺨﺖ ﺷﻘﻴﻘﺔ ﺃﺦ ﺷﻘﻴﻖ ﺃﺦ ﻷﺐ ﺃﺨﺖ ﺷﻘﻴﻘﺔ ﺍﺑﻦ ﻋﻢ ﺷﻘﻴﻖ ﺍﺑﻦ ﻋﻢ ﻷﺐ sdri seayah-ibu sdr seayah sdri seayah sepupu laki Jalur B Jalur G Jalur D ½ jika tunggal. ﺑﻨﺖ 2/3 bila berdua anak pr atau lebih. Bisa ashobah juga Jalur A 2 14 13 1 Ashobah ﺍﺑﻦ stlh dibagikeponakan bagian laki-laki yang lain. ﺍﺑﻦ anak laki ﺍﺑﻦ keponakan laki-laki Jalur E 20 19 ﺑﻨﺖ ﺍﺑﻦ ﺍﺑﻦ cucu pr cucu laki

ASHOBAH (Sisa Harta)

Ashobah: Ahli waris yang bagian penerimaannya tidak ditentukan, tetapi menerima dan menghabiskan sisanya. Apabila yang meninggal tidak mempunyai ahli waris yang mendapat bagian tertentu (zawil furud), maka harta peninggalan itu sepenuhnya diserahkan kepada ashobah. Ashobah Binafsih (sendiri) ASHOBAH Ashobah Bilghair (dengan orang lain) Ashoh Ma’alghair (bersama orang lain)

Ashobah Binafsih 21 8 7 ﺃﻢ ﺃﻢ ﺃﺐ ﺃﺐ ﺃﺐ ibunya ayahnya ayah ibunya ibu Jalur C 4 10 3 6 5 15 16 ﺃﻢ ﺃﺐ ﻋﻢ ﺷﻘﻴﻖ ﻋﻢ ﻷﺐ ibu ayah paman seayah-ibu paman seayah 5 3 4 ﺃﺨﺖ ﻷﻢ / ﺃﺦ ﺯﻭﺟﺔ ﺯﻭﺝ sdr/i seibu istri suami ALM Jalur B 1 2 18 ﺃﺦ ﻷﺐ ﺃﺨﺖ ﺷﻘﻴﻘﺔ ﺍﺑﻦ ﻋﻢ ﺷﻘﻴﻖ ﺍﺑﻦ ﻋﻢ ﻷﺐ sdr seayah sdri seayah sepupu laki ﺃﺨﺖ ﺷﻘﻴﻘﺔ ﺃﺦ ﺷﻘﻴﻖ sdri seayah-ibu sdr seayah-ibu 7 Jalur D 13 14 8 ﺑﻨﺖ ﺍﺑﻦ anak pr anak laki keponakan laki-laki Jalur E Jalur A 20 19 ﺑﻨﺖ ﺍﺑﻦ ﺍﺑﻦ cucu pr cucu laki 2 Jalur F 17 11 1 6 12 9 10 22 9 11 Jalur G 12

Ashobah yang berhak mendapat semua harta atau semua sisa secara otomatis, diatur menurut susunan ASHOBAH sebagai. BINAFSHI berikut: 1. Anak laki-laki 2. Cucu laki-laki dari anak laki-laki dan terus ke bawah asal saja pertaliannya masih terus laki-laki 3. Bapak 4. Kakek (datuk) dari pihak bapak dan terus ke atas, asal saja pertaliannya belum putus dari pihak bapak 5. Saudara laki-laki sekandung 6. Saudara laki-laki sebapak 7. Anak saudara laki-laki kandung 8. Anak saudara laki-laki sebapak 9. Paman yang sekandung dengan bapak 10. Paman yang sebapak dengan bapak 11. Anak laki-laki paman yang sekandung dengan bapak 12. Anak laki-laki paman yang sebapak dengan bapak 13. Laki-laki atau perempuan yang memerdekakan (budak)

Ashobah Bilghair dan Ma’al Ghair 21 8 7 ﺃﻢ ﺃﻢ ﺃﺐ ﺃﺐ ﺃﺐ ibunya ayahnya ayah Jalur C 6 5 15 16 ﺃﻢ ﺃﺐ ﻋﻢ ﺷﻘﻴﻖ ﻋﻢ ﻷﺐ ibu ayah paman seayah-ibu paman seayah 22 3 4 ﺃﺨﺖ ﻷﻢ / ﺃﺦ ﺯﻭﺟﺔ ﺯﻭﺝ sdr/i seibu istri suami ALM Jalur B 2 M B 10 9 ﺃﺨﺖ ﺷﻘﻴﻘﺔ sdri seayah-ibu 1 B B B 11 B 12 17 18 ﺃﺦ ﺷﻘﻴﻖ ﺃﺦ ﻷﺐ ﺃﺨﺖ ﺷﻘﻴﻘﺔ ﺍﺑﻦ ﻋﻢ ﺷﻘﻴﻖ ﺍﺑﻦ ﻋﻢ ﻷﺐ sdr seayah-ibu sdr seayah sdri seayah sepupu laki M Jalur D 13 14 ﺑﻨﺖ ﺍﺑﻦ anak pr anak laki keponakan laki-laki Jalur A Bilghair Ma’al Ghair M B 20 M B 19 ﺑﻨﺖ ﺍﺑﻦ ﺍﺑﻦ cucu pr cucu laki B Jalur F Jalur E Jalur G

Ahli waris yang menjadi Ashobah dengan sebab ditarik oleh ahli waris tertentu dari ashobah binafsihi. ASHOBAH BILGHAIR Anak laki-laki dapat menarik saudaranya yang perempuan menjadi asabah dengan ketentuan bahwa untuk laki-laki mendapat bagian dua kali lipat perempuan. Cucu laki-laki dari anak laki-laki dapat menarik saudaranya yang perempuan menjadi asabah Saudara laki-laki sekandung juga dapat menarik saudaranya yang perempuan menjadi asabah Saudara laki-laki sebapak juga dapat menarik saudaranya yang perempuan menjadi asabah

Ashobah bersama orang lain. Hanya terdapat 2 macam, yaitu: ASHABAH MA’ALGHAIR Saudara perempuan sekandung apabila ahli warisnya saudara perempuan sekandung (seorang atau lebih) dan anak perempuan (seorang atau lebih) atau saudara perempuan sekandung dan cucu perempuan (seorang atau lebih), maka saudara perempuan menjadi Asabah Ma’alghair. Sesudah ahli waris yang lain mengambil bagian masing-masing, sisanya menjadi bagian saudara perempuan tsb Saudara perempuan sebapak apabila ahli waris saudara perempuan sebapak (seorang atau lebih), atau saudara perempuan sebapak dan cucu perempuan (seorang atau lebih), maka saudara perempuan menjadi Asabah Ma’alghair. Jadi, saudara perempuan sekandung/sebapak dapat menjadi Asabah Ma’alghair apabila mereka tdk mempunyai saudara laki. Akan tetapi, apabila mereka mempunyai saudara laki maka kedudukannya berubah menjadi Asabah Bilghair (saudara perempuan menjadi asabah karena ada saudara laki-laki)

HIJAB-MAHJUB

Hijab: Ahli waris yang lebih dekat dapat menghalangi ahli waris yang lebih jauh sehingga ahli waris yang lebih jauh tidak dapat menerima, atau bisa menerima, tapi bagiannya menjadi kurang. HIJAB almarhum anak cucu Hijab Hirman: Ahli waris yang lebih dekat dapat menghalangi ahli waris yang lebih jauh, sehingga ahli waris yang lebih jauh tidak mendapat sama sekali. (contoh: kakek terhalang bapak; cucu terhalang anak) Hijab Nuqsan (mengurangi): ahli waris yang lebih dekat dapat menghalangi ahli waris yang lebih jauh sehingga yang lebih jauh bagiannya berkurang. (contoh: jika jenazah meninggalkan anak, suami mendapat ¼, dan jika tdk meninggalkan anak mendapat ½)

• Mahjub (terhalang): Ahli waris yang lebih jauh terhalang oleh ahli waris yang lebih dekat sehingga sama sekali tidak dapat menerima, atau dapat menerima tapi bagiannya berkurang. • Mahjub dapat menerima waris, namun sekalinya menerima hal itu dapat batal karena: 1)Tidak beragama islam. 2)Murtad dari agama islam 3)Membunuh 4)Menjadi hamba

Hijab Mahjub 21 8 7 ﺃﻢ ﺃﻢ ﺃﺐ ﺃﺐ ﺃﺐ ibunya ayahnya ayah Jalur C 6 5 15 16 ﺃﻢ ﺃﺐ ﻋﻢ ﺷﻘﻴﻖ ﻋﻢ ﻷﺐ ibu ayah paman seayah-ibu paman seayah Jalur F 22 3 4 ﺃﺨﺖ ﻷﻢ / ﺃﺦ ﺯﻭﺟﺔ ﺯﻭﺝ sdr/i seibu istri suami ALM 10 9 11 12 17 18 ﺃﺨﺖ ﺷﻘﻴﻘﺔ ﺃﺦ ﺷﻘﻴﻖ ﺃﺦ ﻷﺐ ﺃﺨﺖ ﺷﻘﻴﻘﺔ ﺍﺑﻦ ﻋﻢ ﺷﻘﻴﻖ ﺍﺑﻦ ﻋﻢ ﻷﺐ sdri seayah-ibu sdr seayah sdri seayah sepupu laki Jalur B Jalur G Jalur D 2 1 13 14 ﺑﻨﺖ ﺍﺑﻦ anak pr anak laki keponakan laki-laki Jalur E Jalur A 20 19 ﺑﻨﺖ ﺍﺑﻦ ﺍﺑﻦ cucu pr cucu laki

CARA MENGHITUNG WARISAN

• Dalam Ilmu Fara’id untuk memudahkan hitungan angka-angka pecahan tahapan pertama menentukan “Asal Masalah (AM)”, dalam ilmu matematika “asal masalah” sama dengan “Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)” • AM hanya terbatas pada 7 macam = 2, 3, 4,
![CONTOH SOAL [1] • AYAH • IBU • ISTRI ? ? ? JUMLAH HARTA CONTOH SOAL [1] • AYAH • IBU • ISTRI ? ? ? JUMLAH HARTA](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/2a171470bf1c324d1365159c3c60a016/image-35.jpg)
CONTOH SOAL [1] • AYAH • IBU • ISTRI ? ? ? JUMLAH HARTA Rp. 960. 000 • AYAH = ashobah • IBU = 1/3 • ISTRI = 1/4 • AM = 12 IBU = 1/3 ISTRI =¼ 3/12 AYAH = ASHOBAH 5/12 IBU ISTRI AYAH 960. 000 = 4/12 = = 12/12 = 4/12 x 960. 000 = 320. 000 = 3/12 x 960. 000 = 240. 000 = 5/12 x 960. 000 = 400. 000 12/12
![CONTOH SOAL [2] • SUAMI ? • IBU ? • KAKEK ? JUMLAH HARTA: CONTOH SOAL [2] • SUAMI ? • IBU ? • KAKEK ? JUMLAH HARTA:](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/2a171470bf1c324d1365159c3c60a016/image-36.jpg)
CONTOH SOAL [2] • SUAMI ? • IBU ? • KAKEK ? JUMLAH HARTA: Rp. 2. 400. 000 • AM = 6 • SUAMI • IBU 800. 000 • KAKEK =½ • SUAMI • IBU • KAKEK = 1/2 = 1/3 = ashobah = 3/6 x 2. 400. 000 = 1. 200. 000 = 1/3 = 2/6 x 2. 400. 000 = = Ashabah = 1/6 x 2. 400. 000 = 400. 000 6/6 2. 400. 000
![CONTOH SOAL [3] • Istri (janda) ? • Anak laki-laki ? • Cucu laki-laki CONTOH SOAL [3] • Istri (janda) ? • Anak laki-laki ? • Cucu laki-laki](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/2a171470bf1c324d1365159c3c60a016/image-37.jpg)
CONTOH SOAL [3] • Istri (janda) ? • Anak laki-laki ? • Cucu laki-laki ? • Ibu ? • Ayah ? JUMLAH HARTA: Rp. • 50. 000 AM = 24 • Istri (janda) = 1/8 • Anak laki-laki = ashobah binnafsi • Cucu laki-laki = mahjub • Ibu = 1/6 • Ayah = 1/6 • Istri = 1/8 = 3/24 x 50 juta = 6. 250. 000 • Ibu = 1/6 = 4/24 x 50 juta = 8. 333 • Ayah = 1/6 = 4/24 x 50 juta = 8. 333 • Anak laki-laki = ashobah= 13/24 x 50 juta = 27. 083. 333
![LATIHAN [1] • Ada seorang perempuan (istri) meninggal dunia, ahli warisnya adalah bapak, ibu, LATIHAN [1] • Ada seorang perempuan (istri) meninggal dunia, ahli warisnya adalah bapak, ibu,](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/2a171470bf1c324d1365159c3c60a016/image-38.jpg)
LATIHAN [1] • Ada seorang perempuan (istri) meninggal dunia, ahli warisnya adalah bapak, ibu, dua anak laki-laki, dan satu anak perempuan. Harta peninggalannya sebanyak Rp 18. 000. -. Berapa bagian masing-masing? • Jawaban: • Bapak 1/6 • Ibu 1/6 • Anak laki-laki (ashobah binnafsi), anak pr (ashobah bilghair) • AM = 6 • Bapak 1/6 = 1/6 x 18 jt = 3. 000 • Ibu 1/6 = 1/6 x 18 jt = 3. 000 • 2 Anak laki-laki: Ashobah [2 ; 2 bagian) = 9. 600. 000 • Anak Peremuan: Ashobah Bilghair =

an 2 Latih Seorang meninggal dunia, ahli warisnya terdiri dari seorang anak laki-laki, seorang anak pr dan seorang istri. Meninggalkan harta warisan 100 juta siap dibagi, berapa bagian masing-masing ahli waris? Jawaban: Anak laki-laki (asobah binnafsi) Anak Perempuan (asobah bilghair) Istri = 1/8 AM = 8 Istri 1/8 x 100 juta = Rp 12. 500. 000 Anak laki (2 bagian) = Rp 58. 333 Anak pr (1 bagian) = Rp 29. 166. 666 Rp 100. 000

Latihan 3 Seorang suami meninggal dunia, meninggalkan ahli waris seorang istri (janda), 2 anak laki-lak dan 3 anak perempuan. Harta peninggalan Rp. 50. 000, - mempunyai utang Rp. 15. 000, biaya pemakaman Rp. 3. 000, - berapa bagian masing 2 ahli waris? Jawab: Total harta yang dibagi: Rp 32. 000, Istri 1/8 2 anak laki (ashobah binnafsi) 3 anak pr (asobah bilghair) AM = 8 Istri 1/8 x 32 juta = 4. 000 2 anak laki-laki (2; 2)= 16. 000 (untuk 2 orang) 3 anak prmpuan (1; 1; 1) = 12. 000 (untuk 3 orang) 32. 000
![LATIHAN [4] • Seorang pewaris meninggalkan harta warisan berupa sebidang tanah seluas 4000 m LATIHAN [4] • Seorang pewaris meninggalkan harta warisan berupa sebidang tanah seluas 4000 m](http://slidetodoc.com/presentation_image_h/2a171470bf1c324d1365159c3c60a016/image-41.jpg)
LATIHAN [4] • Seorang pewaris meninggalkan harta warisan berupa sebidang tanah seluas 4000 m 2 (tinggal dibagikan kepada ahli waris). Ahli waris terdiri dari: 4 org anak laki, 2 orang saudara laki-laki sekandung, dan 3 orang paman (saudara laki-laki ayah pewaris). Berapakah bagian masing-masing ahli waris? • Jawaban: • 4 anak lelaki = ashobah = 4000 m 2 ; 4 • 2 saudara laki-laki sekandung = mahjub =0 • 3 orang paman = mahjub =0

LATIHAN 5 v Jika seseorang meninggal dunia, meninggalkan harta berjumlah 3 buah rumah (masing-masing seharga Rp. 150. 000, -), sebidang tanah seluas 500 meter. (permeter harganya Rp. 500. 000, -), simpanan uang di Bank Rp. 300. 000, - dan uang tunai Rp. 750. 000, -. Ahli warisnya terdiri dari: isteri, 2 (dua) orang anak laki-laki, 3 (tiga) orang anak perempuan, 3 (tiga) orang cucu laki-laki dan 5 (lima) orang cucu perempuan (semua cucu dari anak perempuannya), seorang saudara laki-laki dan 2 (dua) orang sauara perempuan, serta ibunya. Namun sebelum meninggal, ia berwasiat (di hadapan para ahli warisnya) agar sebuah rumahnya diberikan kepada sebuah Yayasan, dan 2 (dua) orang pembantunya diberi masing-masing Rp. 25. 000, -. Berapakah masing-masing ahli waris memperoleh harta waris? v Jawab: v Langkah Pertama; pastikan dulu jumlah harta yang bisa dibagi: Total harta almarhum v 1. dua rumah senilai 300. 000 (yang satunya sudah diwasiatkan) Rp 1. 550. 000 v 2. tanah 500 m senilai 250. 000 v 3. simpanan di bank senilai 300. 000 v 4. uang tunai senilai 700. 000 (setelah dipotong wasiat untuk

• Langkah Kedua, pastikan siapa ahli warisnya yang berhak: • Isteri • 2 (dua) orang anak laki. Mahjub oleh anak laki-laki • 3 (tiga) orang anak Bukan ahli waris perempuan Mahjub oleh anak laki-laki • 3 (tiga) orang cucu laki Mahjub oleh anak laki-laki • 5 (lima) orang cucu perempuan • Seorang saudara laki-laki • 2 (dua) orang sauara • Langkah Kedua, pastikan siapa ahli warisnya yang berhak: • Isteri dapat 1/8 karena ada anak • 2 (dua) orang anak laki (ashobah binnafsi) • 3 (tiga) orang anak perempuan (ashobah bilghair) • Ibu dapat 1/6 karena ada anak • AM = 24

Penyelesaian akhir • • • Isteri 1/8 Ibu 1/6 2 (dua) orang anak laki-laki (ashobah binnafsi) 3 (tiga) orang anak perempuan (ashobah bilghair) AM = 24 Total harta almarhum Rp 1. 550. 000 Istri 1/8 x 24 = 3/24 x 1. 550 juta = 193. 750. 000 452. 083. 500 Ibu 1/6 x 24 = 4/24 x 1. 550 juta = 258. 333. 500 1. 550. 000 – 452. 083. 500 = 1. 097. 916. 500 : 7 = 156. 845. 500/bagian • 2 anak lk [2: 2] = 156. 845. 500 x 4 = 627. 382. 000 (untuk 2 org) • 3 anak pr [1: 1: 1] = 156. 845. 500 x 3 = 470. 536. 500 (untuk 3

AUL • Jumlah bagian ahli waris lebih besar dari pada “ASAL MASALAH” (AM) • Misal AM: 24, total bagian ahli waris: 27 • Maka “Asal Masalah” kita naikkan menjadi 27, dengan akibat bahwa bagian ahli waris menjadi berkurang dari ketentuan semula.

Contoh Aul • • AM : 24 AYAH: 1/6 + A = 4/24 IBU: 1/6 = 4/24 ISTRI: 1/8 = 3/24 • 2 ANAK PR: 2/3 = 16/24 • Jumlah = 27/24 • Dari perhitungan tersebut, terlihat bahwa AM lebih kecil yaitu 24 dari pada bagian ahli waris yaitu 27, jika ada kasus seperti ini maka AM harus di AUL, yakni disamakan dengan


Contoh Kasus Aul • Seseorang meninggal dunia, meninggalkan harta warisan Rp 36 juta dan ahli warisnya terdiri dari: ibu, suami (duda), dan dua saudara seibu. Bagaimana pembagiannya? • Jawab: • Ibu = 1/3 • Suami ½ • 2 saudara seibu 1/3 • AM = 6 2/7 10. 285. 714. • Ibu = 2/6 x 36 jt = Rp 15. 428. 571 12 juta 3/7 • Suami = 3/6 x 36 jt = Rp 10. 285. 714. 18 juta 2/7 • 2 saudara = 2/6 x 36 jt = Rp 12 juta Rp 36. 000 7/7 7/6 Rp 42 juta. Minus 6 juta.

Latihan Kasus Aul Seorang istri meninggal dunia dengan ahli waris: SUAMI, AYAH, IBU, 4 ANAK PR. Jumlah harta yang ditinggalkan Rp. 60. 000. Jawab: || Suami ¼ || Ayah 1/6 || Ibu 1/6 || 3 Anak pr 2/3 || AM = 12 3/15 • Suami = ¼ = 3/12 x 60 Jt =12. 000 15. 000 2/15 8. 000 • Ayah = 1/6 = 2/12 x 60 Jt = 10. 000 8. 000 2/15 32. 000 • Ibu = 1/6 8/15 = 2/12 x 60 Jt = 10. 000 60. 000 15/15 • 3 anak pr = 2/3 = 8/12 x 60 Jt = 40. 000

Radd • Kebalikan dari “AUL” adalah “RADD” • Jumlah bagian ahli waris kurang dari Asal Masalah, sehingga ada sisa harta. • Contoh : • Ibu: ? di radd: 5 • AM: 6 • Ibu: 1/6 =1/5 4/5 • 4 Cucu pr: 2/3 = 4/6 = 5/5 • Ada sisa harta 1/6 am di radd, • Jadi: • IBU: 1/5 x harta • CUCU: 2/5 x harta

Contoh Soal Radd • Seorang meninggal dunia dengan meninggalkan ahli waris Ibu, Sdr pr kandung, dan Sdr lk seibu. Harta warisan 10 juta. • Jawab: • || Ibu 1/6 || Sdr pr kandung ½ || Sdr lk seibu 1/6 || 2. 000 1/5 • AM = 6 • Ibu 1/6 = 1/6 x 10 juta =6. 000 1. 666 3/5 2. 000= 5. 000 • Sdr pr kandung ½ 1/5 = 3/6 x 10 juta • Sdr lk seibu 1/6 5/5 = 1/6 x 10 juta = 1. 666 Rp 10. 000 5/6 = 8. 333. 332 (msh sisa)

Harta bersama / gono -gini • Dalam KHI Pasal 96 ayat (1) : • “Apabila terjadi cerai mati, maka separoh harta bersama menjadi hak pasangan yang lebih lama hidup “ • Pembagian harta bersama • Am = 12 • Harta = Rp. 960. 000 / 2 = Rp. 480. 000 • • Ayah: A= 5/12 x 480 jt = 200 juta • • Ibu: 1/3 = 4/12 x 480 jt = 160 juta • • Istri: ¼ = 3/12 x 480 jt = 120 juta • Maka bagian istri = • 120. 000 + 480. 000 = 600. 000

MAWARIS DI INDONESIA • Menurut hukum adat, harta peninggalan itu terdiri dari: § Harta benda yang diberikan oleh orang tua pada waktu mereka masih hidup § Harta yang diwariskan sewaktu orang tua masih hidup, tetapi penyerahannya dilakukan setelah ayah tau ibu wafat 1. Hukum adat yang sesuai dengan hukum Islam: a. Islam mengikut sertakan kaum wanita sebagai ahli waris sebagaimana kaum pria. b. Islam membagi harta warisan kepada segenap ahli waris secara demokratis dan adil. . 2. Hukum adat yang tidak sesuai dengan ajaran Islam • Apabila pembagiannya hanya berdasarkan nafsu atau ketidakadilan, seperti halnya karena memilih – milih atau terpaksa memberikan warisan karena adanya paksaan dari ahli waris.

HIKMAH MAWARIS • Memelihara kelanjutan harta benda , dari satu generasi ke generasi lain • Menegakkan nilai-nilai perikemanusiaan, jebersamaan, dan demokratis di antara manusia • Menghindarkan perpecahan antar keluarga karena pembagian harta warisan yang tidak adil • Memelihara harta peninggalan dengan baik • Memperhatikan anak yatim

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin.
- Slides: 55