MEMBANTU KLIEN ANAK UNTUK BERBICARA TENTANG RELASINYA START

MEMBANTU KLIEN “ANAK” UNTUK BERBICARA TENTANG RELASINYA START! Pekan 11

Pengantar -Anak-anak sering mengalami ketidakberdayaan ketika keluarganya mengalami masalah -Bahkan kehadiran anak dalam keluarga kadang menjadi kambing hitam dari konflik yang ada di dalam keluarganya. -Anak-anak tidak memiliki keterampilan yang memadai untuk mengungkapkan keadaan emosionalnya (perasaan) kepada orangtua atau anggota keluarga yang lain. -Begitupun dalam proses konseling, keterlibatan anak menuntut konselor harus berupaya lebih dalam menggali informasi. -Dalam sesi konseling, anak kesulitan membicarakan masalah yang dialami keluarganya karena mereka percaya akan adanya konsekuensi negatif jika mereka membuka masalah keluarganya.

Seorang konselor perlu membangun relasi yang bisa dipercaya sepenuhnya oleh anak agar memperoleh informasi yang dibutuhkan —Geldard, 2009 NEXT!

Langkah-langkah yang ditempuh konselor untuk membangun relasi yang dipercaya oleh anak Langkah 1 Membuat perjanjian dengan kedua orangtua si anak atau pengasuh dihadapan anak tentang proses konseling yang akan berlangsung secara individual Langkah 2 Melakukan diskusi dengan anak tentang kerahasiaan informasi yang diungkapkannya Langkah 3 Memahamkan anak tentang pentingnya berbagi informasi dan mengungkapkan perasaan ke oranglain yang akan membantunya menyelesaikan problem yang dihadapi. Namun, ada batas etis bagi kerahasiaan ini dan hak-hak orangtua memperoleh informasi mengenai kondisi anaknya S CREDIT

g dapat n a y n a a Pertany nselor o k u t n a memb asalah m i s a t a g men n anak a s a m e c e k yampaian n e p t i a k ter rmasi o f n i a p a beber inya ke r i d i a n e meng orangtua 1. Apakah kamu bersedia menceritakan sendiri kepada orangtuamu, ataukah kamu ingin saya menceritakan kepada orangtuamu? 2. Apakah kamu mau saya hadir saat kamu menceritakan kepada kedua orangtuamu, atau apakah kamu ingin menceritakannya sendiri kepada orangtuamu? 3. Apakah kamu lebih suka saya yang bercerita kepada orangtuamu dihadiri olehmum atau pakah kamu llebih suka saya menceritakan kepada ornagtuamu tanpa kehadiranmu?

- Umumnya konseling keluarga yang melibatkan anak sebagai klien/konseli menggunakan bentuk konseling individual

Pada sesi konseling, konselor membutuhkan media untuk menggali informasi pada anak, khususnya informasi yg bersifat emosional. Secara khas, konselor dapat menggunakan media berikut: hewan 2 miniatur dan boneka pasir mainan tanah liat/plastisin menggambar/melukis menulis diary

efektivitas penggunaan media 2 tersebut dalam menggali informasi ke anak tergantung pada ketepatan instruksi yang diberikan konselor, pengamatan yang dilakukan, dan kemanpuan mendengar aktif konselor.

uan oleh c a n a k i d u dija k-anak a yang perl n a h a l a ad konselor g berbeda n a y a i n u d berada memiliki n a d a s a dew dari orang erkembangan yang kat p memiliki pada ting m u l e b k Ana berbeda. unikasi m o k r e b n kecakapa g dewasa. Anaka oran lui selayakny rkomunikasi mela be an anak suka an kegiatan-kegiat nd media n a h i permaina l i m e mun, p an usia k i t kreatif. Na a h r e p s mem juga haru anak.

Penggunaan media dalam proses konseling berdasarkan usia anak: * usia 7 tahun ke atas: menggambarkan, melukis, bercerita, atau menulis diary *usia 5 -7 tahun: bermain boneka atay miniatur hewan, pasir mainan, tanah liat/plastisin

contoh: hasil penggalian informasi dengan menulis diary

Referensi: Geldard, K. (2009). Konseling keluarga: membangun relasi untuk saling memandirikan antaranggota keluarga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
- Slides: 12