EMPOWERMENT ADVOCACY Empowerment bertujuan utk membantu klien dalam
EMPOWERMENT & ADVOCACY
• • • Empowerment bertujuan utk membantu klien dalam memperoleh kekuasaan atas pengambilan keputusan maupun kehiudpannya; Empowerment dilakukan dgn meningkatkan kemampuan diri maupun keyakinan diri dlm memanfaatkan kekuasaan yg berasal dari lingkungan; Advocacy diarahkan utk bekerja mewakili klien yg tak berdaya (berasal dari hukum).
• • Partisipasi merupakan komponen yg sangat penting dlm pemberdayaan; Praktek partisipatif memiliki 4 elemen penting; Ø Empowerment, yg diarahkan utk memperkuat klien dlm menghadapi sistem penindas; Ø Diarahkan agar klien memiliki kendali atas keputusan 2 yg dibuat; Ø Memperlengkapi klien dgn sumber daya personal; Ø Mengorganisasi lemnbaga agar memiliki keterbukaan.
• Model praktek empowerment: Ø Mengatasi respon 2 yg mucul akibat penilaian negatif yg diterima, shg mereka dpt memandang dirinya sbg orang yg memiliki daya utk mengatasi maslahnya; Ø Menemukan dan menyingkirkan hambatan 2, serta memberikan penguatan thd pemecahan masalah; • Advocacy dan empowerment merupakan pengembangan serta implementasi dari pekerjaan sosial radikal serta merupakan unsur dari kegiatan 2 antidiskriminasi.
• Empowerment sebenranya lebih diarahkan pada upaya memberikan kemampuan kepada klien/sistem klien agar mampu menghadapi persoalannya sendiri atau menghilangkan penilaian negatif atas dirinya.
B. ADVOKASI � � Advokasi menurut Bahasa Belanda advocaat, advocateur yang diartikan “pengacara hukum” atau “pembela”. Advokasi sering diartikan semata-mata sebagai kegiatan pembelaan kasus atau beracara di peradilan (litigasi). Menurut Bahasa Inggris to advocate yang artinya tidak hanya “membela” (to defend), tetapi bisa berarti “memajukan” atau
Lanjut: � “mengemukakan” (to create) yang baru, atau yang belum ada (lihat: The heritage Dictionary of Current English, Offord, 1958). Dengan kata lain, berarti melakukan “perubahan” (to change) secara terorganisir dan sistematis (lihat: Richard Holloway, Establishing and Ranning an Advocacy NGO: A handbook, PACT, Lukasa, 1999).
Lanjutan pengertian: � Advokasi seperti halnya media atau cara lain digunakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Advokasi lebih merupakan suatu usaha sistematis dan terorganisir untuk mempengaruhi dan mendesakkan terjadinya perubahan dalam kebijakan publik secara bertahap maju (incremental). Usaha perubahan sosial melalui saluran demokratis.
Advokasi dalam konteks Peksos: � � Juru bicara bagi kliennya dengan cara mempresentasikan dan memperdebatkan kepentingan klien. Seorang juru bicara partisan bagi kliennya. Dia terlibat dalam mempertentangkan, memperdebatkan, menjelaskan kepentingan klien, tawar-menawar, negosiasi, dan manipulasi lingkungan demi tercapainya tujuan klien.
Lanjut: � � Advokasi diberikan kepada klien yang mengalami konflik dengan pihak lain baik individu atau institusi, dimana klien berada dalam posisi yang dirugikan. PS harus selalu berusaha memberikan perlindungan dan pembelaan terhadap hak-hak klien yang dilanggar oleh pihak lain agar mampu mendapatkan haknya kembali.
Peranan PS sebagai advokat: � � Pembelaan hak-hak klien. Mendiskusikan dengan klien mengenai tuntutannya terhadap pihak yang merugikan. Berhubungan langsung dengan pihak yang merugikan klien. Memberikan kekuatan, menggerakkan dan mengatur klien.
BENTUK ADVOKASI � � ADVOKASI KLIEN/DIRI ADVOKASI KELOMPOK/PEER/KOLEKTIF ADVOKASI LEGISLATIF ADVOKASI ADMINISTRATIF
ADVOKASI KLIEN/DIRI MELINDUNGI & MENJAMIN � HAK KLIEN/INDIVIDU � SUMBER DAYA � PELAYANAN � MANFAAT � SUPERVISI LANGSUNG, MEDIASI, SISTEM DUKUNGAN SOSIAL, TIM
ADVOKASI KELOMPOK/PEER/KOLEKTIF � � � KELOMPOK/ORGANISASI PERUBAHAN KEBIJAKAN DAN PRAKTEK LEMBAGA HEARING TINDAKAN LEGISLATIF ARENA PUBLIK
ADVOKASI LEGISLATIF � PEMAHAMAN PROSES LEGISLATIF � MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DAN LEGISLATIF � MENINGKATKAN KESADARAN � AKTIVITAS POLITIS
ADVOKASI ADMINISTRASI � � ADVOKASI TUJUAN PROGRAM DAN IMPLEMENTASI ADMINISTRATOR MELAKUKAN ADVOKASI ADVOKAT DITUNJUK SECARA INTERNAL MENGGUNAKAN FORUM SPESIFIK
PROSES ADVOKASI � � � DESKRIPSI SITUASI INSTRUKSI INFORMASI FEEDBACK LITIGASI COLLECTIVE ACTION
- Slides: 18