Sejarah Teknologi Pendidikan H Sholeh Hidayat Sejak manusia

  • Slides: 71
Download presentation
Sejarah Teknologi Pendidikan H. Sholeh Hidayat

Sejarah Teknologi Pendidikan H. Sholeh Hidayat

 • Sejak manusia mengenal sistem pendidikan teknologi pendidikan telah menjadi fondasi bagi jalannya

• Sejak manusia mengenal sistem pendidikan teknologi pendidikan telah menjadi fondasi bagi jalannya sistem pendidikan dan sudah ada di dunia Islam, seperti di Madrasah Nizamiyah di Bagdad pada pertengahan Islam. • Pada masa Aristoteles, misalnya Lyceum dan Academia, teknologi pendidikan masih dalam bentuk yang sederhana. • Era Skolastik di Barat terkenal dengan sekolah bagi biarawan dan biarawati tidak lepas dengan pendidikannya.

 • Revolusi Pendidikan Erick Ashby, (1972). • Revolusi pertama: Pada saat orangtua/keluarga menyerahkan

• Revolusi Pendidikan Erick Ashby, (1972). • Revolusi pertama: Pada saat orangtua/keluarga menyerahkan sebagian tanggungjawab pendidikan kepada seseorang yang secara khusus diberi tanggung jawab untuk itu. • Revolusi kedua: Guru diberi tanggung jawab untuk mendidik. • Revolusi ketiga: Ditemukannya mesin cetak yang memungkinkan tersebarnya informasi iconic dan numeric dalam bentuk buku atau media. • Revolusi keempat: Perkembangan pesat dibidang elektronik, media komunikasi (radio, tv, tape recorder dll). Pesan-pesan disampaikan dengan lebih cepat, lebih bervariasi dan berpotensi untuk lebih efisien bagi penerima. • Keempat revolusi di atas terjadi, karena adanya masalah yang tidak teratasi yaitu masalah”belajar”

Sejarah Perkembangan TP 1. Definisi awal TP (1920 -1950) : Teknologi Pendidikan dipandang sebagai

Sejarah Perkembangan TP 1. Definisi awal TP (1920 -1950) : Teknologi Pendidikan dipandang sebagai media (visual film, gambar dan tampilan) Edgar Dale : Buku Audio Visual Methods in Teaching (1946) yang menjelaskan “Cone of Experience/Kerucut Pengalaman” 2. Definisi 1960 dan 1970: Sebagai proses/cara melihat masalah pendidikan dan menguji solusi masalah tersebut (Finn, 1960) 3. Aplikasi ilmu pengetahuan pada praktik pendidikan (Lumsdaine(1964) 4. Istilah teknologi pendidikan mulai digunakan sejak tahun 1963; memperoleh kontribusi Konsep Komunikasi, teori belajar, teaching machine dan Programmed Instruction 5. Secara resmi diikrarkan oleh AECT sejak tahun 1970 6. Inggris dan Kanada menggunakan istilah teknologi pendidikan, Amerika Serikat Teknologi Pembelajaran (Finn: 1966)

Definisi TP 1963 • “Komunikasi audio-visual adalah cabang dari teori dan praktek pendidikan yang

Definisi TP 1963 • “Komunikasi audio-visual adalah cabang dari teori dan praktek pendidikan yang terutama berkepentingan dengan mendesain, dan menggunakan pesan mengendalikan proses belajar.

Definisi TP 1963(2) • Meliputi kegiatan: (a) mempelajari kelemahan dan kelebihan suatu pesan dalam

Definisi TP 1963(2) • Meliputi kegiatan: (a) mempelajari kelemahan dan kelebihan suatu pesan dalam proses belajar; (b) penstrukturan dan sistematisasi oleh orang maupun instrumen dalam lingkungan pendidikan, meliputi: perencanaan, produksi, pemilihan, manajemen dan pemanfaatan dari komponen maupun keseluruhan sistem pembelajaran. • Tujuan praktisnya adalah pemanfaatan tiap metode dan media komunikasi secara efektif untuk membantu pengembangan potensi pemelajar secara optimal. ”

Definisi 1970 • Suatu cara sistematis dalam mendesain, melaksanakan dan mengevaluasi keseluruhan proses belajar

Definisi 1970 • Suatu cara sistematis dalam mendesain, melaksanakan dan mengevaluasi keseluruhan proses belajar dan pembelajaran untuk tujuan yang spesifik berdasarkan penelitian tentang proses belajar, teori belajar dan komunikasi pada manusia dan menggunakan kombinasi sumber-sumber belajar (manusia, nonmanusia) untuk membuat pembelajaran lebih efektif. • Mengakomodasi pengaruh Psikologi Behaviorisme BF. Skinner dan pentingnya penelitian metode dan teknik untuk mencapai tujuanpembelajaran khusus

Definisi 1972 • Suatu bidang garapan yang berkepentingan dengan memfasilitasi belajar pada manusia melalui

Definisi 1972 • Suatu bidang garapan yang berkepentingan dengan memfasilitasi belajar pada manusia melalui usaha sistematis dalam identifikasi, pengembangan, mengorganisasi dan pemanfaatan berbagai macam sumber belajar serta dengan pengelolaan atas keseluruhan proses tersebut. • Menetapkan komunikasi audiovisual sebagai bidang studi, mengembangkan gagasan TP sebagai Profesi • Kontribusi : (1) Keluasan pemaknaan learning resources, (2) personal instruction dan (3) system approach

Definisi 1977 • Proses kompleks yang terintegrasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana dan organisasi

Definisi 1977 • Proses kompleks yang terintegrasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana dan organisasi untuk menganalisis masalah, merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek belajar manusia. • Teknologi pendidikan sebagai suatu teori, bidang garapan dan profesi

Definisi AECT 1994 • Theory and practice of design, development, utilization, management and evaluation

Definisi AECT 1994 • Theory and practice of design, development, utilization, management and evaluation of processes and resources for learning (Seels & Richey) • Mengokohkan TP sebagai suatu bidang garapan dan profesi yang perlu dilandasi teori dan praktik

Definisi AECT 2004 • Educational Technology is the study and ethical practice of facilitating

Definisi AECT 2004 • Educational Technology is the study and ethical practice of facilitating learning and improving performance by creating, using and managing appropriate technological process and resources”

Simpulan • TP adalah suatu disiplin ilmu, profesi dan bidang garapan • Istilah teknologi

Simpulan • TP adalah suatu disiplin ilmu, profesi dan bidang garapan • Istilah teknologi pendidikan dipakai secara bergantian dengan teknologi pembelajaran • Tujuan utama TP” memecahkan belajar, memfasilitasi masalah belajar dan meningkatkan kinerja • Menggunakan pendekatan sistem

lanjutan • Kawasan Teknologi Pendidikan/Pembelajaran berkaitan dengan analisis, desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, implementasi dan

lanjutan • Kawasan Teknologi Pendidikan/Pembelajaran berkaitan dengan analisis, desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, implementasi dan evaluasi baik proses maupun sumber-sumber belajar • TP tidak hanya bergerak di persekolahan akan tetapi dalam semua aktivitas manusia (keluarga, organisasi, perusahaan) • TP diartikan luas: hard tech dan soft tech

Prinsip Dasar Teknologi Pembelajaran • Menerapkan pendekatan sistem • Menggunakan sumber belajar seluas mungkin

Prinsip Dasar Teknologi Pembelajaran • Menerapkan pendekatan sistem • Menggunakan sumber belajar seluas mungkin • Meningkatkan kualitas belajar manusia • Berorientasi pada kegiatan pembelajaran individu

Sumber-sumber belajar • • • Pesan (message) Orang (people) Bahan (material) Peralatan (device) Teknik

Sumber-sumber belajar • • • Pesan (message) Orang (people) Bahan (material) Peralatan (device) Teknik (Technique) Lingkungan (setting)

Landasan Teknologi Pembelajaran LANDASAN FILSAFAT Ontologi : • Ada sejumlah besar orang yang belum

Landasan Teknologi Pembelajaran LANDASAN FILSAFAT Ontologi : • Ada sejumlah besar orang yang belum terpenuhi kesempatan belajarnya • Adanya berbagai sumber yang telah tersedia maupun yang direkayasa tetapi belum dapat dimanfaatkan untuk keperluan belajar • Perlu ada usaha khusus yang terarah dan terencana untuk menggarap sumber-sumber tersebut agar terpenuhi hasrat belajarnya • Perlu ada pengelolaan atas kegiatan khusus dalam mengembangkan dan memanfaatkan sumber untuk belajar secara efektif, efisien dan selaras

Epsitemologi • Pendekatan isomeristik; menggabungkan berbagai kajian bidang keilmuan ke dalam suatu kebulatan tersendiri

Epsitemologi • Pendekatan isomeristik; menggabungkan berbagai kajian bidang keilmuan ke dalam suatu kebulatan tersendiri • Pendekatan sistematik; berurutan dan terarah dalam usaha memecahkan persoalan • Pendekatan Sinergistik, menjamin adanya nilai tambah dari keseluruhan kegiatan dibandingkan dengan bila dijalankan sendiri-sendiri. • Pendekatan Sistemik; pengkajian secara menyeluruh

Aksiologi • Memecahkan dan memfasilitasi pemecahan masalah belajar pada manusia sepanjang hayat, di mana

Aksiologi • Memecahkan dan memfasilitasi pemecahan masalah belajar pada manusia sepanjang hayat, di mana saja, kapan saja, dengan cara apa saja dan oleh siapa saja • Meningkatkan produktivitas pendidikan • Memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya individual • Memberikan dasar pembelajaran yang lebih ilmiah

Lanjutan(1) • Lebih memantapkan pembelajaran • Memungkikan layananan pendidikan lebih luas dan merata •

Lanjutan(1) • Lebih memantapkan pembelajaran • Memungkikan layananan pendidikan lebih luas dan merata • Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan sumber pendidikan/belajar

 • Filsafat Teknologi Pendidikan : “Agar setiap orang memperoleh kesempatan belajar, baik sendiri

• Filsafat Teknologi Pendidikan : “Agar setiap orang memperoleh kesempatan belajar, baik sendiri maupun dalam ikatan organisasi seoptimal mungkin melalui pendekatan yang sistematik dan sistemik atas proses, sumber dan sistem belajar sedemikian rupa agar tercapai efisiensi, efektivitas dan keselarasan dengan perkembangan masyarakat dan lingkungan ke arah terbentuknya masyarakat belajar”

Teknologi pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu. Teknologi pendidikan yaitu sekumpulan teori dan kajian atas

Teknologi pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu. Teknologi pendidikan yaitu sekumpulan teori dan kajian atas gejala berdasarkan dukungan data. Teori atau kajian disusun sebagai suatu pernyataan yang digunakan sebagai acuan untuk waktu yang akan datang.

Teknologi Pendidikan sebagai suatu bidang garapan. Bidang garapan adalah kerangka kerja untuk memandu kegiatan

Teknologi Pendidikan sebagai suatu bidang garapan. Bidang garapan adalah kerangka kerja untuk memandu kegiatan di lapangan. Teknologi pendidikan secara operasional memiliki lembaga resmi yang dijadikan acuan untuk seluruh kegiatan dalam lingkup pekerjaan teknologi pendidikan.

Teknologi Pendidikan sebagai suatu Profesi • Jenjang pendidikan formal untuk teknologi pendidikan yaitu S

Teknologi Pendidikan sebagai suatu Profesi • Jenjang pendidikan formal untuk teknologi pendidikan yaitu S 1, S 2 dan S 3. Teknologi pendidikan mengadakan pelatihan, seminar, dan pertemuan ilmiah lain di dalam dan di luar negeri. • Teknologi pendidikan memiliki organisasi profesi di Indonesia, yaitu Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan Indonesia (IPTPI) dan aneka organisasi profesi di luar negeri.

Landasan Ilmiah TP A. A Lumsidaine (1964) 1) ilmu fisika 2) rekayasa mekanik, optik,

Landasan Ilmiah TP A. A Lumsidaine (1964) 1) ilmu fisika 2) rekayasa mekanik, optik, elektro dan elektronik 3) teknologi komunikasi & telekomunikasi, 4) ilmu perilaku 5) ilmu komunikasi 6) ilmu ekonomi

Robert Morgan (1978) Ada 3 disiplin utama yang menjadi fondasi teknologi pendidikan • ilmu

Robert Morgan (1978) Ada 3 disiplin utama yang menjadi fondasi teknologi pendidikan • ilmu perilaku • ilmu komunikasi • ilmu manajemen

Barbara B Seels & Rita Richey (1994) Akar intelektual teknologi pembelajaran berasal dari disiplin

Barbara B Seels & Rita Richey (1994) Akar intelektual teknologi pembelajaran berasal dari disiplin lain meliputi: • Psikologi • rekayasa • Komunikasi • ilmu komputer • Bisnis • pendidikan

Landasan Berpikir • Tujuan setiap penelitian pada hakikatnya untuk mengungkapkan kebenaran, baik itu kebenaran

Landasan Berpikir • Tujuan setiap penelitian pada hakikatnya untuk mengungkapkan kebenaran, baik itu kebenaran baru maupun untuk memperbaiki sesuatu yang sudah beredar di masyarakat. Dengan tujuan tersebut maka penelitian terus mengalami perkembangan dan mengalami kemajuan untuk menjawab tantangan yang ada yang bermuara pada kebutuhan dan kesejahteraan manusia.

Lapisan Kebenaran yang berkembang di masyarakat • kebenaran lapis dasar / kebenaran inderawi •

Lapisan Kebenaran yang berkembang di masyarakat • kebenaran lapis dasar / kebenaran inderawi • kebenaran lapis 2 / kebenaran ilmiah • kebenaran lapis 3 / kebenaran falsafi • kebenaran lapis 4 / kebenaran religi

Kebenaran Positivistik Landasan ini memberikan gagasan keberadaan besaran yang dapat diukur, dan penulis hanya

Kebenaran Positivistik Landasan ini memberikan gagasan keberadaan besaran yang dapat diukur, dan penulis hanya sebagai pengamat yang objektif. Pokok dari paham ini adalah “jika sesuatu itu ada maka, sesuatu itu dapat diukur”. Penelitian ini di lakukan secara laboratorik dan berulang. Dari penelitian ini melahirkan pengajaran terprogram “mesin pengajaran” (teaching machine). Fakta-fakta yang didapat dalam penelitian ini diuji secara empirik

Kebenaran Fenomenologik Dikembangkan oleh matematikawan Jerman Edmund Husserl (1850 – 1938). Paham ini mengutamakan

Kebenaran Fenomenologik Dikembangkan oleh matematikawan Jerman Edmund Husserl (1850 – 1938). Paham ini mengutamakan pada pengalaman dan kesadaran yang disengaja. Pengalaman bukan saja pada interaksi dengan lingkungan belajar tetapi juga yang diperoleh dalam rentang waktu tertentu. Untuk mendapatkan pengalaman diperlukan pemikiran, perasaan, tanggapan, dan berbagai ungkapan psikologis atau mental.

Kebenaran Hermeneutik • Hermeneutik dikembangkan oleh filosof Jerman Wilhelm Dithey yang memberikan ciri bahwa

Kebenaran Hermeneutik • Hermeneutik dikembangkan oleh filosof Jerman Wilhelm Dithey yang memberikan ciri bahwa pencarian kebenaran dengan menafsirkan atas gejala yang ada. Sejarawan menafsirkan legenda, artefak, naskah kuno dengan menggunakan kondisi yang ada saat ini. • Para ahli tafsir kitab suci menafsirakan ayat-ayat yang ada dengan keadaan yang berkembang saat ini.

Penggunaan Istilah • “Teknologi Pembelajaran” (Instructional Technology). karena dua alasan : 1. Kata pembelajaran

Penggunaan Istilah • “Teknologi Pembelajaran” (Instructional Technology). karena dua alasan : 1. Kata pembelajaran (Instructional) lebih sesuai untuk mendeskripsikan fungsi-fungsi teknologi. 2. Istilah pembelajaran lebih tepat sebab teknologi pendidikan pada umumnya berimplikasi pada lingkungan sekolah atau lingkungan pendidikan. Bagi kebanyakan pihak istilah pembelajaran memadukan tidak saja lingkungan persekolahan akan tetapi juga situasi pelatihan di luar sistem persekolahan.

Teknologi Pendidikan • Pembelajaran (Instruction) dipandang oleh kebanyakan sebagai bagian pendidikan, maka pembelajaran itu

Teknologi Pendidikan • Pembelajaran (Instruction) dipandang oleh kebanyakan sebagai bagian pendidikan, maka pembelajaran itu dapat membantu mempertahankan fokus bidang studi itu (Association for Educational Communications and Technology, 1977; Saettler, 1990). • Mereka percaya bahwa pendidikan mengacu ke belajar dalam banyak lingkungan termasuk rumah, sekolah, dan kerja, sedangkan pembelajaran hanya berkonotasi kegiatan belajar di lingkungan sekolah.

 • “Teknologi Pendidikan” mencakup belajar melalui media massa dan sistem pendukung pembelajaran termasuk

• “Teknologi Pendidikan” mencakup belajar melalui media massa dan sistem pendukung pembelajaran termasuk sistem manajemennya. • Teknologi dalam pendidikan digunakan untuk mendiskripsikan aplikasi teknologi yang digunakan oleh sistem pendukung pendidikan seperti pelaporan nilai, pembuatan jadwal dan pendanaan. “Teknologi Pembelajaran” didefinisikan sebagai bagian teknologi pendidikan dengan menggunakan rasional bahwa pembelajaran (Instruction) adalah bagian pendidikan yang hanya berhubungan dengan belajar yang bertujuan dapat dikontrol (AECT, 1977).

Landasan Teori Belajar &Pembelajaran • Konsep belajar • Prinsip-prinsip belajar digunakan dalam merancang dan

Landasan Teori Belajar &Pembelajaran • Konsep belajar • Prinsip-prinsip belajar digunakan dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran • Teori-teori belajar (behaviorisme, kognitivisme, konsruktivisme, Humanisme) dalam perancangan dan pelaksanaan pembelajaran • Memberikan preskripsi mengatur situasi agar peserta didik mudah mencapai tujuan pembelajaran

Teori Komunikasi • Pemanfaatan media komunikasi sebagai sarana dan sumber belajar (Radio Pendidkan, TV

Teori Komunikasi • Pemanfaatan media komunikasi sebagai sarana dan sumber belajar (Radio Pendidkan, TV Pendidikan) • Penerapan model komunikasi dalam proses pembelajaran (SMCR) • Pembelajaran sebagai proses komunikasi

Pengaruh Teori dan Model Komunikasi Pendidikan seumur hidup Pendidikan gerak cepat dan tepat Pendidikan

Pengaruh Teori dan Model Komunikasi Pendidikan seumur hidup Pendidikan gerak cepat dan tepat Pendidikan mudah dicerna dan diresapi Pendidikan yang menyebar baik layanan maupun peranannya • Pendidikan yang mustari (tepat saat) (Yusufhadi Miarso: 2005) • •

Landasan Teori dan Teknologi Informasi • Masyarakat abad 21 “knowledge based society” • Pesatnya

Landasan Teori dan Teknologi Informasi • Masyarakat abad 21 “knowledge based society” • Pesatnya perkembangan TIK • Hadirnya internet menunjang efektivitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran, sebagai sumber belajar, sarana untuk memperoleh berbagai informasi bahan belajar yang dibutuhkan. (e-Learning, e-book)

Fungsi TIK dalam Pendidikan • • • Sebagai alat bantu pembelajaran Sebagai Fasilitas pendidikan

Fungsi TIK dalam Pendidikan • • • Sebagai alat bantu pembelajaran Sebagai Fasilitas pendidikan Sebagai Standar kompetensi Sebagai penunjang administrasi Sebagai alat bantu manajemen sekolah Sebagai infrastruktur pendidikan

Pemanfaatan IT dalam Pembelajaran Pendidikan/Pembelajaran jarak jauh Akses ke perpustakaan (e. Library) Akses ke

Pemanfaatan IT dalam Pembelajaran Pendidikan/Pembelajaran jarak jauh Akses ke perpustakaan (e. Library) Akses ke pakar Bahan belajar on-line Kerjasama hasil-hasil penelitian untuk pengembangan Iptek • E-learning • Multimedia interaktif • E-dukasi. net • • •

Landasan Teori Ekonomi Prinsip Ekonomi: Memilih cara sebaik mungkin untuk memuaskan kebutuhannya dengan sumber-sumber

Landasan Teori Ekonomi Prinsip Ekonomi: Memilih cara sebaik mungkin untuk memuaskan kebutuhannya dengan sumber-sumber yang terbatas • Memecahkan masalah belajar pada manusia yang kompleks dengan memilih alternatif yang memenuhi syarat efektif dan efisien • Meningkatkan efisiensi pendidikan • Meningkatkan efektivitas pendidikan • Meningkatkan produktivitas pendidikan • Mempercepat proses pembelajaran • Meningkatkan kualitas pendidikan

Aplikasi TP Dalam Pemecahan masalah pembelajaran • Memadukan berbagai macam pendekatan bidang ilmu secara

Aplikasi TP Dalam Pemecahan masalah pembelajaran • Memadukan berbagai macam pendekatan bidang ilmu secara bersistem • Memecahkan masalah belajar secara menyeluruh dan serempak dengan mengkaji semua kondisi dan saling berkaitan • Menggunakan teknologi sebagai proses dan produk untuk membantu memecahkan masalah belajar

Lanjutan (1) • Timbulnya daya lipat atau efek sinergi, dimana penggabungan pendekatan dan atau

Lanjutan (1) • Timbulnya daya lipat atau efek sinergi, dimana penggabungan pendekatan dan atau unsur mempunyai nilai lebih dari sekedar penjumlahan • Pemecahan masalah secara menyeluruh dan serempak akan mempunyai nilai lebih daripada memecahkan masalah secara terpisah (Miarso: 2004)

Contoh aplikasi TP SD PAMONG SD Kecil SMP/Mts Terbuka SMA Terbuka Universitas Terbuka Diklat

Contoh aplikasi TP SD PAMONG SD Kecil SMP/Mts Terbuka SMA Terbuka Universitas Terbuka Diklat Guru SD melalui Siaran Radio Pendidikan • Program Penyeraan D. II/S 1 Guru SD • • •

Difusi Inovasi • • • Definisi/Pengertian Unsur-unsur Difusi Inovasi Proses keputusan inovasi Karakteristik Inovasi

Difusi Inovasi • • • Definisi/Pengertian Unsur-unsur Difusi Inovasi Proses keputusan inovasi Karakteristik Inovasi Jenis keputusan inovasi Proses Keputusan Inovasi

Definisi • Difusi adalah proses inovasi yang dikomunikasikan melalui saluran-saluran tertentu dalam suatu rentang

Definisi • Difusi adalah proses inovasi yang dikomunikasikan melalui saluran-saluran tertentu dalam suatu rentang waktu kepada anggota sistem sosial • Komunikasi adalah sebuah proses dimana peserta menciptakan dan berbagi informasi satu sama lain untuk mencapai pemahaman bersama Inovasi merupakan sebuah ide, praktek, atau objek yang dipahami sebagai sesuatu yang baru oleh masing-masing individu atau unit pengguna lainnya

Elemen Difusi Inovasi • • Inovasi Saluran Komunikasi Waktu Sistem sosial

Elemen Difusi Inovasi • • Inovasi Saluran Komunikasi Waktu Sistem sosial

Yang Berperan Penting • Agen pembaharuan (change agent) • Anggota sistem sosial penerima inovasi

Yang Berperan Penting • Agen pembaharuan (change agent) • Anggota sistem sosial penerima inovasi (adopters) • Tokoh masyarakat sebagai sumber penyebaran inovasi • Saluran komunikasi

Faktor-Faktor penunjang keberhasilan • Gencarnya usaha promosi • Lebih berorientasi pada klien • Bekerjasama

Faktor-Faktor penunjang keberhasilan • Gencarnya usaha promosi • Lebih berorientasi pada klien • Bekerjasama dengan tokoh masyarakat • Kredibilitas agen pembaharu

Proses Adopsi Inovasi • • • Awarness (kesadaran) Interest Evaluation Trial Adoption

Proses Adopsi Inovasi • • • Awarness (kesadaran) Interest Evaluation Trial Adoption

Kecepatan Adopsi Inovasi • Relative advantage : Keuntungan relatif (dalam bidang ekonomi, faktor prestise

Kecepatan Adopsi Inovasi • Relative advantage : Keuntungan relatif (dalam bidang ekonomi, faktor prestise sosial, kenyamanan & kepuasan • Compability (kesesuaian) dengan kebutuhan, kepercayaan dan nilai-nilai • Complexity (kerumitan) • Triabilty (dapat diujicoba) • Observability (dapat diamati)

OPINION LEADER & AGEN PERUBAHAN • Kemampuan opinion leader adalah tingkat dimana seseorang dapat

OPINION LEADER & AGEN PERUBAHAN • Kemampuan opinion leader adalah tingkat dimana seseorang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku secara informal dengan cara yang diinginkan. • Kemampuan ini merupakan tipe kepemimpinan Informal Diperoleh dan dipelihara oleh: • 1. Kompetensi teknik inidvidual • 2. Aksesibilitas sosial • 3. Keterangan norma sistem

Lanjutan(1) • Dibanding dengan pengikutnya, pemimpin lebih sering muncul dalam semua bentuk komunikasi eksternal,

Lanjutan(1) • Dibanding dengan pengikutnya, pemimpin lebih sering muncul dalam semua bentuk komunikasi eksternal, lebih modern, memiliki status sosial yang lebih dan lebih inovatif • Agen perubahan adalah individu yang mempengaruhi keputusan • inovasi pihak lain dengan arah sebagaimana yang diinginkan oleh agen perubahan

JENIS & AKIBAT-AKIBAT KEPUTUSAN INOVASI • Jenis-jenis Keputusan Inovasi: 1. Keputusan inovasi kolektif 2.

JENIS & AKIBAT-AKIBAT KEPUTUSAN INOVASI • Jenis-jenis Keputusan Inovasi: 1. Keputusan inovasi kolektif 2. Keputusan inovasi otoritatif 3. Keputusan inovasi kontingensi 4. Keputusan Inovasi Pilihan • Akibat-akibat Inovasi 1. Diinginkan >< Tidak diinginkan 2. Langsung >< Tidak langsung 3. Diantisipasi >< Tidak Diantisipasi

DIMENSI WAKTU • Dalam proses keputusan inovasi, seseorang melalui pengetahuan awalnya tentang inovasi dengan

DIMENSI WAKTU • Dalam proses keputusan inovasi, seseorang melalui pengetahuan awalnya tentang inovasi dengan cara mengadopsinya atau menolaknya • Daya adopsi inovasi seseorang atau orang lain adalah kecepatan seseorang dalam mengadopsi suatu inovasi dibandingkan dengan orang lain

Lanjutan(1) • Tingkat adopsi inovasi dalam sebuah sistem, biasanya diukur dengan banyaknya anggota sistem

Lanjutan(1) • Tingkat adopsi inovasi dalam sebuah sistem, biasanya diukur dengan banyaknya anggota sistem yang mengadopsi inovasi dalam suatu periode tertentu

PROSES KEPUTUSAN INOVASI • Merupakan suatu proses dimana individu atau unit berubah dari pengetahuan

PROSES KEPUTUSAN INOVASI • Merupakan suatu proses dimana individu atau unit berubah dari pengetahuan awalnya tentang inovasi ke arah pembentukan sikap terhadap inovasi; atau ke arah pengambilan keputusan untuk mengadopsi atau menolak; • kearah implementasi ide baru ; dan ke arah konfirmasi keputusan tersebut.

Lanjutan(10 • • PENGETAHUAN – PERSUASI – KEPUTUSAN – IMPLEMENTASI IDE BARU – KONFIRMASI

Lanjutan(10 • • PENGETAHUAN – PERSUASI – KEPUTUSAN – IMPLEMENTASI IDE BARU – KONFIRMASI KEPUTUSAN Periode Keputusan Inovasi merupakan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melalui proses keputusan inovasi

Kategori Pengadopsi Inovasi • Inovator (berani menerima inovasi) : 2, 5% • Early Adopter

Kategori Pengadopsi Inovasi • Inovator (berani menerima inovasi) : 2, 5% • Early Adopter : 13, 5% • Early majority (sengaja mengadopsi inovasi): 34% • Late majority/skeptical (ragu-ragu mengadopsi inovasi): 34% • Laggards/Traditional (tertinggal mengadopsi inovasi) : 16%

Kode Etik IPTPI • Mukadimah • Pada hakekatnya teknologi pendidikan serta kegiatan -kegiatannya adalah

Kode Etik IPTPI • Mukadimah • Pada hakekatnya teknologi pendidikan serta kegiatan -kegiatannya adalah untuk mengatasi masalah belajar pada manusia dengan menggunakan teknologi sebagai proses maupun produk. • Profesi teknologi pendidikan bertekad mengemban dan melaksanakan Pancasila, yang terdapat pada alinea 4 (empat) Pembukaan UUD 1945, khususnya agar tiap warga negara mendapatkan pengajaran.

Kewenangan dan Kewajiban 1. Mengamalkan keahlian dan ketrampilan dalam bidang teknologi pendidikan sesuai dengan

Kewenangan dan Kewajiban 1. Mengamalkan keahlian dan ketrampilan dalam bidang teknologi pendidikan sesuai dengan kriteria keahlian yang dituntut untuk itu. • 2. Mengembangkan konsep, prinsip dan prosedur dalam bidang profesi sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi dan masyarakat.

Kewenangan dan Kewajiban 3. Melaksanakan fungsi pengembangan dan pengelolaan sumber belajar untuk kepentingan pembelajaran.

Kewenangan dan Kewajiban 3. Melaksanakan fungsi pengembangan dan pengelolaan sumber belajar untuk kepentingan pembelajaran. 4. Memelihara dan mempertahankan martabat dan norma etik keahliannya. 5. Melaksanakan profesinya sesuai dengan etika dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat, bangsa dan negara. •

Tanggung jawab kepada perorangan Para anggota memenuhi tanggung jawabnya kepada perorangan dengan ketentuan :

Tanggung jawab kepada perorangan Para anggota memenuhi tanggung jawabnya kepada perorangan dengan ketentuan : 1. Menjaga kerahasiaan informasi pribadi peserta didik dalam melaksanakan tugasnya. 2. Menjamin agar setiap pribadi peserta didik memperoleh kesempatan yang sama dalam pembelajaran.

Tanggung jawab kepada Masyarakat Para anggota melaksanakan tanggung jawab kepada masyarakat dengan ketentuan :

Tanggung jawab kepada Masyarakat Para anggota melaksanakan tanggung jawab kepada masyarakat dengan ketentuan : 1. Mengamalkan profesinya secara jujur dan wajar untuk kepentingan sesama, masyarakat, bangsa dan negara. 2. Secara jujur mewakili lembaga tempatnya ber karya dan/atau organisasi tempatnya bekerja, dengan mengutamakan kepentingan lembaga /organisasi daripada kepentingan pribadi.

3. Menyatakan secara jujur dan obyektif fakta yang berhubungan dengan masalah pendidikan dan teknologi

3. Menyatakan secara jujur dan obyektif fakta yang berhubungan dengan masalah pendidikan dan teknologi kepada masyarakat langsung, maupun tidak langsung. 4. Tidak menyalahgunakan kedudukannya dalam organisasi untuk kepentingan pribadi. 5. Tidak menerima hadiah atau keuntungan yang dapat mempengaruhi atau dapat diduga mempengaruhi pertimbangan profesionalnya, dan tidak menjanjikan kemudahan, pelayanan khusus, atau sesuatu yang bernilai untuk memperoleh keuntungan pribadi. .

Tanggung jawab kepada Rekan Seprofesi Para anggota melaksanakan tanggung jawabnya kepada rekan seprofesi, dengan

Tanggung jawab kepada Rekan Seprofesi Para anggota melaksanakan tanggung jawabnya kepada rekan seprofesi, dengan ketentuan : 1. Saling memelihara hubungan antar anggota seprofesi. 2. Saling menghargai dan menghormati hak, martabat dan pendapat rekan seprofesi. 3. Saling membantu usaha peningkatan keahlian rekan seprofesi. •

Tanggung jawab kepada rekan seprofesi 5. Saling menghargai dan bekerjasama dengan rekan seprofesi lain

Tanggung jawab kepada rekan seprofesi 5. Saling menghargai dan bekerjasama dengan rekan seprofesi lain untuk kepentingan umum.

Tanggung jawab kepada Organisasi dan Profesi 1. Menjadikan ikatan profesi teknologi pendidikan sebagai forum

Tanggung jawab kepada Organisasi dan Profesi 1. Menjadikan ikatan profesi teknologi pendidikan sebagai forum komunikasi dan kerjasama untuk meningkatkan kemampuan pengabdiannya. 2. Wajib memberikan sumbangan tenaga, pikiran, waktu dana untuk kepentingan pengembangan organisasi dan profesi. 3. Menghindarkan diri dari sikap, perbuatan dan ucapan yang merugikan organisasi dan profesi. • .

4. Melakukan tindak profesinya menurut jalur dan ketentuan waktu yang berlaku. 5. Melimpahkan tugas

4. Melakukan tindak profesinya menurut jalur dan ketentuan waktu yang berlaku. 5. Melimpahkan tugas profesi hanya kepada orang-orang yang memenuhi syarat, kompetensi professional, yaitu orang yang terdidik, terlatih, dan trampil yang menunjukkan kemampuan untuk melaksanakan tugas teknologi pendidikan. 6. Bersedia memberikan pertimbangan profesi bilamana diminta oleh lembaga tempatnya berkarya, atau oleh organisasi lain.

7. Berusaha mengembangkan citra profesi teknologi pendidikan dengan berpartisipasi aktif dan kreatif dalam kegiatan

7. Berusaha mengembangkan citra profesi teknologi pendidikan dengan berpartisipasi aktif dan kreatif dalam kegiatan di bidang teknologi pendidikan dan yang berkaitan dengannya. 8. Selalu berusaha mengembangkan dan meningkatkan kemampuan profesionalnya dalam bidang teknologi pendidikan.