Manusia dan Sejarah By Annisa Maulidta Manusia Hidup
Manusia dan Sejarah By: Annisa Maulidta
Manusia Hidup dalam Waktu Ruang Aktivitas manusia menghasilkan: Peristiwa 2
Unsur Sejarah: • Manusia: Pelaku dalam peristiwa sosial dan peristiwa sejarah. – Manusia sebagai subjek; tindakan manusia menentukan jalannya sejarah. – Manusia sebagai objek; manusia merupakan sumber sejarah yang dikaji oleh subjek. • Waktu – Denotatif: satu kesatuan seperti hari, bulan, dan tahun. – Konotatif: waktu sebagai suatu konsep. • Ruang – Merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa; alam, sosial, dan sejarah dalam proses perjalanan waktu. Biasanya berkaitan dengan aspek geografis. 3
KONSEP SEJARAH Aristotle Herodotus “Sejarah ialah satu kajian untuk menceritakan suatu perputaran jatuh bangunnya seseorang tokoh, masyarakat dan peradaban. ” “Sejarah merupakan satu sistem yang meneliti suatu kejadian sejak awal dan tersusun dalam bentuk kronologi. Pada masa yang sama, menurut beliau juga Sejarah adalah peristiwa masa lalu yang mempunyai catatan, rekod-rekod atau bukti-bukti yang konkrit. ” 4
KONSEP SEJARAH Kuntowijoyo Nugroho Notosusanto “Sejarah adalah peristiwa yang menyangkut manusia sebagai mahluk bermasyarakat yang terjadi pada masa lampau. ” “Sejarah merupakan ilmu yang menyuguhkan fakta secara diakronis, ideografis, unik, dan empiris. ” Ibnu Khaldun “Sejarah didefinisikan sebagai catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia dan tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat. ” 5
KONSEP SEJARAH Jadi, dapat disimpulkan bahwa Sejarah merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji dan mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia. 6
Bab 2 Sejarah Sebagai Ilmu
Sejarah merupakan rentang peristiwa yang panjang dan terus berkesinambungan. Maka dari itu Sejarah mencakup hal-hal: 1. Masa lalu diceritakan berdasarkan urutan waktu, 2. Terdapat hubungan Sebab – Akibat, 3. Kebenarannya bersifat Subjektif, 4. Peristiwa sejarah menyangkut; masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang 8
Jenis-Jenis Sejarah Politik Militer Sosial Kebudayaan Intelektual Ekonomi Agama Sejarah Agraria 9
Ilmu Bantu Sejarah Arkeologi Epigrafi Paleontologi Paleoantropologi Sejarah Paleografi Ikonografi Filologi Geneal ogi Numis matik 10
Fiksi dan Mitos dalam Sejarah Fiksi • Karya rekaan yang melibatkan imajinasi dan merupakan bagian dari seni. • Contoh: Tetralogi karya Pramoedya Ananta Toer yang menggambarkan suasana Indonesia pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Dalam karya-karyanya tersebut Pramoedya menghubungkan antara sejarah (realitas) dengan sastra (fiksi). Mitos • Mitos merupakan bagian dari budaya sebagai bagian dari olah pikir manusia. Biasanya menceritakan masa lalu dengan waktu yang tidak jelas serta kejadian yang tidak masuk akal. • Contoh: Kisah Kanjeng Ratu Kidul yang memiliki istana di dalam Laut Selatan dan menjadi permaisuri raja-raja Jawa. 11
Konsep Berpikir dalam Sejarah Diakronik (Kronologis), Sinkronik, Ruang dan Waktu.
Diakronik • Dengan konsep diakronis, sejarah berupaya melihat segala sesuatu dari sudut rentang waktu. Pendekatan diakronis adalah satu yang menganalisis evolusi/perubahan sesuatu dari waktu ke waktu, yang memungkinkan seseorang untuk menilai bagaimana sesuatu perubahan itu terjadi sepanjang masa. Contoh: • Organisasi pergerakan indonesia, 1905 -1945 • Perkembangan Sarekat Islam di Solo, 1911 -1920 Sinkronik • Sinkronik artinya melebar dalam ruang. Pendekatan sinkronis menganalisa sesuatu pada saat tertentu. Jika diakronis melihat segala sesuatu dari sudut rentang waktu, sinkronis melihat segala sesuatu dengan ruang yang lebih luas. Artinya, sejarah melibatkan lebih banyak aspek ilmu-ilmu sosial. Contoh: • Pemberontakan petani pada tahun 1888 Banten • Awal munculnya Sosialisme. Komunisme di Indonesia 13
Kontingensi Cara berpikir dimana sebuah kejadian terjadi oleh sebab yang beragam (Kontingen). Kausalitas Berpikir dengan hukum sebab-akibat, dimana sebuah kejadian diawali oleh “sebab” yang menimbulkan “akibat”. Dalam hal ini, kontingensi tidak terfokus pada salah satu objek atas peristiwa yang dikaji, melainkan aspek lainnya yang menjadi penyebab atau akibat dari sebuah peristiwa. Dari cara berpikir ini kita dituntut untuk tidak sekedar mengetahui suatu fenomena atau peristiwa, melainkan juga memahami latar belakang terjadinya peristiwa tersebut. 14
Periodisasi Pengelompokkan peristiwa-peristiwa sejarah yang menonjol dalam satu kesatuan tema atau kronologi (sesuai urutan waktu). Contoh Periodisasi Sejarah Indonesia: Prasejarah Hindu. Buddha Islam Pendudukan Jepang Kemerdekaa n Orde Lama Penjajahan dan Kolonialisme Orde Baru Pergerakan Nasional Reformasi
Kronik Kronologi Kronik adalah catatan peristiwa menurutan waktu kejadiannya. Di dalam kronik hanya dilakukan pencatatan terhadap peristiwa tanpa mempedulikan keterkaitan antara peristiwa. Anakronistik Cara berpikir yang mencampuradukan atau memutarbalikan urutan peristiwa sehingga memberikan pemahaman yang salah. Kronologi adalah urutan waktu dari sejumlah kejadian atau peristiwa. Kronologi sangat menekankan keterkaitan antara peristiwa yang pertama dengan yang kedua dan selanjutnya. Kronologi memberikan gambaran waktu yang bersifat linear, yakni waktu yang bergerak dari belakang ke depan, atau waktu yang bergerak dari kiri ke kanan, atau waktu yang bergerak dari titik awal hingga mencapai titik akhir. 16
Interpretasi dalam Sejarah Berarti pemberian kesan, pendapat atau pandangan teoritis terhadap sesuatu. Interpretasi merupakan bagian dari metode penelitian sejarah sebagi suatu cara untuk berbuat sesuatu atau suatu prosedur untuk mengerjakan sesuatu. Interpretasi Penafsiran Suatu Peristiwa 17
Bentuk-bentuk Interpretasi Sejarah 1. Determinisme Rasial: Keturunan, ras, suku bangsa, dll. 2. Penafsiran Geografis: Iklim, tanah, SDA (Sumber Daya Alam), bentuk tanah. 3. Interpretasi Ekonomi: Cara produksi dalam kehidupan ekonomi suatu banga. 4. Penafsiran (Teori) Orang Besar; Negarawan, kaisar, raja, dll. 5. Penafsiran Spiritual/ Idealistik: Ide sebagai penggerak sejarah. 6. Penafsiran Ilmu dan Teknologi, 7. Penafsiran Sosiologis: Asal-usul, struktur dan kegiatan masyarakat. 8. Penafsiran Sintesis: Menggabungkan semua faktor/ tenaga yang menjadi penggerak sejarah. 18
Penelitian Sejarah
1. Menentukan Topik Pemilihan topik dilakukan dengan memperhatikan tema-tema penulisan sejarah. Pemilihan topik dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai hal, seperti: • Kedekatan Emosional • Kedekatan Intelektual • Manfaat yang akan diperoleh dari topik tersebut • Keaslian topik 20
2. HEURISTIK (MENGUMPULKAN DATA) Pada tahap ini penulis mencari dan mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dari berbagai sumber. Menurut bahannya, sumber terbagi menjadi dua jenis: 1. Sumber Tertulis (dokumen dan arsip-arsip), 2. Sumber Tidak tertulis (lisan dan artifact). 21
3. VERIFIKASI (KRITIK SUMBER) Verifikasi adalah tahap dimana peneliti mencari dan mengkaji kebenaran fakta dalam data-data yang diperoleh, dengan melakukan kritik terhadap data-data tersebut. 4. INTERPRETASI Interpretasi adalah tahap dimana peneliti melakukan penafsiran dari data-data yang telah diolah. Tanpa penafsiran, data tidak dapat berbicara. Dua jenis kritik dalam penelitian sejarah: 1. Kritik Internal, 2. Kritik Eksternal. 22
5. HISTORIOGRAFI (PENULISAN SEJARAH) Merupakan tahap terakhir dalam penelitian sejarah dimana peneliti mulai melakukan penulisan berdasarkan penggabungan semua informasi yang telah diseleksi, dikritik, dan ditafsirkan oleh peneliti sejarah itu sendiri. Dalam bentuk tulisan, penyajian penelitian mempunyai tiga bagian: 1. ) Pengantar, 2. ) Hasil Penelitian, 3. )Kesimpulan. 23
- Slides: 23