RANCANGAN PENELITIAN KUANTITATIF MK Penelitian Pendidikan Biologi Kuliah
RANCANGAN PENELITIAN KUANTITATIF MK. Penelitian Pendidikan Biologi Kuliah ke-10 Murni Ramli Prodi Pendidikan Biologi Universitas Sebelas Maret@2020
Tujuan Pembelajaran ■ Menjelaskan pengertian dan konsep rancangan/ desain penelitian kuantitatif ■ Memilih dan Menyusun rancangan/ desain penelitian kuantitatif
Brainstorming 1. Mengapa harus disusun desain penelitian? 2. Apa definisi Desain Penelitian/Rancangan Penelitian? 3. Apa komponen Desain Penelitian? 4. Apa saja jenis-jenis desain penelitian kuantitatif?
Langkah Penelitian Pendekatan penelitian (kuantitatif, kualitatif, mixed) Permasalahan tinjauan pustaka variabel hipotesis RANCANGAN RISET
Pengertian ■ Desain penelitian adalah rencana umum tentang penerapan perlakuan atau proses pengumpulan data agar penelitian dapat dijamin kevalidannya secara internal ■ Fungsinya : 1) Memberi pegangan yg lebih jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya 2) Menentukan batas-batas penelitian yg bertalian dg tujuan penelitian 3) Memberi gambaran ttg kesulitan yang akan ditemui
Desain Penelitian ■ Arti luas : semua proses yg diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian ■ Arti sempit : penggambaran secara jelas ttg hubungan antarvariabel, pengumpulan data, analisis data, shg peneliti mempunyai gambaran ttg bagaimana keterkaitan antara variabel yg ada
Komponen Desain ■ Populasi sasaran ■ Metode sampling ■ Besar sampling ■ Prosedur pengumpulan data ■ Cara menganalisa data yg terkumpul ■ Cara pengambilan kesimpulan
Jenis-Jenis Desain ■ Berdasarkan pendekatan riset : 1. Desain Riset Kuantitatif 2. Desain Riset Kualitatif 3. Desain Riset Mixed
Desain Kuantitatif
A. Penelitian Eksperimen ■ Dalam penelitian eksperimen, kita ingin meneliti pengaruh perlakuan terhadap sebuah kelompok yg kondisinya dikontrol secara ketat ■ Ada istilah kelompok eksperimen (kelompok perlakuan), yaitu kelompok yg sengaja diberi perlakuan variable tertentu ■ Kelas kontrol : kelompok yg tidak diberi perlakuan ■ Keberadaan kelas kontrol adalah sebagai pembanding terhadap kelompok eksperimen
Keunggulan Penelitian Eksperimen ■ Dapat dilakukan di manapun (laboratorium, lapang, ruang kelas, dll) ■ Mengetahui secara signifikan pengaruh sebuah perlakuan ■ Dapat dilakukan oleh siapa saja (bukan pelaku yg terlibat kegiatan) ■ Tidak memerlukan siklus berulang ■ Dapat menjelaskan hubungan sebab akibat ■ Kesimpulannya bersifat general, dan penelitian dapat dilakukan ulang
Karakteristik Penelitian Eksperimen ■ Adanya variabel bebas yang dimanipulasi ■ Variabel lain dikontrol agar tetap konstan (tidak berpengaruh) ■ Efek atau pengaruh manipulasi variabel bebas dan variabel terikat diamati (diobservasi) secara langsung oleh peneliti
Memanipulasi Variabel ■ Dilakukan secara terencana oleh peneliti ■ Manipulasi variabel : tindakan atau perlakuan yg dilakukan oleh peneliti atas dasar pertimbangan ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan untuk memperoleh perbedaan efek dalam variabel terikat
Mengontrol Variabel ■ Mengontrol variabel merupakan usaha peneliti untuk memindahkan pengaruh variabel lain pd variabel terikat yg mungkin mempengaruhi penampilan variabel tsb ■ Fungsinya : Agar dapat melakukan evaluasi dg pengukuran secara cermat thd variabel terikat ■ Penelitian harus dihindarkan dari efek variabel luar yg tdk dihendaki pengaruhnya dg cara melakukan pemisahan atau membuat kondisinya sama pada semua kelompok perlakuan
■ Contohnya : Pada kelas yang akan diberi perlakuan model pembelajaran, kelas-kelas yang akan diteliti sedapat mungkin harus sama dalam karakternya (jumlah siswa, rasio siswa dan siswi, lingkungan kelas sama, usia siswa sama, dll) ■ Upayakan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki kesamaan karakter kelompok, dan yg membedakan keduanya hanya ada tidaknya perlakuan yg diberikan
Melakukan Observasi ■ Tindakan observasi terhadap kedua kelompok (kontrol dan perlakuan) dilakukan selama penelitian berlangsung ■ Tujuan: melihat dan mencatat fenomena apa yg muncul yg memungkinkan terjadinya perbedaan antara kedua kelompok (kontrol dan perlakuan) ■ Pengamatan difokuskan pada variabel terikat ■ Pengamatan dilakukan dengan menggunakan instrument checklist sheet for observation
Prosedur Penelitian Eksperimen 1. Kajian induktif, materi/pustaka yg berkaitan erat dengan permasalahan riset 2. Mengidentifikasi masalah 3. Melakukan studi literatur, memformulasikan hipotesis, menentukan variabel dan definisi operasionalnya literature review 4. Menyusun rencana penelitian
lanjutan 5. Melakukan eksperimen/menerapkan perlakuan 6. Mengumpulkan data kasar dari proses eksperimen 7. Mengorganisir dan mendeskripsikan data sesuai variabel yg telah ditentukan 8. Melakukan analisis data dengan teknik statistika yg relevan 9. Membuat laporan penelitian /publikasi
Rencana Penelitian a. Mengidentifikasi variabel lain yg tidak diperlukan, tapi mungkin berpengaruh atau mengkontaminasi data atau proses eksperimen b. Menemukan cara untuk mengontrolnya c. Memilih desain riset yg tepat d. Menentukan populasi, memilih sampel yg mewakili dan memilih sejumlah subjek penelitian
lanjutan e. Membagi subjek ke dalam kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen f. Membuat instrumen yg sesuai, memvalidasi instrumen, dan melakukan pilot study agar diperoleh instrumen yg memenuhi syarat untuk mengambil data yg diperlukan g. Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data
lanjutan Contoh desain penelitian eksperimen menurut Campbel dan Stanley, 1966 : 1. Pra eksperimen : keberadaan grup perlakuan/target tidak dipilih secara acak 2. Eksperimen murni (true experiment) 3. Eksperimen semu (kuasi eksperimen)
1. Pra Eksperimen Desain 1 : Tidak ada kontrol ■ variabel tunggal, satu kelompok perlakuan Ket: Y 1=pemberian pretes; X= pemberian perlakuan, dan Y 2= pemberian postes Pre tes Variabel Bebas Post tes Y 1 X Y 2
Desain 2 : Tidak ada control, post test only design ■ variabel tunggal, satu kelompok perlakuan Ket: X= pemberian perlakuan, dan Y 2= pemberian postes Pre tes Variabel Bebas Post tes 0 X Y 2
Desain 3 : Perbandingan Grup Statis ■ Keterangan : Variabel tunggal, tidak ada pengacakan kelompok , tidak ada pre tes ■ X ada treatment, ■ 0 tidak ada treatment Grup Variabel Bebas Post tes Eksperimen X Y 2 Kontrol Y 2 0
2. Eksperimen ■ Desain 4 : Post test only Design, Postes pada kedua grup, hanya grup kontrol dengan random subjek (R=random) R Grup Variabel Bebas Post tes Eksperimen X Y 2 Kontrol 0 Y 2
■ Desain 5 : Memasangkan subjek hanya pada postes secara random Subjek Grup Variabel bebas Matched Kontrol 0 Random Eksperimen X Post tes Y 2
■ Desain 6 : Subjek random desain pretespostes group Subjek Grup Pre tes Variabel Post tes Bebas R Perlakuan Y 1 X Y 2 R Kontrol 0 Y 2 Y 1
■ Desain 7 : Desain 3 Grup Salomon: memiliki dua kontrol, dan hanya satu kontrol yang diberi perlakuan Subjek Grup R R R Pre tes Perlakuan Y 1 Kontrol 1 Y 1 Kontrol 2 0 Variabel Post tes bebas X 0 X Y 2 Y 2
■ Desain 8 : Desain Empat Grup Salomon: tiga kelas kontrol, dan dua kelas kontrol tidak diberi perlakuan Subjek Grup Pre tes Variabel Post tes Bebas R R Y 1 0 0 X 0 Perlakuan Kontrol 1 Kontrol 2 Kontrol 3 Y 2 Y 2
■ Desain 9 : Faktorial Sederhana Variabel Atribut Variabel Eksperimen (X 1) Treatment A Treatment B Level 1 Cell 3 Level 2 Cell 4
3. Kuasi Eksperimen ■ Desain 10 : Pretes-Postes Grup Kontrol Tidak Secara Random Grup Pre tes Eksperimen Y 1 Kontrol Y 1 Variabel Bebas X 0 Post tes Y 2
■ Desain 11 : Pengaruh Imbangan (Counter Balanced Design): Ada pengulangan, dan lebih dari dua perlakuan, penempatan ulangan diacak Pengulanga n Treatment/ Eksperimen X 1 X 2 X 3 X 4 1 Grup A B C D 2 Grup C A D B 3 Grup D D A C 4 Grup B C B A Rerata 1 Rerata 2 Rerata 3 Rerata 4
Desain 12 : Satu Grup Time Series ■ Mis. ada kelp laki-laki dan kelp perempuan, ditanya sikapnya tentang rayonisasi sekolah. Jika ada perbedaan besar, mis. 85 -90 dari pria setuju, dan sebaliknya untuk wanita, maka dapat diambil kesimpulan bahwa perbedaan sikap tsb terjadi karena perbedaan jenis kelamin ■ Dipakai ketika peneliti hendak mempelajari efek dari dua kelompok dengan ciri-ciri yang sama (Y 1 sd Y 8), kemudian ada satu ciri yg berbeda (Yx dan Y non x). Kel Y 1 1 Y 2 Y 3 Y 4 Y 5 Y 6 Y 7 Y 8 Yx Kel Y 1 2 Y 3 y 4 Y 5 y 6 Y 7 Y 8 Y non x
■ Desain 13 : Grup Kontrol Time Series Grup Pre tes Var Pos Tes Bebas Perlakuan Y 1 Y 2 Y 3 X Y 4 Y 5 Y 6 Kontrol Y 1 Y 2 Y 3 0 Y 4 Y 5 Y 6
4. Desain Faktorial ■ Dipakai untuk memecahkan persoalan eksperimen yang lebih rumit dengan banyak variabel ■ Desain Faktorial merupakan suatu tindakan terhadap satu variabel atau lebih yang dimanipulasi secara simultan agar dapat mempelajari pengaruh setiap variabel bebas terhadap variable terikat atau pengaruh yg diakibatkan adanya interaksi antara beberapa variabel
■ Penelitian akan lebih mudah terlaksana jika variabel tunggal ■ Variabel tunggal banyak dipakai pada penelitian laboratorium, sains ■ Penelitian tingkah laku, membutuhkan lebih dari satu variabel, dan tingkah laku umumnya lahir karena interaksi banyak faktor/variabel gunakan desain faktorial
Tipe Desain Faktorial Tipe 1 : Satu dari variabel bebas dimanipulasi secara eksperimental dengan variabel terikat. Hal ini dilakukan pada riset untuk mempelajari efek satu variabel bebas thd variabel terikat secara terpisah, kmd menghitung vaiabel lain yg mungkin berpengaruh Tipe 2 : Semua variabel bebas dimanipulasi secara eksperimental karena si peneliti tertarik thd pengaruh bbrpa variabel bebas dan mengharapkan dapat menilai pengaruh variabel tsb, baik secara terpisah maupun
Kesulitan Desain Riset Eksperimen ■ Menyusun kelp kontrol yg sama atau ada kesamaannya dengan kelp eksperimen. ■ Jk kedua kelp berlainan sekali, mis. jenis kelamin, usia, status ekonomi, kesukuan, pendidikan, dll. maka eksperimen itu TIDAK DAPAT MENGHASILKAN KESIMPULAN YG DAPAT DIPERCAYA
Untuk mengantisipasinya dilakukan beberapa tindakan : 1. Membentuk kelompok yg sejodoh/homogen yaitu, kelompok kontrol dibuat dg anggotanya mempunyai jodoh dalam kelompok perlakuan. Jodoh yg dimaksud adlh memiliki ciri-ciri yg sama or bersamaan. Jd tiap anggota kelp kontrol ditandingi oleh anggota kelp perlakuan yg sifat dan keadaanya sama atau hampir sama
2. Menentukan kelompok yg bersamaan/homogen Cara ini tidak mengutamakan ciri-ciri individual anggota kelp. , tapi ciri-ciri dalam keseluruhan kelompok. Ciri-ciri Pria/Wanita Umur Lama pendidikan formal dll Kelp Perlakuan 60 : 40 42. 3 th 5. 9 th Kelp Kontrol 58 : 42 41. 7 th 6. 1 th
3. Menentukan kelompok sama Kelompok perlakuan dan kontrol benar-benar sama dari segi ciri dan karakternya Bisa juga satu kelompok tapi dijadikan sebagai kelp perlakuan dan sekaligus kontrol, namun pelaksanaan penelitian di kedua kelp dalam jangka waktu yg berdekatan Diuji pd Waktu 1 Diuji pd Waktu 2 X 1 -------------------X 1’
4. Kelompok pilihan acak Kelompok dipilih acak dari sejumlah sampel yg ada. Misalnya jml 100 orang, maka sesuai dengan sampling acakan yg ideal, dipilih 50 orang. Sistem pemilihan dapat dilakukan dengan sistem pengocokan, dll
Contoh ■ Tema : Pengaruh karakter guru thd motivasi dan prestasi belajar siswa ■ Pilih kelompok kontrol dan kelp perlakuan dg sistem kelompok sejodoh ■ Mula-mula kedua kelp diajar oleh guru yg sama (guru demokratis) ■ Kemudian kelp perlakuan diajar oleh guru yg lain sifatnya (guru otoriter) ■ Selama pemberian perlakuan, amati fenomena dalam PBM, ■ Sesudah penelitian, amati perubahan yg terjadi pada kelp. perlakuan, dan tidak terjadi pada kelp kontrol ■ Karena tidak ada perbandingan sebelum perlakuan, maka desain penelitiannya adalah desain post eksperimen
B. Survey
Pertanyaan yg sering diajukan ■ Berapa banyak orang yang perlu disurvey untuk menggambarkan secara fair dan akurat seluruh grup/populasi? ■ Bagaimana caranya memilih responden? ■ Pertanyaan apa yang harus diajukan dan bagaimana cara responden menyampaikan responnya? ■ Bagaimana metode koleksi data yang perlu dipakai, dan metode mana yang terbaik? ■ Bagaimana menganalisis hasil survey dan melaporkannya?
Pengantar ■ Metode riset yang paling banyak dipakai di bidang social science ■ Salah satu metode pengukuran yang paling penting dalam riset sosial
Apa itu survey ■ Metode penelitian non experiment, yang teknik samplingnya bisa/ tidak random, dan teknik pengambilan datanya bisa melalui paper-pencil feedback, kuesioner, hingga interview mendalam (verbal dan writing response)
Mengapa dilakukan survey? ■ Peneliti ingin mengetahui karakteristik atau perilaku sebuah populasi ■ Peneliti ingin mengumpulkan informasi dari sebanyak mungkin individual dari sebuah populasi untuk memahami populasi secara menyeluruh
Keuntungan Survey ■ Quick ■ Inexpensive ■ Efficient ■ Accurate ■ Flexible
Focus Survey ■ Fenomena yang berlangsung secara alami ■ Bukan memanipulasi fenomena ■ Respon jujur dari responden, tanpa dipengaruhi dan tidak di bawah tekanan
Bentuk Data Survey ■ Kuantitatif (skala pada kuesioner; persentase) ■ Bisa juga kualitatif (kategorisasi) ■ INGAT JENIS DATA: NOMINAL, ORDINAL, INTERVAL, RATIO
Steps for survey ■ Determine the research objectives – For each research question one or more survey questions are then formulated, depending on the goal of the study. ■ Survey methodologists have given much attention to the problems of formulating the actual questions that go into the survey questionnaire ■ Sampling Error (Sampling error occurs because only a sample of the population is investigated instead of the whole population).
Conducting a Survey ■ The steps and tasks in conducting survey – planning – sampling – construction of questionnaire – data collection – translation of data – analysis – conclusions – reporting
Issues to consider in survey research ■ What is your RESEARCH QUESTION? ■ Population: accessibility, literacy, and language issues? ■ Sampling: available data and participation of respondents? ■ Questions: type, length, and complexity? existing questionnaire? ■ Content: knowledge of? ■ Bias: honest responses and social desirability? ■ Administrative: cost, time, and equipment?
Berapa jumlah subyek? ■ Menggunakan formula empiris Isaac & Michael, 1981: 192) : X 2. N. P (1 -P) S = -------------d 2 (N-1) + X 2 P (1 -P)
keterangan ■ S = jumlah sampel/subyek ■ N =jumlah populasi akses ■ P = proporsi populasi sbg dasar asumsi pembuatan tabel. Harga ini ditetapkan P=0. 50 ■ d= derajat ketetapan yg direfleksikan oleh kesalahan yg dapat ditoleransi dalam fluktuasi proporsi sampel P, umumnya ditetapkan 0. 50 ■ X 2 = Nilai tabel chi square untuk satu derajat kebebasan relatif level konfiden yg diinginkan. X 2 = 3. 841 tingkat kepercayaan 0. 95
Tabel Sampel Isaac N 10 15 20 25 30 35 40 45 50 S 10 14 19 24 28 32 36 40 44 N 55 60 65 70 75 75 80 85 90 S 48 52 56 59 63 63 66 70 73 N 100 110 120 130 140 150 160 170 180 S 80 86 92 97 103 108 113 118 123
lanjutan N 200 250 300 360 400 460 500 550 600 700 800 S 132 152 169 186 196 210 217 226 234 248 260 N 900 1000 1500 2000 2600 3000 3500 4000 4500 5000 6000 S 269 278 306 322 335 341 346 351 354 357 361 N 7000 8000 9 000 10 000 15 000 20 000 30 000 40 000 50 000 75 000 100 000 S 364 367 368 370 375 377 379 380 381 382 384
C. Ex-post facto ■ Ex-post fcato = Causal-Comparative ■ Termasuk riset kuantitatif non experimental design
Konsep Ex post facto ■ Riset yang mengupayakan untuk mengidentifikasi hubungan SEBAB AKIBAT antara dependet variable (DV) dan independent variable (IV) ■ Hubungan antara DV dan IV biasanya merupakan hubungan yang diasumsikan (bukan dibuktikan), karena peneliti tidak memiliki kontrol terhadap IV ■ Terdapat sebuah kondisi di mana tidak bisa dilakukan eksperimen atau pemberian perlakuan untk menentukan ada tidaknya hubungan sebab akibat ■ Bagaimana membuktikan secara signifikan bahwa terdapat sebuah hubungan tanpa melakukan penelitian?
Contoh ■ Apa hubungan antara minum kopi dengan konsentrasi belajar pada mahasiswi di Solo? ■ Kita tidak dapat meminta sekelompok mahasiswa untuk minum kopi kemudian mengecek konsentrasi belajarnya, karena bisa jadi mahasiswi tsb tidak menyukai kopi ■ Tetapi kita bisa menanyai mahasiswi-mahasiswi, siapa yang rutin minum kopi, dan siapa yang tidak. Lalu menjadikan dua kelompok, yaitu kelompok peminum kopi dan tidak, setelah itu menginterview untuk mengecek konsentrasi belajarnya
Ada tiga tipe Causal Comparative – Exploration of Effects – Exploration of Causes – Exploration of Consequences
Langkah Ex post facto ■ Menyusun masalah ■ Memilih sampel individu yang akan diteliti ■ Menyusun instrument - tests, questionnaires, interviews, observational devices, dll
Desain ■ Memilih satu grup yang memiliki independent variable , dan memilih grup lain yang tidak memiliki karakter independent variable ■ Kedua grup tidak diberi perlakuan ■ Kedua grup dibandingkan terhadap dependent variable yang diukur
Internal Validity ■ Ada dua kelemahan dalam riset : – Kurangnya pengacakan – Ketidakmampuan memanipulasi independent variable ■ Ancaman: – Seringkali subject menjadi bias – Lokasi – Instrumentasi – Kehilangan subjek karena alasan tertentu, subjek mundur sebagai partisipan riset
Data Analysis ■ Buat frequency polygons. ■ Means and standard deviations (jika variabelnya quantitative) ■ T-test for differences between means. ■ Analysis of covariance
Yang harus diperhatikan ■ Peneliti perlu mengingat bahwa menunjukkan hubungan dua varibel, meskipun hubungan tersebut sangat kuat, tidak dapat membuktikan bahwa satu variable menyebabkan perubahan pada variable yang lain pada riset ex post facto
Kelemahan Ex post facto ■ Harus ada “pre-existing” independent variable – semester, gender, agama, dll ■ Harus ada variable-variable yang bisa dimanipulasi – Panjang sesi penelitian, Teknik pembelajaran, dll
Contoh ■ Eksplorasi dampak yang disebabkan karena menjadi anggota kelompok DV – Question: Apa perbedaan kemampuan yang disebabkan oleh gender? – Hypothesis: Perempuan memiliki kemampuan linguistic yang lebih baik daripada pria
Contoh ■ Explorasi konsekuensi dari intervensi – Question: Bagaimana reaksi siswa yang diajar dengan metode inkuiri terhadap propaganda – Hypothesis: Siswa-siswa yang diajar dengan metode inkuiri lebih kritis terhadap propaganda dibandingkan yang diajar dengan metode ceramah
D. Penelitian Korelasional
PENGERTIAN RISET KORELASIONAL ■ Penelitian yang mencari hubungan/korelasi minimal dua variabel dalam suatu penelitian. ■ fokus pada keeratan hubungan antarvariabel, dan bukan melihat sebabakibat--> APAKAH SAMA DENGAN EXPOST FACTO?
MODEL KORELASIONAL ■ Korelasi dua Variabel/Bivariate (1 variabel bebas dan 1 variabel terikat) ■ Korelasi multivariabel: terdiri dari > 2 variabel ■ Regresi: memprediksi variabel (Y) akibat variabel X (Prediktor/bebas), variabel bebas dapat >1 variabel ■ Path Analisis dan Model : korelasi yg bertujuan membangun suatu model teoritis untuk menyatakan hubungan banyak variabel.
TAHAPAN ■ Menentukan model korelasi (menjawab permasalahan penelitian) ■ Mengidentifikasi subjek penelitian ■ Menentukan variabel ■ Mengidentifikasi definisi operasional setiap variabel ■ Menyusun instrumen ■ Mengumpulkan data ■ Analisis data ■ interpretasi data ■ Menyimpulkan
JENIS KORELASIONAL Ada dua jenis korelasional, yaitu: 1. Explanasi (penjelas): korelasi yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antarvariabel. Ciri-ciri - Terdiri dari dua atau lebih variabel - Mengukur pada satu waktu - Terdapat minimal dua skor - Sebagai satu kelompok Contoh: hubungan motivasi dengan capaian belajar
JENIS KORELASIONAL 2 2. Prediksi Korelasi yang bertujuan untuk memprediksi suatu variabel (outcome) Ciri-ciri - Minimal terdapat dua/lebih variabel - Mengukur dalam dua waktu - Minimal terdapat dua skor - Tujuan untuk memprediksi outcome/performance Misal: IQ memprediksi IPK mahasiswa
TIPS MENENTUKAN VARIABEL Ada tiga cara menentukan variabel X dan Y 1. Berdasarkan waktu. Mana varabel yang terjadi dahulu dibandingkan yang lain 2. Perhatikan dampak, mana variabel yang memberikan pengaruh atau yang dipengaruhi 3. Berdasarkan teori yang digunakan
BENTUK KORELASIONAL Ada empat bentuk korelasional: 1. Zero korelasional 2. Positive korelasional 3. Negatif korelasional 4. Non linear/ curvalinear
ZERO KORELASIONAL Zero korelasional: tidak ada hubungan antara variabel x dan y Biasanya terjadi ketika x naik y kadang naik atau turun
KORELASIONAL POSITIF Korelasional positif: hubungan antarvariabel X dan Y searah. Semakin tinggi nilai pada variabel X, semakin tinggi pula nilai pada var Y
KORELASIONAL NEGATIF Korelasional negatif: hubungan anatarvariabel X dan Y berlawanan. Semakin tinggi nilai pada variabel X, semakin turun nilai pada variabel Y
CURVA LINEAR ■ Nonlinier/curvalinier: jika perubahan nilai pada suatu variabel diikuti perubahan pada variabel lain, namun pada suatu titik perubahan bergerak secara berlawanan.
KEKUATAN HUBUNGAN ■ Koefisien korelasi bergerak dari -1 sampai +1 ■ Semakin mendekati angka +1, korelasi positif semakin kuat ■ Semakin mendekati angka -1, korelasi negatif semakin kuat ■ Semakin mendekati angka 0, korelasi semakin lemah
INTERPRETASI nilai r No 1 Besarnya “r” Product Moment 0, 00 -0. 199 interpretasi 2 0, 200 -0, 399 Korelasi sangat rendah Korelasi rendah 3 0, 400 -0, 599 Korelasi sedang 4 0, 600 -0, 799 Korelasi kuat 5 0, 800 -1, 00 Korelasi Sangat Kuat
ANALISIS STATISTIK KORELASI Beberapa contoh teknik analisis : ■ Korelasi Pearson (Parametrik) ■ Korelasi Spearman (non Parametrik) ■ Partial korelasi ■ Regression
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN Kelebihan -Mengetahui sejauhmana hubungan antarvariabel - Dapat mengetahui hubungan variabel dalam jumlah banyak dalam satu waktu Kelemahan -Tidak mengetahui hubungan sebab-akibat
- Slides: 86