METODOLOGI RISET BISNIS Copy Right Dr Ir R

METODOLOGI RISET BISNIS Copy Right Dr. Ir. R. A. Harianto, BSc, MM Associate Professor

Daftar Pustaka Emory, Business Research Methods, Richard D. Irwin. , 1985 Moch. Nasir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988 Rossi, Wright, Anderson, Handbook of Survey Research, Academic Press, Inc. , 1973 Riduwan, Cara Menggunakan Analisis Jalur, Bandung: Alfabeta, 2007. Harianto, R Metode Penelitian Bisnis, Jakarta: STIE Blok A, 2002 Uma Sekaran, Research Methods for Bisiness, Carbondale : Southern illinois University, 1984

Season 1 : A. Pendahuluan Konsep Metodologi Riset Penelitian atau research, berasal dari kata re dan to search, berarti mencari kembali. Penelitian adalah suatu proses yang berbentuk siklus bersusun yang sinambung (helix) yang tanpa batas. Penelitian dimulai dari masalah, ditelaah lewat teori dalam pustaka untuk mendapatkan jawaban sementara atau hipotesis, kemudian dirancang dan dilakukan pengumpulan fakta /data, sehingga diperoleh kesimpulan untuk menjawab permasalahannya. Dengan terjawabnya masalah baru, siklus diatas akan terulang lagi secara sinambung sampai tak terbatas. Metode riset merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti berdasarkan ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti penelitian dilakukan dengan cara masuk akal dan terjangkau oleh nalar manusia. Empiris berarti cara yg dilakukan dapat diamati oleh indera manusia, shg orang dapat mengetahui cara-cara yg digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan melalui langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

B. Fungsi & Kebenaran Ilmiah Penelitian • Penelitian dapat digunakan untuk : 1. Membantu manusia memperoleh pengetahuan baru. 2. Memperoleh jawaban atas suatu pertanyaan, atau 3. Memberikan pemecahan atas suatu masalah. Pada umumnya kebenaran ilmiah dapat diterima karena terdapat 3 hal : 1. Adanya Koheren Pernyataan dianggap benar, bila pernyataan itu koheren/konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Misal: 1 + 1 = 2, dapat dipercaya, sebab pernyataan tersebut merupakan dalil matematika yang telah diketahui kebenarannya lebih dahulu. 2. Adanya Koresponden Pernyataan dianggap benar bila materi pengetahuan berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut, misal ibu kota provinsi jawa tengah adalah Semarang adalah benar.

3. Sifat Pragmatis • Pernyataan dipercayai benar karena pernyataan tersebut mempunyai sifat fungsional dalam kehidupan praktis. • Misal: Teori X dalam ilmu genetika dan dengan teori X ini telah dapat dikembangkan teknik Z untuk membuat tanaman tahan terhadap serangan penyakit hama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teori X juga benar, karena teori X adalah fungsional dan mempunyai kegunaan. • Kadar ilmiah suatu penelitian tergantung dari banyak hal, seperti pengalaman dan ketrampilan peneliti, dana yang tersedia, waktu yang tersedia, serta banyak data yang terkumpul. Semakin banyak data dan waktu yang tersedia bagi suatu penelitian, maka analisis akan semakin dalam dan tuntas.

C. Validitas Data • Data yg diperoleh lewat penelitian adalah data empiris (teramati) yg memiliki kriteria tertentu yaitu valid. Valid menunjukkan derajad ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti misalnya dalam suatu pameran bisnis terjual 150 set komputer, sementara peneliti melaporkan jauh di bawah atau di atas 150 set komputer yang terjual, maka derajad validitas hasil penelitian itu rendah. Atau misalnya dalam perdagangan saham tidak terjadi demo, dan peneliti melaporkan terjadi demo, maka data yang dilaporkan juga tidak valid. • Validitas hasil penelitian dapat diuji melalui pengujian reliabilitas dan obyektivitas data penelitian yang telah terkumpul. Kalau data itu reliabel dan obyektif, maka hasil penelitiannya akan valid. Data valid pasti reliabel dan obyektif. Reliabilitas berkaitan dg derajad konsisten.

Proses Penelitian Kuantitatif Penggunaan Aspek Logika & metodologi untuk Sumber masalah 1. Empiris 2. Teoritis Merumuskan & menguji Hipotesis Konsep & Teori Yang relevan Pengajuan Hipotesis Rumusan masalah Praduga Terhadap Hubungan antar Variabel Penemuan yang relevan Kesimpulan Penemuan Menyusun Instrumen Penelitian Metode Penelitian

D. Ruang Lingkup Penelitian Bisnis • Uma Sekaran (1994) berpendapat bahwa ruang lingkup penelitian bisnis meliputi : accounting, finance, HR management and marketing. • Accounting, berkenaan dengan masalah : budget controls system, practise and procedure. • Finance, berkenaan dengan masalah : operational of financial institution, optimum financial ratios, mergers and acquisition, leveraged buycuts, and intercorporate financing. • Management, berkenaan dengan masalah : employee attitudes and behaviors, human resources management, production operations management, strategy formulation and information system. • Marketing, berkenaan dengan masalah : product image, advertising, sales promotion, distribution, packaging, pricing, aftersale service, consumer preferences, new product development. • Selain itu, faktor lain yang berpengaruh terhadap kegiatan bisnis yaitu : politik, ekonomi, demografi, teknologi dan lain-lain. • Secara operasonal, Ruang lingkup penelitian bisnis meliputi : (1) Studi kelayakan bisnis, (2) Riset tentang bahan baku, (3) Pengemb organisasi usaha, (4) Sistem produksi, prosedur dan metode kerja, serta pengendalian mutu barang dan jasa, (5) Kinerja karyawan dll.

3. Filsafat Manajemen • Filsafat Manajemen Bagian yg paling penting dari pengetahuan dan kepercayaan yg memberikan dasar yg luas untuk menetapkan solusi masalah / persoalan managerial. Filsafat manajemen memberikan dasar bagi pekerjaan seorang manager. Seorang manajer memerlukan kepercayaan, desain untuk berpikir, bantuan dan pengikut. Selain itu filsafat manajemen berisi pandangan hidup yg mereflexikan identitas dan implikasi guna mewujudkan efisiensi dan efektivitas dalam pekerjaan manajemen. Untuk mereflexikan tujuan dibutuhkan faktor pendukung sehingga menjadikan kombinasi yang terpadu antara kepentingan individu atau umum.

Faktor-Faktor Dasar Filsafat Manajemen • Davis & Filley dalam Ukas (1978) menyebutkan ada 9 faktor filsafat manajemen, yaitu : 1. Kepentingan Umum 2. Tujuan Usaha 3. Pimpinan Pelaksana 4. Kebijakan 5. Fungsi 6. Faktor Dasar 7. Struktur Organisasi 8. Prosedur 9. Moral Kerja

Season : Tujuan A. Murni Taksonomi Penelitian Metode A. B. C. D. B. Terapan E. F. G. H. Survey Ex. Post Facto Eksperimen Naturalistik / Kualitatif - Studi etnografis - Studi kasus - Studi Fenomenologi Policy Research Action Research Evaluasi Sejarah / Historis Tingkat Eksplanasi Analisis & Jenis Data 1. Deskriptif 1. Kuantitatif 2. Komparatif 2. Kualitatif 3. Asosiatif / Hubungan 3. Gabungan

1. Penelitian menurut Tujuan Penelitian dasar (murni) adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui, sedangkan penelitian terapan adalah bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis. 2. Penelitian menurut Metode a. Penelitian Survey Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubangan antar variabel sosiologis atau psikologis. Penelitian survey dilakukan untuk mengambil generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Contoh misalnya penelitian untuk mengungkap kecenderungan masyarakat dalam mengkonsumsi jenis minuman. Berikan contoh lainnya •

b. Penelitian Eksperimen • Penelitian dengan pendekatan Eksperimen adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Terdapat empat (4) bentuk metode eksperimen yaitu : • (1) pre-experimental, (2) true experimental, (3) faktorial, dan (4) quasi experimen. Penelitian experimen ini pada umumnya dilakukan di Laboratorium. Contoh misalnya: Pengaruh unsur kimia tertentu terhadap kelezatan makanan. Pengaruh jenis bahan tertentu terhadap keawetan warna kain, Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap produktivitas kerja pegawai di PT. Angin Ribut, Pengaruh Harga produk terhadap nilai penjualan mesin diesel di PT. Gunung Meleduk. Pengaruh Discount harga kemeja Pria Dewasa terhadap volume penjualan.

C. Penelitian Naturalistic • Metode penelitian ini sering disebut dengan metode kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen), dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Teknik pengumpulan data dilakukan secara induktif. Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan “makna” dari pada “generalisasi”. Contoh : Penelitian untuk mengungkap makna upacara ritual atau adanya sesaji terhadap keberhasilan bisnis. Hubungan antara pelaku bisnis yang punya “pesugihan” dengan jumlah penjualan dll.

d. Policy Research • Penelitian kebijakan dimulai karena adanya masalah, dan masalah ini pada umumnya dimiliki oleh para administrator / manager atau para pengambil keputusan pada organisasi. Majchizak (1984) mendefinisikan policy research adalah suatu proses penelitian yang dilakukan pada, analisis terhadap masalah-masalah social yang mendasar sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah. Policy research ini sangat relevan bagi perencana dan perencanaan. Contoh: penelitian untuk mendapatkan informasi guna menentukan system penggajian karyawan. Informasi untuk menentukan jenis barang apa yang perlu diproduksi secara massal, dan sebagainya.

e. Action Research (penelitian tindakan) • Penelitian tindakan adalah suatu proses yang dilalui oleh perorangan atau kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu untuk menguji prosedur yang diperkirakan menghasilkan perubahan tersebut dan kemudian setelah sampai pada tahap kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan, melaksanakan prosedur ini. Tujuan utama penelitian ini adalah mengubah (1) situasi, (2) perilaku, (3) organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja dan pranata. f. Penelitian Evaluasi berarti bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk membandingkan kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan. Evaluasi berfungsi untuk menjelaskan fenomena. Ada dua jenis penelitian evaluasi yaitu penelitian evaluasi formatif yang lebih menekankan pada proses dan penelitian evaluasi sumatif yang lebih menekankan pada produk (Kidder, 1981: p. 84)

g. Penelitian Sejarah (Historis) • Penelitian Sejarah Analisis logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung dimasa lalu. Sumber datanya bisa primer, yaitu orang terlibat langsung dalam kejadian / peristiwa, atau sumber-sumber dokumentasi yang berkenaan dengan kejadian itu. Tujuan penelitian sejarah untuk merekonstruksi kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan obyektif, lewat pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan sintesa data yang diperoleh, sehingga dapat ditetapkan fakta-fakta untuk membuat kesimpulan, tetapi masih bersifat hipotesis. Penelitian sejarah terutama dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang : kapan kejadian itu berlangsung, siapa pelakunya, dan bagaimana prosesnya. Contoh : penelitian untuk mengetahui perkembangan bisnis di Indonesia antara tahun 1600 sampai dengan tahun 1945

3. Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasi a. Penelitian Deskriptif Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Suatu penelitian yang berusaha menjawab pertanyaan seperti, bagaimanakah profil pelaku bisnis di Indonesia, Seberapa besar produktivitas kerja karyawan di PT. X? , Seberapa besar keuntungan PT. Y tahun ini ? , Bagaimanakah etos kerja, dan prestasi kerja para karyawan di Departemen “X”? adalah penelitian deskriptif.

b. Penelitian Komparatif • Penelitian Komparatif, adalah penelitian yang bersifat membandingkan. Disini variabelnya masih sama dengan penelitian variabel mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda. Contoh: adakah perbedaan keuntungan antara BUMN dengan perusahaan Swasta ? Adakah perbedaan nilai penjualan antara tahun 2007 dengan tahun 2009 ?

c. Penelitian Asosiatif (hubungan) • Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan yang tertinggi bila dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan komparatif. Dari penelitian ini akan dapat dibangun teori yang dapat berfungsi menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala. • Pada penelitian ini minimal terdapat dua variabel yang dihubungkan. Bentuk hubungan antara variabel ada tiga yaitu: simetris, kausal, dan interaktif / reciprocal. Hal ini dapat disimak pada sistem hubungan ini. • X ----- Y = Hubungan simetris X tidak mempengaruhi Y • X ----> Y = Hubugan kausal X mempengaruhi Y • X <---> Y = Hubungan reciprocal / hubungan timbal balik X dan Y saling mempengaruhi

Penelitian Asosiatif - 2 • Hubungan simetris adalah bentuk hubungan karena munculnya bersama-sama, misalnya ada hubungan antara datangnya kupu-kupu dengan tamu. Kalau ada kupu-kupu masuk rumah diramalkan ada tamu. Yang menyebabkan datangnya tamu bukan kupu-kupu. • Hubungan Kausal adalah hubungan sebab akibat, bila X maka Y, contoh bila gaji pegawai negeri maupun swasta naik, maka daya beli masyarakat akan naik. Jadi yang menyebabkan daya beli naik adalah adanya kenaikan gaji. • Hubungan interaktif atau reciprocal atau timbal balik adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Bila biaya iklan naik maka nilai penjualan naik juga akan naik dan bila nilai penjualan naik maka biaya iklan juga akan naik.

# Contoh Judul Penelitian 1. Judul Penelitian Deskriptif : a. Kinerja Badan Usaha milik Negara tahun 2010 b. Kerugian pedagang di Papua akibat kerusuhan. 2. Judul Penelitian Komparatif : a. Perbandingan Kinerja BUMN dengan Swasta b. Perbandingan biaya angkutan darat dan laut dari Jakarta ke Medan 3. Judul Penelitian Asosiatif : a. Pengaruh Iklan terhadap nilai penjualan b. Hubungan antara tingkat pendidikan masyarakat dengan daya beli c. Pengaruh interior toko dan warna pakaian pelayan terhadap pengunjung toko atau nilai penjualan

4. Penelitian menurut Jenis Data & Analisis • 1. 2. Jenis data dan analisis dalam penelitian ini dibedakan atas data kuantitatif dan data kualitatif. Data yang baik dalam penelitian harus obyektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Jenis data dan analisis meliputi : Data Kuantitatif data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan Data Kualitatif data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar. Data kualitatif yang diangkakan (scoring) misalnya terdapat dalam scala pengukuran. Suatu pernyataan / pertanyaan yang menentukan alternatif jawaban, sangat setuju, kurang setuju, tidak setuju dimana masing-masing: sangat setuju diberi 4, setuju diberi angka 4, setuju 3, kurang setuju 2, dan tidak setuju 1.

Season 3 : Macam Data Penelitian • Macam data diperoleh dengan instrumen yang menggunakan skala nominal, ordinal, interval, dan ratio, seperti skema gambar dibawah ini. Kualitatif Macam Data Diskrit Kuantitatif Ordinal Kontinum Interval Ratio

Macam Data - 2 1. 2. Data Diskrit / Nominal adalah data yang hanya dapat digolongkan secara terpisah, secara diskrit atau katagori hasil hitung. Misal dikelas ada 50 mahasiswa terdiri dari 30 pria dan 20 wanita. Data Kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan diperoleh dari pengukuran dibagi atas data ordinal, data interval, dan data ratio. 3. Data Ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat, misal juara I, III dan seterusnya. 4. Data Interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidak mempunyai nilai nol (0) absolut / mutlak. Contoh skala thermometer, meskipun ada nilai 0° C, tetapi tetap ada nilainya. 5. Data Ratio adalah data yang jaraknya sama, dan mempunyai nilai nol mutlak. Contoh data berat, panjang, dan volume. Berat 0 kg berarti tidak ada bobotnya, panjang nol meter berarti tidak ada panjangnya.

Season 4 : Masalah & Variabel Riset • Pada dasarnya penelitian itu dilakukan guna mendapatkan data untuk memecahkan masalah. Setiap penelitian yang akan dilakukan selalu berangkat dari masalah. Menurut Emory (1985) bahwa, baik penelitian murni maupun terapan berangkat dari masalah, hanya untuk penelitian terapan, hasilnya langsung dapat digunakan untuk membuat keputusan. Bila dalam penelitian telah dapat menemukan masalah yang betul-betul masalah, maka pekerjaan penelitian 50 % telah selesai. • Hubungan antara ketetapan memilih masalah dan cara pemecahannya ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Tabel 1 : Hubungan antara Ketepatan memilih Masalah dan Cara Pemecahannya Ketepatan Masalah Ketepatan Cara Pemecahan 1. 2. 3. 4. Cara pemecahan benar Cara pemecahan salah masalah benar masalah

2. Sumber Masalah • a. b. c. d. Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi. Stonner (1982: 257) bahwa masalah dapat diketahui bila : Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan, contoh Pimpinan pada pemerintahan harus pindah ke bisnis. Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan, contoh direncanakan jumlah penjualan mobil tahun ini 150 unit, ternyata realisasinya hanya 96 unit. Ada Pengaduan, contoh : pembeli mengadukan kualitas produk dan pelayanan yg rendah kepada YLKI sehingga orang tidak akan membeli lagi. Ada kompetisi, Contoh Coca-cola mendapat kompetisi ketat dari Pepsi cola dgn produk minuman yang sama.

3. Rumusan Masalah yang Ideal • a. b. c. d. Fraenkel & Wallen (1990: 22) berpendapat bahwa masalah penelitian yang ideal adalah : Masalah harus feasible masalah harus dapat dicarikan jawabannya lewat sumber yang jelas, tidak banyak buang dana, tenaga, dan waktu. Masalah harus jelas semua orang harus memberikan persepsi yang sama terhadap masalah tersebut. Masalah harus signifikan Jawaban atas masalah itu harus memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu dan pemecahan masalah kehidupan manusia. Masalah bersifat etis tidak berkenaan dengan hal-hal yang bersifat etika, moral, dan agama sehingga menimbulkan heboh di masyarakat, seperti majalah monitor yang penelitiannya berkaitan dengan keyakinan / agama sehingga timbul konflik warga.

4. Bentuk Masalah Penelitian a. Bentuk Masalah Deskriptif Masalah deskriptif masalah yg berkaitan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Contoh perumusan masalah Deskriptif : 1). Seberapa tinggi produktivitas kerja karyawan di PT. Cicodot ? 2). Bagaimanakah sikap masyarakat terhadap adanya impor gula tanpa dibebani bea masuk ? b. Bentuk Masalah Komparatif Masalah komparatif masalah penelitian yang bersifat membandingkan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda. Contoh Perumusan Masalah Komparatif : 1). Adakah perbedaan produktivitas kerja antara Pegawai Negeri, BUMN, dan Swasta ? ( satu variabel pada 3 sampel ). 2). Adakah kesamaan cara promosi antara perusahaan A dan B ? 3). Adakah perbedaan kemampuan disiplin kerja antara pegawai Swasta Nasional dan Perusahaan Asing ? (2 variabel pd 2 sampel).

C. Bentuk Masalah Asosiatif pertanyaan penelitian yang bersifat hubungan antar dua variabel atau lebih. Disini terdapat tiga bentuk hubungan yaitu hubungan simetris, hubungan kausal, dan interaktif /reciprocal / timbal balik. 1). Hubungan Simetris hubungan antara dua variabel atau lebih yang kebetulan munculnya bersama. Contoh : a). Apakah ada hubungan antara banyaknya semut di pohon dengan tingkat manisnya buah ? b). Apakah ada hubungan antara warna rambut dengan kemampuan marketing ? 2). Hubungan Kausal hubungan yang bersifat sebab akibat. Disini ada variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat/ respon/ tergantung), contoh : a) Apakah terdapat pengaruh sistem penggajian terhadap prestasi kerja ? b) Apakah terdapat pengaruh Toko berkondisi AC dan Keramahan pelayan terhadap Nilai Penjualan ? 3). Hubungan Interaktif / Timbal balik hubungan yang saling mempengaruhi, contoh: Pengaruh motivasi thd prestasi & sebalikn •

4. 2. Variabel Riset Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang punya variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981). • Variabel adalah juga atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu seperti sikap, motivasi, kepemimpinan, disiplin kerja merupakan atribut setiap orang, sedangkan berat, ukuran, bentuk, dan warna merupakan atribut-atribut dari obyek. • Macam Variabel dalam penelitian dibedakan menjadi : 1). Variabel Independen variabel stimulus, prediktor, antecedent. (variabel bebas) yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan nya atau timbulnya variabel dependen (terikat). 2) Variabel Dependen variabel output, kriteria, respon, atau variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. 3) Variabel Moderator Variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel Independen dengan dependen atau sering disebut variabel independen ke dua. •

Variabel Riset - 2 4) Variabel Intervening Variabel intervening variabel yang secara teoritis mempengaruhi (memperlemah dan memperkuat) hubungan antara variabel independen dengan dependen, tetapi tidak dapat diamati dan diukur. 5) Variabel Kontrol variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol sering digunakan oleh peneliti, bila akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan.

Variabel Riset - 3 • Contoh Variabel dalam Penelitian : 1). Hubungan Keramahan Pelayan SPG dengan nilai penjualan, dimana : - Keramahan pelayan = variabel bebas / independen dan - Nilai Penjualan = variabel dependen. 2). Pengaruh Kenaikan harga BBM terhadap daya beli masyarakat, dimana : - Kenaikan harga BBM = var. independen - Daya beli masyarakat = var. dependen

Season 5 : Proses Penelitian • Penelitian kuantitatif didasarkan pada paradikma positivisme yg bersifat logico-hypotheco-verifikatif dengan berlandaskan pada asumsi obyek impiris (Juju Suriasumantri, 1978). Asumsi pertama bahwa obyek / fenomena dapat diklasifikasikan menurut sifat, jenis, struktur, bentuk, warna dan sebagainya. Peneliti disini dapat fokus pd sebagian konteks bisnis berupa variabel tertentu yg menjadi masalah. • Asumsi ilmu yg kedua adalah determinisme (hubungan sebab akibat). Asumsi ini menyatakan bahwa setiap gejala ada yang menyebabkan. Perusahaan bisa bangkrut karena ada penyebabnya. Manajer tidak disenangi bawahan karena ada penyebabnya. Berdasarkan asumsi 1 dan 2 maka peneliti dapat memilih variabel yang diteliti, dan mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel yg lain. Dengan demikian judul penelitiannya adalah : Hubungan X dengan Y, Pengaruh X 1 dan X 2 terhadap Y • Asumsi ilmu yg ketiga adalah suatu gejala tidak akan mengalami perubahan dalam waktu tertentu. Kalau gejala yg diteliti itu berubah terus maka akan sulit untuk dipelajari. Contoh mahasiswa peserta ujian tesis dalam mempertahankan data masa lampau sdh berubah.

Proses Penelitian - 2 • Masalah harus digali lewat studi pendahuluan dan fakta-2 empiris. Untuk itu peneliti harus menguasai teori melalui membaca berbagai referensi. Agar masalah dapat dijawab dengan baik maka masalah harus dirumuskan dengan kalimat tanya. Untuk menjawab rumusan masalah yg sifat sementara (berhipotesis) perlu referensi teori dan temuan riset yang relevan. Bila jawaban rumusan masalah belum ada pembuktian secara empiris (faktual) maka jawaban itu disebut hipotesis. Untuk menguji hipotesis tsb peneliti dapat memilih metode / desain penelitian yg sesuai, dengan pertimbangan tingkat ketelitian data dan konsistensi yg dikehendaki. Secara praktis juga tersedianya dana, waktu, dan kemudahan yg lain. • Setelah metode penelitian yg sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrumen penelitian. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data yg dapat berbentuk angket / kuesioner, untuk pedoman wawancara atau observasi. Sebelum instrumen digunakan untuk pengumpulan data, maka instrumen penelitian harus terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya. • Pengumpulan data dilakukan pada obyek berbentuk populasi maupun sampel. Bila peneliti ingin membuat generalisasi terhadap temuannya, maka sampel yg diambil harus representatif (mewakili). Setelah data terkumpul, dianalisis untuk menguji hipotesis statistik.

Proses Penelitian - 3 • Berdasarkan analisis statistik ini apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima atau apakah penemuan itu sesuai dengan hipotesis yang diajukan atau tidak. • Kesimpulan adalah langkah terakhir dari proses penelitian berupa jawaban terhadap rumusan masalah. Meskipun langkah penelitian kuantitatif bersifat linier tetapi tidak berakhir disitu. Proses penelitian kuantitatif dapat juga dilakukan berulang-ulang seperti pada proses penelitian kualitatif dalam rangka mendapatkan konsistensi /reliabilitas data penelitian dan membuktikan penelitian yang telah ada. • Berdasarkan proses penelitian kuantitatif diatas maka nampak bahwa pola pikir penelitian kuantitatif, bukan hanya deduksi tetapi juga induksi baik dalam merumuskan hipotesis maupun untuk generalisasi dari hasil penelitian

Penelitian Bisnis yang Efektif • Menurut Emory (1985) penelitian bisnis yg efektif adalah sebagai berikut : 1. Masalah dan tujuan penelitian harus dirumuskan dengan benar, jelas, dan spesifik sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran. 2. Prosedur penelitian perlu dijabarkan secara rinci, sehingga orang lain dapat lebih paham, bisa melaksanakan riset dan dapat mengulangi tanpa konsultasi. 3. Prosedur dalam rancangan penelitian harus dibuat dengan teliti sehingga menghasilkan data valid, reliabel dan obyektif. 4. Peneliti harus membuat laporan lengkap, sistematis mengikuti prosedur sesuai rancangan dan mampu beri saran untuk memecahkan masalah berdasar temuannya 5. Analisis data yg digunakan harus tepat dan mampu buat generalisasi yang signifikan. 6. Setiap kesimpulan yang diberikan harus didukung oleh data yang diperoleh melalui penelitian. Jangan membuat kesimpulan berdasarkan pendapat sendiri. 7. Hasil penelitian akan lebih dapat dipercaya, bila penelitian dilakukan oleh peneliti yang mempunyai integritas tinggi, dan berpengalaman.

Season 6 : Teori & Pengajuan Hipotesis 1. Teori • Teori adalah alur logika atau penalaran berupa konsep, definisi, dan proposisi yang disusun secara sistematis. Teori punya 3 fungsi, yaitu untuk menjelaskan, meramalkan, dan pengendalian (control) suatu gejala. Fungsi teori (1) untuk memperjelas variabel yg akan diteliti. Fungsi teori (2) untuk menemukan fakta yaitu merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian. Fungsi (3) untuk membahas hasil penelitian dan saran dalam upaya memecahkan masalah.

2. Kerangka Berfikir & Pengajuan Hipotesis Variabel X Variabel Y Teori + Hasil Penelitian Sintesis / Kesimpulan Kerangka. B erfikir Hipotesis

2. 1. Teori & Hasil Penelitian Yang Relevan • Dari buku dan hasil penelitian relevan yg dibaca akan dapat dikemukakan teori – teori yg berkenaan dengan variabel yg diteliti. Deskripsi teori ini berisi tentang definisi terhadap masing-masing variabel yg diteliti, uraian rinci tentang ruang lingkup setiap variabel dan kedudukan antar variabel yang satu dengan variabel lain 2. 2. Sintesis / Kesimpulan Dari beberapa teori para ahli yang dihimpun ditambah dengan hasil penelitian yang relevan maka peneliti dapat melakukan sintesis atau kesimpulan sementara

2. 3. Hipotesis • Perpaduan sintesis antara variabel satu dengan variabel yg lain akan menghasilkan kerangka berfikir yg selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yg diberikan baru didasarkan pada teori yg relevan, belum di dasarkan pada fakta-fakta empiris yg diperoleh melalui pengumpulan data atau belum ada jawaban empirik tetapi baru jawaban teoritis. • Penelitian yg merumuskan hipotesis adalah penelitian yg menggunakan pendekatan kuantitatif, sedangkan penelitian kualitatif, tidak merumuskan hipotesis, tetapi justru menemukan hipotesis. Kemudian hipotesis itu diuji oleh peneliti dengan pendekatan kuantitaif.

2. 4. Kerangka Berfikir yang Efektif • Menurut Uma Sekaran (1992) berpendapat bahwa kerangka berfikir yang efektif memuat hal-hal sebagai berikut : a). Variabel-variabel yang akan diteliti harus dijelaskan. b). Diskusi dalam kerangka berfikir harus dapat menjelaskan hubungan antar variabel yg diteliti, dan ada teori yang mendasarinya. c). Diskusi juga harus menjelaskan apakah hubungan antar variabel itu positif atau negatif, berbentuk simetris, kausal atau interaktif (timbal balik). d). Kerangka berfikir perlu dinyatakan dalam bentuk diagram (paradigma penelitian / model Teoritik) sehingga pihak lain dapat memahami kerangka berfikir.

2. 5. Hipotesis Asosiatif • Hipotesis Asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Contoh : 1) Rumusan Masalah Apakah terdapat hubungan antara gaji dengan kinerja guru SMA Cicodot ? 2) Hipotesis Penelitian Terdapat hubungan antara gaji dengan kinerja guru SMA Cicodot. 3) Hipotesis Statistik Ho : ῤ = 0 (0 berarti tidak ada hubungan gaji dg kinerja) H 1 : ῤ ≠ 0 (Ada hubungan antara gaji dengan kinerja gr)

TUGAS – 1 : Metodologi Riset Bisnis • Cover Judul Proposal Penelitian Ukuran A 4 • Bab I Pendahuluan - Latar Belakang Masalah - Rumusan Masalah - Tujuan Penelitian - Manfaat Penelitian • Bab II Landasan Teori - Teori Manajemen. . . (SDM / Market /Keuangan / Operasi – Produksi ) - Teori Variabel Y - Teori Variabel X 1 - Teori Variabel X 2 - Teori Yang Relevan antara X dan Y - Kerangka Berfikir - Perumusan Hipotesis * Bab III Metodologi Penelitian

BAB III Metodologi Penelitian Bisnis • Desain Penelitian 1. Metode Penelitian 2. Model Hipotetik 3. Tempat & Waktu Penelitian • Populasi & Penarikan Sampel • Teknik Pengumpulan Data • Teknik Analisis Data • Instrumen Penelitian (Uji Validitas & Reliabilitas] * Hipotesis Statistik • Daftar Pustaka

Season 7 : Populasi & Teknik Sampling A. Populasi • Populasi Wilayah generalisasi yg terdiri dari objek atau subjek yg menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yg ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Atau Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian atau obyek / subyek yg berada pada wilayah dan memenuhi syarat tertentu berkaitan dengan masalah riset. • Ada dua jenis populasi, yaitu: populasi terbatas dan populasi tak terbatas. • Populasi terbatas punya sumber data yg jelas batasannya secara kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya. Contoh : Sejumlah 100 pengusaha asal cina dan India bakal investasi di Indonesia. • Populasi tak terbatas sumber datanya tidak dapat ditentukan batasannya sehingga relatif tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah. Contoh : Seorang bandar akan melemparkan sepasang dadu sampai tak terhingga kali lemparan sehingga bilangan yang muncul dapat sepasang nilai yang tak terhingga pula. • Berdasarkan sifatnya populasi dibagi : pop. Homogen & heterogen.

B. Teknik Sampling Arikunto (2003) mengatakan “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yg diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. • Menurut Sugiyono (2004) bahwa “sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi” • Dari beberapa pendapat tersebut dapat di sintesis bahwa: sampel adalah bagian dari populasi yg punya ciri-ciri tertentu yg akan diteliti. • Probability Sampling adalah teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel, yang tergolong teknik probability sampling, yaitu : a. Simple Random Sampling b. Proportionate Stratified Random Sampling c. Disproportionate Stratified Random Sampling d. Area Sampling (Kluster Sampling) # Penentuan Sampel dapat juga dilakukan dengan cara lain, misalnya pengambilan sampel bila populasi sudah diketahui dgn rumus sbb: •

Aplikasi Rumus Taro Yamane N n = ------Nd² + 1 dimana : n = jumlah • sampel N = jumlah Populasi d² = presisi Diketahui jumlah populasi siswa SMK Cicodot sebesar N = 5000 orang dan tingkat presisi yang ditetapkan 10%. Berapakah jumlah sampel yang diperlukan ? Solusinya jumlah sampel yang diperlukan adalah sebagai berikut: n = N / N. d² + 1 = 5000 / (5000). 0, 1² + 1 = 5000 / 51 = 98, 04 = 99 responden Jadi jumlah sampel yg diperlukan 99 orang siswa

Contoh 1 Penarikan Sampel • Bila ukuran populasi -/+ 100 maka pengambilan sampel minimal 50 % dari ukuran populasi. Jika ukuran populasi ≥ 1000, maka ukuran sampel ≥ 15 % dari ukuran populasi. Misalnya jumlah anggota populasi = 900 anggota asuransi AIG Lippo. Maka jumlah sampel adalah : S = 15 % + (1000 – 900 )/(1000 – 100) x (50% - 15%) = 15 % + 0, 11 (35%) S = 18, 85 % * Jadi jumlah sampel sebesar 900 x 18, 85% = 169, 65 = 170 responden

Contoh 2 : Penentuan Prosedur Sampling • Bila prosedur sampling dilakukan dengan Simple Random Sampling, maka prosedurnya adalah : • Sampel diambil secara acak, tanpa memperhatikan tingkatan yg ada dalam populasi, tiap elemen populasi memiliki peluang yg sama dan diketahui untuk terpilih sebagai subyek. Misalnya populasi karyawan PT. Cinemaxx berjumlah 500 orang. Jumlah sampel ditentukan dengan Tabel Solvin dengan error 5 % sehingga jumlah sampel 217 dan selanjutnya diambil secara acak tanpa memperhatikan kelas, usia, dan jenis kelamin, dimana : n = Σ sampel dan N = populasi • Rumus Slovin : n = N / 1 + (N x e²) dan e = error 5 %

Contoh 3 : Penarikan Sampel bila Populasi tak diketahui * Rumus : n = ( Z α/2 σ / e )² bila nilai σ tidak diketahui kita dapat menggunakan s dari sampel sebelumnya (untuk n ≥ 30) yang memberi estimasi terhadap σ. • Soal : Nilai rerata 32 sampel random UAN siswa SMU Negeri Cicodot 2010 = 7, 5 dan standar deviasi populasi = 0, 25. Berapa ukuran sampel jika peneliti ingin confident 95 % dan error estimasi µ < 0, 05 ? • Solusi : Karena α = 0, 05, maka Z 0, 05 = 1, 96 n = (Z x σ / e )² = (1, 96 x 0, 25 / 0, 05)² = 96, 04 Dengan demikian peneliti dapat menarik sampel sebesar 97 0 rang siswa dengan tingkat konfiden 95 % akan memberi estimasi error µ < 0, 05

Season 8 : Instrumen Penelitian • Dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data, sedangkan dalam penelitian kualitatif naturalistik peneliti akan lebih banyak menjadi instrumen karena dalam penelitian kualitatif peneliti adalah key instruments. • Instrumen Penelitian adalah suatu alat yg digunakan mengukur fenomena alam atau sosial yg diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. • Instrumen yg digunakan untuk mengukur variabel dalam ilmu alam sudah banyak tersedia dan telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Misalnya variabel panas instrumennya calorimeter, dan variabel suhu instrumen nya adalah thermometer. Instrumen ini telah teruji validitas dan reliablitasnya kecuali bila rusak /aus/palsu. • Instrumen dalam bidang sosial harus diuji validitas dan reliabilitasnya karena gejala / fenomena sosial itu cepat berubah dan sulit dicari kesamaannya.

8. 1. Menentukan Jumlah Instrumen • Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah variabel penelitian yg telah di tetapkan untuk diteliti. Misalnya akan meneliti tentang Hubungan kepemimpinan dan iklim kerja lembaga dengan produktivitas kerja pegawai. Dalam hal ini ada tiga instrumen yang perlu dibuat yaitu : 1. Instrumen untuk mengukur kepemimpinan 2. Instrumen untuk mengukur iklim kerja. 3. Instrumen untuk mengukur produktivitas kerja pegawai 8. 2. Cara Menyusun Instrumen Dimulai dari variabel-variabel penelitian yg dibuat definisi operasionalnya, dan ditentukan indikator yg akan diukur. Kemudian indikator ini dijabarkan menjadi butir-butir per tanyaan. Untuk memudahkan penyusunan instrumen perlu digunakan “Matrix pengembangan instrumen” atau “kisi – kisi instrumen”

8. 3. Contoh Judul Penelitian & Instrumennya • Judul Penelitian : Pengaruh Gaya dan Situasi Kepemimpinan terhadap iklim kerja Organisasi. • Judul ini terdiri dari dua variabel independen dan satu variabel dependen dengan instrumen sebagai berikut : 1. Instrumen variabel gaya kepemimpinan 2. Instrumen variabel situasi kepemimpinan 3. Instrumen variabel iklim kerja organisasi • Supaya penyusunan instrumen lebih sistematis dan mudah dikontrol, dikoreksi, dan dikonsultasikan pada orang ahli, maka sebelum instrumen disusun menjadi item-item instrumen, perlu dibuat kisi – kisi instrumen seperti pada tabel berikut ini. • Berikut ini adalah tabel kisi – kisi instrumen

Tabel Kisi-Kisi Instrumen Variabel Gaya dan Situasi Kepemimpinan, serta Iklim kerja Organisasi Variabel Penelitian Indikator No. item Instrum 1. Gaya Kepemimpinan 1. 2. 3. 2. Situasi Kepemimpinan 1. Hubungan pemimpin dg anggota 2. Tugas – tugas 3. Power position 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 13, 14, 15, 16, 17 18 1. Otonomi dan fleksibilitas 2. Menaruh kepercayaan & terbuka 3. Simpatik & memberi dukungan 4. Jujur dan menghargai 5. Kejelasan tujuan 6. Pekerjaan yang berisiko 1, 2 3, 4 5, 6 7, 8 9, 10 11, 12 3. Iklim Kerja Organisasi Kepemimpinan direktif Kepemimpinan supportive Kepemimpinan partisipatif 1, 4, 7, 10, 13, 16 2, 5, 8, 11, 14, 17 3, 6, 9, 12, 15, 18

Contoh Instrumen Variabel Iklim Kerja Organisasi 1. Apakah anda setuju terdapat fleksibilitas dalam menggunakan waktu dan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi ? a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju 2. Apakah para pegawai menyetujui pendapat dan inisiatif anda ? a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju 3. Apakah anda setuju bila pemimpin menaruh kepercayaan kepada anda ? a. sangat setuju c. tidak setuju b. setuju d. sangat tidak setuju

Season 9 : SKALA LICKERT • Skala Lickert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yaitu variabel penelitian. • Dengan menggunakan skala lickert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yg terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yg berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yg diungkap dengan kata-kata sebagai berikut : • Pernyataan Positif : Sangat Setuju ……. = 5 Setuju ……………. . = 4 Netral ……………… = 3 Tidak Setuju ……… = 2 Sangat Tidak Setuju = 1

Contoh Angket Pernyataan Bentuk Pilihan Ganda • Berilah lingkaran pada salah satu huruf yang tersedia pada pernyataan dibawah ini. 1. Pelibatan masyarakat tidak hanya memotivasi, tetapi aktif dalam menghimpun dana, tenaga, dan materi guna menunjang mutu pendidikan. a. sangat setuju d. tidak setuju b. setuju e. sangat tidak setuju c. netral 2. Masyarakat melakukan fungsi kontrol dalam pelaksanaan pendidikan a. sangat setuju d. tidak setuju b. setuju e. sangat tidak setuju c. netral 3. Masyarakat bersikap proaktif dalam pengembangan pendidikan a. sangat setuju d. tidak setuju b. setuju e. sangat tidak setuju c. netral / ragu-ragu

Season 10 : TEKNIK PENGUMPULAN DATA A. Interview (Wawancara) Dalam interview terstruktur, selain harus membawa instrumen, maka pengumpul data dapat memakai alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur dan materi lain yg membantu wawancara jadi lancar misalnya penelitian bidang pemasaran untuk mengetahui respon masyarakat terhadap produk tertentu, maka perlu membawa foto-foto atau brosur tentang produk tersebut. Dalam interview tidak terstruktur wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yg tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yg digunakan hanya garis besar permasalahan yg ditanyakan. Misal bagaimana kebijakan impor gula ? Dan bagaimana dampaknya terhadap pedagang dan petani ?

B. Kuesioner (Angket) • Kuesioner teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner adalah pengumpulan data yg efisien bila peneliti paham dengan pasti variabel yang diukur dan cocok jika jumlah responden cukup besar dan tersebar diwilayah yg luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan / pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet. • Bila penelitian dilakukan pada lingkup yg tidak terlalu luas, maka pengiriman angket kepada responden tidak perlu melalui pos.

C. Observasi • Observasi teknik pengumpulan data yang bercirikan spesifik bila dibandingkan dengan teknik yg lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. • Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar

Season 11 : TEKNIK ANALISIS DATA • Analisis Data Kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasar variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yg tidak merumuskan hipotesis langkah terakhir tidak dilakukan. • Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik, yaitu : statistik deskriptif dan statistik inferensial yg meliputi statistik parametris dan statistik Non parametris. Statistik deskriptif untuk menggambarkan data yg telah terkumpul tanpa buat kesimpulan atau generalisasi. Kecuali statistik inferensial digunakan untuk membuat kesimpulan yg berlaku untuk populasi dan berlaku untuk umum dan generalisasi.

Season 12 : Penelitian Kuantitatif Eksperimen • Penelitian Eksperimen metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat. Disini peneliti harus melakukan tiga persyaratan yaitu kegiatan mengontrol, memanipulasi, dan observasi. Dalam penelitian, peneliti membagi objek atau subjek yang diteliti menjadi dua kelompok yaitu kelompok treatment yang mendapatkan perlakuan dan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan. Karakteristik penelitian eksperimen yaitu : 1. Memanipulasi / mengubah secara sistematis keadaan tertentu. 2. Mengontrol variabel, yaitu mengendalikan kondisi penelitian ketika berlangsungnya manipulasi. 3. Melakukan observasi, yaitu mengukur dan mengamati hasil manipulasi.

1. Proses Eksperimen • Secara eksplisit proses eksperimen meliputi kegiatan sebagai berikut : • 1. Melakukan kajian secara induktif terkait masalah yg hendak dipecahkan. 2. Mengidentifikasi masalah 3. Melakukan studi literatur yg relevan, merumuskan hipotesis penelitian, menentukan definisi operasional dan variabel. 4. Membuat rencana penelitian mencakup: identifikasi variabel yg tidak diperlukan, mengontrol variabel, memilih desain eksperimen yang tepat, menentukan populasi dan memilih sampel penelitian, membagi subjek ke dalam kelompok kontrol dan eksperimen, membuat instrumen yang sesuai, mengidentifikasi prosedur pengumpulan data, dan hipotesis. 5. Memberi perlakuan pada kelompok eksperimen. 6. Mengumpulkan data hasil eksperimen. 7. Mengelompokkan dan mendeskripsikan data setiap variabel. 8. Melakukan analisis data dengan statistika dan buat Laporan riset

2. Kontrol Validitas Internal & Eksternal A. Validitas Internal penelitian eksperimen dapat terjadi karena adanya 8 faktor sebagai sumber variasi yang harus dikontrol yaitu : 1. Faktor history dari subjek yang diteliti. 2. Proses kematangan. 3. Prosedur pre-testing. 4. Instrumen pengukur yang digunakan. 5. Terjadinya statistik regresi pada individu. 6. Perbedaan pemilihan subjek. 7. Adanya mortalitas dalam proses eksperimen. 8. Terjadinya interaksi diantara faktor diatas.

B. Validitas Eksternal • 1. 2. 3. 4. Validitas eksternal pada umumnya dibedakan menjadi 4 macam faktor yaitu: Adanya interaksi pengaruh bias pemilihan dan X. Pengaruh interaksi pre – testing. Pengaruh reaktif proses eksperimen. Adanya interferensi antar-perlakuan selama dalam proses penelitian eksperimen.

Season 12 a : • 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Penelitian Kualitatif Ciri penelitian Kualitatif meliputi : Paradigma penelitian kualitatif adalah Interpretive / Constructivist artinya realitas dibangun dalam kontek kehidupan sosial dan ada penafsiran makna tapi bukan menurut rumusan peneliti. Variabelnya kompleks, saling terkait dan sulit untuk diukur. Studi dilakukan oleh peneliti dalam konteks alamiah subjek (naturalistic Inquiry), peneliti melakukan kontaks langsung dengan subjek di lapangan. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh pemahaman holistik, penafsiran makna, yg bersifat kontekstual. Pendekatan analisis data induktif, dan kemungkinan berpeluang cukup tinggi untuk menghasilkan hipotesis dan teori-teori yang bersifat substansial. Penelitian kualitatif menekankan kepada proses. Desain penelitian adalah fleksibel (bersifat sementara) Peneliti adalah instrumen kunci. Pengambilan sampel purposive, sifat naturalistic menghindari pengambilan sampel acak agar memperoleh kasus yg akan diteliti

2. Penelitian Kualitatif Lanjut 9. Ada kesepakatan makna dan tafsir dari data yang diperoleh dengan sumber – sumbernya. 10. Modus laporan studi kasus. 11. Penafsiran idiografik (dalam arti keberlakuan khusus), bukan nomotetik (mencari hukum keberlakuan umum). Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, mengembangkan teori, memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan. Ada 6 jenis penelitian kualitatif, yaitu : 1. Penelitian Deskriptif penelitian mendeskripsikan gejala saat ini. 2. Studi Kasus Analisis terhadap situasi yg mirip dlm organisasi 3. Biografi Studi pengalaman individu yg ditulis kembali di arsip. 4. Fenomenologi mengungkap fenomena pengalaman individu 5. Grounded Theory Menemukan teori yg terkait dengan situasi tertentu. 6. Etnografi Uraian & penafsiran budaya / sistem group sosial.

Contoh Rumusan Masalah - 1 • Developmental Research atau R & D : Bagaimanakah mengembangkan Model Gugus Kendali Mutu dalam rangka meningkatkan Mutu Pelayanan Perawat di RS ? • Penelitian Kualitatif Metode Deskriptif : Bagaimanakah cultural cohesiveness dapat mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan di Institusi “X” ? Langkah riset ini termasuk triangulasi dgn menekankan pd observasi yg unobtrusive sampai ditemukan sesuatu yg unique. Tanpa uniqeness dan observasi terhadap proses maka penelitian kualitatif hanya sebuah ilusi.

Contoh Rumusan Masalah - 2 • Penelitian Kuantitatif dengan Metode Survei Kausal : Apakah komitmen berpengaruh langsung terhadap efektivitas organisasi ? …… contoh ini berkaitan dengan studi kausal Non eksperimen dengan jenis penelitian kuantitatif metode survei lewat analisis jalur (path analysis) untuk menguji model. • Penelitian Kuantitatif dengan Metode Eksperimen : Apakah terdapat perbedaan volume penjualan produk antara salesman dgn promosi demo dan salesman lain dengan door to door, bila motivasi kerja salesman dikontrol ? …. contoh ini jika the main effect memiliki dua level dan juga simple effect dgn dua level, maka desain eksperimen nya adalah 2 x 2 factorial. Experimen dipilih karena variabel bebas dapat dimanipulasi by treatment. Analisisnya adalah ANOVA two way.

Contoh Rumusan Masalah - 3 • Penelitian “Action Research” : 1. Bagaimana meningkatkan “Y” dengan melakukan X 1, dan X 2 ? 2. Bagaimana meningkatkan “Y” dengan melakukan X 1, X 2, X 3, . . . Xn ? • Penelitian Deskriptif : Bagaimana strategi manajemen supervisi dalam rangka meningkatkan efektivitas kerja di lingkungan perusahaan PT. ABC ?

A. Kasus Penelitian 1. Hubungan antara Motivasi kerja perawat dan Iklim Organisasi dengan Pelayanan Pasien di RS. Cicodot - Rumusan Masalah : a. Apakah terdapat hubungan antara motivasi kerja dengan pelayanan pasien? b. Apakah ada hubungan antara iklim organisasi dengan pelayanan pasien ? c. Apakah terdapat hubungan antara motivasi dan iklim organisasi. Secara simultan dngan pelayanan pasien ? - Metode Penelitian : adalah penelitian kuantitatif metode Survey Non Kausal lewat Analisis Korelasi Regresi

2. Jumlah sampel : • n = N / N. d + 1 = n = 214 / 214 x 0. 05 + 1 =. . . ? Lewat simple random sampling dan prosedur samplingnya ada 7 langkah menurut Atid at. al. (hal 84 Aplikasi statistik penelitian) 3. Instrument Penelitian : Instrumen penelitian ini dikembangkan dengan skala Lickert dalam bentuk pernyataan, dan sikap responden.

Season 14 : RESEARCH & DEVELOPMENT • Strategi research untuk mengembangkan produk ditinjau dari Bukti / Uji Efektivitas. • Siklus Suatu proses untuk mengembangkan dan memvalidasi produk • Proses memperbaiki produk adalah sbb : SUATU PRODUK DIKEMBANGKAN REVISI ATAS DASAR DATA UJI LAPANGAN ( FIELD TESTED )

Research and Development - 2 • Langkah – Langkah dalam Siklus meliputi : (1) Studi temuan-temuan terpenting / menonjol pada suatu produk tertentu untuk dikembangkan. (2) Mengembangkan produk tersebut atas dasar data temuan-temuan studi tsb. (3) Uji – lapangan (Field testing) di tempat mana produk tersebut pada akhirnya akan digunakan, (4) Revisi (perbaikan) untuk memperbaiki kekurangan / kelemahan yg ditemukan pada tahap uji lapangan. * Pada program R & D yang ketat siklus ini diulang-ulang sehingga data uji – lapangan menunjukkan data produk yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Season 15 : ACTION RESEARCH • Paradigma Penelitian : Emansipatori, Partisipatori. • Berorientasi kepada paradigma Praxis • Action Research dikenal juga dengan nama lain : Participatory Research, Collaborative Inquiry, Action Learning dgn menerapkan prinsip : “learning by doing” dari sekelompok orang yang sedang mengalami masalah dan mengupayakan solusinya. • Tujuan penelitian : Perbaikan, proses penelitian : siklus, pelibatan potensi partisipasi subjek, Hasil penelitian dimanfaatkan oleh subjek, fokus penelitian : solusi masalah, context-specific and future oriented. • Dalam setiap siklus mencangkup : (1) Mengidentifikasi/ mendefinisikan masalah, (2) menyusun perencanaan tindakan, (3) melaksanakan tindakan dan observasi hasilnya (4) melakukan evaluasi proses dan hasil (Refleksi), (5) mengidentifikasi temuan penelitian (dan Tindak lanjut , perencanaan tindakan kembali). • Penelitian Kaji Tindak cenderung bersifat Kualitatif. • Peranan peneliti : Planner Leader, Catalyzer Facilitator, Teacher Designer, Listener Observer, Synthesizer Reporter.

Season 16 : Laporan Proposal Riset • BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Identifikasi Masalah C. Pembatasan Masalah D. Rumusan Masalah E. Tujuan Penelitian F. Manfaat Penelitian G. Sistematika Penulisan BAB III KAJIAN PUSTAKA

BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoretik 1. Manajemen SDM / Pemasaran / Keuangan 2. Konsep Variabel Y (misal Kinerja/produktivi 3. Konsep Variabel X 1 (Gaya kepemimpinan) 4. Konsep Variabel X 2 (Motivasi Kerja) B. Teori yang Relevant / Riset Terdahulu (dari Jurnl C. Kerangka Pemikiran D. Pengajuan Hipotesis ( untuk Riset kuantitatif survei / riset kuantitatif experimen)

BAB III : Metodologi Penelitian A. Disain Penelitian 1. Metode Penelitian 2. Model Hipotetik 3. Tempat dan Waktu Penelitian B. Populasi dan Sampel / Subyek Riset 1. Populasi 2. Sampel C. Definisi Operasional Variabel D. Instrumen Pengumpulan Data (Uji Validitas & Reliabilitas) E. Tenik Analisis Data F. Hipotesis Statistik ( Jika penelitian ini jenis Kuantitatif) DAFTAR PUSTAKA Bio Data Penulis
- Slides: 80