PENELITIAN KORELASIONAL Penelitian korelasi atau korelasional adalah suatu

  • Slides: 13
Download presentation
“PENELITIAN KORELASIONAL”

“PENELITIAN KORELASIONAL”

 • Penelitian korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat

• Penelitian korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel (Faenkel dan Wallen, 2008: 328). • Penelitian korelasional dilakukan dalam berbagai bidang diantaranya pendidikan, sosial, maupun ekonomi. Penelitian ini hanya terbatas pada panafsiran hubungan antarvariabel saja tidak sampai pada hubungan kausalitas, tetapi penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk diajadi penelitian selanjutnya seperti penelitian eksperimen (Emzir, 2009: 38).

3 Karakteristik Penting Penelitian Korelasi : 1. Penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan

3 Karakteristik Penting Penelitian Korelasi : 1. Penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin melakukan manipulasi dan mengontrol variabel seperti dalam penelitian eksperimen. 2. Memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan) nyata. 3. Memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan.

TUJUAN PENELITIAN KORELASIONAL Penelitian korelasional memiliki tujuan untuk menentukan 1. Ada apa tidaknya hubungan

TUJUAN PENELITIAN KORELASIONAL Penelitian korelasional memiliki tujuan untuk menentukan 1. Ada apa tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih, 2. kearah manakah hubungan tersebut positif atau negatif, 3. dan seberapa jauh hubungan yang ada antara dua variabel atau lebih yang dapat diukur Para peneliti akan tepat menggunakan penelitian korelasi saat peneliti memiliki beberapa alasan penting, di antaranya yaitu sebagai berikut : • Adanya kebutuhan akan informasi bahwa ada hubungan antarvariabel yang mana koefisien korelasi dapat mencapainya. • Penelitian korelasi harus memperhitungkan manfaatnya jika variabel yang muncul tersebut kompleks, dan peneliti tidak mungkin bisa melakukan kontrol dan memanipulasi variabel itu. • penelitian korelasi tepat dilakukan

PROSEDUR DASAR PENELITIAN KORELASIONAL 1. Pemilihan Masalah Studi korelasional bisa dirancang untuk menentukan variabel

PROSEDUR DASAR PENELITIAN KORELASIONAL 1. Pemilihan Masalah Studi korelasional bisa dirancang untuk menentukan variabel manakah dari suatu daftar variabel yang mungkin berhubungan, maupun untuk menguji hipotesis mengenai suatu hubungan yang diharapkan, hubungan yang akan diteliti dan diselidiki haruslah didukung oleh teori atau diturunkan berdasarkan dari pengalaman. 2. Sampel dan Pemilihan Instrumen Sampel untuk studi korelasional dapat dipilih dengan memakai metode sampling yang bisa diterima, dan 30 subjek dirasa sebagai ukuran sampel minimal yang bisa diterima. Bila variabel tidak memadai dikumpulkan, maka koefisien korelasi yang diperoleh akan mewakili estimasi tingkat korelasi yang kurang bahkan tidak akurat. Dan bila pengukuran yang dilakukan tidak secara nyata benar-benar mengukur variabel yang diinginkan, maka koefisien yang dihasilkan tidak akan mengindikasikan hubungan yang diinginkan.

3. Desain dan Prosedur Desain korelasional dasar sangatlah sederhana; 2 atau lebih skor yang

3. Desain dan Prosedur Desain korelasional dasar sangatlah sederhana; 2 atau lebih skor yang didapatkan dari setiap jumlah sampel yang dipilih, 1 skor untuk setiap variabel yang diteliti, dan skor berpasangan kemudian dikorelasikan, Koefisien korelasi yang diperoleh mengindikasikan tingkatan atau derajat hubungan antara kedua variabel tersebut. 4. Analisis Data dan Interpretasi Jika 2 variabel dikorelasikan maka hasilnya yaitu koefisien korelasi. Suatu koefisien korelasi dalam bentuk angka desimal, antara 0, 00 dan + 1, 00, atau 0, 00 dan – 1, 00. Bila koefisien mendekati + 1, 00; maka kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang positif dan Bila koefisien tersebut mendekati -1, 00, maka diartikan kedua variabel memiliki hubungan yang berkebalikan atau negatif. Hal ini diartikan bahwa seseorang dengan skor tinggi pada suatu variabel tertentu akan mempunyai skor yang rendah pada variabel yang lain. Ketika penginterprestasian suatu koefisien korelasi, peneliti harus selalu ingat bahwa peneliti hanya berbicara tentang suatu hubungan, bukan hubungan sebab-akibat

MACAM-MACAM STUDI KORELASIONAL 1. Studi Hubungan Studi hubungan biasanya dilakukan dalam usaha mendapatkan pemahaman

MACAM-MACAM STUDI KORELASIONAL 1. Studi Hubungan Studi hubungan biasanya dilakukan dalam usaha mendapatkan pemahaman faktor apa saja atau variabel yang berhubungan dengan variabel yang kompleks 2. Studi prediksi sering dilakukan guna memudahkan dalam pengambilan suatu kesimpulan mengenai individu atau membantu dalam pemilihan individu. Studi prediksi juga dijalankan guna menguji hipotesis teoretis tentang variabel yang dipercaya menjadi pediktor pada suatu kriteria, dan guna menentukan validitas prediktif dari instrumen pengukuran individual. 3. Korelasi dan Kausalitas Penelitian korelasional merupakan suatu studi bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antar variabel melalui penggunaan statistik korelasional (r). jadi peneliti haruslah hati-hati dan korelasi tidaklah harus menjelaskan sebab dan akibat. Bila suatu hubungan yang kuat ditemukan antara 2 variabel, kausalitas dapat diuji melalui pemakaian pendekatan eksperimental.

RANCANGAN PENELITIAN KORELASIONAL JENIS-JENIS RANCANGAN KORELASIONAL: 1. Korelasi Bivariat Rancangan penelitian korelasi bivariat adalah

RANCANGAN PENELITIAN KORELASIONAL JENIS-JENIS RANCANGAN KORELASIONAL: 1. Korelasi Bivariat Rancangan penelitian korelasi bivariat adalah suatu rancangan penelitian yang memiliki tujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara dua variabel. Hubungan antara 2 variabel tersebut diukur. Hubungan tersebut mempunyai tingkatan dan arah. 2. Regresi dan Prediksi Regresi dan prediksi adalah bila terdapat korelasi antara 2 variabel, dan peneliti mengetahui skor pada salah satu variabel, peneliti dapat meprediksikan skor pada variabel kedua. Regresi merujuk pada seberapa baik peneliti bisa membuat prediksi. 3. Regresi Jamak (Multiple Regression) Regresi jamak adalah perluasan regresi dan prediksi sederhana dengan menambahkan beberapa variabel. Apa yang peneliti prediksikan disebut variabel kriteria (criterion variabel). Dan Apa yang peneliti gunakan untuk membuat prediksi, dengan variabel yang sudah diketahui disebut variabel prediktor (predictor variables).

4. Analisis faktor Prosedur statistik yang satu ini mengidentifikasi pola variabel yang ada. Sejumlah

4. Analisis faktor Prosedur statistik yang satu ini mengidentifikasi pola variabel yang ada. Sejumlah besar variabel dikorelasikan dan terdapatnya antar korelasi yang tinggi mengindikasikan suatu faktor penting yang umum. 5. Rancangan Korelasional yang Digunakan untuk Menarik Kesimpulan Kausal Terdapat 2 rancangan yang bisa digunakan guna membuat pernyataan tentang sebab dan akibat menggunakan metode korelasional. Rancangan tersebut yaitu rancangan analisis jalur (path analysis design) dan rancangan panel lintas-akhir (cross-lagged panel design). Analisis jalur digunakan untuk menentukan yang mana dari sejumlah jalur yang menghubungkan satu variabel dengan variabel lainnya. sedangkan desain panel lintas akhir untuk mengukur dua variabel pada dua titik sekaligus. 6. Analisis Sistem (System Analysis) Analisis sistem melibatkan penggunaan prosedur matemetik yang kompleks atau rumit guna menentukan proses dinamik, mislanya seperti perubahan sepanjang waktu, jerat umpan balik, serta aliran dan unsur hubungan.

Kesalahan-kesalahan yang sering kali dilakukan oleh peneliti dalam penelitian korelasional yaitu sebagai berikut. •

Kesalahan-kesalahan yang sering kali dilakukan oleh peneliti dalam penelitian korelasional yaitu sebagai berikut. • Peneliti memilih statistik yang tidak tepat • Peneliti berasumsi bahwa korelasi merupakan bukti sebab akibat • Peneliti bertumpu pada pendekatan sekali tembak (shotgun approach) • Peneliti tidak melakukan studi validitas silang • Peneliti menggunakan analisis bivariat ketika multivariat yang lebih tepat • Peneliti salah tafsir terhadap signifikansi praktis atau statistik dalam suatu studi. • Peneliti menggunakan analisis jalur atau LISER tanpa peninjauan asumsi-asumsi (teori) • Peneliti gagal menentukan suatu variabel kausal penting dalam perencanaan suatu analisis jalur

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENELITIAN KORELASIONAL KELEBIHAN KELEMAHAN v kemampuannya untuk menyelidiki hubungan antara beberapa

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENELITIAN KORELASIONAL KELEBIHAN KELEMAHAN v kemampuannya untuk menyelidiki hubungan antara beberapa variabel secara bersama-sama (simultan) v penelitian korelasional juga mampu memberikan informasi tentang derajat kekuatan hubungan antara variabel yang diteliti v Penelitian korelasional ini juga memungkinkan untuk menyelidiki beberapa variabel yang diselidiki secara intensif v penelitian ini bisa melakukan analisis prediksi tanpa membutuhkan sampel yang besar. v hasilnya hanya mengidentifikasi apa sejalan dengan apa, tidak harus menunjukkan saling hubungan yang bersifat kausal v dibandingkan dengan penelitian eksperimental, penelitian korelasional ini kurang tertib dan ketat v pola saling berhubungan itu sering tidak menentu dan kabur atau kurang jelas v sering merangsang penggunanya memasukan berbagai data tanpa melakukan pemilihan dan menggunakan setiap interpretasi yang berguna atau bermakna.

PERTANYAAN: 1. Penelitian korelasional mempunyai 5 macam jenis rancangan, coba sebutkan dan jelaskan? 2.

PERTANYAAN: 1. Penelitian korelasional mempunyai 5 macam jenis rancangan, coba sebutkan dan jelaskan? 2. Pada tahap apa kesalahan penelitian korelasional dapat terjadi?