MENULIS PERENCANAAN DR RM PETRUS NATALIVAN INDRADJATI Kelompok

  • Slides: 56
Download presentation
MENULIS PERENCANAAN DR. RM PETRUS NATALIVAN INDRADJATI Kelompok Keahlian Perencanaan dan Perancangan Kota Sekolah

MENULIS PERENCANAAN DR. RM PETRUS NATALIVAN INDRADJATI Kelompok Keahlian Perencanaan dan Perancangan Kota Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung, 8 November 2019

Bidang Perencanaan Wilayah dan Kota maupun Perancangan Kota, Arsitektur dalam proses dan tahapan kegiatannya

Bidang Perencanaan Wilayah dan Kota maupun Perancangan Kota, Arsitektur dalam proses dan tahapan kegiatannya senantiasa berhubungan dengan informasi.

POWER perencana ? Kekayaan Informasi Semakin kaya akan informasi, semakin powerfull perencana PUBLISH or

POWER perencana ? Kekayaan Informasi Semakin kaya akan informasi, semakin powerfull perencana PUBLISH or PERISH Teknik Komunikasi dan Presentasi Masyarakat ? Grafis Lisan Tulisan Atasan Bawahan Legislatif Pemerintahan

MENGAPA PENTING? WHAT DO PLANNERS NEED TO KNOW THEORY Substantive [knowledge about…. . ]

MENGAPA PENTING? WHAT DO PLANNERS NEED TO KNOW THEORY Substantive [knowledge about…. . ] Procedural [knowledge/understanding of the planning process] METHODS/SKILLS Communication/presentation a. Writing - clear, concise in-house memo writing - ability to write finding, draft ordinances, etc - ability to write report, lengthier documents. - ability to write … short pieces (eg. Brochures etc. ) for general public. b. Oral communication/presentation Speaking formally and informally with public and elected officials.

MENGAPA PENTING? c. Graphic communication/presentation Ability to communicate graphically. Anaysis and Methods Synthesis, creativity,

MENGAPA PENTING? c. Graphic communication/presentation Ability to communicate graphically. Anaysis and Methods Synthesis, creativity, and design a. Ability to synthesize and reduce 4 pages into 1 paragraph. b. Ability to conceptualize plans in three dimensions Management and coordination JUDGEMENT/GOOD SENSE: Communicative interaction a. Working well with colleagues (within the organization). b. Working with the general public. Attitude/judgement.

MENGAPA PENTING? 1 Kemampuan Komunikasi 4. 69 2 Kejujuran/Integritas 4. 59 3 Kemampuan Bekerja

MENGAPA PENTING? 1 Kemampuan Komunikasi 4. 69 2 Kejujuran/Integritas 4. 59 3 Kemampuan Bekerja Sama 4. 54 4 Kemampuan Interpersonal 4. 5 5 Beretika 4. 46 6 Motivasi/Inisiatif 4. 42 7 Kemampuan Beradaptasi 4. 41 8 Daya Analitik 4. 36 9 Kemampuan Komputer 4. 21 10 Kemampuan Berorganisasi Kualitas Lulusan Perguruan Tinggi yang Diharapkan Dunia Kerja (Skala 1 – 5) Diterbitkan oleh National Association of Colleges and Employers, USA, 2002 (disurvei dari 457 pimpinan) 11 Berorientasi pada Detail 4. 05 4 12 Kepemimpinan 3. 97 13 Kepercayaan Diri 3. 95 14 Ramah 3. 85 15 Sopan 3. 82 16 Bijaksana 3. 75 17 Indeks Prestasi (>=3. 0) 3. 68 18 Kreatif 3. 59 19 Humoris 3. 25 20 Kemampuan Berwirausaha 3. 23

MENGAPA PERLU DIPELAJARI DAN DILATIH? Perencana yang baik harus dapat memilih dan menggunakan media

MENGAPA PERLU DIPELAJARI DAN DILATIH? Perencana yang baik harus dapat memilih dan menggunakan media atau alat bantu visual yang tepat.

BAGAIMANA MENJADI PENULIS YANG BAIK? PENGHINDAR (AVOIDER) Berusaha menghindari melakukan penyajian dengan cara apapun.

BAGAIMANA MENJADI PENULIS YANG BAIK? PENGHINDAR (AVOIDER) Berusaha menghindari melakukan penyajian dengan cara apapun. PENOLAK (RESISTER) Takut diminta bicara. Berbicara dengan rasa enggan dan penuh penderitaan. PENERIMA (ACCEPTOR) Berbicara sebagai bagian dari pekerjaan Berusaha tampil baik Tidak mengusahakan peluang berbicara PENCARI (SEEKER) Mencari peluang berbicara. Berusaha mengembangan keterampilan percaya diri Sama seperti presenter, setiap orang mempunyai tipe sendiri‐sendiri yang dalam ‘menulis’ mempunyai cara dan gaya sendiri: 1. Sekali duduk, menulis selesai 2. Menulis apa saja (belum terstruktur, entah benar atau salah) kemudian baru dilakukan iterasi‐iterasi 3. Membuat sistematika, kalimat tesis, pokok kalimat dsb.

 • tidak mudah dan tidak ringan • Perlu kepercayaan diri • perlu pengetahuan

• tidak mudah dan tidak ringan • Perlu kepercayaan diri • perlu pengetahuan dan pemahaman mengenai topik yang ditulis • untuk menyampaikan sesuatu, mengkomunikasikan ide, mempelajari sesuatu • Mendorong gaya penulisan yang tertentu • terampil menggunakan bahasa

SIKAP DAN KERJA PENULIS BERPENGALAMAN: 1. Experienced writers have faith in their writing habits.

SIKAP DAN KERJA PENULIS BERPENGALAMAN: 1. Experienced writers have faith in their writing habits. lingkungan, jadwal, peralatan 2. Experienced writers understand the stages in their writing process. 3. Experienced writers rely on the basic elements in any writing situation to guide them as they work

BAGAIMANA MENJADI PENULIS YANG BAIK? 1 2 Pemahaman audien/pembaca Pemahaman terkait teknik penulisan argumentatif

BAGAIMANA MENJADI PENULIS YANG BAIK? 1 2 Pemahaman audien/pembaca Pemahaman terkait teknik penulisan argumentatif Kesadaran bahwa: • pembaca tidak bisa dikontrol oleh penulis untuk memahami gaya tulisan penulis • Pembaca mempunyai keterbatasan dalam pemahaman terkait text, grafis, lisan (sebagian dari kita lebih mudah memahami dengan gambar, tulisan dll) Teknik Penulisan: • Jenis dan tujuan tulisan • Sistematika/struktur/kaidah penulisan untuk perencanaan wilayah dan kota • Tata cara penulisan yang baik Substantif 3 Memiliki kekayaan informasi yang cukup Membaca, melihat, merasakan, berdiskusi, merenenung, berkontempolasi, mengambil ‘jarak’ terhadap kasus atau obyek yang akan ditulis, pada kondisi tertentu perlu berpikir obyektif, dan membuka ‘diri’ Prosedural Pemahaman teori‐teori terkait perencanaan wilayah dan kota (mis. Pusat‐pusat pertumbuhan, samart city, compact city, teori, transportasi, morfologi sosial dan ekonomi terkait wilayah dan kota dll) Pemahaman terkait proses dan prosedur perencanaan, coded practice

1. PEMAHAMAN PEMBACA TUJUAN DAN SASARAN PENULISAN Menggerakkan suatu proses yang mengakibatkan suatu perubahan

1. PEMAHAMAN PEMBACA TUJUAN DAN SASARAN PENULISAN Menggerakkan suatu proses yang mengakibatkan suatu perubahan tertentu dalam kesan pembaca. Penulis harus mengetahui sejak semula maksud, tujuan, dan sasaran yang hendak dicapai PERUBAHAN KESAN PEMBACA – – rekonstruksi terhadap kesan memperluas atau mengembangkan kesan, mengubah kejelasan atau kepastian tidak ada perubahan sama sekali

Ketika menulis: Fokus pada diri sendiri, bukan pada pembaca. Kita tidak bisa mengubah karakteristik/cara

Ketika menulis: Fokus pada diri sendiri, bukan pada pembaca. Kita tidak bisa mengubah karakteristik/cara pembaca memahami tulisan kita. Yang bisa dilakukan adalah mengubah cara/gaya menulis yang dapat diterima oleh pembaca. Pembaca: ingin mencari yang ingin pembaca cari, membaca yang ingin pembaca. Penulis Pembaca A Pembaca B Pembaca C Pembaca. . Tidak bisa dikontrol oleh penulis untuk membaca tulisan dengan gaya penulis • Dalam teori pengambil keputusan, cara terbaik yang dapat dilakukan adalah mengelola ‘apa’ yang bisa dikontrol/dalam jangkauan untuk diubah dibutuhkan penulis yang mampu menyesuaikan cara/gaya penulisan terkait dengan karakteristik pembacanya. • Substansi yang sama perlu ditulis dengan cara yang berbeda jika pembacanya berbeda.

PENULISAN PERENCANAAN Penyampaian satu arah gagasan/pendapat/pemikiran/pesan secara terstruktur dengan tata tulis yang benar

PENULISAN PERENCANAAN Penyampaian satu arah gagasan/pendapat/pemikiran/pesan secara terstruktur dengan tata tulis yang benar

MENULIS PERENCANAAN SATU ARAH: Tidak dapat ditanya: klarifikasi pernyataan yang tidak jelas, tidak berdasar,

MENULIS PERENCANAAN SATU ARAH: Tidak dapat ditanya: klarifikasi pernyataan yang tidak jelas, tidak berdasar, tidak didukung fakta/argumen Tidak dapat menyampaikan koreksi, klarifikasi, jawaban: Pernyataan yang tidak benar, tidak akurat, tidak jelas Harus argumentatif Didukung data/fakta yang memadai

GAGASAN/ PENDAPAT/ PEMIKIRAN/PESAN jelas fokus akurat ringkas lengkap mudah dipahami TERSTRUKTUR TATA TULIS Pernyataan

GAGASAN/ PENDAPAT/ PEMIKIRAN/PESAN jelas fokus akurat ringkas lengkap mudah dipahami TERSTRUKTUR TATA TULIS Pernyataan tesis Kerangka penulisan Susunan paragraf Susunan kalimat Susunan kata Format presentasi Tata bahasa Gaya bahasa Kutipan sumber Judul tabel/gambar Daftar pustaka

2. PEMAHAMAN TEKNIK PENULISAN (DASAR‐ DASAR PENULISAN) TUJUAN PENULISAN Assignment Altruistic Persuasive Informational Self‐expressive

2. PEMAHAMAN TEKNIK PENULISAN (DASAR‐ DASAR PENULISAN) TUJUAN PENULISAN Assignment Altruistic Persuasive Informational Self‐expressive Creative Problem‐solving Klasifikasi jenis bentuk tulisan (lihat penjelasan detil pada Tarigan, 1994): • Klasifikasi Salisbury: – Bentuk objektif : penjelasan yang bersifat rinci, • batasan, laporan, dan dokumen. – Bentuk subjektif : meliputi otobiografi, surat‐ surat, penilaian pribadi, essai informal, potret/gambaran, dan satire. Klasifikasi Weaver, dan Morris (et al) : – eksposisi : berupa definisi dan analisis, klasifikasi, eksemplifikasi, sebab dan akibat, komparasi dan kontras, dan proses), – Deskripsi : berupa deskripsi ekspositori dan artistik/literer, – Narasi : mencakup urutan waktu, motif, konflik, titik pandang, dan pusat minat, narasi informatif dan artistik/literer, – argumentasi : berupa argumen formal (induksi dan deduksi), dan persuasi informal

KLASIFIKASI NADA (VOICE) TULISAN • akrab (intimate) • informatif • menjelaskan (explanatory) • argumentatif

KLASIFIKASI NADA (VOICE) TULISAN • akrab (intimate) • informatif • menjelaskan (explanatory) • argumentatif (argumentative) • kritis (critical) • otoritatif JENIS TULISAN ILMIAH Ujian esai Esai kritis Artikel ilmiah Tulisan ilmiah populer Timbangan buku Skripsi/Tugas Akhir/Proyek Akhir Tesis Disertasi Laporan Proyek Evocation

Syarat dalam penulisan akademik 1. Mempunyai topik yang akan tulis (=topic statement, pernyataan topik)

Syarat dalam penulisan akademik 1. Mempunyai topik yang akan tulis (=topic statement, pernyataan topik) 2. Mempunyai gagasan/pendapat/pemikiran/pesan yang dapat dinyatakan dalam 1 kalimat (= thesis statement, pernyataan tesis) 3. Tahu proses penulisannya (persiapan, penulisan, perbaikan) 4. Dapat menulis dengan baik (kerangka, paragraf, kalimat, tata bahasa, kutipan, dll) 5. Tersedia sumberdaya yang memadai (pustaka, data/informasi, waktu, dll)

2. 1 Tahap‐tahap STRUKTUR ARTIKEL dalam proses menulis Perencanaan (planning) ARTIKEL LAPORAN PENELITIAN Judul

2. 1 Tahap‐tahap STRUKTUR ARTIKEL dalam proses menulis Perencanaan (planning) ARTIKEL LAPORAN PENELITIAN Judul Abstrak + kata kunci Pendahuluan • Pernyataan topik • Sejarah dan situasi topik • Pernyataan persoalan • Organisasi tulisan • Masalah & wawasan rencana Penulisan • Pernyataan tesis pemecahan • Tujuan dan harapan penelitian (drafting) Isi Bahan dan Metoda Hasil dan DIskusi Perbaikan Ucapan Terima kasih (revising). Ringkasan Hasil Kesimpulan Daftar pustaka

A A: Pendahuluan B B: Tubuh B C: Kesimpulan B C

A A: Pendahuluan B B: Tubuh B C: Kesimpulan B C

A. PENDAHULUAN Fungsi: § memperkenalkan topik § mengutarakan maksud esei Ciri terpenting : §

A. PENDAHULUAN Fungsi: § memperkenalkan topik § mengutarakan maksud esei Ciri terpenting : § pernyataan umum tentang topik § memberi informasi umum untuk memahami esei § mempersempit uraian agar mengarah ke pernyataan tesis Hindari kesalahan : Apologi, keluhan atau dilema pribadi melemahkan esei. Permulaan yang terlalu mengambang sulit untuk menyempitkannya 22

Contoh: Saya sudah berkeliling Kota Bandung dalam rangka menemukan topik yang cocok untuk tesis

Contoh: Saya sudah berkeliling Kota Bandung dalam rangka menemukan topik yang cocok untuk tesis saya. Ketika saya melihat gundukan sampah di beberapa bagian kota, saya tahu bahwa saya akan menemukan topik yang bagus. Sebenarnya, gundukan sampah semacam itu merupakan hal biasa di banyak kota. . . . …………Meskipun saya tidak terlalu memahami mekanisme difusi inovasi, saya memutuskan untuk menulis semampu saya. 23

Contoh pendahuluan yang baik: Kekurangan Vitamin D • Setiap pelajar tahu bahwa vitamin D

Contoh pendahuluan yang baik: Kekurangan Vitamin D • Setiap pelajar tahu bahwa vitamin D adalah baik untuk kesehatan. Namun, sampai abad ke‐ 20, orang baru memahami sedikit tentang vitamin ini. Orang yang tinggal di kawasan sub‐tropika banyak yang terganggu kesehatannya karena kekurangan vitamin D. Meskipun keberadaan vitamin tersebut sudah diketahui lebih dari setengah abad, banyak orang masih menderita kekurangan vitamin D. Esei ini akan menguraikan komponen kimia vitamin D, penyakit‐penyakit yang diakibatkan oleh kekurangan vitamin tersebut, dan langkah‐langkah untuk menghindari kekurangan semacam itu (Saleh Saeed) • Analisis: dua kalimat pertama merupakan kalimat menarik. Dua kalimat berikutnya memberi informasi latar belakang. Kalimat terakhir berisi pernyataan tesis tentang maksud esei. 24

Struktur pendahuluan artikel jurnal/esei: • Topic statement – Esensi/pentingnya topik ini – Mengapa topik

Struktur pendahuluan artikel jurnal/esei: • Topic statement – Esensi/pentingnya topik ini – Mengapa topik ini penting • Problem statement – Persoalan dalam topik ini yang akan dibahas • Organization – Susunan bagian‐bagian utama artikel • Thesis statement – Pendapat, opini, pandangan, kedudukan atau kesimpulan penulis 25

B. TOPIK ESEI Pemilihan Topik: • diketahui atau dapat memperoleh pelajaran, • membatasi topik

B. TOPIK ESEI Pemilihan Topik: • diketahui atau dapat memperoleh pelajaran, • membatasi topik agar lebih spesifik, dan • Memastikan mau menulis topik yang dipilih, dengan menjawab pertanyaan berikut: – penting (significant)? – menarik (interesting)? dan – dapat dikelola (manageable)?

Pertimbangan pemilihan topik: Apa yang saya ketahui tentang topik dipilih? Apa fokus dari topik

Pertimbangan pemilihan topik: Apa yang saya ketahui tentang topik dipilih? Apa fokus dari topik saya? Apa pentingnya topik saya? Apa menariknya topik saya? Apakah saya bisa menarik perhatian pembaca dengan topik ini? • Apakah topik saya dapat tertangani? • • •

Contoh: Pengembangan wilayah: A. Bagaimana mengembangkan pengembangan wilayah definisi dan penjelasan tentang proses B.

Contoh: Pengembangan wilayah: A. Bagaimana mengembangkan pengembangan wilayah definisi dan penjelasan tentang proses B. Praktek pengembangan wilayah di negara‐negara maju dan negara‐negara sedang berkembang perbandingan C. Pengembagan wilayah: teori dan praktek di Indonesia definisi dan perbandingan 28

Sumber Ide Topik terkait konflik dalam Penataan Ruang 1. Konflik terhadap (over) Penataan Ruang

Sumber Ide Topik terkait konflik dalam Penataan Ruang 1. Konflik terhadap (over) Penataan Ruang a. Konflik dalam Dimensi Manusia b. Konflik dalam Konteks Sosial c. Konflik dalam Konteks Negara‐Bangsa 2. Konflik mengenai (of) Penataan Ruang a. Metoda (pendekatan), Sistem, dan Desain b. Aspek Politik 3. Konflik dalam (in) Penataan Ruang a. Konflik Sumber Daya (alam, fisik, informasi, dll) 4. Konflik melalui (through) Penataan Ruang a. Konflik akibat Profesi b. Konflik antar Organisasi (Pemerintah versus Organisasi Profesional, dll. ) c. Konflik akibat Alat dan Teknik

C. PERNYATAAN TESIS • Tiap esei mengandung pernyataan tesis. • Tesis umumnya berupa sebuah

C. PERNYATAAN TESIS • Tiap esei mengandung pernyataan tesis. • Tesis umumnya berupa sebuah kalimat yang menunjukkan maksud esei. • Di dalamnya ada beberapa kata kunci. • Pengembangan esei akan mengacu pada tesis yang diajukan. • Fungsi tesis adalah mengendalikan pengembangan esei.

Ciri pernyataan tesis: Merupakan pernyataan yang paling kuat dan jelas dalam esei. Tidak boleh

Ciri pernyataan tesis: Merupakan pernyataan yang paling kuat dan jelas dalam esei. Tidak boleh mengandung kata kiasan, berupa frase atau terlalu umum. Contoh yang tidak benar: – Jago merah yang mengamuk di Riau melahap ribuan hektar hutan (banyak kiasan). – Teori adalah penjelas, peramal dan pengendali (berupa frase). – Pemimpin yang arif menciptakan berbagai kemudahan (tidak jelas). – Indonesia adalah satu negara miskin di dunia (terlalu umum). Berada pada awal esei, umumnya pada akhir paragraf pendahuluan. Bukan merupakan pemaparan fakta yang tidak memerlukan elaborasi lebih jauh. Contoh: – Jumlah penduduk Jakarta sekitar delapan juta jiwa (bukan tesis).

 • Bukan berupa pertanyaan, karena pernyataan tidak mengandung opini. Jawaban pertanyaan adalah pernyataan

• Bukan berupa pertanyaan, karena pernyataan tidak mengandung opini. Jawaban pertanyaan adalah pernyataan tesis. Contoh: – Berapa jumlah penduduk sebuah kota yang optimal? (bukan tesis). – Jumlah penduduk optimal sebuah kota tergantung pada kapasitas sarana dan prasarananya (tesis, berupa opini). • Tesis mengadung beberapa gagasan pengendali (controlling ideas) yang akan digunakan sebagai titik tolak pembahasan. Contoh: – Kota yang nyaman memiliki delapan karakteristik (garisbawah adalah gagasan pengendali). • Tesis dihasilkan dari seleksi, kualifikasi, dan spesifikasi

Spesifik, Padu dan Akurat Pernyataan tesis harus spesifik, padu dan akurat: • Spesifik artinya

Spesifik, Padu dan Akurat Pernyataan tesis harus spesifik, padu dan akurat: • Spesifik artinya memiliki lingkup yang jelas, sehingga dapat dikupas secara detil. • Padu berarti hanya mengandung satu gagasan. • Akurat maksudnya hanya memiliki satu penafsiran Agar dapat mencapai kualifikasi semacam itu, pemilihan serta penyusunan kata dan kalimat harus dilakukan secara cermat.

Spesifik: • Negara kita menghadapi persoalan polusi yang serius (kurang spesifik). • Pemerintah masih

Spesifik: • Negara kita menghadapi persoalan polusi yang serius (kurang spesifik). • Pemerintah masih kurang serius dalam menerapkan peraturan perundangan yang berkaitan dengan polusi (spesifik). • Di banyak kota besar, perkembangan industri telah menimbulkan pencemaran serius (spesifik). • Penggunaan pestisida yang meluas potensial untuk menimbulkan gangguan kesehatan (spesifik).

Padu: • Bom nuklir memiliki daya penghancur dahsyat dan tidak ada pertahanan yang memadai

Padu: • Bom nuklir memiliki daya penghancur dahsyat dan tidak ada pertahanan yang memadai terhadapnya (tidak padu) • Tidak ada pertahanan memadai terhadap bom nuklir yang memiliki daya penghancur dahsyat (padu) • Timor Timur sudah menentukan pilihan dan pemerintah tidak dapat mengubah situasi tersebut (tidak padu) • Pemerintah tidak dapat mengubah pilihan yang diambil oleh Timor Timur (padu). 35

Akurat: • Kota kelahiran saya adalah tempat paling menarik di wilayah ini (tidak akurat)

Akurat: • Kota kelahiran saya adalah tempat paling menarik di wilayah ini (tidak akurat) • Kota kelahiran saya adalah tempat paling lengkap fasilitas rekreasinya di wilayah ini (akurat). • Bandung adalah ibarat gula yang menarik banyak semut (tidak akurat). • Bandung adalah kota yang menjanjikan lapangan kerja bagi pendatang (akurat). • Wilayah ini sulit berpacu dengan wilayah lain karena kurangnya modal dasar (tidak akurat). • Wilayah ini sulit maju ekonominya karena kurangnya sumberdaya alam (akurat). 36

2. 2 PEMBUATAN KERANGKA TULISAN • Salah satu cara untuk mengorganisasikan gagasan adalah melalui

2. 2 PEMBUATAN KERANGKA TULISAN • Salah satu cara untuk mengorganisasikan gagasan adalah melalui pembuatan kerangka: – kerangka besar (untuk seluruh esei), atau – kerangka kecil (untuk sebuah pernyataan tesis). • Kerangka menggunakan kata, frase atau kalimat. • Topik dipecah ke dalam subtopik‐subtopik melalui kerangka yang disusun berdasarkan sistematika tertentu. • Penyusunan kerangka dapat dimulai dari yang kasar kemudian baru diperhalus. • Esei dikembangkan dengan panduan kerangka yang dibuat. 37

Contoh (kerangka besar): Topik: Revitalisasi Ekonomi Kerajaan Srowot 2000‐ 2010 I. Pendahuluan – Latar

Contoh (kerangka besar): Topik: Revitalisasi Ekonomi Kerajaan Srowot 2000‐ 2010 I. Pendahuluan – Latar belakang – Tujuan penulisan – Pendekatan II. Gambaran umum – Posisi geografis – Karakteristik ekonomi – Karakteristik penduduk III. Analisis – Pengaruh eksternal – Kontribusi lokal – Peluang ekspor – Kebutuhan fasilitas penunjang IV. Kesimpulan 38

Contoh (kerangka kecil) Topik esei: Pengawas keuangan adalah faktor keberhasilan penting sebuah perusahaan Tesis:

Contoh (kerangka kecil) Topik esei: Pengawas keuangan adalah faktor keberhasilan penting sebuah perusahaan Tesis: Pengawas keuangan yang kompeten adalah penting untuk keberhasilan usaha, terlepas dari ukuran perusahaan. • Topik kalimat: Pengawas bertanggungjawab untuk berbagai informasi keuangan. • Topik kalimat: Pengawas perlu memiliki rencana yang baik dan tim kerja yang handal. • Topik kalimat: Hubungan antara bagian keuangan dan bagian lain di perusahaan penting buat keberhasilan tugas pengawas. • Topik kalimat: Pengawas yang baik merupakan aset berharga 39 yang menentukan keberhasilan usaha.

DISINTEGRASI NEGARA Pernyataan tesis: Disintegrasi negara dapat dipicu oleh berlangsungnya ketidakadilan, manuver elit politik

DISINTEGRASI NEGARA Pernyataan tesis: Disintegrasi negara dapat dipicu oleh berlangsungnya ketidakadilan, manuver elit politik lokal, dan campur tangan asing. Kalimat topik pada paragraf tubuh: ketidakadilan melemahkan rasa keterikatan daerah dengan pusat. A. Mengapa? B. Bagaimana? Kalimat topik pada paragraf tubuh: manuver elit politik lokal dapat diarahkan kepada gerakan pemisahan daerah. A. Mengapa? B. Bagaimana? C. Bagaimana kaitannya dengan ketidakadilan? Kalimat topik pada paragraf tubuh: campur tangan asing dapat memperkuat separatisme. A. Bagaimana? B. Bagaimana kaitannya dengan ketidakadilan dan maneuver elit politik lokal? C. Apa bukti‐buktinya? Kesimpulan: Ketidakadilan, manuver elit politik, dan campurtangan asing perlu diperhatikan karena dapat memicu disintegrasi. 40

METODA MENGURAIKAN PENJELASAN KALIMAT TOPIK 1. Menguraikan data dan informasi sebagai argumen dan menjelaskan

METODA MENGURAIKAN PENJELASAN KALIMAT TOPIK 1. Menguraikan data dan informasi sebagai argumen dan menjelaskan kalimat topik. 2. META MODEL a) 5 WHY: Why Why b) 5 WH 1: What, Where, Whwn, Who, Why, How 3. STRATA EMPIRI: • Sensual; – Lima panca indera • Logik; – Pemikiran , interpretasi • Etik dan emik – Sistem nilai – Moral kemanusiaan – keagamaan • Transendental (unobservable substance underlying the particular mental states) – Pengalaman metafisik

4. HUBUNGAN SEMANTIK Hubungan Bentuk Contoh Termasuk X adalah termasuk Y Permakaman adalah RTH

4. HUBUNGAN SEMANTIK Hubungan Bentuk Contoh Termasuk X adalah termasuk Y Permakaman adalah RTH Spasial X adalah satu tempat Parkir pinggir jalan adalah tempat dari Y parkir Sebab akibat X adalah hasil dari Y Macet karena jam masuk sekolahan Rasional, melakukan Y X adalah alasan untuk Jam masuk merupakan penyebab tumpukan kendaraan Lokasi, tempat, bertindak X adalah tempat melakukan Y SD Jami adalah tempat sekolahan Fungsi X digunakan untuk Y Jalur satu arah digunakan untuk mengurangi kemacetan Alat – tujuan X adalah cara melakukan Y Satu arah adalah cara mengurangi kemacetan Urutan X adalah langkah melakukan Y Menutup jalan merupakan langkah untuk mengurangi polusi Memberi atribut X adalah pemberian atribut

2. 3 PERBAIKAN NASKAH Tahap perbaikan naskah 1. Tahap pertama – memikirkan kembali, –

2. 3 PERBAIKAN NASKAH Tahap perbaikan naskah 1. Tahap pertama – memikirkan kembali, – mengurutkan kembali, – menulis kembali sebagian besar yang sudah ditulis. 2. Tahap kedua “perbaikan lokal” : – membetulkan kalimat, frase, dan kata‐kata, – memoles tulisan. 43

Hal‐hal yang perlu diperiksa dalam perbaikan Kejelasan fokus Logika organisasi/urutan tulisan Masuk akal Gaya

Hal‐hal yang perlu diperiksa dalam perbaikan Kejelasan fokus Logika organisasi/urutan tulisan Masuk akal Gaya tulisan Tata cara penulisan 44

PANDUAN PEMERIKSAAN ESEI PENDEK 1. 2. 3. 4. 5. Periksa struktur esei: pendahuluan –

PANDUAN PEMERIKSAAN ESEI PENDEK 1. 2. 3. 4. 5. Periksa struktur esei: pendahuluan – isi – kesimpulan Periksa paragraf 1 (pernyataan topik): – – – kalimat topik problem/tujuan/manfaat/kondisi – Pernyataan tesis (spesifik, padu, akurat; gagasan pengendali) Periksa paragraf 2, 3 dan 4: – – – kalimat topik argumen pendukung (fakta, data, ilustrasi, contoh, dll) Kesimpulan (paraphrase/restatement kalimat topik) Periksa paragraf 5: – – – paraphrase/restatement pernyataan tesis rangkuman argumen opsional: saran/rekomendasi/solusi Periksa semua paragraf: – – logika mekanika penulisan (tanda baca, kalimat, kesejajaran, kepaduan par dan antarparagraf) 45

PANDUAN PEMERIKSAAN BAGIAN PENDAHULUAN ARTIKEL 1. 2. 3. 4. 5. Periksa paragraf 1 :

PANDUAN PEMERIKSAAN BAGIAN PENDAHULUAN ARTIKEL 1. 2. 3. 4. 5. Periksa paragraf 1 : pernyataan topik – – – Apakah topik = judul? Apakah uraian menunjukkan pentingnya topik terebut? kalimat topik, argumen, penutup Periksa paragraf 2 : pernyataan persoalan – – apakah persoalan cukup jelas? kalimat topik, argumen (fakta, data, ilustrasi, contoh, dll), penutup Periksa paragraf 3 : organisasi – apakah organisasi tulisan cukup jelas? Periksa paragraf 4 : pernyataan tesis – – – apakah cukup jelas? spesifik, padu, akurat? kalimat topik, pernyataan tesisi, penjelasan/argumen/gagasan pengendali Periksa seluruh paragraf: – – Logika mekanikapenulisan 46

3. PEMAHAMAN TEORI SUBSTANTIF DAN TEORI PROSEDURAL DALAM PERENCANAAN Kemampuan kita untuk melihat isu

3. PEMAHAMAN TEORI SUBSTANTIF DAN TEORI PROSEDURAL DALAM PERENCANAAN Kemampuan kita untuk melihat isu tergantung pada ALAT yang digunakan. JOHN FORRESTER (2004) menganalogikan teori perencanaan sebagai sebuah ‘teleskop’ yang dapat digunakan untuk melihat sebuah isu. 1. Kerangka teoritis digunakan untuk menjawab pertanyaan, bagaimana memahami jawaban‐jawaban dari pertanyaan tersebut. 2. Memahami dengan lebih baik, termasuk konteks dan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.

The Functions of Theory • Definition: • “A system of ideas or statements ‐a

The Functions of Theory • Definition: • “A system of ideas or statements ‐a mental schema‐ that is believed to describe and explain a phenomenon or a group of phenomena” (Lang 1987: 13). • “A system of ideas that is held as an explanation for a phenomenon or a group of facts” (Rowe 1989: 165) • To describe the world and explain the accumulation of facts about the world To formulate structure of concept to arrange and explain observation “A theory cannot be proved. It stands until its disapproved” (Lang 1987: 14)

A. Teori Substantif dan Teori Prosedural PETER HALL, FRIEDMANN: a) b) c) Theory in

A. Teori Substantif dan Teori Prosedural PETER HALL, FRIEDMANN: a) b) c) Theory in planning: pemahaman mengenai teknik praktis dan metodologi yg selalu dibutuhkan planners (Behaviour, transport, fisika dll) Theory of planning: memahami sifat dasar dari aktifitas yg mereka rancang termasuk alasan mengapa muncul (Bottom up planning, kolaboratif planning, institutional planning, critical planning, partisipasi, modal sosial dll) Theory about planning (manajemen)

Substantive Theory • • Concerned with the nature of the phenomena with which architects

Substantive Theory • • Concerned with the nature of the phenomena with which architects and planners have to deal in their work (quality, function, afford, aesthetic, etc. ) “Natural‐environmental theory”: – describe and explain nature of materials, geometry, structures, and interplay between natural forces and the artificial environment • “Person‐environmental theory”: – describe and explain 3 D layout of environment that can afford different organisms for their habitats Procedural Theory – nature of praxis in environmental design – Description and process of how built environment (interior, buildings, landscape, etc) is self‐consciously designed – Concerned with design methodology

B. Proses Perencanaan (Classical Model – Patrick Geddes) TAHAPAN AWAL dalam Proses Perencanaan dan

B. Proses Perencanaan (Classical Model – Patrick Geddes) TAHAPAN AWAL dalam Proses Perencanaan dan Perancangan DATA ANALISIS Umpan balik RENCANA

TAHAPAN SEKUENSIAL dalam Proses Perencanaan dan Perancangan Pendefinisian Persoalan (Re)‐Evaluasi Perumusan Tujuan dan Sasaran

TAHAPAN SEKUENSIAL dalam Proses Perencanaan dan Perancangan Pendefinisian Persoalan (Re)‐Evaluasi Perumusan Tujuan dan Sasaran Pemantauan PENGUMPULAN DATA Implementasi Analisis : data dasar, proyeksi Evaluasi & Seleksi Alternatif Identifikasi Alternatif

TAHAPAN SENTRAL dalam Proses Perencanaan dan Perancangan Pendefinisian Persoalan (Re)‐Evaluasi Perumusan Tujuan dan Sasaran

TAHAPAN SENTRAL dalam Proses Perencanaan dan Perancangan Pendefinisian Persoalan (Re)‐Evaluasi Perumusan Tujuan dan Sasaran Pemantauan Implementasi PENGUMPULAN DATA Evaluasi & Seleksi Alternatif Identifikasi Alternatif Analisis : data dasar, proyeksi

C. Penstrukturan Persoalan (Problem Structuring) METAPROBLEM Problem Search Problem Definition PROBLEM SITUATION SUBSTANTIVE PROBLEM

C. Penstrukturan Persoalan (Problem Structuring) METAPROBLEM Problem Search Problem Definition PROBLEM SITUATION SUBSTANTIVE PROBLEM Problem Specification Problem Sensing FORMAL PROBLEM Source: Dunn 1994

 • Problem situation ( problem sensing) – Felt existance of a problem situation

• Problem situation ( problem sensing) – Felt existance of a problem situation • Metaproblem ( problem search) – A problem‐of‐problems that is ill structured because the domain of problem representation held by diverse stakeholders seems unmanageable huge • Substantive problem ( problem definition) – Define the problem in its most basic and general term, e. g. economics, sociology, political science, or design – Naturalistic, moralistic, environmentalist perspectives • Formal problem ( problem specification) – The development of a formal mathematical representatition (model) of the substantive problems

TERIMA KASIH 08 November 2019 Penyusun Materi: Denny Zulkaidi RM Petrus Natalivan Indradjati Kelompok

TERIMA KASIH 08 November 2019 Penyusun Materi: Denny Zulkaidi RM Petrus Natalivan Indradjati Kelompok Keilmuan Perencanaan dan Perancangan Kota Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung E-mail: natalivan@sappk. itb. ac. id 56