TEKNIK PENULISAN MAKALAH Oleh SUHARTONO M Pd Dosen

  • Slides: 48
Download presentation
TEKNIK PENULISAN MAKALAH Oleh: SUHARTONO, M. Pd Dosen IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk dan Ketua

TEKNIK PENULISAN MAKALAH Oleh: SUHARTONO, M. Pd Dosen IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk dan Ketua II Sentral Kajian dan Penelitian Ilmiah (SKPI) “Sastrajendra” Jawa Timur DIKLAT KTI DI AULA IAI PANGERAN DIPONEGORO NGANJUK TANGGAL 09 OKTOBER 2015

 PENGERTIAN MAKALAH 1. Secara leksikal: Tulisan resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk

PENGERTIAN MAKALAH 1. Secara leksikal: Tulisan resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan di muka umum dalam suatu persidangan dan yang sering disusun untuk diterbitkan; karya tulis pelajar atau mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi. 2. Secara istilah: Salah satu jenis karya tulis ilmiah yang membahas satu permasalahan tertentu sebagai hasil kajian pustaka ataupun kajian lapangan (penelitian).

TUJUAN PENULISAN MAKALAH 1. memecahkan masalah tertentu. 2. menambah pengetahuan, ilmu, dan konsep pengetahuan

TUJUAN PENULISAN MAKALAH 1. memecahkan masalah tertentu. 2. menambah pengetahuan, ilmu, dan konsep pengetahuan tentang satu pokok masalah tertentu. 3. Membina dan melatih kemampuan menulis ilmiah dan berpikir ilmiah bagi penulisnya.

CIRI-CIRI MAKALAH 1. objektif, artinya memiliki objek dan memberikan penilaian secara objektif terhadap objek

CIRI-CIRI MAKALAH 1. objektif, artinya memiliki objek dan memberikan penilaian secara objektif terhadap objek tersebut, 2. faktual, artinya dibuat berdasarkan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, 3. bermetode artinya disusun berdasarkan metode ilmiah tertentu, 4. cermat dan jujur artinya mengangkat hal yang sebenarnya

BAHASA DALAM MAKALAH 1. Baku Struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia

BAHASA DALAM MAKALAH 1. Baku Struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku, baik mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian juga, pemilihan kata istilah dan penulisan yang sesuai dengan kaidah EYD. Contoh: - Kita harus bisa merubah kebiasaan yang buruk. Perbaikan: - Kita harus bisa mengubah kebiasaan yang buruk.

2. Lugas Ide dan gagasan diungkapkan dengan kalimat pendek sesuai dengan kebutuhan, pemakaian kata

2. Lugas Ide dan gagasan diungkapkan dengan kalimat pendek sesuai dengan kebutuhan, pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan, tetapi isinya penuh. Contoh: - Makalah ini bertujuan untuk memberikan penerangan yang memadai bagi masyarakat Indonesia. (tidak lugas) Perbaikan: - Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi yang memadai bagi masyarakat Indonesia. (lugas)

3. Kuantitatif Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti. Contoh: Dalam pengumpulan

3. Kuantitatif Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti. Contoh: Dalam pengumpulan data diperlukan responden yang cukup banyak. Perbaikan: Dalam pengumpulan data diperlukan responden seratus orang. (kuantitaf)

4. Logis Ide atau pesan yang disampaikan dapat diterima akal. Contoh: - Untuk menyingkat

4. Logis Ide atau pesan yang disampaikan dapat diterima akal. Contoh: - Untuk menyingkat waktu, analisis dilakukan secara serentak oleh tim peneliti. (tidak logis) Perbaikan: - Untuk mengefektifkan waktu, analisis dilakukan secara serentak oleh tim peneliti. (logis)

5. Efektif Ide yang diungkapkan sesuai dengan ide yang dimaksudkan baik oleh penutur atau

5. Efektif Ide yang diungkapkan sesuai dengan ide yang dimaksudkan baik oleh penutur atau oleh penulis, maupun oleh penyimak atau pembaca. Contoh: - Yang meminjam buku di perpustakaan harap dikembalikan. Perbaikan: - (Yang meminjam buku di perpustakaan harap mengembalikan) - (Buku yang dipinjam dari perpustakaan harap dikembalikan)

 Langkah-langkah Penulisan Makalah • Menentukan tema dan judul Tema adalah pokok persoalan, permasalahan,

Langkah-langkah Penulisan Makalah • Menentukan tema dan judul Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan. Judul adalah kepala karangan. Misalkan tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan ditulis. • 2. Mengumpulkan bahan Bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan, banyak cara mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara masing - masing sesuai juga dengan tujuan tulisannya. 1.

 • 3. Menyeleksi bahan Agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan

• 3. Menyeleksi bahan Agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. Berikut ini petunjuk – petunjuknya : 1. Catat hal penting semampunya. 2. Jadikan membaca sebagai kebutuhan. 3. Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan ilmiah.

 • 4. Membuat kerangka Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa

• 4. Membuat kerangka Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per bab. kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna. Berikut fungsi kerangka karangan : a) Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis b) Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan c) Membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting

 • Tahapan dalam menyusun kerangka karangan : a) Mencatat gagasan. Alat yang mudah

• Tahapan dalam menyusun kerangka karangan : a) Mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram yang menjelaskan gagasan yang timbul). b) Mengatur urutan gagasan. c) Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab. d) Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap Kerangka karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan logis karena bila terdapat ide yang bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan karangan. (karangan tidak mengalir). • 5. Mengembangkan kerangka karangan Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan terhadap materi yang hendak ditulis. jika benar-benar memahami materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata.

Sistematika Makalah 1. Bagian pembukaan (lembar judul, kata pengantar dan daftar isi) 2. Bagian

Sistematika Makalah 1. Bagian pembukaan (lembar judul, kata pengantar dan daftar isi) 2. Bagian Isi (pendahuluan, pembahasan, kesimpulan dan saran) 3. Bagian penutup (daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang diperlukan) Bagian Awal terdiri atas: • Halaman Judul • Kata Pengantar • Daftar Isi • Daftar Gambar/Tabel/ Lampiran/ Lambang atau Singkatan (jika diperlukan)

Bagian Isi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan BAB

Bagian Isi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan BAB 2 PEMBAHASAN A. Rumusan masalah 1 B. Rumusan masalah 2 C. Dst BAB 3 PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran

Bagian Penutup • Daftar Pustaka • Lampiran (jika ada)

Bagian Penutup • Daftar Pustaka • Lampiran (jika ada)

Judul • • menggambarkan isi tulisan mencakup masalah pokok serta hal-hal penting yang ingin

Judul • • menggambarkan isi tulisan mencakup masalah pokok serta hal-hal penting yang ingin ditonjolkan harus dirumuskan secara singkat dan jelas kata-kata kunci harus dipilih, sehingga keseluruhan isi terwakili

a). Halaman Judul: - Judul makalah - Maksud dan tujuan penyusunan makalah - Pembimbing/

a). Halaman Judul: - Judul makalah - Maksud dan tujuan penyusunan makalah - Pembimbing/ pengampu - Logo lembaga - Nama dan NPM - Nama Lembaga - Tahun

Contoh cover/ judul KONVENSI NASKAH KARYA ILMIAH Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Contoh cover/ judul KONVENSI NASKAH KARYA ILMIAH Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia Dosen Pengampu: Suhartono, M. Pd. Oleh: MIRZA HISYAM ‘AZAMI NPM. 07. 114. 045 FAKULTAS USHULUDIN DAN STUDI AGAMA (FUSA) INSTITUT AGAMA ISLAMPANGERAN DIPONEGORO (IAI PD) NGANJUK November 2015

Kata Pengantar adalah bagian makalah yang berfungsi mengantarkan pembaca pada permasalahan yang akan dibahas

Kata Pengantar adalah bagian makalah yang berfungsi mengantarkan pembaca pada permasalahan yang akan dibahas dalam sebuah makalah. Dalam kata pengantar diuraikan: �Ungkapan rasa syukur penulis �Identitas makalah (judul dan tujuan penulisan yang tercantum dalam lembar judul). �Uraian singkat isi makalah. �Ucapan terima kasih. �Harapan penulis. �Tempat, Tanggal, dan Identitas Penulis.

 • • Contoh: Bismillahirahmannirrahiim KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang

• • Contoh: Bismillahirahmannirrahiim KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulisan makalah yang berjudul “Konvensi Naskah Karya Ilmiah”, dapat terselesaikan. Makalah ini akan membahas pengertian dan aspek-aspek dalam konvensi naskah karya ilmiah yang terdiri bentuk-bentuk karya ilmiah, format karya ilmiah, teknik penulisan karya ilmiah. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada yang terhormat: 1. Bapak H. Riduwan, M. Pd. I. , selaku Rektor IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk. 2. M. Ali Anwar, M. Pd. I, selaku Dekan Fakultas Ushudin dan Studi Agama (FUSA) IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk. 3. Suhartono, M. Pd. , selaku Dosen Pengampu mata kuliah bahasa Indonesia yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan sampai selesainya penulisan makalah ini. Tak dapat dipungkiri, keterbatasan penulis dalam menyusun makalah ini, masih jauh dari sempurna, banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu , segala saran dan kritikan dari berbagai pihak sangat diharapkan. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat untuk kepentingan kemajuan dunia pendidikan. Nganjuk, 15 November 2015 Penulis

Daftar isi • Daftar yang menggambarkan keseluruhan isi pokok laporan dengan mencantumkan secara jelas

Daftar isi • Daftar yang menggambarkan keseluruhan isi pokok laporan dengan mencantumkan secara jelas urutan bab dan subbab beserta halaman tempat bab atau subbab tersebut

Contoh Daftar Isi DAFTAR ISI Halaman Judul . . . . . i Kata

Contoh Daftar Isi DAFTAR ISI Halaman Judul . . . . . i Kata Pengantar . . . . . ii Daftar Isi . . . . . . iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah . . . 1 B. Rumusan Masalah . . . 1 C. Tujuan Penelitian . . . 1 BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Konvensi Naskah Karya Ilmiah . . 2 B. Aspek-aspek Konvensi Naskah Karya Ilmiah. . . . 2 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan . . . . . 6 B. Saran ………………. . . . 6 DAFTAR PUSTAKA

Latar belakang Berisi deskripsi tentang: • Hasil telaah pustaka yang relevan dengan penelitian (latar

Latar belakang Berisi deskripsi tentang: • Hasil telaah pustaka yang relevan dengan penelitian (latar belakang teoretis) • Fenomena/informasi yang berhubungan dengan topik (latar belakang empiris)

Contoh latar belakang: � Contoh latar belakang teoritis: - Menulis karya ilmiah, saat ini

Contoh latar belakang: � Contoh latar belakang teoritis: - Menulis karya ilmiah, saat ini bukan lagi sekadar hobi, tetapi sudah menjadi kebutuhan bagi kaum intelektual. Menurut Rahmat A Rosyadi, menulis merupakan proses kreatif berpikir untuk menuangkan gagasan atau ide tentang sesuatu topik ke dalam bentuk tulisan � Contoh latar belakang empiris: - Seorang mahasiswa tidak akan mungkin terampil menulis kalau hanya menguasai satu atau dua komponen saja. Betapa banyak mahasiswa yang menguasai bahasa tulis tetapi tidak dapat menghasilkan tulisan karena tidak tahu apa yang akan ditulis dan bagaimana menuliskannya. _________ ¹ Rahmat A Rosyadi, Menjadi Penulis Profesional itu Mudah. Bogor: Ghalia Indonesia, 2008, 48.

Pertanyaan • Apa yang sahabat pahami dari latar belakang di atas?

Pertanyaan • Apa yang sahabat pahami dari latar belakang di atas?

Rumusan Masalah Pertanyaan inti mengenai masalah yang dikemukakan /apa yang menjadi problem yang perlu

Rumusan Masalah Pertanyaan inti mengenai masalah yang dikemukakan /apa yang menjadi problem yang perlu dipecahkan. Kalimat-kalimat yang dapat menegaskan apa yang menjadi inti permasalahan biasanya didahului apa, mengapa, sejauhmana, atau bagaimana? kalimat yang memerlukan solusi/pemecahan Contoh: Bagaimanakah perbedaan prestasi belajar bahasa Indonesia yang menggunakan metode ceramah dan diskusi pada mahasisiswa semester I di Institut Agama Islam Pangeran Diponegoro Nganjuk tahun akademik 2014/ 2015?

Tujuan penelitian • Mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan

Tujuan penelitian • Mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian. Perbedaannya terletak pada cara merumuskannya. Masalah penelitian dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya, sedangkan tujuan penelitian dinyatakan dalam bentuk pernyataan. • Contoh: - Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar bahasa Indonesia yang menggunakan metode ceramah dan diskusi pada mahasisiswa semester I di Institut Agama Islam Pangeran Diponegoro Nganjuk tahun akademik 2014/ 2015.

Pembahasan Mengemukakan pembahasan masalah bersumber pada data yang diperoleh dibandingkan dengan teori yang terdapat

Pembahasan Mengemukakan pembahasan masalah bersumber pada data yang diperoleh dibandingkan dengan teori yang terdapat pada berbagai sumber.

Contoh: BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pembelajaran Bahasa Indonesia Pembelajaran merupakan usaha membelajarkan siswa.

Contoh: BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pembelajaran Bahasa Indonesia Pembelajaran merupakan usaha membelajarkan siswa. Pada hakikatnya, pembelajaran adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. ¹ sementara itu, bahasa sebagai alat komunikasi bagi manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. …………………………………………………. . …………………………… _________ ¹ Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif Konsep Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana, 2010, 17.

Kesimpulan: • Memuat penafsiran atau pemaknaan secara menyeluruh terhadap isi; • Kesimpulan bukanlah rangkuman,

Kesimpulan: • Memuat penafsiran atau pemaknaan secara menyeluruh terhadap isi; • Kesimpulan bukanlah rangkuman, melainkan berupa jawaban yang mendasar atas masalah yang diajukan pada bab sebelumnya; • Kesimpulan harus sejalan dengan masalah dan tujuan makalah yang ditetapkan. Contoh: - pembelajaran bahasa merupakan usaha sadar guru membelajarkan bahasa kepada siswa agar terampil berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis.

Saran: • Saran merupakan bentuk tindak lanjut dari penulis makalah atas temuan yang telah

Saran: • Saran merupakan bentuk tindak lanjut dari penulis makalah atas temuan yang telah dibahas sebelumnya. • Saran harus selalu berhubungan dengan isi makalah. • Saran dapat ditujukan bagi para pembuat kebijakan, pengguna makalah, atau kepada penulis makalah selanjutnya

Daftar pustaka: - Daftar yang memuat beragam sumber informasi (buku, jurnal, internet, majalah, surat

Daftar pustaka: - Daftar yang memuat beragam sumber informasi (buku, jurnal, internet, majalah, surat kabar, makalah sebelumnya, skripsi, tesis) yang digunakan dalam membuat makalah - Daftar pustaka ditulis secara berurutan dan alfabetis (tanpa nomor) - Sumber tertulis/ tercetak yang membutuhkan tempat lebih satu baris, ditulis dengan jarak antarbaris satu spasi, sedangkan jarak antara sumber-sumber tertulis yang saling berurutan adalah 1. 5 spasi

Teknik Penulisan Daftar Pustaka • Nama Pengarang (di balik) (. ) judul sumber pustaka

Teknik Penulisan Daftar Pustaka • Nama Pengarang (di balik) (. ) judul sumber pustaka (cetak miring)(, ) nama penerbit (, )kota terbit (, ) tahun terbit (. ) • Contoh: • Usman, Uzer, Moh. Menjadi Guru Profesional, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2011.

Lampiran (jika ada) • Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam penyusunan makalah dan

Lampiran (jika ada) • Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam penyusunan makalah dan hasilnya merupakan satu kesatuan dari makalah yang disusun. • setiap lampiran diberi nomor urut dan judul lampiran sesuai urutan penggunaannya. • lampiran harus disusun sejalan dengan urutan fungsinya dalam makalah.

Teknik Penomoran Teknik yang digunakan dalam penomoran bab dan bagian -bagiannya adalah sebagai berikut:

Teknik Penomoran Teknik yang digunakan dalam penomoran bab dan bagian -bagiannya adalah sebagai berikut: I ____________ (Bab) A ____________ (Judul) 1. ____________ (Sub Judul ) a. ____________ (Sub Sub. Judul) 1) ____________ (dst) a) ____________ (dst)

Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu

Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya. Fungsi: • Sebagai landasan teori untuk tulisan kita • Sebagai penjelas • Sebagai penguat pendapat yang kita kemukakan

Jenis Kutipan • Kutipan Langsung Kutipan hasil penelitian, hasil karya, atau pendapat orang lain

Jenis Kutipan • Kutipan Langsung Kutipan hasil penelitian, hasil karya, atau pendapat orang lain yang penyajiannya sama persis dengan teks aslinya (yang dikutip). • Kutipan tidak langsung Kutipan hasil penelitian, hasil karya, atau pendapat orang lain yang penyajiannya dengan hanya mengambil gagasan utama dari teks yang dikutip, kemudian dikembangkan dengan bahasa penulis sendiri.

Catatan Kaki • Footnote (Catatan Kaki) merupakan catatan yang menyebutkan sumber dari suatu kutipan.

Catatan Kaki • Footnote (Catatan Kaki) merupakan catatan yang menyebutkan sumber dari suatu kutipan. Footnote atau catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/bibliografi.

Fungsi dan Contoh Catatan Kaki • Untuk menunjukkan atau menguatkan evidensi (pembuktian) semua pernyataan

Fungsi dan Contoh Catatan Kaki • Untuk menunjukkan atau menguatkan evidensi (pembuktian) semua pernyataan dan keterangan tentang sesuatu yang harus dikuatkan penjelasannya. Keterangan pada footnoteadalah menunjukkan tempat dimana evidensi tersebut didapatkan. • Untuk menunjukkan adanya peminjaman atau pengambilan dari bahan yang digunakan. (Untuk fakta yang bersifat umum tidak perlu diberi footnote). • Contoh: _________ ¹ Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011, 4.

Pertanyaan • Apa yang sahabat pahami dari contoh catatan kaki di atas?

Pertanyaan • Apa yang sahabat pahami dari contoh catatan kaki di atas?

Contoh Kutipan Langsung < 40 Kata ………………………………………………………………………………… Moh. Uzer Usman mengartikan, “kompetensi adalah suatu

Contoh Kutipan Langsung < 40 Kata ………………………………………………………………………………… Moh. Uzer Usman mengartikan, “kompetensi adalah suatu hal yang menggambarkan seseorang, baik yang kualitatif maupun yang kuantitatif”. ¹ _________ ¹ Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011, 4.

Contoh Kutipan Langsung ≥ 40 Kata ……………………………………………… ……, secara terminologi Ali Mudlofir menjelaskan: Profesi

Contoh Kutipan Langsung ≥ 40 Kata ……………………………………………… ……, secara terminologi Ali Mudlofir menjelaskan: Profesi adalah pekerjaan atau kegiatan profesional yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yan memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. ² _________ ² Ali Mudlofir, Modul pengembangan profesionalisme guru. Jakarta: Direktorat Pendidikan Agama Islam Dirjen Pendis Kemenag RI, 2011, 24.

Contoh Kutipan Tidak Langsung Pembelajaran merupakan usaha membelajarkan siswa. Menurut Trianto, pembelajaran pada hakikatnya

Contoh Kutipan Tidak Langsung Pembelajaran merupakan usaha membelajarkan siswa. Menurut Trianto, pembelajaran pada hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. ¹ sementara itu, bahasa sebagai alat komunikasi bagi manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. ……………………………………………………. . …………………………… _________ ¹ Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif Konsep Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana, 2010, 17.

Soal • Apa yang sahabat pahami dari contoh kutipan di atas?

Soal • Apa yang sahabat pahami dari contoh kutipan di atas?

Format Ukuran Kertas dan Sampul a. Kertas : A 4 70 gram b. Font

Format Ukuran Kertas dan Sampul a. Kertas : A 4 70 gram b. Font : Time New Roman c. Size : 12 e. Spasi : 1, 5 f. Margin – Atas : 3. 5 cm – Kiri : 4 cm – Bawah : 3 cm – Kanan : 3 cm

g. Makalah ditulis 10 – 20 halaman belum termasuk halaman Judul, Lampiran, dan Daftar

g. Makalah ditulis 10 – 20 halaman belum termasuk halaman Judul, Lampiran, dan Daftar Pustaka. h. Nomor Halaman – Bagian awal dengan menggunakan angka romawi kecil : i, iii, dst. – Bagian inti dengan angka arab 1, 2, dst. - Bagian akhir tanpa nomor halaman - awal bab : nomor halaman di bawah tengah - Kelanjutan dari bab : di kanan atas.

TIADA KEBERHASILAN TANPA BERPIKIR, BERIKHTIAR, DAN BERDO’A SEMOGA SUKSES…. . Amin

TIADA KEBERHASILAN TANPA BERPIKIR, BERIKHTIAR, DAN BERDO’A SEMOGA SUKSES…. . Amin