PERENCANAAN FASILITAS Aktivitas Perencanaan Fasilitas a Perencanaan lokasi

  • Slides: 26
Download presentation
PERENCANAAN FASILITAS Aktivitas Perencanaan Fasilitas: a. Perencanaan lokasi usaha b. Perencanaan tata letak/layout tempat

PERENCANAAN FASILITAS Aktivitas Perencanaan Fasilitas: a. Perencanaan lokasi usaha b. Perencanaan tata letak/layout tempat usaha c. Perencanaan system material handling TUJUAN aktivitas perencanaan fasilitas: a. Optimalkan material handling & penyimpanan Fasilitas produksi baik permudah: lalu lintas dr gudang ke tempat produksi b. Gunakan SD scr optimal lahan, ruangan, mesin terbatas c. minimalkan investasi tdk perlu tambah lahan, bangunan d. permudah pemeliharaan jarak antar mesin cukup baik, posisi mesin & bangunan e. Meningkatan keselamatan & kepuasan kerja Fasilitas rapi dampak u. keselamatan & kepuasan kerja

A. PERENCANAAN LOKASI USAHA tujuan perencanaan lokasi (untuk persh baru): a. dapat melayani konsumen

A. PERENCANAAN LOKASI USAHA tujuan perencanaan lokasi (untuk persh baru): a. dapat melayani konsumen dg baik Tempat strategis mudah dapatkan & pertahankan konsumen b. dapatkan bahan baku yg baik & kontinyu pilih lokasi usaha dimana BB mudah diperoleh. (rusaknya BB, kesulitan angkut BB) c. dapatkan tenaga kerja yg baik kemudahan dapatkan SDM (persh. rokok, garmen) d. Untuk keperluan usaha di kemudian hari perluas usaha, rencanakan pondasi bangunan b’tingkat e. Agar operasi persh berjalan optimal proses produksi lancar, tdk terganggu mslh kekurangan BB. f. Sesuaikan kemampuan persh Penentuan lokasi yg baik/strategis mahal sesuaikan dana

tujuan perencanaan lokasi (u. persh yg telahberoperasi): a. Berpindahnya pusat kegiatan bisnis. pusat bisnis:

tujuan perencanaan lokasi (u. persh yg telahberoperasi): a. Berpindahnya pusat kegiatan bisnis. pusat bisnis: pasar yg paling potensial bagi persh b. Berubahnya adat kebiasaan masy. Lingk. muslim peternak/ restoran babi pindah lokasi usaha c. Berpindahnya konsentrasi perumahan. Sawah jd perumahan padat keberadaan peternakan dianggap ganggu pindah lokasi d. Adanya sarana prasarana yg lebih baik Operasi pers. butuh sarana & prasarana (akses jalan, listrik, air bersih, telekomunikasi) yg baik e. Untuk meningkatkan kapasitas produksi cari lokasi yg lebih layak untuk tampung p’kembangan usaha f. Peraturan pemerintah Permen (pelebaran jln, p’buatan jalur hijau & kebijakan penataan kota) persh pindahkan lokasi usaha g. Persaingan yg ketat guna dapatkan pasar yg lebih mudah pindahkan lokasi usaha h. Sebab-sebab lain. Ex. terjadinya bencana alam

METODE 2 PEMILIHAN LOKASI A. Metode Factor Rating 1. Tentukan & urutkan faktor 2

METODE 2 PEMILIHAN LOKASI A. Metode Factor Rating 1. Tentukan & urutkan faktor 2 yg diperkirakan pengaruhi aktivitas persh 2. Faktor 2 tsb berikan bobot sesuai dg tk kepentingan makin penting pengaruh makin besar bobotnya total bobot keseluruhan faktor =100% 3. Tentukan bbrp lokasi alternatif usaha, lalu bandingkan bbrp alternatif lokasi tsb dg m’acu pd faktor yg ditentukan sblmnya 4. Analisis kemungkinan dampak tiap faktor pd masing 2 lokasi alternatif. Lokasi kondisi baik berikan nilai >tinggi (ex. faktor pasar: lokasi 1> baik dr lokasi 2 beri nilai lebih tinggi) 5. Setelah semua faktor dibandingkan & semua lokasi memiliki nilai, kalikan masing 2 nilai dlm tiap lokasi dg bobotnya & selanjutnya dijml kebwh. Lokasi dg nilai total tertinggi pilih jadi lokasi usaha pers

Faktor Bobot Pasar Bahan baku Tenaga kerja Listrik, air Telepon Perluasan Transportasi Jumlah 25

Faktor Bobot Pasar Bahan baku Tenaga kerja Listrik, air Telepon Perluasan Transportasi Jumlah 25 20 20 15 10 5 5 100 Lokasi 1 Nilai B x N 100 25 90 18 100 20 100 15 80 8 60 3 100 5 94 Lokasi 2 Nilai B x N 80 20 100 20 90 18 80 12 100 10 100 5 90 lokasi 1 lebih baik (nilai total lebih baik: 94, dibanding lokasi 2 (90)

2. Metode Analisis Nilai Ideal (mirip metode 1), tapi pakai bobot u. bedakan berbagai

2. Metode Analisis Nilai Ideal (mirip metode 1), tapi pakai bobot u. bedakan berbagai alternatif lokasi yg akan dipilih. Lokasi dg total jml bobot terbesar, akan dipilih sbg lokasi usaha. 3. Metode Analisis Ekonomi - Bandingkan besaran bbrp komponen biaya untuk tiap alternatif lokasi usaha. (Ex: mslh TK, lokasi mana yg berikan biaya paling murah? ) - Lokasi dg total biaya paling kecil pilih sbg lokasi usaha (Tapi tetap pertimbangkan jenis & karakteristik usaha) : persh rokok (padat karyawan) cari lokasi dg biaya Tk paling murah (komponen paling penting) lokasi tsb scr total biaya bukan paling murah, tapi tetap dipilih krn pertimbangan TK tsb. contoh p’gunakan metode ini :

Faktor Biaya B. Tenaga Kerja B. Transportasi B. Umum & Adm B. Bahan Baku

Faktor Biaya B. Tenaga Kerja B. Transportasi B. Umum & Adm B. Bahan Baku Total Lokasi 1 380 98 37 17 532 2 397 90 27 12 526 3 422 88 33 11 554 4 452 72 32 18 574 Jika total biaya yg diperlukan pilih lokasi 2 (tapi, penentuan lokasi sangat tgt dr tipe produksi yg dilaksanakan & faktor apa yg jadi prioritas tipe produksi tsb). Metode tsb biasanya dikombinasi dg penilaian scr kualitatif : Faktor Non Biaya Lokasi 1 2 3 4 Sikap Masyarakat BS BS B BS Fasilitas Transport BS B B BS Keamanan KS BS BS C BS : Baik Sekali C : Cukup B : Baik KS : Kurang Sekali bisa saja pilihan lokasi pd alternatif lokasi yg scr ekonomi bukan termurah (tapi faktor kualitatifnya punya nilai yg bagus).

4. Metode Analisis Volume Biaya Metode ini tgt dr besar/kecil volume produksi yg akan

4. Metode Analisis Volume Biaya Metode ini tgt dr besar/kecil volume produksi yg akan hslkan (dampak pd biaya produksi variabel): Lokasi 1 2 3 Bi. Tetap 320. 000 250. 000 200. 000 Bi. Variabel 15 (10. 000 unit) 20 (10. 000 unit) 30 (10. 000 unit) Total Biaya 470. 000 450. 000 500. 000 Jk vol. produksi 10. 000 unit lokasi ke-2 terbaik, Jk digunakan untuk gb biaya produksi di masing 2 lokasi, maka keputusan akan berbeda untuk vol. produksi berbeda.

volume produksi 0 - 5000 (5) lokasi terbaik&termurah: lokasi 3 volume produksi 5000 -14.

volume produksi 0 - 5000 (5) lokasi terbaik&termurah: lokasi 3 volume produksi 5000 -14. 000 lokasi terbaik: lokasi 2 volume produksi >14. 000 lokasi usaha terbaik: lokasi 1

5. Metode Pusat Grafiti (Grid) dg manfaatkan lokasi geografis dr pasar yg dimiliki Langkah

5. Metode Pusat Grafiti (Grid) dg manfaatkan lokasi geografis dr pasar yg dimiliki Langkah 2 umum: 1. tentukan pasar 2 yg akan dilayani & tentukan nilai kebutuhan dr masing 2 pasar 2. cari koordinat pasar yg akan dilayani tsb di peta geografis 3. masukkan data kebutuhan & koordinat pasar tujuan dlm formulasi untuk m’dpt koordinat lokasi usaha Formulasi Koordinat Lokasi Usaha yg Optimal: X = ∑Xi. Vi / ∑Xi X = ∑Yi. Vi / ∑Yi Dimana : Vi: Kebutuhan Produk di Suatu Lokasi Xi: Koordinat Suatu Tempat Pd Sumbu X Yi: Koordinat Suatu Tempat Pd Sumbu Y

Misal, kebutuhan di kota A, B, C, D (=20, 30, 15, 10 unit). Koordinat

Misal, kebutuhan di kota A, B, C, D (=20, 30, 15, 10 unit). Koordinat kota 2 tsb : Dr data & peta di atas, dpt dihitung koordinat lokasi usaha yg sebaiknya dipilih: ∑ Xi. Vi 10(20) + 18(30) +30(15) + 22(10) X = ------------------------------------ = 18. 8 o Vi 20 + 30 + 15 + 10 ∑ Yi. Vi 12(20) + 6(30) + 18(15) + 24(10) Y = ------------------------------------ = 12. 4 o Vi 20 + 30 + 15 + 10 Jadi lokasi yg disarankan terletak di daerah dg koordinat 18, 8 o dan 12, 4 o (tanda bintang, dekat kota/pasar D).

6. Metode Transportasi manfaatkan alokasi p’kiriman paling optimal dr lokasi usaha yg akan didirikan,

6. Metode Transportasi manfaatkan alokasi p’kiriman paling optimal dr lokasi usaha yg akan didirikan, menuju pasar yg akan dituju, dg bantuan m. transportasi Tahap 1 (dg penyelesaian awal) dg metode: · Metode NWC (North West Corner) · Metode LC (Least Cost) · Metode VAM (Vogel Aproximation Method) · Metode RAM (Russel Aproximation Method) Tahap 2 (Penyelesaian akhir) dg metode : · Stepping Stone · MODI (Modified Distribution) MODI (mrpk modifikasi Stepping Stone) digunakan penuh jk dlm langkah 1 (penyelesaian awal), mslh blm dpt dioptimalkan.

Persh saat ini beroperasi dg 3 pabrik dg kapasitas: Pabrik Kapasitas produksi/bulan Pabrik 1

Persh saat ini beroperasi dg 3 pabrik dg kapasitas: Pabrik Kapasitas produksi/bulan Pabrik 1 90 ton Pabrik 2 60 ton Pabrik 3 50 ton Total 200 ton Saat ini ada kebutuhan dr 3 kota besar yg hrs dipenuhi, dg permintaan: Kota Kebutuhan/bulan A 50 ton B 110 ton C 40 ton Total 200 ton antara kapasitas pabrik/SD persh & kebutuhan masing 2 kota adl sama (=200 ton). Jk kasus semacam ini = adalah normal. Perkiraan biaya transportasi dr setiap pabrik ke masing 2 kota: Dari pabrik 1 ke kota A = 20 Dari pabrik 3 ke kota A = 25 Dari pabrik 1 ke kota B = 5 Dari pabrik 3 ke kota A = 10 Dari pabrik 1 ke kota C = 8 Dari pabrik 3 ke kota A = 19 Dari pabrik 2 ke kota A = 15 Dari pabrik 2 ke kota B = 20 Dari pabrik 2 ke kota C = 10

1. Bgmn distribusi SD/kapasitas persh yg paling optimal, u. penuhi kebutuhan dr ke 3

1. Bgmn distribusi SD/kapasitas persh yg paling optimal, u. penuhi kebutuhan dr ke 3 kota tsb? 2. Brp total biaya optimal yg hrs dikeluarkan persh dlm penuhi kebutuhan ke 3 kota tsb? Jawab : kemungkinan kombinasi metode yg digunakan: Alternatif Kombinasi metode yg dpt digunakan 1 NWC – Stepping Stone 2 LC – Stepping Stone 3 VAM – Stepping Stone 4 Russel– Stepping Stone 5 NWC – MODI 6 LC – MODI 7 VAM – MODI 8 Russel– MODI P’gunaan alternatif tsb hanya dpt digunakan jika dlm p’selesaian awal, hasil optimal blm ditemukan. Dg alternatif berapapun (1 s/d 8), hasil optimal yg diperoleh adl

Dari Kota A Kota B Pabrik 1 20 60 Pabrik 2 50 Pabrik 3

Dari Kota A Kota B Pabrik 1 20 60 Pabrik 2 50 Pabrik 3 25 50 Kebutuhan 50 110 15 Pengujian Sel C 11 = 20 – 8 + 10 – 15 Sel C 22 = 20 – 5 + 8 – 10 Sel C 31 = 25 – 15 + 10 – 8 + 5 – 10 Sel C 33 = 19 – 10 + 5 – 8 Kota C 5 30 20 10 10 40 Kapasitas 8 90 10 60 19 50 200 = 7 (jadi lebih mahal 7/ton) = 13 (jadi lebih mahal 13/ton) = 7 (lebih mahal 7/ton) = 6 (jadi lebih mahal 6/ton)

Dr hasil ujian tsb, semua sel sudah tdk ada yg bernilai negatif lagi (semua

Dr hasil ujian tsb, semua sel sudah tdk ada yg bernilai negatif lagi (semua sel sudah tdk dpt berikan penurunan biaya lagi) = kasus telah optimal, dg total biaya : Biaya kirim 60 ton dr P 1 ke kota B = 60 x 5 = 300 Biaya kirim 30 ton dr P 1 ke kota C = 30 x 8 = 240 Biaya kirim 50 ton dr P 2 ke kota A = 50 x 15 = 750 Biaya kirim 10 ton dr P 2 ke kota C = 10 x 10 = 100 Biaya kirim 50 ton dr P 3 ke kota B = 50 x 10 = 500 ----- + Total biaya pengirimannya = 1890 disimpulkan: u. dpt melayani 3 pasar dg baik, maka lokasi usaha (pabrik) sebaiknya dittkan dg ketentuan : Pabrik 1 didirikan dekat kota/pasar B & C, dan cenderung dekati kota B (pabrik 1 hanya layani ke 2 kota tsb, dan pengiriman ke kota B cenderung >besar jmlnya). Pabrik 2 didirikan dekat kota/pasar A & C, dan cederung dekati kota A, (pabrik 2 hanya layani ke 2 kota tsb, dan pengiriman ke kota A cenderung >besar jmlnya) Pabrik 3 didirikan dekat kota B, (pabrik 3 hanya melayani kota/pasar B saja.

PERENCANAAN TATA LETAK/LAY OUT Bbrp hal yg dpt bantu dlm perencanaan Lay Out: a.

PERENCANAAN TATA LETAK/LAY OUT Bbrp hal yg dpt bantu dlm perencanaan Lay Out: a. Atap cukup tinggi permudah atur penerangan & sirkulasi udara b. Gang 2 cukup lebar permudah arus barang & manusia & perawatan fasilitas c. Daya tahan lantai & bangunan terutama bangunan b’tingkat & jk gunakan mesin/fasilitas lain yg berat d. Dudukan mesin yg fleksibel permudah perawatan & pergantian mesin e. Fleksibel u. kondisi ‘Emergency’, Dll Tujuan Perencanaan Lay Out : 1. Pemanfaatan fasilitas & peralatan dg optimal (terutama persh yg tdk punya lahan/bangunan luas) 2. Aliran manusia & material jadi lancar 3. Pemakaian ruang dg efisien (permudah pergerakan bahan & manusia) 4. Memberi ruang gerak yg cukup, u. kelancaran & kenyamanan operasional 5. Biaya investasi & produksi yg rendah, 6. Fleksibilitas u. perubahan 7. Keselamatan kerja 8. Suasana kerja yg baik 9. P’gunaan tenaga kerja & persediaan yg efisien

Jenis 2 Bangunan yg dpt dipilih: a. Bangunan Berlantai Tunggal Keunggulan: 1. Fleksibel diperluas

Jenis 2 Bangunan yg dpt dipilih: a. Bangunan Berlantai Tunggal Keunggulan: 1. Fleksibel diperluas (tdk tgt pondasi bangunan) 2. Pergerakan material & manusia >murah & mudah (tdk perlu naik/turun tangga/lift) 3. Cocok u. peralatan 2 berat (p’mudah pemasangan & operasional kerja, & dpt kurangi beban bangunan) 4. Cocok u. produksi masal (umumnya pakai mesin & roda b’jln yg saling b’kaitan & butuh ruangan luas) 5. Pengawasan >mudah Kelemahan: 1. Perlu lahan yg luas 2. Penerangan hrs cukup 3. Ventilasi / AC hrs cukup 4. Sisi artistik/estetika yg kurang

b. Bangunan Bertingkat Kebaikan: 1. Tdk terlalu perlu lahan luas (perluasan tempat dg tambah

b. Bangunan Bertingkat Kebaikan: 1. Tdk terlalu perlu lahan luas (perluasan tempat dg tambah lantai) 2. Lebih cocok u. persh jasa(tdk banyak butuh mesin & utamakan layanan) 3. Bangunan >menarik u. konsumen, motivasi karyawan, dll Kelemahan: 1. Investasi bangunan cukup mahal (perlu pondasi >baik & material yg cenderung >mahal (u. tangga & lift) 2. Sulit diperluas (tgt kekuatan pondasi & Permen) 3. Penanganan material >sulit (gerakan bahan naik/turun lantai, hrs lift) 4. Penerangan alam b’kurang(terhalang lantai 2 di atasnya) 5. Pengawasan cukup sulit (butuh p’awasan u. tiap lantai) 6. Masalah keamanan (makin tinggi bangunan masalah keamanan & Keselamatan makin besar) c. Tipe Bangunan Lainnya Faktor 2 yg m’pengaruhi: 1. Biaya lahan & bangunan 2. Sarana & prasarana pendukung (komunikasi, k. mandi) 3. Keamanan 5. Karakteristik produk & perubahannya 6. Material handling

Jenis 2 Tata Letak : Tipe tata letak yg cocok & tetap bagi 1

Jenis 2 Tata Letak : Tipe tata letak yg cocok & tetap bagi 1 persh, blm tentu cocok & tepat bagi persh lain. (sesuaikan tipe & karakteristik aktivitas & operasional persh) 1. Tata letak Proses / tata letak Fungsional P’susunan tata letak dimana alat yg sejenis/ fungsi yg sama ditempatkan pd bagian yg sama Ex: - Persh pembuat roti; - Persh mebel; - Bengkel Keuntungannya: a. Mesin serba guna sebuah alat potong dpt digunakan u. potong produk 2 dg desain yg beda, shg investasi rendah b. Fleksibilitas produk tinggi dg peralatan yg tersedia, persh dpt buat macam 2 produk yg beda c. Spesialisasi mesin & karyawan tinggi d. Perkecil terhentinya produksi krn rusaknya salah satu mesin Kekurangannya: a. Krn proses & produk beragam, p’kendalian material jadi >sulit b. Pengawasan >sulit c. Meningkatnya persediaan dlm proses d. Total waktu produksi / unit lebih lama e. Perlu keterampilan yg >tinggi & p’jadwalan >sulit

2. Tata Letak/Lay out Produk Tata letak ini u. proses produksi standar & masal.

2. Tata Letak/Lay out Produk Tata letak ini u. proses produksi standar & masal. Gb 20 Ex: yg gunakan tata letak produk ini adl persh: mie instan; pemintalan; surat kabar; semen; minuman, dll. Keuntungan: a. Aliran & p’kendalian material >mudah & langsung b. Pengawasan >mudah c. Persediaan produk dlm proses rendah d. Tdk perlu keterampilan tinggi e. Waktu proses / unit >cepat f. Dpt gunakan mesin otomatis & ban b’jalan g. Penjadwalan >mudah Kekurangan / kelemahan: a. Proses produk dpt t’ganggu jk salah 1 mesin rusak b. Produk tdk fleksibel thdp perubahan c. Bersifat monoton jadi m’bosankan

3. Layout Kelompok ex: Universitas, Tempat hiburan Gb 21 Kebaikan: a. Pengawasan >mudah b.

3. Layout Kelompok ex: Universitas, Tempat hiburan Gb 21 Kebaikan: a. Pengawasan >mudah b. Posisi produk yg beda mudah diketahui c. Penjadwalan >mudah d. Pengendalian material >mudah Kelemahan: a. Investasi tinggi b. Butuh ketrampilan tinggi c. Bisa timbulkan p’saingan tdk sehat 4. Layout Posisi Tetap produk tdk bergerak, tapi BB & alat produksi-lah yg m’datangi produk. Gb 22 Ex: Bengkel Industri pesawat, kapal, kereta, dll Alasan persh pilih tata letak ini: a. Karakteristik produk yg tak bisa dipindahkan b. Risiko pemindahan c. Perlu ketelitian Kebaikan: a. Gerakan material minim, p’awasan mudah b. Kesempurnaan produk >terjamin Kekurangannya: a. Butuh ketrampilan tinggi b. Waktu proses / unit lama c. Perlukan ruang yg luas

Metode 2 dlm Perencanaan Layout A. Untuk Usaha dg Layout Produk/Garis 1. Metode Diagram

Metode 2 dlm Perencanaan Layout A. Untuk Usaha dg Layout Produk/Garis 1. Metode Diagram string Gb 21 2. Metode Line Balancing Ex: persh hasilkan barang (perakitan). Hasil produksi/jam 10 unit/jam. Data 2 lain: Elemen kerja Waktu (menit) Elemen kerja prasyarat yg m’dahuluinya 1 3, 2 2 0, 8 1 3 3, 0 2 4 3, 0 1 5 1, 6 1, 2 5 7 1, 8 2 8 3, 0 3 9 2, 8 4 10 2, 8 6 dan 7 11 0, 8 8 12 2, 0 10 13 1, 6 9, 11, 12 Jumlah 2 7, 6

Langkah 1 cari pekerjaan & m’data elemen 2 kerja yg ada & cari wkt

Langkah 1 cari pekerjaan & m’data elemen 2 kerja yg ada & cari wkt tiap elemen kerja (tabel di atas) Langkah 2 Menyusun precedence diagram Gb 24 Langkah 3 hitung cyrcle time(c): wkt maks m’kerjakan 1 unit produk di 1 work station c= ( 1/r ) 3. 600 sekon = ( 1/10 ) 3. 600 sekon = 350 detik = 6 menit Langkah 4 Menghitung jumlah work station TM ( theoritical min) = n = t/c = 27, 6 menit / 6 menit = 4, 6 (dibulatkan 5 stations) Langkah 5 Mencari alternatif anggota stations

Station Alternatif S 1 1, 5, 6 1, 2, 3 1, 2, 7 Elemen

Station Alternatif S 1 1, 5, 6 1, 2, 3 1, 2, 7 Elemen kerja terpilih 1 5 6 waktu Waktu komulatif 3. 2 1. 6 4. 8 1. 2 6. 0 Idle 2. 8 1. 2 0 S 2 2, 7, 10 2, 7, 3 2 7 3 0. 8 1. 8 3. 0 0. 8 2. 6 5. 2 3. 4 0. 4 S 3 4, 9 4 9 3. 0 2. 8 3. 0 5. 8 3. 0 0. 2 S 3 8, 10, 11 10, 12 10 11 1. 8 2. 0 2. 8 4. 8 3. 2 1. 2 S 5 8, 11, 13 8 3. 0 11 0. 8 3. 8 2. 2 13 1. 6 5. 4 0. 6 Langkah 6 hitung waktu komulatif tiap alternatif (lihat tabel ) Langkah 7 tentukan pilihan work stations, yg waktu komulatifnya tdk melebihi cyrcle time & paling mendekati cyrcle time. ( lihat tabel ) GB 26 Langkah 8 hitung tk pengangguran & tk efisiensi Jml pengangguran komulatif tiap station ( i ) = 0 + 0. 4 + 0. 2 + 1. 2 + 0. 6 = 2, 4 menit Tk pengangguran = i / ( n. c ). 100 % = 2, 4 / ( 5 x 6). 100 % =8% Tk efisiensi = t / ( n. c ). 100 % = 27, 6 / ( 5 x 6 ). 100 % = 92 % dg cara ini operasional persh 92 % telah dilakukan scr efisien. Semakin besar % efisiensi yg dicapai, semakin optimal persh tsb.

PERENCANAAN MATERIAL HANDLING Salah satu alatnya: BEP (Break Even Point) Model dasarnya: GB 27

PERENCANAAN MATERIAL HANDLING Salah satu alatnya: BEP (Break Even Point) Model dasarnya: GB 27 Notasi 2 dlm BEP: BEP (rp) : BEP dlm rupiah BEP (x) : BEP dlm unit X : Jml unit yg terjual F: Total biaya tetap v: Biaya variabel per unit P: Harga jual netto per unit TR: Total Revenue (Pendapatan total) TC: Total biaya p: Laba / keuntungan t : Pajak keuntungan BEP dlm unit BEP dlm rupiah TR = TC BEP (x) = F P. x = F + v. x P - v P. x – v. x = F BEP (x). P = F. P ( P – v )x = F P - v BEP (x) = F BEP (rp) = F (P-v) 1 - v/P Contoh: persh punya biaya tetap Rp. 1. 000. biaya TK langsungnya Rp. 1. 500/unit ; biaya material Rp. 500/unit. Jika harga jual produk Rp. 4. 000/unit, tentukanlah: a. Titik Break Even b. Jika keuntungan ditargetkan Rp. 560. 000, brp unit harus dijual? c. Jika keuntungan tsb dikenakan pajak 30%, brp unit terjual, agar keuntungan tetap Rp. 560. 000, -?