Pemeriksaan Fisik Ns Ika Kartika S Kep Anatomi

  • Slides: 48
Download presentation
Pemeriksaan Fisik Ns. Ika Kartika, S. Kep

Pemeriksaan Fisik Ns. Ika Kartika, S. Kep

Anatomi Tubuh Manusia l Tubuh manusia terdiri dari berbagai tingkatan struktur dan pengorganisasian yang

Anatomi Tubuh Manusia l Tubuh manusia terdiri dari berbagai tingkatan struktur dan pengorganisasian yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Tubuh dimulai dari struktur kimia terkecil sel, jaringan, organ, sistem organ sampai bentuk organisme yang utuh

4 struktur utama yang membagi tubuh dari atas ke bawah (kepala-kaki) – – Frontal

4 struktur utama yang membagi tubuh dari atas ke bawah (kepala-kaki) – – Frontal plane : garis yang membagi tubuh secara vertical antara anterior dan posterior Transversal plane : garis yang membagi tubuh antara superior dan inferior Sagital plane : garis yang membagi tubuh antara kanan dan kiri Oblique plane : garis yang membagi tubuh disudut antara bagian atas dan bawah dengan bagian lain dari depan / belakang

Posisi l l l Superior (cepalik/cranial) : Bagian kea rah kepala atau struktur bagian

Posisi l l l Superior (cepalik/cranial) : Bagian kea rah kepala atau struktur bagian atas Inferior (caudal) : Bagian kearah kaki atau struktur bagian bawah Anterior (ventral) : Bagian depan tubuh Posterior (dorsal) : Bagian belakang tubuh Lateral : Basis batas yang mengarah ke samping Medial : Basis tengah kearah tengah

Pemeriksaan Fisik l adalah tindakan di mana kita menganalisa dan mesintesa informasi yang terkumpul

Pemeriksaan Fisik l adalah tindakan di mana kita menganalisa dan mesintesa informasi yang terkumpul dalam rangka mengambil keputusan tentang status kesehatan klien sebagai bagian dari proses keperawatan. Ada 4 (empat) teknik utama yang digunakan dalam pemeriksaan fisik, meliputi inspeksi, palpasi, perkusi

Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum dilakukan pemeriksaan fisik l pemberiaan posisi sesuai tujuan pemeriksaan

Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum dilakukan pemeriksaan fisik l pemberiaan posisi sesuai tujuan pemeriksaan dan universal precaution

Inspeksi langkah kerja Inspeksi adalah l Atur pencahayaan yang cukup sebelum melakukan inspeksi l

Inspeksi langkah kerja Inspeksi adalah l Atur pencahayaan yang cukup sebelum melakukan inspeksi l Atur suhu dan suasana ruangan yang nyaman l Buka bagian yang diinspeksi dan yakinkan bahwa bagian tersebut tidak tertutup baju, selimut dan sebagainya. l Selalu jelas dalam menetapkan apa yang dilihat

Palpasi l Palpasi dangkal banyak digunakan dalam pengkajian. Dengan cara rapatkan ujung jari tangan

Palpasi l Palpasi dangkal banyak digunakan dalam pengkajian. Dengan cara rapatkan ujung jari tangan yang akan digunakan, tekan daerah yang diperiksa sedalam 1 -2 cm dengan perlahan

Palpasi dalam l dikerjakan untuk merasakan isi abdomen yang dapat dilakukan dengan dua tangan

Palpasi dalam l dikerjakan untuk merasakan isi abdomen yang dapat dilakukan dengan dua tangan sehingga disebut bimanual, dengan cara menekankan seperempat distal permukaan tangan pada tangan yang lain yang diletakan diperut klien sedalam 4 -5 cm.

Perkusi l l l Cara kerja perkusi adalah sebagai berikut: Buka/lepaskan pakaian klien sesuai

Perkusi l l l Cara kerja perkusi adalah sebagai berikut: Buka/lepaskan pakaian klien sesuai yang diperlukan Luruskan jari tengah tangan kiri, tekan bagian ujung jari dan letakkan dengan kuat pada permukaan yang diperkusi, upayakan jari-jari yang lain tidak menyentuh permukaan, karena akan mengaburkan suara. Lenturkan jari tengah tangan kanan ke atas dengan lengan bawah relaks. Pertahankan kelenturan tangan pada pergelangan tangan. Gerakan pergelangan tangan dengan cepat, jelas dan relaks serta ketukkan ujung jari tengah tangan kanan pada jari tengah tangan kiri, arahkan pada ujung jari tengah tangan kiri (setelah batas kuku) di mana tekanan yang mendesak pada yang diperkusi paling besar.

Auskultasi l l pemeriksaan fisik dengan bantuan alat stetoskop untuk Mendeteksi suara yang dihasilkan

Auskultasi l l pemeriksaan fisik dengan bantuan alat stetoskop untuk Mendeteksi suara yang dihasilkan oleh kerja organ tubuh seperti paru, jantung, pembuluh darah, dan organ abdomen. Suara auskultasi meliputi tinggi, intensitas, durasi dan kualitas suara yang dihasilkan. Tinggi suara ditentukan oleh frekuensi vibrasi suara dan dapat diklasifikasikan menjadi tinggi atau rendah

TUGAS l Carilah pasangan dengan teman anda dan lakukan ke 4 (empat) tehnik Pemeriksaan

TUGAS l Carilah pasangan dengan teman anda dan lakukan ke 4 (empat) tehnik Pemeriksaan fisik

Bagian 1: Pemeriksaan Fisik Kepala dan Leher Alat-alat yang dibutuhkan l Stetoskop, optalmoskop, otoskop,

Bagian 1: Pemeriksaan Fisik Kepala dan Leher Alat-alat yang dibutuhkan l Stetoskop, optalmoskop, otoskop, garpu tala, kapas, kain kassa, kartu alfabet snellen, pita pengukur, penlight, spekulum nasal, spekulum telinga, spatel lidah, sarung tangan, penutup mata, zatzat penguji penciuman seperti bubuk kopi, parfum, kayu manis. zat-zat penguji pengecapan seperti gula, garam, lemon, dsb.

Pemeriksaan Kepala l Inspeksi dan palpasi kulit kepala, bentuk, kesimetrisan, kelembutan, ada tidaknya lesi,

Pemeriksaan Kepala l Inspeksi dan palpasi kulit kepala, bentuk, kesimetrisan, kelembutan, ada tidaknya lesi, distribusi rambut, kondisi kulit kepala, warna rambut, tekstur rambut, ketebalan, tipe rambut, serta lakukan palpasi dan auskultasi bruit arteri temporalis dengan menggunakan stetoskop.

Pemeriksaan Mata l Inspeksi dan palpasi struktur mata eksternal meliputi kesimetrisan, distribusi dan arah

Pemeriksaan Mata l Inspeksi dan palpasi struktur mata eksternal meliputi kesimetrisan, distribusi dan arah pertumbuhan alis dan bulu mata, posisi kelopak mata, karakter kulit dan kedipan, kesimetrisan bola mata, warna konjungtiva, sklera, tekstur, lesi, tekstur kornea, iris dan pupil. Inspeksi dan palpasi juga aparatus lakrimalis, konjungtiva bagian dalam.

Test ketajaman visual dengan cara l l l Siapkan kartu snellen/kartu yang lain untuk

Test ketajaman visual dengan cara l l l Siapkan kartu snellen/kartu yang lain untuk klien dewasa atau kartu gambar untuk anak-anak Atur kursi tempat duduk klien dengan jarak 6 meter dari kartu snellen Atur penerangan yang memadai sehingga kartu dapat dibaca dengan jelas Beritahu klien untuk menutup mata kiri dengan satu tangan Periksa visus mata kanan klien dengan menyuruhnya membaca huruf yang anda tunjuk, di mulai dari baris yang terbesar sampai huruf yang terkecil yang masih dibaca klien dengan lancar tanpa kesalahan Catat hasil pemeriksaan visus dan ulangi untuk mata kiri

Kartu Snellen

Kartu Snellen

Palpasi l Palpasi pada mata dikerjakan dengan tujuan untuk mengetahui tekanan bola mata dan

Palpasi l Palpasi pada mata dikerjakan dengan tujuan untuk mengetahui tekanan bola mata dan untuk mengetahui adanya nyeri tekan. Untuk mengukur tekanan bola mata secara lebih teliti diperlukan alat tonometri yang memerlukan keahlian khusus.

Pemeriksaan Fungsi Pendengaran l Alat yang perlu disiapkan: l Otoskop, garpu tala

Pemeriksaan Fungsi Pendengaran l Alat yang perlu disiapkan: l Otoskop, garpu tala

Inspeksi dan Palpasi l l l Klien dalam posisi duduk, atur posisi pemeriksa menghadap

Inspeksi dan Palpasi l l l Klien dalam posisi duduk, atur posisi pemeriksa menghadap pada sisi telinga klien yang akan dikaji Untuk pencahayaan gunakan auroskop, lampu kepala sehingga tangan amda akan bebas bekerja Mulailah mengamati telinga luar periksa keadaan, bentuk, warna, lesi dan adanya massa Lanjutkan palpasi dengan cara memegang telinga dengan jempol dan jari telunjuk Amati pintu masuk lubang telinga dan perhatikan terhadap ada tidaknya peradangan, perdarahan atau kotoran Dengan hati-hati masukkan otoskop kedalam lubang telinga untuk mengamati adanya kotoran, serumen, peradangan atau adanya benda asing.

Pemeriksaan pendengaran dengan garputala l Pemeriksaan Rinne dilakukan untuk membandingkan antara konduksi udara dengan

Pemeriksaan pendengaran dengan garputala l Pemeriksaan Rinne dilakukan untuk membandingkan antara konduksi udara dengan konduksi tulang normalnya konduksi udara lebih baik dibanding dengan konduksi tulang.

l Pemeriksaan Weber l digunakan untuk mengetahui lateralisasi vibrasi (getaran, yang dirasakan baik oleh

l Pemeriksaan Weber l digunakan untuk mengetahui lateralisasi vibrasi (getaran, yang dirasakan baik oleh telinga kanan maupun kiri)

l Pemeriksaan Schwabach adalah l membandingkan hantaran suara melalui tulang tengkorak ke cochlea antara

l Pemeriksaan Schwabach adalah l membandingkan hantaran suara melalui tulang tengkorak ke cochlea antara pemeriksa dan klien.

Tes Rinne – – – Pegang tangkai garputala dan pukulkan ujungnya pada telapak tangan

Tes Rinne – – – Pegang tangkai garputala dan pukulkan ujungnya pada telapak tangan hingga timbul getaran Tekan ujung tangkai penala pada tulang prosessus mastoideus di posterior salah satu telinga klien Tanyakan kepada klien apakah ia mendengar bunyi penala mendengung, bila mendengar intruksikan klien untuk mengacungkan jari telunjuk, dan bila sudah tidak mendengar bunyi turunkan tangan Segera pindahkan penala dari prosessus mastoideus klien dan tempatkan ujung penala sedekat-dekatnya ke depan liang telinga klien Catat hasilnya

Tes Webber l l l Pegang tangkai garputala dan pukulkan ujungnya pada telapak tangan

Tes Webber l l l Pegang tangkai garputala dan pukulkan ujungnya pada telapak tangan hingga timbul getaran Tekan ujung tangkai penala pada dahi klien di garis median Tanyakan pada klien, apa yang ia rasakan mengenai bunyi yang di dengar

Tes Schwabach – – Pegang tangkai garputala dan pukulkan ujungnya pada telapak tangan hingga

Tes Schwabach – – Pegang tangkai garputala dan pukulkan ujungnya pada telapak tangan hingga timbul getaran Tekan ujung penala pada prosessus mastoideus salah satu telinga klien Suruh klien mengacungkan jarinya pada saat mendengar bunyi dan menurunkan jari saat dengungan bunyi menghilang Segera pemeriksa memindahkan penala ke prosessus mastoideus pemeriksa

TUGAS l l Carilah pasangan (Teman anda) untuk melakukan pemeriksaan fungsi Pendengaran cara Rinne,

TUGAS l l Carilah pasangan (Teman anda) untuk melakukan pemeriksaan fungsi Pendengaran cara Rinne, Weber dan Schwbach. tuliskan hasilnya

Pemeriksaan Hidung dan sinus-sinus l Pemeriksaan hidung dengan tujuan untuk mengetahui keadan bentuk dan

Pemeriksaan Hidung dan sinus-sinus l Pemeriksaan hidung dengan tujuan untuk mengetahui keadan bentuk dan fungsi hidung dimulai dari bagian luar, bagian dalam lalu sinus-sinus. Peralatan yang dipersiapkan antara lain: otoskop, spekulum hidung, dan sumber penerangan/lampu.

Pemeriksaan Mulut dan Paring l Pemeriksaan mulut dan paring dimulai dengan mengamati bibir, gigi,

Pemeriksaan Mulut dan Paring l Pemeriksaan mulut dan paring dimulai dengan mengamati bibir, gigi, gusi, lidah, selaput lendir, pipi bagian dalam, lantai dasar mulut dan palatum/langit mulut kemudian paring.

Pemeriksaan Leher, Fungsi N. XI (Nervus asesori spinal) l Inspeksi leher : Mengetahui warna

Pemeriksaan Leher, Fungsi N. XI (Nervus asesori spinal) l Inspeksi leher : Mengetahui warna kulit, integritas, bentuk dan kesimetrisan. Observasi bila ada bengkak pada nodus limfe dibawah rahang dan sepanjang otot sternum.

Pemeriksaan nodus di daerah leher l l l l Pre-auricular – di depan telinga

Pemeriksaan nodus di daerah leher l l l l Pre-auricular – di depan telinga Post auricular dan occipital Retro pharyngeal dan sub maxillary Sub mental Servical anterior superfisial Servical posterior Supraclavicular

Test ROM leher l l l Antefleksi, normalnya 45° Dorsifleksi, normalnya 60º Rotasi ke

Test ROM leher l l l Antefleksi, normalnya 45° Dorsifleksi, normalnya 60º Rotasi ke kanan, normalnya 70º Rotasi ke kiri, normalnya 70º Lateral fleksi ke kiri, normalnya 40º Lateral fleksi ke kanan, normalnya 40º

Pemeriksaan Toraks : sistem Kardiovaskuler l Menggunakan TITIK FIVE KEY LANDMARKS terdapat tiga bagian

Pemeriksaan Toraks : sistem Kardiovaskuler l Menggunakan TITIK FIVE KEY LANDMARKS terdapat tiga bagian penting yang digunakan LANDMARK yaitu STERNUM, KLAVIKULA (sebagai tanda vertical) dan IGA (sebagai tanda horizontal).

Inspeksi sistem kardio vaskuler – – Observasi keadaan umum klien, mulailah inspeksi dari kulit

Inspeksi sistem kardio vaskuler – – Observasi keadaan umum klien, mulailah inspeksi dari kulit muka, mata dan jaringan sekitar area periorbital, sklera, bibir dan kuku Inspeksi vena jugularis

Palpasi sistem kardiovaskuler l Palpasi dilakukan di kelima titik ”five key landmark” Mulailah dengan

Palpasi sistem kardiovaskuler l Palpasi dilakukan di kelima titik ”five key landmark” Mulailah dengan meletakkan tangan kanan pemeriksa di ruang intercosta ke-2 kanan, ruang interkosta ke-2 kiri, ruang interkosta ke-3 kiri, daerah apeks: midklavikula. intrakosta ke- 5 kiri, dan akhirnya di area epigastrik

Perkusi sistem kardiovaskuler l Perkusi dilakukan dengan cara menempatkan jari tengah tangan non dominan

Perkusi sistem kardiovaskuler l Perkusi dilakukan dengan cara menempatkan jari tengah tangan non dominan pemeriksa pada garis aksila anterior kiri. Ketukkan jari pada palang distal dengan menggunakan jari tangan dominan. lanjutkan perkusi pada ruang intrakosta ke-5 kiri di atas midklavikula dan batas sternum kiri. Ulangi tehnik perkusi di atas ruang intrakosta ke-2 dan ke-3 pada sisi kiri toraks

Auskultasi sistem kardiovaskuler l Auskultasi dilakukan dengan bantuan stetoskop, Perhatikan titik auskultasi dan lakukan

Auskultasi sistem kardiovaskuler l Auskultasi dilakukan dengan bantuan stetoskop, Perhatikan titik auskultasi dan lakukan secara berurutan

Pemeriksaan Fisik Toraks : Sistem Pernafasan l l l Pada pemeriksaan fisik system pernafasan

Pemeriksaan Fisik Toraks : Sistem Pernafasan l l l Pada pemeriksaan fisik system pernafasan ini, dada anterior di bagi menjadi 5 garis imajiner yaitu; garis midsternum garis midklavikula kanan garis midklavikula kiri garis aksila anterior kanan garis aksila anterior kiri

Dada posterior juga di bagi menjadi lima garis imajiner, yaitu l l l garis

Dada posterior juga di bagi menjadi lima garis imajiner, yaitu l l l garis vertebra garis scapula kanan garis scapula kiri garis aksila posterior kanan garis aksila posterior kiri

Inspeksi system pernafasan l Observasi kemudahan klien untuk inspirasi dan ekspirasi, inspeksi dilakukan dari

Inspeksi system pernafasan l Observasi kemudahan klien untuk inspirasi dan ekspirasi, inspeksi dilakukan dari bagian anterior dan posterior, inspeksi warna kulit dada, kesimetrisan dada. hitunglah frekuensi pernafasan klien

Palpasi system pernafasan l dilakukan untuk menilai “tactile fremitus”. Fremitus adalah vibrasi yang dirasakan

Palpasi system pernafasan l dilakukan untuk menilai “tactile fremitus”. Fremitus adalah vibrasi yang dirasakan diluar dinding dada saat klien bicara. Vibrasi paling besar dirasakan di saluran nafas yang berdiameter besar, Gunakan daerah sendi metakarpophalangeal atau permukaan luar dari tangan pemeriksa waktu palpasi. Mintalah klien untuk mengulangi kata ”ninety-nine” atau “tujuh” saat palpasi.

Perkusi sitem pernafasan l mulailah pada daerah apek paru-paru dilanjutkan dengan daerah setiap iga

Perkusi sitem pernafasan l mulailah pada daerah apek paru-paru dilanjutkan dengan daerah setiap iga dengan cara sistematik, Perkusi sampai ke tulang rusuk paling bawah sampai ke garis midaksila kanan dan kiri. Bunyi yang seharusnya terbentuk pada perkusi daerah paru-paru Resonan.

Auskultasi system pernafasan – – – Auskultasi trakea dilakukan dengan cara meletakkan stetoskop pada

Auskultasi system pernafasan – – – Auskultasi trakea dilakukan dengan cara meletakkan stetoskop pada garis vertebra C 7 dan turun ke bawah sejajar T 3 Auskultasi bronkus dilakukan dengan meletakkan stetoskop di kanan dan kiri garis vertebra setinggi T 3 -T 5 Auskultasi paru-paru dilakukan pada pola yang sama dengan arah perkusi toraks posterior, mulailah pada daerah apeks sampai selesai

Pemeriksaan Fisik Abdomen terdiri dari banyak organ dari beberapa sistem Pencernaan dan Perkemihan. Sistem

Pemeriksaan Fisik Abdomen terdiri dari banyak organ dari beberapa sistem Pencernaan dan Perkemihan. Sistem pencernaan (gastrointestinal), terdiri dari saluran pencernaan dan organ pencernaan tambahan.

Lanjutan Menggunakan empat metode/teknik pemeriksaan fisik dengan urutan pemeriksaan di mulai dengan Inspeksi, auskultasi,

Lanjutan Menggunakan empat metode/teknik pemeriksaan fisik dengan urutan pemeriksaan di mulai dengan Inspeksi, auskultasi, perkusi dan palpasi. Auskultasi penting dilakukan sebelum perkusi dan palpasi karena perkusi dan palpasi dapat mempengaruhi frekuensi dan karakter dari bising usus.

pada pemeriksaan abdomen di kenal dua cara pembagian abdomen yaitu: l l pembagian menurut

pada pemeriksaan abdomen di kenal dua cara pembagian abdomen yaitu: l l pembagian menurut 4 kuadran pembagian menurut 9 region

TUGAS KELOMPOK l l Identifikasi pembagian rongga tubuh Lakukan pemeriksaan Fisik sistem kardiovaskuler Lakukan

TUGAS KELOMPOK l l Identifikasi pembagian rongga tubuh Lakukan pemeriksaan Fisik sistem kardiovaskuler Lakukan pemeriksaan Fisik Abdomen Pemeriksaan Refleks