SEED BANK UPAYA PENYIMPANAN BENIH UNTUK KONSERVASI PLASMA
SEED BANK: UPAYA PENYIMPANAN BENIH UNTUK KONSERVASI PLASMA NUTFAH IKA DYAH SARASWATI
Kenapa benih perlu disimpan? Varietas komersial varietas lokal dan landrace ditinggalkan Pemuliaan tanaman perlu. . Materi genetik dari plasma nutfah Plasma nutfah harus dijaga melalui konservasi
Penyimpanan benih Jangka panjang Koleksi dasar (seluruh aksesi) Jangka menengah Koleksi aktif/ kerja (untuk kegiatan pemuliaan yang sedang dilakukan) Penyimpanan Jangka pendek
Penyimpanan benih Pertimbangan faktor dormansi, viabilitas vigor dan regenerasi atau rejuvinasi Pasca Penyimpanan Pertimbangkan faktor eksternal (abiotik dan biotk) dan internal benih Pra panen Penyimpanan benih Penyimpanan Kebutuhan agronomis harus optimal utk menghasilkan benih berkualitas baik Pasca Panen / Pra Simpan Pengelolaan sebelum penyimpanan: panen, ekstraksi, pembersihan dan pengeringan
Pasca Panen / Pra Simpan Pemanenan: dilakukan pada benih masak (masak embrio, terbentuk cad. Makanan) Ekstraksi: ekstraksi kering dan basah utk mendapat kualitas benih yang baik. (penghilangan lendir penghambat pertumbuhan) Pembersihan: memisahkan antara benih dengan bagian tanaman lain Pengeringan: menurunkan kadar air sampai kadar air rekomendasi (hindari faktor: -biologis: patogen - fisik: kerusakan fisik - kimia: metabolik benih
Penyimpanan benih Karakter fisiologis ortodoks dan rekalsitran Morfologi benih misalkan kulit benih. Kulit benih tebal dan tipis Kandungan kimia. Kandungan benih berpati lebih lama masa simpan> berminyak Faktor yang berpengaruh Internal Eksternal Karakter fisiologi Suhu udara Morfologi benih Kadar oksigen Kandungan kimia Kelembaban relatif Tingkat kematangan Kada air Benih matang embrio masak, cad. makanan terbentuk KA rendah metabolisme inaktif dormansi Suhu udara tinggi simpan pendek Suhu udara rendah simpan lama K-Oksigen tinggi: dorman tdk terjadi dan mikroorg berkembang, dsb T rendah RH rendah lama T tinggi RH tinggi cepat
Karakter fisiologis Ortodox Dalam kondisi optimal mencapai beberapa tahun Rekalsitran Dalam kondisi toleran mencapai beberapa bulan Ukuran benih Kadar air Sedang-kecil Mengalami penurnan kadar air sekitar 6 -10% saat masak Besar Mengalami sedikit penurunan kadar air mencapai 30 -70% saat masak Dormansi terjadi Dormansi lemah atau tidak terjadi Metabolisme setelah masak Tidak terjadi Terjadi Waktu potensial penyimpanan (Schmidt. 2000)
Penyimpanan benih
(Mc. Cormack, 2004) Pengaruh kadar Air terhadap benih (Mc. Cormack, 2004)
Pasca penyimpanan Eksternal Akumulasi toksik metabolik (ex. Asam absisat) Hambatan pertumbuhan Penurunan viabilitas benih Internal Schmidt. 2000 Patogen Denaturasi makromolekul (ex. As. Nukleat, protein) DNA degenerasi tdk dapat sintesis protein, tdk terbentuk enzim Deplesi metabolisme (ex. Energi respirasi) Terurainya karbohidrat, lemak dan protein
Pasca penyimpanan � Dormansi pasca penyimpnan dormansi fisiologis (inaktifnya metabolisme perlu dilakukan aktifasi perlakuan benih. . . Regenerasi digunakan untuk menjaga viabilitas � Viabilitas dan vigor benih dan memperbanyak stok benih dalam penyimpanan Regenerasi dilakukan sejarang mungkin untuk menghindari terjadinya rekombinasi genetik � Regenerasi atau rejuvinasi Rekombinasi dilakukan berdasarkan jangka waktu tertentu
Benih dikeringkan hingga 3 -7% Disimpan dalam aluminium foil Long term -20 o. C Short term 5 o. C RH 15% National Plant Genetic Resources Centre (NPGRC)
Contoh perhitungan penurunan viabilitas benih Defiasi atau penyimpangan penurunan viabilitas per harinya (Schmidt. 2000)
Referensi � Bonner. F. T. , Storage of Seeds. USDA Forest Service’s Southern Research Station, Mississippi State, Mississippi � D. L. Schmidt. 2000. Extract from ‘Guide to Handling of Tropical and Subtropical Forest Seed’. Forest Seed Centre � Mc. Cormack, J. H. 2004. Seed Processing and Storage. Garden Medicinals and Culinaries � Sutoro dan N. Zuraidah. Pengelolaan Plasma Nutfah Jagung. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian, Bogor
- Slides: 14