ANALISIS JABATAN BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BOGOR
ANALISIS JABATAN BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BOGOR (sesuai Permendagri No. 35 Thn. 2012)
Pegawai Negeri Sipil diangkat dalam jabatan Versi UU No. 8 tahun 1974 jo. UU No. 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian S T R U K T U R A L (manajerial) FUNGSIONAL (non angka kredit) Jabatan Fungsuinal Umum (angka kredit) • Kepala Satuan • Pengolah Data ……. • Sekretaris • Pengkaji ………. • Kepala Bidang • Bendaharawan ……… • Kepala Seksi • Anggota Satpam …. . • dan sebagainya • Pengadministrasi …. . • Pengumpul Data ……. • dsb • Pranata Komputer • Peneliti • Analis Kepegawaian • Arsiparis • Dokter • Widyaiswara • dsb
ANALISIS JABATAN Proses, Metoda dan teknik untuk memperoleh data jabatan mengolahnya menjadi informasi jabatan dan menyajikannya bagi kepentingan program: 1. Kelembagaan; 2. Ketatalaksanaan; 3. Kepegawaian; dan 4. Perencanaan diklat.
DASAR HUKUM PELAKSANAN ANALISIS JABATAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH.
ARTI KATA ANALISIS JABATAN Mengurai secara teliti Satu per satu orang Sekelompok tugas yang dilembagakan dibebankan pd seorang Pemegang jabatan Baik struktural maupun fungsional PERTANYAAN : APA YANG DIURAI SECARA TELITI SATU PER SATU DLM JABATAN ?
HASIL POKOK ANALISIS JABATAN INFORMASI JABATAN Uraian jabatan (Job Description) Peta jabatan Uraian tentang nama jabatan, ringkasan tugas jabatan, rincian tugas jabatan, hasil kerja, bahan kerja, perangkat kerja, hubungan kerja jabatan, keadaan tempat kerja, upaya fisik, kemungkinan resiko bahaya; dan syarat jabatan(Job Requirement) serta spesifikasi jabatan (Job Spesification) Bentangan seluruh jabatan baik jabatan struktural maupun jabatan fungsional dalam suatu unit organisasi atau dalam suatu instansi
HASIL ANALISIS JABATAN. Hasil analisis jabatan adalah informasi jabatan (INJAB) yg dipergunakan utk : 1. penataan kelembagaan, 2. kepegawaian, 3. ketatalaksanaan, dan 4. perencanaan pendidikan dan pelatihan.
KEGUNAAN HASIL ANJAB Penataan kelembagaan, meliputi : a. penyusunan organisasi dan unitnya; b. penataan organisasi yang rightsizing; c. penyempurnaan tupoksi; d. Pemberdayaan kapasitas organisasi; dan e. evaluasi organisasi. Penataan kepegawaian, meliputi: a. rencana kebutuhan pegawai (formasi); b. sistem rekrutmen dan penempatan; c. pengembangan pola karier; d. mutasi; e. penilaian kinerja; f. reward and punishment; dan g. Kesejahteraan. Penataan ketatalaksanaan, meliputi: a. tata kerja; b. hubungan kerja; dan c. sistem operasional dan prosedur kerja. Penataan Pendidikan dan Pelatihan, meliputi : a. program diklat; b. jenis-jenis diklat; dan c. pengembangan diklat.
PRINSIP MENYUSUN URAIAN JABATAN DAN PETA JABATAN ANALISIS JABATAN PEKERJAAN SEHARI-HARI STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA Tugas riel yang dilakukan pegawai Jabatan A Jabatan B Jabatan C Jabatan D Dan seterusnya Diurai informasi jabatannya ANALISIS JABATAN bukan ANALISIS ORANG
TUGAS JAB STRUKTURAL PELAKSANAAN TUGASNYA BERSIFAT MENEJERIAL (MEMIMPIN/MENGATUR) SEDANGKAN JAB FUNGSIONAL SIFAT TUGASNYA TEKNIS OPERASIONAL. CONTOH : 1. NAMA JABATAN : PEREKAPITULASI DATA PENDUDUK (JFU) TUGAS JAB : MEREKAPITULASI DATA PENDUDUK HASIL KERJA : REKAPITULASI DATA PENDUDUK 2. NAMA JAB : KEPALA SEKSI PERKEMBANGAN PENDUDUK TUGAS JAB : MEMBUAT LAPORAN PERKEMBANGAN PENDUDUK HASIL KERJA : LAPORAN PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN
DARI KE 2 JENIS JABATAN TERSEBUT TERDAPAT PERBEDAAN PELAKSANAAN TUGASNYA YAITU : TUGAS MEREKAPITULASI YANG LEBIH BERSIFAT TEKNIS DIBANDING TUGAS MEMBUAT LAPORAN PERKEMBANGAN PENDUDUK YANG MEMBUTUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KONSEPTUAL, ANALITIS DAN KOMPREHENSIF. DENGAN DEMIKIAN, JIKA TIM KERJA MENEMUKAN ADA JABATAN STRUKTURAL YANG HASIL KERJANYA MERUPAKAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS OPERASIONAL, MAKA JABATAN TERSEBUT DPT DIPERTIMBANGKAN UTK DIMERGER DGN JAB LAIN YG SEJENIS. FOKUS DLM MENGANALISIS JABATAN ADALAH DARI HASIL KERJANYA, SEBAB EKSISTENSI SUATU JAB DITENTUKAN OLEH HASIL KERJA JAB.
HAL 2 LAIN YANG PERLU KITA KETAHUI : ADA PERBEDAAN ANTARA TUGAS “MENGETIK KONSEP” DENGAN TUGAS “MEMBUAT KONSEP”. TOGAS “MENGETIK KONSEP” ADALAH TUGAS JFU KARENA UNTUK BISA “MENGETIK” HANYA BUTUH KETERAMPILAN TEKNIS MENGETIK, SEDANGKAN TUGAS “MEMBUAT KONSEP” ADALAH TUGAS JAB. STRUKTURAL KARENA UNTUK “MEMBUAT KONSEP” BUTUH KOMPETENSI BERPIKIR KONSEPTUAL, ANALITIS DAN KOMPREHENSIF. TUGAS-TUGAS JAB. STRUKTURAL BERSIFAT MENEJERIAL (MEMIMPIN, MENGATUR, MEMBANGUN KINERJA UNIT, MENGEMBANGKAN KONSEP-KONSEP/IDE-IDE BARU/INOVASI, EMPOWERING/MEMBERDAYAKAN BAWAHAN) BUKAN MELAKUKAN TUGAS TEKNIS OPERASIONAL.
TUGAS-TUGAS JABATAN STRUKTURAL DAN TUGAS-TUGAS JFU YANG SUDAH TERTATA DENGAN BAIK MEMBERIKAN KEJELASAN “SIAPA MELAKUKAN APA”. TIDAK LAGI TERDAPAT PENUMPUKAN TUGAS-TUGAS PADA 1 ATAU 2 PEGAWAI, TIDAK LAGI TERDAPAT INEFISENSI DALAM PELAKSANAAN TUGAS, BAHKAN PRINSIP HEMAT STRUKTUR KAYA FUNGSI DAPAT DIWUJUDKAN.
PELAKSANAAN ANALISIS JAB MULAI DILAKUKAN PD UNIT KERJA TERENDAH(ESELON IV), KEMUDIAN SECARA BERJENJANG KE ESELON III DAN ESELON II. HASIL ANJAB YAITU INFORMASI JABATAN DITETAPKAN DGN KEPUTUSAN KEPALA DAERAH.
ANALISIS UNSUR-UNSUR JABATAN I. Identitas Jabatan : 1. 1. Kode Jabatan: 1. 2. Nama Jabatan : Ø Untuk Jabatan Struktural : Nama Jabatan sesuai dengan nomenklatur unit kerjanya yang diawali kata Kepala, Misal : Unit kerjanya Bagian Analisa Jabatan, maka nama Jabatannya Kepala Bagian Analisa Jabatan. Ø Untuk Jabatan Non Struktural (Jabatan Fungsional Umum) di bawah eselon IV, perumusan nama jabatannya dilakukan dengan menginventarisir dan mengelompokkan pekerjaan yang dilakukan oleh seluruh pegawai yang ada pada unit kerja eselon IV tersebut , misalnya :
1. Sekelompok tugas 2 mengadministrasi kepegawaian diberi nama Pengadministrasi Kepegawaian 2. Sekelompok tugas 2 mengumpul dan mengolah data diberi nama Pengumpul dan Pengolah Data 3. Sekelompok tugas 2 menganalisis diberi nama Analis 4. Sekelompok tugas 2 menyusun bahan diberi nama Penyusun Bahan 5. Sekelompok tugas 2 mengaplikasi program diberi nama Pengaplikasi Program 6. Sekelompok tugas 2 merekapitulasi data diberi nama Perekapitulasi Data 7. Sekelompok tugas 2 mengompilasi diberi nama Pengompilasi 8. Sekelompok tugas 2 merancang diberi nama Perancang 9. Sekelompok tugas 2 mendisain diberi nama
10. Sekelompok tugas 2 mengkatalog diberi nama Pengkatalog 11. Sekelompok tugas 2 mengentri data diberi nama Pengentri Data 12. Sekelompok tugas 2 mencatat dan menyimpan surat masuk/keluar diberi nama Agendaris 13. Sekelompok tugas 2 memproses diberi nama Pemroses 14. Sekelompok tugas 2 mengetik diberi nama Pengetik 15. Sekelompok tugas 2 mengantar surat diberi nama Caraka 16. Sekelompok tugas 2 menginventarisir diberi nama Penginventaris 17. Dst.
III. Rincian Tugas Jabatan/Uraian Tugas Jabatan Setiap jabatan berisi sekelompok tugas. Tugas diartikan sebagai “Proses mengolah bahan kerja, menggunakan alat kerja untuk memperoleh hasil kerja”. Jumlah jenis tugas dalam jabatan antara 5 (lima) sampai 12 (dua belas) jenis tugas. Setiap tugas diuraikan dengan jelas menggunakan prinsip WHW yaitu gambaran tentang apa yang dikerjakan, bagaimana cara mengerjakannya dan mengapa/tujuan apa harus dikerjakan. Dalam menyusun rincian tugas, ada syarat dan norma yang harus ditaati agar rincian tugas dapat memberikan gambaran yang jelas tentang “Siapa melakukan Apa”. Dengan demikian setiap pemangku jabatan benar memahami apa tugas- tugas yang harus dikerjakannya.
B. POLA SUSUNAN KALIMAT RINCIAN TGS MERUPAKAN KALIMAT YG MENONJOLKAN PREDIKAT DAN OBYEK TANPA MENGEMUKAKAN SUBYEKNYA. PREDIKATNYA BERUJUD KATA YG MENUNJUKKAN TINDAK KERJA. POLANYA ADALAH : POK (PREDIKAT, OBYEK, KETERANGAN CARA DAN TUJUAN). CONTOH : MERENCANAKAN KEGIATAN PER TAHUN ANGGARAN SUB BAGIAN ANALISA JABATAN DENGAN CARA MEMBUAT KONSEP KERANGKA ACUAN / TOR (TERM OF REFERENCE) SEBAGAI PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PREDIKAT : MERENCANAKAN OBYEK : KEGIATAN PER TAHUN ANGGARAN SUB BAGIAN ANALISA JAB KET. CARA : DENGAN CARA MEMBUAT KONSEP KERANGKA ACUAN/TOR (TERM OF REFERENCE) KET. TUJUAN : SEBAGAI PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN
KATA KERJA SBG CERMIN FUNGSI MENEJEMEN YG DPT DIGUNAKAN UTK MERUMUSKAN TGS MENEJERIAL DLM TINGKATAN MENEJEMEN PUNCAK (LEVELII) : MERUMUSKAN SASARAN MERENCANAKAN MENGORGANISASIKAN MERUMUSKAN KEBIJAKAN MENGENDALIKAN MENGOORDINASIKAN MENGARAHKAN MEMBINA, DLL
KATA KERJA SBG CERMIN FUNGSI MENEJEMEN YG DPT DIGUNAKAN UTK MERUMUSKAN TGS MENEJERIAL DLM TINGKATAN MENEJEMEN MENENGAH (LEVEL III) : MERUMUSKAN SASARAN MEMBINA MEMBERI PETUNJUK MENGOORDINAS IKAN MENGARAHKAN MENYELENGGARAKAN MENGEVALUASI MELAPORKAN
KATA KERJA SBG CERMIN FUNGSI MENEJEMEN YG DPT DIGUNAKAN UTK MERUMUSKAN TGS MENEJERIAL DLM TINGKATAN MENEJEMEN BAWAH (LEVEL IV) : MEMBAGI TUGAS MEMBERI PETUNJUK MENGATUR MERENCANAKAN OPERASIONAL MELAKSANAKAN MENGEVALUASI MELAPORKAN MENYELIA
MEMBAGI TUGAS MEMBIMBING MEMERIKSA MEMBERI PETUNJUK MENGECEK MENGOREKSI MENGONTROL MEMBUAT LAPORAN MERENCANAKAN KEGIATAN, DLL
KATA KERJA YG DPT DIGUNAKAN UTK MERUMUSKAN TGS TEKNIK ATAU TGS NON MENEJERIAL/FUNGSIONAL: MENGAJAR MENGAGENDA MEMBUAT MEMASUKKAN MEMINDAHKAN MENCATAT MENYUSUN MENGELUARKAN MEMASANG MENGUMPULKAN MENGEMUDIKAN MENGHIMPUN MENGHITUNG MENGGANDAKAN MEMPERSIAPKAN MEMBUBUHKAN MEMBANTU MENGOMPILASI MENARIK MENGGOLONGKAN MELAYANI MEMASANG MENGANALISIS MEWAWANCARAI MENGOLAH MENABULASIKAN MENYORTIR MENGANTARKAN MENYIMPAN MENYAMPAIKAN
CONTOH : Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian Analisa Jabatan (Struktural) Rincian Tugas: 1. Merencanakan kegiatan per tahun anggaran Sub Bagian Analisa Jabatan dengan cara membuat kerangka acuan/TOR (Term of Reference) sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan 2. Membagi tugas kepada bawahan dengan cara disposisi atau lisan agar tugas terbagi habis sesuai bidang masing-masing; 3. Memberi petunjuk kepada bawahan sesuai ketentuan dan prosedur dengan cara menjelaskan tentang apa, bagaimana dan output yang harus dihasilkan agar produktivitas kerja bawahan optimal; 4. Memeriksa hasil kerja bawahan dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan petunjuk yang sudah diberikan untuk penyempurnaan hasil kerja;
CONTOH : Nama Jabatan : Analis Jabatan (JFU) Rincian Tugas : 1. Menyusun instrumen pengumpulan data jabatan dengan membuat kuesioner dan panduan wawancara sebagai alat pengumpulan data jabatan. 2. Mengumpulkan data jabatan dengan menyampaikan kuesioner kepada pegawai dan melakukan wawancara serta pengamatan terhadap organisasi dan tata kerja setiap unit organisasi di lingkungan komponen Kemdagri. 3. Mengolah data jabatan dengan mempelajari tugas, fungsi unit, struktur organisasi, tata hubungan kerja, serta mengelompokkan tugas yang bersesuaian.
4. Menganalisis data jabatan berdasarkan pengelompokkan tugas, kesesuaian syarat, hasil kerja dan waktu pelaksanaan tugas untuk merumuskan informasi jabatan. 5. Menyusun uraian jabatan dengan merumuskan identitas jabatan, hasil kerja jabatan, bahan kerja, perangkat kerja, sifat jabatan, ringkasan uraian jabatan, uraian tugas, wewenang, tanggung jawab, korelasi jabatan serta persyaratan jabatan. 6. Menyusun berbagai informasi jabatan dalam bentuk uraian jabatan, kamus jabatan, klasifikasi jabatan, peta jabatan atau bentuk lain untuk berbagai keperluan.
Wewenang Hak yang dimiliki oleh pemangku jabatan untuk mengambil suatu tindakan atau keputusan mengenai suatu hal agar tugas yang dilaksanakan dapat berhasil dengan baik, dengan adanya perumusan yang jelas maka dapat dihindarkan terjadinya penyalahgunaan atau duplikasi wewenang. CONTOH : 1. Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian Analisa Jabatan Kemen. & Prov. Wewenang : - Membina dan menilai kinerja bawahan - Membimbing dan menegur bawahan - Menilai Penilaian Prestasi Pegawai - Memberi reward and punishment kepada bawahan - Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan. - Membuat laporan. - Dst. . .
Tanggung Jawab Tanggung jawab yang dimiliki pemangku jabatan dalam pelaksanaan tugas. CONTOH : 1. Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian Analisa Jabatan Kemen. & Prov Tanggungjawab : - Kelancaran rencana kegiatan Sub Bagian. - Kebenaran data dan informasi. - Ketepatan waktu melaksanakan tugas. - Kelayakan distribusi tugas. - Kerahasiaan bidang tugas. - Keberhasilan pelaksanaan kerja bawahan; - Ketepatan dan kelancaran pelaksanaan tugas;
Membina dan menilai kinerja bawahan; 9. 4. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait
Hasil Kerja Merupakan produk atau keluaran (output) jabatan. Setiap jabatan harus mempunyai produk atau output. Hasil kerja diperoleh dari bahan kerja yang diolah/diproses dengan alat kerja. Proses mengolah bahan kerja menggunakan alat kerja untuk memperoleh hasil kerja disebut TUGAS. Dengan demikian, setiap tugas menghasilkan hasil kerja. Hasil kerja dapat berupa : - Benda 2 atau sesuatu yang bersifat fisik. - Data, informasi, layanan atau sesuatu yang bersifat non fisik. CONTOH : 1. Nama Jabatan : Pengaplikasi Program (JFU) Hasil Kerja : Aplikasi Program 2. Nama Jabatan : Pemroses Bahan Mutasi Pegawai (JFU) Hasil Kerja : Bahan Mutasi Pegawai
CONTOH : 1. Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian Analisa Jabatan Hasil Kerja : a. Rencana kegiatan Sub Bagian Analisa Jabatan; b. Terbagi habisnya tugas kepada bawahan; c. Optimalisasi produktivitas kerja bawahan; d. Penyempurnaan hasil kerja bawahan; e. Terbinanya karier bawahan; f. Tersusunnya Informasi Jabatan komponen Kementerian Dalam Negeri yang akurat, tepat dan dapat dipertanggungjawabkan; g. Tersusunnya Informasi Jabatan Pemerintah Daerah yang akurat, tepat dan dapat dipertanggungjawabkan h. Tersedia konsep surat/naskah dinas untuk diajukan kepada pimpinan; i. Penyempurnaan ketikan konsep surat/naskah dinas; j. Tersedianya informasi tentang permasalahan atau hambatan implementasi kebijakan bidang analisa jabatan; k. Laporan hasil rapat; l. Laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan Sub Bagian Analisa Jabatan.
Bahan Kerja merupakan masukan (input) yang diproses dengan alat kerja untuk memperoleh hasil kerja. Sesuatu yang diolah atau diproses tersebut dapat berupa data atau benda. CONTOH : 1. Nama Jabatan : Pengentri Data Perangkat Daerah (JFU) Hasil Kerja : Entrian Data Perangkat Daerah Bahan Kerja : Data Perangkat Daerah 2. Nama Jabatan : Pengaplikasi Program (JFU) Hasil Kerja : Aplikasi Program Bahan Kerja : Data Program
CONTOH : Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian Analisa Jabatan (Struktural) a. Hasil Kerja : Bahan Kerja : Rencana Kegiatan per Tahun Anggaran Sub Bagian Analisa Jabatan - Sasaran Program Prioritas yang ingin dicapai - Kebijakan pimpinan b. Hasil Kerja : Laporan Monitoring dan Evaluasi Bahan Kerja : Informasi Monitoring dan Evaluasi c. Hasil Kerja : Konsep materi rapat pimpinan Bahan Kerja : Disposisi tugas pimpinan
Perangkat Kerja Merupakan alat yang digunakan dalam memproses input/ bahan kerja untuk memperoleh hasil kerja, seperti alat tulis, komputer, dan alat-alat lain yang spesifik sesuai dengan jabatannya. CONTOH : 1. Nama Jabatan : Pengentri Data Perangkat Daerah (JFU) Hasil Kerja : Entrian Data Perangkat Daerah Bahan Kerja : Data Perangkat Daerah Alat Kerja : Alat tulis, Komputer/Laptop/Note. Book 2. Nama Jabatan : Pengaplikasi Program (JFU) Hasil Kerja : Aplikasi Program Bahan Kerja : Data Program Alat Kerja : Alat tulis, Komputer/Laptop/Note. Book 3. Nama Jabatan : Bendaharawan Hasil Kerja : Laporan Keuangan Alat Kerja : Alat tulis dan kalkulator
CONTOH : Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian Analisa Jabatan (Struktural) a. Hasil Kerja : Rencana Kegiatan per Tahun Anggaran Sub Bagian Analisa Jabatan Bahan Kerja : - Sasaran Program Prioritas yang ingin dicapai - Kebijakan pimpinan Alat Kerja : Alat tulis, Komputer/Laptop/Note. Book b. Hasil Kerja : Laporan Monitoring dan Evaluasi Bahan Kerja : Informasi Monitoring dan Evaluasi Alat Kerja : Alat tulis, Komputer/Laptop/Note. Book c. Hasil Kerja : Konsep materi rapat pimpinan Bahan Kerja : Disposisi tugas pimpinan Alat Kerja : Alat tulis, Komputer/Laptop/Note. Book
PETA JABATAN Peta Jabatan adalah susunan jabatan yang digambarkan secara vertikal maupun horizontal menurut struktur kewenangan, tugas dan tanggung jawab jabatan serta persyaratan jabatan dan menggambarkan seluruh jabatan yang ada dan kedudukannya dalam unit kerja.
Contoh : PETA JABATAN KEPALA BIRO ORGANISASI Kepala Bagian Kelembagaaan Analisa Jabatan Kepala Sub Bagian Anjab Kem & Anjab Kabupaten/ Kelembagaan Prov Kota Kem & Prov Kab/Kota Analis Jabatan Penyusun Bahan Evaluator Lap Hasil Organisasi Kem & Organisasi Kab/Kota Anjab Kem & Prov Anjab Kab/Kota Prov Evaluator Perangkat Evaluator Org Daerah Kem & Prov
URAIAN JABATAN (UJ) 1. IDENTITAS JABATAN 1. 1 KODE JABATAN : ……………… 1. 2 NAMA JABATAN : KEPALA SUB BAGIAN ANALISA JABATAN KEM & PROVINSI 1. 3 UNIT KERJA : ESELON IV ESELON III ESELON I : SUB BAGIAN ANALISA JABATAN KEM & PROVINSI : BAGIAN ANALISA JABATAN : BIRO ORGANISASI : SEKRETARIAT JENDERAL 2. IKHTISAR JABATAN : Merencanakan kegiatan, membagi tugas, memberi petunjuk, mengoreksi, mengevaluasi, memfasilitasi dan melaporkan pelaksanaan tugas bidang analisa jabatan kementerian dan provinsi berdasarkan kebijakan Pimpinan dan Peraturan Perundangan dalam rangka mencapai sasaran yang sudah ditetapkan secara efektif dan efisien. 3. RINCIAN TUGAS JABATAN : a. Merencanakan kegiatan, membagi tugas, memberi petunjuk, mengoreksi, mengevaluasi, memfasilitasi dan melaporkan pelaksanaan tugas bidang analisa jabatan Kementerian dan Provinsi berdasarkan kebijakan pimpinan dan peraturan perundangan dalam rangka mencapai sasaran yang sudah ditetapkan secara efektif dan efisien. b. Membagi tugas kepada bawahan dengan cara disposisi atau lisan agar tugas terbagi habis sesuai bidang masing-masing; c. Memberi petunjuk kepada bawahan sesuai ketentuan dan prosedur dengan cara menjelaskan tentang apa, bagaimana dan output yang harus dihasilkan agar produktivitas kerja bawahan optimal; d. Memeriksa hasil kerja bawahan dengan membandingkan hasil yang dicapai
e. Memberikan penilaian terhadap kinerja dan prestasi kerja bawahan berdasarkan capaian hasil kerja sebagai bahan untuk peningkatan karier dan pemberian penghargaaan dan sanksi; f. Memfasilitasi komponen Kementerian Dalam Negeri dalam rangka pelaksanaan analisis jabatan dengan pemberian konsultasi dan bimbingan teknis untuk menghasilkan informasi jabatan yang akurat, tepat dan dapat dipertanggungjawabkan; g. Memfasilitasi Pemerintah Provinsi dalam rangka pelaksanaan analisis jabatan dengan pemberian konsultasi dan bimbingan teknis untuk menghasilkan informasi jabatan yang akurat, tepat dan dapat dipertanggungjawabkan; h. Membuat konsep surat/naskah dinas bidang analisa jabatan Kementerian dan Provinsi berdasarkan disposisi atasan dan ketentuan perundangan untuk diajukan kepada pimpinan, meliputi : - Konsep surat Menteri/Sekjen/Kepala Biro; - Konsep nota dinas Kepala Biro/Sekjen; - Konsep draft rancangan Permendagri tentang pedoman dan petunjuk teknis bidang analisa jabatan - Konsep pointer/makalah; - Konsep telaahan staf; - Konsep pidato Menteri/Sekretaris Jenderal; - Konsep laporan hasil pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Analisa Jabatan Kementerian dan Provinsi i. Mengoreksi ketikan konsep surat/naskah dinas dengan cara menuliskan perbaikan di atas yang salah untuk penyempurnaan ketikan konsep. j. Monitoring dan evaluasi implementasi kebijakan bidang analisa jabatan dengan meninjau ke Provinsi untuk memperoleh informasi tentang permasalahan atau hambatan dalam pelaksanaannya; k. Mengikuti rapat-rapat pembahasan dengan instansi terkait berdasarkan disposisi pimpinan untuk memberikan atau memperoleh masukan dan saran dalam rapat; l. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan Sub Bagian Analisa Jabatan Kementerian dan Provinsi kepada pimpinan secara berkala sebagai bahan masukan bagi pimpinan dalam
4. WEWENANG: - Membimbing dan menegur bawahan - Menilai DP-3 - Memberi reward and punishment kepada bawahan - Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan. - Membuat laporan. 5. TANGGUNG JAWAB: - Kelancaran rencana kegiatan Sub Bagian. - Kebenaran data dan informasi. - Ketepatan waktu melaksanakan tugas. - Kelayakan distribusi tugas. - Kerahasiaan bidang tugas.
6. HASIL KERJA : a. Rencana kegiatan Sub Bagian Analisa Jabatan Kementerian dan Provinsi; b. Terbagi habisnya tugas kepada bawahan; c. Optimalisasi produktivitas kerja bawahan; d. Penyempurnaan hasil kerja bawahan; e. Terbinanya karier bawahan;
8. PERANGKAT KERJA : a. Komputer, USB/Flash. Disk, Internet, b. Faximilli, ATK habis pakai c. Kertas, pulpen 9. HUBUNGAN KERJA JABATAN: NO 1. 2. 3. JABATAN Kepala Biro Organisasi Kabag. Analisa Jabatan Karo. Organisasi UNIT KERJA/ INSTANSI Setjen Kemendagri Biro Organisasi Setda Provinsi HUBUNGAN TUGAS Struktural/Perintah Fasilitasi & Koord 10. KEADAAN TEMPAT KERJA: Bekerja dalam ruangan dengan kondisi umum tempat kerja dan lingkungan kerja tidak terdapat karakteristik yang berpengaruh negatif terhadap pemegang jabatan. 11. UPAYA FISIK: Fisik yang digunakan dominan duduk dan berbicara pada waktu melaksanakan tugas. 12. KEMUNGKINAN RESIKO BAHAYA: Tidak ada risiko bahaya dalam jabatan ini.
13. SYARAT JABATAN : 13. 1. PANGKAT/Gol 13. 2. PENGETAHUAN KERJA 13. 3. KETERAMPILAN 13. 4. PENDIDIKAN FORMAL 13. 5. PELATIHAN/KURSUS : Penata/IIIc : Teknik menganalisis : Mampu dan terampil mengoperasikan komputer : Sarjana (S 1) Manajemen/Pemerintahan : Diklatpim IV /Adumla Organisasi dan Metode 13. 6. PENGALAMAN KERJA : Pernah bertugas sebagai Tenaga Analis 13. 7. BAKAT : Intelegensia dan verbal. 13. 8. MINAT : Pilihan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan informasi/data 13. 9. TEMPERAMEN : Kemampuan menyesuaikan diri menerima tanggung jawab untuk kegiatan memimpin, mengendalikan dan merencanakan. 13. 10. KONDISI FISIK : Sehat Jasmani & Rohani
TERIMA KASIH…… BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BOGOR
- Slides: 45