KLASIFIKASI TANAH RATIH KURNIASIH SP MSc PENTINGNYA KLASIFIKASI

  • Slides: 26
Download presentation
KLASIFIKASI TANAH RATIH KURNIASIH, SP. , MSc.

KLASIFIKASI TANAH RATIH KURNIASIH, SP. , MSc.

PENTINGNYA KLASIFIKASI TANAH Warna Tekstur Struktur p. H Dll Beda Klasifikasi Tanah

PENTINGNYA KLASIFIKASI TANAH Warna Tekstur Struktur p. H Dll Beda Klasifikasi Tanah

Tujuan Klasifikasi Tanah Mengorganisasi atau menata tanah 2. Mengetahui hubungan individu tanah 3. Memudahkan

Tujuan Klasifikasi Tanah Mengorganisasi atau menata tanah 2. Mengetahui hubungan individu tanah 3. Memudahkan mengingat sifat-sifat tanah 4. Mengelompokkan tanah untuk : Menaksir sifat Penelitian Mengetahui lahan 2 yg baik 1.

Klasifikasi Tanah Ada 2 1. Klasifikasi Alami Didasarkan atas sifat tanah yg dimiliki tanpa

Klasifikasi Tanah Ada 2 1. Klasifikasi Alami Didasarkan atas sifat tanah yg dimiliki tanpa menghubungkan dg tujuan penggunaan tanah tersebut. 2. Klasifikasi Teknis Didasarkan pada sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kemampuan tanah untuk penggunaan-penggunaan tertentu.

Pengelompokkan Sistem Klasifikasi Tanah yang Ideal 1. Isogenus Tanah yg mempunyai genesis sama 2.

Pengelompokkan Sistem Klasifikasi Tanah yang Ideal 1. Isogenus Tanah yg mempunyai genesis sama 2. Isomorf Tanah yg mempunyai kenampakan yg sama 3. Isofungsi Tanah yg mempunyai fungsi sama dalam lingkungan 4. Isotropik Tanah yg mempunyai lokasi yg sama

Macam Sistem Klasifikasi Tanah 1. 2. 3. Pusat Penelitian Tanah Bogor (1957) FAO/UNESCO (1974)

Macam Sistem Klasifikasi Tanah 1. 2. 3. Pusat Penelitian Tanah Bogor (1957) FAO/UNESCO (1974) USDA = Soil Taxonomy (USDA, 1975; Soil Survey Satff, 1999; 2003; 2010)

Sistem Klasifikasi Tanah Pusat Penelitian Tanah Bogor Sistem Klasifikasi Tanah yang digunakan oleh Pusat

Sistem Klasifikasi Tanah Pusat Penelitian Tanah Bogor Sistem Klasifikasi Tanah yang digunakan oleh Pusat Penelitian Tanah Bogor adalah sistem yang dikembangkan oleh Dudal Soepraptohardjo (1957), sistem tersebut sebenarnya mirip dengan sistem yang berkembang di AS oleh Baldwin, Kellogdan Thorp (1938) : Thorn dan Smith (1949) dengan beberapa modifikasi

Perkembangan selanjutnya. . . Sistem menurut Dudal-Soepraptohardjo (1957), terus disempurnakan sesuai dengan Sistem AS

Perkembangan selanjutnya. . . Sistem menurut Dudal-Soepraptohardjo (1957), terus disempurnakan sesuai dengan Sistem AS yg baru (Soil Taxonomy, 1975) dan dari USDA terutama dalam : Ø Definisi jenis-jenis tanah (great group) Ø Macam tanah (subgroup)

Sistem Dudol. Soepraptohardjo (1957 -1961) Modifikasi 1978/1982 (PPT) FAO/UNESCO (1974) USDA Soil Taxonomy (1975

Sistem Dudol. Soepraptohardjo (1957 -1961) Modifikasi 1978/1982 (PPT) FAO/UNESCO (1974) USDA Soil Taxonomy (1975 – 1990) 1. Tanah Aluvial Tanah aluvial Fluvisol 2. Andosol 3. Brown Forest Soil 4. Grumusol 5. Latosol Andosol Kambisol Andosol Cambisol - Entisol - Inceptisol Andisol Inceptisol Grumusol - Kambisol - Latosol - Lateritik Litosol Mediteran Organosol Podsolik Vertisol - Cambisol - Nitosol - Ferralsol Litosol Luvisol Histosol Podsol Acrisol Vertisol - Inceptisol - Ultisol - Oxisol Entisol (lithic subgrup) Alfisol/inceptisol Histosol Spodosol Ultisol Cambisol Acrisol Inceptisol Ultisol Regosol Entisol/Inceptisol 6. Litosol 7. Mediteran 8. Organosol 9. Podsol 10. Podsolik. Merah Kuning 11. Podsolik Coklat Kambisol 12. Podsolik Coklat Podsolik kelabu 13. Regosol

Sistem Klasifikasi Tanah USDA (1975, 1999, 2003, 2010) ORDO (ORDER) SUB-ORDO (SUB-ORDER) GRUP (GREAT

Sistem Klasifikasi Tanah USDA (1975, 1999, 2003, 2010) ORDO (ORDER) SUB-ORDO (SUB-ORDER) GRUP (GREAT GROUP) SUB-GRUP (SUB-GROUP) FAMILY SERI

ORDO Ordo tanah dibedakan berdasarkan ada tidaknya horison penciri serta jenis (sifat) dari horison

ORDO Ordo tanah dibedakan berdasarkan ada tidaknya horison penciri serta jenis (sifat) dari horison penciri tersebut. Contoh : Horison penciri : argilik, KB >35 % = ordo Alfisol Horison penciri : argilik, KB <35% = ordo Ultisol

Nama Ordo Akhiran untuk Kategori Lain Arti Asal Kata Alfisol ALF Dari Al-Fe Andisol

Nama Ordo Akhiran untuk Kategori Lain Arti Asal Kata Alfisol ALF Dari Al-Fe Andisol AND Ando, tanah hitam Aridisol ID Entisol ENT Gelisol EL Gelare, membeku Histosol IST Histos, jaringan Inceptisol EPT Inceptum, permulaan Mollisol OLL Mollis, lunak Oxisol OX Oxide, oksida Spodosol OD Spodos, abu Ultisol ULT Ultimus, akhir Vertisol ERT Verto, berubah Aridus, sangat kering Dari recent

SUB-ORDO Subordo tanah dibedakan perbedaan genetik tanah, misal : ada tidaknya sifat-sifat tanah yg

SUB-ORDO Subordo tanah dibedakan perbedaan genetik tanah, misal : ada tidaknya sifat-sifat tanah yg berhubungan dg : air, kelembaban, vegetasi, bahan induk. Khusus Histosol, sub ordo dibedakan tingkat pelapukan bahan organiknya (fibrik, hemik, saprik).

Contoh : Subordo : Udult berasal dari Udus/udic = tanah yg pernah lembab, singkatannya

Contoh : Subordo : Udult berasal dari Udus/udic = tanah yg pernah lembab, singkatannya Ud. Ud ditambah dg ordo Ultisol (disingkat Ult), sehingga sub ordo = Udult.

GRUP (GREAT GROUP) Dibedakan berdasarkan perbedaan (1) Jenis, (2) Tingkat perkembangan, (3) Susunan horizon,

GRUP (GREAT GROUP) Dibedakan berdasarkan perbedaan (1) Jenis, (2) Tingkat perkembangan, (3) Susunan horizon, (4) Kejenuhan basa, (5) Kelembaban, (6) Ada tidaknya lapisan-lapisan penciri lain: plinthite, fragipan, duripan Contoh : Grup Fragiudult Lapisan tsb memiliki lapisan padas Fragipan maka disingkat fragi. Shg kata fragi ditambah pd Sub ordo Udult , jadi fragiudult.

SUB-GRUP Dibedakan berdasarkan: (1) sifat inti grup dan diberi nama Typic, (2) Sifat-sifat tanah

SUB-GRUP Dibedakan berdasarkan: (1) sifat inti grup dan diberi nama Typic, (2) Sifat-sifat tanah peralihan ke grup lain, sub ordo lain atau ordo lain. Contoh: Subgrup : Aquic Fragiudult Tanah tsb memiliki sifat peralihan ke sub ordo Aquult, krn kadang 2 adanya pengaruh air, shg tmsk sub grup Aquic

FAMILY Dibedakan berdasarkan sifat-sifat yg penting untuk pertanian atau teknik: (1) sebaran butir, (2)

FAMILY Dibedakan berdasarkan sifat-sifat yg penting untuk pertanian atau teknik: (1) sebaran butir, (2) mineral clay, (3) regim temperatur pd kedalaman 50 cm. Contoh : Aquic Fragiudult, berclay halus, kaolonit, isohipertermik. Penciri famili, susunan butir berclay halus & jenis clay adalah kaolinit, regim temperatur isohipertemik (> 22° C dg perbedaan suhu tanah musim panas & dingin <5°C).

SERI TANAH Seri tanah menunjukkan nama lokasi tanah tersebut pertama kali ditemukan. Contoh :

SERI TANAH Seri tanah menunjukkan nama lokasi tanah tersebut pertama kali ditemukan. Contoh : Aquic Fragiudult, berclay halus, kaolonit, isohipertermik, Sitiung : lokasi pertama kali ditemukan tanah pada kategori seri tersebut.

HORIZON PENCIRI 1. Epipedon Horizon bagian permukaan (≠ horizon A), mungkin lebih tipis dari

HORIZON PENCIRI 1. Epipedon Horizon bagian permukaan (≠ horizon A), mungkin lebih tipis dari horizon A, tetapi mungkin juga meliputi horizon B. 2. Endopedon Horizon dibawah permukaan, sangat dipengaruhi oleh proses biokimia dan geokimia, sangat penting dalam klasifikasi tanah.

EPIPEDON Histik: Mollik: Bahan organik (BO) tinggi (>75%), tebal 20‑ 40 cm. (lembab) dan

EPIPEDON Histik: Mollik: Bahan organik (BO) tinggi (>75%), tebal 20‑ 40 cm. (lembab) dan value < 5 (kering), tebal >18 cm, KB >50%. Melanik: mirip Mollik, tetapi memiliki sifat tanah andik Umbrik: seperti molik tetapi KB <50%. Anthropik: P 2 O 5 larut dalam 1% as sitrat. Ochrik: <1% atau keras‑sangat keras dan masif. Plaggen: penggunaan akibat buatan, horizon kandang pupuk yg terus menerus, tebal >50 cm, berwarna hitam. Folistik: tanah atas BO, jenuh < 30 hari

Horison Penciri Bawah horizon Agrik: pucat berwarna Albik: horison on Argillik: mengandung sekunder karbonat

Horison Penciri Bawah horizon Agrik: pucat berwarna Albik: horison on Argillik: mengandung sekunder karbonat Kalsik: yghorizon pengolahan tanah shg terjadi akumulasi sejumlah debu, clay, dan humus. >5. mengandung clay >1. 2 kali lebih banyak daripada kandungan lempung di atasnya. Terdapat selaput klei (clay skin). (Ca. CO 3 atau Mg. CO 3) tinggi, tebal >15 cm. Petrokalsik: horizon kalsik yang mengeras. indikasi Kambik: tapi tidak memenuhi syarat kedua horizon tersebut.

Horison Penciri Bawah (lanjutan) Gipsik : banyak mengandung gipsum (Ca. SO 4) sekunder. Petrogipsik:

Horison Penciri Bawah (lanjutan) Gipsik : banyak mengandung gipsum (Ca. SO 4) sekunder. Petrogipsik: horizon gipsik yg mengeras. Natrik : horizon argillik yg banyak mengandung Na Oksik : horizon bertekstur agak kasar, KTK <16 me/100 g clay, tebal >30 cm. Salik: banyakmengandunggaramsekundermudah larut, tebal >15 cm. Sombrik : seperti umbrik, gelap, terjadi iluviasi humus tanpa Al, tidak terletak di bawah horizon albik. Spodik : horizon iluviasi seskuioksida bebas dan BO. Sulfurik : horizon mengandung yg sulfat, p. H 3. 5, terdpt karatan jarosit. padas Plasik: BO

Regim Kelembaban Aquic : tanah sering jenuh air Aridic atau torric : kering lebih

Regim Kelembaban Aquic : tanah sering jenuh air Aridic atau torric : kering lebih dari 6 bulan (bila tanah tidak pernah beku). Tidak lembab lebih dari 90 hari atau lebih setiap tahun. Perudic : CH setiap bulan selalu melebihi evapotranspirasi. Udic : tanah tidak kering 90 hari (kumulatif) setiap tahun. Ustic : tanah setiap tahun kering lebih dari 90 (kumulatif) Hari tetapi kurang dari 180 hari. Xeric : hanya terdapat di daerah beriklim mediteran (non iso), setiap tahun lebih dari 45 hari berturut 2 di musim panas, lembab lebih dari 45 hari berturut 2 di musim dingin.

Regim Suhu Tanah Mesic : suhu tanah rata 2 tahunan 8 -15 C Thermic

Regim Suhu Tanah Mesic : suhu tanah rata 2 tahunan 8 -15 C Thermic : suhu tanah rata 2 tahunan 15 -22 C Hyperthermic : suhu tanah tahunan rata 2 > 22 C

Sifat Penciri Khusus Konkresi Padas (pan) Fragipan, duripan Plintit Slickenside (cermin sesar) Clayskin

Sifat Penciri Khusus Konkresi Padas (pan) Fragipan, duripan Plintit Slickenside (cermin sesar) Clayskin