AWAN Agroklimatologi Ratih Kurniasih PENGERTIAN Awan adalah kumpulan

  • Slides: 29
Download presentation
AWAN Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

AWAN Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

PENGERTIAN • Awan adalah kumpulan titik-titik air (cair atau padat) yang tampak dan melayang-layang

PENGERTIAN • Awan adalah kumpulan titik-titik air (cair atau padat) yang tampak dan melayang-layang di atmosfer karena ukurannya masih relatif kecil untuk jatuh sebagai curahan (hujan, hujan es atau salju). • Awan adalah bentuk kondensasi uap air (atau sublimasi) yang diakibatkan oleh gerakan naiknya udara di atmosfer. 2 Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

 • Berdasarkan bentuknya, awan dibagi menjadi: 1. Awan tetes bila partikelnya terdiri dari

• Berdasarkan bentuknya, awan dibagi menjadi: 1. Awan tetes bila partikelnya terdiri dari tetes air 2. Awan es bila partikelnya terdiri dari kristal es • Agar tetes ini bisa menjadi tetes hujan, maka tetes awan harus tumbuh menjadi ukuran yang lebih besar dengan melalui proses tumbukan Findeisen dan Bergeron. Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

PROSES PEMBENTUKAN AWAN • Penguapan menyebabkan terbentuknya titik-titik uap air pembentuk awan. Apabila suhu

PROSES PEMBENTUKAN AWAN • Penguapan menyebabkan terbentuknya titik-titik uap air pembentuk awan. Apabila suhu awan mencapai titik embun menyebabkan terjadinya proses pengembunan dan apabila berat butiran yang terjadi lebih besar daripada gaya tekan udara keatas, maka terjadilah hujan. • Proses udara dapat bergerak ke atas dibedakan menjadi : 1. Konvektif 2. Siklon 3. Orografis Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

Konvektif • Terjadi ketika adanya gerakan udara ke atas akibat pemanasan setempat, daerah relatif

Konvektif • Terjadi ketika adanya gerakan udara ke atas akibat pemanasan setempat, daerah relatif sempit, terjadi pada sore hari. Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

Siklon • Terjadi akibat udara panas bergerak diatas lapisan udara dingin, intensitas sedang, daerah

Siklon • Terjadi akibat udara panas bergerak diatas lapisan udara dingin, intensitas sedang, daerah luas dan berlangsung relatif lama. Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

Orografis • Terjadi karena udara bergerak keatas akibat adanya pegunungan. Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

Orografis • Terjadi karena udara bergerak keatas akibat adanya pegunungan. Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

KLASIFIKASI AWAN 4 komponen pokok dalam sistem klasifikasi (Ahrens, 1994) : Bahasa Latin Terjemahan

KLASIFIKASI AWAN 4 komponen pokok dalam sistem klasifikasi (Ahrens, 1994) : Bahasa Latin Terjemahan Cumulus Tumpukan Stratus Lapisan Cirrus Keriting seperti rambut Hujan Nimbus Contoh Fair weather cumulus Altostratus Cirrus Cumolonimbus Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

Klasifikasi yang lebih modern menggunakan ketinggian dasar awan untuk mengklasifikasikannya. - Awan dengan awalan

Klasifikasi yang lebih modern menggunakan ketinggian dasar awan untuk mengklasifikasikannya. - Awan dengan awalan “Cirr” pada Cirrus = lapisan langit yang tinggi. - Awan dengan awalan “Alto” pada Altostratus = level ketinggian yang sedang. Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

Berdasarkan Ketinggian 1. Awan Tinggi • Awan tingkat tinggi terbentuk pada ketinggian diatas 6000

Berdasarkan Ketinggian 1. Awan Tinggi • Awan tingkat tinggi terbentuk pada ketinggian diatas 6000 meter (20. 000 feet). • Pada ketinggian ini suhu udara sangatlah dingin, oleh karena itu awan jenis ini tersusun atas kristal-kristal es. • Awan tinggi biasanya nampak sangat kecil dan berwarna putih, meskipun demikian awan ini dapat terlihat sangat indah dengan warna-warna yang menakjubkan ketika disinari matahari saat matahari berada posisi rendah di horizon. Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

a. Cirrus - Bentuk umum awan tingkat tinggi adalah kecil dan selalu tampak seperti

a. Cirrus - Bentuk umum awan tingkat tinggi adalah kecil dan selalu tampak seperti seutas tali atau rambut yang melambai. - Tersusun dari kristal-kristal es yang bersumber dari pembekuan dari titik-titik air yang sangat dingin. - Umumnya terbentuk pada cuaca yang bagus dan menunjuk atau mengarah pada arah angin pada ketinggian tersebut. Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

b. Cirrostratus - Nampak seperti lembaran, tersusun atas kristal-kristal es. - Relatif transparan sehingga

b. Cirrostratus - Nampak seperti lembaran, tersusun atas kristal-kristal es. - Relatif transparan sehingga tidak membuat sinar matahari atau bulan tertutup. - Awan tingkat tinggi ini secara khusus terbentuk ketika lapisan udara yang luas terangkat oleh convergensi yang skala besar. Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

2. Mid-Level Clouds • Awan menengah terbentuk pada ketinggian 2000 -6000 meter. • Awan

2. Mid-Level Clouds • Awan menengah terbentuk pada ketinggian 2000 -6000 meter. • Awan jenis ini tersusun dengan komposisi utama titik-titik air. Meskipun demikian, awan ini kadang juga tersusun dari kristal-kristal es, terutama saat suhunya cukup dingin. Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

a. Alto Cumulus - Terlihat seperti pita yang sejajar atau massa yang bulat. -

a. Alto Cumulus - Terlihat seperti pita yang sejajar atau massa yang bulat. - Ciri khas : adanya bayangan. - Keberadaannya pada pagi yang hangat dan lembab, biasanya diikuti kemudian oleh hujan angin ribut yang disertai oleh petir. Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

b. Alto Stratus - adalah awan yang berbentuk lembaran dan sering berbentuk satu struktur

b. Alto Stratus - adalah awan yang berbentuk lembaran dan sering berbentuk satu struktur berserat. - berada di ketinggian medium atau berkisar 2. 000 m - 6. 000 m - dapat menimbulkan gerimis, hujan ringan hingga sedang, atau salju yang cukup terjadi cukup lama, awan ini terbentuk menjelang badai, biasanya terbentuk pada sore hari sedangkan hujan yang dihasilkan terbentuk pada malam hari. Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

3. Low-Level Clouds • Hampir seluruhnya tersusun dari titik-titik air yang secara umum terbentuk

3. Low-Level Clouds • Hampir seluruhnya tersusun dari titik-titik air yang secara umum terbentuk pada ketinggian dibawah 2000 meter. • Ketika temperatur berubah menjadi cukup dingin, awan ini juga berisi partikel es dan salju. Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

a. Nimbostratus - Berwarna gelap - Penyusun utamanya adalah titik-titik air - Ketinggian terendah

a. Nimbostratus - Berwarna gelap - Penyusun utamanya adalah titik-titik air - Ketinggian terendah < 2000 meter - Mengakibatkan hujan yang lebat. Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

b. Stratocumulus - Terlihat pada ketinggian yang rendah, nampak seperti lapisan yang kasar yang

b. Stratocumulus - Terlihat pada ketinggian yang rendah, nampak seperti lapisan yang kasar yang kadang-kadang diikuti oleh hujan yang tidak begitu lebat. - Warnanya mulai dari abu-abu gelap sampai abu-abu cerah dan kadang nampak seperti massa udara yang bulat, dan berguling-guling yang dipisahkan oleh langit yang cerah diantara kedua awan stratocumulus. Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

Vertically Developed C • Terbentuk secara umum dalam konveksi termal atau pengangkatan frontal. •

Vertically Developed C • Terbentuk secara umum dalam konveksi termal atau pengangkatan frontal. • Dapat berkembang > 12. 000 meter • Pada proses ini awan melepaskan enegri yang sangat besar melalui proses kondensasi dari uap air dalam massa awan tersebut. • Contoh : cumulus Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

a. Fair Weather Cumulus - Nampak seperti kapas dan akan terlihat selama 5 -40

a. Fair Weather Cumulus - Nampak seperti kapas dan akan terlihat selama 5 -40 menit. - Dasarnya datar dan tepi luarnya yang sangat berbeda. - Indikator cuaca dalam keadaan bagus. - Jika perkembangannya terlambat, bisa berkembang menjadi awan Cumolonimbus berkaitan dengan hujan lebat disertai angin dan kilat. Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

b. Cumolonimbus (Cb) - Nampak lebih besar dan lebih berkembang keatas daripada Fair Weather

b. Cumolonimbus (Cb) - Nampak lebih besar dan lebih berkembang keatas daripada Fair Weather Cumulus. - Dapat bertahan menjulang tinggi keatas sendirian atau membentuk garis seperti menara yang disebut squall line. - Dapat mudah mencapai ketinggian > 12. 000 m Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

JENIS AWAN LAINNYA • • Contrails Billow Clouds Mammatus Orographic Clouds Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

JENIS AWAN LAINNYA • • Contrails Billow Clouds Mammatus Orographic Clouds Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

1. Contrails (Condensation Trail) - Dihasilkan pada lokasi yang sangat tinggi ketika suhu dingin

1. Contrails (Condensation Trail) - Dihasilkan pada lokasi yang sangat tinggi ketika suhu dingin yang sangat ekstrim membekukan tetesan air sesaat sebelum tetesan air itu menguap. - Di Indonesia dikenal dengan Jakon (Jejak Kondensasi). - Menyerupai awan Cirrus yang memanjang. Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

2. Billow Clouds - Terbentuk dari ketidakstabilan yang berhubungan dengan aliran udara yang ditandai

2. Billow Clouds - Terbentuk dari ketidakstabilan yang berhubungan dengan aliran udara yang ditandai dengan pemotongan vertical stratifikasi suhu yang lemah (Kelvin-Helmhotz Instabillity). - Ketidakstabilan selalu terlihat berupan pusaran awan yang mendatar lurus dengan lapisan pemotong vertical. Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

3. Mammatus - Terlihat seperti kantong-kantong dan sesekali terlihat sangat tidak menyenangkan. - Awan

3. Mammatus - Terlihat seperti kantong-kantong dan sesekali terlihat sangat tidak menyenangkan. - Awan ini tidak berbahaya. - Mammatus biasanya terlihat setelah hujan badai telah berlalu. Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

4. Awan Orografis - Terbentuk sebagai respon terhadap gaya yang mengangkat udara ke atas

4. Awan Orografis - Terbentuk sebagai respon terhadap gaya yang mengangkat udara ke atas sebagai akibat dari bentuk permukaan bumi, seperti pada gunung. Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

5. Pilleus Clouds - Latin dari “cap”, disebut juga cap cloud. - Kecil, horizontal,

5. Pilleus Clouds - Latin dari “cap”, disebut juga cap cloud. - Kecil, horizontal, terlihat di atas awan cumulus atau cumolonimbus. Agroklimatologi| Ratih Kurniasih

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH