TAHAPAN KLASIFIKASI Pertemuan VIII M Nidzomuddin KLASIFIKASI Klasifikasi

  • Slides: 44
Download presentation
TAHAPAN KLASIFIKASI Pertemuan VIII M. Nidzomuddin

TAHAPAN KLASIFIKASI Pertemuan VIII M. Nidzomuddin

KLASIFIKASI • Klasifikasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan mengelompokkan suatu benda/hal yang sama dan

KLASIFIKASI • Klasifikasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan mengelompokkan suatu benda/hal yang sama dan sekaligus memisahkan benda/hal tersebut dari yang tidak sama

KLASIFIKASI • Klasifikasi (di perpustakaan) adalah pengelompokan yang sistematis pada sejumlah objek, gagasan, informasi,

KLASIFIKASI • Klasifikasi (di perpustakaan) adalah pengelompokan yang sistematis pada sejumlah objek, gagasan, informasi, buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama (Hamakonda dan Tairas, 1999: 1)

TUJUAN KLASIFIKASI ü Memudahkan pengolahan ü Memudahkan pencarian kembali ü Memudahkan penyimpanan ü Memudahkan

TUJUAN KLASIFIKASI ü Memudahkan pengolahan ü Memudahkan pencarian kembali ü Memudahkan penyimpanan ü Memudahkan pengawasan ü Mudah melihat keseimbangan koleksi ü Mempermudah dan mempercepat dalam menemukan letak informasi yang dicari ü Menginformasikan subjek-subjek yang dimiliki ü Memberikan gambaran umum cakupan ilmu pengetahuan

TAHAPAN KLASIFIKASI 1 ANALISIS SUBJEK; Proses meneliti, mengkaji dan menyimpulkan isi yang dibahas dalam

TAHAPAN KLASIFIKASI 1 ANALISIS SUBJEK; Proses meneliti, mengkaji dan menyimpulkan isi yang dibahas dalam suatu bahan pustaka. 2 NOTASI dan NOMOR KLASIFIKASI; menentukan simbol/kode koleksi (warna, huruf, angka)

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS Untuk dapat menentukan subyek buku secara tepat dan cepat :

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS Untuk dapat menentukan subyek buku secara tepat dan cepat : 1. Judul a. b. c. d. e. f. Cover title Half title Series title Title page title Subtitle Runing title

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS a. Judul kulit (Cover title) yaitu apa yang terpampang pada

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS a. Judul kulit (Cover title) yaitu apa yang terpampang pada kulit buku, tampak dari luar kalau buku sedang tertutup. b. Judul separo (Half title) Judul ini biasanya pendek tanpa disertai nama pengarang dan tertera pada halaman yang mendahului halaman judul. Judul ini dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan apabila tidak terapat jenis judul lainnya.

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS c. Judul seri (Series title) Tidak selamanya judul seri ini

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS c. Judul seri (Series title) Tidak selamanya judul seri ini berguna untuk menentukan subyek buku. Akan tetapi sering juga dapat memberikan petunjuk yang diandalkan. Judul seri adalah nama sebuah seri buku termasuk. Letaknya dapat pada halaman jilid, atau sebelah kiri halaman judul atau sebelum halaman judul, atau pada halaman judul itu sendiri. Contoh : Membuat setek, cangkok, dan okulasi Seri Pertanian – L 163/88 Design of Machinery with Student Resource DVD (Mc. Graw. Hill Series in Mechanical Engineering)

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS d. Judul pada halaman judul (Title page title) Halaman judul

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS d. Judul pada halaman judul (Title page title) Halaman judul ini merupakan kunci yang penting sekali untuk memahami isi buku yang bersangkutan, karena pada halaman inilah tertulis judul yang lengkap, anak judul, dan biasanya juga tertera nama penulis, edisi, penerbit, tempat dan tahun penerbit.

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS e. Anak judul (Subtitle) Adalah judul tambahan atau penjelasan yang

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS e. Anak judul (Subtitle) Adalah judul tambahan atau penjelasan yang ditulis langsung setelah judul utama. Contoh : Kanjut Kundang : prosa jeung puisi Sunda sabada perang. It self an education : six lectures on classification.

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS f. Judul halaman dalam (Runing title) Adalah judul yang dicetak

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS f. Judul halaman dalam (Runing title) Adalah judul yang dicetak berulang pada halaman dalam sebelah atas dari sebuah buku, dari awal sampai akhir. Judul ini biasanya akan berguna bila terdapat buku yang tidak ada halaman judulnya karena rusak atau robek.

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS 2. Pengantar (Preface/Foreword) Adalah suatu penjelasan yang fungsinya mengantarkan hal

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS 2. Pengantar (Preface/Foreword) Adalah suatu penjelasan yang fungsinya mengantarkan hal yang dianggap perlu, terutama mengenai maksud dan ide yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. 3. Daftar Isi (Table of Contents) Adalah halaman awal dari sebuah buku dengan pemberian nomor halaman dan merupakan kerangka susunan sistematis dari materi yang disajikan dalam suatu buku.

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS 4. Pendahuluan (Introduction) Kadangkala dijadikan bab pertama dari sebuah buku.

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS 4. Pendahuluan (Introduction) Kadangkala dijadikan bab pertama dari sebuah buku. Pendahuluan ini memberikan keterangan lebih jauh tentang subyek yang dibahasnya, dibanding dengan yang ada pengantar.

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS Pada umumnya dicantumkan di akhir bab sebuah buku. Sumber yang

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS Pada umumnya dicantumkan di akhir bab sebuah buku. Sumber yang dipakai ditunjukkan merupakan kepustakaan atau literatur suatu subyek yang berkaitan dengan topik yang di bahas.

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS 6. Lidah buku (blurb) Berisi rekomendasi secara langsung maupun tidak

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS 6. Lidah buku (blurb) Berisi rekomendasi secara langsung maupun tidak dari penerbit tentang buku yang bersangkutan beserta keistimewaannya baik isi, cara penyajian mauun tentang penulisnya. Biasanya dicetak pada lidah jaket buku (book jacket atau dust jacket). Bersifat iklan, bisa juga ulasan tentang penerbit diletakkan pada kulit belakang sebuah buku.

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS 7. Indeks (Index) Indeks merupakan daftar alfabetis dari nama dan

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS 7. Indeks (Index) Indeks merupakan daftar alfabetis dari nama dan subyek yang dibahas dalam sebuah buku secara terperinci disertai penunjukan letaknya secara tepat Ada karya yang terdiri dari beberapa jilid ada kalanya mempnyai indeks tersendiri menjadi satu jilid. Misalnya Encyclopedia Americana, Britanica.

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS 8. Keahlian penulis (author expertise) Pada halaman judul atau di

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS 8. Keahlian penulis (author expertise) Pada halaman judul atau di halaman belakang buku sering kita jumpai keterangan tentang profesi atau kualifikasi penulis, misalnya Profesor bidang ilmu statistika, dosen matakuliah psikologi, dll. Memungkinkan juga untuk diperoleh dari referensi yang lain seperti “who’s who dalam bidang tertentu, kamus biografi, ensiklopedia.

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS 9. Keterangan Dari luar a. Katalog penerbit b. Resensi buku

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS 9. Keterangan Dari luar a. Katalog penerbit b. Resensi buku c. Bibliografi nasional

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS Katalog penerbit

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS Katalog penerbit

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS • Resensi Buku « Penerbitan Buku. htm

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS • Resensi Buku « Penerbitan Buku. htm

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS 10. Ahli / teman sejawat 11. Pangkalan data (database) 12.

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS 10. Ahli / teman sejawat 11. Pangkalan data (database) 12. Teks (Text)

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS 10. Pangkalan data (database) Untuk menentukan subyek dapat dilakukan dengan

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS 10. Pangkalan data (database) Untuk menentukan subyek dapat dilakukan dengan cara penelusuran pada database perpustakaan itu sendiri atau pada perpustakaan lain sebagai bahan pertimbangan. Untuk penelusuran pada database perpustakaan itu sendiri, akan mengurangi perbedaan buku yang sama dengan subyek berbeda.

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS 11. Teks (Text) Teks adalah bagian utama dari sebuah buku,

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS 11. Teks (Text) Teks adalah bagian utama dari sebuah buku, tidak termasuk lampiran, indeks, dan sebagainya. Pengklasir “terpaksa” harus membaca teks sebuah buku, apabila dengan hal tersebut di atas belum berhasil menyimpulkan subyek dari buku tersebut.

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS 12. Ahli / teman sejawat Apabila semua cara sudah ditempuh

MEMBACA BUKU SECARA TEKNIS 12. Ahli / teman sejawat Apabila semua cara sudah ditempuh masih gagal dapat dilakukan dengan menanyakan pada ahli, (dosen, peneliti, untuk diminta pertimbangan topik pembahasan buku tersebut. Pada lingkungan perguruan tinggi memungkinkan untuk bertanya pada subject spesialist atau subject expert.

ANALISIS SUBYEK KONSEP SUBYEK Merupakan suatu kesatuan kerangka struktur atau susunan penguraian subyek dalam

ANALISIS SUBYEK KONSEP SUBYEK Merupakan suatu kesatuan kerangka struktur atau susunan penguraian subyek dalam bahan pustaka. Subyek yang dibahas dalam bahan pustaka memiliki 3 unsur yang membentuk satu kesatuan konsep subyek, yaitu :

ANALISIS SUBJEK; Konsep Subjek 1) Disiplin Ilmu/Pengetahuan (Fundamental/Utama dan Sub disiplin); disiplin ilmu adalah

ANALISIS SUBJEK; Konsep Subjek 1) Disiplin Ilmu/Pengetahuan (Fundamental/Utama dan Sub disiplin); disiplin ilmu adalah istilah yang digunakan untuk satu bidang pengetahuan yang meliputi subyek bahan pustaka. (Filsafat, Ilmu Sains, matematika, kimia dll). 2) Fenomena/Topik yang dibahas; Yaitu inti permasalahan yang sebenarnya dibahas atau diuraikan dalam bahan pustaka. Contoh: Buku yang berjudul Psikologi Perpustakaan, psikologi merupakan konsep disiplin ilmu, sedangkan perpustakaan adalah fenomena yang menjadi objek atau sasarannya.

ANALISIS SUBYEK Contoh : 1. Pedoman memelihara ikan karangan Agus Murtono » Topik yang

ANALISIS SUBYEK Contoh : 1. Pedoman memelihara ikan karangan Agus Murtono » Topik yang dibahas : ikan » Disiplin ilmu : Perikanan. 2. Teknik pengawetan ikan karangan Haryono » Topik yang dibahas : ikan » Disiplin ilmu : Teknologi makanan

ANALISIS SUBYEK 3. Jenis jenis ikan di perairan Indonesia, karangan Hadi Supriyatna » Topik

ANALISIS SUBYEK 3. Jenis jenis ikan di perairan Indonesia, karangan Hadi Supriyatna » Topik yang dibahas : ikan » Disiplin ilmu : Zoologi 4. Penanganan Pencemaran Udara di Jakarta Ø Isi buku : pencemaran udara Ø Fenomena : pencemaran udara Ø Diplin ilmu : teknologi lingkungan

ANALISIS SUBJEK; KONSEP SUBJEK 3) Bentuk Penyajian Subjek; adalah cara suatu subjek disajikan/organisasi penyajian

ANALISIS SUBJEK; KONSEP SUBJEK 3) Bentuk Penyajian Subjek; adalah cara suatu subjek disajikan/organisasi penyajian subjek dalam bahan pustaka. Dalam hal ini ada tiga jenis konsep bentuk, yaitu: (1) bentuk fisik, (buku, majalah, koran, CD-ROM dsb) (2) bentuk penyajian, menggunakan lambang, memperhatian tata susunan (abjad, kronologis, sistematik), ditujukan untuk kelompok tertentu (Bahasa Inggris untuk SD) (3) bentuk intelektual. (pembahasan suatu subyek), misalnya Filsafat ilmu, Ilmu menjadi subyek sedangkan filsafat adalah bentuk intelektualnya.

ANALISIS SUBYEK Contoh : Peta kepadatan penduduk Kalimatan Timur Subyek : kepadatan penduduk Bentuk

ANALISIS SUBYEK Contoh : Peta kepadatan penduduk Kalimatan Timur Subyek : kepadatan penduduk Bentuk penyajian : peta. Dalam proses klasifikasi, bentuk penyajian ini tidak merubah pengertian subyek, akan tetapi hanyalah merupakan unsur pembeda subyek dalam berbagi bentuk penyajian.

ANALISIS SUBYEK Contoh : “International dictionary of psychology” • Subyek : psikologi • Bentuk

ANALISIS SUBYEK Contoh : “International dictionary of psychology” • Subyek : psikologi • Bentuk penyajian : kamus. “Bibliografi tentang anggrek” v Subyek : Anggrek v Bentuk penyajian : bibliografi

ANALISIS SUBYEK * Dilakukan sebelum menentukan klasifikasi suatu bahan pustaka Jenis Subjek Subyek Dasar

ANALISIS SUBYEK * Dilakukan sebelum menentukan klasifikasi suatu bahan pustaka Jenis Subjek Subyek Dasar Hanya terdiri dari satu disiplin ilmu Subyek Sederhana terdiri dari satu subyek dasar disertai satu fenomena Subyek Majemuk: terdiri dari subyek dasar disertai dua atau lebih fenomena Contoh: • “Laskar Pelangi” • “Matematika” Contoh: “Penyakit Jantung” Contoh: “Hukum Syariah di Indonesia” Subyek Kompleks: terdiri dari dua / lebih subyek dasar & saling berinteraksi antara satu dg yang lain Contoh: “Hukum Perbankan”

MENENTUKAN SUBYEK BAHAN PUSTAKA Untuk menentukan subyek bahan pustaka kita sering menggunakan : •

MENENTUKAN SUBYEK BAHAN PUSTAKA Untuk menentukan subyek bahan pustaka kita sering menggunakan : • Library of Congress Subject Heading • Search List Subject Heading • Medical Subject Heading Ketiga subject heading ini merupakan sarana untuk menentukan subyek atau cakupan bidang ilmu yang dibahas dalam bahan pustaka dengan menggunakan abjad dan disusun menurut alfabetis Contoh : Ilmu ekonomi ECONOMICS Pendidikan dasar EDUCATION, ELEMENTARY

MENENTUKAN SUBYEK BAHAN PUSTAKA • SUBYEK HARUS BERSIFAT SPESIFIK – Tentukan dulu aspeknya –

MENENTUKAN SUBYEK BAHAN PUSTAKA • SUBYEK HARUS BERSIFAT SPESIFIK – Tentukan dulu aspeknya – Cari juga wilayahnya – Cari juga waktunya : kapan, misalnya sejarah, kesusteraan (contoh : angkatan balai pustaka 1966, dll) – Cari juga bentuk penyajian, misalnya kamus, encyclopedia, sastra (puisi, esai, prosa, drama), handbook, dll Company Logo

PRINSIP KLASIFIKASI a. Klasirlah sebuah buku menurut subyeknya, dan kemudiaan menurut bentuknya, kecuali dalam

PRINSIP KLASIFIKASI a. Klasirlah sebuah buku menurut subyeknya, dan kemudiaan menurut bentuknya, kecuali dalam karya umum dan satra bentuknya yang lebih utama (Sayers) Contoh : Kamus biologi. Subyek : Biologi (574), Bentuk : Kamus -03 Maka nomor klasifikasinya adalah : 574. 03 Sedangkan Encyclopedia Britannica dimasukkan ke dalam 032 dengan pertimbangan bentuknya adalah ensiklopedia, umum dan bahasanya adalah bahasa Inggris. Company Logo

PRINSIP KLASIFIKASI b. Klasirlah sebuah buku sesuai dengan maksud dan tujuan si penulisnya (Sayer

PRINSIP KLASIFIKASI b. Klasirlah sebuah buku sesuai dengan maksud dan tujuan si penulisnya (Sayer & Merrill) Contoh : Indonesia selayang pandang. Diketahui dari pengantar penulis ingin membahas tentang segala segi mengenai Indonesia, maka dimasukkan pada nomor geografi Indonesia. 915 Company Logo

PRINSIP KLASIFIKASI c. Klasirlah sebuah buku pada subyeknya yang paling spesifik jangan pada golongan

PRINSIP KLASIFIKASI c. Klasirlah sebuah buku pada subyeknya yang paling spesifik jangan pada golongan yang lebih umum (Sayer) Aspek Waktu Wilayah Bentuk Company Logo SUBYEK SPESIFIK

PRINSIP KLASIFIKASI d. Klasirlah sebuah buku pada kelas yang diperkirakan paling bermanfaat bagi pemakai

PRINSIP KLASIFIKASI d. Klasirlah sebuah buku pada kelas yang diperkirakan paling bermanfaat bagi pemakai perpustakaan yang bersangkutan (Sayer & Merrill) Contoh : Riwayat hidup seorang ahli kedokteran Dapat diberikan nomor 610. 092 dan 926. 1 Akan bermanfaat apabila pada perpustakaan umum diberikan nomor 926. 1 dan pada perpustakaan fakultas kedokteran diberikan nomor 610. 092 Company Logo

PRINSIP KLASIFIKASI e. Lebih dari satu subyek SUBYEK DI KLASIR PADA Berhubungan (2 atau

PRINSIP KLASIFIKASI e. Lebih dari satu subyek SUBYEK DI KLASIR PADA Berhubungan (2 atau lebih) Subyek yang lebih diutamakan BUKU Company Logo Tidak berhubungan Pembahasannya yang lebih luas Berhubungan sama berat Subyek yang lebih luas, misal : Hindu, Yahudi, Islam 290 Tidak berhubungan dan tidak ada yang diutamakan Yang disebut dulu pada schedule (bagan), bukan subyek yand dibahas lebih dahulu, misal : Yahudi (296) Hindu (294. 5) 294. 5 Bimbingan kerja (371, 42) Bimbingan pribadi (371. 46) keduanya merupakan bagian terbesar dari Bimbingan dan penyuluhan 371. 4

PRINSIP KLASIFIKASI f. Bila subyek sebuah buku tidak mempunyai nomor klasifikasi dalam schedule (bagan)

PRINSIP KLASIFIKASI f. Bila subyek sebuah buku tidak mempunyai nomor klasifikasi dalam schedule (bagan) klasirlah pada nomor yang paling dekat (Sayer) Tidak dibenarkan membuat sendiri nomor klasifikasi yang baru Company Logo

PETUNJUK Keluarkan semua istilah subjek yang memiliki kemungkinan untuk digunakan pemakai perpustakaan (pemustaka) dalam

PETUNJUK Keluarkan semua istilah subjek yang memiliki kemungkinan untuk digunakan pemakai perpustakaan (pemustaka) dalam mencari bahan pustaka tersebut