Standar Kompetensi Profesi Kompetensi 1 Kemampuan kerja setiap

  • Slides: 54
Download presentation
Standar Kompetensi Profesi

Standar Kompetensi Profesi

Kompetensi (1) • Kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap

Kompetensi (1) • Kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai dengan standar yang ditetapkan {UU No. 13 / 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 1} • Pernyataan tentang bagaimana seseorang dapat mendemonstrasikan pengetahuan, keterampilan, dan sikapnya di tempat kerja sesuai dengan standar atau persyaratan yang ditetapkan oleh tempat kerja {Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia}

Kompetensi (2) • Seperangkat tindakan cerdas penuh tanggung jawab yang dimiliki sebagai syarat untuk

Kompetensi (2) • Seperangkat tindakan cerdas penuh tanggung jawab yang dimiliki sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksnakan tugas di bidang pekerjaan tertentu {Surat Kep Mendiknas No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi} • Pengintegrasian dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang memungkinkan untuk dilaksanakannya suatu kegiatan profesional secara efektif {Association K. U. Leuven}

Kata Kunci • Knowledge (Ilmu Pengetahuan) • Skill (Keahlian, Keterampilan) • Attitude (Sikap)

Kata Kunci • Knowledge (Ilmu Pengetahuan) • Skill (Keahlian, Keterampilan) • Attitude (Sikap)

Knowledge • Akumulasi pengetahuan yang telah disistematisasikan diorganisasikan untuk mencapai kebenaran umum dan dapat

Knowledge • Akumulasi pengetahuan yang telah disistematisasikan diorganisasikan untuk mencapai kebenaran umum dan dapat dijadikan pegangan dasar untuk bertindak • Pengetahuan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas yang diberikan

Skill • Keahlian, kemahiran, kemampuan, serta keteramplian dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan, teknik, metode, dan

Skill • Keahlian, kemahiran, kemampuan, serta keteramplian dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan, teknik, metode, dan prinsip • Diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, observasi, dan praktek lapangan/magang

Attitude • Senantiasa ada dalam diri • Tindakan tertentu yang dipilih diantara sejumlah tindakan

Attitude • Senantiasa ada dalam diri • Tindakan tertentu yang dipilih diantara sejumlah tindakan yang bisa dilakukan • Sikap/tingkah laku yang tepat – di mana saja, kapan saja dan dengan siapa saja • Lebih banyak diperoleh melalui proses belajar dan kedewasaan • Dapat diperkuat atau diperlemah, serta dikembangkan atau ditumbangkan

KOMPETENSI (menurut Spencer) Merupakan karakteristik dasar individu yang sifatnya melekat dan stabil, yang akan

KOMPETENSI (menurut Spencer) Merupakan karakteristik dasar individu yang sifatnya melekat dan stabil, yang akan mengindikasikan perilaku kerja/ kinerja orang tersebut dalam berbagai situasi dan dalam kurun waktu panjang

Komponen Kompetensi Kinerja Tampak Perilaku P Pengetahuan S Ketrampilan B MK Tersembunyi Sikap Niat

Komponen Kompetensi Kinerja Tampak Perilaku P Pengetahuan S Ketrampilan B MK Tersembunyi Sikap Niat Karakter Motivasi Bakat K P N Lingkungan Model Gunung Es dan Lingkaran Terpusat Kompetensi (Sumber: Joko Siswanto)

Kedudukan Kompetensi Performance Environment COMPETENCE Skills & Abilities Individual Characteristics Education Knowledge Experience Tools

Kedudukan Kompetensi Performance Environment COMPETENCE Skills & Abilities Individual Characteristics Education Knowledge Experience Tools

5 ELEMEN KOMPETENSI INDIVIDU Ketrampilan Pengetahuan Konsep Diri Sifat Motif

5 ELEMEN KOMPETENSI INDIVIDU Ketrampilan Pengetahuan Konsep Diri Sifat Motif

Hasil penelitian Spencer, selama kurun waktu 20 tahun, terhadap perilaku 760 orang dari berbagai

Hasil penelitian Spencer, selama kurun waktu 20 tahun, terhadap perilaku 760 orang dari berbagai jenis pekerjaan dan jabatan pada 286 perusahaan di 20 negara (termasuk Indonesia), ditemukan adanya 20 jenis kompetensi dasar yang mempengaruhi kinerja seseorang

Klasifikasi Kompetensi • Kompetensi Umum (Soft/ Generic Competence) – 20 Kompetensi Umum Model Spencer

Klasifikasi Kompetensi • Kompetensi Umum (Soft/ Generic Competence) – 20 Kompetensi Umum Model Spencer (1993) – 8 Jenis Kecerdasan Thomas Amstrong (1993) – Intelligent Quotient - IQ (25%) + Emotional Quotient - EQ (75%) Daniel Goleman (1995) • Kompetensi Bidang (Hard Competence) – Pendidikan/pelatihan – Ketrampilan/keahlian – Kewenangan Profesi

20 Kompetensi Spencer 1. Achievement orientation 2. Concern for order 3. Initiative 4. Information

20 Kompetensi Spencer 1. Achievement orientation 2. Concern for order 3. Initiative 4. Information seeking 5. Interpersonal understanding 6. Customer service orientation 7. Impact & influence 8. Organizational awareness 11. Directiveness 12. Teamwork & cooperation 13. Team leadership 14. Analytical thinking 15. Conceptual thinking 16. Self control 17. Self confidence 18. Flexibility 19. Organizational commitment 20. Technical/Professional/ Managerial expertise

8 Kecerdasan Armstrong 1. Linguistic intelligence 2. Visual-spatial intelligence 3. Logical mathematics intelligence 4.

8 Kecerdasan Armstrong 1. Linguistic intelligence 2. Visual-spatial intelligence 3. Logical mathematics intelligence 4. Musical intelligence 5. Bodily intelligence 6. Interpersonal intelligence 7. Intrapersonal intelligence 8. Natural intelligence

Jenis Kompetensi & Profesi • Karya • Pengetahuan Juru Taksir • Ketrampilan • Perilaku

Jenis Kompetensi & Profesi • Karya • Pengetahuan Juru Taksir • Ketrampilan • Perilaku Telepon • Sikap • Motif • Bakat Penyanyi, Artis Konsultan, Pilot, Tukang Las Kasir, Operator Marketing Sales Tester aroma/rasa

CONTOH STANDAR KOMPETENSI GURU

CONTOH STANDAR KOMPETENSI GURU

UU No. 14/2005 (UUGD) • Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus

UU No. 14/2005 (UUGD) • Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan” • Kompetensi guru dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran

GURU SEBAGAI TENAGA PROFESIONAL berarti Pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang mempunyai

GURU SEBAGAI TENAGA PROFESIONAL berarti Pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik sesuai dengan persyaratan untuk setiap jenis dan pendidikan tertentu

Syarat menjadi GURU Guru wajib memiliki: • Kualifikasi akademik • Kompetensi • Sertifikat pendidik

Syarat menjadi GURU Guru wajib memiliki: • Kualifikasi akademik • Kompetensi • Sertifikat pendidik • Sehat jasmani & rohani • Kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional

Kompetensi GURU sebagai Agen Pembelajaran • Kompetensi Pedagogik • Kompetensi Kepribadian • Kompetensi Sosial

Kompetensi GURU sebagai Agen Pembelajaran • Kompetensi Pedagogik • Kompetensi Kepribadian • Kompetensi Sosial • Kompetensi Profesional

Kompetensi Pedagogik 1. Pemahaman wawasana atau landasan kependidikan 2. Pemahaman terhadap peserta didik 3.

Kompetensi Pedagogik 1. Pemahaman wawasana atau landasan kependidikan 2. Pemahaman terhadap peserta didik 3. Pengembangan kurikulum/silabus 4. Perancangan pembelajaran 5. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis 6. Pemanfaatan teknologi pembelajaran 7. Evaluasi hasil belajar 8. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

Kompetensi Kepribadian 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Berakhlak mulia Arif bijaksana

Kompetensi Kepribadian 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Berakhlak mulia Arif bijaksana Jujur Berwibawa Stabil Mantap Dewasa Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat 9. Secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri 10. Mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan

Kompetensi Sosial 1. Berkomunikasi lisan, tulisan, isyarat 2. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara

Kompetensi Sosial 1. Berkomunikasi lisan, tulisan, isyarat 2. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional 3. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua/wali peserta didik 4. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku 5. Menerapkan prinsip-prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan

Kompetensi Profesional Kemampuan guru dalam pengetahuan isi (content knowledge) penguasaan: 1. Materi pelajaran secara

Kompetensi Profesional Kemampuan guru dalam pengetahuan isi (content knowledge) penguasaan: 1. Materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, atau kelompok mata pelajaran yang diampu 2. Konsep-konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, atau kelompok mata pelajaran yang diampu

Kompetensi Lulusan (PT) Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan

Kompetensi Lulusan (PT) Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati {UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas penjelasan Pasal 35 (1)}

Kompetensi Lulusan PT (1) • Knowledge and Technical Skill • Personal Vision, Mission, Values

Kompetensi Lulusan PT (1) • Knowledge and Technical Skill • Personal Vision, Mission, Values • Communication Skill : Berkomunikasi secara efektif, termasuk perhatian untuk mendengar • Interpersonal Skill : Mudah dalam berkomunikasi • Analitical Ability • Relation Building • Kemampuan Kerjasama • Kemampuan Organisasi • Inisiatif dan Kreatifitas : Pemikiran yang menghasilkan ide-ide baru dan berharga

Kompetensi Lulusan PT (2) • Entrepreunership (Kewirausahaan) • Integritas: Kepatuhan pada kode etik dan

Kompetensi Lulusan PT (2) • Entrepreunership (Kewirausahaan) • Integritas: Kepatuhan pada kode etik dan perilaku terpuji • Adaptability • Flexibility • Self Control • Self Development • Persistent (Gigih, Ulet) • Menghargai Waktu • Kemampuan/kemauan mencari informasi • Competency Based vs Strength Based

KOMPETENSI MANAJERIAL PT. Semen Gresik Tbk Kompetensi Inti: Kompetensi Pendukung: - Semangat berprestasi -

KOMPETENSI MANAJERIAL PT. Semen Gresik Tbk Kompetensi Inti: Kompetensi Pendukung: - Semangat berprestasi - Inisiatif - Orientasi pada pelayanan pelanggan - Kepemimpinan - Kerjasama kelompok - Pengendalian diri - Percaya diri - Semangat belajar - Kesadaran organisasi - Berpikir sistematis & strategis - Kemampuan bisnis

ENGINEERING ETHICS (Etika Enjiniring) Sumber Utama: Charles B. Fledderma

ENGINEERING ETHICS (Etika Enjiniring) Sumber Utama: Charles B. Fledderma

Engineer (Insinyur) …. . Memiliki pengetahuan, kemampuan, kreativitas dan keberanian untuk membuat perubahan yang

Engineer (Insinyur) …. . Memiliki pengetahuan, kemampuan, kreativitas dan keberanian untuk membuat perubahan yang lebih baik bagi kehidupan dan kesejahteraan umat manusia – baik skala kecil maupun skala besar.

Profesi Enjiniring adalah: “Profesi yang menerapkan ilmu pengetahuan & teknologi berbasis matematika dan ilmu

Profesi Enjiniring adalah: “Profesi yang menerapkan ilmu pengetahuan & teknologi berbasis matematika dan ilmu pengetahuan alam, yang diperoleh dari pendidikan, pengalaman dan pelatihan/ praktek, untuk memanfaatkan dan mengembangkan sumber-sumber yang ada demi kesejahteraan manusia”

Etika Enjiniring adalah sebuah profesi, seperti halnya hukum, kedokteran, farmasi dan lain-lainnya Profesional biasanya

Etika Enjiniring adalah sebuah profesi, seperti halnya hukum, kedokteran, farmasi dan lain-lainnya Profesional biasanya memiliki pendidikan tinggi Masyarakat pengguna sering kali kurang pengetahuan tentang apa yang dikerjakan engineer Engineer memiliki kewajiban dan tanggungjawab etika, yang merupakan bagian dari etika enjiniring

Enjiniring Sebagai Profesi Menjunjung tinggi kejujuran, ketekunan dan kepatuhan Mengedepankan keadilan dan kebijaksanaan Mengutamakan

Enjiniring Sebagai Profesi Menjunjung tinggi kejujuran, ketekunan dan kepatuhan Mengedepankan keadilan dan kebijaksanaan Mengutamakan kepentingan masyarakat Dengan sadar mempromosikan pengetahuan, ide profesional dan pelayanan publik Memiliki status hukum Bekerja dengan standar operasional yang jelas Mentaati kode etik yang berlaku

Prinsip Etika Enjiniring Melindungi keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Tidak menerima hadiah atau suap

Prinsip Etika Enjiniring Melindungi keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Tidak menerima hadiah atau suap yang akan mempengaruhi keputusan enjiniring Menjaga pelestarian lingkungan T erus belajar meningkatkan kemampuan/ keahlian Melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensinya Berlaku benar, obyektif dan menjaga rahasia pekerjaan Bekerja keras, jujur dan bertanggungjaw ab

Contoh Kasus Contoh kasus berikut diharapkan dapat memberikan gambaran akan pentingnya pengetahuan tentang Etika

Contoh Kasus Contoh kasus berikut diharapkan dapat memberikan gambaran akan pentingnya pengetahuan tentang Etika Enjiniring

Kasus Ford Pinto (1978) • 7 tahun peluncuran 50 tuntutan hukum terkait tubrukan dari

Kasus Ford Pinto (1978) • 7 tahun peluncuran 50 tuntutan hukum terkait tubrukan dari belakang • Tangki bensin pecah, meledak dan terbakar luka dan meninggal • Pengabaian norma yang cukup parah • Tuntutan Hukum & Kriminal • Pengabaian keselamatan penumpang • Para insinyur & manajer Ford terancam hukuman penjara

Kasus Ford Pinto (1978) • Titik berat kasus: FORD telah tahu adanya cacat pada

Kasus Ford Pinto (1978) • Titik berat kasus: FORD telah tahu adanya cacat pada tangki tersebut • Di Persidangan terbukti: para insinyur sudah mengingatkan bahaya desainnya • “Manajemen” mengabaikan, karena ingin segera menjual ke pasaran dengan harga kompetitif • Anggota manajemen ada insinyurnya • Dilema para Insinyur: “Keselamatan & Penghematan”

Kasus Ford Pinto (1978) FORD ingin menghemat biaya produksi beberapa dolar, akhirnya harus mengeluarkan

Kasus Ford Pinto (1978) FORD ingin menghemat biaya produksi beberapa dolar, akhirnya harus mengeluarkan JUTAAN dolar untuk membayar TUNTUTAN pemakai + publisitas BURUK + kepercayaan masyarakat TURUN (Maunya UNTUNG jadinya BUNTUNG) FORD dianggap tidak mendesain mobil yang aman

Kasus Lain Jumat, 18/02/2011 16: 51 WIB/detikoto Ini Dia Penyebab Honda Jazz, Freed dan

Kasus Lain Jumat, 18/02/2011 16: 51 WIB/detikoto Ini Dia Penyebab Honda Jazz, Freed dan City Ditarik Produsen mobil Honda menarik kembali 3 mobil andalannya yakni Jazz, Freed, dan City, sejumlah 40. 000 an unit. Penyebab ketiga mobil populer ini harus masuk bengkel Honda, karena Komponen Lost Motion Spring, yang masalah mesin berfungsi menekan rocker arm (lengan penggerak) pada putaran mesin rendah, setelah kurun waktu tertentu dapat melengkung dan patah sehingga

Kasus Lain JUM'AT, 25 FEBRUARI 2011 | 10: 44 WIB | TEMPO Toyota Motor

Kasus Lain JUM'AT, 25 FEBRUARI 2011 | 10: 44 WIB | TEMPO Toyota Motor Corp Kembali Tarik Dua Jutaan Produknya Ditengarai, pedal gas produknya bermasalah karena tersangkut karpet lantai sehingga menyebabkan mobil bisadari melesat tak Toyota terkendali. Mobil yang ditarik terdiri 761 ribu RAV 4 model 2006 – 2010, Toyota 4 Runner model 2003 – 2009 sebanyak 603 ribu, Lexus LX 570 model 2008 – 2011 sebanyak 17 ribu unit. Selain itu, Toyota juga menarik 372 ribu unit Toyota Highlander dan Highlander HV yang terdiri dari RX 330, RX 350, dan RX 400 H.

Masalah Etika Enjiniring Konflik kepenting an Keselamat an masyaraka t Kejujuran dalam riset/pengkajian Keadila

Masalah Etika Enjiniring Konflik kepenting an Keselamat an masyaraka t Kejujuran dalam riset/pengkajian Keadila n Gratifikas i/ penyuapa n Kecurangan Perlindung an lingkungan

Masalah (calon) Engineers CUKUP mendapatkan ilmu yang terkait dengan: dasar enjiniring, metode penyelesaian masalah,

Masalah (calon) Engineers CUKUP mendapatkan ilmu yang terkait dengan: dasar enjiniring, metode penyelesaian masalah, serta desain dan perancangan KURANG mendapatkan ilmu yang terkait dengan: praktek bisnis, keselamatan dan kesehatan kerja, serta etika profesi

Dasar Perilaku Engineers

Dasar Perilaku Engineers

Dasar Perilaku Engineers (menghindari konfik) ETIKET (Etiquette) • Penghormatan kepada masyarakat pengguna HUKUM (Law)

Dasar Perilaku Engineers (menghindari konfik) ETIKET (Etiquette) • Penghormatan kepada masyarakat pengguna HUKUM (Law) • Jelas aturan dan sangsinya MORAL (Morals) • Perilaku yang diterima secara umum berdasar agama/budaya ETIKA (Ethics) • Gambaran dari keseluruhan yang ada di atas

Etiket (Etiquette) • Adab perilaku dan sopan santun saat berinteraksi dengan sesama, dalam konteks

Etiket (Etiquette) • Adab perilaku dan sopan santun saat berinteraksi dengan sesama, dalam konteks sosial kemasyarakatan • Tata cara makan, dress codes, pengaturan posisi duduk, ladies first, dan lain-lainnya • Pelanggaran etiket tidak menyebabkan masuk penjara, tetapi dapat me”lukai” profesionalisme

Hukum (Laws) • Suatu sistem aturan dan hukuman yang terdefinisi dengan jelas untuk memelihara

Hukum (Laws) • Suatu sistem aturan dan hukuman yang terdefinisi dengan jelas untuk memelihara keamanan dan keteraturan dalam masyarakat • Dibuat/disusun oleh penguasa, masyarakat atau adat • Pelanggaran akan mendapat hukuman sampai ke penjara • Semua manusia sama kedudukannya dalam hukum dan berhak memperoleh perlakuan hukum yang sama sebagaimana diatur dalam konstitusi

Moral (Morals) • Norma individu yang terkait dengan perilaku salah atau benar, serta baik

Moral (Morals) • Norma individu yang terkait dengan perilaku salah atau benar, serta baik atau buruk berdasarkan latar belakang kehidupan, keyakinan agama serta pengaruh lingkungan • Budaya atau agama: judi, sabung ayam, minum alkohol, mabuk, merokok, dan lain-lain • Kontraversi terkait isu moral, misalnya: perawatan kesehatan adalah hak setiap orang, atau aborsi demi menyelamatkan sang ibu

Etika (Ethics) • Suatu kode atau sistem norma yang mendefinisikan perilaku moral pada kelompok

Etika (Ethics) • Suatu kode atau sistem norma yang mendefinisikan perilaku moral pada kelompok masyarakat tertentu • Etika adalah studi terkait moralitas dalam segala tindakan atau tingkah laku manusia • Etika profesi memberi arah bagi dilakukannya tindakan/kegiatan profesional • Kebanyakan masyarakat profesi memiliki kode etik

Teori Moral ETIKA berbasis Konsep MORAL Utilitarianisme Etika Kewajiban dan Etika Hak Etika Moralitas

Teori Moral ETIKA berbasis Konsep MORAL Utilitarianisme Etika Kewajiban dan Etika Hak Etika Moralitas Fr-p. 44

Utilitarianisme

Utilitarianisme

Etika Kewajiban & Etika Hak Suatu tindakan dianggap BAIK, jika menghormati hak-hak individu Kewajiban

Etika Kewajiban & Etika Hak Suatu tindakan dianggap BAIK, jika menghormati hak-hak individu Kewajiban kita melindungi hak-hak orang lain. Hak dasar kita harus juga dilindungi orang lain. Kelemahannya, tidak begitu memperhitungkan kepentingan orang banyak Ilustrasi: pembangunan bendungan untuk PLTA (jika salah satu pemilik tanah menolak melepaskannya, sudah cukup untuk menghentikan proyek)

Etika Moralitas Suatu tindakan dianggap BAIK, hanya jika mendukung perilaku yang baik (bermoral) Merupakan

Etika Moralitas Suatu tindakan dianggap BAIK, hanya jika mendukung perilaku yang baik (bermoral) Merupakan penerapan karakter pribadi pada diri sendiri maupun orang lain Banyak kasus dipermukaan tampak bermoral, tapi sebenarnya tidak (apa contohnya? ) Cenderung kurang kongkrit dan agak sulit digambarkan pada entitas di luar manusia (perusahaan atau pemerintahan misalnya)

Teori mana yang digunakan? • Pada setiap masalah, kita bisa memanfaatkan keempat teori tersebut

Teori mana yang digunakan? • Pada setiap masalah, kita bisa memanfaatkan keempat teori tersebut untuk melihat solusinya • Kita tentukan pilihannya sesuai dengan situasi faktual yang berkembang • (I) dengan teori yang berbeda, didapatkan hasil/solusi yang sama, atau (II) teorinya berbeda, hasil/solusinya-pun berbeda • Ilustrasi: Kasus kebocoran BHOPAL, atau penggusuran pemukiman dekat ril KA